Anda di halaman 1dari 8

ABSTRAK

Astuti, Rini. 2022. Penerapan Model Problem Based Learning Dengan


Assessment Quizizz Untuk Meningkatkan Aktifitas Belajar Siswa Pada Materi
Perpangkatan Dan Bentuk Akar Kelas IX SMP Laboratorium UM. PTK,
Matematika Universitas Negeri Malang, Dosen Pembimbing 1: Dra. Sapti
Wahyuningsih, M. Si.

Kata Kunci: Problem Based Learning, Quizizz, Perpangkatan dan Bentuk Akar,
Penerapan.

Objek kajian matematika bersifat abstrak dan dibangun melalui proses


penalaran deduktif aksiomatik. Pembelajaran matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi,
dan eksperimen. Hal tersebut, menyebabkan siswa menganggap Matematika
sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini sesuai pendapat
Setiawan (2008) yang mengatakan bahwa pandangan umum terhadap matematika
merupakan mata pelajaran yang sukar dan menjemukan. Pandangan ini
berpengaruh pada psikologis siswa, sebelum materi matematika diberikan, para
siswa sudah bersikap apriori terhadap materi tersebut sehingga penguasaan materi
tidak dapat maksimal. Hal tersebut menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
matematika. Melihat kenyataan yang ada di SMP Lab UM setelah pembelajaran
daring selama dua tahun, khususnya di kelas 8, pelajaran matematika bukan
merupakan mata pelajaran yang disenangi siswa sehingga nilai hasil evaluasi
belajar siswa setiap tahunnya kurang memuaskan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan penerapan strategi
pembelajaran problem based learning dengan assessment aplikasi quizizz pada
materi perpangkatan dan bentuk akar terhadap aktivitas siswa kelas IX SMP
laboratorium UM. Langkah penelitian dengan menggunakan strategi pembelajaran
problem based learning dengan assessment aplikasi quizizz meliputi: (1)
Orientasi siswa, (2) mengorganisasikan peserta didik untuk belajar, (3) memberi
bantuan dalam penyelididkan, (4) mengembangkan hasil karya, (5) menganalisis
dan evaluasi. Dimana pembelajaran dengan strategi pembelajaran problem based
learning ini merupakan pembelajaran kontruktivis menggunakan diskusi kelas.
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
tindakan kelas dengan pendekatan kualitatif. Subjek penelitian ini adalah kelas XI
semester 2 SMP Laboratorium UM tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah
siswa sebanyak 30 siswa pada materi perpangkatan dan bentuk akar. Instrumen
penelitian ini yaitu lembar observasi, LKPD, dan tes. Sementara itu proses
penelitian tindakan kelas ini terdiri dari dua siklus dengan tahap pra penelitian,
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
Hasil penelitian ditinjau dari hasil belajar siswa melalui pelaksanaan model
pembelajaran problem based learning berbantu aplikasi quizizz pada materi
perpangkatan dan bentuk akar pada siklus 1 50% telah mencapai KKM yaitu
mendapatkan nilai lebih dari 75, penelitian belum memenuhi ketuntasan
klasikal. Dari hasil evaluasi siklus I diperoleh persentase ketuntasan 74,56%
yakni dibawah kriteria yang ditetapkan yaitu ≥ 75%. Pada siklus II 90% telah
mencapai KKM yaitu mendapatkan nilai lebih dari 75, penelitian sudah
memenuhi ketuntasan klasikal dengan persentase ketuntasan 79,46%. Sedangkan
Ditinjau dari aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran pada
siklus I pertemuan I aktivitas siswa dengan rata-rata persentase 66,16%
dengan katagori cukup aktif, pertemuan II aktivitas siswa dengan rata-rata
persentase 75,1% dengan katagori aktif dan pertemuan III aktivitas siswa
dengan rata-rata persentase 84,4% dengan katagori aktif. Pada siklus II
pertemuan V aktivitas siswa dengan rata-rata persentase 90,14% dengan
katagori sangat aktif, pertemuan VI aktivitas siswa dengan rata-rata
persentase 91,5% dengan katagori sangat aktif.

