Anda di halaman 1dari 30

MODUL 7

MODUL 2AGRIBISNIS
DASAR-DASAR
TANAMAN
PENGELOLAAN LIMBAH HASIL PERTANIAN
KELAS XI SEMESTER 2 FASE, F
3 PERTEMUAN = 18 JP

Disusun Oleh :
INESTESIA OKTIRIYANI, SP.
SMK NEGERI 2 SLAWI
PUSAT ASESMEN DAN PEMBELAJARAN
BADAN PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PERBUKUAN
2022

ELEMEN
Pengelolaan Limbah Hasil Pertanian

CAPAIAN PEMBELAJARAN
Umum : Pada akhir fase F, peserta didik akan memiliki kompetensi (hard skills dan soft
skills) Agribisnis Tanaman Pangan dan Hortikultura yang meliputi penyiapan
media tanam, penyiapan bibit, penanaman, pemeliharaan tanaman, panen dan pasca
panen, pemasaran, serta pengelolaan limbah hasil pertanian

Khusus : Pada akhir fase F, peserta didik mampu menerapkan pengelolaan limbah hasil
produksi tanaman meliputi pembuatan pupuk hijau dan/atau kompos, pestisida
nabati dengan berbagai metode.

TUJUAN PEMBELAJARAN
A. Tujuan Akhir
Setelah menyelasaikan modul ini diharapkan siswa dapat memahami dasar pengelolaan
limbah pertanian secara fisik

B. Tujuan Antara
Setelah mempelajari modul ini, diharapkan :
1. Siswa mampu mengklasifikasi jenis Limbah pertanian
2. Siswa mampu mengenali sifat-sifat Limbah pertanian
3. Siswa mampu membedakan pengaruh limbah pertanian terhadap
lingkungan.
4. Siswa mampu mengenali jenis limbah yang berbahaya bagi lingkungan.
5. Siswa mampu menangani limbah secara fisik.
KATA KUNCI
Pengelolaan limbah pertanian, pengelolaan limbah tanaman

PROFIL PELAJAR PANCASILA


Mandiri
Bernalar Kritis
Kreatif
Gotong royong

SARANA DAN PRASARANA


 Gawai ( bisa berupa handphone android, tablet, laptop dsb.)
 Jaringan internet yang bagus
 Akun gmail untuk pengumpulan tugas melalui Google Classroom
 Alat tulis dan buku
 LCD (untuk luring)
 Alat dan bahan praktek
 Perlengkapan K3LH

TARGET PESERTA DIDIK


Semua siswa regular dalam kelas masing-masing
Jumlah peserta didik dalam pembelajaran maksimal 36 peserta didik

KETERSEDIAAN MATERI MODEL & MODA


PEMBELAJARAN
 Pengayaan untuk siswa berpencapaian  Model Pembelajaran : Problem
tinggi: YA / TIDAK Based Learning
 Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas,  Moda Pembelajaran : daring &
untuk siswa yang sulit memahami konsep: luring (Blended Learning)
YA / TIDAK
ASESMEN JENIS ASESMEN
 Individu  LKPD
 Kelompok  Produk (laporan)
 Presentasi
KEGIATAN PEMBELAJARAN UTAMA
Pengaturan peserta didik :
 Individu
 Kelompok ( masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang)
Metode :
 Diskusi
 Observasi/kunjungan
 Penugasan
 Praktik

MATERI AJAR
 Materi ajar :
1. Pertemuan ke I (6 JP) Teori :
a. Membahas tentang klasifikasi limbah pertanian
2. Pertemuan ke 2 (6 JP) Teori :
a. Membahas tentang pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan
3. Pertemuan ke 3 (6 JP) Teori:
a. Praktek pengelolaan limbah pertanian secara fisik
 LKPD (terlampir)

PEMAHAMAN BERMAKNA
Bahan organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau
tumbuh-tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak.
Bahan organik ini mudah sekali mengalami pembusukan oleh mikroorganisme.
BOD 5 (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau
milligram/liter (mg/l) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri,
sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. Waktu yang diperlukan 5 hari pada
suhu 200 C.
COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau
milligram per liter yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda
organik secara kimiawi.
Efluen adalah air buangan.
Limbah adalah bahan yang terbuang.
Limbah pertanian adalah bahan-bahan yang dibuang di sektor pertanian.
Lumpur adalah jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Apakah kalian mengetahui apa itu limbah pertanian?
2. Apakah kalian pernah mengklasifikasikan limbah pertanian?
3. Apakah kalian pernah mnganalisis pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan?
4. Apakah kalian pernah mengolah limbah pertanian secara fisik?
5. Menurut kalian tindakan apa saja yang dapat dilakukan dalam pengelolan limbah
pertanian secara fisik?

