Anda di halaman 1dari 29

MODUL AJAR

ILMU PENGETAHUAN ALAM DAN SOSIAL


KELAS X
ZAT DAN PERUBAHANNYA

Informasi Umum
Sekolah SMKN 1 Trenggalek
Bidang Keahlian Teknik
Nama Kelompok B
Kelas X Teknik
Alokasi Waktu 810 menit
Jumlah Pertemuan 6
Fase Capaian E
Kompensi awal Kompetensi yang hendaknya dimiliki siswa yang berasal
dari fase D meliputi perubahan wujud zat secara
sederhana, pengukuran dengan menggunakan alat-alat
ukur serta perubahan suhu dan kalor
Profil Pelajar Pancasila Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan
berakhlak mulia, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif
Target Peserta Didik Siswa mampu mendeskripsikan dan menganalisis
besaran dan satuan, sifat-sifat zat dan perubahan zat,
serta penggolongan menjadi unsur, senyawa, campuran
dan cara pemisahan campuran yang bermanfaat secara
ekonomi.
Dapat diterapkan pada
1. Siswa reguler/tipikal
2. Siswa dengan hambatan belajar
3. Siswa cerdas istimewa berbakat istimewa (CIBI)
Penilaian Secara Kognitif dan Non Kognitif
Model Pembelajaran Dicovery Learning, PBL dan PjBL
Moda Pembelajaran Daring / Kombinasi
Metode Pembelajaran Diskusi, presentasi, demonstrasi, simulasi praktik
Bentuk Penilaian Asesmen Non Kognitif dan Kognitif
Sumber Pembelajaran Buku Paket, Modul, Internet dan Lainnya
Bahan Pembelajaran -
Alat Praktik Pembelajaran PC/laptop, handphone
Media Pembelajaran LCD Projector, PPta, Video Pembelajaran, Internet

Deskripsi
Tujuan 1. Mendeskripsikan besaran dan satuan dalam pengukuran.
Pembelajaran 2. Mendeskripsikan cara-cara pengukuran.
3. Menerapkan penggunaan alat ukur, cara membaca skala, dan

HERNININGSIH 1
cara menuliskan hasil pengukuran dengan menggunakan
prinsip angka penting.
4. Mendeskripsikan secara fisika terkait perubahan suhu dan kalor
5. mendeskripsikan dengan jelas pengertian perubahan materi
dan pengelompokannya (perubahan fisika dan kimia) dengan
cara
mengamati dengan benar perubahan fisika yang ditunjukkan
oleh perubahan wujud tanpa terjadi perubahan komposisi atau
identitas zat dan dapat diukur dan benar perubahan kimia yang
ditunjukkan oleh perubahan komposisi (perubahan warna,
terbentuknya endapan, atau gas).
6. Menganalisis dan mengelompokan materi sesuai Klasifikasi zat
(unsur, senyawa dan Campuran)
7. Menuliskan dan memberi nama unsur berdasarkan
lambangnya, nama senyawa berdasarkan rumus molekulnya

8. Mendeskripsikan kadar zat atau konsentrasi suatu campuran /


larutan
9. Menganalisis pemisahan campuran dengan berbagai cara /
metode dan menjelaskan prinsip-prinsip dan metode
pemisahan campuran metode filtrasi, evaporasi, kristalisasi,
sublimasi, destilasi, dekantasi dan kromatografi melalui diskusi
data hasil percobaan

10. Mendeskripsikan pengaruh perubahan suhu dan kalor pada


perubahan wujud zat
11. Merancang dan melakukan pemisahan campuran dengan
berbagai cara serta disesuaikan dengan geografis siswa.
12. Menganalisis kebutuhan bahan dan harga jual dari produk jamu
instan/kopi instan
13. Menyusun promosi dalam proses penjualan dengan memilik
media dan pangsa pasar.
14. Melakukan penjualan produk dengan berbagai media

Pemahaman Siswa dapat menganalis perubahan materi, klasifikasi materi dan


Bermakna berbagai proses pemisahan campuran dengan kematangan konsep
mulai dari pengukuran, konsep perubahan wujud zat, pengaruh suhu
dan kalor, pemisahan campuran serta prinsip ekonomi
Siswa dapat mengembangkan kreatifitas dan berfikir kritis serta akan
menambah kemandirian dan tanggung jawab.

Pertanyaan 1. Jika kalian membeli gula sebanyak 1 kg,1 liter minyak goreng dan 2
Pematik lusin telur di toko, manakah yang termasuk besaran dan mana
yang termasuk satuan?

HERNININGSIH 2
2. Ketika kalian membeli gula dan minyak tersebut , alat ukur apa
yang digunakan oleh penjual?
3. Kalau kalian mengamati bagaimanakah cara kerja alat ukur
tersebut?
4. Jika kita ambil 1 sendok penuh gula dan kita larutkan dalam 1 gelas
air amati apa yang terjadi? Jika kita menggoreng sebutir telur
perubahan apa yang terjadi?Apa perbedaan antara kedua
perubahan diatas, jelaskan
5. Coba kalian bayangkan ketika malam diberikan panas atau malam
diletakkan di wajan yang ada di atas kompor apa yang akan terjadi?
Jika mencair atau tetap padatan dipengaruhi oleh apa?
6. Jelaskan ( tuliskan komponen penyusun dari) gas oksigen, air ,
garam dapur serta sirup dan jelaskan perbedaannya keempat zat
tersebut
7. Bagaimana cara menghitung kadar zat dalam suatu campuran?
Misalkan kita punya 1 botol alkohol dg keterangan berat bersih :
100 ml , alkohol 70 %......berapakah kadar alkohol dalam botol
tersebut?
8. Bagaimanakah cara memanfaatkan daun nilam/ daun cengkeh/
daun sere yang melimpah di daerah pegunungan agar bernilai
ekonomi?
9. Bagaimana solusi dalam menyikapi permasalahan garam dapur
yang ada (langka dan mahal) dengan memanfaatkan garam
grasak?
10. Bagaimana menerapkan konsep dasar-dasar pemisahan campuran
secara distilasi dan kristalisasi serta menghitung kadar zat dalam
campuran dalam mengatasi persoalan di atas?
11. Jika dalam kondisi pandemi saat masyarakat sulit untuk
mendapatkan obat tertentu dan vitamin di apotik menurut anda
apa yang dibutuhkan
masyarakat untuk menaikkan imunitas dan alternatif apa yang
mungkin diupayakan dalam mengatasi permasalahan diatas?
12. Kebutuhan jamu instans sangat tinggi sebagai obat herbal
alternatif pada masa pandemi covid. Bagaimana proses
pembuatan kunyit/ jahe instan?
13. Bagaimana cara agar produk jamu instan kalian bisa terjual dan
bernilai ekonomi tinggi (berkaitan dengan cara pengemasan
produk, promosi produk dan managemen penjualan)
14. Jika anda menyebutkan sesuatu hal untuk meningkatkan imunitas,
kira-kira akan menambah dalam segi ekonomi atau tidak?