Pendahuluan

Objek kajian matematika bersifat abstrak dan dibangun melalui proses


penalaran deduktif aksiomatik. Pembelajaran matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan bernalar melalui kegiatan penyelidikan, eksplorasi,
dan eksperimen. Hal tersebut, menyebabkan siswa menganggap Matematika
sebagai mata pelajaran yang sulit dan membosankan. Hal ini sesuai pendapat
Setiawan (2008) yang mengatakan bahwa pandangan umum terhadap matematika
merupakan mata pelajaran yang sukar dan menjemukan. Pandangan ini
berpengaruh pada psikologis siswa, sebelum materi matematika diberikan, para
siswa sudah bersikap apriori terhadap materi tersebut sehingga penguasaan materi
tidak dapat maksimal. Hal tersebut menjadi penyebab rendahnya hasil belajar
matematika. Melihat kenyataan yang ada di SMP Lab UM setelah pembelajaran
daring selama dua tahun, khususnya di kelas 8, pelajaran matematika bukan
merupakan mata pelajaran yang disenangi siswa sehingga nilai hasil evaluasi
belajar siswa setiap tahunnya kurang memuaskan. Penyajian pembelajaran di
kelas selama pembelajaran daring adalah siswa belajar mandiri dengan modul dari
sekolah serta menyimak vidio yang berisi materi pembelajaran serta beberapa
pertemuan ada yang menggunakan googlemeet namun pada tahun 2022 semester
1 mulai ada pembelajaran tatap muka terbatas dimana pembelajaran yang
berlangsung 4 sampai 6 jam pelajaran saja. Dari ketebatasan pembelajaran
matematika tersebut, membuat pelajaran pendidikan matematika kurang diminati
dan membosankan serta membuat siswa belum sepenuhnya memahami dengan
materi yang diajarkan oleh guru. Oleh karena itu perlu diadakan penelitian
mengguakan metode pembelajaran yang tepat. Metode yang akan digunakan
memberi variasi dan konsentrasi kegiatan siswa. Meningkatnya minat dan
konsentrasi kegiatan belajar diharapkan akan dapat meningkatkan aktivitas belajar
siswa terhadap pemahaman suatu materi pembelajaran yang akan berpengaruh
terhadapat hasil belajar siswa. Hal ini menjadi tantangan bagi guru untuk tetap
dapat menciptakan pembelajaran yang menyenangkan, menarik dan aktif., guru
harus mampu meningkatkan aktivitas siswa hingga berpengaruh positif terhadap
hasil belajar siswa. Peningkatan hasil belajar siswa dapat tercipta melalui
penerapan media pembelajaran yang menarik.Salah satu media pembelajaran
yang menarik dalam pembelajaran daring adalah memanfaatkan aplikasi quizizz
karena melalui aplikasi quizizz siswa merasa tertantang untuk mengerjakan soal-
soal. Aplikasi quizizz ini biasa menggunakan laptop atau smartpone dan dapat
dilaksanakan dimanapun berada, dimana sebagai media pembelajaran yang
diintegrasikan dengan soal-soal evaluasi diharapkan dapat membuat pembelajaran
lebih menarik,menyenangkan dan aktif
Metode
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan
kelas dengan pendekatan kualitatif. Yang mana didalamnya terdapat tindakan-
tindakan untuk memperbaiki proses belajar mengajar. Arikunto (2006: 3)
menyebutkan “Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti yaitu
penelitian, tindakan, dan kelas, segera dapat disimpulkan bahwa penelitian
tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar berupa
sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara
bersama. Penelitian tindakan kelas dimaksudkan untuk meningkatkan aktivitas
siswa yang berpengaruh terhadap hasil belajar siswa, maka harus berkaitan
dengan pembelajaran. Dengan kata lain, penelitian tindakan kelas ini harus
menyangkut upaya guru dalam bentuk proses pembelajaran. Namun demikian, ada
hal yang sangat perlu dipahami bahwa penelitian tindakan kelas bukan sekedar
mengajar seperti biasanya, tetapi harus mengandung satu pengertian, bahwa
tindakan yang dilakukan didasarkan atas upaya meningkatkan hasil, yaitu lebih
baik dari sebelumya. Menurut pengertian pengajaran, yang dimaksud kelas disini
