Anda di halaman 1dari 8

PENERAPAN MODEL PBL PADA PEMBELAJARAN GEOGRAFI

DI KELAS XI IPS SMA NEGERI 5 PONTIANAK

Yosefus Ronald Wilson, Sri Buwono, Agus Sugiarto


Program Studi Pendidikan Geografi, Jurusan Ilmu-Ilmu Sosial FKIP Untan Pontianak
Email:wilsondesta3@gmail.com

Abstract
This study aims to determine effect of Problem Based Learning models on learning
outcomes in learning geography in class XI IPS Senior High School 5 Pontianak. The
research method used is a quantitative research method. The research instrument used
was a test instrument in the form of multiple choice questions, and a non-test instrument
in the form of an interview guide. The results showed that there was a positive influence
on the application of the model of problem based learning to student learning outcomes
in geography subjects, especially the dynamics of Indonesian population class XI IPS
SMA Negeri 5 Pontianak in the form of an increase in average grade grades. This is
based on the results of hypothesis testing namely the value of Sig. (2-tailed) of 0.019. So,
Ho is rejected or Ha is accepted, because the value of Sig. t-test (2-tailed) which is 0.019
<0.05. The conclusion obtained is that there are differences in student learning outcomes
by applying the Problem Based Learning learning model to geographical subjects,
especially the material on Indonesian population dynamics using conventional methods.

Keywords: Problem Based Learning Model, Geography Learning Outcomes

PENDAHULUAN siswa agar tujuan pembelajaran dapat tercapai


Keberhasilan dalam belajar tidak secara efektif dan efisien”.
terlepas dari pengaruh proses belajar dan Setiap pendekatan memberikan peran
mengajar yang dilaksanakan di sekolah. yang berbeda kepada siswa, pada ruang fisik,
Kegiatan belajar dan mengajar di sekolah dan pada sistem sosial kelas. Guru perlu
yang dilaksanakan secara efektif akan menguasai dan dapat menerapkan berbagai
menghasilkan pembelajaan yang baik. Di model pembelajaran, agar dapat mencapai
lingkungan sekolah, setiap peserta didik tujuan pembelajaran yang beranekaragam dan
memperoleh pembelajaran untuk lingkungan belajar. Menggunakan model yang
meningkatkan kemampuan mereka. tepat dapat mendorong rasa ingintahu peserta
Pembelajaran tidak hanya dialami oleh peserta didik tentang pelajaran dan meningkatkan
didik tetapi pembelajaran juga dialami oleh motivasi peserta didik dalam memperoleh
guru, yaitu guru yang mengajar dan peserta ilmu pendidikan dan memberikan kemudahan
didik yang belajar. Hubungan guru dan bagi peserta didik untuk memahami pelajaran
peserta didik bersifat kompleks, karena dalam sehingga mencapai hasil belajar yang lebih
mencapai keberhasilan pembelajaran baik.
diperlukan komponen-komponen yaitu salah Salah satu model yang dapat di
satunya adalah strategi pembelajaran. terapkan oleh pendidik yaitu Model Problem
Menurut Istarani (2014:1) “strategi Based Learning. Model pembelajaran
pembelajaran adalah suatu kegiatan Problem Based Learning merupakan
pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan pembelajaran yang menerapkan masalah yang
terjadi dalam dunia nyata, membangun siswa