PERSIAPAN PEMBELAJARAN
Agar para siswa dapat berhasil dengan baik dalam menguasai modul bahan ajar ni, maka para
siswa diharapkan mengikuti petunjuk umum sebagai berikut :
a. Bacalah semua bagian dari modul bahan ajar ini dari awal sampai akhir. Jangan
melewatkan salah satu bagian apapun.
b. Baca ulang dan pahami sungguh-sungguh prinsip-prinsip yang terkandung dalam
modul bahan ajar ini.
c. Buat ringkasan dari keseluruhan materi modul bahan ajar ini.
d. Gunakan bahan pendukung lain serta buku-buku yang direferensikan dalam daftar
pustaka agar dapat lebih memahami konsep setiap kegiatan belajar dalam modul bahan
ajar ini.
e. Setelah para siswa cukup menguasai materi pendukung, kerjakan soalsoal yang ada
dalam lembar latihan dari setiap kegiatan belajar yang ada dalam modul bahan ajar ini.
f. Kerjakan dengan cermat dan seksama kegiatan yang ada dalam lembar kerja, pahami
makna dari setiap langkah kerja.
g. Lakukan diskusi kelompok baik dengan sesama teman sekelompok atau teman sekelas
atau dengan pihak-pihak yang menurut para siswa dapat membantu dalam memahami
isi modul bahan ajar ini.
h. Setelah para siswa merasa menguasai keseluruhan materi modul bahan ajar ini,
kerjakan soal-soal yang ada dalam lembar evaluasi dan setelah selesai baru cocokkan
hasilnya dengan lembar kunci jawaban.

URUTAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pertemuan 1 (Teori) 6 jp Luring


A Pendahuluan ( 20 menit)

Guru mengucap salam dan mengajak peserta didik berdoa untuk


mengawali kegiatan.

Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol


kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.

- Guru mengingatkan kembali kepada peserta didik untuk mengisi presensi


di link yang sudah dibagikan.

Guru memberikan informasi mengenai tujuan pembelajaran, langkah


pembelajaran dan penilaian serta memberikan apersepsi dengan
-
mengaitkan masalah yang ada di sekitar peserta didik dengan materi
yang akan dipelajari.
Permasalahan yang diangkat adalah tentang :
a. Klasifikasi limbah pertanian
Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan
pembelajaran maksimal 6 anak setiap kelompok
-

B Kegiatan Inti (220 menit)


Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara
berkelompok. Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual.
Orientasi peserta
Peserta Didik menyimak Video pembelajaran, foto foto atau paparan
didik pada masalah
materi yang berisi tentang Klasifikasi limbah pertanian.

Peserta didik berkumpul dalam kelompoknya


Berdasarkan video pendek tersebut, foto foto atau paparan materi tentang
Mengorganisasikan
sanitasi/pengolahan lahan tahap pertama peserta didik dipersilakan
peserta didik
mencari bahan untuk diskusi . Guru memfasilitasi.
Peserta didik berdiskusi dalam kelompoknya dan membagi tugas untuk
mencari data yang diperlukan untuk menyelesaikan masalah

Membimbing - Peserta didik melakukan penyelidikan ( mencari data / referensi /


penyelidikan sumber) untuk bahan diskusi
individu maupun
kelompok

- Guru memantau keterlibatan peserta didik dalam pengumpulan data


selama proses penyelidikan.

Mengembangkan - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk


dan menyajikan menghasilkan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan
hasil karya /disajikan dalam bentuk karya.
- Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan
sehingga karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

Menganalisis dan - Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan


mengevaluasi proses apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/membuat
pemecahan masalah kesimpulan sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok
lain.
- Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

C Penutup (30 menit)

- Guru dan peserta didik melakukan refleksi kegiatan pembelajaran yang


telah dilakukan.

- Guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui materi yang sudah


dipelajari

Guru menyampaikan ke peserta didik rencana pertemuan berikutnya


tentang pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan
-

- Doa penutup
Pertemuan 2 (Praktek) 6 jp luring

A Pendahuluan ( 15 menit)

Guru mengucap salam dan menunjuk salah satu peserta didik untuk
memimpin doa supaya pembelajaran hari ini berjalan lancar dan memberikan
kebermanfaatan untuk semua.

Guru menanyakan kabar peserta didik dan selalu mengingatkan protokol


kesehatan dan selalu menjaga kesehatan.

- Guru mengecek kehadiran peserta didik

Guru menanyakan kembali materi minggu lalu, apakah masih ada peserta
didik yang mengingat. Guru mengajukan beberapa pertanyaan terkait materi
-
minggu lalu. Guru memberi apresiasi untuk peserta didik yang berani
menjawab.