berwujud ruangan tetapi sekelompok peserta didik yang sedang belajar. Pada
penelitian ini, model PTK yang digunakan yaitu model yang dikembangkan oleh
Kemmis dan Mc.Taggart “alasan mengapa peneliti menggunakan model ini
karena model ini terkenal dengan proses siklus putaran spiral refleksi diri yang
dimulai dengan Rencana, Tindakan, Pengamatan, Refleksi, dan Perencanaan
Kembali yang merupakan dasar ancang-ancang pemecahan masalah. Teknik
pengumpulan data ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan yang
sudah dilakukan oleh peneliti dalam menggunakan model pembelajaran problem
based learning (PBL) pada proses pembelajaran. Berikut teknik pengumpulan
data dalam penelitian ini. Adapun teknik pengambilan data adalah sebagai berikut
: tes, observasi, Pedoman aktivitas belajar siswa selama pembelajaran, pedoman
aktivitas belajar siswa selama pembelajaran, pedoman penilaian ketrampilan.
Hasil dan pembahasan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas dan pembahasan yaitu
penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan pada siswa kelas IXF SMP
laboratorium UM tahun pelajaran 2022/2023 pada materi perpangkatan dan
bentuk akar melalui penerapan problem based learning berbantu aplikasi quizizz
adalah sebagai berikut: (1) guru menyampaikan tujuan pembelajaran tentang
materi perpangkatan dan bentuk akar yang ingin dicapai dalam pembelajaran dan
memotivasi siswa untuk lebih giat belajar, sehingga siswa lebih memahami
pembelajaran yang akan diterapkan; (2) guru membagikan masalah dalam bentuk
LKPD yang dikerjakan secara individu. Setelah itu guru membentuk kelompok
yang terdiri dari enam orang. Dalam kelompok ini setiap siswa harus dapat
mengemukakan idenya dalam menyelesaikan masalah; (3) guru membimbing
siswa mengumpulkan informasi untuk memperkuat idenya dalam menyelesaikan
masalah. Guru juga membimbing siswa dalam berdiskusi dalam kelompoknya
sehingga memperoleh jawaban yang disertai dengan bukti yang mendukung; (4)
guru membimbing siswa dalam menyimpulkan hasil pembelajaran. Setelah itu
guru meminta siswa mempresentasikan ke depan dan membimbing bila
mengalami kesulitan; (5) Guru membantu siswa mengkaji ulang proses
pembelajaran. Ditinjau dari hasil belajar siswa melalui pelaksanaan model
pembelajaran problem based learning berbantu aplikasi quizizz pada materi
perpangkatan dan bentuk akar pada siklus 1 50% telah mencapai KKM yaitu
mendapatkan nilai lebih dari 75, penelitian belum memenuhi ketuntasan klasikal.
Dari hasil evaluasi siklus I diperoleh persentase ketuntasan 74,56% yakni dibawah
kriteria yang ditetapkan yaitu ≥ 75%. Pada siklus II 90% telah mencapai KKM
yaitu mendapatkan nilai lebih dari 75, penelitian sudah memenuhi ketuntasan
klasikal dengan persentase ketuntasan 79,46%. Ditinjau dari aktivitas siswa dalam
mengikuti pembelajaran pada siklus I pertemuan I aktivitas siswa dengan rata-rata
persentase 66,16% dengan katagori cukup aktif, pertemuan II aktivitas siswa
dengan rata-rata persentase 75,1% dengan katagori aktif dan pertemuan III
aktivitas siswa dengan rata-rata persentase 84,4% dengan katagori aktif. Pada
siklus II pertemuan V aktivitas siswa dengan rata-rata persentase 90,14% dengan
katagori sangat aktif, pertemuan VI aktivitas siswa dengan rata-rata persentase
91,5% dengan katagori sangat aktif. Pada saat penelitian berlangsung kegiatan
guru dan siswa di kelas juga di amati oleh observer berikut hasil pengamatan
observer pada siklus I, persentase nilai rata-rata aktivitas siswa pada pertemuan I
adalah 80,7% dengan kriteria baik, pada pertemuan II adalah 86,5% dengan
kriteria baik dan pertemuan ke III adalah 88,4% dengan kriteria baik. Hasil
pengamatan observer pada siklus II pada pertemuan V adalah 88,5 % dengan
kriteria baik, pada pertemuan VI adalah 92,3% dengan kriteria sangat baik.

Anda mungkin juga menyukai