1
untuk berfikir kritis dalam mencari konsep Problem Based Learning siswa akan berperan
dan memecahkan masalah dari materi aktif dalam pembelajaran, sehingga
pelajaran. Melalui penerapan model ini akan pembelajaran lebih bermakna bagi siswa.
dapat membantu guru untuk mengaitkan Menurut hasil wawancara dengan Dr.
materi pembelajaran dengan kondisi dunia Hj Yulidarti selaku guru pengampu mata
nyata siswa. Selain itu, model pembelajaran pelajaran geografi di SMA Negeri 5 Pontianak
Problem Based Learning mendorong siswa diperoleh informasi bahwa pembelajaran yang
untuk melakukan penyelidikan serta dilaksanakan yaitu menggunakan model
mengkomunikasikan hasil temuannya pembelajaran konvensional dengan metode
sehingga siswa secara aktif membangun ceramah dalam proses pembelajaran.
pengetahuannya sendiri di dalam Berdasarkan kenyataan tersebut maka model
pembelajaran. Model pembelajaran Problem pembelajaran yang di eksperimenkan yaitu
Based Learning merupakan salah satu model model pembelajaran Problem Based Learning
yang dapat digunakan untuk memperbaiki dengan tujuan untuk melihat pengaruh
sistem pembelajaran. Dalam model penerapan model pembelajaran Problem
pembelajaran Problem Based Learning, Based Learning pada pembelajaran geografi
kemampuan siswa dapat dioptimalkan salah terhadap hasil belajar siswa kelas XI IPS
satunya dengan pengamatan secara langsung SMA Negeri 5 Pontianak.
dan kerja kelompok sehingga
mengembangkan kemampuan berfikir kritis
untuk memecahkan masalah dan mendorong METODE PENELITIAN
siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran Jenis penelitian yang digunakan dalam
untuk meningkatkan hasil belajar. penelitian ini menggunakan penelitian
Menurut Nurdyansah dan Eni (2016:82) kuantitatif. Sugiyono mengungkapkan bahwa
“Problem Based Learning merupakan inovasi metode penelitian kualitatif merupakan
dalam pembelajaran karena dalam Problem metode penelitian yang digunakan untuk
Based Learning kemampuan berpikir siswa meneliti suatu populasi atau sampel,
betul-betul dioptimalisasikan melalui proses mengupulkan informasi atau data
kerja kelompok atau tim yang sistematis, menggunakan sebuah instrumen penelitian,
sehingga siswa dapat memberdayakan, analisis data bersifat kuantitatif/statistik dan
mengasah, menguji, dan mengembangkan bertujuan untuk menguji sebuah hipotesis atau
kemampuan berpikirnya secara dugaan sementara yang telah ditetapkan
berkesinambungan”. Menurut Sani (2017: (Sugiyono 2017:8).
127) “Problem Based Learning merupakan
pembelajaran yang penyampaiannya Penelitian eksperimen adalah salah satu
dilakukan dengan cara menyajikan suatu jenis penelitian yang bisa mengukur suatu
permasalahan, mengajukan pertanyaan- sebab akibat. Menurut Sugiyono (2017:72)
pertanyaan, memfasilitasi penyelidikan dan “metode penelitian eksperimen dapat diartikan
membuka dialog. Permasalahan yang dikaji sebagai metode penelitian yang digunakan
hendaknya merupakan permasalahan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
kontekstual yang ditemukan oleh peserta didik terhadap yang lain dalam kondisi yang
dalam kehidupannya sehari-hari”. Hal tersebut dikendalikan”. Bentuk penelitian eksperimen
berkaitan dengan pembelajaran geografi yang yang digunakan peneliti adalah bentuk Quasi
memiliki tujuan untuk mengembangkan Experimental. Quasi Experimental adalah
konsep dasar geografi yang terkait dengan kegiatan percobaan dengan memberikan
lingkungan sekitar dan wilayah negara atau perlakuan semu. Desain penelitian ini
dunia dan guru seharusnya mampu menggunakan metode non-equivalent control
menyajikan pembelajaran yang memacu siswa group design. Menurut Sugiyono (2017: 79)
berpikir kritis dan ikut aktif dalam proses “non- equivalen control group design hampir
pembelajaran. Melalui model pembelajaran sama dengan prerest-posttest control group
design, perbedaannya hanya pada

