Anda di halaman 1dari 101

TUGAS UAS MATA KULIAH

“MANAJEMEN
MANAJEMEN PENDIDIKAN IPA”

OLEH :
INTAN SAHMADESTI
I2E 017 007
MAGISTER PENDIDIKAN IPA

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA

UNIVERSITAS MATARAM

2018
Deskripsi Soal

Sebagaimana diketahui bahwa capaian akhir perkuliahan ini adalah setelah lulus
mahasiswa mampu mengelola pelaksanaan pembelajaran IPA secara efektif,
efisien, dan bertanggung jawab dalam keragaman lingkungan belajar. Seiring
dengan capaian ini, salah satu indikatornya adalah Saudara mampu merencanakan,
melaksanakan, serta mengevaluasi kegiatan pembelajaran IPA sesuai dengan
karakter siswa, sarana pendukung, serta karakter materi IPA dibahas.

Misal Saudara bertugas di sebuah sekolah yang tidak memiliki sarana


laboratorium. Selain itu, siswanya secara umum berasal dari lingkungan keluarga
yang kurang kondusif sehingga siswa tersebut termasuk sulit diatur dalam
pembelajaran. Selanjutnya, Saudara diminta merencanakan pembelajaran materi
IPA yang dipandang hanya efektif apabila menggunakan metode eksperimen.

Tugas Saudara

1. Buat skenario rencana tindakan Saudara untuk merencanakan pembelajaran


materi tersebut,
2. Rencanakan strategi pembelajarannya untuk mengantisipasi karakter siswa
tersebut,
3. Tentukan contoh materi IPA dengan karakter di atas, boleh disesuaikan dengan
bidang ilmu Saudara (fisika, biologi, atau kimia),
4. Tentukan sarana eksperimen alternative sebagai pengganti dari sarana primer
yang memenuhi standar (di sini boleh diasumsikan bahwa penggunaan sarana
eksperimen alternative sebagai pengganti karena tidak ada sarana sebenarnya
atau karena alasan resiko keamanan),
5. Buatlah panduan kegiatan eksperimen (Lembar Kerja Peserta Didik/LKPD)
alat alternatif tersebut,
6. Buatlah lembar pengamatan untuk menilai sikap dan kinerja peserta didik
(berbasis indicator sikap dan kinerja),
7. Buatlah instrument penilaian kognitif, dan
8. Buatlah pedoman penilaian keseluruhan kegiatan eksperimen tersebut.

======Selamat Bekerja, Semoga Berhasil=======


3. Tentukan contoh materi IPA dengan karakter di atas (materi yang dapat dilakukan dengan praktikum/eksperimen), boleh
disesuaikan dengan bidang ilmu Saudara (fisika, biologi, atau kimia).
Jawab

Bidang ilmu saya kimia. Contoh materi IPA (Kimia) yang sesuai dengan deskripsi soal tersebut yaitu materi “Asam Basa” kelas XI
IPA. Adapun materi ajar yang akan disampaikan yaitu:

a. Konsep Asam dan Basa (Teori asam basa Arrhenius, Teori asam basa Bronsted-Lowry, serta Teori asam basa Lewis)
b. Pengertian Indikator Asam Basa
c. Indikator Alami
d. Indikator Sintetis
e. Sifat Asam dan Basa (Sifat asam-basa kuat, Sifat asam-basa lemah)
f. Menghitung harga pH dan derajat ionisasi

Karakteristik materi “Asam Basa” bersifat abstrak, hitungan serta membutuhkan penalaran tinggi sehingga diperlukan
praktikum/eksperimen. Akan tetapi, keterbatasan alat dan bahan yang dimiliki sekolah mengakibatkan proses belajar yang dilakukan
hanya berfokus pada teori saja tanpa melakukan percobaan, pembelajaran masih berlangsung satu arah (dari guru ke siswa), padahal
sebagaimana kita ketahui bahwa pelajaran kimia merupakan mata pelajaran yang bersifat abstrak, sehingga membutuhkan
keterlibatan guru secara lebih komunikatif dalam menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan melaksanakan
pembelajaran. Pada dasarnya pelajaran kimia seharusnya menjadi pelajaran yang menyenangkan karena berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari, seperti materi “Asam Basa” sangat dekat dengan kehidupan kita/siswa.
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA
(Bidang Peminatan MIPA)
2. Rencanakan strategi pembelajarannya untuk mengantisipasi karakter siswa yang secara
umum berasal dari lingkungan keluarga yang kurang kondusif sehingga siswa tersebut
termasuk sulit diatur dalam pembelajaran. Selanjutnya, Saudara diminta merencanakan
pembelajaran materi IPA yang dipandang hanya efektif apabila menggunakan metode
eksperimen tetapi tidak memiliki sarana laboratorium sekolah.
Jawab

Beragam karakteristik siswa yang perlu dipahami oleh guru, salah satunya ada siswa
yang menyukai proses pembelajaran cenderung bergerak/beraktivitas seperti kinestetik. Siswa
akan termotivasi belajar jika dilibatkan dalam kegiatan yang berhubungan dengan kecerdasan
kinestetik. Kecerdasan kinestetik merupakan kecerdasan yang berhubungan dengan
kemampuan kita dalam menggunakan tubuh kita secara terampil untuk mengungkapkan idea
atau pemikiran dan perasaan, mampu bekerja dengan baik dalam menangani dan
memanipulasi objek. Kecerdasan ini keterampilan fisik dalam bidang koordinasi, kelenturan,
dan kecepatan. Upaya yang saya rencanakan untuk mengkondisikan siswa yang sulit diatur
dalam pembelajaran yaitu dengan melibatkan siswa dalam kegiatan praktikum/eksperimen.
Dengan demikian, melalui praktikum/eksperimen siswa dapat terlibat dalam proses
pembelajaran (menemukan). Tentunya akan terjadi gerakan fisik. Gerakan fisik meningkatkan
proses mental siswa.

Saya berencana menyusun Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan


metode praktikum/eksperimen dengan model pembelajaran project based learning (PjBL)
dengan pemanfaatan lingkungan pada “Materi Asam Basa”. Project based learning (PjBL)
melibatkan keaktifan siswa untuk mengkonstruk sendiri pengetahuannya sehingga
membutuhkan suatu pendekatan yang komprehensif di mana lingkungan belajar siswa
didesain agar siswa dapat melakukan penyelidikan terhadap masalah-masalah autentik
termasuk pendalaman materi dari suatu topik mata pelajaran dan melaksanakan tugas
bermakna lainnya (Nurhadi dkk, 2004). Dengan model pembelajaran ini diharapkan masalah
yang telah disebutkan di atas dapat teratasi. Sehingga mata pelajaran kimia pun menjadi lebih
menarik dan mudah dipahami, lebih menekankan pada aspek proses dan keterampilan
menghasilkan produk. Pembelajaran ini diharapkan dapat memunculkan keterampilan berpikir
kreatif siswa.

Kesimpulan

Dengan RPP tersebut tentunya diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan dengan lancer
walaupun sekolah tidak memiliki sarana laboratorium.

3. Buat skenario rencana tindakan Saudara untuk merencanakan pembelajaran materi


tersebut.
Jawab
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Nama Sekolah : SMAN 4 Praya


Mata Pelajaran : KIMIA
Kelas/Semester : XI IPA/ 2
Pertemuan ke : 3 dan 4
Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan
pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai
permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial
dan alam serta dalam menempatkan diri
sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian
yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara
mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan.
B. KOMPETENSI DASAR
1.1 : Menyadari adanya keteraturan dari larutan asam basa sebagai wujud
kebesaran Tuhan YME dan pengetahuan tentang adanya keteraturan
tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif manusia
yang kebenarannya bersifat tentatif.
2.1 : Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur,
objektif, terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti,
bertanggung jawab, kritis, kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif)
dalam merancang dan melakukan percobaan serta berdiskusi yang
diwujudkan dalam sikap sehari-
hari.
2.3 : Menunjukkan perilaku responsive dan pro-aktif serta bijaksana
sebagai wujud kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3.10 : Menganalisis sifat larutan berdasarkan konsep asam basa dan/pH larutan.
4.10 : Mengajukan ide/gagasan tentang penggunaan indicator yang tepat untuk
menentukan keasaman asam/basa atau titrasi asam/basa.

C. INDIKATOR DAN TUJUAN PEMBELAJARAN


Indikator pembelajaran Tujuan pembelajaran
 Indikator untuk KI-3  Tujuan untuk KI-3
1. Mengidentifikasi larutan asam dan 1. Siswa dapat membedakan larutan
basa menggunakan indikator alami asam dan basa berdasarkan sifat
dan indikator sintetis yaitu kertas kemampuan merubah warna
lakmus. indikator yang digunakan.
2. Menentukan sifat asam dan basa 2. Melalui percobaan siswa dapat
berdasarkan kemampuan merubah mengelompokkan larutan asam dan
warna indikator alami dan sintetis basa.
(kertas lakmus). 3. Siswa dapat menjelaskan sifat asam
dan basa berdasarkan percobaan.
 Indikator untuk KI-4  Tujuan untuk KI-4
1. Merancang, melakuakan 1. Siswa dapat merancang,
percobaan dan mempresentasikan melakukan percobaan dan
hasil percobaan indikator alami mempresentasikan hasil
dan indikator sintetis dalam percobaan dari penggunaan
menentukan sifat asam basa dari indikator alami dan indikator
suatu larutan. sintetis dalam menentukan asam
atau basa dari suatu larutan.
 Indikator untuk KI-2  Tujuan untuk KI-2
1. Menunjukkan perilaku ilmiah 1. Siswa dapat menunjukkan
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, perilaku ilmiah (memiliki rasa
jujur, objektif, terbuka, mampu ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
membedakan fakta dan opini, ulet, terbuka, mampu membedakan
teliti, bertanggung jawab, kritis, fakta dan opini, ulet, teliti,
kreatif, inovatif, demokratis, bertanggung jawab, kritis, kreatif,
komunikatif) dalam dalam inovatif, demokratis, komunikatif)
merancang dan melakukan dalam dalam merancang dan
percobaan penentuan sifat asam melakukan percobaan penentuan
dan basa dari suatu larutan serta sifat asam dan basa dari suatu
berdiskusi yang diwujudkan dalam larutan serta berdiskusi yang
sikap sehari-hari diwujudkan dalam sikap sehari-
2. Menunjukkan perilaku responsif hari.
dan pro-aktif serta bijaksana 2. Siswa dapat menunjukkan
sebagai wujud kemampuan perilaku responsif dan pro-aktif
memecahkan masalah dan serta bijaksana sebagai wujud
membuat keputusan mengenai kemampuan memecahkan
percobaan penentuan sifat asam masalah dan membuat keputusan
atau basa dengan menggunakan mengenai percobaan penentuan
indikator alami dan indikator sifat asam atau basa dengan
sintetis. menggunakan indikator alami dan
indikator sintetis.
 Indikator untuk KI-1  Tujuan untuk KI-1
1. Menyadari adanya keteraturan dari 1. Menyadari adanya keteraturan
larutan asam basa sebagai wujud dari larutan asam basa sebagai
kebesaran Tuhan YME dan wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya pengetahuan tentang adanya
keteraturan tersebut sebagai hasil keteraturan tersebut sebagai hasil
pemikiran kreatif manusia yang pemikiran kreatif manusia yang
kebenarannya bersifat tentatif. kebenarannya bersifat tentatif.

D. MATERI AJAR
Adapun materi ajar yang akan disampaikan yaitu:

a. Pengertian Indikator Asam Basa


b. Indikator Alami
c. Indikator Sintetis
d. Sifat Asam dan Basa
Uraian materi ajar selengkapnya tertuang pada buku paket siswa.

