Anda di halaman 1dari 10

PENGARUH MODEL DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR

PESERTA DIDIK PADA MATERI SISTEM EKSKRESI

Abstrak: Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar
berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan,sikap,dan keterampilan
Peserta Didik sehingga menjadi lebih baik dari sebelumnya. Salah satu indikator tercapai atau tidaknya
suatu proses pembelajaran adalah dengan melihat hasil belajar yang diperoleh peserta didik. Berdasarkan
hasil observasi yang dilakukan, masalah yang ditemukan adalah hasil belajar Peserta Didik yang rendah,
dikarenakan dalam proses pembelajaran guru masih menggunakan model pembelajaran yang kurang
variatif sehingga membuat Peserta Didik cenderung lebih pasif dikelas. Agar hasil belajar Peserta Didik
dapat meningkat, solusinya adalah dengan menerapkan model pembelajaran yang dapat melibatkan
Peserta Didik menjadi lebih aktif, salah satunya model Discovery Learning. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh model Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif Peserta Didik pada materi
sistem ekskresi pada manusia kelas XI SMA Negeri 6 Kupang Tahun Ajaran 2021/2022.Jenis Penelitian
ini merupakan jenis penelitian quasi eksperimen, dengan desain penelitian “Nonequivalent Control Group
Design”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Peserta Didik kelas XI MIPA yang terdiri dari lima
kelas, sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 4 sebagai kelas
eksperimen dan kelas XI MIPA 5 sebagai kelaskontrol yang dipilih secara Random Sampling.
Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan dokumentasi, dengan teknik analisis data menggunakan
analisis deskriptif dan analisis inferensial. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada nilai rata-rata hasil
belajar posttest kelas eksperimen sebesar 84,83 dan hasil belajar posttest kelas kontrol sebesar 70,66.
Hasil uji Anacova, menunjukkan perolehan nilai p= 0,000. Dimana berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan jika signifikansi p= 0,000 < α = 0,05 maka H 0 ditolak dan Ha diterima, yang membuktikan
bahwa ada pengaruh penggunaan model Discovery Learning terhadap hasil belajar kognitif Peserta Didik
diterima.Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh model Discovery Learning
terhadap hasil belajar kognitif Peserta Didik kelas XI MIPA pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia
Di SMA Negeri 6 Kupang Tahun Ajaran 2021/2022.
Kata Kunci: Model Discovery Learning, Hasil Belajar Kognitif, Materi Sistem Ekskresi Pada
Manusia
Abstract: Learning outcomes are abilities acquired by individuals after the learning process takes
place,which can provide changes in the behavior of both knowledge,attitudes, and skills of students so
that they become better than before. One indicator of whether or not a learning process is achieved is by
looking at the learning outcomes obtained by students. Based on the observations made, the problem
found is the low learning outcomes of students, because in the learning process the teacher still uses a less
varied learning model that makes students tend to be more passive in class. In order for students ' learning
outcomes to increase, the solution is to apply a learning model that can involve students to be more active,
one of which is the Discovery Learning model. This study aims to determine the influence of the
Discovery Learning model on the cognitive learning outcomes of students on the excretory system
material in humans Class XI SMA Negeri 6 Kupang academic year 2021/2022. This type of research is a
type of quasi-experimental research, with a research design “Nonequivalent Control Group Design". The
population of this study are all students of Class XI mathematics and Natural Sciences which consists of
five classes, while the sample in this study is Class XI mathematics and Natural Sciences 4 as an
experimental class and Class XI mathematics and Natural Sciences 5 as a control class selected by
Random Sampling. Data collection was carried out through tests and documentation, with data analysis
techniques using descriptive analysis and inferential analysis. The results showed that the average value
of the experimental class posttest learning outcomes of 84.83 and the control class posttest learning
outcomes of 70.66. Anacova test results, showed the acquisition value of p= 0.000. Where based on the
criteria that have been set if the significance of p= 0.000 <α = 0.05 then H0 is rejected and Ha is accepted,
which proves that there is an influence of the use of Discovery Learning model on cognitive learning
outcomes of students accepted. Based on the results of the study, it can be concluded that there is an
influence of the Discovery Learning model on the cognitive learning outcomes of Class XI mathematics
and natural sciences students on the material of the excretory system in humans at SMA Negeri 6 Kupang
academic year 2021/2022.
Keywords: Discovery Learning Model, Cognitive Learning Outcomes, Excretory System Material
InHumans

