Anda di halaman 1dari 5

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING TERHADAP

HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN INFORMATIKA SMA AL HIKMAH


BOARDING SCHOOL BATU

Fanji Hastomo, S.Kom.


Email: fanji31@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini dilatar belakangi adanya masalah bahwa hasil belajar pada mata pelajaran
Informatika masih rendah, yang dibuktikan dengan wawancara dan Observasi serta penilaian
evaluasi hasil belajar siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Model
Pembelajaran Problem Based Learning Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Informatika siswa
kelas X SMA Al Hikmah Boarding School Batu. Penelitian ini mengunakan Metode Penelitian
Tindakan Kelas. Populasi Penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X-2 SMA Al Hikmah Boarding
School Batu sebanyak 20 siswa. Data peneltian diambil dari kelas dengan mengunakan pre test
dan post tes berupa soal pada lembar kerja peserta didik kemudian hasilnya dianalisa. Hasil
Penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran Informatika SMA Al Hikmah Boarding School
Batu. Model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh signifikan terhadap hasil belajar
siswa khususnya mata pelajaran Informatika
Keyword: Model pembelajaran, Problem Bases Learning, Hasil Belajar, Informatika

PENDAHULUAN
Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemdikbud, telah melakukan beberapa
strategi dan alternatif program untuk pengembangan profesionalisme guru, dengan tujuan untuk
meningkatkan kompetensi dan profesionalisme guru terutama dalam keterampilan di Abad 21.
Diharapkan, dengan kualitas dan profesionalisme guru yang baik, akan terbentuk pendidikan yang
bermutu serta menghasilkan gererasi yang mampu bersaing di era global. Strategi pengembangan
atau peningkatan profesionalisme guru sebaiknya diawali dari kesadaran diri guru itu sendiri,
untuk selalu berusaha mengembangkan dirinya menjadi lebih baik. Guru harus mampu
mengembangkan diri, melakukan observasi dan penelitian, terlibat dalam proses
pengembangan/peningkatan pendidikan, pelatihan, dan pemeriksaan / evaluasi.
Proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas tertentu tidak terlepas dari aktifitas belajar
siswa. Aktivitas merupakan sesuatu yang dilakukan atau kegiatan yang terjadi baik fisik maupun
non fisik. Aktivitas optimal sangat diharapkan dalam pembelajaran Teknik Informatik dan
Komputer. Karena dengan adanya aktivitas siswa dapat berperan aktif didalam pembelajaran.
Aktivitas siswa bertolak dari keberhasilan kegiatan pembelajaran karena terdapat
pengalamanbelajar yang dimiliki oleh siswa.
Menurut Jauhar (2011:156) Pembelajaran aktif berarti pembelajaran yang memerlukan keaktifan
semua siswa dan guru secara fisik, mental, emosional, bahkan moral dan spiritual. Guru harus
menciptakan suasana sedemikian rupa sehingga siswa aktif bertanya, membangun gagasan, dan
melakukan kegiatan yang dapat memberikan pengalaman langsung, sehingga belajar merupakan
prosesaktif siswa dalam membangun pengetahuannya sendiri.
Kemampuan berpikir kritis akan muncul dalam diri siswa apabila selama proses pembelajaran di
dalam kelas, guru membangun pola interaksi dan komunikasi yang lebih menekankan pada proses
pembentukan pengetahuan secara aktif oleh siswa. Semakinsering umpan balik yang dilakukan
guru kepada siswa, maka akan semakin berkembang kemampuan siswa dalam bertanya,
berargumentasi, maupun menjawab pertanyaan dari guru (Darmawan, 2010)
Sulistiani dan Masrukan (2016) menyatakan bahwa pemahaman, pengertian dan keterampilan
siswa dalam memecahkan permasalahan dalam kehidupan sehari- harinya. Sehingga, disini guru
perlu menggali terus kemampuan berpikir siswa, mengingat kemampuan berpikir kritis sangat
diperlukan bagi siswa dalam proses pembelajaran. Informatika sebagai bagian dari Ilmu
Pengetahuan yang lahir dan berkembang berdasarkan observasi dan eksperimen. Dengan
demikian, belajar tidak cukup hanya dengan menghafalkan fakta dan konsep yang sudah jadi,
tetapi dituntut pula menemukan fakta-fakta dan konsep-konsep tersebut melalui pengembangan
kemampuan berpikir dan memecahkan masalah. Melalui pembelajaran siswa dilibatkan secara
aktif untuk melakukan eksplorasi.
Berkaitan dengan konsep pembelajaran, kurikulum 2013 menghendaki dilakukakannya perubahan
mendasar dalam kegiatan pembelajaran di kelas. Kesalahan yang selama ini terjadi dalam