E. MODEL, METODE DAN MEDIA PEMBELAJARAN


1. Pendekatan : Keterampilan proses
2. Model : Project Based Learning (PjBL)
3. Metode : Eksperimen, diskusi, tanya jawab, dan ceramah.
4. Media : LKP

F. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
- Pertemuan 3

KEGIATAN WAKTU SIKAP


Kegiatan Awal : 10’
 Siswa menjawab salam dari guru
 Siswa diabsensi oleh guru
 Siswa mendengarkan penyampaian tujuan
pembelajaran dan KKM oleh guru.
 Siswa menyimak penyampaian apersepsi oleh
guru mengenai sifat keasaman jeruk dan
sabun.
 Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
memberikan tanggapan terhadap hal tersebut.
Kegiatan inti :
 Guru memberikan pertanyaan mengenai cara
menentukan sifat suatu zat.
 Siswa diorginisir kedalam kelompok-
Bersyukur
kelompok heterogen dengan jumbah 6 orang 70’
kepada Tuhan
setiap kelompok.
yang maha
 Siswa difasilitasi setiap kelompok untuk
Esa.
menentukan ketua dan sekretaris secara
Menghargai.
demokratis, dan mendeskripsikan tugas
Meningkatkan
masing-masing setiap anggota kelompok.
rasa ingin
 Guru dan peserta didik membicarakan aturan
tahu.
main untuk disepakati bersama dalam proses
Responsif
penyelesaian proyek. Hal-hal yang
Aktif.
disepakati: pemilihan aktivitas, waktu
Tanggung
maksimal yang direncanakan, sansi yang
jawab.
dijatuhkan pada pelanggaran aturan main,
Kreaktif.
tempat pelaksanaan proyek, hal-hal yang
dilaporkan, serta alat dan bahan yang dapat
diakses untuk membantu penyelesaian
proyek.
Mengamati
 Siswa menerima LKP dari guru
 Siswa mulai mengamati dan mencermati
LKP yang diberikan
 Siswa mulai merencanakan proyek.
 Guru memfasilitasi siswa untuk membuat
jadwal aktifitas yang mengacu pada waktu
maksimal yang disepakati.
 Guru memfasilitasi siswa untuk menyusun
langkah alternatif, jika ada sub aktifitas yang
molor dari waktu yang telah dijadwalkan.
 Guru meminta setiap kelompok menuliskan
alasan setiap pilihan yang telah dipilih.
 Siswa mencari informasi dengan cara
membaca/melihat/mengamati mengenai
indikator alami dan indikator sintetis serta
cara pembuatan indikator alami.
 Siswa mencari informasi dengan cara
membaca/ melihat/ mengamati mengenai
sifat asam dan basa yang dapat ditentukan
dengan menggunakan indikator alami dan
indikator sintetis.
 Siswa mengamati permasalahan yang
diberikan guru menyangkut penentuan sifat
asam basa suatu larutan dengan
menggunakan indikator alami dan indikator
sintetis.
Menanya
 Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
bertanya mengenai materi yang telah diamati.
 Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk
bertanya dalam menemukan dan menyele-
saikan permasalahan mengenai penentuan
sifat asam basa dengan menggunakan
indikator alami dan indikator sintetis.
Mengumpulkan data
 Siswa dibimbing guru dalam menganalisis
masalah, merumuskan hipotesis,
mengumpulkan data, dan pengujian hipotesis
dari permasalahan melalui percobaan
penentuan sifat asam dan basa menggunakan
indikator alami dan indikator sintetis.
Mengasosiasikan
 Siswa dibimbing guru dalam diskusi
penentuan penyelesaian dari permasalahan
yang diberikan dan menyimpulkan
pembelajaran mengenai sifat asam dan basa
serta mengenai indikator alami dan indikator
sintetis.
 Siswa mendengarkan informasi dari guru
tentang pengerjaan LKP.
 Siswa berdiskusi lagi untuk merencanakan
percobaan untuk menyelesaikan tugas yang
ada pada LKP
 Siswa mencari informasi melalui buku,
internet ataupun penjelasan guru untuk
menyelesaikan masalah yang diberikan.
Mengkomunikasikan
 Siswa dibimbing guru dalam menyajikan dan
mempresentasikan penyelesaian sementara
dari permasalahan yang diberikan dengan
baik dan benar.
Kegiatan Akhir :
 Siswa dibimbing guru dalam menyimpulkan 10’
pembelajaran.
 Siswa diberikan pekerjaan rumah yaitu
menyusun sebuah percobaan tentang cara
membuat indikator alami.
 Siswa dihimbau oleh guru untuk merancang
percobaan dengan baik.
 Guru menutup pembelajaran dengan
mengucapkan salam.

- Pertemuan 4
KEGIATAN WAKTU SIKAP
Kegiatan Awal : 10’ Menghormati.
 Siswa menjawab salam dari guru
 Siswa diabsensi oleh guru
 Siswa mendengarkan penyampaian tujuan
pembelajaran
 Siswa menyimak pertanyaan dari guru
mengenai proyek yang telah dilakukan
 Siswa diberikan kesempatan oleh guru untuk
memberikan tanggapan terhadap hal tersebut.
Kegiatan inti :
 Guru meminta semua siswa menyiapkan 75’
semua alat dan bahan percobaan yang telah
dibawa siswa.
 Siswa diorginisir duduk dengan kelompoknya Bersyukur
masing-masing. kepada Tuhan
Mengamati yang maha
 Siswa yang memperhatikan kelompok siswa Esa.
yang berada di depan kelas Menghargai.
mempresentasikan dan mendemostrasikan Meningkatkan
proyek yang telah dilakukan. rasa ingin
Menanya tahu.
 Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk Responsif
bertanya mengenai materi yang telah diamati. Aktif.
Mengumpulkan data Tanggung
 Siswa dibimbing guru mencatat hal-hal yang jawab.
dirasa penting untuk pengetahuan siswa dari Kreaktif.
presentasi kelompok siswa yang lainnya
Mengasosiasikan
 Siswa dibimbing guru diskusi mengenai
proyek yang dilakukan kelompok siswa lain
Mengkomunikasikan
 Siswa dibimbing guru dalam menyajikan dan
mempresentasikan penyelesaian yang telah
dilakukan
Kegiatan Akhir 5’

 Siswa dibimbing guru dalam menyimpulkan


pembelajaran.
 Siswa diberikan pekerjaan rumah yaitu
menyusun laporan dari percobaan yang telah
dilakukan
 Siswa dihimbau oleh guru untuk menyusun
laporan dengan baik.
G. SUMBER BELAJAR
 Buku ajar Kimia SMA 2 berbasis kurikulum 2013 penerbit
Erlangga dan semua buku pelajaran kimia yang mendukung
 Internet
H. PENILAIAN
Mekanisme dan
No Aspek Instrumen Keterangan
Prosedur
1. Pengetahuan - Penugasan - Soal Penugasan
Proyek - Soal Objektif
- Tes Tertulis

Menurut Sani (2014) langkah-langkah dalam penerapan project based


learning (PjBL), antara lain:

1. Menentukan materi proyek, yakni menetapkan misi proyek berdasarkan


materi yang diidentifikasi.
2. Menentukan tujuan proyek, yakni menganalisis keterkaitan misi proyek
dengan kurikulum yang digunakan, kemudian menetapkan tujuan yang
sesuai dengan kurikulum tersebut.
3. Mengidentifikasi keterampilan dan pengetahun awal siswa yang dibutuhkan
untuk melaksanakan proyek.
4. Menentukan kelompok belajar, guru perlu mempertimbangkan jumlah
anggota kelompok yang akan melaksanakan proyek berdasarkan beban kerja
dan kemampuan (kompetensi, waktu, dan biaya) untuk menyelesaikan
proyek.
5. Menentukan jadwal pelaksanaan proyek.
6. Mengevaluasi sumber daya dan material yang akan digunakan.
7. Menentukan cara evaluasi yang akan digunakan
4. Tentukan sarana eksperimen alternative sebagai pengganti dari sarana primer
yang memenuhi standar (di sini boleh diasumsikan bahwa penggunaan sarana
eksperimen alternative sebagai pengganti karena tidak ada sarana sebenarnya
atau karena alasan resiko keamanan).
Jawab

Sarana eksperimen alternative sebagai pengganti karena tidak ada sarana


sebenarnya dapat diatasi dengan pemanfaatan lingkungan dalam proses
pembelajaran. Pemanfaatan lingkungan merupakan pendekatan pembelajaran
dimana siswa diajak langsung berhadapan dengan lingkungan dimana fakta/gejala
alam tersebut berada.

Sarana praktikum/eksperimen alternative yang saya maksud dalam Lembar


Kerja Peserta Didik yaitu memanfaatkan bahan alam sebagai indicator asam basa,
seperti bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, ubi jalar ungu, bunga kertas
dan kunyit. Indikator alami dapat memperlihatkan warna yang berbeda untuk
larutan asam dan basa. Trayek pH yang dari indikator alami dapat digunakan
untuk membedakan apakah larutan tersebut termasuk asam atau basa. Bahan yang
diuji kandungan asamnya yaitu asam asetat (CH3COOH). Asam asetat di
laboratorium cukup berbahaya jika digunakan siswa maka diganti dengan asam
cuka yang biasa digunakan sebagai tambahan pada bakso. Asam cuka
mengandung CH3COOH yang sedikit. Bahan yang akan diuji kandungan basanya
yaitu NaOH karena sifatnya yang menimbulkan gatal-gatal. NaOH dapat diganti
dengan sabun mandi. Jadi yang akan diuji basanya yaitu larutan sabun mandi/
sabun mandi encer. Bahan CaCO3 di laboratorium juga diganti dengan air kapur
karena kapur mengandung CaCO3.

6. Buatlah lembar pengamatan untuk menilai sikap dan kinerja peserta didik
(berbasis indicator sikap dan kinerja).

a. Lembar Pengamatan Sikap/karakter


No Aspek yang dinilai No absen siswa Keterangan
1 2 3 4 5 6 dst

1 Menghargai pendapat
teman ketika berdiskusi.
2 Menanggapi dengan baik
dan benar setiap masalah
yang diberikan dalam
diskusi.
3 Aktif dalam segala
bentuk kegiatan di kelas
4 Bijaksana dalam
memecahkan masalah
dan membuat keputusan.
Jumlah BT
Jumlah MT
Jumlah MB
Jumlah MK

Rubrik Pengamatan Sikap/karakter

*) Diisi dengan :

 BT (Belum Terlihat) – jika peserta didik belum


memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator

 MT (Mulai Terlihat) – jika peserta didik mulai


memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator, tetapi
belum konsisten

 MB (Mulai Berkembang) – jika peserta didik mulai konsisten


memperlihatkan perilaku yang tertera dalam indikator)

 MK (Menjadi Kebiasaan/Membudaya) – jika peserta didik


terus menerus/konsisten memperlihatkan perilaku yang tertera
dalam indicator

b. Lembar Pengamatan Keterampilan

No Aspek yang dinilai 1 2 3 4 Keterangan


1 Mampu menentukan indicator
alami dan menguji sifat asam
basa suatu larutan
2 Mampu menjelaskan terkait
pertanyaan/permasalahan yang
didapat saat diskusi di depan
kelas
3 Mempu menjawab pertanyaan
dengan benar dan tepat.
4 Menunjukan ketrampilan diskusi
yang baik
5 Mampu menyusun laporan tugas
proyek dengan benar.

Keterangan Rubrik Penilaian Ketrampilan :

4: Sangat baik
3:Baik
2: Kadang-kadang
1: Kurang baik

5. Buatlah panduan kegiatan eksperimen (Lembar Kerja Peserta Didik/LKPD)


alat alternatif tersebut.

Jawab
179

Lampiran 7
LEMBAR KERJA PROYEK

PERTEMUAN 1

Kelompok :.......................
Anggota Kelompok:
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................

A. TUJUAN PROYEK :

1. Siswa dapat menjelaskan teori asam basa berdasarkan konsep Arrhenius,

Bronsted Lowry dan Lewis.

2. Siswa dapat mengelompokkan senyawa kedalam asam dan basa berdasarkan

konsep Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis.