2
pengambilan sampel dimana kelas kontrol dan menggunakan model pembelajaran
kelas eksperimen tidak dipilih secara Konvensional dengan metode diskusi.
random/acak”. Selanjutnya dari dua kelas
tersebut, kelas Eksperimen diberi perlakuan Tahap Akhir
model pembelajaran Problem Based Learning Tahak ketiga yaitu melakukan Post-test,
dan pada kelas kontrol di beri perlakuan menskor dan menilai hasil tes akhir kelas
model konvensional. Setelah diberikan kontrol dan kelas eksperimen, menghitung
perlakuan yang berbeda maka siswa diberikan rata-rata nilai tes akhir siswa, , menguji
posttest atau tes pengetahuan akhir. normalitas data, melakukan uji homogenitas,
Penelitian ini dilaksanakan di SMA menghitung Uji-T menggunakan Uji
Negeri 5 Ponianak. Prosedur dalam penelitian Independent Sample T-Test nilai tes akhir, uji
ini terdapat tiga tahapan yaitu tahap persiapan, t bertujuan untuk menguji hipotesis,
tahap pelaksanaan dan tahap akhir penelitian. menghitung besarnya pengaruh pembelajaran
menggunakan rumus Effect Size, menarik
Tahap Persiapan kesimpulan dan menyusun laporan.
Tahap pertama yaitu peneliti membuat
surat izin penelitian pendahuluan ke sekolah,
melakukan Pra-riset yaitu dengan melakukan HASIL DAN PEMBAHASAN
wawancara kepada guru pengampu mata Hasil
pelajaran untuk mengetahui kondisi sekolah, Penelitian ini bertujuan untuk
jumlah kelas dan siswa yang akan dijadikan menganalisis seberapa tinggi pengaruh dari
populasi dan sampel penelitian, serta cara penerapan model pembelajaran Problem
mengajar guru mata pelajaran geografi kelas Based terhadap hasil belajar siswa pada
XI IPS, membuat rencana pelaksanaan pembelajaran geografi di kelas Learning XI
pembelajaran (RPP) mata pelajaran geografi SMA Negeri 5 Pontianak. Untuk memperoleh
untuk kelas eksperimen dengan menggunakan data, sampel yang digunakan pada penelitian
model pembelajaran Problem Based Learning ini adalah 36 orang di kelas XI IPS 4 sebagai
dan kelas kontrol dengan menggunakan model kelas eksperimen dan 36 orang di kelas XI
pembelajaran Konvensional dengan metode IPS 5 sebagai kelas kontrol.
diskusi, menyusun kisi-kisi soal tes akhir,
menyusun soal tes akhir, melakukan uji Hasil Belajar Siswa pada Kelas yang
validitas soal tes akhir kepada guru geografi Menggunakan Model Pembelajaran
kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak dan Problem Based Learning
Dosen Pendidikan Geografi FKIP UNTAN, Berdasarkan penelitian yang di lakukan
untuk menentukan kelas eksperimen dan kelas di SMA Negeri 5 Pontianak terdapat hasil
kontrol digunakan nilai akhir semester ganjil. penelitian pada kelas eksperimen yang
menggunakan model pembelajaran Problem
Tahap Pelaksanaan Based Learning yang berupa hasil belajar
Setelah melaksanakan tahap pertama siswa. Nilai hasil tersebut di ubah menjadi
maka selanjutnya yaitu tahap pelaksanaan nilai rata-rata menggunakan SPSS 24.
yaitu memberikan perlakuan pada kelas XI Berdasarkan tabel dibawah di peroleh data
IPS 4 sebagai kelas menggunakan model jumlah peserta didik 36, nilai hasil belajar
pembelajaran Problem Based Learning dan seluruh siswa berjumlah 2995 dan nilai rata-
kelas XI IPS 5 sebagai kelas kontrol rata kelas eksperimen sebesar 83,194.

3
Tabel 1. Deskripsi Nilai Test Akhir Kelas Eksperimen

Valid 36
N
Missing 0
Mean 83.194
Std. Error of Mean 1.0802
Median 85.000
Mode 85
Std. Deviation 6.4810
Variance 42.004
Range 27.5
Minimum 67.5
Maximum 95
Sum 2995
Sumber : Data Primer, 2020

Hasil Belajar Siswa pada Kelas yang nilai rata-rata menggunakan SPSS 24.
Tanpa Menggunakan Media Manipulatif Berdasarkan hasil perhitungan pada tabel 2
Berdasarkan penelitian yang di dibawah maka kelas kontrol di peroleh data
lakukan di SMA Negeri 5 Pontianak jumlah peserta didik 36, nilai hasil belajar
terdapat hasil penelitian pada kelas kontrol seluruh siswa berjumlah 2852.5 dan nilai
yang menggunakan model pembelajaran rata-rata kelas kontrol sebesar 79.236.
Konvensional yang berupa hasil belajar .
siswa. Nilai hasil tersebut di rubah menjadi

Tabel 2. Deskripsi Nilai Test Akhir Kelas Kontrol

Valid 36
N
Missing 0
Mean 79.236
Std. Error of Mean 1.2153
Median 80.000
Mode 80
Std. Deviation 7.5076
Variance 56.364
Range 30
Minimum 60
Maximum 90
Sum 2852.5
Sumber: Data Primer, 2020

Perbedaan Hasil Belajar Siswa pada menggunakan program perhitungan statistik


Kelas yang Menggunakan Model SPSS 24. Pada penelitian ini terdapat dua
Pembelajaran Problem Based Learning sampel kelas yang di uji XII IPS 4 sebagai
dengan Kelas yang Menggunakan Model kelas eksperimen dan XII IPS 5 sebagai
Pembelajaran Konvensional kelas kontrol. Jika signifikansi data lebih
Uji normalitas yang digunakan pada dari 0,05, maka sampel berdistribusi normal.
penelitian ini adalah uji normalitas Berdasarkan hasil uji normalitas pada tabel 3
Kolmogorov-Smirnov Test dengan di bawah, diperoleh hasil bahwa nilai tes

