Anda di halaman 1dari 8

p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha

e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan Fasilitas Belajar


Terhadap Motivasi Belajar Siswa Kelas XI OTKP SMK Nasional
Bandung

Nunik Dwi Handayani*1, Meta Arief2 , Kurjono3, Hari Mulyadi4


1,2,3,4Program Studi Pendidikan Ekonomi
Universitas Pendidikan Indonesia
Bandung, Indonesia

e-mail: nunikdwi@upi.edu*1, metaarief@upi.edu2, kurjono@upi.edu3,


harimulyadi2012@gmail.com

Abstrak
Riwayat Artikel Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi mengenai pengaruh
Tanggal diajukan: keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap motivasi belajar siswa
26 November di Kelas XI OTKP SMK Nasional Bandung.Teori yang mendasari penelitian ini
2021 adalah teori motivasi aktualisasi diri maslow. Penelitian ini menggunakan
Tanggal diterima : pendekatan kuantitatif dengan metode survey dan instrumen yang digunakan
8 Desember 2021 berupa angket yang disebar kelas XI OTKP SMK Nasional Bandung sebanyak
105 responden. Teknik analisis data menggunakan analisis regresi. Penelitian
Tanggal yang dilakukan pada siswa kelas XI OTKP SMK Nasional Bandung memperoleh
dipublikasikan:
15 Desember hasil bahwa Kondisi keterampilan mengajar, fasilitas belajar terhadap motivasi
2021 belajar siswa dalam kategori tinggi. Adapun Saran yang dapat diberikan dalam
penelitian ini adalah pada variabel keterampilan mengajar guru untuk memberikan
bekal kepada tenaga pendidik dengan adanya IHT, bimbingan teknis maupun
workshop yang dapat meningkatkan kemampuan guru secara profesional sebagai
variabel yang paling mendominasi. Pada variabel fasilitas belajar siswa dalam
pembelajaran daring dapat memanfaatkan gadget serta fasilitas lainnya untuk
menciptakan pembelajaran yang efektif.

Kata kunci: Keterampilan Mengajar Guru; Fasilitas Belajar; Motivasi Belajar


Siswa

Abstract
Pengutipan: The purpose of this study is to obtain information on the influence of teacher
Handayani, N. D., teaching skills and learning facilities on student learning motivation in Class XI
Arief, M. & OTKP SMK Nasional Bandung.The theory underlying this research is Maslow's
Kurjono. (2021).
Pengaruh self-actualization motivation theory. This research uses a quantitative approach
Keterampilan with survey methods and instruments used in the form of questionnaires
Mengajar Guru distributed class XI OTKP SMK Nasional Bandung as many as 105 respondents.
dan Fasilitas Data analysis techniques use regression analysis. Research conducted on
Belajar Terhadap
Motivasi Belajar students of class XI OTKP SMK Nasional Bandung obtained the results that the
Siswa Kelas XI condition of teaching skills, learning facilities against student learning motivation
OTKP SMK in the high category. The advice that can be given in this study is on the teacher's
Nasional teaching skills variable to provide provision to educators with IHT, technical
Bandung. Jurnal
Pendidikan guidance and workshops that can improve the ability of teachers professionally as
Ekonomi the most dominating variables. In the variables of learning facilities students in
Undiksha, 13 (2), online learning can utilize gadgets and other facilities to create effective learning.
394-401.
http://dx.doi.org/1
0.23887/jjpe.v13i Keywords: Teacher Teaching Skills; Learning Facilities, Student Learning
2.41530 Motivation

