Tiwuk Sutanti
State Junior High School 3 of Pamekasan
tiwukpamekasan75@gmail.com
Abstract
The research aims to describe the process and learning outcome in clss IXC
SMPN 3 Pamekasan. This study uses classroom action research which id devided
into 2 cycles. Each cycle is carried out through 4 stages, namelly planing,
implementation, fobservation and reflection. The results showed that the
application of the inquiry-based learning model has provided higher learning
outcomes in class IXC students of SMPN 3 Pamekasan, this can be seen from the
results of tests conducted by researchers namely the average class 67 in the first
cycle, increasing to 76 in the second cycle with a success rate 53% increasing to
67%. In the practice of lerning, students are more active and concentrated when
doing identification activities, students think critically in concluding the Social and
Cultural Change well, and researchers can play an active role and guiding students
in activities. Based on theresults of the study, it can be concludedthat the inquiry
based learning model can improve learning outcomes identifying Cultural Changes
in the IXC students of SMPN 3 Pamekasan.
Keywords: Learning Inquiry Model, Lerning outcomes, Social Studies, Junior High
School
Abstrak
Penelitian bertujuan untuk mendiskripsikan proses dan hasil pembelajaran di kelas
IXC SMPN 3 Pamekasan. Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas
yang terbagi menjadi 2 siklus. Setiap siklus dilaksanakan melalui 4 tahap yaitu
perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan refleksi. Hasil penelitian menunjukan
penerapan model inquiry based learning telah memberikan hasil belajar yang lebih
tinggi pada siswa kelas IX C SMPN 3 Pamekasan, hal ini dapat terlihat dari hasil
tes yang dilakukan peneliti yaitu rata-rata kelas 67 pada siklus 1, meningkat
menjadi 76 pada siklus 2 dengan persentase keberhasilan dari 53% meningkat
menjadi 67%. Dalam praktik pembelajaran, siswa lebih aktif dan konsentrasi saat
melakukan kegiatan identifikasi, siswa berpikir kritis dalam menyimpulkan
Perubahan Sosial Budaya dengan baik, dan peneliti dapat berperan aktif dalam
membimbing siswa dalam kegiatan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat
disimpulkan bahwa model inquiry based learning dapat meningkatkan hasil belajar
mengidentifikasi Perubahan Soasial Budaya pada siswa kelas IXC SMPN 3
Pamekasan.
Kata Kunci: Pembelajaran model Inquiry, hasil belajar, IPS, SMP
Tiwuk Sutanti
Pendahuluan
Tujuan pembelajaran IPS yaitu memperkenalkan siswa pada
pengetahuan tentang kehidupan masyarakat manusia secara sistematis.
Peranan IPS adalah untuk mendidik siswa mengembangkan
pengetahuan, sikap, dan ketrampilan agar dapat mengambil bagian
secara aktif dalam kehidupannya di masa yang akan datang sebagai
anggota masyarakat dan warga negara. Hal ini memberikan tanggung
jawab yang besar kepada guru untuk menggunakan energi dan pemikiran
agar dapat mengajarkan IPS dengan baik dan sesuai tujuan.
Proses belajar mengajar adalah interaksi antara guru dan peserta
didik untuk mencapai tujuan yangtelah ditetapkan. Berbagai model
pembelajaran dapat dipergunakan untuk menciptakan suatu pembelajaran
yang menyenangkan dan mendukung tercapainya prestasi yang
memuaskan. Penyajian materiyang kurang variatif menimbulkan
kejenuhan yang berakibat siswa kurang antusias dalam mengikuti ptoses
pembelajaran, hal ini tentu akan berdampak pada proses dan hasil
pembelajaran yang tidak optimal.
Berdasarkan observasi awal pada kelas IXC SMPN 3 Pamekasan,
diketahui hasil belajar siswa pada kelas itu pada pelajaran IPS belum
mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), di mana untuk KKM mata
pelajaran IPS untuk kelas IX adalah 75. Dari 32 siswa di kelas IX C hanya
sekitar 38% yang mencapai KKM. Hal ini dikarenakan metode yang
digunakan untuk pembelajaran adalah metode ceramah dan tanya jawab
sehingga siswa kurang memahami materi perubahan sosial budaya,
sehingga sebagian besar siswa tidak bisa menjawab soal yang diberikan
oleh guru, siswa kelihatan malas mengikuti pelajaran yang sedang
berlangsung karena kegiatan tanya jawab hanya didominasi beberapa
siswa dalam kelas itu, guru kurang memanfaatkan media pembelajaran
dan cenderung hanya memberikan tugas.