4
akhir siswa di kelas eksperimen memiliki di kelas eksperimen berdistribusi normal
signifikansi (Sig.) sebesar 0,083 dan nilai tes karena ρ > α atau 0,083 > 0,05 dan nilai tes
akhir siswa di kelas kontrol memiliki akhir dikelas kontrol berdistribusi normal
signifikansi (Sig.) sebesar 0,179. Maka, karena ρ > α atau 0,179 > 0,05.
dapat disimpulkan bahwa data nilai tes akhir

Tabel 3. Tests of Normality Pengetahuan Akhir

Kolmogorov-Smirnova
Hasil Belajar Siswa
Statistic Df Sig.
Kelas Tes Akhir Kelas Eksperimen .137 36 .083
Tes Akhir Kelas Kontrol .124 36 .179
Sumber: Data Primer, 2020

Hasil uji homogenitas nilai tes sampel yang diteliti homogen. Berdasarkan
pengetahuan akhir kelas eksperimen dan tabel 4 dibawah, diperoleh bahwa nilai tes
kelas kontrol diperoleh dengan menggunakan pengetahuan awal siswa di kelas eksperimen
program perhitungan statistik SPSS 24 dan kontrol memiliki signifikan sebesar
melalui uji homogenitas Levene's Test. 0,507. Dengan kata lain, dapat disimpulkan
Pengujian homogenitas bertujuan untuk bahwa nilai pengetahuan akhir siswa di kelas
mengetahui apakah objek yang di teliti eksperimen dan kontrol homogen, karena ρ >
memiliki varian yang sama. Jika taraf α atau 0,507 > 0,05.
signifikansi data lebih dari 0,05, maka

Tabel 4. Hasil Uji Homogenitas Nilai Tes Pengetahuan Akhir Kelas Eksperimen dan
Kontrol

Test of Homogeneity of Variances


Hasil Belajar siswa
Levene Statistic df1 df2 Sig.
.444 1 70 .507
Sumber: Data Primer, 2020

Untuk mengetahui perbedaan hasil Test dibawah berpedoman pada nilai yang
belajar siswa pada kelas yang menggunakan terdapat pada tabel “Equal variances
model pembelajaran Problem Based assumed” diperoleh hasil nilai Sig. (2-tailed)
Learning dengan model pembelajaran sebesar 0,019. Berdasarkan kriteria ketentuan
Konvensional peneliti menggunakan uji-T dalam pengambilan keputusan diperoleh nilai
atau uji Independent Sample T-Test. Uji-T Sig. t-test (2-tailed) yakni 0,019 < 0,05. Dari
bertujuan untuk mengetahui perbedaan antara hasil Sig. t-test (2-tailed) tersebut kesimpulan
rata-rata nilai kelas eksperimen yang yang diperoleh adalah Ada perbedaan hasil
menggunakan model pembelajaran Problem belajar siswa pada kelas yang menggunakan
Based Learning dan rata-rata nilai kelas model pembelajaran Problem Based
kontrol yang menggunakan model Learning dengan kelas yang menggunakan
pembelajaran Konvensional. Berdasarkan metode konvensional pada mata pelajaran
pada tabel output Independent Sample T- geografi.
.

5
Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis

Independent Samples Test


Levene's Test t-test for Equality of Means
for Equality of
Variances
F Sig. Sig. (2- Mean Std. Error
tailed) Difference Difference
Hasil Equal variances .444 .507 .019 3.9583 1.6530
Belajar assumed
siswa Equal variances .019 3.9583 1.6530
not assumed
Sumber: Data Primer, 2020