Persiapan 1. Menganalisis karakter siswa mulai dari gaya belajar siswa, bakat
Pembelajaran dan minat serta lingkungan.
2. Target pencapaian hasil disesuaikan dengan bakat dan minat

HERNININGSIH 3
serta bidang keahlian
3. Mencari alternatif yang lainnya jika sarana dan prasarana kurang
mendukung.
4. Mempersiapkan keseluruan konten yang terkait dengan besaran
dan satuan, perubahan wujud zat, perubahan suhu dan kalor
serta proses perhitungan harga jual dan pemasarannya

Aktivitas 1. Pertemuan 1: Studi Pustaka dan Praktikum terkait besaran dan


satuan serta penggunaan alat ukur dan perubahan materi
2. Pertemuan 2 : Studi pustaka terkait klasifikasi materi dan rumus
kimia sederhana dan kadar zat / konsentrasi larutan
3. Pertemuan 3 : Studi pustaka terkait berbagai metode
pemisahan dan penerapannya dalam memberikan solusi atas
permasalahan yang ada
4. Pertemuan 4 : Observasi untuk analisis produk yang akan dibuat
(penyususnan proposal, analisis biaya produksi analisis target
pasar dan promosi dll) dan draf rancangan produk (jamu instans
) yang akan dilakukan
5. Pertemuan 5 : Pelaksanaan praktek produksi jamu instans di
rumah masing2 sesuai dengan kemampuan dan daya dukung
yang ada, proses pembuatan kemasan dan pengemasan produk
6. Pertemuan 6: Pelaporan kegiatan projek yang dilakukan oleh
siswa baik lisan maupun tertulis

RPP Pembelajaran 1 : Studi Pustaka dan pelaksanaan praktikum terkait besaran dan satuan
serta penggunaan alat ukur
Kegiatan Awal ( 10 Menit) 1. Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran
bersama dengan guru.
3. Peserta didik bersama dengan guru membahas tentang
kesepakatan yang akan diterapkan dalam pembelajaran
daring
4. Peserta didik diberikan penjelasan bahwa selama tiga kali
pertemuan ke depan akan mengikuti pembelajaran secara
daring, dan materi hari ini adalah kemampuan yang
mendasari seluruh jenis kegiatan pembelajaran di Ilmu
Pengetahuan Alam dan Sosial . Dengan demikian wajib
dikuasai peserta didik dan diminta untuk fokus dan
menyiapkan catatan apabila dibutuhkan.
5. Peserta didik dan guru berdiskusi melalui pertanyaan
pemantik:

HERNININGSIH 4
a. Apakah kamu suka mengamati orang yang menimbang
benda ketika kamu berbelanja di warung atau toko yang
terjadi di lingkungannmu? Misalkan menimbang 1 kg
gula / menakar 1 liter minyak goreng, mengukur 2 meter
kabel
b. Menurut anda bagaiamana cara kerja dari alat ukur
tersebut
c. Alat ukur apa saja yang kamu miliki di rumah kamu?
d. Jika kita ambil 1 sendok penuh gula dan kita larutkan
dalam 1 gelas air amati apa yang terjadi? Jika kita
menggoreng sebutir telur perubahan apa yang
terjadi?Apa perbedaan antara kedua perubahan diatas,
jelaskan
e. Manakah dari 2 kejadian diatas yang termasuk
perubahan fisika manakah yang termasuk perubahan
kimia, jelaskan?
Kegiatan Inti (235 Menit) 1. Peserta didik mendapatkan pemaparan secara umum
tentang besaran dan satuan
2. Dengan metode tanya jawab guru memberikan pertanyaan
mengenai:
a. Besaran
b. Satuan
c. Contoh-contoh alat ukur yang digunakan sehari-hari.
3. Peserta didik diberikan kesempatan untuk melakukan studi
pustaka (browsing dan/atau mengunjungi perpustakaan)
guna mengeksplorasi:
a. Besaran dan klasifikasinya.
b. Satuan dan klasifikasinya.
c. Alat-alat ukur yang digunakan dalam kehidupan sehari-
hari
d. Perubahan fisika dan kimia yang ada disekitarnya
e. Contoh-contoh perubahan fisis dan kimia dalam
kehidupan sehari-hari.
f. Peranan sifat fisis dan sifat kimia dalam kehidupan sehari-
hari
g. Ruang lingkup perubahan fisis dan perubahan kimia
h. Kasus kasus akibat adanya perubahan fisika dan kimia
i. Peserta didik diminta melaporkan hasil studinya dan
kemudian bersama-sama dengan dibimbing oleh guru
mendiskusikan hasil laporannya di depan kelas

j. Peserta didik diminta mengamati perubahan zat


dilingkungan skitarnya (format pengamatan terlampir)
k. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan

HERNININGSIH 5
4. Peserta didik dikelompokkan untuk melakukan percobaan
penggunaan alat ukur yang sering kali digunakan
dikompetensi keahlian yaitu pengukuran panjang, volume
maupun massa
5. Peserta didik mengidentifikasi perubahan materi yang
terjadi disekitar mereka dan membuat resume tentang hal
tersebut serta menjawab pertanyaan terkait ekplorasi
materi
6. Peserta didik melakukan kegiatan praktikum sesuai dengan
LK yang tersedia (Luring). Jika daring siswa melakukan
pengukuran dengan alat ukur yang tersedia di rumah. Hal ini
guru melakukan studi awal terkait alat ukur yang siap di
rumah.
7. Siswa melakukan presentasi untuk pelaporan kegiatan
praktikum dan identifikasi perubahan materi yang telah
dilaksanakan
8. Peserta didik diminta untuk mengerjakan soal latihan
1. Peserta didik dapat melakukan/memberikan penilaian baik
Kegiatan Penutup (15Menit) dalam bentuk narasi/gambar/emotikon tertentu
untuk menunjukkan pemahaman tentang topik hari ini.
2. Peserta didik dapat menuliskan pertanyaan yang ingin
diketahui lebih lanjut dalam kolom komentar.
3. Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi
selama mengerjakan
4. Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dari guru.
Referensi Sudirman. 2018. Fisika untuk SMK/MAK Kelas X Bidang Keahlian
Teknologi dan Rekayasa. Jakarta: Erlangga
Refleksi 1. Apakah ada kendala pada kegiatan pembelajaran?
2. Apakah semua siswa aktif dalam kegiatan pembelajaran?
3. Apa saja kesulitan siswa yang dapat diidentifikasi pada
kegiatan pembelajaran?
4. Apakah siswa yang memiliki kesulitan ketika berkegiatan
dapat teratasi dengan baik?
5. Apa level pencapaian rata-rata siswa dalam kegiatan
pembelajaranini?
6. Apakah seluruh siswa dapat dianggap tuntas dalam
pelaksanaanpembelajaran?
7. Apa strategi agar seluruh siswa dapat menuntaskan
kompetensi?
Lembar Kegiatan 1. Lembar Observasi terkait dengan materi besaran, satuan
dan alat ukurnya.
2. Lembar kegiatan siswa pelaksanaan Praktikum
3. Latihan soal terkait materi besaran, satuan dan alat ukurnya.

