PROPOSAL PENELITIAN
OLEH
ELSA SARIYATI MALELAK
NO.REGIS. 14117049
NIM 14117049
Hari :
Tanggal :
Menyetujui
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui
NIDN : 0808126602
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang
nya, maka penulis proposal ini dengan judul “Studi Pustaka Pengaruh Model
pembelajaran IPA Terpadu Melalui Studi Pustaka” dapat penulis selesaikan dengan
baik.
Penulis juga menyadari bahwa dalam banyak pihak yang selalu memberi
dukungan dan motivasi bagi penulis sehingga skripsi ini dapat di selesaikan dengan
baik. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan
terimakasih kepada :.
1. Bapak Dr. Damianus Talok, MA selaku Dekan Fkip Unwira yang telah
2. Bapak Drs. Lukas Seran, M.Kes selaku ketua program studi pendidikan
biologi yang telah memberikan kami kesempatan untuk menulis proposal ini.
ini.
ii
4. Ibu Hildegardis Missa S.Pd, M.Si selaku dosen pembimbing II, yang selalu
5. Bapak dan Ibu Dosen Pembimbing Biologi Unwira yang telah membekali
7. Keluarga yang selalu memberikan doa dan dukungan yang tulus kepada
8. Kedua orang tuaku tercinta bapa Yakobis malelak dan mama Johana mbolik,
10. Pihak-pihak lain yang tidak dapat di sebutkan satu persatu yang telah
iii
Kiranya Tuhan yang Maha Kuasa memberikan rahmatnya atas segala bantuan dan
kebaikannya yang telah penulis terima. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis
Kupang, 2021
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..............................................................................5
C. Tujuan Penelitian............................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian..............................................................................5
D. Studi Pustaka...................................................................................... 20
v
BAB III METODE PENELITIAN
A. Waktu ................................................................................................ 21
B. Jenis Penelitian................................................................................... 21
C. Prosedur Penelitian............................................................................ 21
D. Analisis Data...................................................................................... 22
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ilmu pengetahuan dan teknologi serta membudayakan berpikir ilmiah secara kritis,
kreatif, dan mandiri melalui proses inquiri ilmiah. Pendidikan yang mampu
mendukung sumber daya manusia pada usia produktif yang melimpah dapat
berpikir siswa dan keterampilan berpikir tingkat tinggi, salah satunya kemampuan
atau hasil belajar biologi, tetapi mulai untuk berubah ke pola pikir baru bahwa
telah distandarisasi sebelumnya yaitu 501 artinya nilai Indonesia masih di bawah jauh
dari rata-rata negara OECD (Masitoh ,dkk 2017). PISA membagi capaian siswa
dalam enam tingkatan kecakapan mulai dari level satu sampai level enam yang
1
mengambarkan tingkat penalaran dan penyelesaian masalah oleh siswa. Aspek
masalah untuk memahami fakta-fakta dan membuat keputusan tentang alam serta
hasil PISA belum mencapai level dua untuk matematika dan sains, sehingga siswa
pengunaan pengetahuan sains yan terbatas dan belum dapat menyelesaikan soal-soal
(Mayasari, 2015).
menekankan keterampilan berpikir tingkat rendah (Masitoh, dkk. 2017). Siswa hanya
dituntut menyerap informasi secara pasif dan kemudian mengingatnya pada saat
analisis, sintesis, dan evaluasi hanya sebagian kecil dari pembelajaran yang
hafalan, sehingga belajar menjadi kurang bermakna dan siswa mudah melupakan
2
Solusi untuk memecahkan permasalahan yang terkait dengan kemampuan
berpikir kritis siswa adalah pembelajaran yang berkaitan dengan cara mencari tahu
individu lebih dalam melalui pengunaan berbagai sumber informasi. Materi yang
lingkungan yang merupakan salah satu materi dalam pembelajaran biologi (Purwanti,
2015).
pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk
mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang di pertanyakan hal
ini menjadikan siswa dapat terlibat aktif dalam pembelajaran yang di harapakan dapat
meningkatkan aktifitas, minat, dan hasil belajar siswa pada materi pencemaran
3
Tahap-tahap pembelajaran inquiri terbimbing yaitu: 1) Menyajikan
kesimpulan. Keuntungan inquiri terbimbing bagi siswa, yaitu siswa dapat menyusun
keterampilan yang dapat digunakan untuk projek dan penyelidikan lain, serta
4
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
inkuiri terbimbing terhadap kemampuan berpikir kritis siswa pada pembelajaran IPA
Terpadu.
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi universitas
Sebagai bahan refrensi bagi peneliti lainnya dengan materi sejenis, dan
perpustakaan.
2. Bagi peneliti
didik
5
b. Menambah pengelaman sekaligus penerapan ilmu pengetahuan yang
berikutnya.
kualitas belajar.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
menekankan pada proses pembelajaran yang membuat peserta didik berpikir kritis
dasar-dasar pemikiran ilmiah pada diri peserta didik, sehingga dalam proses
2016).
dilakukan manusia untuk mencari atau memahami informasi. Strategi inquiri berarti
kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis,
7
logis, analisis, sehingga mereka dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan
masalah dari pada menerima pengajaran langsung dari guru. Guru dipandang sebagai
pengetahuan sendiri.
2. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencri dan
3. Kedua, seluruh aktivitas yang dilakukan siswa diarahkan untuk mencri dan
8
sehingga pembelajaran melalui pembelajaran ini dianggap jauh lebih
bermakna.
2. Pembelajaran ini dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai
belajar bagus tidak akan terhambat oleh siswa yang lemah dalam belajar.
telah ditentukan
9
1. Strategi pengajaran menjadi berubah dari yang bersifat penyajian informasi oleh
guru kepada siswa sebagai penerima informasi yang baik tetapi proses mentalnya
pengolahan informasi di mana siswa yang aktif mencari dan mengolah sendiri
informasi yang kadar proses mentalnya lebih tinggi atau lebih banyak.
belajar yang tidak hanya menjadikan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.
6. Model ini dapat memperkaya dan memperdalam materi yang dipelajari sehingga
dari guru apa adanya, ke arah membiasakan belajar mandiri dan berkelompok
10
Inipun bukan pekerjaan yang mudah karena umumnya guru merasa belum puas
3. Model ini memberikan kebebasan pada siswa dalam belajar, tetapi tidak berarti
menjamin bahwa siswa belajar dengan tekun, penuh aktivitas, dan terarah.
4. Cara belajar siswa dalam model ini menuntut bimbingan guru yang lebih baik.
menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan
2. Dapat memberikan ruang kepada peserta didik untuk belajar sesuai dengan gaya
belajar mereka.
modern yang menganggap belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat
adanya pengalaman.
4. Dapat melayani kebutuhan peserta didik yang memiliki kemampan di atas rata-
rata.
11
menyediakan petunjuk/bimbingan yang luas terhadap Peserta didik pada model
petunjuk petunjuk mengenai materi yang akan diajarkan kepada Peserta didik
seperlunya.
terbimbing (guided inquiry) memiliki 6 karakteristik yaitu: (1) Peserta didik belajar
dengan aktif dan memikirkan sesuatu berdasarkan pengalaman, (2) Peserta didik
belajar dengan aktif membangun apa yang telah diketahuinya, (3) Peserta didik
mengembangkan daya pikir yang lebih tinggi melalui pentunjuk atau bimbingan pada
proses belajar,(4) perkembangan Peserta didik terjadi pada serangkaian tahap, (5)
Peserta didik memiliki cara belajar yang berbeda satu sama lainnya dan (6) Peserta
didik belajar melalui interaksi sosial dengan lainnya (Ingkawang, dkk. 2018).
Inquiry) mempunyai peranan penting baik bagi guru maupun para peserta didik antara
12
2. Membuat konsep dari peserta didik bertambah dengan penemuan-penemuan yang
di perolehnya.
mengamati kejadian atau objek kemudian menyusun generalisasi yang sesuai, c) Guru
mengontrol bagian tertentu dari pembelajaran misalnya kejadian, data, materi dan
membangun pola yang bermakna berdasarkan hasil observasi di dalm kelas e) Kelas
generalisasi tertentu akan diperoleh dari peserta didik, g) Guru memotivasi semua
dimanfaatkan oleh seluruh peserta didik di dalam kelas (Hasyim, dkk. 2019).
13
5. Ciri Utama Pembelajaran Inkuiri Terbimbing (Guided Inquiry)
Inquiry) mempunyai ciri utama dalam menjalankan proses pembelajaran pada peserta
2. Seluruh aktivitas yang dilakukan peserta didik, peserta didik diarahkan untuk
akibatnya dalam pembelajaran inkuiri peserta didik tidak hanya dituntut agar
menguasai pelajaran, akan tetapi peserta didik dapat menggunakan potensi yang
dimilikinya.
14
pemecahan, dan membimbing peserta didik dalam mencatat data (Tiro &
Risakotta, 2020).
dipapan tulis
kelompok
menentukan.
15
4 Melakukan Guru membimbing Peserta didik mendapatkan
memperoleh langsung.
data
terkumpul
telah diperoleh.
16
B. Kemampuan Berpikir Kritis
induksi dan deduksi, menentukan prioritas dan membuat pilihan (Cintamulya, 2019).
