Anda di halaman 1dari 9

Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022 Vol. 5, No.

2 (170-
178), ISSN (e): 2597-9361 dan ISSN (p): 2597-4068. Homepage: http://ojs.unm.ac.id/CER
DOI: https://doi.org/10.26858/cer.v5i2.13315

Pengaruh Model Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar


Peserta Didik

Netti Herawati
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: nettyherawati@gmail.com

Ulben Syarifuddin
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: ulben.syarifuddin@gmail.com

Halimah Husain
Pendidikan Kimia, Universitas Negeri Makassar
Email: ima_husain@yahoo.com

(Diterima: 8-Januari-2022; direvisi: 9-Februari-2022; dipublikasikan: 22-Maret-2022)

Abstrak: Penelitian ini adalah penelitian eksperimen semu yang bertujuan untuk mengetahui adanya
pengaruh model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA
SMAN 1 Kalukku. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran dan gaya belajar
peserta didik, serta variabel terikatnya adalah hasil belajar peserta didik pada materi pokok sistem
koloid. Populasi penelitian ini adalah peserta didik kelas XI MIPA SMAN 1 Kalukku yang berjumlah
7 kelas, sampel penelitian ini ditentukan dengan teknik random sampling yang terdiri atas 2 kelas
yaitu Kelas XI MIPA 1 (Kelas A) dan XI MIPA 3 (Kelas B). Desain penelitian adalah Faktorial. Data
hasil penelitian diperoleh dengan memberikan tes hasil belajar pada materi sistem koloid berupa post-
test yang terdiri dari 25 butir soal pilihan ganda. Teknik analisis data menggunakan analisis statistik
deskriptif dan inferensial. Pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji F (ANOVA) pada taraf
signifikansi α = 0,05. Hasil uji hipotesis dengan Uji F membuktikan bahwa terdapat pengaruh model
pembelajaran terhadap hasil belajar, terdapat pengaruh gaya belajar terhadap hasil belajar dan terdapat
pengaruh interaksi model pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI
MIPA SMAN 1 Kalukku studi pada materi pokok sistem koloid.

Kata kunci: Gaya Belajar; Hasil Belajar; Sistem Koloid.

Abstract: This study is a quasi-experimental research that aims to discover the effect of learning
models and learning styles on learning outcomes of grade XI students of MIPA at SMAN 1 Kalukku.
The independent variables in this study were the learning models and learning styles of students, and
the dependent variable was the learning outcomes on Colloid System subject. The population of the
study were students of grade XI MIPA at SMAN 1 Kalukku with the total of 7 classes. The sample of
the study was determined by using random sampling technique consisted of 2 classes, namely Class XI
MIPA 1 (Class A) and XI MIPA 3 (Class B). The research design employed factorial. The research
data was obtained by giving a test of learning outcomes on Colloid System material in the form of a
post-test consisted of 25 multiple-choice questions. The data analysis techniques used descriptive and
inferential statistical analysis. Hypothesis testing was conducted with the F test (ANOVA) at a
significance level of α = 0.05. The results of hypothesis testing with the F test prove that there is an
influence of learning models on learning outcomes, there is an influence of learning styles on learning
outcomes, and there is an influence of interaction between learning models and learning styles on
learning outcomes of grade XI students of MIPA at SMAN 1 Kalukku, studies on Colloid System
subject.

Keywords: Learning Style; Learning Outcomes; Colloid System.

170
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (170-178)