HERNININGSIH 6
RINGKASAN MATERI

A. BESARAN, SATUAN DAN ALAT UKUR

1. Besaran pokok adalah besaran yang satuannya didefinisikan terlebih dahulu dan tidak
dapat dijabarkan dari besaran lain.
Besaran Satuan Lambang satuan
Panjang Meter m
Massa Kilogram Kg
Waktu Sekon s
Suhu Kelvin K
Kuat arus Ampere A
Intesitas cahaya Candela cd
Jumlah zat mol mol
Sudut Radian Rad
Sudut ruang steradian sr

2. Besaran turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari besaran pokok atau
besaran yang didapat dari penggabungan besaran-besaran pokok
Contoh
Berat, Luas, Volume, Kecepatan, Percepatan, Massa Jenis, Berat jenis, Gaya, Usaha, Daya,
Tekanan, Energi Kinetik, Energi Potensial, Momentum, Impuls, Momen inersia,

3. Macam Alat Ukur


Alat Ukur Panjang dan Ketelitiannya
A. Mistar
Alat ukur panjang yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari- hari adalah mistar.
Skala terkecil dari mistar adalah 1 mm (0,1 cm) dan ketelitiannya setengah skala terkecil
0, 5 mm (0,05 cm).
(a)

(b)
Gambar 1.4 Mistar : a) Mistar dengan jangkauan pengukuran 10,5 cm, (b) Contoh
mengukur panjang menggunakan mistar.

Untuk mengukur menggunakan mistar, maka benda yang akan diukur diletakkan pada
ujung mistar. Posisi mata harus melihat tegak lurus terhadap skala. Hal ini untuk

HERNININGSIH 7
menghindari kesalahan pembacaan hasil peng-ukuran akibat beda sudut kemiringan
dalam melihat atau disebut dengan kesalahan paralaks

B. Jangka Sorong
Dalam praktiknya, mengukur panjang kadang-kadang memerlukan alat ukur yang
mampu
Untuk mengukur benda yang berukuran kecil kita memerlukan alat ukur yang sesuai,
yaitu jangka sorong. Misalnya jika kita ingin mengukur diameter pensil.Perhatikan
gambar berikut!

Bagian-bagian penting jangka sorong


1) Rahang tetap dengan skala tetap terkecil 0,1 cm
2) Rahang geser yang dilengkapi skala nonius.
Batas Ketelitian jangka sorong adalah 0,01 cm.
Contoh

HERNININGSIH 8
Untuk menentukan hasil pengukurannya, maka tentukan dahulu skala utamanya.

1) Pada skala nonius, nol nonius terdapat di antara 2,4 cm dan 2,5 cm skala utama.
Sehingga skala utamanya adalah 2,4 cm.
2) Kemudian carilah skala nonius yang berhimpit dengan skala utama. Pada gambar
skala nonius yang berhimpit adalah angka 7. Nilai pada skala nonius adalah 7 x 0,01
cm = 0,07 cm.
3) Jumlahkan skala utama dengan skala nonius. 2,4 cm +0,07 cm = 2,47 cm.
4) Jadi hasil pengukuran menggunakan jangka sorong adalah 2,47 cm
C. Mikrometer Sekrup
Untuk mengukur ketebalan benda yang tipis seperti ketebalan selembar kertas atau
ketebalan rambut, digunakan alat ukur dengan ketelitian yang lebih tinggi, yaitu
mikrometer sekrup. Mikrometer sekrup memiliki dua skala, yaitu skala utama (skala
terkecil 1 mm) dan skala nonius atau vernier yang diputar. Ketelitian mikrometer
sekrup sebesar 0,01 mm. Penampakan dari mikrometer sekrup sebagai berikut

Contoh

Skala utama yang terlihat pada gambar di atas adalah 2 mm


Skala nonius yang ditunjukkan pada gambar di atas adalah 42, maka hasil pengukurannya

HERNININGSIH 9
adalah:
Skala utama = 2 mm
Skala nonius = 42 x 0,01 = 0,42 mm
Hasil pengukuran = skala utama + skala nonius = 2 mm + 0,42 mm = 2,42 mm

➢ Alat ukur besaran Massa


- Untuk mengukur massa suatu benda
alat yang digunakan adalah timbangan,
neraca Ohaus, neraca lengan, dan
timbangan dacin.
- Pada dasarnya prinsip kerja mengukur
massa adalah membandingkan massa
benda yang diukur dengan sejumlah
massa benda telah terukur yang
digunakan sebagai anak timbangan.

➢ Alat Ukur Besaran Waktu

- Alat untuk mengukur waktu adalah


jam atau stopwatch. Ada beberapa
macam stopwatch, yaitu stopwatch
pegas, stopwatch digital (elektronik)
yang ketelitianya samapai 0,001 sekon

➢ Alat Ukur Suhu


- Besaran pokok selanjutnya yaitu suhu.
Suhu diartikan sebagai ukuran panas
atau dingin suatu benda.
- Alat ukur suhu disebut termometer dan
satuan suhu dalam SI ialah Kelvin (K).
Namun, beberapa orang masih
menganggap jika satuan suhu ialah
celcius.

➢ Intensitas Cahaya (Kandela)


HERNININGSIH 10
Intensitas cahaya digunakan untuk
mengukur daya yang terpancar dari sebuah
sumber cahaya pada arah tertentu per
satuan sudut.

HERNININGSIH 11
B. PERUBAHAN MATERI

Materi adalah sesuatu yg memiliki massa dan menempati ruang. Materi dapat
berbentuk gas, cair, dan padat. Contoh: udara, kapur, meja.
Kimia mempelajari komposisi, struktur dan sifat dari materi, serta perubahan kimia yang
terjadi dari materi satu ke yang lainnya. Contoh: kayu terbakar menjadi arang.
Sifat materi dibedakan menjadi dua,
1. sifat ekstensif bergantung pada jumlah dan ukuran materi.
2. Sifat intensif tidak bergantung pada jumlah dan ukuran materi, meliputi sifat fisika dan
kimia.
3. contoh sifat fisika adalah wana,bau,titik didih,kekerasan dan suhu dan contoh sifat
kimia adalah bensin mudah terbakar,besi mudah berkarat.

Perubahan materi meliputi perubahan fisika dan kimia.


1. Perubahan fisika adalah perubahan wujud tanpa terjadi perubahan komposisi atau
identitas zat. Contoh perubahan es menjadi air.pelarutan gula,baju yang djemur menjadi
kering,tepung beras dari beras
2. Perubahan kimia adalah perubahan yang diikuti dengan perubahan komposisi
(perubahan warna, terbentuk gas, endapan,timbul kalor,terjadi perubahan suhu, massa
tetap).Hasil perubahan kimia tidak dapat dikembalikan ke zat asal.
Ciri-ciri yang mengindikasikan adanya perubahan kimia :
• Perubahan warna
• Perubahan bau
• Pembentukan gas
• Timbulnya cahaya
• Pembentukan endapan baru
• Perubahan pH.
Contoh :
Gula adalah senyawa yang mudah terurai (dekomposisi) dengan pemanasan menjadi
senyawa yang lebih sederhana, misalnya karbon hitam (arang), yang tidak dapat terurai
lagi baik secara fisika maupun kimia, tetapi dapat berubah struktur dan sifatnya menjadi
grafit dan intan.