80
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
81
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan model penelitian atau rancangan
penelitian tindakan kelas (PTK) dari Kemmis dan Taggart (dalam Arikunto,
2002:83). PTK adalah penelitian yang bertujuan untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil pembelajaran di kelas, atau memecahkan
masalah pembelajaran di kelas yang dilakukan berbentuk spirsl dari siklus
yang satu ke siklus berikutnya.. Setiap siklus terdiri dari planning
(rencana), acting (tindakan), observation (pengamatan), dan reflection
(refleksi).
Penelitian ini dilakukan pada semester ganjil sekitar bulan
September sampai dengan November pada tahun pelajaran 2019/2020.
Materi pelajaran yang diteliti adalah mengidentifikasi Perubahan Sosial
Budaya. Penelitian dilaksanakan di kelas IXC SMPN 3 Pamekasan,
dengan subyek siswa sebanyak 32 orang yang terdiri dari 18 siswa laki-
laki dan 14 siswa perempuan, dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM)
untuk matapelajaran IPS adalah 75.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
terdiri atas observasi dan tes akhir. Teknik observasi digunakan untk
mengamati gejala-gejala yang tampak dalam proses pembelajaran
tentang kesungguhan siswa ketika mengikuti pelajaran, keseringan siswa
bertanya, kemauan dan kemampuan siswa menanggapi pertanyaan
teman sekelasnya. Tes akhir digunakan untuk mengumpulkan data
tentang kemampuan siswa .
Tujuan penelitian ini diantaranya mengetahui hasil belajar maka
penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitaif. Data yang akan
dianalisis secara kuantitaif adalah data tentang kemampuan
mengidentifikasi potensi dan upaya Indonesia menuju negara maju yang
dinyatakan dengan nilai (score) yang dicapai siswa dari hasil tes. Data
82
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
83
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
84
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
85
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
86
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
87
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
88
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
89
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
90
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
91
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
92
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
93
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
bertahan lama atau lama dapat diingat, atau lebih mudah diingat bila
dibandingkan dengan pengetahuan yang dipelajari dengan cara-cara lain.
2) hasil belajar penemuan mempunyai efek transfer yang lebih baik
daripada hasil belajar lainnya. Dengan kata lain, konsep-konsep dan
prinsip-prinsip yang dijadikan milik kognitif seseorang lebih mudah
diterapkan pada situasi-situasi baru, 3) secara menyeluruh belajar model
meningkatkan penalaran siswa dan kemampuan untuk berpikir secara
bebas. Secara khusus belajar model melatih keterampilan-keterampilan
kognitif siswa untuk menemukan dan memecahkan masalah tanpa
pertolongan orang lain (Dahar, 1988: 126).
Beberapa kelebihan pembelajaran dengan model menurut Syah
(2003;244) diantaranya adalah ; 1) pembelajaran menjadi terpusat pada
siswa (student contered), dimana siswa tidak hanya belajar menemukan
konsep dan prinsip-prinsip tetapi ia juga mengalami proses belajar tentang
tanggung jawab dan komunikasi sosial, 2) dapat membentuk dan
mengembangkan konsep dan sikap yang ada pada diri siswa, 3) tingkat
pengharapan siswa bertambah yaitu siswa mempunyai ide tertentu
tentang bagaimana dapat menyelesaikan suatu tugas dengan cara
mereka sendiri, 4) proses belajar inquiry dapat menghindarkan siswa dari
cara-cara belajar dengan cara menghafal, 5) proses belajar memberikan
waktu bagi siswa untuk mengasimilasi dan mengakomodasi informasi.
Keuntungan belajar dengan model ini adalah 1) adanya
kemungkinan siswa dalam memecahkan masalah open ended dan 2)
mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena
tergantung bagaimana cara mereka mengkonstruksi jawabannya sendiri.
Selain itu, 3) ada kemungkinan siswa menemukan cara dan solusi yang
baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah, Sanjaya
(2008:202.).
Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa
pembelajaran model inquiry based learning dapat meningkatkan hasil
94
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Penerapan Pembelajaran Model Inquiry Based Learning untuk Meningkatkan Hasil
Belajar IPS Materi Perubahan Sosial Budaya Siswa Kelas IXc SMPN 3 Pamekasan
Daftar Pustaka
Andayani (2007) Pemantapan Kemampuan Profesional Jakarta : Penerbit
Universitas Terbuka
95
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020
Tiwuk Sutanti
Sutarno, Nono (2006) Materi dan Pembelajaran IPA SD. Jakarta , Penerbit
: Penerbit Universitas Terbuka
96
ENTITA Vol. 2 No. 1, Juni 2020