- Guru mengaitkan materi minggu lalu dengan kegiatan pembelajaran praktek


yang akan dilakukan hari ini, yaitu tentang:

1. Pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan


Guru membagikan LKPD (terlampir)

Peserta didik mempelajari LKPD dan membentuk kelompok untuk


melakukan kegiatan pembelajaran maksimal 6 anak setiap kelompok
-

B Kegiatan Inti (220 menit)

Peserta didik menyiapkan alat dan bahan sesuai yang dibutuhkan


Peserta didik memakai perlengkapan K3LH
Persiapan
Gururu dan peserta didik menuju lahan praktek

Pelaksanaan Peserta didik melakukan kegiatan


- 1. Pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan
Guru membimbing dan mengarahkan peserta didik praktek sesuai SOP

Hasil - Hasil olahan limbah pertanian untuk gas bio

Penilaian - Dilakukan sesuai rubrik penilain baik terhadap hasil praktek individu
maupun kelompok
Menganalisis - Setiap kelompok/perorangan diberi penjelasan kekurangan dan kelebihan
dan hasil praktek.
mengevaluasi - Guru memberi apresiasi positip pada kelompok terbaik dan memotivasi
proses kelompok lainnya agar lebih baik.
- Guru bersama peserta didik menyimpulkan menyimpulkan hasil praktek

Penutup (35 menit)

Guru dan peserta didik membersihkan alat yang dipergunakan dan


mengembalikan pada tempat semula
-

Guru memberikan tugas pembuatan laporan praktek hari ini dn


mengumpulkannya
-

Guru menyampaikan kegiatan berikutnya yaitu tentang:

- pengelolaan limbah pertanian secara fisik

Doa penutup

-
Pertemuan 3 (Teori) 6 jp Zoom / G meet / lainnya (daring) ataupun luring

A Pendahuluan (15 menit)

Guru dan peserta didik berdoa terlebih dahulu, agar diberi kemudahan selama
belajar dan diberi tambahan ilmu yangbermanfaat.
-
Peserta didik mengisi daftar hadir sesuai link yang dibagikan.

Guru menanyakan kabar peserta didik dan mengingatkan peserta didik agar
menjaga kesehatan dan mentaati selalu protokol kesehatan agar terlindungi
-
dari penyakit.

Guru melakukan apersepsi dengan mengaitkan materi pada pertemuan lalu


dengan kegiatan yang akan dilakukan saat ini.
-

Peserta didik membentuk kelompok untuk melakukan kegiatan pembelajaran


maksimal 6 anak setiap kelompok
-

B Kegiatan Inti (220 menit)

Guru menyampaikan masalah yang akan dipecahkan secara berkelompok.


Masalah yang akan dipecahkan bersifat konteksual. dapat berupa video,
Orientasi
maupun gambar
peserta didik
pengelolaan limbah pertanian secara fisik
pada masalah

- Guru membagi peserta didik dalam kelompok.


- Peserta didik berdiskusi dan membagi tugas untuk mencari data yang
Mengorganisasi
diperlukan untuk menyelesaikan masalah
kan peserta
didik

Membimbing 1. Peserta didik melakukan penyelidikan (mencari


penyelidikan data/referensi/sumber ) untuk bahan diskusi tentang masalah di
individu atas
maupun
kelompok

Mengembangka - Peserta didik secara berkelompok melakukan diskusi untuk menghasilkan


n dan solusi pemecahan masalah dan hasilnya dipresentasikan /disajikan dalam
menyajikan bentuk karya.
hasil karya - Guru memantau diskusi dan membimbing pembuatan laporan sehingga
karya setiap kelompok siap untuk dipresentasikan.

Menganalisis - Setiap kelompok melakukan presentasi, kelompok lain memberikan


dan apresiasi. Kegiatan dilanjutkan dengan merangkum/membuat kesimpulan
mengevaluasi sesuai dengan masukan yang diperoleh dari kelompok lain.
proses - Guru membimbing presentasi dan mendorong kelompok memberikan
pemecahan penghargaan serta masukan kepada kelompok lain.
masalah - Guru bersama peserta didik menyimpulkan materi

C Penutup (35 menit)

Guru dan peserta didik melakukan refleksi tentang pembelajaran pada


pertemuan ini dengan cara menyatakan pendapat sekaligus saran tentang
-
bagaimana pembelajaran hari ini dari awal sampai akhir

Guru memberikan tes tertulis untuk mengetahui materi yang sudah dipelajari

Doa penutup

ASESMEN
Asesmen diagnostik
Menanyakan pengalaman dan kondisi siswa terkait persiapan lahan
1. Apakah kalian pernah mengklasifikasikan limbah pertanian?
2. Apakah kalian pernah menganalisis pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan?
3. Apakah kalian pernah mengolah limbah pertanian secara fisik?