PENDAHULUAN
Pemerintah Indonesia mewajibkan setiap warga negara wajib menempuh jenjang pendidikan minimal 12
tahun. Hal ini dilakukan pemerintah bukan tanpa alasan. Seperti yang dilihat zaman semakin modern dan
semakin berkembang, oleh karenanya setiap orang harus wajib menempuh pendidikan. Pendidikan
memegang peranan penting dalam pembentukan kualitas sumber daya manusia. Pendidikan pada
dasarnya merupakan suatu proses pengembangan potensi pada setiap individu. Melalui pendidikan,
potensi yang dimiliki oleh setiap individu akan diubah menjadi kompetensi, dimana kompetensi
mencerminkan kemampuan dan kecakapan individu dalam melakukan suatu tugas atau pekerjaan.
Proses belajar mengajar di sekolah merupakan kegiatan yang sangat penting dalam peningkatan kualitas
pendidikan, dimana proses belajar mengajar ini di harapkan dapat mencapai tujuan pendidikan nasional
dan dapat meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas. Dalam hal ini pembelajaran yang
berkualitas akan menghantar Peserta Didiik pada hasil belajar yang diharapkan.
Hasil belajar menurut Winkel dalam Indriani (2020) adalah “Perubahan yang mengakibatkan manusia
berubah dalam sikap dan tingkah lakunya”. Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuanyang telah
dimiliki Peserta Didiik setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Untuk itu meningkatnya hasil belajar
Peserta Didiik merupakan salah satu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.
Keberhasilan Peserta Didiik dalam belajar dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Salah satu
faktor internal tersebut adalah keinginan Peserta Didiik untuk mengikuti proses pembelajaran. Pentingnya
hal tersebut dalam proses belajar tak dipungkiri, karena menggerakkan Peserta Didiik dalam kegiatan-
kegiatan yang dilaksanakan selama pembelajaran. Selain faktor internal, faktor eksternal pun sangat
mempengaruhi peningkatan hasil belajar Peserta Didiik. Faktor eksternal yang sangat penting adalah
guru, dimana guru harus berusaha untuk tercapainya tujuan pembelajaran di kelas. Salah satu hal yang
dapat menentukan keberhasilan seorang guru adalah penggunaan model pembelajaran yang sesuai dengan
materi yang sedang dipelajari agar Peserta Didiik mampu menangkap pelajaran dengan mudah, menguasai
konsep serta aktif dalam kegiatan pembelajaran di kelas (Saputra & Prasetyono, 2020). Kesalahan dalam
menentukan suatu model pembelajaran akan mempengaruhi tercapainya tujuan pembelajaran, khususnya
pada mata pelajaranbiologi (Azwar dalam Mutiara, 2017).
Menurut Nuryani dalam Arsyad (2020), biologi merupakan bagian dari ilmu sains, yang terdiri dari
produk dan proses. Dimana biologi sebagai produk terdiri dari konsep, fakta, teori, hukum yang berkaitan
tentang mahkluk hidup, sedangkan biologi sebagai proses terdiri dari kelompok keterampilan proses yang
meliputi, mengamati, membuat pertanyaan, menggunakan alat, menggolongkan atau mengelompokkan,
menerapkan konsep dan menerapkan percobaaan.
Oleh karena itu Peserta Didiik dituntut untuk berperan lebih aktif dalam proses pembelajaran.
Pembelajaran biologi yang dilakukan oleh guru dalam kelas pada dasarnya harus mampu membimbing
dan membantu Peserta Didiik agar mampu melaksanakan proses pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran biologi, baik itu secara produk maupun proses. Akan tetapi, sebagian besar guru masih
dominan menggunakan pembelajaran yang konvensional dalam proses pembelajaran, yang mana hanya
guru yang berperan penting dan Peserta Didiik hanya melakukan sebagian kecil proses pembelajaran,
seperti pemberian tugas yang dikerjakan secara individu maupun kelompok. Sehingga jika pembelajaran
seperti ini terus berlanjut, maka Peserta Didiik akan merasa bosan, tidak ada tantangan belajar dan lama
kelamaan Peserta Didiik akan mengganggap belajar bukanlah sutau kebutuhan, melainkan hal biasa saja,
karena Peserta Didiik tidak memiliki kesempatan untuk lebih berperan dalam proses pembelajaran
(Ramdayana, Prasetyono, & Rahman, 2020). Akibatnya, ketidakaktifan Peserta Didik dalam proses
pembelajaran akan berpengaruh terhadap potensi yang dimiliki sehingga menyebabkan hasil belajar
Peserta Didiikrendah.
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di SMA Negeri 6 Kupang kelas XI MIPA, dimana
proses pembelajaran biologi dalam kelas masih terdapat beberapa permasalahan yang menyebabkan
pembelajaran kurang optimal. Masalah tersebut yaitu pembelajaran yang dilakukan oleh guru di kelas
kurang bervariatif dalam pemilihan model yang tepat yang dapat meningkatkan keinginan Peserta Didiik
untuk belajar. Dimana guru lebih aktif dalam proses pembelajaran sedangkan keterlibatan Peserta Didiik
sangat kecil. Hal ini membuat Peserta Didiik menjadi bosan dan hanya sekedar mendengarkan apa yang
disampaikan oleh guru tanpa merasa tertantang untuk mencari informasi lain. Untuk itu perlu adanya
suatu model pembelajaran yang dapat menekankan proses pembelajaran pada Peserta Didiik sehingga
dapat meningkat keaktifan didalam kelas.
Salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan adalah model Discovery Learning, dimana Peserta
Didiik didorong untuk belajar dengan diri mereka sendiri. Peserta Didiik belajar melalui aktif dengan
konsep- konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong Peserta Didiik untuk mempunyai pengalaman-
pengalaman dan menghubungkan pengalaman-pengalaman tersebut untuk menemukan prinsip-prinsip
bagi diri mereka sendiri. Model Discovery Learning akan menekankan pada Peserta Didiik untuk
menemukan dan membangun sendiri konsep atau pengetahuannya melalui pengamatan dan percobaan
sehingga Peserta Didiik terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran. Sehingga pada akhirnya hasil
belajar kognitif Peserta Didiik terhadap materi akan meningkat.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Model Discovery Learning terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didiik pada Materi Sistem Ekskresi
Pada Manusia Kelas XI SMA Negeri 6 Kupang Tahun Ajaran 2021/2022”.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui Pengaruh Model Discovery Learning terhadap Hasil
Belajar Kognitif Peserta Didiik pada Materi Sistem Ekskresi Pada Manusia Kelas XI SMA Negeri 6
Kupang Tahun Ajaran 2021/2022.