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

a. Siswa dapat mengidentifikasi asam basa berdasarkan konsep Arrhenius,

Bronsted Lowry dan Lewis.

b. Siswa dapat mengelompokkan senyawa ke dalam asam dan basa berdasarkan


konsep Arrhenius, Bronsted Lowry dan Lewis

C. URAIAN MATERI

1. Teori Arrhenius

a. Asam

Svante Arrhenius (1887) mengemukakan bahwa asam adalah suatu zat yang bila dilarutkan

ke dalam air akan menghasilkan ion hidronium (H+). Reaksi disosiasi yang terjadi sebagai

berikut:

HCl(aq) H+(aq) + Cl-(aq)


180

Tabel 1 Beberapa Asam, Nama Asam, dan Reaksi Disosiasinya

Rumus asam Nama asam Reaksi disosiasinya


HF Asam fluorida HF(aq) H+(aq) + F-(aq)
HBr Asam bromida HBr(aq) H+(aq) + Br -(aq)
H2S Asam sulfida H2S(aq) 2H+(aq) + S2-(aq)
CH3COOH Asam asetat CH3COOH(aq) H+(aq) + CH3COO-(aq)
HNO3 Asam nitrat HNO3(aq) H+(aq) + NO3 -(aq)
H2SO4 Asam sulfat H2SO4(aq) 2H+(aq) + SO42-(aq)
H3PO4 Asam fosfat H3PO4(aq) 3H+(aq) + PO43-(aq)
H2C2O4 Asam oksalat H2C2O4(aq) 2H+(aq) + C2O42-(aq)

Asam yang hanya menghasilkan sebuah ion H+ disebut asam monoprotik atau asam

berbasa satu, asam yang menghasilkan dua ion H+ setiap molekulnya disebut asam diprotik

atau asam berbasa dua.

b. Basa

Menurut Arhenius basa adalah suatu senyawa yang di dalam air dapat menghasilkan

ion OH-. Umumnya basa terbentuk dari senyawa ion yang mengandung gugus hidroksida

(OH-) di dalamnya.

Contoh:

NaOH (aq) Na+(aq) + OH-(aq)

Rumus basa Nama basa Reaksi dissosiasinya


NaOH Natrium hidroksida NaOH(aq) Na+(aq) + OH-(aq)
KOH Kalium hidroksida KOH(aq) K+(aq) + OH -(aq)
Ca(OH)2 Kalsium hidroksida Ca(OH)2(aq) Ca2+(aq) + 2OH -(aq)
Ba(OH)2 Barium hidroksida Ba(OH)2(aq) Ba2+(aq) + 2OH-(aq)
NH3 Amonia NH3(aq)+ H2O(l) NH4+(aq) + 2OH-(aq)
2. Teori Asam Basa Bronsted-Lowry

Tokoh yang bernama johannes Bronsted dan Thomas lowry mengusulkan bahwa yang

berperan dalam memberikan sifat asam dan basa suatu larutan adalah ion H+ atau proton.

Gagasan Bronsted dan lowry ini selanjutnya dikenal sebagai teori asam basa Bronsted

– lowry yang menyatakan bahwa asam adalah suatu ion atau molekul yang berperan
181

sebagai donor proton (pemberi H+) kepada suatu molekul atau ion, sedangkan basa adalah

ion atau molekul yang menerima proton (H+). Contoh :

HCl(g) + H2O(l) H3O+ (aq) + Cl-(aq)

Untuk reaksi ke kanan :

HCl merupakan asam karena memberikan ion H+ (donor proton) kepada molekul H2O

untuk berubah menjadi H3O+, sedangkan H2O merupakan basa karena menerima ion H+

(proton akseptor) dari molekul HCl dan berubah menjadi ion Cl. Jadi pasangan asam basa

konjugai untuk reaksi ke kanan adalah HCl dan Cl-.

Untuk reaksi kekiri :

Ion H3O+ merupakan asam karena memberikan ion H+ kepada ion Cl- dan berubah menjadi

H2O, sedangkan ion Cl- merupakan basa karena menerima H+ untuk berubah menjadi

molekul HCl . HCl dan Cl- merupakan pasangan asam basa konjugasi. Cl- merupakan basa

konjugat dari HCl, dan sebaliknya molekul HCl merupakan asam konjugat dari Cl-. H2O

dan H3O+ juga merupakan pasangan asam basa konjugasi. H2O merupakan basa konjugat

dari ion H3O+, dan sebaliknya H3O+ merupakan asam konjugat H2O.

3. Teori Asam Basa Lewis

Menurut Lewis yang dimaksud dengan basa adalah suatu senyawa yang dapat

memberikan pasangan elektron kepada senyawa lain atau donor pasangan elektron,

sedangkan asam adalah senyawa yang mampu menerima pasangan elektron atau akseptor

pasangan elektron. Contoh :

H+ + NH3 NH4+

H H
xx xx
+ x x x x
H + x N x H H x N x H
xx xx
H H
H H +
+ x
H + xN H
H< N H
H
asam basa H
182

Pada gambar di atas ditunjukkan bahwa ion H+ merupakan asam Lewis karena

mampu menerima pasangan elektron, sedangkan NH3 merupakan basa Lewis. Konsep asam

basa yang dikembangkan oleh Lewis didasarkan pada ikatan koordinasi. Atom yang

memberikan pasangan elektron dalam membentuk ikatan koordinasi akan bertindak sebagai

basa, sedangkan molekul yang menerima pasangan elektron disebut sebagai asam.

D. TUGAS SISWA

Tugas proyek ini dikerjakan dirumah bersama anggota kelompok yang telah dibagikan oleh
guru. Langkah-langkah yang harus anda kerjakan adalah:
1. Lakukanlah investigasi (searcing internet, bertanya pada ahli, dan mencari literatur
yang sesuai) tentang teori asam basa.
2. Dari hasil investigasi yang didapatkan, buatlah sebuah makalah sederhana dengan
format sebagai berikut:
a. Judul makalah
b. Tujuan
c. Uraian materi
d. Hasil investigasi dan pembahasan(dapat berupa foto dan tulisan)
e. Kesimpulan
3. Siswa membuat kliping tentang teori asam dan basa
4. Hasil yang telah didapatkan dipresentasikan pada deadline yang telah disepakati
bersama.
183

Lembar Kerja Proyek


INDIKATOR ALAMI

Tujuan Proyek

Setelah proyek dilaksanakan, siswa diharapkan dapat :


 Dapat menentukan indikator alami yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi
sifat suatu zat.
 Dapat membuat indikator alami.

Petunjuk

1. LKP dikerjakan secara berkelompok


2. LKP harus dikerjakan dengan sungguh - sungguh
3. Pengerjaan proyek harus didokumentasikan
4. Hasil kerja proyek akan dipresentasikan di depan kelas

Kelompok :...........................................

Anggota Kelompok :

1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ..................................................
5. ..................................................
6. ..................................................

Ingaatt !!!!

“taka ada seorangpun yang mencapai kesuksesan


tanpa melalui kerja keras”
184

Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator. Indikator asam

basa adalah zat-zat warna yang dapat memperlihatkan warna berbeda dalam larutan yang

bersifat asam atau basa. indikator yang dapat digunakan untuk menentukan sifat asam dan basa

suatu larutan adalah indikator alami dan indikator sintetis.

 Indikator alami

Indikator alami merupakan suatu indikator asam basa yang dapat didapatkan dari

ekstrak tumbuhan yang ada di alam. Adapun, beberapa indikator alami dapat menggunakan

bunga sepatu, bunga hidrangea, kol merah, ubi jalar ungu, bunga kertas dan kunyit. Indikator

alami dapat memperlihatkan warna yang berbeda untuk larutan asam dan basa. Trayek pH

yang dari indikator alami dapat digunakan untuk membedakan apakah larutan tersebut

termasuk asam atau basa.

 Sifat asam basa

Sifat umum yang dimiliki suatu larutan asam yaitu memiliki pH < 7 dan rasanya

asam, sedangkan basa memiliki pH > 7 dengan rasa yang pahit dan licin. Suatu larutan asam

atau basa dapat mudah ditentukan dengan menggunakan indikator alami ataupun sintetis.
185

Tugas Proyek

1. Carilah tumbuhan yang biasa kita temukan dalam kehidupan sehari-hari yang dapat
digunakan sebagai indikator alami (minimal 3).
2. Cobalah rancang sebuah percobaan untuk membuat indikator alami dari bahan yang telah
kalian temukan.
3. Rancangan percobaan harus disusun dalam bentuk laporan dengan urutan :
a. Judul percobaan
b. Tujuan percobaan
c. Alat dan bahan
d. Prosedur/cara kerja
e. Hasil
f. Kesimpulan
g. Dokumentsi kegiatan (video kegiatan)
h. Daftar pustaka
Catatan : kalian boleh mengggunakan internet sebagai literature, tapi jangan lupa
sertakan website yang kalian gunakan dalam daftar pustaka.
186

Lembar Kerja Proyek


IDENTIFIKASI ASAM BASA DENGAN INDIKATOR
ALAMI

Tujuan

 Menentukan suatu zat termasuk dalam asam atau basa dengan menggunakan
indikator alami.

Petunjuk
1
1. LKP dikerjakan secara berkelompok
2. LKP harus dikerjakan dengan sungguh - sungguh
3. Pengerjaan proyek harus didokumentasikan
4. Hasil kerja proyek akan dipresentasikan di depan kelas

Kelompok :...........................................

Anggota Kelompok :

1. ..................................................
2. ..................................................
3. ..................................................
4. ..................................................
5. ..................................................
6. ..................................................

Ingaatt !!!!

“Sikap positif adalah asset berharga dalam belajar”

“Ilmu tanpa budi adalah kerapuhan jiwa”


187

Tugas Proyek

1. Tentukanlah benda-benda di sekitar kalian termasuk ke dalam asam atau basa dengan
menggunakan indikator alami yang telah kalian buat.

Tahap Persiapan

a. Pilihlah benda-benda yang ada disekitar kalian yang dapat diuji sifatnya, contoh; air kapur, air
asam, air sabun, air keran.
b. Ujilah benda-benda yang telah kalian pilih dengan indikator yang telah kalian buat.
c. Golongkanlah benda-benda tersebut termasuk kedalam asam atau basa.

2. Rancangan percobaan harus disusun dalam bentuk laporan dengan urutan :

a. Judul percobaan
b. Tujuan percobaan
c. Alat dan bahan
d. Prosedur/cara kerja
e. Hasil
f. Kesimpulan
g. Dokumentasi kegiatan (video dan foto kegiatan)
h. Daftar pustaka
Catatan : kalian boleh mengggunakan internet sebagai literatur, tapi jangan lupa sertakan
website yang kalian gunakan dalam daftar pustaka.
188

LEMBAR KERJA PROYEK

PERTEMUAN 4

Kelompok :.......................
Anggota Kelompok:
1. .................................................
2. .................................................
3. .................................................
4. .................................................
5. .................................................

A. TUJUAN PROYEK :

Setelah mengerjakan LKS dengan tepat dan benarsiswa dapat membuat peta pikiran
tentang rumus penentuan pH suatu larutan

B. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat membedakan sifat asam kuat, asam lemah, basa kuat, dan basa lemah.

2. Siswa dapat menghitung konsentrasi H+ dari asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah.

3. Siswa dapat menghitung harga pH dari asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah.

4. Siswa dapat menentukan hubungan harga pH dengan asam lemah untuk mendapatkan derajat

ionisasi ( α ).

5. Siswa dapat menentukan hubungan harga pH dengan asam lemah untuk mendapatkan tetapan

disosiasi (Ka ).

6. Siswa dapat menentukan hubungan harga pH dengan basa lemah untuk mendapatkan derajat

ionisasi ( α ).

7. Siswa dapat menentukan hubungan harga pH dengan basa lemah untuk mendapatkan tetapan

disosiasi (Ka ).
189

C. URAIAN MATERI
 Sifat asam-basa kuat

Larutan asam/basa kuat dalam air bersifat sebagai elektrolit, karena sebagian atau

semua partikel zat yang terlarut mengalami ionisasi.

 Sifat asam-basa lemah

Asam dan basa lemah terionisasi sebagian dalam air sehingga memiliki nilai α yang

kecil dan membentuk kesetimbangan.

 Menghitung harga pH dan derajat ionisasi

o Derajat ionisasi dan tetapan ionisasi

Derajat ionisasi (α) adalah perbandingan antara jumlah zat yang

mengion dengan jumlah zat mula-mula.

α=

batas nilai derajat ionisasi adalah 0 ≤ α ≥1. Zat yang mengion sempurna

memiliki nilai α = 1. Zat yang tidak mengion memiliki nilai α = 0. Asam dan basa kuat

akan terion sempurna sehingga reaksi ionisasinya merupakan reaksi berkesudahan.