Kemampuan berpikir kritis tiada lain adalah kemampuan siswa dalam menghimpun
berbagai informasi lalu membuat sebuah kesimpulan evaluatif dari berbagai informasi
tersebut. Berpikir kritis adalah interpretasi dan evaluasi yang terampil dan aktif
sistematis bobot pendapat spribadi dan pendapat orang lain. Selanjutnya berpikir
kritis adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik,
17
Tujuan berpikir kritis ialah untuk menguji suatu pendapat atau ide, termasuk
dalam proses ini adalah melakukan pertimbangan atau pemikiran yang didasarkan
pada pendapat yang diajukan. Tujuan berpikir kritis untuk menilai suatu pemikiran,
menafsir nilai bahkan mengevaluasi pelaksanaan atau praktik suatu pemikiran dan
dibangun pada siswa sehingga menjadi suatu watak atau kepribadian yang terpatri
dalam kehidupan siswa untuk memecahkan segala persoalan hidupnya dengan cara
permendknas No.22 tahun 2006. Karena melalui pembelajaran IPA terpadu, peserta
Dengan demikian, peserta didik terlatih untuk dapat menemukan sendiri berbagai
18
konsep yang dipelajari secara menyeluruh (holistik), bermakna, otentik dan aktif.
belajar lebih efektif. Kaitan konseptual yang dipelajari dengan sisi bidang kajian Ilmu
Pengetahuan Alam (IPA) yang relevan akan membentuk skema kognitif, sehingga
IPA, serta kebulatan pandangan tentang kehidupan, dunia nyata dan fenomena alam
kepustakaan juga menjadi bagian penting dalam kegiatan penelitian karena dapat
memberikan informasi tentang modal sosial bank plecit secara lebih mendalam.
19
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan waktu penelitian
B. Jenis penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dilihat dari sifat penelitian
ini termaksud pada penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang berfokus pada
jenis penelitian ini termaksud dalam kategori penelitian kepustakaan atau dibleriset
yaitu dengan mencatat semua temuan secara umum pada setiap pembahasan
temuan dari berbagai bacaan yang berkaitan dengan kekurangan setiap sumber atau
C. Prosedur penelitian
pustaka seperti jurnal, skripsi, tesis dan disertasi online maupun ofline. sumber data
online diperoleh dengan mengaskes data-data seperti gogel scholar,dan sumber lain
20
sumber data online menggunakan kata-kata kunci pencarian seperti “pengaruh model
D. Analisis Data
1. Transkripsi Data
harus mengetahui terlebih dahulu secara pasti tentang dari mana sumber ilmiah itu
diperoleh. Adapun beberapa sumber yang digunakan anatar lain jurnal ilmiah,
referensi statistic penelitian dalam bentuk skripsi, tesis, dan internet serta sumber-
2. Reduksi Data
pemilihan data yang relevan dan bermakna untuk disajikan dengan memilih data-data
pokok atau inti, memfokuskan pada data yang mengarah pada pemecahan masalah
peneliti untuk mencari data bila diperlukan. Apabila data-data yang diperoleh tidak
sesuai dengan pembahasan pada penelitian ini, maka bagian-bagian yang tidak
(Gunawan,2013).
21
3. Tabulasi data
adalah agar data bisa mudah disusun, dijumlahkan, dan mempermudah penataan data
membuat tabulasi perlu memasukan data yang relevan untuk dianalisis. Untuk
data. Kegiatan ini dilakukan unutk memudahkan dalam melakukan proses analisis
4. Penyajian data
melihat penyajian-penyajian, dapat memahami apa yang sedang terjadi dan apa yang
5. Penyimpulan
penelitian berdasarkan hasil analisis data. Simpulan disajikan dalam bentuk deskriptif
berubah bila ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap
22
awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali ke
23
DAFTAR PUSTAKA
Apriana, dkk. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Problem Based Learning dan
Inkuiri Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Mahasiswa Pada
Konsep Dampak Pencemaran Lingkungan Terhadap Kesehatan. Jurnal Biotik,
vol.2 (2), ISSN: 2337-9812.
Asrul, dkk. 2020. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil
Belajar IPA Pada Materi Panca Indra Manusia Bagi Siswa Sekolah Dasar. jurnal
Papeda, Vol 2 (1).
Cintamulya, I. (2019). Analisis Kemapuan Berpikir Kritis Siswa SMP berbasis Gaya
Kognitif melaui Pembelajaran TPS ( Think Pairs Share ) dengan Media Poster
Analysis of Middle School Students ’ C ritical Thinking Based on Cognitive Style
through TPS Learning Model with Poster. 12(1965), 8–14.
Harjilah, dkk. (2019). Pengaruh Model Inkuiri Terbimbing Terhadap. 2(2), 79–84.
24
Ingkawang, dkk. (2018). Pengaruh M Odel I Nquiry L Earning T Erhadap K
Emampuan B Erpikir K Ritis M Atematis S Iswa P Ada M Ateri F Ungsi K
Uadrat K Elas X Sma. 35–40.
Prastowo, 2012. Peningkatan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Melalui Media
Pembelajaran Animasi Adobe Flash Pada Siswa Kelas IV SDN 03 Malanggaten,
Kebakramat, Karanganyar. Skripsi Fakultas Keguran dan Ilmu Pendidikan
Universitas Muhamadyiah Surakarta.
25
Supiyadi, dkk. 2019. Analisis Kemampuan Pemecahan Masalah Siswa Menggunakan
Model Guided Inkuir Dengan Pendekatan Keterampilan Proses Sains Pada
Materi Pencemaran Lingkungan. Jurnal Natural Science Education, vol.2(1).
26