PENDAHULUAN keadaan fisik, intelegensi, kreativitas, minat,


Pendidikan adalah sebuah proses bakat, gaya belajar, perhatian, motivasi atau
kegiatan yang disengaja atas input untuk dorongan, disiplin, serta sikap dan faktor
menimbulkan suatu hasil yang diinginkan eksternal (faktor yang berasal dari luar diri
sesuai dengan tujuan yang ditetapkan. peserta didik) seperti faktor keluarga,
Sebagai suatu proses yang disengaja maka sekolah, masyarakat, dan faktor situasional
pendidikan harus dievaluasi, untuk melihat seperti keadaan iklim, waktu, dan tempat.
hasil yang dicapai telah sesuai dengan tujuan Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya
yang diinginkan dan apakah proses yang merupakan interaksi dari beberapa faktor.
dilakukan efektif untuk mencapai hasil yang Berhasil atau tidaknya seseorang dalam
diinginkan (Purwanto, 2011). Evaluasi belajar disebabkan beberapa faktor yang
terhadap pemahaman peserta didik dalam mempengaruhi pencapaian hasil belajar.
proses pendidikan dapat diketahui dengan Berdasarkan hasil observasi yang
adanya suatu penilaian yang menunjukkan dilakukan melalui wawancara dengan guru
sejauh mana peserta didik dapat menerima kimia di SMAN 1 Kallukku, terdapat
pembelajaran yang diberikan dengan baik. perbedaan hasil belajar yang cukup
Penilaian terhadap perubahan tersebut jomplang dari peserta didik ini dikarenakan
disebut sebagai hasil belajar. selama pembelajaran berlangsung ada
Hasil belajar merupakan perubahan- peserta didik yang cenderung pasif seperti
perubahan yang terjadi pada diri peserta tidak memperhatikan penjelasan materi dari
didik, baik menyangkut aspek kognitif, guru, peserta didik yang yang hanya diam
afektif, dan psikomotor sebagai hasil dari saja, serta peserta didik yang terlihat lesu
kegiatan pembelajaran. Secara sederhana, dan malas-malasan, namun ada juga peserta
yang dimaksud dengan hasil belajar adalah didik yang cukup aktif selama pembelajaran
kemampuan yang diperoleh anak setelah seperti bertanya kepada guru dan ada peserta
melalui kegiatan pembelajaran (Susanto, didik yang cukup rajin membuat catatan
2013). terkait materi pembelajaran.
Secara umum pengertian hasil belajar Penggunaan model pembelajaran
adalah perubahan perilaku dan kemampuan yang kurang tepat serta pemahaman guru
secara keseluruhan yang dimiliki oleh terhadap karakteristik peserta didik
peserta didik setelah belajar, yang wujudnya merupakan masalah yang terjadi dilapangan
berupa kemampuan kognitif, afektif, dan guru tidak mampu memberikan suasana
psikomotor yang disebabkan oleh nyaman dalam belajar di dalam kelas
pengalaman dan bukan hanya salah satu sehingga terdapat peserta didik cenderung
aspek potensi saja. Ketika suatu proses pasif dalam proses pembelajaran. Model
belajar berakhir, maka peserta didik pembelajaran yang diterapkan guru di dalam
memperoleh suatu hasil belajar. kelas serta karakteristik peserta didik begitu
Hasil belajar peserta didik di dalam berpengaruh pada hasil belajar peserta didik.
suatu kelas tentunya berbeda-beda. Itu dapat Penggunaan model pembelajaran
dipengaruhi oleh beberapa faktor yang tepat dapat menciptakan suasana
diantaranya, peserta didik sendiri yang pada belajar yang menyenangkan sehingga hasil
dasarnya kurang bersemangat untuk belajar, belajar peserta didik meningkat. Salah satu
jenuh belajar dengan suasana belajar yang model pembelajaran yang menunjang adalah
membosankan dimana guru atau pendidik model Discovery Learning dimana model ini
tidak memberikan variasi dalam proese lebih menekankan interaksi antar peserta
pembelajaran. didik. Model Discovery Learning
Hasil belajar peserta didik pada merupakan pembelajaran yang
umumnya dipengaruhi oleh dua faktor, yaitu menitikberatkan pada kemampuan peserta
faktor internal (faktor yang berasal dari didik dalam memecahkan suatu persoalan
dalam diri peserta didik sendiri) seperti atau permasalahan dalam proses
171
Herawati, Syarifuddin, Husain. Pengaruh model pembelajaran dan gaya ….