METODE
Penelitian ini menggunakan jenis penelitian eksperimen semu (quasi eksperimental design).
Eksperimen semu merupakan penelitian yang mendekati eksperimen sungguhan. Penelitian ini
bertujuan untuk menguji secara langsung pengaruh suatu variabel terhadap variabel lain dan
menguji hipotesis hubungan sebab-akibat.Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini
adalah Nonequivalent Control Group Design. Pada desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih
secara random, kelas pertama (eksperimen) yang diberi perlakuan dengan menggunakan model
Discovery Learning sedangkan kelas kedua (kontrol) yang tidak menggunakan model Discovery
Learning.Populasi dari penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 6
Kupang. Sedangkan yang menjadi sampel dalam penelitian ini adalah kelas XI MIPA 4 sebagai
kelas eksperimen dan kelas XI MIPA 5 sebagai kelaskontrol.Penelitian ini telah dilaksanakan
pada bulan Mei- Juni tahun ajaran 2021/2022, bertempat di SMA Negeri 6 Kupang.Variabel
dalam penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Pada penelitian ini yang
menjadi variabel bebas (X) yaitu model Discovery Learning dan variabel terikat (Y) yaitu hasil
belajar kognitif peserta didik kelas XI MIPA SMA Negeri 6 KupangTeknik pengumpulan data
yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes dan dokumentasi.Instrumen pengumpulan data
berupa tes hasil belajar.
Teknik analisis data
1. Analisis statistik deskriptif dilakukan dengan menggunakan bantuan Statistical Product and
Service Solutions (SPSS) versi 25
Rumus menghitung skor hasil belajar pretets dan posttest
Jumlah skor yang diperoleh
NA = ×100
Jumlah skor maksimal
2. N-Gain
N-gain adalah normalisasi gain yang diperoleh dari hasil pretetst dan posttest. Perhitungan nilai
rata-rata N-Gain dilakukan untuk melihat peningkatan hasil belajar peserta didik sebelum dan
sesudah menerima pelajaran menggunakan model discovery learning dan model pembelajaran
langsung. Berikut Gain dapat dihitung menggunakan rumus:
skor posttest −skor pretest
N−Gain=
skor maksimum−skor pretest
3. Pada analisis statistik inferensial dilakukan beberapa pengujian untuk keperluan pengujian
hipotesis. Pertama dilakukan pengujian dasar yaitu uji normalitas, dan uji homogenitas. Setelah
itu dilakukan uji Anacova (Analisis of covaarianone way ) untuk keperluan ujihipotesis.
a) UjiNormalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berasal dari
populasi yang terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan peneliti dalam
penelitian ini yaitu dengan menggunakan teknik Kolmogorov- Smirnov dalam Statistical
Product and Service Solutions (SPSS) versi 25. Persyaratan data tersebut berdistribusi
normal jika probalitas atau p > taraf signifikansi (α), dimana α adalah 0,05 sedangkan jika
p < α maka data yang didapatkan tidak berdistribusi normal.
b) UjiHomogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk menguji apakah dalam model uji anacova data homogen
atau tidak. Hal ini dilakukan untuk memastikan apakah asumsi homogenitas pada masing-
masing kategori data sudah terpenuhiatau belum. Dalam penelitian ini pengujian
homogenitas dilakukan dengan menggunakan Statistical Product and Service Solutions
(SPSS) versi 25menggunakan uji Homogenityof Variancetest. Taraf signifikan yang
digunakan yaitu α = 0,05. Jika taraf signifikan data yang diperoleh > α, maka variansi
setiap sampel sama (homogen). Jika taraf signifikan data yang diperoleh < α, maka variansi
setiap sampel tidak sama (tidak homogen).
c) Uji Anacova
Uji anacova digunakan untuk menguji hipotesis dengan menggunakan analisis kovarian
satu (Analisis of covaarianone way) analisis statistik ini di bantu dengan program
Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25 dengan syarat:
Jika signifikan > 0,05 maka H0 diterima, Ha ditolak
Jika signifikan < 0,05 maka H0 ditolak, Ha diterima