394
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

PENDAHULUAN pelajaran dan dapat menguasai kelas


Tercapainya keberhasilan proses dengan baik. selain itu yang dapat
belajar dapat dilihat dari motivasi belajar menunjang kegiatan pembelajaran adalah
siswa, Badaruddin (2015, hal. 19) fasilitas yang memadai.
mengatakan motivasi belajar siswa
Fasilitas belajar adalah pendukung
merupakan dorongan psikologis siswa yang
dalam proses pembelajaran secara
melakukan suatu tindakan agar menguasai
langsung atau pun tidak langsung yang
sesuatu pengetahuan, keterampilan yang
merupakan sarana dan prasarana yang
baru berupa kemampuan, kemauan,
dimiliki sekolah, oleh itu fasilitas belajar
kebiasaan dan sikap. Sementara itu Emda
siswa diharapkan memadai dan sesuai
(2017, hal. 175) mengatakan motivasi belajar
dengan standar di sekolah pada umumnya
merupakan “sesuatu keadaan yang terdapat
(Dimyati, 2013, hal. 11). Prianto & Putri
pada diri seseorang individu dimana ada
(2017, hal. 17) mengatakan bahwa fasilitas
suatu dorongan untuk melakukan sesuatu
belajar merupakan suatu benda baik
guna mencapai tujuan belajar”.
bergerak maupun tiidak bergearak yang
Peneliti melakukan pra-penelitian dapat memperlancar dan mempermudah
dengan observasi awal menggunakan proses pembelajaran sehingga dapat
penyebaran angket ke kelas XI OTKP pada mencapai tujuan belajar.
guru mata pelajaran Keuangan di SMK
Dalam hasil penelitian Arsana (2019)
Nasional Bandung.
menunjukkan bahwa keterampilan mengajar
Tabel 1. Hasil Perhitungan Angket guru memiliki pengaruh yang lebih dominan
Observasi Awal dalam menumbuhkan motivasi belajar
siswa. Akan tetapi, tidak bisa dipungkiri
Rentang Nilai XI Persentase bahwa fasilitas belajar juga memiliki andil
Motivasi Belajar OTKP (%) dalam meningkatkan motivasi belajar sebab
> 72,5 6 34, 6% fasilitas belajar merupakan faktor penunjang
> 72,5 13 65, 4 % yang sangat dibutuhkan didalam proses
Total 19 100 % belajar.
Sumber: Pengelolahan Data di Microsoft
Berdasarkan hasil penelitian
Excel 2010
Kurniawati (2017) menunjukkan bahwa
Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat ketersediaan fasilitas belajar berpengaruh
bahwa motivasi belajar siswa kelas XI OTKP secara signifikan terhadap prestasi belajar
(Otomatisasi Tata Kelola Perkantoran) ini siswa tinggi rendahnya prestasi belajar siswa
masih dalam kategori rendah yang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
dibuktikan dengan pernyataan angket, itu faktor internal yang berasal dari siswa itu
bahwa kurangnyainisiatif dan antutias siswa sendiri maupun faktor eksternal yang berasal
pada saat guru mengajukan pertanyaan dan dari luar diri sendiri.
kurangnya semangat siswa dalam mengikuti
pembelajaran daring terhambat oleh jaringan Mengacu pada hasil penelitian
dan kuota. terdahulu dapat diketahui bahwa
keterampilan mengajar guru dan fasilitas
Keterampilan mengajar (teacting belajar memiliki peranan yang sangat
skills) merupakan kompetensi pedagogik penting dalam menumbuh dan
yang di miliki oleh guru mencakup kompleks meningkatkan motivasi belajar siswa
karena merupakan suatu bentuk yang Kurniawati (2017). Sehingga guru dituntut
menyatuakan dari berbagai kompetensi memiliki keahlian atau kecakapan dalam
secara utuh dan menyeluruh (Setyowati, mengajar. Kecakapan tersebut tidak hanya
2020, hal. 79). Sementara itu Sundari dkk semata-mata pada kemampuan guru dalam
(2016, hal. 128) mengatakan bahwa mengelola kelas tetapi juga bagaimana guru
Keterampilan mengajar merupakan tersebut dapat memanfaatkan dengan baik
kemampuan yang di miliki seoarang guru fasilitas belajar yang tersedia sebagai
untuk menguasai bahan ajar, memilih penunjang kelancaran proses belajar
metode yang tepat, menyajikan materi mengajar. Motivasi belajar siswa perlu terus