pembelajaran melalui rasa ingin tahunya melakukan pemeriksaan secara cermat untuk
dalam menemukan hal penting pada materi membuktikan benar atau tidaknya hipotesis
pembelajaran (Ilahi, 2012). Selama proses yang ditetapkan tadi dengan temuan
pembelajaran, guru tidak menyajikan bahan alternatif, dihubungkan dengan hasil
ajar dalam bentuk final, akan tetapi guru pengolahan data. (6) Penarikan kesimpulan
memberikan peluang kepada peserta didik (Generalization) tahap ini adalah proses
untuk mencari dan menemukan sendiri menarik kesimpulan yang dapat dijadikan
informasi-informasi yang berkaitan dengan prinsip umum dan berlaku untuk semua
materi untuk memecahkan suatu kejadian atau masalah yang sama, dengan
permasalahan dalam materi pembelajaran. memperhatikan hasil verifikasi.
Model pembelajaran ini menuntut keaktifan Model pembelajaran langsung adalah
peserta didik dalam menemukan sendiri model pembelajaran yang menekankan pada
konsep materi pembelajaran dan penguasaan konsep dan perubahan perilaku
menstimulasi peserta didik dalam dengan mengutamakan pendekatan deduktif.
mengeksplorasi sumber belajar yang ada Model pembelajaran langsung secara
untuk menjawab permasalahan. empiric dilandasi oleh teori belajar yang
Langkah-langkah Discovery learning berasal dari rumpul perilaku. Teori belajar
sebagaimana dikemukakan oleh Syah (2005) berperilaku menekankan pada perubahan
adalah sebagai berikut: (1) Stimulasi perilaku sebagai hasil belajar yang dapat
(Stimulation) tahap ini peserta didik diobservasi. Menurut teori ini, belajar
dihadapkan pada sesuatu yang menimbulkan bergantung pada pengalaman termasuk
kebingungan tanpa pemberian generalisasi pemberian umpan balik dalam lingkungan
untuk menimbulkan keinginan peserta didik belajar. Prinsip penggunaan teori perilaku
untuk menyelidiki sendiri. Tahap ini ini dalam belajar adalah pemberian
berfungsi untuk menyediakan kondisi penguatan yang akan meningkatkan perilaku
interaksi belajar yang dapat yang diharapkan. Menurut Sudrajat (2011)
mengembangkan dan membantu peserta model pembelajaran ini memiliki ciri seperti
didik dalam mengeksplorasi bahan. (2) transformasi dan keterampilan secara
Pernyataan masalah (Problem statement) langsung, pembelajaran berorientasi pada
tahap ini guru memberikan kesempatan tujuan tertentu, materi pembelajaran lebih
kepada peserta didik untuk mengidentifikasi terstruktur dan lingkungan belajar yang lebih
sebanyak mungkin permasalahan yang tersetruktur serta dipandu oleh guru
relevan dengan bahan pelajaran untuk langsung.
kemudian dijadikan hipotesis. (3) Tahapan atau sintaks model
Pengumpulan data (Data collection) tahap pembelajaran langsung menurut Bruce dan
ini peserta didik diberi kesempatan untuk Weil dalam Sudrajat (2011), sebagai berikut:
mengumpulkan berbagai informasi yang (1) Orientasi tahap pengenalan awal tentang
relevan dengan membaca literatur, tujuan pembelajaran, penyampaian
mengamati objek, wawancara dengan kompetensi-kompetensi yang harus dicapai
narasumber, melakukan uji coba, dan sebelum mencapai materi inti. (2) Presentasi
sebagainya. (4) Pengolahan data (Data tahap ini guru menyajikan materi pelajaran
processing) tahap ini peserta didik mengolah baik berupa konsep-konsep maupun
data dan informasi yang diperoleh. Data keterampilan. (3) Latihan terbimbing tahap
tersebut diolah, diacak, diklasifikasikan, ini guru memberikan kesempatan kepada
ditabulasi, dan dihitung dengan cara tertentu. peserta didik untuk berlatih konsep atau
Dari proses tersebut peserta didik akan keterampilan. Latihan terbimbing ini baik
mendapatkan pengetahuan baru tentang juga digunakan oleh guru untuk
alternatif atau penyelesaian yang perlu mengakses/menilai kemampuan peserta
mendapat pembuktian secara logis. (5) didik untuk melakukan tugasnya. Pada fase
Pembuktian (Verification) peserta didik ini peran guru adalah memonitor dan