Efektivitas Penggunaan Model penggunaan model pembelajaran Problrm


Pembelajaran Problem Based Learning Based Learning pada pembelajaran geografi
pada Pembelajaran Geografi terhadap di kelas XI IPS SMA Negeri 5 Pontianak
Hasil Belajar di Kelas XI IPS SMA Negeri Berdasarkan hasil perhitungan Effect
5 Pontianak Size hasil yang diperoleh sebesar 0,52 yang
Penelitian ini menggunakan rumus diklasifikasikan sedang. Jadi kesimpulannya
Effect Size untuk mengetahui seberapa yaitu terdapat efektivitas dalam penggunaan
efektivitas yang dimiliki model pembelajaran media manipulatif yang tergolong sedang.
Problrm Based Learning terhadap hasil Jadi kesimpulannya yaitu terdapat efektifitas
belajar siswa. Oleh karena itu, penelitian ini dalam penggunaan model pembelajaran
berhasil karena rata rata pada kelas Problrm Based Learning pada pembelajaran
eksperimen lebih tinggi dari pada kelas geografi di kelas XI IPS SMA Negeri 5
kontrol. Maka terdapat efektifitas Pontianak.
.
Pembahasan aktif dalam pelaksanaan pembelajaran. Pada
Berdasarkan hasil penelitian pada pembelajararan di kelas eksperimen yang
kelas XI IPS 4 (eksperimen) dengan menerapkan model Problem Based Learning
menerapkan model pembelajaran Problem juga mendukung peserta didik untuk saling
Based Learning diperoleh rata-rata hasil bertukar pendapat mengenai masalah yang di
belajar sebesar 83,194. Tujuan dari sajiakan peneliti sehingga peserta didik bebas
penerapan model Problem Based Learning untuk berpikir dan mencari tahu jawaban
ini adalah untuk mengetahui perbedaan hasil dari masalah yang di sajikan bersama dengan
belajar antara kelas eksperimen yang teman satu kelompoknya sehinggga membuat
menerapkan model Problem Based Learning peserta didik dapat memahami dan
dan kelas kontrol yang menerapkan model menguasai materi pelajaran.
pembelajaran Konvensional. Pada kelas Berdasarkan hasil penelitian Pada
eksperimen ini hampir semua siswa dapat kelas XI IPS 5 (kontrol) dengan menerapkan
mencapai nilai KKM. Hal ini di sebabkan model pembelajaran Konvensional dengan
oleh model Problem Based Learning dapat metode diskusi diperoleh rata-rata hasil
mendorong kemampuan peserta didik dalam belajar siswa sebesar 79,236. Langkah-
memecahkan masalah, dalam belajar peserta langkah pembelajaran pada kelas kontrol
didik dapat mencari solusi permasalahan dapat di lihat secara jelas pada (Lampiran 2
yang di berikan oleh guru dari berbagai hal 84). Pada kelas kontrol diterapkan model
sumber melalui aktivitas belajar yang yang biasa digunakan oleh guru pengampu
dilaksanakan secara berkelompok maupun mata pelajaran geografi di SMA Negeri 5
individu serta peserta didik dituntut untuk Pontianak yaitu dengan diskusi bersama