395

Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha


This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

dijaga dan dikembangkan, sebab, jika dengan standar di sekolah pada umumnya.
motivasi belajar siswa menurun maka Sementara itu Prianto & Putri (2017, hal. 17)
dengan sendirinya siswa tidak akan mengatakan bahwa fasilitas belajar
mengikuti kegiatan belajar mengajar dengan merupakan suatu benda baik bergerak
baik. Maka perlu dioptimalkan bagaimana maupun tidak bergerak yang dapat
upaya dalam meningkatkan motivasi belajar memperlancar dan mempermudah proses
siswa melalui peningkatan keterampilan pembelajaran sehingga dapat mencapai
mengajar dan fasilitas belajar yang tujuan belajar.
diharapkan mampu untuk meningkatkan
Fasilitas sekolah identik dengan
mutu kualitas pendidikan.
sarana dan prasarana pendidikan. Sarana
Keterampilan Mengajar Guru pendidikan adalah semua perangkat,
peralatan, bahan, dan perabot yang secara
Guru memiliki kontribusi yang besar
langsung digunakan dalam proses
terhadap keberhasilan pembelajaran di
pendidikan di sekolah dan prasarana
sekolah. Minat, bakat dan kemampuan
pendidikan adalah semua perangkat
Potensi siswa tidak akan berkembang jika
kelengkapan dasar yang secara tidak
tidak ada bantuan guru, guru juga perlu
langsung menunjang pelaksanaan proses
memperhatikan siswa. Individu siswa
pendidikan di sekolah. Fasilitas belajar
memiliki perbedaan yang sangat mendasar
adalah segala sesuatu yang diperlukan
antara satu siswa dengan siswa lainnya,
dalam proses belajar mengajar baik secara
sehingga dalam proses pembelajaran guru,
langsung maupun tidak langsung sehingga
perlu memperhatikan dan memiliki
dapat berjalan lancar, efektif dan efisien
keterampilan mengajar yang baik.
(Nur, 2015, hal. 52).
Keterampilan mengajar (teaching
Motivasi Belajar
skills) merupakan kompetensi pedagogik
Motivasi merupakan suatu perubahan
yang dimiliki oleh guru mencakup kompleks
yang terjadi pada diri seseorang yang
karena merupakan suatu bentuk yang
muncul karena adanya gejala perasaan,
menyatuakan dari berbagai kompetensi
kejiwaan dan emosi sehingga mendorong
secara utuh dan menyeluruh Setyowati
individu untuk melakukan atau bertindak
(2020, hal. 79). Sementara itu Sundari dkk
sesuatuyang disebabkan karena kebutuhan,
(2016, hal. 128) mengatakan bahwa
keinginan dan tujuan (Octavia 2020, hal. 54).
Keterampilan mengajar merupakan
Uno dalam Badaruddin (2015, hal. 18-
kemampuan yang dimiliki seorang guru
19) motivasi belajar adalah dorongan internal
untuk menguasai bahan ajar, memilih
maupun eksternal pada siswa-siswa yang
metode yang tepat, menyajikan materi
sedang belajar untuk mengadakan
pelajaran dan dapat menguasai kelas
perubahan tingkah laku yang pada umumnya
dengan baik.
dengan beberapa indikator atau unsur-unsur
Fasilitas Belajar yang mendukung. hal ini yang memiliki
Pada dasarnya fasilitas belajar adalah peranan besar dalam kesuksesan mencapai
alat bantu yang digunakan dalam proses tujuan belajar siswa. Dapat diklasifikasikan
kegiatan belajar mengajar. Kenyataannya sebagai berikut:
dilapangan motivasi belajar siswa sering
tidak bias diprediksi dengan kondisi psikologi
1. Adanya hasrat atau keinginan untuk
berhasil.
dan kelengkapan fasilitas belajar siswa.
Lengkapnya fasilitas akan menunjang 2. Adanya dorongan kebutuhan akan
kegiatan belajar sehingga siswa giat untuk belajar.
belajar. Dimyati (2013, hal. 11) mengatakan 3. Adanya harapan terhadap cita-cita.
bahwa fasilitas belajar adalah pendukung 4. Adanya penghargaan terhadap prestasi
dalam proses pembelajaran secara belajar.
langsung maupun tidak langsung yang 5. Adanya kegiatan yang menarik dalam
merupakan sarana dan prasarana yang belajar.
dimiliki sekolah, oleh itu fasilitas belajar 6. Adaya lingkungan yang kondusif
siswa diharapkan memadai dan sesuai sehingga memungkinkan siswa dapat