172
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (170-178)

memberikan bimbingan jika diperlukan. (4) yang diciptakan maupun diingat. Gerakan,
Latihan mandiri tahap ini peserta didik koordinasi, irama, tanggapan emosional, dan
melakukan kegiatan latihan secara mandiri, kenyamanan fisik.
fase ini dapat dilalui peserta didik jika telah Mengenal karakteristik belajar setiap
menguasai tahap-tahap pengerjaan tugas 85- peserta didik di kelas merupakan salah satu
90% dalam fase bimbingan latihan. bagian dari rana kompetensi pedagogik yang
Selain model pembelajaran, faktor harus dimiliki oleh guru. Oleh karena itu
lain yang dapat mempengaruhi hasil belajar sebelum guru mengajar dalam kelas
peserta didik adalah kondisi dan seharusnya sudah mengenal lebih dahulu
karakteristik peserta didik. Guru perlu karakteritik belajar dari masing-masing
mengetahui kondisi dan karakteristik peserta peserta didiknya, khususnya gaya belajar
didiknya. Karaktertistik yang dimaksud mereka. Guru yang mampu mengenal
dalam penelitian adalah gaya belajar. Gaya karakateristik peserta didiknya akan lebih
belajar merupakan suatu cara yang membuat efektif dalam memilih model pembelajaran
seseorang menjadi lebih mudah dalam yang akan digunakan.
kegiatan belajarnya sehingga Gaya belajar dianggap memiliki
memudahkannya dalam menyerap informasi peranan penting dalam proses pembelajaran.
ataupun stimulus yang ada dalam kegiatan Peserta didik yang kerap dipaksa belajar
pembelajaran tersebut. Gaya belajar adalah dengan cara-cara yang kurang cocok dan
cara yang konsisten yang dilakukan oleh tidak berkenan bagi mereka akan
seorang murid dalam menangkap stimulus menghambat proses belajarnya terutama
atau informasi, cara mengingat, berpikir, dan dalam hal berkonsentrasi saat menyerap
memecahkan masalah (Nasution, 2008). informasi yang diberikan. Pada akhirnya hal
Gaya belajar yang sesuai adalah kunci tersebut juga akan berdampak pada hasil
keberhasilan peserta didik dalam belajar. belajar yang belum maksimal sebagaimana
Guru yang menyadari hal ini mampu yang diharapkan.
membantu peserta didik menyerap dan Sebagai langkah awal, dilakukan
mengolah informasi dan menjadikan belajar penelitian terhadap faktor yang diduga
lebih mudah. menyebabkan adanya perbedaan hasil
Perlu disadari bahwa kemampuan belajar. Faktor yang diduga menyebabkan
peserta didik untuk memahami dan adanya perbedaan hasil belajar yaitu faktor
menyerap pelajaran sudah pasti berbeda model pembelajaran dan gaya belajar, serta
tingkatnya ini dikarenakan tidak semua pengaruhnya terhadap hasil belajar sebagai
peserta didik mempunyai gaya belajar yang indikator keberhasilan kegiatan belajar.
sama meskipun peserta didik berada di Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti
sekolah atau bahkan duduk di kelas yang tertarik untuk melakukan penelitian dengan
sama. Ada beberapa diantaranya yaitu gaya judul “Pengaruh Model Pembelajaran dan
belajar visual, gaya belajar audiotorial, dan Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta
gaya belajar kinestetik. Menurut dePorter Didik SMAN 1 Kalukku Studi pada Materi
dan Hernacki (2000) (1) Gaya belajar visual Pokok Sistem Koloid”.
yaitu gaya belajar yang mengakses citra Berdasarkan uraian yang telah
visual, yang diciptakan maupun diingat. dikumukakan diatas, maka tujuan penelitian
Warna hubungan ruang, potret mental, dan ini adalah untuk mengetahui: (1) Pengaruh
gambaran. (2) Gaya belajar auditorial, yaitu Model Pembelajaran Discovery Lerning dan
gaya belajar yang mengakses segala jenis Pembelajaran Langsung terhadap Hasil
bunyi dan kata yang diciptakan maupun Belajar Peserta Didik SMAN 1 Kalukku
diingat. Musik, nada, irama, rima, dialog Materi Pokok Sistem Koloid. (2) Pengaruh
internal, dan suara menonjol. (3) Gaya Gaya Belajar terhadap Hasil Belajar Peserta
belajar kinestetik yaitu gaya belajar yang Didik SMAN 1 Kalukku pada Materi
mengakses segala jenis gerak dan emosi Koloid. (3) Interaksi antara Model
173
Herawati, Syarifuddin, Husain. Pengaruh model pembelajaran dan gaya ….