Dekomposisi gula oleh panas


Contoh perubahan kimia: proses pembakaran ,singkong difermentasi menjadi tape

HERNININGSIH 12
C. SUHU DAN KALOR
1. Definisi Suhu
Suhu merupakan ukuran atau derajat panas atau dinginnya suatu benda atau sistem. Suhu
didefinisikan sebagai suatu besaran fisika yang dimiliki bersama antara dua benda atau lebih
yang berada dalam kesetimbangan termal. Suatu benda yang dalam keadaan panas dikatakan
memiliki suhu yang tinggi, dan sebaliknya, suatu benda yang dalam keadaan dingin dikatakan
memiliki suhu yang rendah. Perubahan suhu benda, baik menjadi lebih panas atau menjadi
lebih dingin biasanya diikuti dengan perubahan bentuk atau wujudnya. Misalnya, perubahan
wujud air menjadi es batu atau uap air karena pengaruh panas atau dingin. Perubahan wujud
pada air dapat dicermati pada bagan pada Gambar 1.1.
Sejumlah es batu yang dipanaskan akan berubah wujud menjadi air (1). Bila terus-menerus
dipanaskan, maka pada suatu ketika (ketika telah mencapai titik didih) air akan mendidih dan
berubah wujud menjadi uap air atau gas (2). Proses sebaliknya terjadi manakala air yang berada
dalam bentuk gas atau uap air didinginkan, maka akan kembali ke bentuk cair (3), dan ketika
terus suhu didinginkan, maka pada saat tertentu (ketika telah mencapai titik beku) air akan
membeku dan kembali berwujud padat yaitu es batu (4).

Gambar 1.1.
Selain perubahan wujud yang dialami benda, perubahan panas juga dapat menyebabkan
pemuaian. Pemuaian merupakan peristiwa perubahan ukuran (penambahan panjang, luas,
atau volume) suatu benda karena pengaruh suhu. Pemuaian pada zat padat bisa berupa
pemuaian panjang, pemuaian luas, maupun pemuaian volume. Pemuaian pada zat cair dan
pemuaian pada gas hanya terjadi pemuaian volume. Untuk mengkuantitatifkan besaran suhu
dan menyatakan seberapa tinggi atau rendahnya nilai suhu suatu benda diperlukan
pengukuran yang dinamakan termometer. Secara umum, dilihat dari hasil tampilannya, ada
dua jenis termometer yang biasa kita kenal yaitu termometer analog dan termometer digital.
Termometer analog yang banyak kita jumpai umumnya merupakan termometer zat cair
(termometer raksa atau termometer alkohol), sedangkan untuk termometer digital umumnya
menggunakan sensor elektronik. Adapun Contoh termometer analog dan termometer digital
di perlihatkan pada Gambar 1.2.

HERNININGSIH 13
Gambar 1.2.

2. Termometer dan Jenis-jenis Termometer


Ketika suatu benda atau zat dipanaskan atau didinginkan hingga mencapai suhu
tertentu, maka beberapa sifat fisis benda tersebut akan mengalami perubahan. Sifat fisika yang
mengalami perubahan karena suhu benda berubah dinamakan sifat termometrik
(thermometric property). Beberapa contoh sifat termometrik benda diantaranya volume
(dalam hal ini kaitannya dengan pemuaian zat, baik itu zat padat, zat cair, atau gas), tekanan
(zat cair dan gas), hambatan listrik, gaya gerak listrik, dan intensitas cahaya.
Sifat-sifat termometrik inilah yang dijadikan prinsip kerja sebuah termometer.
Termometer bekerja dengan memanfaatkan perubahan sifat termometrik suatu benda ketika
benda tersebut mengalami perubahan suhu. Perubahan sifat termometrik suatu benda
menunjukkan adanya perubahan suhu benda, dan dengan melakukan kalibrasi atau peneraan
tertentu terhadap sifat termometrik yang teramati dan terukur, maka nilai suhu benda dapat
dinyatakan secara kuantitatif.
Berdasarkan sifat termometrik yang dimiliki suatu benda, jenis-jenis termometer
diantaranya termometer zat cair, termometer gas, termometer hambatan, termokopel,
pirometer, termometer bimetal, dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan hasil tampilan
pengukurannya, termometer dibagi menjadi termometer analog dan termometer digital.
Beberapa sifat termometrik yang dimanfaatkan dalam pembuatan termometer diperlihatkan
pada Tabel 1.1.
Dari beberapa jenis termometer tersebut, yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-
hari adalah termometer zat cair dan termometer digital sederhana. Kedua jenis termometer ini
biasanya ada yang digunakan untuk mengukur suhu badan kita dan ada pula yang digunakan
untuk mengukur suhu ruang (Gambar 1.2).
Jenis termometer Sifat termometrik Jangkauan Ukur (oC)
Air raksa dalam pipa Volume zat panjang kalor -35 s/d 500
Gas volume konstan Tekanan gas -270 s/d 1500
Hambatan platina Hambatan listrik -200 s/d 1200
Termokolep Gaya gerak listrik -250 s/d 1500
Pirometer Intensitas cahaya > 1000

Termometer zat cair yang sering kita jumpai umumnya menggunakan raksa atau alkohol.
Pada dasarnya raksa dan alkohol digunakan sebagai zat pengisi termometer karena keduanya

HERNININGSIH 14
memiliki sejumlah kelebihan dibandingkan dengan zat cair lainnya. Beberapa kelebihan raksa
diantaranya sebagai berikut.
a. Raksa tidak membasahi dinding kaca tabung termometer, sehingga pengukuran suhu
dapat dilakukan secara lebih akurat.
b. Raksa cepat mengambil panas dari benda yang akan diukur suhunya, sehingga mudah
dicapai keadaan kesetimbangan termal.
c. Pemuaian raksa terjadi secara teratur.
d. Raksa mempunyai warna yang mengkilat, sehingga menjadi mudah diamati.
e. Termometer raksa mempunyai jangkauan ukur yang lebar, yaitu sekitar 356,9 °C.
Namun demikian, raksa juga memiliki kelemahan, diantaranya tidak dapat mengukur suhu
yang rendah. Disamping itu raksa merupakan zat yang sangat beracun, sehingga apabila
tabung termometer yang berisi cairan raksa pecah, hal ini akan menjadi sangat berbahaya. Oleh
karena itu, biasanya digunakan cairan alternatif lain, yakni alkohol sebagai pengganti raksa
untuk mengisi tabung termometer. Alkohol memiliki beberapa kelebihan, diantaranya alkohol
tidak beracun dan termometer alkohol dapat digunakan untuk mengukur suhu yang rendah.
Akan tetapi, alkohol sebagai zat pengisi tabung termometer memiliki beberapa kelamahan,
diantaranya:
a. Alkohol tidak berwarna sehingga untuk penggunaan dalam tabung termometer harus
diberi warna agar mudah dilihat.
b. Alkohol membasahi dinding tabung termometer, sehingga tidak dapat menunjukkan hasil
pengukuran yang teliti.
c. Pemuaian alkohol kurang teratur.
d. Titik didih alkohol rendah (sekitar 78 °C), sehingga tidak dapat digunakan untuk mengukur
suhu yang tinggi.
Uraian diatas menggambarkan kepada kita sejumlah kelebihan dan kekurangan raksa dan
alkohol sebagai zat pengisi tabung termometer.