Asesmen formatif
Diskusi, kerja kelompok, presentasi, pengamatan sikap
Menilai dari hasil kerja kelompok
Asesmen sumatif
Pengetahuan, keterampilan dan sikap
Kerjakan soal berikut dengan benar.
1. Kegiatan apa saja yg dilakukan mengolah limbah pertanian ?
2. Mengapa limbah pertanian harus diolah?
3. Apa manfaat pengelolaan limbah pertanian?
4. Apa tujuan pengelolaan limbah pertanian?

PENGAYAAN DAN REMIDIAL


Program Pengayaan
Bagi siswa yang mendapat nilai sangat baik / di atas 90 dapat menjadi tutor sebaya untuk
siswa-siswa yang nilainya di bawah KKM dan mencari tambahan pengetahuan/keterampilan
dari sumber lain
Program Remidial
Bagi siswa yang mendapat nilai dibawah KKM dapat dilakukan dengan cara:
1. Review materi tentang persiapan lahan
2. Diberi tugas terkait masalah persiapan lahan

REFLEKSI GURU
 Apakah dalam pemberian materi dengan metode yang telah dilakukan serta penjelasan
teknis atau instruksi yang disampaikan untuk pembelajaran yang akan dilakukan dapat
dipahami oleh peserta didik?
 Bagian manakah pada rencana pembelajaran yang perlu diperbaiki?
 Bagaimana tanggapan peserta didik terhadap materi atau bahan ajar, pengelolaan kelas,
latihan dan penilaian yang telah dilakukan dalam pembelajaran?
 Apakah dalam berjalannya proses pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan?
 Apakah arahan dan penguatan materi yang telah dipelajari dapat dipahami oleh peserta
didik?

REFLEKSI SISWA
 Apakah kamu memahami instruksi yang dilakukan untuk pembelajaran?
 Apakah media pembelajaran, alat dan bahan mempermudah kamu dalam pembelajaran? 
 Materi apa yang kamu pelajari pada pembelajaran yang telah dilakukan?
 Apakah materi yang disampaikan, didiskusikan, dan dipresentasikan dalam pembelajaran
dapat kamu pahami? 
 Manfaat apa yang kamu peroleh dari materi pembelajaran? 
 Sikap positif apa yang kamu peroleh selama mengikuti kegiatan pembelajaran?
 Kesulitan apa yang kamu alami dalam pembelajaran? 
 Apa saja yang kamu lakukan untuk belajar yang lebih baik?

Lampiran
Lampiran 1.MATERI

MATERI
(BAHAN AJAR)

DASAR PENGOLAHAN LIMBAH PERTANIAN


SECARA FISIK
OLEH;
INESTESIA OKTIRIYANI, S.P.

SMKN 2 SLAWI
2022

Deskripsi
Materi ini membahas tentang teknik pengelolaan limbah pertanian yang terdiri dari ;
1. Klasifikasi limbah pertanian
2. Pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan
3. Pengelolaan Limbah Pertanian secara fisik

Uraian Materi

a. Pengertian dan Penggolongan Limbah Pertanian

Limbah Pertanian diartikan sebagai bahan yang dibuang di sector


pertanian,misalnya sabut dan tempurung kelapa,jerami dan dedak padi, kulit,
tulang pada ternak potong serta jeroan & darah pada ikan.
Secara garis besar limbah pertanian itu dibagi ke dalam limbah pra
dan saat panen serta limbah pasca panen. Limbah pasca panen juga bisa
terbagi dalam kelompok limbah sebelum diolah dan limbah setelah diolah
atau limbah industri pertanian.

Pengertian limbah pertanian pra panen yaitu materi-materi biologi


yang terkumpul sebelum atau sementara hasil utamanya diambil. Sebagai
contoh daun, ranting, atau daun yang gugur sengaja atau tidak biasanya
dikumpulkan sebagai sampah dan ditangani umumnya hanya dibakar saja.
Kotoran ternak umumnya hanya dijadikan pupuk kandang saja walaupun
sebenarnya masih bisa diolah menjadi bahan bakar langsung, difermentasi
menjadi gas bio, media atau campuran media jamur, campuran makanan
ternak lainnya (seperti misalnya pada peternakan sistem longyam atau
peternakan di atas kolam ikan).

Limbah pertanian saat panen cukup banyak berlimpah. Golongan


tanaman serealia misalnya yang populer di Indonesia antara lain padi, jagung,
dan mungkin sorgum.

Sisa potongan bagian bawah jerami padi yang termasuk akar tanaman
padi belum digunakan dengan baik, selain bagian ini dirasakan kurang efisien
kalau diambil, juga bisa dikembalikan untuk kesuburan tanah. Sawah
direndam ,lalu dibajak sehingga sisa tanaman padi ini masuk ke dalam tanah
dan dibiarkan membusuk. Potongan atasnya setelah diambil gagang dan bulir
padinya daun dan sebagian batangnya dibakar, dibuat atap, atau dibenamkan
ke dalam lumpur untuk pupuk. Daun dan batang atau jerami padi dapat
difermentasikan atau dibuat silase jadi pakan ternak ruminansia.