Pembelajaran dan Gaya Belajar terhadap histogram. Teknik analisis inferensial


Hasil Belajar Peserta Didik SMAN 1 digunakan untuk menguji hipotesis
Kalukku pada Materi Koloid. penelitian dengan menggunakan teknik
analisis varians (ANOVA) dua jalur.
METODE
Penelitian ini merupakan penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN
eksperimen dengan menggunakan metode Rangkuman data hasil analisis
quasi experimental atau eksperimen semu deskriptif dan karakterisitk gaya belajar
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh peserta didik dapat dilihat pada Tabel 1 dan
model pembelajaran dan gaya belajar Tabel 2. Berdasarkan Tabel 1 disimpulkan
terhadap hasil belajar peserta didik. Desain bahwa kelas A memiliki nilai yang tinggi
yang digunakan dalam penelitian ini adalah dibandingkan dengan kelas B yang dapat
Eksperimen Faktorial 2 x 3 Anava dua arah dilihat dari nilai tertinggi, nilai terendah, dan
dengan model permasalahan. Teknik analisis nilai rata-rata. Hal ini dapat menggambarkan
data dalam penelitian ini menggunakan bahwa terdapat perbedaan dari hasil belajar
analisis deskriptif dan analisis inferensial. peserta didik yang berasal dari kelas A dan
Teknik analisis deskriptif dimaksudkan kelas B. Berdasarkan data pada Tabel 2
untuk mendeskripsikan data penelitian bahwa gaya belajar yang paling dominan
meliputi mean, median, standard deviasi dan pada kelas yang dibelajarkan dengan model
kecenderungan data. Data yang telah discovery learning dan model pembelajaran
diperoleh selanjutnya disajikan dalam langsung yaitu gaya belajar auditorial yaitu
bentuk tabel distribusi frekuensi dan masing-masing 14 orang dan 12 orang.

Tabel 1. Nilai Statistik Deskriptif Hasil Belajar Peserta Didik


Nilai Statistik
Kelas A Kelas B
Statistik
(Model Pembelajaran (Model Pembelajaran
Discovery Learning) Langsung)
Jumlah Sampel 26 25
Nilai Tertinggi 88 84
Nilai Terendah 68 64
Nilai Rata-rata 80,92 76,16
Modus 80 80
Median 81,14 77,33
Varians 15,754 41,973
Standar Deviasi (S) 3,969 6,479

Tabel 2. Data Karakteristik Gaya Belajar Peserta Didik


Gaya Belajar Kelas A Kelas B
(Model Discovery Learning) (Model Pembelajaran
Langsung
Visual 5 6
Audotorial 14 12
Kinestetik 7 7

Rata-rata hasil belajar peserta didik hipotesis dengan menggunakan teknik


yang dikategorikan bedasarakan gaya belajar analisis varians (ANOVA) dua jalur dapat
dapat dilihat pada Tabel 3. Hasil pengujian dilihat pada Tabel 4.

Tabel 3. Rata-Rata Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Hubungan Model


Pembelajaran dan Gaya Belajar

174
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (170-178)

Model Gaya Belajar Rata-rata


Pembelajaran Visual Auditorial Kinestetik Keseluruhan
Discovery
80,80 82 78,86 80,92
Learning
Pembelajaran
70,67 81,67 71,43 76,16
Langsung
Rata-rata
75,27 81,85 75,14 78,59
Keseluruhan

Tabel 4. Hasil Pengolahan Uji Hipotesis


Variabel Nilai F Nilai Sig.
Gaya Belajar 18,144 0,000
Model Pembelajaran 27,326 0,000
Gaya Belajar*Model Pembelajaran 7,873 0,001