Sedangkan asam lemah dan basa lemah akan terion sebagian sehingga reaksinya

merupakan reaksi kesetimbangan ionisasi asam lemah dirumuskan sebagai :

HA H+ + A-

Ka =

Nilai Ka menentukan kekuatan asam. Semakin besar harga Ka, semakin kuat asam

tersebut. Hubungan antara derajat ionisasi dan tetapan ionisasi asam adalah:

α=√

Sedangkan reaksi ionisasi basa lemah adalah:


190

LOH L+ + OH-

Tetapan kesetimbangan ionisasi basa (Kb) lemah adalah :

Kb =

Nilai Kb menentukan kekuatan basa. Semakin besar harga Kb, semakin kuat basa

tersebut. Hubungan antara derajat ionisasi dan tetapan ionisasi asam adalah:

α=√

o Menentukan pH larutan

Konsentrasi ion H+ dan konsentrasi ion OH– dalam air, larutan asam atau

larutan basa merupakan bilangan yang sangat kecil. Oleh karena itu untuk

menyederhanakan bilangan kecil yang menunjukan konsentrasi ion H+ dipergunakan

konsep pH, (p berasal dari kata potenz yang berarti pangkat dan H tanda ato hidrogen).

pH adalah harga negatif dari logaritma H+ atau dinyatakan dengan rumus pH = –log [

H+ ] analoh dengan pH , maka pOH = –log [ OH– ]. Banyak reaksi kimia yang

kelangsungannya tergantung pada derajat keasaman (pH) lingkungannya, untuk

memudahkannya yaitu dalam ingkungan asam pH < 7, lingkungan basa : pH > 7,

lingkungan netral : pH = 7. Untuk dapat menghitung harga pH suatu asam dan basa

lemah maka diperlukan harga Ka atau Kb yaitu tetapan ionisasi asam dan basa. rumus

untuk dapat menghitung pH larutan asam dan basa lema adalah:

[H+] = √

Jika derajat ionisasi diketahui, maka konsentrasi H+ditentukan dengan:

[H+] = M x α

Sama halnya dengan asam lemah, penentuan pOH dari larutan basa lemah dapat

ditentukan dengan rumus :

[OH-] = √ dan [OH-] = M x α


191

D. TUGAS SISWA

Tugas proyek ini dikerjakan dirumah bersama anggota kelompok yang telah dibagikan oleh
guru. Langkah-langkah yang harus anda kerjakan adalah:
1. Lakukanlah investigasi tentang cara menghitung pH larutan (mencari di buku, internet,
artikel, dll)
2. Dari hasil investigasi yang didapatkan, buatlah sebuah peta pikiran menggunakan
kertas karton yang berisikan tentang rumus-rumus menghitung pH larutan.
3. Cantumkan contoh soal untuk setiap rumus dan tidak boleh persis dengan yang ada di
LKS
4. Hasil proyek yang didapatkan dibawa dan dipresentasikan pada deadline yang telah
disepakati bersama.
7. Buatlah instrument penilaian kognitif.
Jawab

Soal C4 → Menganalisis

Nomor Soal: 1 – 5

1. Sekelompok siswa akan menguji sifat asam basa berbagai bahan yang ada di
rumahnya. Mereka membuat dahulu indikator alam untuk mengujinya. Data
yang diperoleh dari berbagai tanaman tertera pada tabel berikut ini.

Bahan indikator alam Warna dalam larutan


Asam Basa
Kembang sepatu Merah Hijau
Daun Pandan Hijau Hijau
Kol ungu Ungu Kuning
Tomat Merah Merah

Bahan indikator manakah yang seharusnya dipilih mereka untuk menguji


bahan – bahan yang ada di rumahnya itu ?

I. Tomat dan daun pandan


II. Kembang sepatu dan tomat
III. Kol ungu dan kembang sepatu
IV. Daun pandan dan kembang sepatu

Jelaskan alasan Anda !

 Apabila ekstrak kol ungu ditetesi larutan asam (misalnya: HCl) maka akan
berubah warna menjadi ungu, sedangkan bila ditetesi larutan basa maka akan
berubah menjadi warna kuning. Apabila ekstrak kembang sepatu ditetesi
larutan asam (misalnya: asam cuka) maka akan berubah warna menjadi
merah, sedangkan bila ditetesi larutan basa atau larutan zat kapur maka akan
berubah menjadi warna hijau.
 karena indikator adalah sesuatu yang dapat membedakan suatu zat yang
bersifat asam atau basa. Jika warna tidak berubah maka bahan tersebut tidak
dapat digunakan sebagai zat indikator asam basa.
Pernyataan di bawah ini untuk soal nomor 2 – 3 !

Mira sering mengonsumsi buah yang ada pada gambar di samping.


Buah ini mengandung asam askorbat yang dikenal dengan vitamin C. Yuli tidak
dapat mengonsumsi buah ini sebab penyakit maagnya sering kambuh. Dokter
menyarankan Yuli untuk mengonsumsi obat jenis antacid. Selain di dalam buah-
buahan, cuka dapur dan air aki juga mengandung asam. Asam dan basa dapat diuji
dengan indikator buatan seperti kertas lakmus atau indikator alam. Keasaman
suatu bahan dapat diukur dengan skala pH. Misalnya pH minuman ringan
umumnya memiliki pH 4.

2. Apabila air jeruk diuji dengan kertas lakmus maka yang terjadi adalah . . .

Perubahan warna pada lakmus


Lakmus Merah Lakmus Biru
I Biru Merah
II Merah Biru
III Biru Biru
IV Merah Merah

Jelaskan alasan Anda !

 karena yang diuji adalah air jeruk yang bersifat asam karena mengandung asam
askorbat, sehingga apabila menggunakan lakmus merah warna lakmus akan tetap
berwarna merah (karena lakmus merah mengandung orchein yang bersifat
asam). Apabila menggunakan lakmus biru maka warna lakmus akan berubah
menjadi merah karena lakmus biru mengandung orchein yang bersifat basa
dimana pH nya > 7.
 karena pada jeruk terkandung zat asam yang apabila diberikan pada lakmus
merah maka warna pada lakmus tersebut tetap merah, sedangkan pada lakmus
biru akan berubah menajdi warna merah yang menunjukkan larutan/sampel
tersebut bersifat asam.
3. Mira dan Yuli menguji beberapa bahan yang ada di sekitar rumahnya dengan
kertas lakmus. Data yang diperoleh tertera pada tabel berikut.

Bahan Perubahan warna pada lakmus


Lakmus Merah Lakmus Biru
P Biru Merah
Q Merah Biru
R Biru Biru
S Merah Merah

Bahan manakah yang mengandung ion H+ pada percobaan mereka ?

I. P III. R

II. Q IV. S

Jelaskan alasan Anda !

 karena zat yang mengandung ion H+ adalah zat yang bersifat asam, sehingga
apabila zat tersebut diuji dengan lakmus merah akan tetap merah dan pada
lakmus biru akan terjadi perubahan warna menjadi merah.
+
 Ion H adalah ion yang dilepaskan oleh zat/larutan yang bersifat asam, sehingga
apabila kertas lakmus merah dicelupkan ka dalam larutan asam akan tetap
berwarna merah dan pada lakmus biru akan berubah menjadi warna merah.
Untuk soal nomor 4 – 5 menggunakan data berikut ini:

No. Zat pH
1 Cairan lambung 2
2 Urine 6
3 Sari anggur 5
4 Cairan usus 8
5 Susu sapi 7

4. Urutan nomor zat-zat berdasarkan naiknya keasaman adalah . . .

I. 1 2 3 4 5 III. 4 5 2 3 1

II. 2 1 4 5 3 IV. 4 5 3 2 1

Jelaskan alasan Anda !

 karena asam kuat memiliki trayek pH dari 3-1, sehingga dari data di atas terjadi
kenaikan asam dimana pada zat no. 4 yang awalnya basa kemudian selanjutnya
zat netral (no. 5) dan setelah itu zat yang tergolong asam kuat (zat no. 1) sehingga
didapatkan urutannya (4 5 2 3 1).
 karena pH asam < 7 jadi kenaikan keasaman dimulai dari cairan usus yang ber-pH
8, selanjutnya susu sapi ber-pH 7, kemudian urine, srai anggur, dan terakhir
cairan lambung yang ber-pH 2.

5. Dari data di atas zat yang dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu
menyala terang adalah . . .

I. 1 II. 2 III. 4 IV. 5

Jelaskan alasan Anda !

 karena semakin asam suatu benda maka semakin mudah menghantarkan arus
listrik karena dapat melepaskan ion H+ yang dapat terionisasi.

 yang dapat menghantarkan arus listrik dan membuat lampu menyala terang
adalah cairan lambung. Cairan lambung bersifat asam dan tergolong asam kuat
dan dilihat dari sifat asam yang dapat menghantarkan arus listrik karena bersifat
elektrolit kuat.
Soal : C4 Menganalisis

Nomor Soal: 6 – 11

6. Berdasarkan teori asam-basa Bronsted-Lowry, maka untuk reaksi :

NH3 + H2O → NH4+ + OH− adalah . . .

I. NH3 bersifat asam


II. NH4+ bersifat basa
III. H2O bersifat asam
IV. H2O bersifat basa

Jelaskan alasan Anda !

 karena dalam konsep Bronsted-Lowry, asam adalah senyawa yang dapat


memberikan proton [H+] atau donor proton, sedangkan basa adalah senyawa yang
menerima proton [H+] (aseptor proton). Pembagian asam-basa menurut Bronsted-
Lowry sebagai berikut:
Asam: spesi memberikan H+ (donor proton)
Basa: spesi menerima H+ (akseptor proton)
Pada reaksi di atas, H2O memberikan H+ pada NH3 sehingga H2O sebagai asam
dan NH3 sebagai basa.

7. Perhatikan reaksi asam-basa konjugasi menurut Bronsted-Lowry berikut!

(1) HSO−4 (aq) + H2O (l) → H3O+ (aq) + SO42−

(2) H2O (l) + S2− (aq) → OH− aq + HS− (aq)

Zat yang merupakan pasangan asam dan basa konjugasinya adalah . . .

I. HSO4− dan SO2− III. OH− dan HS−

II. HSO4− dan H2O IV. H2O dan OH−

Jelaskan alasan Anda !

 Menurut teori Bronsted-Lowry asam adalah senyawa yang mendonorkan proton


[H+] dan basa merupakan aseptor proton, dari reaksi di atas HSO4- memberikan
proton kepada H2O sehingga hasilnya H3O+ dan H3O+ memberikan proton kepada
SO42- sehingga kembali pada HSO4-. Oleh karena itu HSO4- bersifat asam dan
SO42- bersifat basa. HSO−4(aq) + H2O(l) → H3O+(aq) + SO42−
Pasangan-pasangan yang ada: HSO−4 berpasangan dengan SO2−4, H2O
berpasangan dengan H3O+. Dari H2 O(l) + S2− (aq) ↔ OH− aq + HS− (aq)
H2 O berpasangan dengan OH− , S2− berpasangan dengan HS−.
8. Berikut ini adalah persamaan reaksi menurut teori asam-basa Lewis.

CaO + CO2 → CaCO3

Berdasarkan persamaan reaksi di atas maka yang berperan sebagai asam


menurut teori asam-basa Lewis adalah . . .

I. CaO III. CaCO3

II. CO2 IV. CO

Jelaskan alasan Anda !

 karena menurut teori Lewis asam adalah senyawa yang menerima pasangan
elektron. Pada reaksi di atas, CO2 menerima sepasang elektron bebas dari CaO
sehingga CO2 bersifat asam.

9. Berikut adalah beberapa pernyataan tentang asam.

a. Dapat memerahkan kertas lakmus


b. Dalam air terionisasi melepaskan ion H+
c. Larutannya dapat menghantarkan listrik
d. Bersifat korosif
e. Merupakan elektrolit kuat
f. Memiliki rentangan pH dari 1 – 7

Pernyataan yang benar tentang asam, adalah pernyataan . . .