Panen jagung menyisakan batang dan daun yang mengering. Sering


sisa batang dan daun ini cukup dibakar saja. Demikian juga halnya pada
panen sorgum, sisa tanaman jarang dimanfaatkan lebih optimal. Beberapa
peternak dapat membuat silase yang terkadang ditambahkan tetes tebu.

Hampir semua tanaman setahun masih menyisakan sisa tanaman yang


sampai sejauh ini hanya dibuang atau dibakar atau dimanfaatkan sebagian
untuk makanan ternak, kompos, bibit (misalnya ubi jalar), dan belum ada
pemanfaatannya yang lebih baik misalnya diekstrak klorofilnya untuk bahan
pewarna makanan dan lain sebagainya.

Sisa panen pisang berupa batang, pelepah dan daun di perkebunan


pisang perlu dipikirkan cara penanganannya yang lebih baik. Serat batang
pisang masih bisa dimanfaatkan untuk karung misalnya. Sama halnya di
kebun nenas setelah diambil tunas batangnya untuk bibit, sisanya
kebanyakan dipotong lalu dibuang walaupun peremajaannya dilakukan
setelah tanaman pokok berumur 3-4 tahun bahkan ada yang membiarkannya
terus. Serat yang ada di daun-daunnya mungkin masih bisa dimanfaatkan.

Limbah pasca panen-pra olah demikian juga cukup banyak seperti


tempurung, sabut dan air buah pada kelapa, afkiran buah atau sayuran dan
hasil lainnya yang rusak atau tidak memenuhi ketentuan kualitas, kulit,
darah, jeroan, pada ternak potongan. Demikian pula kepala ikan dan jeroan,
kulit kerang/tiram, udang dan ikan, dan banyak lagi macam dan jenisnya
yang lain termasuk sampah-sampah basah baik dari rumah tangga maupun
pabrik bekas-bekas pembungkus seperti daun pisang.

Di penggilingan padi limbah bisa dikumpulkan antara lain sekam


kasar, dedak, dan menir. Sekam banyak dimanfaatkan sebagai bahan pengisi
untuk pembuatan bata merah, dipakai sebagai bahan bakar, media tanaman
hias, diarangkan untuk media hidroponik, diekstrak untuk diambil silikanya
sebagai bahan empelas dan lain-lain.

Dedak halus digunakan sebagai pakan ternak ayam, bebek atau kuda,
sementara menirnya dimanfaatkan sebagai campuran makanan bayi karena
kandungan vitamin B1 nya tinggi, makanan burung, dan diekstrak minyaknya
menjadi minyak katul (bran oil).

Hasil panen jagung menghasilkan limbah dalam bentuk klobot jagung


yang bisa dimanfaatkan sebagai bahan pengemas makanan secara tradisional
(wajik, dodol), tongkolnya kurang dimanfaatkan walaupun sebenarnya
mungkin masih bisa untuk media jamur atau lainnya. Hasil penggilingan
jagung menjadi tepung, lembaganya bisa diekstrak menjadi minyak jagung
dan tentu saja ampasnya masih bisa diberdayakan karena kandungan
proteinnya dan mungkin lemaknya masih ada.

Limbah industri pertanian adalah buangan dari pabrik/industri


pengolahan hasil pertanian. Seperti industri-industri lainnya justru limbah ini
yang banyak menimbulkan polusi lingkungan kalau tidak ditangani secara
baik. Jenis industri ini juga cukup banyak. Untuk memudahkan
penanganannya limbah industri pertanian ini bisa dikelompokkan
berdasarkan komponen bahan bakunya, apakah limbah karbohidrat, protein
atau lemak demikian juga bias dikelompokkan berdasarkan fasanya yang
terbesar apakah cairan atau padatan. Untuk penanganannya, lim bah cair
biasanya dikelompokkan lagi berdasarkan BOD (Biological Oxygen Demand)-
nya.

b. Pengaruh limbah pertanian terhadap lingkungan

Menurut Keputusan Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan


Hidup No. 02/MENKLH/I/1998 yang dimaksud dengan polusi atau
pencemaran air dan udara adalah masuk atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energy dan atau komponen lain ke dalam air/udara dan atau
berubahnya tatanan (komposisi) air/udara oleh kegiatan manusia atau oleh
proses alam,sehingga kualitas air/udara turun sampai ke tingkat tertentu
yang menyebabkan air/udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi
sesuai dengan peruntukkannya.