1. Pengaruh Model Pembelajaran Pada model discovery learning,


terhadap Hasil Belajar aktifitas belajar peserta didik menjadi lebih
Berdasarkan data yang diperolah menyenangkan karena adanya interaksi antar
pada tabel 4, nilai signifikan 0.000 < 0,05 peserta didik dalam hal belajar sehingga
yang artinya H0 di tolak H1 diterima, dengan setiap peserta didik lebih terlihat antusias,
demikian terdapat pengaruh model senang dan menimbulkan semangat belajar.
pembelajaran terhadap hasil belajar peserta Penggunaan model discovery learning
didik kelas XI MIPA SMAN 1 Kalukku bertujuan untuk meningkatkan aktivitas
pada materi pokok sistem koloid. peserta didik dalam proses pembelajaran.
Model discovery learning dan 2. Pengaruh Gaya Belajar terhadap
pembelajaran langsung sama-sama Hasil Belajar
memberikan pengaruh terhadap hasil belajar Berdasarkan data yang diperoleh
peserta didik, hal ini terlihat dari nilai rata- pada tabel 4, nilai signifikan 0.000 < 0.05
rata pada kedua kelas yang berada diatas yang artinya H0 diterima, H1 ditolak, dengan
nilai standar atau KKM pada tabel 1 dan demikian terdapat pengaruh gaya belajar
tabel 3, namun nilai rata-rata pada kelas A terhadap hasil belajar peserta didik kelas XI
yang dalam proses pembelajaran MIPA SMAN 1 Kalukku pada materi pokok
menggunakan model discovery learning sistem koloid.
lebih tinggi dari pada kelas B yang Gaya belajar visual, auditorial, dan
menggunakan model pembelajaran kinestetik merupakan suatu kombinasi dari
langsung. bagaimana peserta didik menyerap,
Hal itu terjadi karena peserta didik mengatur, dan mengolah informasi yang
menyukai suasana belajar yang pada akhirnya akan mempengaruhi hasil
menyenangkan sehingga aktif dalam proses belajar peserta didik. Pada tabel 3
pembelajaran, sehingga model discovery menunjukkan bahwa peserta didik dengan
learning akan memberikan dampak yang gaya belajar auditorial memiliki nilai rata-
lebih baik dibandingkan model rata yang tinggi pada kedua kelas
pembelajaran langsung. Hasil penelitian ini dibandingkan dengan nilai rata-rata dari
didukung oleh hasil penelitian yang peserta didik dengan gaya belajar visual dan
dilakukan Ali, M & Dini, D.S (2018). kinestetik.
Kesimpulan dari penelitian tersebut bahwa Hal ini dikarenakan setiap gaya
model discovery learning memberi pengaruh belajar memiliki cara tersendiri dalam
lebih baik pada saat digunakan untuk menerima dan mengolah informasi sehingga
meningkatkan hasil belajar di kelas X SMA menyebabkan hasil belajar peserta didik
Negeri 8 Kota Tasikmalaya. dapat berbeda-beda. Peserta didik dengan
175
Herawati, Syarifuddin, Husain. Pengaruh model pembelajaran dan gaya ….