HASIL
1. Hasil Belajar Peserta Didik
Dalam penelitian ini, data yang diambil merupakan data hasil pretest dan posttest dari kelas
MIPA 4 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan model pembelajaran Discovery
Learning dan kelas MIPA 5 sebagai kelas kontrol yang menggunakan model pembelajaran
langsung. Penelitian ini dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan dengan pemberian tes
sebanyak 2 kali dengan jumlah soal pretest dan posttest berjumlah 20 soal pilihan
ganda.Berdasarkan skor hasil belajar yang diperoleh Peserta Didik pada materi Sistem
Ekskresi Pada Manusia di kelas XI MIPA 4 (Eksperimen) dan XI MIPA (Kontrol) Di SMA
Negeri 6 Kupang dapat dilihat pada tabel-tabel yang disajikan berikut ini:
Tabel 4.1 Hasil Belajar Pretetst Dan Posttest Peserta Didik Kelas MIPA 4
(Eksperimen) dengan model Discovery Learning
Eksperimen
No Nama Peserta Didik
Pretest Posttest Peningkatan N-Gain
1 Agnes E.Kause 30 80 50 0,714
2 Angela C. G. Sombu 30 85 55 0,785
3 Ardiyono D. Tuan 50 85 35 0,7
4 Chandra P. Abidano 35 85 50 0,769
5 Chetrin C. Pairikas 45 85 40 0,727
6 Debora I. Lamoling 50 90 40 0,8
7 Deni N. Banu 65 75 10 0,285
8 Dina T. Nakmanas 30 80 50 0,714
9 Dorothi S. Manimau 45 90 45 0,818
10 Erlin Y. R. Leo 55 75 20 0,444
11 Estheratri Yosafatputri 50 85 35 0,7
12 Felyx F. Foeh 55 95 40 0,888
13 Ferjen J. Rondonuwu 70 100 30 1
14 Golden E. Sinaga 35 90 55 0,846
15 Joshua Giri 60 70 10 0,25
16 Julio H. J. B. Bekak 40 75 35 0,583
17 Keni A. B. Neno 45 80 35 0,636
18 Ketrin M. Anin 55 75 20 0,444
19 Lidiana Lopo 40 95 55 0,916
20 Margaritha Fanggi 60 85 25 0,625
21 Maria F. Mapada 45 95 50 0,909
22 Markus Halla 55 70 15 0,333