I. a b d e III. b c d e

II. a b e f IV. a b c d

Jelaskan alasan Anda !

 karena zat yang bersifat asam dapat memerahkan lakmus biru, zat tersebut dalam
air akan terionisasi melepaskan ion H+ (menurut teori Arrhenius), selain itu asam
kuat dapat menghantarkan arus listrik karena mengandung elektrolit kuat, pH
asam kuat (1-3) dan pH asam lemah (4-6), dan asam kuat juga bersifat korosif
atau merusak jaringan.
10. Senyawa yang direaksikan dengan air tetapi tidak dapat menghasilkan ion
OH− adalah . . .

I. NaOH III. Mg(OH)2

II. NH3 IV. CH3COOH

Jelaskan alasan Anda !

 karena senyawa CH3COOH adalah senyawa yang bersifat asam sehingga apabila
direaksikan dalam air (H2O) maka akan terjadi reaksi: CH3COOH + H2O →
CH3COO- + H+. Dari reaksi ini terlihat ion yang dihasilkan adalah ion H+ dimana
sesuai dengan teori Arrhenius spesi yang dalam air melepaskan ion H+ adalah
spesi yang bersifat asam.
 CH3COOH adalah asam lemah yang di dalam air terionisasi dan menghasilkan
ion CH3COO- dan ion H+.

11. Senyawa HClO4 dapat bersifat asam maupun basa, dari reaksi berikut yang
menunjukkan HClO4 bersifat basa adalah . . .

I. HClO4 + NH3 → ClO4− + NH4+ III. HClO4 + H2O → ClO4− + H3O+

II. HClO4 + OH− → ClO4− + H2O IV. HClO4 + N2H5+ → H2ClO4+ + N2H4

Jelaskan alasan Anda !

 Pada reaksi E, HClO4 menerima ion H+ (aseptor proton) dari N2H5+ sehingga
berubah menjadi H2ClO4+, sehingga HClO4 sebagai basa.
Atau
 N2H5+ menyumbangkan 1 proton kepada HClO4 sehingga bertambah 1 proton
untuk HClO4 dan menjadi H2ClO4+.
Soal: C5 (Mengevaluasi)

Nomor Soal: 12 – 17

12. pH air hujan yang dikumpulkan di Pantai Senggigi pada suatu hari adalah 6
dengan derajat ionisasinya (α) adalah 0,05, maka konsentrasi air hujan tersebut
adalah . . .

I. 1,5 x 10-5 M III. 2 x 10-5 M

II. 1 x 10-1 M IV. 2 x 10-1 M

Jelaskan alasan Anda !

Diket.: . . . .
Ditanya: . .

Jawab: [H+] = Ma . α

1x10-6 M = Ma . 5x10-2

Ma = 1x10-6 / 5x10-2

Ma = 2x10-5 M

13. Konsentrasi ion H+ dalam sebuah botol minuman sari jeruk impor adalah 3,2 x
10-4 M tepat setelah tutupnya dibuka. Hanya setengah botol minuman sari
jeruk yang dikonsumsi. Setengahnya lagi, setelah dibiarkan terbuka di udara
selama sebulan, ternyata konsentrasi ion hidrogennya sama dengan 1,0 x 10-3
M, maka pH minuman sari jeruk pada kedua kedaan tersebut adalah . . .

I. 3,49 dan 3,00 III. 3,57 dan 2,00

II. 3,39 dan 3,00 IV. 3,49 dan 2,00

Jelaskan alasan Anda !

Diketahui: . . .

Ditanya: . . .
+ -4
Jawab: Ketika botol pertama kali dibuka, [H ] = 3,2 x 10 M yang dimasukkan ke dalam
persamaan pH = - log [H+].

= - log (3,2 x 10-4) = 3,49

pada keadaan kedua , [H+] = 1,0 x 10-3 M, sehingga

pH = - log (1,0 x 10-3) = 3,00


14. pH larutan 0,01 M asam benzoat (C6H5COOH) adalah 2,50, maka nilai Ka
asam benzoat tersebut adalah . . .

I. 1 x 10-3 III. 3 x 10-3

II. 2 x 10-4 IV. 4 x 10-3

Jelaskan alasan Anda !

Diket: . . .
Ditanya: . . .
Jawab: pH = 2,50, maka [H+] = 1x10-2,5 M
[H+] = √Ma . Ka
([H+])2 = Ma. Ka
10-5 M = 10-2 M . Ka
Ka = 10-5 M / 10-2 M
Ka = 10-3

15. Suatu 1arutan basa lemah MOH mempunyai konsentrasi 0,1 M. Jika tetapan
ionisasi (Kb) basa lemah itu 10-5 maka pH larutan itu adalah . . .

I. 3 III. 11

II. 7 - log 5 IV. 11 + log 5

Jelaskan alasan Anda !

Diket: . . .

Ditanya: . . .

Jawab: [OH-] = √ Kb x M = √ 10-5 x 0,l M


= 10-3 M

pOH = -log [OH-]= -log 10-3 = 3

maka, pH = pKw - pOH


= 14 – 3 = 11
16. pH dari larutan H2SO3 0,002 M dengan derajat ionisasi (α) 0,01 adalah . . .

I. 5 – log 1 III. 6 – log 1

II. 5 – log 2 IV. 6 – log 2

Jelaskan alasan Anda !

Diket: . . .

Ditanya: . . .

Jawab: [H+] = Ma . α

[H+] = (2x10-3 M) (1x10-2 M)

[H+] = 2 x 10-5

Maka, pH H2SO3 yakni: pH = - log [H+]

pH = - log 2 x 10-5 = 5 – log 2

17. pH asam klorida (Mr = 36,5 g/mol) sebanyak 3,65 gram yang dilarutkan
dalam air hingga volumenya 1 L adalah . . .

I. 1 III. 5

II. 3 IV. 7

Jelaskan alasan Anda !

Diket: . . .

Ditanya: . . .

Jawab: n = m/Mr

= 3.65 g / 36,5 g mol-1 = 0,1 mol

 M = n/V = 0,1 mol / 1 L = 0.1 mol/L atau 0,1 M


 [H+] = a . Ma = 1 x 0.1 M = 0,1 M atau 1x10-1
 pH = - log [H+]
= - log 1x10-1
=1
Soal: C6 (Mensintesis)

Nomor Soal: 18 – 20

18.Berikut ini adalah gambar bunga bokor (Hydrangea macrophylla) yang


tergolong dalam satu spesies yang sama namun memiliki warna mahkota bunga
yang berbeda dari lingkungan yang berbeda pula.

Faktor utama penyebab adanya perbedaan warna mahkota bunga tersebut


adalah . . .

I. pH tanah III. Temperatur tanah

II. Iklim daerah IV. Air

Jelaskan alasan Anda !

 Karena pH tanah dapat mempengaruhi kadar keasaman tanah, dimana bunga


bokor yang hidup di tanah yang kadar asamnya tinggi (pH < 7), maka mahkota
bunganya akan berwarna biru. Apabila bunga bokor hidup di tanah yang kadar
asamnya rendah (pH > 7), maka mahkota bunganya akan berwarna merah.

 Bunga bokor merupakan salah satu jenis indikator asam-basa alami, dimana
warna mahkotanya sebagai indikator alami dan dapat menunjukkan suasana asam
ataupun basa dari tanah dimana bunga tersebut tumbuh.

19. Dita diminta ibunya untuk membersihkan ikan sebelum diolah menjadi lauk
makan malam. Bahan manakah yang harus dicampur dengan air untuk
menghilangkan bau amis ikan tersebut . . .

I. Air jeruk nipis III. Bawang merah

II. Daun seledri IV. Air perasan tomat


Jelaskan alasan Anda !

 Karena air jeruk nipis mengandung zat yang bersifat asam yang dapat menetralkan
bau amis dari ikan dan zat asam tersebut juga dapat menghambat pertumbuhan
mikroorganisme penghasil bau amis ikan.

20. Bambang adalah pasien dengan riwayat kesehatan yang bisa dikategorikan
sebagai pasien dengan tingkat rawat inap yang tinggi di rumah sakit. Hal ini
karena Bambang memiliki permasalahan pada tingginya kadar cairan asam di
lambung. Maka dokter memberikan resep untuk menurunkan kadar cairan
tersebut dengan mengkonsumsi obat jenis antacid. Manakah bahan berikut ini
yang terkandung dalam antacid ?

I. Mg(OH)2 III. HCl

II. CH3COOH IV. HCOOH

Jelaskan alasan Anda !

 Produksi asam lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan


menggunakan senyawa basa seperti Mg(OH)2 yang terdapat dalam obat jenis
antacida, sehingga pada saat orang mengalami sakit maag maka orang tersebut
mencari antacida untuk menghilangkan sakit maag. Sakit maag terjadi akibat
produksi asam lambung yang berlebihan (HCl).
TUGAS MATA KULIAH

DESAIN INSTRUMEN PENELITIAN PENDIDIKAN IPA

“INSTRUMEN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI KIMIA


SMA/SEDERAJAD HIDROLISIS GARAM.”

Oleh:

Intan Sahmadesti
NIM: I2E 017 007

PROGRAM STUDI MAGISTER PENDIDIKAN IPA


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS MATARAM
2018

1
A. Kajian Teori Kemampuan Berpikir Kritis

Mengenai berpikir kritis beragam definisi dikemukakan oleh para ahli, tetapi

komponen-komponen berpikir kritis yang dikemukakan para ahli mengandung

banyak kesamaan. Steven (1991 dalam Haryani, 2012) memberikan definisi

berpikir kritis dengan benar dalam memperoleh pengetahuan yang relevan dan

reliabel. Berpikir kritis adalah berpikir nalar, reflektif, bertanggung jawab, dan

mahir berpikir. Dari definisi steven ini seseorang yang berpikir kritis dapat

menentukan informasi yang relevan dan dapat membuat kesimpulan yang tepat.

Berpikir kritis dapat digambarkan sebagai metode ilmiah. Menurut Steven lagi,

berpikir kritis adalah metode tentang penyelidikan ilmiah, yaitu mengidentifikasi

masalah, merumuskan hipotesis, mengumpulkan data-data yang relevan, menguji

hipotesis secara logis, dan evaluasi serta membuat kesimpulan yang reliabel.

Edward Gleser mendefinisikan berpikir kritis sebagai 1) suatu sikap mau

berpikir secara mendalam tentang masalah-masalah dan hal-hal yang berada

dalam jangkauan pengalaman seseorang; 2) pengetahuan tentang metode-metode

pemeriksaan dan penalaran yang logis; dan 3) semacam suatu keterampilan untuk

menerapkan metode-metode tersebut. Berpikir kritis menuntut upaya keras untuk

memeriksa setiap keyakinan atau pengetahuan asumtif berdasarkan bukti

pendukungnya (Alec Fisher, 2008).

Ennis 1996 dalam Afrizon dkk, 2012 mengungkapkan bahwa, ada 12

indikator berpikir kritis yang dikelompokkan dalam lima besar aktivitas sebagai

berikut:

2
1. Memberikan penjelasan sederhana, yang berisi: memfokuskan pertanyaan,

menganalisis pertanyaan dan bertanya, serta menjawab pertanyaan tentang

suatu penjelasan atau pertanyaan.

2. Membangun keterampilan dasar, yang terdiri dari mempertimbangkan

apakah sumber dapat dipercaya atau tidak dan mengamati serta

mempertimbangkan suatu laporan hasil observasi.

3. Menyimpulkan yang terdiri dari kegiatan mendeduksi atau

mempertimbangkan hasil deduksi, menginduksi atau mempertimbangkan

hasil induksi, untuk sampai pada kesimpulan.

4. Memberikan penjelasan lanjut yang terdiri dari mengidentifikasi istilah-

istilah dan definisi pertimbangan dan juga dimensi, serta mengidentifikasi

asumsi.

5. Mengatur strategi dan teknik, yang terdiri dari menentukan tindakan dan

berinteraksi dengan orang lain.

Seseorang yang mempunyai keterampilan berpikir kritis dapat diidentifikasi

dari perilaku yang diperlihatkan. Menurut Angelo (dalam Haryani, 2012) ada lima

perilaku yang sistematis dalam berpikir kritis. Lima perilaku tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Keterampilan menganalisis

Keterampilan menganalisis merupakan suatu keterampilan menguraikan

sebuah struktur ke dalam komponen-komponen agar mengetahui

pengorganisasian struktur tersebut. Dalam keterampilan ini terkandung

tujuan untuk memahami sebuah konsep dengan cara menguraikan atau

3
merinci globalitas tersebut kedalam bagian-bagian yang lebih kecil dan

terperinci.