3. Penetapan Skala Suhu pada Termometer


Untuk dapat mengkuantitatifkan hasil pengukuran suhu dengan menggunakan
termometer maka diperlukan angka-angka dan skala-skala tertentu. Penetapan skala yang
terpenting adalah penetapan titik tetap bawah dan titik tetap atas sebagai titik acuan
pembuatan skala-skala dalam termometer. Untuk penetapan titik tetap bawah sebuah
termometer pada umumnya dipilih titik beku air murni pada tekanan normal, yaitu suhu
campuran antara es dan air murni pada tekanan normal. Sedangkan penetapan titik tetap atas
sebuah termometer umumnya dipilih titik didih air murni, yaitu suhu ketika air murni mendidih
pada tekanan normal.
Setidaknya terdapat empat macam skala termometer yang biasa digunakan, yaitu Celcius,
Reamur, Fahrenheit, dan Kelvin. Titik tetap bawah untuk skala Celcius dan Reamur ditetapkan
pada skala 0°C dan 0°R, sedangkan untuk Fahrenheit ditetapkan pada skala 32°F. Ketiga skala
titik tetap bawah untuk masing-masing skala termometer ini diambil dari titik beku air murni
(titik lebur es murni) pada tekanan normal. Adapun titik tetap atas ketiga skala ini berbeda-
beda, dimana untuk Celcius ditetapkan pada 100°C, untuk Reamur ditetapkan pada 80°R, dan
untuk Fahrenheit ditetapkan pada 212°F. Ketiga skala titik tetap atas untuk masing-masing
skala termometer ini diambil dari titik didih air murni pada tekanan normal. Pada skala
Kelvin, titik tetap bawah ketiga skala termometer ini bersesuaian dengan skala 273 K
HERNININGSIH 15
dan titik tetap atasnya bersesuaian dengan 373 K.
Khusus untuk skala Kelvin, titik tetap bawah tidak didasarkan pada titik beku air, namun
didasarkan pada ukuran energi kinetik rata-rata molekul suatu benda. Dalam hal ini, nol Kelvin
(tanpa derajat) dinamakan nol mutlak (nol absolut), artinya tidak ada suhu-suhu di bawah
suhu nol mutlak, atau ketika nilai suhu mendekati nilai nol mutlak, maka energi kinetik rata-
rata partikel mempunyai suatu nilai yang minimum. Oleh karena itu, berdasarkan fakta-
tersebut, maka skala Kelvin dinamakan skala suhu mutlak atau skala suhu absolut, atau
disebut juga skala termodinamik. Kelvin menjadi satuan standar SI untuk besaran pokok suhu.
Untuk menyatakan satu nilai suhu pada skala termometer tertentu ke skala termometer
yang lain dapat dilakukan konversi skala suhu.

4. Pemuaian Zat Padat


Pada umumnya, zat padat akan memuai bila dipanaskan dan menyusut bila
didinginkan. Penjelasannya secara fisis, pada saat zat padat belum dipanaskan, partikel-
partikel pada zat padat akan bergerak (bervibrasi). Ketika zat padat dipanaskan, gerakan
(vibrasi) partikel-partikel tersebut akan lebih cepat sehingga jarak antar partikelnya akan
menjadi semakin besar (berjauhan). Semakin besarnya jarak antar partikel
direpresentasikan oleh adanya pertambahan ukuran zat padat, baik itu pertambahan
panjang, luas, ataupun volume.
a. Pemuaian Panjang
Sebuah benda atau zat padat yang berbentuk batang tipis (seperti kawat logam
yang berdiameter kecil) ketika dipanaskan akan mengalami perubahan panjang ke
arah panjangnya, sehingga benda-benda seperti ini dikatakan mengalami pemuaian
panjang. Oleh karena bentuknya yang dominan ke arah panjangnya, sehingga aspek
pemuaian luas dan volumenya relatif sangat kecil dibandingkan pemuaian
panjangnya, sehingga pemuaian luas dan volumenya dapat diabaikan.
b. Pemuaian Luas
Bila zat padat yang dipanaskan tidak berbentuk batang tipis, melainkan berbentuk
pelat atau kepingan, maka pemuaian tidak hanya terjadi ke arah panjangnya saja,
tetapi juga ke arah lebarnya. Atau dengan kata lain, zat padat tersebut mengalami
pemuaian luas.
c. Pemuaian Volume
Idealnya, suatu zat padat tidak hanya akan mengalami pemuaian panjang atau
pemuaian luas, tetapi mengalami pemuaian volume atau pemuaian ruang. Hal ini
dikarenakan pada dasarnya bagaimanapun bentuk suatu benda padat atau zat padat,
selalu memiliki dimensi ruang (panjang, lebar, dan tinggi) sehingga pemuaian zat
padat ketika zat padat itu dipanaskan adalah memuai ke segala arah atau mengalami
pemuaian volume.
Pemuaian volume pun dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya volume zat
padat mula- mula sebelum dipanaskan, jenis zat padat yang digunakan, serta
besarnya perubahan suhu yang dialami zat padat tersebut. Beberapa keuntungan
pemuaian zat padat ini diantaranya:
1) Ban roda lori kereta api
Diameter ban roda lori kereta api dibuat lebih kecil dibandingkan diameter