23 Marsela I. P. Dano 45 90 45 0,818

24 Marthinus B. R. Wohe 60 90 30 0,75


25 Michael Maleta 40 85 45 0,75
26 Revaldo J. Djami 60 80 20 0,5
27 Rista E. Finmeta 55 80 25 0,555
28 Rivaldo S. Penun 40 95 55 0,916
29 Samaeliazyer Onlau 60 100 40 1
30 Sandra A. A. Ledo 40 80 40 0,666
Jumlah 1445 2545 1.100 20,835

Rata-Rata 48,17 84,83 36,66

Tabel 4.2.Hasil BelajarPretetst Dan Posttest Peserta Didik Kelas MIPA 5 (Kontrol)
dengan model Pembelajaran Langsung

Kontrol
No Nama Peserta Didik
Pretest Posttest Peningkatan N-Gain
1 Ade Irma Selan 40 70 30 0,5
2 Adelia Graselia Lie 25 55 30 0,4
3 Adriana Fanggidae 35 65 30 0,461
4 Akila L. Mowata 45 75 30 0,545
5 Aldy N. Banamtuan 35 65 30 0, 461
6 Angela M. I. Bita Ola 45 70 25 0,454
7 Anjely Ndun 50 65 15 0,3
8 Asri Selan 55 80 25 0,555
9 Christian R. S. Kede 50 85 30 0,6
10 Fadlan A. Mbalu 40 75 35 0, 583
11 Fransiskus L. Rutu 35 60 25 0, 384
12 Hendrik Y. Bureni 50 80 30 0,6
13 Indi I. Haning 30 60 30 0,428
14 Jensri F. Mako 50 80 30 0,6
15 Kezya A. Tefa 45 70 25 0,454
16 Kristoforus Toluman 25 55 30 0,4
17 Maria A.N. Moi 60 90 30 0, 75
18 Marianus R. Lake 45 70 25 0,454
19 Melfi A. Koeslulat 40 65 25 0,416
20 Melyanti Luifeto 35 65 30 0, 461
21 Nehemia R. A. Sombu 40 70 30 0,75

22 Orlando M. Meta 40 70 30 0,5


23 Petrus A. Baba 55 75 20 0,444
24 Pius Y. Sabuna 35 60 25 0,384
25 Raimon D. Mau 30 60 30 0,428
26 Ricky F. Tefu 45 85 40 0,727
27 Tri S. Naiusaf 40 75 35 0,583
28 Yadika S. Malaikosa 50 80 30 0,6
29 Yohana M. Idim 40 70 30 0,5
30 Yohanis Punuf 45 75 30 0, 545
Jumlah 1255 2120 865 15,78