396

Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha


This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

belajar dengan baik. Penelitian ini menggunakan teknik


Grand theory yang dipakai dalam pengumpulan data yaitu dengan komunikasi
penelitian ini adalah teori yang tidak langsung dengan inventori yang
dikembangkan oleh Maslow dikenal dengan digunakan bersifat tertutup yang artinya:
hierarki kebutuhan Maslow (dalam Dimyati, sejumlah pernyataan yang ada pada setiap
2009:81) berpendapat bahwa manusia variabel telah disediakan alternative jawaban
mempunyai lima tingkat kebutuhan, yaitu: (1) untuk dipilih oleh responden dengan
kebutuhan fisiologis; seperti rasa lapar, menggunakan google form. untuk mengolah
haus, istirahat dan sex, (2) kebutuhan akan data yang sudah terkumpul peneliti
perasaan aman; tidak dalam arti fisik menggunakan program IBM SPSS versi 25.
semata, akan tetapi juga mental, psikologikal
HASIL DAN PEMBAHASAN
dan intelektual, (3) kebutuhan sosial, (4)
Adapun hasil pengujian normalitas
kebutuhan akan penghargaan diri, yang
Variabel X1,X2 dan Variabel Y dengan
pada umumnya tercermin dalam berbagai
berbantuan SPSS 25 dalam penelitian ini
simbol-simbol status, dan (5) kebutuhan
dapat dilihat pada tabel 2 berikut.
akan aktualisasi diri. dalam arti tersedianya
kesempatan bagi seseorang untuk
Tabel 2. Uji Normalitas Variabel X1, X2 dan
mengembangkan potensi yang terdapat
Y
dalam dirinya sehingga berubah menjadi
One-Sample
kemampuan nyata.
Kolmogorov-
Berdasarkan paparan di atas tampak Smirnov Test
bahwa semakin tinggi persepsi responden Unstandardized
terhadap keterampilan mengajar dan fasilitas ed Residual
belajar maka semakin tinggi motivasi belajar N 105
siswa, oleh karena itu model yang diajukan Normal
penulis adalah: Parametersa,b Mean ,0000000
Std. 2,40595070
Keterampilan Deviat 15.7
Guru ion 17.1
Motivasi Most Extreme
Belajar(Y) Differences Absolute ,108
Fasilitas Positive ,108
Belajar Negative -,108
Test Statistic ,108
Gambar 1. Model Penelitian Asymp. Sig.
METODE (2-tailed) ,200c,d
Sumber: Hasil Pengolahan data pada
Penelitian ini dilakukan dengan
menggunakan metode survey pendekatan IBM SPSS Statistics Version 25
regresi yang bertujuan untuk mengetahui Berdasarkan Tabel 2 di atas
seberapa besar pengaruh keterampilan merupakan hasil pengolahan uji normalitas
mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap terhadap data yang didapatkan dalam
motivasi belajar siswa. instrument yang penyebaran angket variabel X1, variabel X2
digunakan dalam penelitian ini berupa dan variabel Y. Seperti yang tertera pada
instrument kuisioner yang berisi berbagai tabel tersebut bahwa nilai signifikansi yang
pernyataan dari ketiga variabel dengan didapatkan sebesar 0,200c,d. Berdasarkan
indicator yang sudah ditetapkan. nilai signifikansinya, dapat disimpulkan
bahwa variabel X1, X2 dan Y berdistribusi
Populasi dan sampel dalam normal karena nilai signifikansi yang didapat
penelitian ini adalah siswa kelas XI OTKP lebih dari 0,05.
SMK Nasional Bandung sebanyak 105
siswa.

397

Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha


This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

Pengujian Hipotesis Regresi Linier Berganda

Tabel 3. Uji Regresi Linier Berganda


Coefficients a
Unstandardized Standardzed
Mode 1 Coefficient Coefficients
B Std. Error Beta t Sig.
1. (Constant) 19,825 4,608 4, 302 0,000
Keterampilan
mengajar guru 0, 337 0, 133 0, 439 2, 523 0,018
Fasilitas belajar 0, 350 0, 160 0, 381 2, 191 0,037
a.Dependent
Variabel:
Motivasi Belajar
Sumber: Hasil Pengolahan data pada IBM SPSS Statistics Version 25

Berdasarkan hasil analisis regresi a. Nilai konstanta (Y) sebesar 19,825.


berganda diperoleh koefisien untuk variabel b. Koefisien regresi X1 (keterampilan
bebas X1= 0,337 dan X2= 0,350 dengan mengajar guru) dari perhitungan linier
konstanta sebesar 19,825 sehingga berganda di dapat nilai koefisien (b1) =
diperoleh model persamaan regresi sebagai 0,337.
berikut: c. Koefisien regresi X2 (fasilitas belajar)
Y = 19,825 + 0,337 X1 + 0,350 X2 dari perhitungan linier berganda di
Keterangan: dapat nilai koefisien (b2) = 0,350.

