DISUSUN OLEH
MARIA IRWATI PALI, S,Pd.,
MARSELINA MBEPA,S.Si
2. TUJUAN PEMBELAJARAN
A. FASE :E
B. CAPAIAN PEMBELAJARAN :
Peserta didik diharapkan dapat memahami pengetahuan ilmiah dan
menerapkannya; atau membuat prediksi sederhana disertai dengan
pembuktiannya. Peserta didik menjelaskan fenomena-fenomena yang
terjadi di lingkungan sekitarnya dilihat dari berbagai aspek seperti
makhluk hidup dan lingkungannya; zat dan perubahannya; energi dan
perubahannya; bumi dan antariksa; keruangan dan konektivitas antar
ruang dan waktu; interaksi, komunikasi, sosialisasi, institusi sosial dan
dinamika sosial; serta perilaku ekonomi dan kesejahteraan. Peserta
didik juga mengaitkan fenomena-fenomena tersebut dengan
keterampilan teknis pada bidang keahliannya.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Menyatakan sifat-sifat zat dan contohnya dengan baik dan benar
2. Mengklasifikasikan zat berdasarkan unsur pembentuknya denngan
baik dan benar
3. Menganalisis perubahan fisika dan perubahan kimia beserta
contohnya dengan baik dan benar
4. Menjelaskan contoh macam perubahan zat yang ada di kehidupan
sehari-hari
D. KATA KUNCI
Senyawa (larutan) kimia yang digunakan dalam kehidupan sehari- hari
6. TARGET SISWA
Semua siswa dalam kelas, tanpa perbedaan kemampuan akademis dan tanpa
perbedaan tipikal siswa
7. KETERSEDIAAN MATERI
8. MODEL PEMBELAJARAN
Pembelajaran tatap muka (PTM) dengan model pembelajaran Project
Based Learning
a. Materi Ajar:
Buku Filosofi Zat dan Materi Menurut Jabir bin Hayyan
(Aspek kimiawi Dari Studi Filosofis Terhadap Naskah Mukhtar
Rasa’it)
Buku Kimia Dasar I
Buku Big Book Kimia SMA 1,2,3
Buku World of Chemistry
https://idea.grid.id/read/09696464/ayo-kenali-alat-pembersih- kaca
https://www.cleanipedia.com/id/bagian-dalam-rumah/mengenal-
bahan-bahan-kimia-dalam-rumah-tangga.html
6052-Article Text-17621-1-10-20210131.pdf
275872-pelatihan-dan-praktek-pembuatan-sabun-cu-da4d764a.pdf
https://www.merdeka.com/sumut/3-cara-membuat-sabun-cuci-
piring-sendiri-di-rumah-alami-maupun-kimia-yang-aman-dicob-
kln.html
Boleh dari sumber lain
Lembar kerja yang sudah disiapkan
b. Alat
Alat praktik bisa menggunakan alat di Lab jika PTM atau alat-alat rumah
tangga yang ada di rumah. Jenis barang yang diperlukan ada di dalam
lampiran Lembar Kerja Siswa
c. Bahan Praktik
b) Metode : - Ceramah
- Diskusi
- Demonstrasi
- Project
11. ASSESMEN
a. Penilaian Jenis Penilaian : Individu dan kelompok
b. Jenis Penilaian : - Penilaian performance (individu)
- Penilaian lembar Kerja Siswa (individu)
- Penilaian pembuatan label (kelompok)
- Penilaian produk (kelompok)
12. PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Assessmen Diagnostik:
Pemahaman Bermakna:
Dalam kehidupan sehari-hari, di sekeliling kita tak pernah bisa lebas dari
bahan-bahan kimia. Bahan-bahan kimia yang kita gunakan bermacam-
macam fungsinya. Beberpa bahan kimia yang kita gunakan berupa larutan.