6
teman satu meja sehingga kemampuan yang diukur dengan menggunakan rumus effect
mereka miliki hanya sebatas kemampuan size. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan
yang di miliki siswa dalam pembelajaran bahwa model pembelajaran Problem Based
kelompok permeja. Learning memiliki pengaruh terhadap hasil
Rata-rata hasil belajar siswa pada kelas belajar siswa.
kontrol yang lebih rendah dibandingkan
dengan kelas eksperimen, hal ini dapat SIMPULAN DAN SARAN
disebabkan oleh metode pembelajaran yang Simpulan
kurang tepat. Pembelajaran pada kelas Berdasarkan hasil analisis dan
kontrol dilaksanakan dengan menggunakan pembahasan dalam penelitian mengenai
metode konvensional yang lebih menekankan penerapan model pembelajaran Problem
pada penyampaian materi secara verbal dari Based Learning terhadap hasil belajar siswa
guru. metode konvensional yang diterapkan mata pelajaran geografi pada materi
oleh guru pada kelas kontrol membuat guru dinamika kependudukan di Indonesia di kelas
lebih leluasa dalam mengelola kelas dan XI IPS diperoleh hasil uji independen simpel
urutan materi pelajaran, akan tetapi metode t-test terhadap kelas eksperimen dan kelas
ini dirasa kurang efektif bagi pembelajran kontrol menunjukkan bahwa terdapat
geografi yang membutuhkan banyak analisis perbedaan rata-rata yang signifikan antara
dari berbagai pendapat siswa itu sendiri. hasil belajar kelas yang menggunakan model
Sebelum melakukan uji hipotesis peneliti pembelajaran Problem Based Learning dan
melakukan pengujian prasyarat terlebih kelas yang menggunakan metode
dahulu yaitu yaitu uji normalitas data dan uji konvensional. Rata-rata hasil belajar kelas
homogenitas data. Berdasarkan hasil yang menggunakan model pembelajaran
perhitungan, rata-rata nilai kelas eksperimen Problem Based Learning lebih tinggi
dan kelas control keduanya berdistribusi dibandingkan rata-rata hasil belajar pada
normal. Uji homogenitas yang dilakukan kelas yang menggunakan metode
mendapatkan kesimpulan bahwa kedua data konvensional. Perbedaan rata-rata ini
tersebut homogen dengan F hitung < F tabel. menunjukkan adanya pengaruh dari model
Hasil belajar siswa dari kedua kelas tersebut pembelajaran Problem Based Learning
diuji perbedaan rata-ratanya. Hasil dari terhadap hasil belajar siswa. Hasil
pengujian tersebut adalah bahwa t hitung > t perhitungan besar pengaruh yang dilakukan
tabel, dengan kesimpulan Ha diterima dan dengan menggunakan effect size,
Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa menunjukkan hasil bahwa pengaruh model
terdapat perbedaan yang signifikan antara pembelajaran Problem Based Learning
hasil belajar pada kelas kontrol dan hasil terhadap hasil belajar siswa tergolong
belajar pada kelas eksperimen. Berdasarkan sedang. Dapat disimpulkan bahwa model
hasil uji hipotesis tersebut dapat dilihat pembelajaran Problem Based Learning
bahwa model pembelajaran Problem Based terbukti memberikan pengaruh positif
Learning lebih baik dibandingkan dengan terhadap hasil belajar siswa pada
model yang biasa guru pengampu mata pembelajaran geografi kelas XI SMA Negeri
pelajaran disekolah. 5 Pontianak.
Berdasarkan hasil penelitian
menunjukan bahwa rata-rata hasil belajar Saran
siswa pada kelas eksperimen lebih tinggi Berdasarkan beberapa temuan yang diperoleh
dibandingkan rata-rata hasil belajar siswa selama penelitian, peneliti mengajukan
pada kelas kontrol. Perbedaan yang beberapa saran yang diharapkan mampu
signifikan ini membuktikan bahwa terdapat memperbaiki berbagai kekurangan selama
pengaruh model pembelajaran Problem penelitian berlangsung, diantaranya adalah:
Based Learning terhadap hasil belajar siswa guru diharapkan agar meningkatkan
pada pembelajaran geografi. Pengaruh ini keterampilan dalam mengajar, mengubah gaya

7
mengajar agar suasana belajar lebih tersedia dapat digunakan dengan maksimal.
komunikatif dan menyenangkan bagi siswa. Peneliti diharapkan menerapkan sintak
Model pembelajaran Problem Based dengan efektif khususnya pada sintak kedua
Learning dapat menjadi salah satu alternatif yaitu dalam pembentukan kelompok belajar.
yang dapat digunakan oleh guru. Hasil Disarankan agar peneliti selanjutnya untuk
penelitian ini dapat menjadi referensi bagi membentuk kelompok belajar diluar mata
peneliti yang ingin menerapkan model pelajaran geografi sehingga waktu dapat di
pembelajaran Problem Based Learning manfaatkan seefisien mungkin. Skill
dalam pembelajaran, dapat melanjutkan mengajar dan ketegasan dalam melaksanakan
penelitian ini dengan analisis yang lebih pembelajaran perlu ditingkatkan agar tujuan
detail dan pada saat menerapkan model dari penerapan model pembelajaran Problem
Problem Based Learning ini disarankan Based Learning bisa tercapai.
untuk merencanakan pembelajaran secara
matang dan terstruktur serta
mengefisiensikan waktu dalam melakukan
diskusi dan presentasi agar waktu yang

DAFTAR RUJUKAN Sugiyono, (2017). Metode Penelitian


Istarani.(2014) 58 Model Pembelajaran Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Inovatif. Medan: Media Persada Bandung: Alfabta.
Nurdyansyah & Eni Fariyatul Fahyuni. Sutrisno, Leo dkk. (2010). Pengaruh
(2016) .Inovasi Model Pembelajaran. Problem Based Learning Pada Hasil
FromE-Book: http://eprints.umsida.ac.id Belajar Fisika: Sebuah Meta Analisis
Sani, Ridwan Abdulah. (2017). Artkel Jurnal Online Indonesia. From
Pembelajaran Saintifik Untuk Jurnal: https://www.scribe.com/
Implementasi Kurikulum 2013.Jakarta : LeoSutrisno/document/28025523/Effect
Bumi Aksara. -Size.

Anda mungkin juga menyukai