Pengujian Hipotesis Koefisien Determinasi

Tabel 4. Hasil Uji Koefisien Determinasi

Adjusted R Std. Error of


Model 1 R R Square Square the Estimate
1 0,753a 0, 567 0, 535 2, 53022
a.Predictors: (Constant), Fasilitas
Belajar, Keterampilan Mengajar
Guru
b.Dependent Variable: Motivasi
Belajar
Sumber: Hasil Pengolahan data pada IBM SPSS Statistics Version 25

Berdasarkan hasil nilai koefisien Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t)


determinasi tabel 4 diatas diperoleh R
Dilakukannya pengujian hipotesis
sebesar 0,753 serta besarnya kontribusi
secara parsial untuk menguji seberapa
yang diberikan variabel Keterampilan
signifikan pengaruh dari masing-masing
mengajar guru dan fasilitas belajar R square
variabel bebas.Jika nilai signifikansi >
sebesar 0,567. Hal ini menunjukkan bahwa
dari pada 0,05, maka H0 diterima dan H1
keterampilan mengajar guru dan fasilitas
ditolak.
belajar secara bersama-sama berpengaruh
terhadap motivasi belajar sebesar 56,7%, a. Jika nilai signifikansi < daripada 0,05,
yang berarti keterampilan mengajar guru dan maka H0 ditolak dan H1 diterima
fasilitas belajar masuk kriteria “kuat”.

398
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

Tabel 5. Hasil Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Model T Sig.
1 (Constant) 4,302 0,000
Keterampilan mengajar guru 2, 523 0,018
Fasilitas belajar 2, 191 0,037
a. Dependent Variable: Motivasi Belajar 3.12 2.75
Sumber: Hasil Pengolahan data pada IBM SPSS Statistics Version 25

Dari hasil perhitungan tabel 5 di atas Sedangkan untuk variabel fasilitas


dapat diketahui bahwa hasil uji t untuk belajar diperoleh hasil thitung
variabel keterampilan mengajar guru 2,191>ttabel2,051 dengan nilai signifikan
diperoleh hasil thitung 2,523> ttabel 2,051 sebesar 0,037<0,05 maka Ho ditolak (Ha
dengan nilai signifikan sebesar 0,018<0,05 diterima). Jadi, dapat dikatakan bahwa
maka Ho ditolak (Ha diterima). Jadi, dapat fasilitas belajar berpengaruh terhadap
dikatakan bahwa keterampilan mengajar motivasi belajar siswa sehingga apabila
guru berpengaruh terhadap motivasi belajar fasilitas belajar mengalami peningkatan
siswa sehingga apabila keterampilan maka motivasi belajar siswa juga akan
mengajar guru mengalami peningkatan meningkat.
maka motivasi belajar siswa juga akan
meningkat.
Tabel 6. Hasil Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)
Sum of Mean
Model
Square Df Square F Sig.
17,
Regression 226, 113 2 113, 056 660 ,000b
Residual 172, 854 27 6, 402
Total 398, 967 29
a. Dependent Variable: Motivasi
Belajar
b. Predictors: (Constant),
Fasilitas belajar, Keterampilan
mengajar guru
Sumber: Hasil Pengolahan data pada IBM SPSS Statistics Version 25

Dari hasil perhitungan tabel 6 diatas motivasi belajar siswa sehingga apabila
diketahui bahwa Fhitung 17,660> Ftabel keterampilan mengajar guru dan fasilitas
3,340 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 belajar mengalami peningkatan maka
< 0,05. Dapat dikatakan bahwa secara motivasi belajar siswa juga akan meningkat
simultan ada pengaruh keterampilan dengan demikian maka model empiris
mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap disajikan dalam gambar sebagai berikut.