2. Keterampilan mensintesis

Keterampilan mensintesis merupakan keterampilan yang berlawanan

dengan keterampilan menganalisis. Keterampilan mensintesis adalah

keterampilan menggabungkan bagian-bagian menjadi sebuah bentukan

atau susunan yang baru.

3. Keterampilan mengenal dan memecahkan masalah

Keterampilan ini merupakan keterampilan aplikatif konsep kepada

beberapa pengertian. Keterampilan ini menuntut pembaca untuk

memahami bacaan dengan kritis sehingga setelah selesai kegiatan

membaca mampu mengungkap beberapa pokok pikiran bacaan, sehingga

mampu mempola sebuah konsep.

4. Keterampilan menyimpulkan

Keterampilan menyimpulkan adalah kegiatan akal pikiran manusia

berdasarkan pengertian/pengetahuan (kebenaran) yang dimilikinya, dapat

beranjak mencapai pengertian (kebenaran) yang baru yang lain.

5. Keterampilan mengevaluasi atau menilai

Keterampilan ini menuntut pemikiran yang matang dalam menentukan

nilai sesuatu dengan berbagai kriteria yang ada.

Pada dasarnya kemampuan berpikir kritis erat kaitannya dengan proses

berpikir kritis dan indikator-indikatornya. Indikator berpikir kritis dapat dilihat

4
dari karakteristiknya sehingga dengan memiliki karakteristik tersebut seseorang

dapat dikatakan telah memiliki kemampuan berpikir kritis.

Instrumen Keterampilan berpikir kritis yang penulis buat terbatas pada

indikator memberikan penjelasan sederhana, menyimpulkan, dan memberikan

penjelasan lanjut (Ennis, 1996).

B. Tinjauan Tentang Materi Hidrolisis Garam

1. Teori Hidrolisis Garam

Hidrolisis berasal dari kata hidro artinya air dan lisis artinya penguraian.

Jadi hidrolisis adalah reaksi penguraian dalam air. Hidrolisis garam adalah reaksi

penguraian garam dalam air membentuk ion positif dan ion negatif. Ion-ion

tersebut akan bereaksi dengan air membentuk asam (H3O+) dan basa (OH-)

asalnya. Reaksi hidrolisis berlawanan dengan reaksi penggaraman atau reaksi

penetralan. Reaksi penggaraman yaitu reaksi antara asam dengan basa yang

menghasilkan garam. Garam yang dihasilkan tidak selalu bersifat netral, tetapi

tergantung kekuatan asam dan basa pembentuk garam tersebut (Dyah, 2015).

Larutan garam yang terhidrolisis dapat menunjukkan ciri-ciri tertentu, misal

mampu mengubah warna kertas lakmus. Perubahan warna kertas lakmus ini

menunjukkan sifat asam-basa suatu larutan garam (Dyah, 2015).

2. Jenis Garam dan Reaksi Hidrolisis

Di dalam air, garam akan terionisasi dan apabila ion garam bereaksi dengan

air maka akan terjadi hidrolisis. Beberapa kemungkinan reaksi hidrolisis yang

dapat terjadi adalah (Sudarmo, 2014):

5
a. Ion garam breaksi dengan air dan menghasilkan ion H+, menyebabkan

konsentrasi ion H+ lebih besar daripada konsentrasi ion OH- sehingga

larutan bersifat asam.

b. Ion garam bereaksi dengan air dan menghasilkan ion OH- menyebabkan

konsentrasi ion H+ lebih kecil daripada konsentrasi ion OH- sehingga

larutan bersifat basa.

c. Ion garam tidak bereaksi dengan air sehingga konsentrasi ion H+ dan ion

OH- di dalam air tidak berubah dan larutan bersifat netral.

Berdasarkan asam dan basa pembentuknya, jenis garam dibedakan menjadi

empat sebagai berikut (Sudarmo, 2014) :

a. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa kuat jika dilarutkan

dalam air akan menghasilkan anion yang berasal dari asam lemah. Anion

tersebut bereaksi dengan air menghasilkan ion OH- yang menyebabkan

larutan bersifat basa.

Contoh :

CH3COONa(aq) → CH3COO-(aq) + Na+(aq)

Ion CH3COO- bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan :

CH3COO-(aq) + H2O(l) ↔ CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Adanya ion OH- yang dihasilkan dalam reaksi tersebut mengakibatkan

konsentrasi ion H+ di dalam air lebih sedikit daripada konsentrasi ion OH-

sehingga larutan bersifat basa. Dari dua ion yang dihasilkan oleh garam

tersebut, hanya ion CH3COO- yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion

6
Na+ tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka NaOH yang

terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Na+ kembali. Hidrolisis

ini disebut hidrolisis sebagian (Hidrolisis Parsial) sebab hanya sebagian

ion (ion CH3COO-) yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam yang

berasal dari asaml emah dan basa kuat akan terhidrolisis sebagian (parsial)

dan bersifat basa.

b. Garam yang Terbentuk dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam kuat dan basa lemah jika dilarutkan

dalam air akan menghasilkan kation yang berasal dari basa lemah. Kation

tersebut bereaksi dengan air dan menghasilkan ion H+ yang menyebabkan

larutan bersifat asam.

Contoh :

NH4Cl(aq) → NH4+(aq) + Cl-(aq)

Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan :

NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+(aq)

Adanya ion H+ yang dihasilkan dari reaksi tersebut mengakibatkan

konsentrasi ion H+ di dalam air lebih banyak daripada konsentrasi ion OH-

sehingga larutan bersifat asam. Dari kedua ion yang dihasilkan oleh garam

tersebut hanya ion NH4+ yang mengalami hidrolisis, sedangkan ion Cl-

tidak bereaksi dengan air. Jika dianggap bereaksi, maka HCl yang

terbentuk akan segera terionisasi menghasilkan ion Cl- kembali. Hidrolisis

ini juga disebut hidrolisis sebagian (hidrolisis parsial). Sebab hanya

sebagian ion yang mengalami reaksi hidrolisis. Jadi, garam yang berasal

7
dari asam kuat dan basa lemah akan terhidrolisis sebagian (parsial) dan

bersifat asam.

c. Garam yang Terbentuk dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah di dalam air

akan terionisasi, dan kedua ion garam tersebut bereaksi dengan air.

Contoh :

NH4CN(aq) → NH4+(aq) + CN-(aq)

Ion NH4+ bereaksi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan :

NH4+(aq) + H2O(l) ↔ NH4OH(aq) + H+(aq)

Ion CN- berekasi dengan air membentuk reaksi kesetimbangan :

CN-(aq) + H2O(l) ↔ HCN(aq) + OH-(aq)

Oleh karena dari kedua ion garam tersebut masing-masing

menghasilkan ion H+ dan ion OH-, maka sifat larutan garam ini ditentukan

oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi tersebut. Hidrolisis

garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah merupakan hidrolisis

total. Sebab kedua ion garam mengalami reaksi hidrolisis dengan air. Sifat

larutan ditentukan oleh nilai tetapan kesetimbangan dari kedua reaksi

tersebut. Jika Ka > Kb, maka larutan akan bersifat asam, dan jika Ka < Kb

maka larutan akan bersifat basa.

d. Garam yang terbentuk dari asam kuat dan basa kuat

Ion-ion yang dihasilkan dari ionisasi garam yang berasal dari asam

kuat dan basa kuat tidak ada yang bereaksi dengan air, sebab jika dianggap

8
bereaksi maka akan segera terionisasi kembali secara sempurna

membentuk ion-ion semula. Contoh: NaCl(aq) → Na+(aq) + Cl-(aq)

Ion Na+ dan Cl- di dalam larutan tidak mengalami reaksi dengan air,

sebab jika dianggap bereaksi dengan air, maka ion Na+ akan menghasilkan

NaOH yang akan segera terionisasi kembali menjadi ion Na+. Hal ini

disebabkan NaOH merupakan basa kuat yang terionisasi sempurna.

Demikian pula jika ion Cl- dianggap bereaksi dengan air, maka HCl yang

terbentuk akan segera terionisasi sempurna menjadi ion Cl- kembali. Hal

ini disebabkan HCl merupakan asam kuat yang akan terionisasi sempurna.

Kesimpulannya, garam yang berasal dari asam kuat daan basa kuat tidak

terhidrolisis. Oleh karena itu, konsentrasi ion H+ dan OH- dalam air tidak

terganggu, sehingga larutan bersifat netral.

3. Nilai Tetapan Hidrolisis (Kh) dan pH Larutan Garam

a. Garam dari Asam Lemah dan Basa Kuat

Garam jenis ini yang terhidrolisis hanya anion dari asam lemahnya.

Reaksinya sebagai berikut :

A- + H2O ↔ HA + OH-

Tetapan hidrolisis (Kh) dituliskan sebagai berikut.

Kh =

Jika dikalikan dengan , didapatkan rumus sebagai berikut.

Kh =

9
Sehingga Kh =

Jika [HA] = [OH-] berlaku rums berikut.

Dengan : Kw = tetapan ionisasi air (10-14)

Ka = tetapan ionisasi asam HA

[A-] = konsentrasi ion garam yang terhidrolisis

b. Garam yang berasal dari Asam Kuat dan Basa Lemah

Dengan cara yang sama untuk larutan garam BX yang berasal dari

asam kuat HX dan basa lemah BOH, maka terdapat reaksi-reaksi:

BX(aq) → B+(aq) + X-(aq)

Dan ion B+ akan mengalami reaksi hidrolisis :

B+(aq) + H2O(l) → BOH(aq) + H+(aq)

Dengan cara yang sama akan diperoleh nilai tetapan hidrolisis:

Kh =

Dan karena bersifat asam maka dapat ditentukan nilai konsentrasi ion H+:

[H+] =

Dengan : Kw = tetapan ionisasi air (10-14)

Kb = tetapan ionisasi basa BOH

[B+] = Konsentrasi ion garam yang terhidrolisis

10
c. Garam yang Berasal dari Asam Lemah dan Basa Lemah

Garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah terhidrolisis

total. Misalnya garam MZ yang berasal dari basa lemah MOH dan asam

lemah HZ. Reaksi hidrolisis yang terjadi adalah:

M+(aq) + Z-(aq) + H2O(l) ↔ MOH(aq) + HZ(aq)

Kh =

Jika dikalikan dengan akan diperoleh :

Kh = [OH- ]

Kh =

Dan jika disubstitusikan, maka diperoleh persamaan untuk menentukan

konsentrasi ion H+ dalam larutan :

[H+] =

Dari rumusan di atas maka nilai pH larutan garam yang berasal dari

asam lemah dan basa lemah tidak tergantung pada konsentrasi ion-ion

garam dalam larutan tetapi tergantung pada nilai Ka dan Kb dari asam dan

basa pembentuknya.

a. Jika Ka=Kb maka larutan akan bersifat netral (pH = 7)

b. Jika Ka > Kb maka larutan akan bersifat asam (pH < 7)

c. Jika Ka < Kb maka larutan akan bersifat basa (pH > 7)

11
SILABUS MATA PELAJARAN KIMIA

(Peminatan Bidang MIPA)

Satuan Pendidikan: SMA

Kelas : XI

Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai),
santun, responsif dan proaktif, dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam
berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang

dipelajarinya di sekolah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metoda sesuai

kaidah keilmuan.