penyelenggaraan pembelajaran Informatika tidak boleh terulang lagi. Tugas guru sekarang ini
bukanlah ”mengajar informatika”, tetapi ”membelajarkan siswa tentang informatika”. Itu berarti
bahwa kegiatan pembelajaran harus berpusat pada siswa, dan bukan pada guru. Guru tidak lagi
harus mendominasi kegiatan pembelajaran dengan metode ceramah, sementara siswa hanya duduk
manis mendengarkan sambil bengong atau bahkan sampai terkantuk-kantuk.
Namun pada kenyataannya hal tersebut bertolak belakang dengan kenyataan yang ada di sekolah-
sekolah lain termasuk ditempat peneliti lakukan pada kelas X-2 SMA Al Hikmah Boarding School
Batu. Dimana pada pembelajaran Informatika siswa pasif dan kurangnya interaksi terhadap guru
(jika ditanya siswa tidak mau menjawab dan tidak mau mengemukakan pendapatnya) dan
cenderung menghafal konsep tanpa tahu bagaimana konsep tersebut terbentuk.
Sistem pembelajaran yang peneliti lakukan cenderung menoton dan kurang bervariasi serta tidak
melibatkan siswa secara langsung dalam melakukan praktek tetapi hanya dilakukan secara
demonstran sehingga membuat siswa cenderung sibuk dengan aktivitas lain yang tidak ada
hubungan nya dengan proses pembelajaran Informatika. Kondisi ini jika dibiarkan terlalu lama
akan mengakibatkan kualitas pembelajaran yang tidak baik.
Untuk mengatasi kesenjangan tersebut maka perlunya melakukan penelitian tindakan kelas yang
mampu meningkatkan aktivitas siswa salah satu metode yang dianggap cukup efektif adalah model
pembelajaran Problem Based Learning. Model Pembelajaran Problem Based Learning dapat
menumbuhkan kemampuan berpikir (kognitif), bekerja (psikomotor) dan bersikap (afektif) serta
mengkomunikasikannya sebagai aspek penting dalam kehidupan. Selain itu, dapat juga digunakan
untuk memberikan pemahaman konsep materi yang sulit kepada siswa dimana materi tersebut
telah dipersiapkan oleh guru berupa lembar kerja pserta didik (LKPD) atau perangkat
pembelajaran yang lainnya. Dengan menggunakan model pembelajaran ini diharapkan dapat
meningkatkan aktivitas siswa baik fisik, mental dan emosional khususnya dalam pembelajaran
Informatika.
METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dimana memberi
uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan mendeskripsikan tentang nilai
variabel mandiri (Iskandar, 2008:61). Bentuk penelitian yang digunakan dalam penelitian ini
adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan sifat penelitian adalah kolaboratif dimana dalam
penelitiaan ini dibantu oleh kolaborator. Penelitian ini berlokasi di SMA Al Hikmah Boarding
School Batu, Provinsi Jawa Timur. Waktu penelitian ini dilakukan selama 1 bulan yaitu bulan
Oktober 2022. Adapun subjek penelitian tindakan kelas ini adalah siswa kelas X-2 SMA Al
Hikmah Boarding School Batu Tahun Pelajaran 2022/2023
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sesuai dengan tujuan penelitian dan indikator keberhasilan maka hasil penelitian ini ada beberapa
hal yang sangat penting yaitu: Terjadinya peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran Informatika baik aktivitas fisik, mental dan emosional. Aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran TIK dinilai dan dicatat dengan lembar observasi/pengamatan aktivitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil pengamatan setiap pertemuan kemudian
dibuat rekapitulasi. Setiap akhir siklus diadakan evalausi dengan bimbingan Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing.
Sesuai dengan tujuan penelitian dan indikator keberhasilan maka hasil penelitian ini ada beberapa
hal yang sangat penting yaitu: Terjadinya peningkatan aktivitas siswa dalam mengikuti
pembelajaran Informatika baik aktivitas fisik, mental dan emosional. Aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran TIK dinilai dan dicatat dengan lembar observasi/pengamatan aktivitas
siswa selama mengikuti proses pembelajaran. Hasil pengamatan setiap pertemuan kemudian
dibuat rekapitulasi. Setiap akhir siklus diadakan evalausi dengan bimbingan Guru Pamong dan
Dosen Pembimbing.
Hasil pengamatan pada lembar observasi untuk indikator kinerja meliputi aspek kognitif,
psikomotorik dan aspek afektif sudah sangat memuaskan dengan rata-rata persentase kurang lebih
60 %. Hal ini tampak pada proses pembelajaran sudah lebih aktif dan menyenangkan bagi siswa.
Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning dapat membantu guru untuk