Rata-Rata 41,83 70,66 28,83

Berdasarkan tabel 4.1 yang menunjukkan data hasil belajar peserta didik pada kelas XI MIPA 4
(Eksperimen) diperoleh nilai rata-rata hasil pretest sebesar 48,17. Untuk nilai rata-rata posttest
sebesar 84,83 dengan masing-masing peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar.
Sedangkan, pada tabel 4.2 yang menunjukkan data hasil belajar peserta didik pada kelas XI MIPA 5
(Kontrol) diperoleh nilai rata-rata hasil pretest sebesar 41,83. Untuk nilai rata-rata posttest sebesar
70,66 dengan masing-masing peserta didik mengalami peningkatan hasil belajar.
2. Uji Prasyarat
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah rata-rata hasil hasil belajar Peserta Didik
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Uji normalitas yang digunakan dalam penelitian
ini yaitu menggunakan program Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 25
dengan analisis Kolmogorov-smirnov. Untuk uji normalitas sendiri, dapat dilihat dari nilai
signifikan yang di peroleh, dimana jika hasil uji normalitas > α taraf signifikan α = 0.05 maka
menunjukkan data skor hasil belajar Peserta Didik tersebut berdistribusi normal, sebaliknya jika
data hasil uji normalitas < α taraf signifikan α = 0,05 maka data skor hasil belajar kognitif
Peserta Didik tersebut tidak berdistribusi normal. Adapun data posttest yang di peroleh pada
kelas eksperimen yang diajarkan dengan menggunakan model Discovery Learning diperoleh
nilai signifikansi p = 0,200 > α = 0,05 dan pada kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran langsung di peroleh nilai signifikan p = 0,200 > α = 0,05. Sehingga hal ini
menunjukkan bahwa data posttest pada setiap kelompok terdistribusi normal, hal ini dapat dilihat
dari nilai signifikansi (p) > α = 0,05.
b. Uji Homogenitas
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diteliti memiliki varians yang
homogen atau tidak. Pengujian homogenitas data hasil belajar Peserta Didik dihitung dengan
bantuan SPSS for windows versi 25 dengan uji Test of Homogeneity of Variance. Adapun
kriterianya yaitu jika hasil data uji homogenitas posttest jika dilihat dari nilai signifikan > α =
0,05 berarti varians kelas eksperimen dan kelas kontrol bersifat homogen, sebaliknya jika
signifikan < α = 0,05 maka varians tidak sama. Berdasarkan uji homogenitas yang dilakukan, di
peroleh nilai signifikansi p = 0,340 > α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai hasil belajar
yang di peroleh dari kedua kelas berasal dari populasi yang homogen.
c. Uji Anacova
Berdasarkan hasil uji prasyarat analisis data dari dua kelompok,yaitu kelas eksperimen dengan
menggunakan model Discovery Learning dan kelas kontrol dengan menggunakan model
pembelajaran langsung, diketahui bahwa kedua kelas memiliki sampel yang terdistribusi normal
dan kedua kelas tersebut sifatnya homogen. Sehingga dengan terpenuhinya uji prasyarat tersebut,
maka uji hipotesis dapat dilakukan. Uji hipotesis yang digunakan pada penelitian ini adalah uji
Analisis Of Covaarianone Way (Anacova) program SPSS versi 25. Setelah dilakukan uji
Anacova terhadap hasil belajar Peserta Didik, di peroleh nilai p = 0,000 < α = 0,05. Berdasarkan
kriteria yang telah ditetapkan jika signifikansi p = 0,000 < α = 0,05 maka H0 ditolak dan H a
diterima, dimana hal ini menunjukkan bahwa ada Pengaruh Penggunaan Model Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Pada Materi Sistem Ekskresi Pada
Manusia Di SMA Negeri 6 Kupang.