Dengan semakin meningkatnya perkembangan industri, baik industri


migas, pertanian, maupun industri non-migas lainnya, maka semakin
meningkat pula tingkat pencemaran pada perairan, udara dan tanah yang
disebabkan oleh hasil buangan industri-industri tersebut.
Hasil buangan industri pertanian disebut juga sebagai limbah
pertanian. Limbah pertanian terdiri dari tiga jenis yaitu limbah padat (solid
waste), limbah cair (liquid waste) dan limbah gas (gaseous waste).

Adapun efek sampingan dari limbah tersebut dapat berupa :

1. Membahayakan kesehatan manusia karena dapat merupakan pembawa


suatu penyakit (sebagai vehicle).

2. Merugikan segi ekonomi karena dapat menimbulkan kerusakan pada


benda/bangunan maupun tanam-tanaman dan peternakan.

3. Dapat merusak atau membunuh kehidupan yang ada di dalam air seperti
ikan dan binatang peliharaan lainnya.

4. Dapat merusak keindahan (aestetika), karena bau busuk dan


pemandangan yang tidak sedap dipandang terutama di daerah hilirsungai
yang merupakan daerah rekreasi.

Permasalahan di atas terjadi karena :

1. Limbah industri pertanian banyak mengandung karbohidrat,


lemak, protein dan mineral, karena itu mudah sekali busuk
dengan menimbulkan masalah polusi udara (bau) dan polusi
air.

2. Limbah padat industri pertanian bukan merupakan sumber


mikroorganisme patogen, tetapi bila dibiarkan menumpuk
maka akan menimbulkan keadaan tidak higienis karena
menarik serangga (lalat, kecoa) dan tikus, yang seringkali
merupakan pembawa berbagai jenis kuman penyakit.

3. Limbah cair industri pertanian sangat banyak karena air


digunakan untuk
a). membersihkan bahan pangan dan peralatan pengolahan.

b). menghanyutkan bahan-bahan yang tidak dikehendaki.

c). medium pindah panas.

4. Limbah cair banyak mengandung bahan organik yang


merupakan nutrient untuk mikroorganisme, karena itu
mikroorganisme akan berkembangbiak dengan cepat, dan
dalam proses itu menghabiskan oksigen yang terlarut dalam
air. Akibatnya air menjadi kotor dan berbau busuk sehingga
kehidupan akuatik mati. Secara normal, air mengandung
kirakira ppm oksigen terlarut. Standar minimum oksigen
terlarut untuk kehidupan ikan adalah 5 ppm dan di bawah
standar ini akan menyebabkan kematian ikan.

Kandungan bahan organik dari suatu limbah dinyatakan dengan


parameter BOD atau “Biological Oxygen Demand”. BOD dapat didefinisikan
sebagai jumlah oksigen terlarut yang dikonsumsi atau digunakan oleh
kegiatan kimia atau mikrobiologik, bila suatu contoh air disimpan selama 5
hari pada suhu 20 0C. Oleh karena itu oksigen dibutuhkan untuk oksidasi
bahan organik, maka BOD menunjukkan indikasi kasar banyaknya
kandungan bahan organik dalam contoh air tersebut. Efluen (air buangan)
dengan BOD tinggi dapat menimbulkan masalah polusi bila dibuang langsung
ke dalam suatu perairan, karena akibat pengambilan oksigen ini akan segera
mengganggu seluruh keseimbangan ekologik dan bahkan dapat
menyebabkan kematian ikan dan biota perairan lainnya. Contoh kelebihan
nitrogen dan fosfor dalam air yang berasal dari industri pertanian
menyebabkan suatu keadaan yang tidak seimbang yang disebut eutrofikasi
yaitu suatu keadaan yang melibatkan banyak faktor seperti kekeruhan,
sedimen, produktivitas dan suhu rata-rata.

c. Pengelolaan Limbah Pertanian Secara Fisik

Ada dua cara penanganan limbah pertanian yaitu :

1. Pemberian perlakuan terhadap limbah agar limbah semata-mata dapat


dibuang dalam keadaan bebas bahaya pencemaran, tanpa usaha
mengambil manfaat langsung dari-padanya (kecuali manfaat tak langsung
jangka panjang, berupa kelestarian lingkungan).

2. Pemberian perlakuan terhadap limbah agar limbah dapat dimanfaatkan


kembali sebagai bahan mentah baru, produk baru, bahan bakar, makanan
dan pupuk.

Pada prinsipnya penanganan / pengolahan limbah dapa


dikelompokkan menjadi enam tahapan tergantung dari jenis limbah dan
tujuan pengolahan. Keenam pengolahan tersebut adalah :

1. Pengolahan pendahuluan (pre treatment)


2. Pengolahan pertama (primary treatment)
3. Pengolahan kedua (secondary treatment)
4. Pengolahan ketiga (tertiary treatment)
5. Pembunuhan kuman (desinfektion)
6. Pembuangan lanjutan (ultimate disposal).