gaya belajar auditorial mudah dalam setiap kelas ini tersebar data gaya belajar
memahami sesuatu dengan cara visual, auditorial, dan kinestetik dapat dilihat
mendengarkan, sementara peserta didik pada tabel 2.
dengan gaya belajar visual mudah Berdasarkan data yang diperoleh
memahami sesuatu dengan cara melihat pada tabel 4, nilai signifikan 0,001 < 0,05
suatu objek sehingga membutuhkan sebuah yang artinya H1 diterima, H0 ditolak, dengan
media dalam memahami sesuatu, kemudian demikian terdapat interaksi model
untuk peserta didik dengan gaya belajar pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil
kinestetik mudah memahami sesuatu ketika belajar peserta didik kelas XI MIPA SMAN
peserta didik terlibat dalam kegiatan 1 Kalukku pada materi pokok sistem koloid.
tersebut. Hasil penelitian ini didukung oleh Hal ini menunjukkan bahwa model
hasil penelitian yang dilakukan Bire, A.L discovery lesrning lebih cocok digunakan
(2014). Kesimpulan dari penelitian tersebut dalam proses pembelajaran yang terdiri dari
bahwa gaya belajar visual, gaya belajar beberapa kerakteristik gaya belajar (visual,
auditorial, dan gaya belajar kinestetik secara auditorial, dan kinestetik) daripada
simultan/ bersama-sama maupun secara menggunakan model pembelajaran langsung
terpisah/ masing-masing dapat dalam materi pokok sistem koloid, dengan
mempengaruhi prestasi belajar siswa pada model discovery learning dan gaya belajar
Jurusan Bangunan SMK Negeri 5 Kupang auditorial merupakan interaksi paling baik
Tahun Ajaran 2013/2014. dalam meningkatkan hasil belajar
Kecenderungan seseorang untuk dikarenakan kombinasi model pembelajaran
belajar sangat beragam dan dipengaruhi oleh aktif yang didukung dengan penyerapan
beberapa hal. Cara seseorang menyerap informasi yang cepat dapat memberikan
informasi, mengolahnya, dan hasil belajar yang baik.
memanifestasikan dalam wujud nyata Model discovery learning memiliki
perilaku hidupnya disebut dengan gaya/tipe keunggulan sehingga peserta didik
belajar. Setiap orang memiliki gaya belajar termotivasi untuk aktif dalam memahami
yang berbeda-beda, tetapi mungkin juga ada konsep yang dipelajari yaitu pada waktu
yang memiliki gaya belajar sejenis. Pada pengumpulan data yang disertai dengan
kenyataannya, gaya belajar berpengaruh diskusi kelompok, serta proses penemuan
terhadap hasil yang diperolehnya. Dalam yang merupakan ciri khas dari model ini
realitas kehidupan sehari-hari, ada orang akan meningkatkan kreatifitas peserta didik
yang mudah menerima informasi baru dalam proses pemecahan masalah dan pada
dengan mendengarkan langsung dari saat proses penemuan tersebut didukung
sumbernya, ada yang cukup dengan tulisan dengan studi literatur serta penggunaan gaya
atau memo, dan ada yang harus terlibat belajar dari setiap peserta didik yang
langsung dalam aktivitasnya. membuat proses pembelajaran semakin
3. Interaksi antara Model Pembelajaran meyenangkan seperti peserta didik dengan
dan Gaya Belajar dalam gaya belajar visual akan mencari dan
Mempengaruhi Hasil Belajar mengolah informasi melalui media
Pada penelitian ini, terdapat 2 kelas samrtphone ataupun buku serta sumber
yaitu Kelas A dan Kelas B yang dibelajarkan informasi lainnya, sementara peserta didik
dengan menggunakan model pembelajaran dengan gaya belajar auditorial akan mencari
yang berbeda dan terdapat keberagaman dan mengolah informasi dari penjelasan
karakteristik gaya belajar dominan. Pada teman kelompok serta arahan yang diberikan
kelas A diajarkan dengan menggunakan oleh guru, dan peserta didik dengan gaya
model Discovery Learning dan kelas B belajar kinestetik akan terlibat langsung
dibelajarkan dengan menggunakan model dalam mencari dan mengolah informasi
pembelajaran langsung. Gaya belajar peserta untuk menunjang proses pembelajaran.
didik juga tersebar secara acak yaitu dalam Dibandingkan pada kelas B yang diajarkan