Keterampilan Guru (X1)

Motivasi Belajar(Y)

Fasilitas Belajar (X2)

Gambar 2: Model Empiris

399
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

Pembahasan Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru dan


Pengaruh Keterampilan Mengajar Guru Fasilitas BelajarTerhadap Motivasi Belajar
Terhadap Motivasi Belajar Siswa Siswa
Berdasarkan Hasil uji regresi dan Berdasarkan hasil penelitian ini dapat
hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan diketahui bahwa keterampilan mengajar guru
bahwa, variabel keterampilan mengajar guru dan fasilitas belajar berpengaruh terhadap
diperoleh hasil thitung 2,523>ttabel2,051. motivasi belajar siswa. Hal ini dibuktikan
hasilnya menyatakan bahwa keterampilan melalui hasil analisis data dalam uji
mengajar guru berpengaruh terhadap normalitas yang di tunjukan bahwa nilai
motivasi belajar siswa. Sedangkan hasil uji signifikansi yang didapatkan sebesar
regresi koefisien regresi X1 (keterampilan 0,200c,d.
mengajar guru) dari perhitungan linier Dalam uji regresi berganda menunjukan Y =
berganda di dapat nilai koefisien (b1) = 19,825 + 0,337 X1 + 0,350X2, Nilai konstanta
0,337. Hal ini berarti bahwa besarnya (Y) sebesar 19,825, Koefisien regresi X1
pengaruh keterampilan mengajar guru (keterampilan mengajar guru) dari
terhadap motivasi belajar siswa sebesar perhitungan linier berganda di dapat nilai
30,7% menunjukan masuk kriteria “cukup” koefisien (b1)
berpengaruh keterampilan mengajar guru
terhadap motivasi belajar. = 0,337.

Sejalan dengan pernyataan Hasil pengujian regresi linier telah


Kurniawati (2017) bahwa terdapat didapat bahwa nilai R square sebesar 0,567.
pengaruh antara keterampilan mengajar Hal ini menunjukkan bahwa keterampilan
guru terhadap motivasi belajar memberikan mengajar guru dan fasilitas belajar secara
pengaruh yang cukup sebesar 36,7%. bersama-sama berpengaruh terhadap
motivasi belajar sebesar 56,7% termasuk
Pengaruh Fasilitas Belajar Terhadap dalam kategori “kuat”. dapat diketahui bahwa
Motivasi Belajar Siswa keterampilan mengajar guru lebih
Berdasarkan hasil uji regresi dan berpengaruh dominan terhadap motivasi
belajar dibandingkan fasilitas belajar.
hipotesis secara parsial (uji t) menunjukkan
Dari hasil uji hipotesis secara Simultan
bahwa variabel fasilitas belajar diperoleh
(Uji F) diketahui bahwa Fhitung = 17,660
hasil thitung sebesar 2,191 >2,051 dengan
dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 <
nilai signifikan sebesar 0,037<0,05 maka Ho
0,05.secara simultan terdapat pengaruh
ditolak (Ha diterima). Sedangkan hasil uji
keterampilan mengajar guru dan fasilitas
regresi koefisien regresiX2 (fasilitas belajar)
belajarterhadap motivasi belajar siswa.
dari perhitungan linier berganda di dapat
nilai koefisien (b2) = 0,350. hasil koefisien Sejalan dengan Kurniawati (2017)
determinasi secara sumbangan Efektif bahwa terdapat pengaruh keterampilan
variabel fasilitas belajar sebesar 26%. mengajar guru dan fasilitas belajar terhadap
motivasi belajar memberikan pengaruh yang
Sejalan dengan pernyataan
cukup sebesar 37,89%.
Kurniawati (2017) bahwa terdapat pengaruh
fasilitas belajar terhadap motivasi belajar
memberikan pengaruh yang cukup sebesar SIMPULAN DAN SARAN
23,4%. Fasilitas belajar yang bertujuan
Berdasarkan hasil penelitian dan
mempermudah proses pembelajaran
pembahasan, maka dapat ditarik beberapa
dengan adanya fasilitas belajar yang
simpulan penelitian sebagai berikut:
memadai maka proses pembelajaran akan
lebih efektif dan dapat meningkatkan 1. Keterampilan mengajar guru berpengaruh
motivasi belajar siswa. positif terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini
menujukan bahwa semakin tinggi persepsi siswa
terhadap keterampilan mengajar, semakin tinggi
400
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/
p-ISSN : 2599-1418 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
e-ISSN : 2599-1426 Vol. 13 No.2 (2021)

pula motivasi belajar siswa.. 9/fkip.v10i1.38


2. Fasilitas belajar berpengaruh positif
Octavia, Y. (2020). Analisis Penerapan
terhadap motivasi belajar siswa. Hal ini
Metode Pembelajaran Cooperative
menunjukan bahwa semakin tinggi persepsi
Script dalam Proses Pembelajaran
siswa terhadap motivasi belajar.
Ekonomi di Sekolah Menengah Atas
3. Keterampilan mengajar guru dan fasilitas
Taruna Mandiri Pekanbaru. Skripsi.
belajar berpengaruh terhadap motivasi
Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
belajar siswa.
Kasim Riau.
Atas dasar kesimpulan dari hasil
penelitian, maka penulis mengajukan beberapa Prianto, A., & Putri, T. H. (2017). Pengaruh
saran yang sekiranya dapat bermanfaat bagi Ketersediaan Fasilitas Belajar,
peningkatan efektivitas In House Training Dukungan Orang Tua yang Dirasakan
dalam meningkatkan keterampilan mengajar terhadap Motivasi dan Prestasi Belajar
guru mata pelajaran produktif di sekolah. Pada Siswa SMA PGRI Ngimbang
variabel fasilitas belajar siswa dalam Lamongan. Jurnal Pendidikan
pembelajaran daring dapat memanfaatkan Ekonomi, Kewiraushaan, Bisnis, dan
gadget serta fasilitas lainnya untuk Manajemen (JPEKBM), 1(2), 13–38.
menciptakan pembelajaran yang efektif. https://doi.org/10.32682/JPEKBM.V1I2
.475
DAFTAR PUSTAKA Setyowati, A. (2020). Melalui Pembinaan
Arsana, I. K. S. (2019). Pengaruh dan Pendampingan dalam Upaya
Keterampilan Mengajar Guru dan Meningkatkan Kemampuan Guru
Fasilitas Belajar terhadap Motivasi dalam menyusun Rencana
Belajar Siswa. Sosial Horizon: Jurnal Pelaksanaan Pembelajaran di SLBC
Pendidikan Sosial, 6(2), 269–282. YPALB Karanganyar Kabupaten
https://doi.org/10.31571/sosial.v6i2.12 Karanganyar Semester I Tahun
94 2019/2020. KONVERGENSI, 32(7), 7–
Badaruddin, A. (2015). Peningkatan 14.
Motivasi Belajar Peserta Didik Melalui Sundari, N., Susilowati, & Wahyuningsih, Y.
Bimbingan Konseling. Jakarta: Abe (2016). Optimalisasi Peningkatan
Kreatifindo. Keterampilan Mengajar Mahasiswa
Dimyati. (2013). Belajar dan Pembelajaran. Dengan Menerapkan Model Berbasis
Jakarta: Rineka Cipta. Masalah dalam Pembelajaran IPS di
SD. EduHumaniora: Jurnal Pendidikan
Emda, A. (2017). Kedudukan Motivasi
Dasar Kampus Cibiru, 6(2), 125–135.
Belajar Peserta Didik dalam
https://doi.org/10.17509/eh.v6i2.4577
Pembelajaran. Lantanida Journal, 5(2),
93–196.
Kurniawati, K. R. A. (2017). Efektivitas Model
Pembelajaran Artikulasi dan Model
Pembelajaran Talking Stick Terhadap
Prestasi Belajar Matematika Ditinjau
Dari Motivasi Belajar. Jurnal Teori dan
Aplikasi Matematika (JTAM), 1(1), 5–
10. https://doi.org/10.31764/jtam.v1i1.2
Nur, S. (2015). Korelasi Kelengkapan
Fasilitas Belajar terhadap Hasil Belajar
PKN di SMA 2 Polewai. Jurnal
PEPATUDZU, 10(1), 47–67.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10.3532

401
Copyright © 2021 Jurnal Pendidikan Ekonomi Undiksha
This is an open access article distributed under the CC BY-NC 4.0 license -http://creativecommons.org/licenses/by-nc/4.0/

Anda mungkin juga menyukai