Pada pengolahan pendahuluan, biasanya partikel yang berukuran agak


besar seperti halnya benda-benda mengapung atau benda-benda mengendap
dapat dipisahkan sehingga tidak mengganggu proses penanganan
selanjutnya.

Proses pengendapan atau penggumpalan biasanya dilakukan pada


penanganan primer. Pada saat ini benda-benda yang belum dapat dipisahkan
dalam tahap pendahuluan mulai ditangani proses pengendapan yang
dilakukan pada tahap pertama ini masih sederhana karena partikelpartikel
dibiarkan mengendap akibat adanya gaya gravitasi dari bumi. Pengendapan
biasanya dilakukan pada bak-bak atau kolam tersebut dibersihkan dari
lumpur atau partikel yang mengendap pada tahap kedua atau pengolahan
sekunder limbah yang mengandung bahan organik dicoba untuk dikurangi
dengan bantuan mikroorganisme yang terdapat dalam limbah itu sendiri.
Tahap ketiga adalah proses lanjutan dari proses biologis yang dilakukan pada
proses tahap kedua. Pada tahap ini menggunakan berbagai jenis saringan
seperti saringan pasir, multi media, mikro dan vakum dimana
penggunaannya tergantung dari kebutuhan.
Tahap pembunuhan kuman bertujuan untuk membunuh
mikroorganisme patogen. Proses lanjutan adalah proses untuk menangani
lumpur sebagai hasil olahan limbah agar supaya dapat digunakan untuk
keperluan yang bermanfaat misalnya untuk pupuk.
Lampiran 4.Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
LEMBAR KERJA

Mata Pelajaran : AGRIBISNIS TANAMAN


Kelas : XI
Tahun : 2022 – 2023
Produk : Pupuk Kompos Organik

A. Informasi Pengetahuan
Materi Jobsheet ini merupakan bentuk tugas dalam kegiatan pembelajaran praktek yang
mengacu pada kompetensi dasar mengolah limbah pertanian secara fisik, yaitu :
1. Pengolahan dan pemanfaatan limbah pertnian secara fisik

B. Tujuan
1. Siswa dapat memahami Pengelolaan limbah hasil pertanian
2. Siswa dapat menerapkan Pengelolaan limbah hasil pertanian
3. Siswa dapat mengevaluasiPengelolaan limbah hasil pertanian
4. Siswa dapat menganalisis Pengelolaan limbah hasil pertanian

C. Alat dan Bahan


1. Alat
 -Kertas kado metalik
 Boks minuman yang dilapisi bahan metal
 Kaca, besi, alumunium
 Boks kardus makanan bertekstur greasy (seperti boks pizza).
 Plastik 
 kaleng bekas makanan/minuman
 botol
 Wadah berukuran besar dengan penutup (tong atau ember)
 Sarung tangan
 Alat K3LH
2. Bahan
 Tanaman yang terkena penyakit
 Limbah pertanian organic lainnya
 Tanah
 Air secukupnya
 Arang sekam
 kapur
 Cairan pupuk EM4 sebagai tambahan

D. Langkah Kerja / SOP


1. Siapkan tanaman yang terkena penyakit dan limbah pertanian organik yang akan diolah
menjadi pupuk kompos.
2. Siapkan wadah berukuran besar untuk membuat pupuk kompos. Jangan lupa bahwa
wadah harus dilengkapi dengan penutup agar pupuk yang dibuat tidak akan
terkontaminasi.
3. Masukkan tanah secukupnya ke dalam wadah yang telah diisi dengan tanaman yang
terkena penyakit dan limbah pertanian organik. Ketebalannya bisa kamu sesuaikan
dengan wadah dan banyaknya limbah organik.
4. Siram permukaan tanah tersebut menggunakan air secukupnya.
5. Masukkan limbah organik yang telah dicampur arang sekam(optional) dan kapur
pertanian ke dalam wadah.
6. Pastikan limbah disimpan secara merata. Sebisa mungkin ketebalan sampah setara
dengan ketebalan tanah
7. siram dengan air yang telah bercampur EM4
8. Masukkan lagi tanah ke dalam wadah. Kali ini tanah berperan sebagai penutup sampah.
9. Tutup wadah dengan rapat dan biarkan sekitar tiga minggu.