176
Chemistry Education Review, Pendidikan Kimia PPs UNM, 2022, Vol. 5, No. 2 (170-178)

dengan model pembelajaran langsung, pembelajaran dan gaya belajar terhadap hasil
peserta didik dengan gaya belajar auditorial belajar peserta didik kelas XI MIPA SMAN
akan lebih mudah dalam menerima dan 1 Kalukku pada materi pokok sistem koloid
menyerap informasi yang diberikan oleh dengan interaksi antara model discovery
guru sementara untuk peserta didik dengan learning dan gaya belajar auditorial lebih
gaya belajar visual dan kinestetik akan baik dibandingkan dengan interaksi antara
mengalami kesulitan dalam menerima dan model dan gaya belajar lainnya.
menyerap informasi yang diberikan oleh Berdasarkan hasil yang diperoleh
guru, sebab peserta didik dengan gaya dari penelitian ini, maka dikemukakan
belajar visual dan kinestetik akan sangat saran-saran yaitu kepada para pendidik,
lambat dalam menerima dan menyerap untuk mempertimbangkan penggunaan
informasi karena peserta didik dengan gaya model discovery learning dalam proses
belajar visual membutuhkan bantuan media pembelajaran dengan tetap melakukan
dan peserta didik dengan gaya belajar manajemen waktu yang baik pada setiap
kinestetik harus terlibat secara langsung sintaks model pembelajaran dan kepada para
dalam kegiatan tersebut. pendidik, untuk memperhatikan karakteristik
Menurut Hasyim dkk., (2014), model peserta didik dalam hal ini gaya belajar yang
pembelajaran pada dasarnya merupakan dimiliki sehingga dapat menyediakan media
petunjuk bagi pendidik dalam merencanakan pembalajaran yang dapat digunakan peserta
pembelajran di kelas mulai dari didik dalam proses pembelajaran.
menyediakan perangkat pembelajaran,
media sampai alat evaluasi yang mengarah DAFTAR RUJUKAN
pada pencapaian tujuan pembelajaran A. M, Sardiman. (2009). Interaksi dan
dengan meliputi adanya model yaitu sintaks Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:
(fase) pembelajran, system social, prinsip PT. Rajawali Pers.
reaksi, system pendukung dan efek Ali, M., & Dini, D. S. (2018). Pengaruh
instruksional dan pengiring. Kombinasi Model Discovery Leraning Terhadap
model pembelajaran adalah salah satu Hasil Belajar Peserta Didik Pada
terobosan yang sangat kompleks dengan Konsep Jamur. Bioedusiana, 3(2).
memadukan beberapa gaya belajar dominan Anurrahman. (2014). Faktor Hasil Belajar.
yang dimiliki oleh peserta didik dan Jakarta: PT. Rajawali Pers.
kemudian dicocokan dengan menggunakan Arikunto, S. (2001). Dasar Dasar Evaluasi
model pembelajaran yang sesuai dengan Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta.
gaya belajar dominan tersebut. Berdasarkan Bahari, N.K.I., dkk. (2018). Pengaruh Model
hasil dan analisis data yang telah dilakukan Discovery Learning Berbantuan
memang benar terdapat interaksi antara Media Lingkungan Alam Sekitar
model pembelajaran terhadap hasil belajar terhadap Hasil Belajar IPA. Jurnal
peserta didik. Ilmiah Sekolah Dasar, 2(2).
Bire, A. L., dkk. (2014). Pengaruh Gaya
SIMPULAN DAN SARAN Belajar Visual, Auditorial, Dan
Berdasarkan hasil penelitian dan Kinestetik Terhadap Prestasi Belajar
pembahasan yang dikemukakan Siswa. Jurnal Kependidikan, 44(2).
sebelumnya, maka dapat simpulakan bahwa DePorter, B., & Hernacki. (2000). Quantum
model pembelajaran berpengaruh terhadap Teaching. Penerjemah: Ary
hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA Nilandary. Bandung: Kaifa.
SMAN Kalukku pada materi pokok sistem Hasyim, M., Muris, M. & Yani, A. (2014).
koloid, gaya belajar berpengaruh terhadap Pengaruh Model Pembelajaran dan
hasil belajar peserta didik kelas XI MIPA Gaya Belajar terhadap Keterampilan
SMAN 1 Kalukku pada materi pokok sistem Proses Sains Peserta Didik Kelas VII
koloid, dan terdapat interaksi antara model SMP Negeri 30 Makassar. Jurnal

177
Herawati, Syarifuddin, Husain. Pengaruh model pembelajaran dan gaya ….

Riset dan Kajian Pendidikan Fisika,


1(2).
Iskandar. (2012). Psikologi Pendidikan
Sebuah Orientasi Baru. Jakarta:
Referensi.
Mubarok, C., & Sulistyo, E. (2014).
Penerapan Model Pembelajaran
Discovery Learning terhadap Hasil
Belajar Siswa Kelas X TAV pada
Standar Kompetensi Melakukan
Instalasi Sound System di SMK
Negeri 2 Surabaya. Jurnal
Pendidikan Teknik Elektro, 3(1).
Parshnig, B. (2007). The Power of Learning
Style: Memacu Anak Melejitkan
Prestasi Dengan Mengenali Gaya
Belajar Mereka. Penerjemah: Nina
Fauziah. Bandung: Kaifa.
Rizky, M., dkk. (2017). Faktor-Faktor
Penyebab Kesulitan Belajar Peserta
Didik Pada Mata Pelajaran
Menggambar Teknik. Jurnal PenSil
FT UNJ. IX(1).
Saputra, H. D., dkk. (2018). Pengaruh
Motivasi Terhadap Hasil Belajar
Siswa SMK. Jurnal Inovasi
Vokasional dan Teknologi. 18(1).
Sopiatin, P., & Sahrani, S. (2011). Psikologi
Belajar dalam Perspektif Islam.
Bogor: Ghalia Indonesia.
Suprijono, A. (2015). Cooperative Learning
Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Surabaya: Pustaka Pelajar.
Widyawati, S. (2016). Pengaruh Gaya
Belajar Terhadap Prestasi Belajar
Mahasiswa Program Studi
Pendidikan Matematika (IAIM NU)
Metro. Al-Jabar: Jurnal Pendidikan
Matematika. 7(1).

178

Anda mungkin juga menyukai