PEMBAHASAN
1. Analisis Hasil Belajar Peserta Didik
Dalam penelitian ini, diperoleh data dari hasil pretest dan posttest yang dilakukan pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Menurut Komarudin dalam Wahyuni (2018) pretest merupakan tes
kemampuan yang diberikan kepada Peserta Didik sebelum diberi perlakuan,sedangkan posttest
merupakan tes kemampuan yang diberikan setelah Peserta Didik diberi perlakuan. Berdasarkan hasil
analisis deskriptif untuk data hasil belajar peserta didik pada kelas XI MIPA 4 sebagai kelas
eksperimen diperoleh nilai pretest tertinggi sebesar 70 dan nilai terendah sebesar 30 dengan rata-rata
sebesar 48,17. Sedangkan untuk nilai posttest nilai tertinggi sebesar 100 dan nilai terendah sebesar
60 dengan rata-rata sebesar 84,33. Pada kelas XI MIPA 5 sebagai kelas kontrol diperoleh nilai
pretest tertinggi sebesar 60 dan nilai terendah sebesar 25 dengan rata-rata sebesar 41,83. Sedangkan
untuk nilai posttest nilai tertinggi sebesar 90 dan nilai terendah sebesar 55 dengan rata-rata sebesar
70,67. Dari data tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar Peserta Didik pada kelas yang diajar
dengan menggunakan model Discovery Learning lebih tinggi dibandingkan dengan hasil belajar
Peserta Didik pada kelas yang diajar dengan menggunakan pembelajaran langsung . Hal ini
dikarenakan model pembelajaran Discovery Learning merupakan model pembelajaran yang berpusat
pada Peserta Didik selama proses pembelajaran. Salah satu kelebihan dari model Discovery Learning
yaitu Peserta Didik dapat mencari dan menemukan sendirikonsep dari masalah yang diberikan oleh
guru, sehingga membuat Peserta Didik lebih memahami tentang materi pembelajaran, yang juga
akan berpengaruh terhadap hasil belajar Peserta Didik (Kurniasih dalam Ismawati, 2020).Untuk
membuktikan kebenaran dari ada tidaknya pengaruh model Discovery Learning terhadap hasil
belajar kognitif Peserta Didik pada materi sistem ekskresi pada manusia, maka dilakukan uji
hipotesis. Akan tetapi, sebelum melakukan uji hipotesis terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat yaitu
uji normalitas dan uji homogenitas.
2. Hasil Uji Hipotesis
Berdasarkan hasil uji normalitas dengan taraf signifikan 5% atau α = 0,05, pada kelas XI MIPA 4
(eksperimen) diperoleh nilai sebesar 0,200 yang berarti nilai tersebut 0,200 > α = 0,05 maka data tes
tersebut berdistribusi normal, kemudian pada kelas MIPA 5 (kontrol) diperoleh nilai sebesar 0,200
yang berarti nilai tersebut 0,200 > α = 0,05 maka data tes tersebut berdistribusi normal.Setelah
dilakukan uji normalitas,kemudian dilakukan pengujian homogenitas data, dengan taraf signifikan
5% atau α = 0,05, diperoleh nilai dari data kedua kelas sebesar 0,340 yang berarti nilai tersebut
0,340> α = 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa nilai hasil belajar yang di peroleh dari kedua kelas
berasal dari populasi yang homogen.Dari uji prasyarat yang telah dilakukan dapat dinyatakan bahwa
data kelas eksperimen dan kelas kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal dan kedua
kelompok tersebut berasal dari varians yang homogen, sehingga dapat dilakukan uji hipotesis dengan
menggunakan uji Analisis OfCovaarianone Way (Anacova) program SPSS versi 25, yang
menunjukkan bahwa Model Discovery Learning memiliki pengaruh terhadap hasil belajar kognitif
Peserta Didik. Hal ini dibuktikan dengan perolehan nilai p= 0,000. Dimana nilai siginifikan p=0,000
< 0,05. Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan jika signifikansi p= 0,000 < α = 0,05 maka H 0
ditolak dan Ha diterima, sehingga kesimpulannya adalah terdapat Pengaruh Penggunaan Model
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas XI MIPA Pada Materi
Sistem Ekskresi Pada Manusia Di SMA Negeri 6 Kupang.