Perhatikan hal ini saat membuat pupuk kompos sendiri di rumah:


1. Pastikan wadah pembuat pupuk kompos tidak terkontaminasi oleh air hujan dan hewan.
2. Pastikan juga wadah tak terkena paparan sinar matahari.
E Penilaian dan Hasil

LEMBAR PENILAIAN PRAKTIK BENGKEL/LAHAN


SMK NEGERI 2 SLAWI
Nama : ………………………… Kelas/No.: ………………..
Jenis Pekerjaan : Pembuatan pupuk kompos
Estimasi waktu ; 7.5 jam
Tanggal : ……
Mulai : Selesai : Break : Used :

Bobot Nilai
Tuntutan Kualitas Skor Hasil
Tuntutan (Skor x Bobot)
Produk :

1. Menyiapkan alat 2
dan bahan

2. Proses
pengolahan 3
pupuk

3. Proses
pengemasan 4
pupuk

4. Proses
penyimpanan 4
pupuk

Jumlah

Perubahan Nilai Karena Rata-Rata Ukuran


waktu :
Nilai Produk (50%)
Overtime :
Nilai Proses (50%) 18.23
Pengurangan Nilai
Pelanggaran : Nilai Total

Perubahan Nilai Karena waktu

(Overtime dikurangi 1 point)

Pengurangan Nilai Pelanggaran

NILAI AKHIR

RUBRIK:
Produk :
1. Menyiapkan alat dan bahan
Nilai 10 : Alat dan bahan yang disiapkan lengkap dan benar
Nilai 8 : Alat dan bahan yang disiapkan kurang 1 item
Nilai 6 : Alat dan bahan yang disiapkan kurang 2 item
Nilai 5 : Alat dan bahan yang disiapkan krang melebihi 3 item
2. Proses pengolahan
Nilai 10 : Proses pengolahan rapi, bersih, tepat, dan cepat
Nilai 8 : Proses pengolahan cukup rapi, bersih, tepat, dan cepat
Nilai 6 : Proses pengolahan kurang rapi, bersih, tepat, dan cepat
Nilai 5 : Proses pengolahan tidak rapi, bersih, tepat, dan cepat
3. Proses pengemasan
Nilai 10 : Pengemasan sesuai takaran, rapi, dan cepat
Nilai 8 : Pengemasan cukup sesuai takaran, rapi, dan cepat
Nilai 6 : Pengemasan kurang sesuai takaran, rapi, dan cepat
Nilai 5 : Pengemasan tidak sesuai takaran, rapi, dan cepat
4. Proses penyimpanan
Nilai 10 : Penyimpanan rapi dan tepat
Nilai 8 : Penyimpanan cukup rapi dan tepat
Nilai 6 : Penyimpanan kurang rapi dan tepat
Nilai 5 : Penyimpanan tidak rapi dan tepat
5. Memasang MPHP, lubang tanam dan ajir
Nilai 10 : Rapi, rata, jarak lubang tanam tepat, ajir kokoh dan benar
Nilai 8 : MPHP rapi, rata,kencang, lubang tanam tepat, ajir kurang kokoh
Nilai 6 : MPHP rapi rata, kencang,lubang tanam kurang tepat,ajir kurang kokoh
Nilai 5 : MPHP,lubang tanam dan ajir kurang tepat

Slawi, ……………………
Guru Mapel, Siswa,

Yoyo, SP. ………………………

Disahkan Slawi, September 2022


Dibuat oleh

( ................................ ) ( Inestesia Oktiriyani, SP.)


Ka. Kopetensi Keahlian Guru Pengampu
Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
Buku/ Modul Dasar dasar Budidaya Tanaman kelas X (Buku Guru dan Buku Siswa)
GLOSARIUM
 Bahan organik adalah zat yang pada umumnya merupakan bagian dari binatang atau
tumbuh-tumbuhan dengan komponen utamanya adalah karbohidrat, protein, lemak.
Bahan organik ini mudah sekali mengalami pembusukan oleh mikroorganisme.
 BOD 5 (Biochemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau
milligram/liter (mg/l) yang diperlukan untuk menguraikan benda organik oleh bakteri,
sehingga limbah tersebut menjadi jernih kembali. Waktu yang diperlukan 5 hari pada
suhu 200 C.
 COD (Chemical Oxygen Demand) adalah banyaknya oksigen dalam ppm atau milligram
per liter yang dibutuhkan dalam kondisi khusus untuk menguraikan benda organik secara
kimiawi.
 Efluen adalah air buangan.
 Limbah adalah bahan yang terbuang.
 Limbah pertanian adalah bahan-bahan yang dibuang di sektor pertanian.
Lumpur adalah jumlah endapan yang tersisa setelah mengalami

DAFTAR PUSTAKA
Anonim. Modul Alih Fungsi Guru Agribisnis Tanaman Perkebunan. PPPG Pertanian.
Cianjur
Cecep Suharta, S.TP, M.Si, Dwiani Kusumawati, Ir. 2018. Produksi Tanaman
Perkebunan Tahunan. Kittobook Malang

Hasan Basri Jumin. 1991. Dasar-dasar Agronomi. Rajawali Pers, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai