rahmarahe1984@gmail.com
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada materi sistem
organisasi kehidupan makhluk hidup melalui model pembelajaran Problem Based Learning
dan metode praktikum. Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas dengan
subjek penelitian adalah siswa kelas VII G SMPN 2 Galesong Utara yang berjumlah 20 orang.
Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan tes hasil belajar yaitu tes pilihan ganda
dan uraian. Data yang dikumpul dianalisis dengan menggunakan analisis statistik deskriptif
dan diperoleh skor rata-rata hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 70,50 siklus II 74,20 dan
siklus III 80,75. Ketuntasan hasil belajar secara klasikal pada siklus I sebesar 45%. Pada siklus
II dan siklus III terjadi peningkatan yaitu 60%, dan 90%. Dari hasil penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa model pembelajaran Problem Based Learning dan metode praktikum dapat
meningkatkan hasil belajar siswa
Kata Kunci : Model pembelajaran Problem Based Learning, metode praktikum, hasil belajar
materi sistem organisasi kehidupan makhluk hidup.
mempelajari IPA pada sub pokok bahasan Metode pengajaran yang menjadi
organisasi kehidupan makhluk hidup sehingga pilihan adalah metode praktikum. Sebagai
menjadi menarik dan mudah dimengerti oleh metode pengajaran, metode praktikum
siswa. bertujuan untuk membantu proses belajar
Pada penelitian tindakan kelas ini mengajar agar lebih mudah dicerna dan
dipilih penerapan model pembelajaran diingat oleh siswa. Metode pengajaran dengan
Problem Based Learning untuk meningkatkan menggunakan metode praktikum akan dapat
hasil belajar siswa. Pembelajaran dilakukan menolong siswa dalam memikirkan konsep
secara berdiskusi dari permasalahan yang pengetahuan dan kenyataan di laboratorium
diberikan oleh guru. Model pembelajaran melalui percobaan atau praktikum. Dengan
Problem Based Learning ini merupakan demikian kesan pembelajaran akan
inovasi dalam pembelajaran, hal ini karena memberikan efektifitas yang lebih baik dalam
dalam penerapannya kemampuan berpikir meningkatkan penguasaan siswa terhadap
siswa dioptimalkan melalui proses kerja materi (Anna, 2003). Metode ini menekankan
kelompok atau tim yang sistematis, sehingga pada kegiatan yang harus dialami sendiri,
siswa dapat memberdayakan, mengasah, dicari dan ditemukan sendiri data dan
menguji, dan mengembangkan kemampuan pemecahannya. Metode mengajar seperti ini,
berpikirnya secara berkesinambungan. siswa mencari dan menyelidiki sendiri,
Studi yang dilakukan oleh Widodo kebenaran dari sesuatu objek maupun proses.
(2013) menunjukkan bahwa hasil belajar Siswa harus mengalami sendiri dan
siswa yang rendah disebabkan oleh kurangnya bukan hanya percaya atau mengandalkan
partisipasi aktif dan keterlibatan siswa selama keterangan guru ataupun penjelasan yang
proses pembelajaran. Penerapan model diuraikan dalam suatu buku pelajaran. Prinsip
pengajaran berbasis masalah dianggap yang mendukung metode ini adalah pendapat
mampu mendorong keterlibatan siswa dalam bahwa murid harus dapat mencapai suatu
pembelajaran. Dari penelitian yang dilakukan defenisi (batasan), memahami cara kerjanya,
ditemukan bahwa penerapan model memahami hukum-hukum atau dalil-dalil
pembelajaran berbasis masalah dapat melalui percobaan yang dapat dikontrol dan
meningkatkan aktivitas belajar siswa dan hasil bukan hanya menghapalkan diluar kepala dari
belajar siswa. Hasil serupa juga dikemukakan buku-buku atau catatan yang diperoleh dari
oleh Vasconcelos (2012) bahwa PBL dapat guru, artinya dengan praktikum berarti siswa
membantu siswa mengembangkan kelompok melihat dan mengamati fenomena alam
kerja kolaboratif dalam mempelajari masalah sekitar (Utomo, 2011).
lingkungan di kehidupan nyata, selain Berdasakan hasil observasi yang
menjadi metode pembelajaran yang aktif dan dilakukan peneliti dan berdasarkan
dinamis bagi siswa. pengalaman nyata selama mengajar di SMPN
Ilmu pengetahuan alam (IPA) 2 Galesong Utara diperoleh hasil observasi
berkaitan dengan cara mencari tahu tentang bahwa guru pada saat melakukan
alam secara sistematis, sehingga IPA bukan pembelajaran masih kurang dalam
hanya penguasaan kumpulan pengetahuan memanfaatkan dan menggunakan metode
yang berupa fakta- fakta konsep-konsep, atau praktikum di sekolah sebagai sebuah model
prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan alternatif dalam menyampaikan materi, tapi
suatu proses penemuan. Proses lebih banyak menggunakan metode
pembelajarannya menekankan pada konvensional. Sehingga terlihat siswa merasa
pemberian pengalaman langsung untuk bosan dan menganggap bahwa pembelajaran
mengembangkan kompetensi agar kurang menarik yang ditunjukkan dengan
menjelajahi dan memahami alam sekitar sikap siswa dalam belajar yang tidak serius
secara ilmiah. seperti berbicara dengan teman sebangku dan
Rahma dkk, Peningkatan Hasil Belajar Siswa 115
bermain handphone. Saat diinstruksikan peserta didik 20 orang, terdiri dari 4 orang
untuk melakukan percobaan tampak siswa peserta didik laki-laki dan 16 orang peserta
kebingungan yang terlihat dari sikap siswa didik perempuan. Penelitian ini terdiri dari
kurang terampil dalam melakukan praktikum. tiga tahapan utama yaitu 1) perencanaan, 2)
Hal ini berdampak pada hasil belajar siswa tindakan dan pengamatan, dan 3) refleksi.
yang masih banyak dibawah KKM (Kriteria
Ketuntasan Minimal) yang ditetapkan oleh a. Perencanaan
sekolah dan guru yaitu 73. Berdasakan hasil
wawancara dengan guru IPA di SMPN 2 Kegiatan yang dilakukan pada tahap
Galesong Utara, pada materi sistem organisasi perencanaan yaitu: a) menyusun Rencana
kehidupan makhluk hidup sebesar 63,33% Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang
siswa tidak tuntas dengan metode berisikan langkah-langkah proses
pembelajaran secara konvensional. pembelajaran dengan model PBL dengan
Berdasarkan fakta-fakta tersebut, metode praktikum dan Lembar Kerja Peserta
peneliti tertarik untuk melakukan penelitian Didik (LKPD), b) menyusun soal tes yang
tentang Peningkatan Hasil Belajar Siswa pada akan diberikan pada setiap akhir siklus.
Materi Sistem Organisasi Kehidupan
Makhluk Hidup melalui Model Problem b. Tindakan dan observasi
Based Learning dan Metode Praktikum Siswa
Kelas VII G SMPN 2 Galesong Utara. Melalui Tahap tindakan dan pelaksanaan
penggunaan pendekatan ini diharapkan hasil dilakukan secara bersamaan. Dalam hal ini
belajar siswa di SMPN 2 Galesong Utara peneliti bertindak sebagai guru yang
dapat ditingkatkan. menyampaikan pembelajaran berdasarkan
RPP. Pelaksanaan awal penelitian dilakukan
2. METODE dengan memberikan tes awal pada peserta
didik, kemudian dilanjutkan dengan
Penelitian ini merupakan Penelitian memberikan perlakuan dengan menerapkan
Tindakan Kelas yang disebut juga Classroom pembelajaran model PBL dengan metode
Action Research / CAR ( Kunandar,2008:41). praktikum.
PTK adalah suatu jenis penelitian yang
berbasis kepada kelas. Oleh karena itu, c. Refleksi
penelitian ini harus dilakukan di kelas yang
sehari- hari diajar oleh guru, dengan tujuan Tahap ini peneliti mengumpulkan data
agar guru dapat memperbaiki kegiatan yang telah diperoleh selama observasi, berupa
pembelajaran menjadi lebih baik. Perbaikan hasil tes peserta didik. Kegiatan refleksi
yang dimaksudkan dalam penelitian ini merupakan kegiatan yang sangat penting yang
berupa peningkatan hasil belajar siswa. bertujuan untuk mengevaluasi hasil tindakan
Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action yang telah dilakukan dengan melihat apa yang
Research) bertujuan untuk menyelesaikan masih perlu diperbaiki, ditingkatkan atau
masalah yang dialami guru dan siswa melalui dipertahankan. Tindakan ini merupakan salah
penerapan belajar langsung di kelas atau satu bentuk evaluasi terhadap diri sendiri.
sebagai tindak lanjut bagi guru untuk Dari hasil refleksi tersebut dicari solusinya
memperbaiki hal-hal yang kurang tepat kemudian dilanjutkan pada siklus berikutnya.
dilakukannya di saat berlangsungnya proses Ketiga tahapan ini dilakukan secara
belajar mengajar di kelas. berulang ke siklus berikutnya sampai masalah
Penelitian ini dilakukan di kelas VII. G yang dihadapi dapat teratasi dan diperoleh
SMPN 2 Galesong Utara semester ganjil hasil yang ajeg (Saregar, A. 2016). Indikator
tahun ajaran 2020/2021 dengan jumlah keberhasilan dalam pembelajaran ini
116 PROFESI KEPENDIDIKAN VOL. 2. NO. 1 APRIL 2021