Misalnya:
Larutan pembersih kaca, digunakan untuk membersihkan kaca
jendela, kaca lemari atau kaca meja agar bersih mengkilap
Larutan pembersih lantai, digunakan untuk membersihkan lantai agar
bersih, wangi dan dijauhkan dari serangga ataupun kuman-kuman
yang tidak terlihat oleh mata
Larutan deterjen cair, digunakan untuk mencuci pakaian agar bersih
dan wangi
larutan sabun cuci tangan, digunakan untuk mencuci tangan agar
bersih dan bebas kuman
larutan sabun cuci piring, untuk mencuci piring dann perabotan dapur
lainnya.
Larutan-larutan ini digunakan oleh setiap orang, setiap keluarga
sehingga kebutuhan akan larutan kimia ini tidak aka nada habisnya. Jika
kita bisa membuat sendiri larutan kimia yang kita butuhkan, maka ini
termasuk pengiritan dalam belanja dan bisa kita jual kepada semua orang
yang membutuhkan dan ini bisa menjadi ladang untuk sumber
penghasilan
PERTANYAAN INTI :
• Jika tidak bisa PTM, maka Laporan Praktik discan atau difoto lalu
dikirimkan kepada guru via WA atau yang lain.
Apakah siswa sudah memahami dan dapat mengerjakan semua tugas yang
diberikan? Bagaimana skor yang mereka peroleh
PTM 2 – 3 JP – Di Laboratorium atau di ruangan yang disepakati
• Siswa dan guru bertemu di Lab/kelas di mana produk disimpan
• Jika keadaan tidak memungkinkan untuk PTM, maka dipersilahkan
untuk salah satu siswa yang datang ke sekolah untuk memasukkan
larutan ke dalam botol/jeligen serta menempelkan labelnya. Tapi
jika saat praktik kemarin di rumah salah satu teman dalam tiap
kelompok, maka siswa yang ketempatan itu yang melakukan
kegiatan tersebut.
• Guru memberi salam
• Meminta salah satu untuk memimpin berdoa
• Guru melakukan presensi
• Guru mempersilahkan siswa untuk menempatkan produknya pada
botol/kemasan yang cantik serta di beri label.
• Guru meminta siswa memberikan harga pada tiap kemasan produk
sesuai perhitungan akhir agar mendapatkan laba/keuntungan
• Guru meminta siswa untuk menawarkan produk tersebut kepada
orang tua, tetangga, teman, guru-guru di sekolah agar produk
tersebut bisa terjual habis
• Uang yang laba yang diperoleh bisa dibagi sesuai kesepakatan
kelompok tersebut.
• Guru meminta siswa untuk menyiapkan laporan serta evaluasi pada
pertemuan yang akan datang
PTM 3 – 3 JP – Di Laboratorium atau di ruangan yang disepakati
• Guru dan Siswa bertemu di Lab/kelas yang ditentukan
• Jika keadaan tidak memungkinkan untuk PTM, maka dipersilahkan
untuk tetap di rumah masing-masing dan mengerjakan tugas
membuat laporan secara individual (tidak bisa berkelompok).
Pembelajaran dilakukan secara daring.
• Guru memberi salam
• Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin berdoa
• Guru meminta siswa untuk mengerjakan laporan praktik
pembuatan produk
• Guru juga meminta siswa menjawab pertanyaan/soal-soal yang
ada dalam lembar kerja /job sheet yang sudah dibagikan.
• Guru meminta siswa untuk mengumpulkan laporan praktik
dan/job sheet
• Jika tidak bisa PTM, maka Laporan Praktik discan atau difoto lalu
dikirimkan kepada guru via WA atau yang lain.
• Guru menyampaikan ucapan terimakasih
• Guru menutup pembelajaran dan memberi salam
Chandra, Edy. 2012. “Filosofi Zat dan Materi Menurut Jabir bin
Hayyan (Aspek kimiawi Dari Studi Filosofis Terhadap Naskah Mukhtar
Rasa’it)”. Jurnal Scientiae Education, Volume 1 Edisi 2.
Komarudin, Omang. 2015. Big Book Kimia SMA 1,2,3. Jakarta: Cmedia
Imprint Kawan Pustaka.
Kusumayanti,Heny dkk. 2018. PELATIHAN DAN PRAKTEK
PEMBUATAN SABUN CUCI TANGAN CAIR DI PKK TEMBALANG
PESONA ASRI. 275872-pelatihan-dan-praktek-pembuatan-sabun-cu-
da4d764a.pdf. Diunduh Tanggal 30 Juni 2021. Jam18.09 WIB
Mardatila,Ani. 2020. 3 Cara Membuat Sabun Cuci Piring Secara Alami
dan Kimia, Aman dan Mudah Dibuat.
https://www.merdeka.com/sumut/3-cara-membuat-sabun-cuci- piring-
sendiri-di-rumah-alami-maupun-kimia-yang-aman-dicob- kln.html.
Diunduh Tanggal 30 Juni 2021. Jam 18.10 WIB
Unilever Profesional. Deterjen Bubuk VS Deterjen Cair. Mana yang
Lebih Baik untuk Bisnis Laundry
https://www.unileverprofessional.com/id/blog/id-pro-tips_deterjen-
bubuk-vs- deterjen-cair-mana-yang-lebih-baik-untuk-bisnis-laundry
Diunduh 6 Juli 2021. Jam 19.45 WIB
Waterpedia.2021. Dampak dari Air Sabun bagi Lingkungan.
https://waterpedia.co.id/dampak-dari-limbah-air-sabun-bagi-
lingkungan/ . Diunduh tanggal 7 Juli 2021
Yuliwardhani, Devi F. 2013. Ayo, Kenali Alat Pembersih Kaca.
https://idea.grid.id/read/09696464/ayo-kenali-alat-pembersih-
kaca. Diunduh Tanggal 30 Juni 2021. Jam 17.50 WIB
Yuvendius, Hazra; Zondra,Elvira;Atmam. 2020.Pelatihan Teknik
Pembuatan Sabun Pembersih Lantai untuk Anggota Aisyiyah
Cabang Rumbai. 6052-Article Text-17621-1-10-20210131.pdf.
Diunduh Tanggal 30 Juni 2021.18.03 WIB
Zumdahl, S Steven; Zumdahl, L Susan; dan DeCoste, J Donald.
2007.
World of Chemistry. Illinois USA: Houghton Mifflin Company.
LAMPIRAN 2 a
b. Bahan
1. Emal 5 gram
2. Isopropil Alkohol 100 gram
3. Methanol 5 ml
4. Ammonium Hidroksida 5 ml
5. Air Suling 450 ml
6. Parfum 4 ml
7. Pewarna 1/4 botol
C. Langkah kerja
1. Masukkan emal, isopropyl alcohol, methanol,dan ammonium
hidroksida ke dalam ember.
2. Tambahkan air suling sebanyak 450 ml, parfum dan pewarna
kedalam ember.
3. Kemudian diaduk menggunakan mixer hingga merata.
D. Data Pengamatan
Pengamatan 3
No Reaksi Pengamatan
E. Pertanyaan
5 gr 10 gr 5 gr 5 gr 5 gr
Reaktan → Produk
CaCl2 Na2CO3 → NaCl CaCO3
6 gr 8 gr 7 gr 7 gr
KOP SEKOLAH
NAMA : …………………………………
KELAS : …………………………………
JUDUL PRAKTIKUM :
TUJUAN
DASAR TEORI :
ALAT :
BAHAN :
CARA KERJA :
JAWABAN PERTANYAAN :
KESIMPULAN :
DAFTAR PUSTAKA :
DOKUMENTASI :
LAMPIRAN 4
INSTRUMEN PENILAIAN LABEL PRODUK
NO POINT YANG DINILAI SKOR SKOR YANG
MAX DIPEROLEH
KRITERIA PENILAIAN
Point-point yang dinilai sudah diebutkan dengan jelas. Jika tiap point itu
sempurna pengerjaannya, maka skor perolehan sama dengan skor maksimal. Jika
ada kurangnya, maka skor perolehan bisa lebih kecil daripada skor maksimal.
LAMPIRAN 5
INSTRUMEN PENILAIAN PRODUK
NO POIN YANG DINILAI SKOR SKOR YANG
MAX DIPEROLEH
1 Wujud produknya sesuai yang diharapkan, menyatu 20
sempurna (homogen)
2 Kekentalannya/keencerannya pas 20
3 Warnanya menarik/pas 20
4 Saat dicoba menunjukkan tanda/ciri yang jelas 20
(misalnya berbusa, atau tidak licin, dlsb)
KRITERIA PENILAIAN
Jika poin yang dinilai sesuai dengan yang diharapkan secara sempurna, maka skor
perolehannya sesuai skor maksimal. Namun jika tidak empurna skor perolehan
bisa lebih kecil dari skore maksimal
BAHAN BACAAN
I. MATERI DAN PERUBAHANNYA
Ilmu Kimia adalah ilmu yang mempelajari segala sesuatu tentang materi.
Materi adalah segala sesuatu yang mempunyai massa dan menempati ruang.
Hal-hal yang dipelajari dalam ilmu kimia antara lain :
1. Klasifikasi materi
2. Sifat-sifat materi
3. Perubahan materi
1. Klasifikasi materi
I. Unsur
Unsur adalah zat murni yang tidak dapat diuraikan lagi menjadi zat
lain yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa.
Jons Jacob Berzelius dari Swedia pada tahun 1813
mengusulkan lambang unsur dengan ketentuan sebagai berikut :
- Nama asli unsur dari bahasa latin
- Lambang unsur yang terdiri dari satu huruf
harus memakai huruf besar
- Lambang unsur yang terdiri atas dua huruf harus memakai
huruf besar pada huruf pertama dan huruf kecil pada huruf
kedua.
Nama latin Nama Lamb ang Nama latin Nama Indonesia Lambang
Indonesia
III. Campuran
Campuran adalah zat yang terdiri atas dua atau lebih zat lain,
dimana sifat- sifat penyusunnya masih tampak. Campuran dapat
dibedakan menjadi dua,yaitu :
a. Campuran homogen
Yaitu campuran dua zat atau lebih yang tidak terdapat lagi
batas antara zat-zat penyusunnya. Campuran homogen
disebut juga larutan. Contoh : larutan alcohol (campuran
alkohol dengan air), larutan asam sulfat (campuran asam
sulfat dengan air), larutan gula (campuran gula dan air) dan
lain-lain.
b. Campuran heterogen
Kelarutan zat
Kelarutan zat adalah banyaknya mol zat yang dapat larut secara
maksimal dalam satu liter zat pelarut padam suhu kamar.
% volume Zat
Volume Zat = × 100 %
% Volume campuran
massa
Bpj massa = × 10 bpj
massa campuran
volume zat
Bpj volume = × 10 bpj
volume campuran
IV. LARUTAN
Larutan merupakan canpuran dari 2 zat/ lebih yang bersifat homogen
sistem homogen yang mengandung dua atau lebih zat yang masing-
masing komponennya tidak bisa dibedakan secara fisik. larutan,
sedangkan suatu sistem yang heterogen disebut campuran. Biasanya
istilah larutan dianggap sebagai cairan yang mengandung zat
terlarut, misalnya padatan atau gas dengan kata lain larutan tidak
hanya terbatas pada cairan saja.
Komponen dari larutan terdiri dari dua jenis, pelarut dan zat terlarut,
yang dapat dipertukarkan tergantung jumlahnya. Pelarut merupakan
komponen yang utama yang terdapat dalam jumlah yang banyak,
sedangkan komponen minornya merupakan zat terlarut.
Proses Pelarutan Secara Umum Contohnya garam (terlarut) dicampurkan
dengan air (pelarut) menjadi larutan garam, sedemikian juga dengan larutan
gula, larutan alkohol, larutan cuka, dan yang lainnya.
Dimana, M
V = volume larutan (liter)
Jika yang diketahui adalah massa zat
terlarut, maka jumlah mol
dikonversikan ke rumus massa. Sehingga bentuk
matematisnya adalah:
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑉
Dimana,
gram =
massa zat
terlarut
(gram)
Mr
=massa
molekul
relatif
V = volume larutan (liter)
Jika yang diketahui adalah persentase dan massa jenis zat, maka
bentuk matematisnya adalah:
𝑀= 1
0
�
� �
�
�
�
Dimana, % = persentase/ kadar larutan
ρ=
massa
jenis
zat
(g/mL
)
Conto
h:
1. Hitunglah volume larutan HCl 0,05 M yang
mengandung 0,1 mol. Jawab:
M
l
a
r
u
t
a
n
H
C
l
=
0
,
0
5
m
o
l
0
,
1
m
o
l
𝑚𝑜𝑙
𝑉=
𝑀
0,1 𝑚𝑜𝑙
=
0,05 𝑀
= 2 Liter
2. Berapa molaritas 0,4 gram NaOH dalam 250 mL
larutan? (Ar Na = 23; O = 16; H = 1)
Jawab:
M
a
s
s
a
N
a
O
H
0
,
4
2
5
0
m
L
=
0
,
2
5
L
Mr NaOH = (23 + 16 + 1) = 40
𝑔𝑟𝑎𝑚 1
𝑀= ×
𝑀𝑟 𝑉
0,4 1
= ×
40 0,25
= 0,01 × 4 = 0,04 M
3. Berapa kosentrasi yang terkandung dalam larutan
CO(NH2)2 (urea) dengan kadar 10%?
(ρ urea = 0,9 g/mL; Ar C = 12; O = 16; H = 1; N = 14)
Jawab:
% urea = 10%
ρ
u
r
e
a
0
,
9
g
/
m
L
M
r
C
O
(
N
H
2
)
2
6
0
10 ×% × ρ
M=
Mr
Asam : pH<7
Netral : pH =7
Basa : pH >
7
c. pH meter
universal.
2. Amonia
Amonia sering dijumpai dalam produk pembersih kaca dan
pembersih lantai. Bahan kimia rumah tangga ini sangat ampuh
untuk mengangkat kotoran membandel dari berbagai
permukaan. Bahkan ketika dilarutkan dalam air, ammonia tidak
kehilangan kemampuannya membersihkan kotoran tanpa
menggores. Selain itu ammonia tidak meninggalkan bekas
sehingga seringkali dijadikan salah satu bahan dalam produk
pembersih kaca. Penggunaan produk beramonia sebaiknya tidak
dicampur dengan produk pembersih lain karena akan beraksi
menghasilkan gas yang beraroma kuat dan berbahaya. Gunakan
APD dan buka jendela agar sirkulasi udara lamcar saat
menggunakan produk yang mengandung ammonia.
3. Surfaktan
Surfaktan sering kali dijumpai di deterjen, sabun cuci piring dan
pembersih permukaan (seperti Rinso, Molto, Sunlight, Cif).
Surfaktan terbentuk dari dua jenis bahan kimia yaitu molekul
yang menyukai minyak dan molekul yang menyukai air. Pada
detergen, surfaktan bekerja merasuk serat-serat kain,
mengangkat noda dan mencegahnya nempel kembali. Jadi bahan
kimia detergen ini jusgtru sangat membantu dalam proses
pencucian, pada sabun cuci piring dan pembersih permukaan,
surfaktan berperan melarutkan minyak. Penggunaan surfaktan
lebih baik jika tidak bersentuhan dengan tangan, misal
menggunakan mesin cuci. Lebih baik pakailah sarung tangan
karet saat mencuci piringdan membersihkan permukaan dengan
cairan pembersih yang mengandung surfaktan.