HERNININGSIH 16
rodanya. Untuk memasangkan ban ke roda lori kereta api, biasanya sebelum
dipasangkan, ban lori ini dipanaskan sehingga sedikit memuai, kemudian ban ini
dipasangkan dalam kondisi sedang memuai. Ketika suhu ban ini turun, ban akan
menyusut dan melekat kuat pada rodanya tanpa perlu dibaut dengan rodanya.
2) Pembuatan keping bimetal
Keping bimetal merupakan gabungan dua buah keping logam dengan
koefisien pemuaian berbeda yang diikat (dikeling) menjadi satu. Misalnya keping
baja dan keping kuningan. Ketika dipanaskan, keping bimetal ini akan melengkung
ke arah baja karena baja memiliki koefisien pemuaian lebih kecil dibandingkan
dengan kuningan. Apabila suhunya kembali turun, maka keping ini akan lurus
kembali.
Oleh karena sifatnya yang unik dan aplikatif, keping bimetal banyak
digunakan untuk keperluan teknik, misalnya dalam pembuatan termometer
bimetal, termostat bimetal, lampu tanda belok, saklar otomatis pada setrika listrik,
dan tanda peringatan kebakaran.
a. Membuka tutup botol.
Pada sejumlah kasus, terdapat suatu botol atau kemasan yang tutupnya
terbuat dari logam. Terkadang kita kesulitan dalam membuka tutup botol
tersebut. Dengan memanfaatkan prinsip pemuaian, kita dapat dengan lebih
mudah membuka tutup tersebut dengan cara memanaskan (mengalirkan air
panas) pada tutup botol tersebut hingga sedikit memuai. Dengan cara ini tutup
botol atau kemasan tersebut dapat lebih mudah dibuka.
Disamping memberikan keuntungan atau manfaat, pemuaian zat padat juga
menimbulkan sejumlah kerugian dalam kehidupan sehari-hari. Beberapa kerugian yang
sering kita jumpai diantaranya:
1) Sambungan rel kereta api
Sambungan rel kereta api umumnya diberi celah yang cukup untuk pemuaian.
Ketika batang rel ini masih dingin maka celah antar batang rel ini cukup lebar, namun
seiring dengan peningkatan suhu rel, sehingga batang rel menjadi panas, timbul
pemuaian antara masing-masing batang rel, sehingga celah antar batang rel ini
menyempit dan kadang-kadang merapat sama sekali.
Bila diantara batang rel ini tidak diberi celah ketika rel bersuhu dingin, maka
ketika rel bersuhu panas, masing-masing batang rel akan memuai. Akibatnya,
karena tidak ada celah ruang antar batang rel, maka pemuaian batang rel ini akan
mengakibatkan terjadinya lengkungan pada bagian sambungan batang rel.
2) Pemasangan kabel listrik atau kabel telepon
Pemasangan kabel listrik atau kabel telepon pada tiang penyangga umumnya
dibuat kendur pada waktu suhunya rendah (pada pagi hari). Hal ini dimaksudkan
agar kabel listrik atau kabel telepon tersebut tidak putus ketika suhunya tinggi (pada
siang hari) akibat adanya pemuaian dari kabel karena adanya pemanasan.
3) Konstruksi sambungan jembatan
Jembatan yang terbuat dari logam pun dibuat bercelah diantara ujung-ujung
jembatan. Hal ini juga dimaksudkan agar jembatan tersebut memiliki ruang yang
cukup untuk pemuaian. Biasanya ujung-ujung jembatan ini ditopang oleh roda
yang dapat berputar sehingga pada saat terjadi pemuaian atau pemyusutan,
HERNININGSIH 17
jembatan dapat memuai dengan bebas.
5. Pemuaian Zat Cair
Sebagaimana halnya zat padat yang memuai ketika dipanaskan, zat cair pun akan
memuai ketika dipanaskan. Oleh karena zat cair memiliki bentuk yang tidak tetap
(mengikuti bentuk wadahnya), maka pemuaian yang terjadi pada zat cair adalah
pemuaian volume. Pemuaian pada zat cair ini dapat diteliti dengan menggunakan alat
yang dinamakan dilatometer, yaitu sebuah labu gelas yang mempunyai pipa kecil
berskala, dan hasil pengukurannya memenuhi persamaan pemuaian volume. Adapun
contohnya adalah Anomali Air. Pada umumnya hampir setiap zat cair akan memuai bila
dipanaskan, dan akan menyusut bila didinginkan. Tetapi tidak demikian halnya dengan
air. Pada suhu 0 °C hingga 4 °C, air menunjukkan perilaku yang berbeda, dimana bila
dipanaskan maka volumenya akan menyusut (berkurang) dan bila didinginkan maka
volumenya akan mengembang (memuai). Hal yang bertentangan dengan sifat pemuaian
ini dinamakan anomali air. Jadi, bila air dipanaskan dari mulai suhu 0 °C hingga 4 °C
volumenya akan berkurang, dan pada suhu lebih dari 4 °C volumenya akan bertambah.
6. Pemuaian pada Gas
Sebagaimana halnya dengan zat padat dan zat cair, gas ketika dipanaskan akan
memuai. Pada gas, pemuaian yang terjadi adalah pemuaian volume. Untuk mengetahui
pemuaian pada gas, digunakan alat yang dinamakan dilatometer, yang berupa sebuah
labu kosong yang digunakan secara terbalik dan ujung pipanya dimasukkan kedalam
air. Udara dalam dilatometer suhunya dinaikkan dengan cara memegang bola
dilatometer dengan tangan. Karena suhu tangan lebih tinggi daripada suhu udara dalam
bola kaca, maka suhu udara dalam bola kaca akan meningkat. Kenaikan suhu udara
tersebut menyebabkan pemuaian gas di dalam tabung, sehingga dari ujung pipa
dilatometer yang tercelup akan keluar gelembung-gelembung udara, dan ini
menunjukkan bahwa udara di dalam dilatometer memuai dan mendesak air hingga keluar
dari pipa.

7. Fenomena Kalor
Berbicara mengenai kalor, maka sesungguhnya kita sedang berbicara mengenai energi,
karena kalor itu sendiri merupakan salah satu bentuk energi. Sebagai energi, kalor dapat
berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dari satu keadaan ke keadaan lainnya. Kita
tentu masih ingat bahwa energi bersifat kekal; energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dimusnahkan, tetapi energi dapat berubah bentuk atau berpindah dari satu keadaan ke
keadaan lainnya. Pernyataan ini dikenal dengan Hukum Kekekalan Energi.
Pada Kegiatan Belajar sebelumnya kita membicarakan pengaruh panas terhadap
perubahan wujud benda atau zat. Pada dasarnya setiap benda atau zat dapat berubah dari
satu wujud (padat, cair, dan gas) ke wujud lain dan perubahan ini terjadi karena adanya
peranan kalor. Proses perubahan wujud pada suatu benda dapat digambarkan pada diagram
berikut.
Pada proses mencair (melebur), menguap, dan menyublim, zat membutuhkan sejumlah
kalor, yang artinya ada perpindahan kalor dari lingkungan kepada zat dan kalor itu sendiri
digunakan untuk merubah wujud dari padat menjadi cair, atau dari cair menjadi gas, atau dari
padat menjadi gas. Pada proses membeku, mengembun, dan mendeposit, zat melepaskan
sejumlah kalor, yang artinya ada perpindahan kalor dari zat kepada lingkungan pada saat
HERNININGSIH 18
terjadinya perubahan wujud.

Gambar 1.4. Proses Perubahan wujut zat

Sebuah benda yang dipanaskan (diberi kalor), maka benda tersebut akan mengalami
kenaikan suhu. Besarnya kenaikan suhu yang dialami suatu benda yang diberi kalor
bergantung pada jumlah kalor yang diterima atau diserap oleh benda dan jenis
bendanya itu sendiri.
Semakin banyak kalor yang diterima atau diserap oleh benda, semakin besar kenaikan
suhunya.

ALAT UKUR DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI


https://docs.google.com/document/d/1_yVdg0aYdG7dt1gXG02I-ZPZJFl88oJ-
/edit?usp=sharing&ouid=114595626344520461056&rtpof=true&sd=true

https://docs.google.com/presentation/d/1lV6ePtbDaBgIJ2sLv-
5lSz3U23fnVASu/edit?usp=sharing&ouid=114595626344520461056&rtpof=true&sd=true

https://drive.google.com/file/d/1Tfy9aSsrbQ10-f4PWE03SixdyaTRi6FN/view?usp=sharing

HERNININGSIH 19
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
CP 2 : ZAT DAN PERUBAHANNYA
Pertemuan 1
Tujuan:
1. Mendeskripsikan besaran,satuan dan cara pengukuran
2. Menerapkan penggunaan alat ukur
3. Mendeskripsikan pengertian perubahan fisika dan kimia
4. Mendeskripsikan ciri-ciri yang menyertai perubahan kimia atau reaksi kimia

Petunjuk Penggunaan:
1. Bacalah dengan teliti
2. Ikuti setiap petunjuk yang diberikan
3. Isi titik-titik dengan jawaban yang tepat.
4. Tanyakan kepada guru jika ada yang tidak dimengerti

KERJAKAN SOAL BERIKUT:


PENGUKURAN SISTEM SATUAN, SIFAT MATERI DAN PERUBAHANNYA

Alat ukur besaran Massa : Bagaimana cara mengukir besaran massa pada alat-alat di bawah?

No Nama Alat Besaran yang diukur Prinsip kerja


1
2
3
4
5

HERNININGSIH 20
Tuliskan perubahan wujud apa saja yang terjadi pada peristiwa berikut!

Tabel 8 Mengidentifikasi Perubahan Wujud Zat


No. Contoh Peristiwa Perubahan Wujud yang Terjadi

1. Es menjadi Air mencair

2. Kapur barus disimpan dilemari semakin mengecil …

3. Embun yang muncul di pagi hari …

4. Minyak tanah dalam botol tidak tertutup



berkurang
5. Logam cair dibentuk menjadi batang lempengan …

Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Benda-benda yang kita kenal dalam kehidupan sehari-hari seringkali mengalami


perubahan. Perubahan tersebut ada yang bersifat langsung dapat diamati, namun ada juga
yang memerlukan waktu lama untuk pengamatannya. Perubahan benda-benda tersebut
dikenal dengan perubahan materi. Contoh perubahan materi yang berlangsung cepat
adalah pembakaran kertas. Contoh perubahan materi yang memerlukan waktu yang relatif
lama ialah proses perkaratan besi.

Perubahan suatu materi dapat berlangsung melalui 2 cara, yaitu perubahan fisika
dan perubahan kimia. Berikut ini, akan dilakukan kegiatan observasi untuk dapat
membedakan perubahan fisika dan perubahan kimia.

Mari Ananda identifikasi perubahan-perubahan yang terjadi pada peristiwa berikut!

Mengidentifikasi Perubahan Fisika dan Perubahan Kimia

Menghasilkan zat Perubahan Mampu kembali


baru yang sifatnya hanya pada ke wujud semula
No Contoh Peristiwa tidak sama* wujudnya/ atau tidak
ukurannya saja* berubah wujud*
1 Lilin yang mencair saat
TIDAK YA YA
api membakar sumbunya
2 Es batu yang mencair
3 Besi dibentuk menjadi
pedang
4 Garam dilarutkan ke air
5 Kain dijahit menjadi baju
6 Nasi yang menjadi basi

HERNININGSIH 21
7 Kayu dibakar menjadi
arang
8 Besi yang berkarat
9 Pembuatan roti
10 Pembuatan tape
singkong
*Isilah dengan “YA” dan “TIDAK”

Setelah menjawab tabel diatas, jawablah pertanyaan berikut ini!


1. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang tidak meghasilkan zat baru, hanya
wujudnya saja yang berubah dan dapat kembali ke bentuk semula!
_______________________________________________________________

2. Sebutkan peristiwa nomor berapa saja yang meghasilkan zat baru, wujudnya dan
sifatnya berubah serta dapat tidak dapat kembali ke bentuk semula!
_______________________________________________________________

3. Simpulkanlah apa ciri-ciri perubahan fisika dan perubahan kimia! Ciri perubahan fisika
diantaranya
_______________________________________________________________

4. Ciri perubahan kimia diantaranya –


_______________________________________________________________

Tuliskan perubahan wujud apa saja yang terjadi pada peristiwa berikut!

Tabel 8 Mengidentifikasi Perubahan Wujud Zat


No. Contoh Peristiwa Perubahan Wujud yang Terjadi

1. Es menjadi Air mencair

2. Kapur barus disimpan dilemari semakin mengecil …

3. Embun yang muncul di pagi hari …

4. Minyak tanah dalam botol tidak tertutup



berkurang
5. Logam cair dibentuk menjadi batang lempengan …

Jawablah
1. Jika kamu membeli gula sebanyak 1 kg, minyak goreng sebanyak 500 ml serta membeli kabel

HERNININGSIH 22
listrik sepanjang 2 meter, maka alat ukur apa saja yang akan digunakan oleh penjual? Jelaskan
prinsip kerja atau cara pengukuran alat-alat tersebut
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
2. Jika kita ambil 1 sendok penuh gula dan kita larutkan dalam 1 gelas air amati apa yang
terjadi? Jika kita menggoreng sebutir telur perubahan apa yang terjadi?Apa perbedaan antara
kedua perubahan diatas, jelaskan
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
3. Sebutkan dan jelaskan 4 ciri yang menyertai terjadinya perubahan kimia
………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………………………
4. Jelaskan dan berikan minimal 2 contoh tentang
a) sifat fisika
………………………………………………………………………………………………
b) sifat kimia
………………………………………………………………………………………………
c) sifat intensif dan ekstensif
………………………………………………………………………………………………
d) perubahan kimia
……………………………………………………………………………………………....
e) perubahan fisiska
………………………………………………………………………………………………

PENUGASAN PRAKTIK SEDERHANA DI RUMAH TENTANG ALAT UKUR


1. Peserta didik menyiapkan alat-alat ukur sederhana yang ada di rumah (misalkan
Penggaris, meteran kain, timbangan kodok, timbangan kue, gelas ukur/ jug untuk
menakar benda cair, termometer suhu badan, stop watch dll)
Jika tidak punya sama sekali alat ukur di rumah silahkan datang ke warung atau toko yang
biasa menggunakan alat ukur diatas.
2. Peserta didik membuat video pendek tentang cara menggunakan alat ukur diatas, pilih
minimal 2 alat ukur yang berbeda bahan yang diukur atau ditimbang ( misalkan meteran
kain dan timbangan kue)
3. Yang harus ditampilkan dalam video:
a. Perkenalkan nama dan kelas
b. Judul (Nama alat ukur dan digunakan untuk mengukur satuan apa saja)
c. Peragakan cara pengukuran bahan dengan menggunakan alat ukur yang kamu pilih
secara runtut dan jelas
4. Tugas video di kerjakan pada link untuk penyetoran tugas dan dikirim/ up load ke
kantong tugas edmodo dalam bentuk video atau tautan video paling lambat 1 minggu
setelah tugas disampaikan.

Soal latihan Pertemuan 1

1. Saat memperbaiki listrik sebaiknya kita menggunakan alas kaki berbahan dasar

HERNININGSIH 23
karet. Hal tersebut dikarenakan ....
a. sifat kimia bahan karet yang sulit menghantarkan listrik
b. sifat fisika bahan karet yang sulit menghantarkan listrik
c. sifat kimia bahan karet yang mudah menghantarkan listrik
d. sifat fisika bahan karet yang mudah menghantarkan listrik
2. Kegiatan yang memanfaatkan proses perubahan proses perubahan wujud
benda cair menjadi benda gas ....
a. peleburan perak
b. pembentukan stalaktit
c. penggunaan parfum
d. pembuatan gula merah
3. Ciri khas perubahan kimia ditandai peristiwa berikut ini, kecuali……
a. Perubahan suhu
b. Timbul gas
c. Perubahan massa
d. Timbul endapan
e. Perubahan warna
4. Yang dimaksud dengan materi adalah …
a. Segala sesuatu yang memiliki ruang dan menempati massa
b. Segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang
c. Segala sesuatu yang memiliki massa
d. Segala sesuatu yang menempati ruang
e. Segala sesuatu yang menempati ruang tetapi tidak memiliki massa
5. Perubahan materi berikut yang merupakan perubahan fisika adalah………….
A. Besi berkarat C. Nasi menjadi basi E.Apel membusuk
B. Kayu terbakar D. Garam dilarutkan dalam air
6. Gejala yang tidak menyertai perubahan kimia adalah………….
A. Perubahan warna C. Terbentuk endapan E. Perubahan massa
B. Perubahan suhu D. terbentuk endapan
7. Sifat fisika adalah sifat yang dapat diamati secara langsung dan tidak berhubungan
dengan terbentuknya zat baru, sedangkan sifat kimia adalah sifat yang
berhubungan dengan terbentuknya zat baru. Di antara sifat-sifat zat berikut,tentukan
yang termasuk sifat sifat kimia yaitu…..

No Sifat Materi

1. Air berwujud cair pada suhu kamar


2. Besi mudah berkarat di udara lembab
3. Garam mudah larut dalam air
4. Kapur berwarna putih
5. Obat nyamuk beracun
6. Gula rasanyamanis

HERNININGSIH 24
7. Nasi basi dapat memberi bau di udara

a. 1, 2 dan 4

b. 1, 2 dan 5

c. 2, 3 dan 5

d. 2 dan 5

e. 2 dan 7

8. Perubahan fisika adalah perubahan materi yang tidak menghasilkan materi baru,
sedangkan perubahan kimia adalah perubahan materi yang menghasilkan materi
baru. Di antara peristiwa-peristiwa berikut, tentukan yang tergolong perubahan
fisika yaitu…..

No. Peristiw a

1. Gunung berapi meletus


2. Terjadinya hujan
3. Pembuatan sirup
4. Lilin menyala
5. Pembuatan pupuk
6. Lampu pijar menyala
7. Proses fotosintesis tumbuhan

a. 1, 4, dan 7

b. 2, 4, dan 7

c. 3, 6 dan 7
d. 3, 4 dan
e. 4, 5 dan 6

9. Gejala-gejala yang menunjukkan terjadinya rekasi kimia, di antaranya timbulnyagas,


terbentuknya endapan, perubahna warna, dan perubahan suhu. Tentukan gejala-
gejala yang menyertai reaksi kimia berikut dengan mengisikan ke kolompada tabel.
No. Reaksi Kimia Gejala Yang Menyertai

1. Kapur tohor (gamping) disiram air Perubahan warna

2. Kayu terbakar menjadi arang Timbulnya gas, perubahan warna

HERNININGSIH 25
3. Singkong difermentasi menjadi tapai Timbulnya gas

4. Minyak goreng dicampur dengan Terbentuknya endapan

soda api menjadi sabun

Gejala yang tidak tepat pada perubahan reaksi kimia tersebut yaitu ….
a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
e. 1 dan 4

10. Logam besi akan mudah berkarat dalam jangka waktu tertentu, terutama jika berada
ditempat yang lembab,terkena air ataupun karena kualitas logam yang tidak baik,hal-
hal tersebut akan mempercepat perkaratan besi. Proses perkaratan besimerupakan
contoh perubahan kimia dengan gejala yang ditimbulkan ….
a. Perubahan warna
b. Timbulnya gas
c. Timbulnya endapan
d. Perubahan suhu
e. Timbulnya bau

SOAL LATIHAN
1. Alam semesta ini mengandung zat yang jumlahnya tak terhitung. Ternyata semua
zat tersebut tersusun dari zat-zat dasar yang disebut dengan unsur. Jika kita
melewatkan listrik melalui natrium klorida (garam dapur cair), maka natrium
klorida akan terurai menjadi dua zat yakni natrium dan klorida. Natrium dan klorida
tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana melalui reaksi
kimia. Natrium dan klorin merupakan contoh unsur. Diantara pernyataan berikut
ini yang paling tepat untuk mengambarkan unsur adalah ….
A. Zat yang dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana
B. Zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih sederhana
C. Zat yang dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih kompleks
D. Zat yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi bentuk yang lebih kompleks
E. Gabungan dari dua atau lebih zat

2. Karbon merupakan padatan berwarna hitam. Dalam kehidupan sehari-hari kita


kenal dengan arang. Hidrogen dan oksigen merupakan gas yang mudah terbakar.
Ketiga unsur tersebut dapat bergabung membentuk gula pasir yang berupa

HERNININGSIH 26
padatan putih yang rasanya manis. Sifat dari gula sangat berbeda dengan sifat
karbon, hidrogen dan oksigen. Gula merupakan senyawa sedangkan karbon,
hidrogen, oksigen merupakan unsur pembentuknya. Diantara pernyataan berikut
ini yang paling tepat untuk mengambarkan senyawa adalah ….
A. Senyawa mempunyai sifat yang sama dengan unsur-unsur pembentuknya
B. Senyawa dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya dengan cara fisika
C. Senyawa mempunyai komposisi tertentu dan tidak tetap
D. Senyawa tidak dapat diuraikan menjadi unsur-unsur pembentuknya
E. Senyawa dapat dipisahkan menjadi unsur-unsurnya dengan cara kimia

3. Perhatikan gambar berikut!

Gambar 2

Gambar 1

Gambar 3 Gambar 4
Dari gambar klasifikasikan materi tersebut secara urut ….

A. Unsur – campuran – campuran – senyawa


B. Unsur – campuran – senyawa – senyawa
C. Unsur – campuran – campuran – unsur
D. Senyawa – campuran – campuran – unsur
E. Senyawa – campuran – senyawa – unsur

HERNININGSIH 27
4. Perhatikan gambar berikut !

Gambar 1 Gambar 2 Gambar 3 Gambar 4

Gambar 5 Gambar 6 Gambar 7

Dari gambar diatas manakah yang termasuk kedalam campuran….

A. Gula dan Cincin


B. Air dan Paku
C. Tinta dan Asap
D. Cuka dan Asap
E. Cuka dan Tinta

5. Campuran merupakan materi yang terbentuk dari hasil penggabungan dua jenis
zat atau lebih secara fisis. Sifat fisis zat asal pembentuknya (unsur atau senyawa)
tidak akan hilang seluruhnya ketika dicampurkan, dan sebagian sifat fisis lain
muncul sebagai sifat dari campuran. Di alam semesta, banyak sekali ditemui
campuran , yang tergolong campuran homogen adalah :

A.

B.

C.

HERNININGSIH 28
D.

E.

HERNININGSIH 29

Anda mungkin juga menyukai