SIMPULAN
Dari data hasil penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh penggunaan Model Discovery
Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta Didik Kelas XI MIPA Pada Materi Sistem Ekskresi
Pada Manusia Di SMA Negeri 6 Kupang. Hal ini dapat dibuktikan dari data hasil uji hipotesis melalui uji
Analisis Of Covaarian one Way (Anacova) diperoleh nilai p = 0,000 < a = 0,05.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih untuk orang tua yang kukasihi dan kucintai, bapak geovanni dewa dan mama
sariyanti sheila Agustinus, nenek dan kakek tercinta, nenek jublina rihi, kakek Agustinus soleman rohy,
Alm. Nenek Maria wenggo dewa Alm. Kakek marcus dewa, keluarga tercinta, adik-adikku yang tercinta
fanda, Pablo, Marvel, bintang dan ike, motivator terbaik Kakak Aping Ntelok, Kakak Rian Lagut, Kakak
Brian Pone dan Semua Member EXO dan almamater tercinta unwira kupang

DAFTAR RUJUKAN
Arsyad, W. (2020). “Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Siswa Pada
Materi Sistem Peredaran Darah Kelas XI SMA Negeri 2 Soppeng” [Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Makasar] Digital Library Universitas Muhammadiyah Makasar.
https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/11463Full_Text
Hayati, S (2017). Belajar dan Pembelajaran Berbasis Cooperative Learning.

Graha Cendekia. https://lib.untidar.ac.id/wp-content/upload/2018/04

Indriani, (2020). “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif
Materi Virus Pada Siswa Kelas X SMA Negeri 10 Makassar” [Skripsi, Universitas
Muhammadiyah Makasar] Digital Library Universitas Muhammadiyah
Makasar.https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/10814Full_Text

Ismawati, Y. (2020). “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa
Kelas XI Pada Materi Struktur Dan Fungsi Sel Penyusun Jaringan Pada Sistem Ekskresi Di SMA
Negeri 1 Semendawai Barat “ [Skrpsi, Universitas Muhammadiyah Palembang] Repository
Universitas Muhammadiyah Palembang. http://repository.um-palembang.ac.id/id/eprint/9759

Junianti, (2021). “Pengaruh Penggunaan Metode Role Playing Terhadap Hasil Belajar Kognitif Peserta
Didik Tema 9 Kelas V SDN 38 Mataram” [Skripsi, Universitas Muhammadiyah Mataram]
Universitas Muhammadiyah Mataram Repository. https://repository.ummat.ac.id/3614/

Kemendikbud, (2017). Panduan Penilaian oleh Pendidik dan Satuan


Pendidikan.http://repository.kemdikbud.go.id/18051/

Mutiara, R. (2017). “Pengaruh Model Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Kognitif Dan
Kemampuan Berpikir Kreatif Siswa Kelas X Materi Elektrolit Dan Non Elektrolit[Skripsi,
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga]. Institutional Repository UIN Sunan Kalijaga.
https://digilib.uinsuka.ac.id/33301/

Ramdayana, I.P., Prasetyono, H., & Rahman, N.V.T. (2020). Comparative Study Of Discussion And
Question-Answer Learning Method To Improve Learning Outcomes Of Vocational High School
Students. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 4(3), 597-607. DOI :
http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v4i2.7990.

Saputra, S., & Prasetyono, H. (2020). The Effect Of Science Approach To The Activity Of Learning
Students in SMPN 25 Tangerang City. Jurnal PAJAR (Pendidikan dan Pengajaran), 4(1), 20-30.
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/pjr.v4i1.7910.

Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif,Kualitatif, dan R&D. Alfabeta CV

Wahyuni, Y. (2018). “Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning Berbantuan Media
Flashcard Terhadap Kemampuan Kognitif Peserta Didik Pada Materi Sistem Organisasi
Kehidupan Kelas VII SMP Negeri 1 Indralaya Utara” [Skripsi, Universitas Sriwijaya] Sriwijaya
University Institutional Repository. http://repository.unsri.ac.id./id/eprint/4700

Anda mungkin juga menyukai