meningkatkan kinerjanya dalam pembelajaran khususnya mata pelajaran Informatika.
Dalam pelaksanaan tindakan kelas yang dilakukan dari siklus I sampai siklus II, kekurangan baik
pada siswa dan guru dapat teratasi dengan baik pada akhir tindakan. Hal ini diluar dugaan peneliti
pada siklus II dimana siswa antusias dan lebih aktif dalam proses pembelajaran. Kelemahan-
kelemahan yang terdapat pada siklus I ditemukan atas hasil refleksi kolaborator dan peneliti. Hal
ini dirasa teratasi dan terlaksana dengan lebih baik.
Bedasarkan hasil pengerjaan siswa terjadi peningkatan ketuntasan. Yang mana nilai tersebut diatas
nilai KKM pembelajaran Informatika di SMA Al Hikmah Boarding School Batu yaitu 75. Dalam
pembelajaran peneliti sebelumnya cenderung monoton dimana siswa tidak dilibatkan dalam
pembelajaran sehingga membuat siswa pasif, siswa kurang berinteraksi terhadap guru dalam
bertanya dan mengemukakan pendapatnya karena siswa takut salah dan kurang percaya diri, selain
itu siswa bersifat verbalistik, cenderung menghapal konsep tanpa tahu bagaimana konsep tersebut
terbentuk. Oleh karena itu peneliti mengangkat judul Pengaruh Model Pembelajaran Problem
Based Learning terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran Informatika SMA Al Hikmah Boarding
School Batu.
Penelitian ini di laksanakan di SMA Al Hikmah Boarding School Batu pada kelas X dengan
menggunakan 2 (dua) Siklus I dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 Oktober 2022 dimana pada
siklus I perangkat dan media pembelajaran telah disiapkan oleh peneliti pada Materi Fitur Lanjut
Aplikasi Perkantoran Daftar Isi. Setelah siklus I dilaksanakan maka Guru Pamong dan Dosen
Pembimbing serta peneliti mengadakan perbincangan untuk merefleksi hasil siklus I terdapat
kekurangan karena hasil yang dicapai pada siklus I belum memuaskan. Peneliti, guru pamong dan
dosen pembimbing sepakat untuk melanjuti tindakan ke siklus II dengan menggunakan materi
yang berbeda yaitu Fitur Lanjut Aplikasi Perkantoran Mail Merge. siklus II dilaksanakan pada hari
Senin tanggal 27 Oktober 2022.
Pelaksanaan penelitian baik siklus I dan siklus II sudah berjalan dengan baik. Siklus I dilaksanakan
pada hari Kamis 20 Oktober 2022 di SMA Al Hikmah Boarding School Batu, sedangkan siklus II
dilaksanakan pada hari Senin, tanggal 27 Oktober 2022 di tempat yang sama. Pada siklus I
berdasarkan hasil lembar observasi pada indikator aspek kognitif, aspek psikomotor dan aspek
afektif hasil yang di capai kurang memuaskan. Hal ini dapat dilihat pada rata-rata hasil persentase
aktivitas yang kurang dari 50 %. Peneliti dan kolaborator melakukan refleksi pada siklus I dan
permasalahan yang dihadapi pada siklus I antara lain :
1) Perlu penyesuaian dalam penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning.
2) Bahan ajar terkait model pembelajaran belum maksimal
3) Kurangnya waktu dalam pembelajaran sehingga tidak semua kelompok maju presentasi.
Peneliti, guru pamong, dan Dosen Pembimbing sepakat untuk melanjutinya ke
siklus II yang dilaksanakan pada hari Kamis 27 Oktober 2022. Pada siklus II ini peneliti
memperbaiki kekurangan yang terjadi pada siklus I yaitu dengan memberikan latihan serta
demonstrasi awal oleh guru kemudian baru mengerjakan LKPD per siswa, pada kegiatan
mengembangkan dan menyajikan hasil diskusi, perwakilan dari masing-masing kelompok siswa
maju ke depan membacakan hasil diskusi kelompoknya tersebut dan siswa lainnya menyimak serta
saling menanggapi penyampaian dari masing-masing kelompok yang menyajikan hasil diskusinya.
Pada siklus II berdasarkan hasil lembar observasi pada aspek kognitif, psikomotorik dan afektif
hasil yang dicapai telah menunjukan peningkatan pada siklus I. Ternyata dengan memberikan
latihan serta demonstrasi awal oleh guru kemudian baru mengerjakan LKPD per siswa dapat
memunculkan keaktifan siswa membaca sehingga informasi yang disampaikan dapat diterima dan
dipahami. Dengan membaca modul yang disiapkan siswa akan mengetahui informasi yang ada
dan meningkatkan kepercayaan diri dalam memecahkan masalah baik secara individu maupun
kelompok.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan selama dua siklus maka dapat disimpulkan bahwa
Hasil Penelitian menunjukan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa kelas X mata pelajaran Informatika SMA Al Hikmah Boarding School
Batu.

Anda mungkin juga menyukai