12
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
1.1 Menyadari adanya keteraturan  Sifat garam Mengamati (Observing) Tugas 3 mgg x 4 - Buku
dari sifat hidrokarbon, yang  Mencari informasi dari berbagai  Merancang jp kimia
termokimia, laju reaksi, terhidrolisis sumber tentang hidrolisis garam percobaan kelas XI
kesetimbangan kimia, larutan dan  Tetapan  Melakukan identifikasi pH garam hidrolisis garam - Lembar
koloid sebagai wujud kebesaran hidrolisis (Kh) dengan menggunakan kertas kerja
Tuhan YME dan pengetahuan  pH garam yang lakmus atau indikator universal Observasi - Berbagai
tentang adanya keteraturan terhidrolisis atau pH meter  Sikap ilmiah sumber
tersebut sebagai hasil pemikiran dalam lainnya
Menanya (Questioning)
kreatif manusia yang melakukan
 Mengajukan pertanyaan yang
kebenarannya bersifat tentatif. percobaan dan
berkaitan dengan sifat garam
presentasi,
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah yang berasal dari:
misalnya: cara
(memiliki rasa ingin tahu, disiplin, - asam kuat dan basa kuat,
menggunakan
jujur, objektif, terbuka, mampu - asam kuat dan basa lemah,
kertas lakmus,
membedakan fakta dan opini, ulet, - asam lemah dan basa kuat,
indikator
teliti, bertanggung jawab, kritis, - asam lemah dan basa lemah
universal atau
kreatif, inovatif, demokratis, Mengumpulkan data pH meter;
komunikatif) dalam merancang (Eksperimenting) melihat skala
dan melakukan percobaan serta volume dan
 Merancang percobaan dan
berdiskusi yang diwujudkan suhu, cara
mempresentasikan hasil
dalam sikap sehari-hari.
rancangan identifikasi pH garam menggunakan
2.2 Menunjukkanperilaku kerjasama, untuk menyamakan persepsi pipet, cara
santun, toleran, cintadamai dan  Melakukan percobaan menimbang,
peduli lingkungan serta hemat identifikasi garam. keaktifan, kerja
dalam memanfaatkan sumber  Mengamati dan mencatat hasil sama,
daya alam. titrasi komunikatif, dan

13
Alokasi Sumber
Kompetensi Dasar Materi Pokok Pembelajaran Penilaian
Waktu Belajar
2.3 Menunjukkan perilaku peduli
responsifdan pro-aktif serta Mengasosiasi (Associating) lingkungan, dsb)
bijaksana sebagai wujud  Mengolah dan menganalisis data
kemampuan memecahkan hasil pengamatan Portofolio
masalah dan membuat keputusan  Menyimpulkan sifat garam yang  Laporan
terhidrolisis percobaan
3.12Menganalisis garam-garam yang  Menganalisis rumus kimia
mengalami hidrolisis. garam-garam dan memprediksi
sifatnya Tes tertulis uraian
 Menentukan grafik hubungan  Menganalisis
4.11 Merancang, melakukan, dan perubahan harga pH pada titrasi grafik hubungan
menyimpulkan serta menyajikan asam basa untuk menjelaskan perubahan harga
hasil percobaan untuk sifat garam yang terhidrolisis pH pada titrasi
menentukan jenis garam yang  Menentukan tetapan hidrolisis asam basa untuk
mengalami hidrolisis. (Kh) dan pH larutan garam yang menjelaskan sifat
terhidrolisis melalui perhitungan garam yang
terhidrolisis
Mengkomunikasikan  Menentukan
(Communicating) tetapan hidrolisis
 Membuat laporan percobaan (Kh) dan pH
identifikasi garam dan larutan garam
mempresentasikannya dengan yang
menggunakan tata bahasa yang terhidrolisis
benar. melalui
perhitungan

14
KISI-KISI INSTRUMEN INDIKATOR BERPIKIR KRITIS

JENJANG SEKOLAH : SMA

MATA PELAJARAN : KIMIA

ALOKASI WAKTU : 90 Menit

JUMLAH SOAL : 16

BENTUK SOAL : Uraian

KOMPETENSI INTI : Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural


berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan
humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang
kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.

15
KOMPETENSI DASAR: 3.12 Menganalisis garam-garam yang mengalami hidrolisis.

Indikator Jumlah
Aspek Kognitif
Keterampilan Sub Materi Indikator Soal
Berpikir Kritis C4 C5 C6

Memberikan Reaksi hidrolisis dan Menjelaskan pengertian hidrolisis garam


penjelasan pengertian hidrolisis 1 - - 1
sederhana garam

Reaksi hidrolisis kation Menjelaskan garam-garam yang


dan anion. mengalami hidrolisis. 3,5 2

Sifat-sifat garam Membedakan garam-garam yang


berdasarkan asam basa mengalami hidrolisis 8,9,10,
- - 4
penyusunnya 11

pH garam berdasarkan Menentukan pH dari garam-garam yang 14,16,


asam basa penyusunnya mengalami hidrolisis. - - 3
17

Penentuan derajat Menentukan derajat hidrolisis


hidrolisis 18,19 2

16
Indikator Jumlah
Aspek Kognitif
Keterampilan Sub Materi Indikator Soal
Berpikir Kritis C4 C5 C6

Menyimpulkan Reaksi hidrolisis anion Menjelaskan garam-garam yang


dan sifat-sifat garam mengalami hidrolisis
4,6 - - 2
perdasarkan asam basa
penyusunnya

Penentuan pH dan Kh Menentukan pH, Kh dari garam-garam 12,13,


dari suatu larutan yang mengalami hidrolisis. - - 3
15

Memberikan Reaksi hidrolisis dan Menjelaskan pengertian hidrolisis garam


penjelasan pengertian hidrolisis 2 - - 1
lebih lanjut garam

Sifat larutan garam Menjelaskan garam-garam yang


berdasarkan perubahan mengalami hidrolisis 7 1
kertas lakmus dan pH

Penentuan larutan Membedakan garam-garam yang


garam berdasarkan mengalami hidrolisis
10 - - 1
asam basa pembentuk
dari suatu larutan

Total 19 - - 19

17
INSTRUMEN TES KEMEMPUAN BERPIKIR KRITIS MATERI

HIDROLISIS GARAM

Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi


3.12 Menganalisis garam-garam 3.12.1. Menjelaskan pengertian
yang mengalami hidrolisis. hidrolisis garam.
3.12.2. Menjelaskan garam-garam
yang mengalami hidrolisis.
3.12.3. Membedakan garam-garam
yang mengalami hidrolisis.
3.12.4. Menentukan pH , Kh dari
garam-garam yang
mengalami hidrolisis.
3.12.5. Menentukan derajat
hidrolisis.

1. Pernahkah kamu merasakan nyeri seperti sakit kepala dan sakit gigi?

Untuk mengatasi rasa nyeri biasanya dokter memberikan obat yang

mengandung asam asetil salisilat yang dikenal dengan nama aspirin.

Aspirin sebenarnya merupakan garam dari asam lemah asetil salisilat.

Aspirin akan larut dalam darah dan menekan rasa sakit yang sedang kamu

rasakan. Proses melarutnya aspirin tersebut merupakan salah satu contoh

aplikasi dari konsep hidrolisis.

a. Apa yang kamu ketahui tentang pengertian hidrolisis garam?

b. Mengapa aspirin dikatakan sebagai contoh aplikasi dari konsep

hidrolisis garam?

18
c. Selain aspirin, sebutkan 3 aplikasi hidrolisis garam yang lain dalam

kehidupan sehari-hari!

(Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

2. Pemutih pakaian merupakan salah satu yang digunakan untuk

membersihkan noda membandel pada pakaian putih. Salah satu contoh

pemutih yaitu bayclin atau sunklin. Produk ini mengandung kira-kira 5 %

NaOCl yang sangat reaktif sehingga dapat menghancurkan pewarna

membandel pada pakaian sehingga pakaian menjadi putih kembali. Dari

pernyataan di atas analisislah apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis?

dan tuliskan bagaimana terjadinya reaksi hidrolisis pada senyawa NaOCl.

Memberikan penjelasan lebih lanjut (mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi) C4

3. Na+, CN-, CO32-, Al3+, S2-, SO42-. Dari ion-ion tersebut, analisislah ion-

ion yang mengalami hidrolisis ? Jelaskan !

Memberikan penjelasan sederhana (memfokuskan pertayaan) C4

4. Perhatikan contoh reaksi berikut

a. CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + Na+(aq)

CH3COO– + H2O → CH3COOH + OH–

Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi

b. NaCl(aq) + H2O(l) → Na+ + Cl-

Cl- (aq) +H2O(i)→ (tidak terhidrolisis )

Na+ + H2O → tidak terjadi reaksi

19
Analisis reaksi di atas , mengapa Na+ dan Cl- tidak terhidrolisis.

Menyimpulkan (membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

5. Perhatikan dan isilah table di bawah ini :

Reaksi Asam Basa


No Larutan
hidrolisisnya pembentuk pembentuk
1 NaCl
2 NH4Cl
3 CH3COONa
4 Na2CO3
5 CH3COONH4
6 NH4CN

Apakah larutan garam yang terdapat pada tabel di atas dapat mengalami

hidrolisis? jika mengalami hidrolisis, tuliskan reaksi hidrolisisnya!

Memberikan penjelasan sederhana (menganalisis argumen) C4

6. Ramalkan sifat (asam, basa atau netral) larutan garam berikut ini.

Jelaskan!

a. K2SO4
b. NH4Cl
c. NaHCO3
d. Ca(CH3COO)2
e. NH4NO3

(menyimpulkan (membuat dan menentukan hasil pertimbangan)) C5

7. Amati tabel hasil pengamatan berikut!

Larutan Perubahan warna pH


Lakmus Lakmus
merah biru
NaCl Merah Biru 7
Al2(SO4)3 Merah Merah <7
NaOCl Biru Biru >7
CH3COONH4 Merah Biru >7

20
a. Dari tabel hasil pengamatan tersebut, sebutkan larutan yang bersifat

asam dan sifat basa. Mengapa suatu larutan garam ada yang bersifat

asam, basa atau netral?

b. Adakah hubungan antara sifat garam (netral, asam, basa) dengan sifat

komponen asam dan basa pembentuknya?

c. Analisislah larutan garam yang mengalami hidrolisis parsial dan

hidrolisis total? Tuliskan persamaan reaksi ionisasinya!

Memberikan penjelasan lebih lanjut (mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi) C4

8. Analisis campuran larutan berikut dan jelaskan campuran yang

menghasilkan garam terhidrolisis?

a. 100 mL HCl 0,1 M + 100 mL NaOH 0,1 M

b. 100 mL CH3COOH 0,1 M+ 50 mL NaOH 0,1 M

c. 50 mL HCl 0,1 M + 50 mL NH4OH0,1 M


Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)

9. Terdapat beberapa zat kimia di laboratorium. Anisa diminta oleh guru

untuk menempatkan zat berikut di dalam suatu tempat yang sudah

ditentukan.

Tempat 1 Tempat 2
NH4CN CH3COONa
CH3COONH4 NH4Cl
(NH4)2CO3 NaCN
(NH4)2SO4

21
Identifikasi contoh senyawa garam tersebut. Mengapa guru meminta

Anisa menempatkan pada tempat yang ditentukan?

(Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan) C4

10. Berikut ini beberapa zat-zat kimia yang terdapat di laboratorium yaitu

NH4Cl, NaOH, Al2(SO4)3, HOCl, HCl, H2SO4, NaOCl, Al(OH)3, NH4OH.

Bantulah laboran tersebut dengan membuat tabel hidrolisis garam yang

berisi asam pembentuk, basa pembentuk dengan garamnya!

Memberikan penjelasan lanjut (mendefinisikan istilah dan

mempertimbangkan suatu definisi) C4

11. Di dalam laboratorium terdapat 100 mL H2SO4 dan 100 mL NH4OH

dengan konsentrasi masing-masing 0.4 M dan 0.8 M. Anda diminta

menentukan tetapan hidrolisis jika kedua larutan tersebut dicampurkan !

(pH= 2-log 5)

Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

12. Tentukan pH serta Kh campuran dari 100 mL larutan CH3COOH dan 100

mL larutan NaOH. Adapun pH dari masing-masing larutan berturut-turut

yaitu 3 dan 13 dan Ka=10-5.

Menyimpulkan (membuat dan menentukan hasil pertimbangan)

13. Jika diketahui:

a. 50 mL HCl 0,1 M
b. 50 mL CH3COOH 0,1 M
c. 50 mL NaOH 0,1 M
d. 50 mL NH4OH 0,1 M

22
Tentukan pH dan sifat larutan yang terbentuk jika Ka = 5x10-6 dan

Kb = 5x10-6

Menyimpulkan (membuat dan menetukan hasil pertimbangan ) C4

14. Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampur dengan 50 mL larutan

CH3COOH 0,5 M, hitung pH campuran yang terjadi (Ka = 10-6)!

Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

15. Jelaskan dari keempat garam berikut yang jika dilarutkan dalam air akan

mempunyai pH lebih besar daripada 7

a. Na2SO4
b. KCN
c. NH4Cl
d. KNO3

Menyimpulkan (membuat dan menetukan hasil pertimbangan ) C4

16. Anita seorang siswi yang mempunyai rasa ingin tahu yang tinggi. Ia selalu

ingin mencoba eksperimen baru, saat ini ia ingin membuat larutan garam

yang mempunyai pH = 9. Anita menyediakan 2 liter larutan natrium asetat

(Ka = 10-5). Tetapi Anita bingung, berapa massa natrium asetat yang

terdapat dalam larutan tersebut? (Ar H = 1, C = 12, O = 16, Na = 23)

(Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

17. Misalkan anda ingin membuat larutan dengan pH = 8 dengan cara

melarutkan suatu garam dalam air. Diantara garam berikut, manakah yang

akan anda gunakan jika Kh=10-5. Tentukan pula molaritasnya!

a. NH4Cl
b. KNO2
c. NaNO3

(Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

23
18. Hitung persen hidrolisis dari 0,1 M larutan amonium asetat, diketahui Ka =

1,72×10–5, Kb = 1,8 × 10–5 dan Kw = 1 × 10–14 . Apakah akan mengubah

derajat hidrolisis ketika 4 liter air ditambahkan ke dalam 1 liter 0,1 M

larutan amonium asetat tersebut?

Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan) C4

19. Tentukan derajat hidrolisis larutan garam MCl jika diketahui hargs Kb=

1x10-5 dan pH larutan MCl=5 !

Memberikan penjelasan sederhana (Memfokuskan pertanyaan)) C4

24
RUBRIK PENILAIAN

No. Soal Jawaban Indikator Penskoran


Berpikir Kritis

1 Pernahkah kamu merasakan nyeri seperti sakit a. Hidrolisis berasal dari kata hydro yang Memberikan 0 = tidak menjawab
kepala dan sakit gigi? Untuk mengatasi rasa berarti air dan lysis yang berarti penjelasan sama sekali
nyeri biasanya dokter memberikan obat yang penguraian sederhana
Hidrolisis merupakan reaksi penguraian 2 = menjawab benar
mengandung asam asetil salisilat yang dikenal (memefokuskan
molekul dalam air membentuk ion-ionnya tentang konsep hidrolisis
dengan nama aspirin. Aspirin sebenarnya pertanyaan)
merupakan garam dari asam lemah asetil garam
Hidrolisis garam merupakan reaksi kation
salisilat. Aspirin akan larut dalam darah dan atau anion suatu garam dengan air. Ion-ion 4 = menjawab
menekan rasa sakit yang sedang kamu garam dalam air bereaksi sedemikian rupa benar tentang
rasakan. Proses melarutnya aspirin tersebut dengan air sehingga air terurai menjadi ion konsep
merupakan salah satu contoh aplikasi dari hidroksida (OH−) dan ion hidronium hidrolisis garam
konsep hidrolisis. (H3O+). dan menjelaskan
a. Apa yang kamu ketahui tentang b. Aplikasi hidrolisis garam dalam alas an kenapa
hidrolisis garam? aspirin
kehidupan sehari-hari adalah:
b. Selain aspirin, sebutkan aplikasi dikatakan garam
 Sabun Cuci
hidrolisis garam yang lain dalam Garam natrium stearat (C17H35COONa) yang
kehidupan sehari-hari! terhidrolisis
akan mengalami hidrolisis dalam air
menghasilkan asam asam stearat dan 6 = menjawab benar
basanya yaitu natrium hidroksida. tentang konsep hidrolisis

25
 Urea garam dan memberikan
Agar mudah larut pupuk dibuat dalam minimal 3 aplikasi
bentuk pellet (garamnya) untuk hidrolisis garam dalam
menurunkan pH tanah. Misalnya kehidupan
pupuk (NH4)2SO4. garam (NH4)2SO4
bersifat asam, inon NH4+ akan
terhidrolisis dalam tanah membentuk
NH3 dan H+ yang bersifat asam.

 Pemutih Pakaian
Pemutih pakaian mengandung garam
NaClO yang sangat reaktif sehingga
mampu menghilangkan noda pakaian.
Garam NaClO terbentuk dari asam
lemah HOCl dengan basa kuat NaOH.
Ion OCl− terhidrolisis menjadi HOCl
dan OH−sehingga garam NaClO
bersifat basa.

2 Pemutih pakaian merupakan salah satu yang Hidrolisis garam yaitu suatu reaksi Memberikan 0 = tidak menjawab sama
digunakan untuk membersihkan noda penguraian garam dalam air membentuk ion penjelasan lebih sekali
membandel pada pakaian putih. Salah satu positif dan ion negatif. Ion tersebut akan lanjut
contoh pemutih yaitu bayclin atau sunklin. bereaksi dengan air membentuk asam (H3O+) (mendefinisikan 2 = menjelaskan
pengertian hidrolisis
Produk ini mengandung kira-kira 5 % NaOCl dan basa (OH-). istilah dan garam saja
yang sangat reaktif sehingga dapat mempertimbang

26
menghancurkan pewarna membandel pada NaClO → ClO- + Na+ kan suatu 4 = menjelaskan
pakaian sehingga pakaian menjadi putih definisi) pengertian hidrolisis
kembali. Dari pernyataan di atas analisislah Ion ClO- bereaksi dengan air membentuk tetapi kurang tepat dalam
apa yang dimaksud dengan reaksi hidrolisis? kesetimbangan menuliskan persamaan
Dan tuliskan bagaimana terjadinya reaksi ClO- + H2O ↔ HClO + OH- reaksi hidrolisis pada
hidrolisis pada senyawa NaOCl. senyawa NaClO.

6 = menjelaskan
pengertian hidrolisis
secara rinci dan tepat
serta benar dalam
menuliskan terjadinya
reaksi hidrolisis pada
senyawa NaClO

3 Berikut ini disajikan ion-ion Na+, CN-, CO32-, Al3+,  Na+ + H2O → (tidak terhidrolisis) karena Memberikan 0 = tidak menjawab
S2-, SO42-. Ion-ion manakah yang mengalami ion Na+ berasal dari basa kuat. penjelsan sama sekali
hidrolisis ? Jelaskan sederhana
 CN-+H2O↔HCN+OH- 2 = dapat menentukan
(terhidrolisis) karena ion CN- berasal dari (memfokuskan garam-gara yang
asam lemah. pertayaan)
mengalami hidrolisis
 CO32- + H2O ↔ H2CO3 + OH- 4 = dapat menentukan
(terhidrolisis) karena ion CO32- berasal garam-gara yang
dari asam lemah.
mengalami hidrolisis
serta menjelaskan dengan

27
 Al3+ + H2O ↔ Al(OH)3 + H+ reaksinya
(terhidrolisis) karena ion Al3+ berasal
dari basa lemah.
 S2-+H2O↔ H2S + OH- (terhidrolisis)
karena ion S2- berasal dari asam lemah.
 SO42- + H2O → (tidak terhidrolisis)
karena ion SO42- berasal dari asam kuat.
 Jadi ion-ion yang terhidrolisis yaitu ion
CN-, CO32-, Al3+ .
4 Perhatikan contoh reaksi berikut  CH3COONa merupakan garam yang Menyimpulkan 0 = tidak menjawab
berasal dari asam lemah dan basa kuat. (membuat dan sama sekali
a. CH3COONa(aq) → CH3COO–(aq) + menentukan
Garam yang berasal dari asam lemah dan
Na+(aq) hasil 2 = dapat menjelaskan
basa kuat jika dilarutkan dalam air akan
CH3COO– + H2O → CH3COOH + pertimbangan) kenapa Na+ dan Cl- tidak
menghasilkan anion yang berasal dari
OH– mengalami hidrolisis
asam lemah. Dan anion tersebut bereaksi
dengan kurang tepat
b. Na+(aq) + H2O(l) → (tidak dengan air menghasilkan ion OH- yang
terhidrolisis) menyebabkan larutan bersifat basa. 4 = dapat menjelaskan
Cl- (aq) +H2O(i)→ (tdak terhidrolisis) Sedangkan Na+ tidak bereaksi dengan air kenapa Na+ dan Cl- tidak
karena berasal dari basa kuat yang mengalami hidrolisis
Analisis reaksi di atas , mengapa Na+ dan Cl- terionisasi sempurna. Sama halnya dengan tepat
tidak terhidrolisis. dengan Cl- yang tidak mengalami
hidrolisis karena berasal dari HCl yang
merupakan asam kuat.
5 Perhatikan tabel di bawah ini dan lengkapilah  NaCl→Na+ + Cl- Memberikan 0 = tidak menjawab
bagian yang belum terisi ! Na+ + H2O→ (tidak terhidrolisis) penjelasan sama sekali

28
No Larutan
Reaksi Asam Basa Cl- + H2O→ (tidak terhidrolisis) sederhana 2 = dapat menentukan
hidrolisisnya pembentuk pembentuk
(memfokuskan garam-gara yang
1 NaCl Asam pembentuk = HCl pertanyaan) mengalami hidrolisis
2 NH4Cl Basa pembentuk = NaOH kation
3 CH3COONa
 NH4Cl→ NH4+ + Cl- 4 = dapat menentukan
4 Na2CO3 NH4 + H2O↔ NH4OH + H+ garam-gara yang
mengalami hidrolisis
5 CH3COONH4
Asam pembentuk = HCl kation serta menuliskan
6 NH4CN persamaan reaksinya
Basa pembentuk = NH4OH

 CH3COONa→CH3COO- + Na+
Analisislah tabel diatas, apakah larutan CH3COO- + H2O↔ CH3COOH + OH-
garam tersebut dapat mengalami hidrolisis
jika mengalami hidrolisis tuliskan reaksi Na+ + H2O→(tidak terhidrolisis)
hidrolisisnya serta tentukan garam yang Asam pembentuk = CH3COOH
mengalami hidrolisis kation
Basa pembentuk = NaOH

 Na2CO3→2Na+ + CO32-
Na+ + H2O→(tidak terhidrolisis)

CO32- + 2H2O↔ H2CO3 + 2OH-

Asam pembentuknya = H2CO3

Basa pembentuk = NaOH

29
 CH3COONH4→ CH3COO- + NH4+
CH3COO- + H2O↔ CH3COOH + OH-

NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

Asam pembentuk = CH3COOH

Basa pembentuk = NH4OH

 NH4CN→ NH4+ + CN-


NH4+ + H2O ↔ NH4OH + H+

CN- + H2O ↔ HCN + OH-

Adapun garam-garam yang mengalami


hidrolisis kation yaitu NH4Cl karena
dalam rekasi hidrolisisnya menghasilkan
H+. Adanya ion H+ yang dihasilkan dari
rekasi tersebut mengakibatkan
konsentrasi ion H+ dalam air lebih
banyak daripada konsentrasi ion OH-
sehingga larutan bersifat asam atau
mengalami hidrolisis kation.

6 Ramalkan sifat (asam, basa atau netral) a. K2SO4 (garam netral) Menyimpulkan 0 = tidak menjawab
larutan garam berikut ini. Jelaskan! (membuat dan sama sekali
K2SO4 → K+ + SO42- menentukan
2 = dapat menentukan

30
a. K2SO4 K+ + H2O → (Tidak terhidrolisis) hasil garam yang bersifat
b. NH4Cl pertimbangan) asam, basa maupun
c. NaHCO3 SO42-+ H2O → (Tidak terhidrolisis) netral
d. Ca(CH3COO)2
e. NH4NO3 b. NH4Cl (garam asam) 4 = dapat menentukan
+
NH4Cl → NH4 + Cl - garam yang bersifat
asam, basa maupun
NH4+ + H2O↔ NH4OH + H+ (terhidrolisis) netral dan mereaksiakn
tetapi kurang tepat
Cl- + H2O → (Tidak terhidrolisis)
6= dapat menentukan
c. NaHCO3 (garam basa)
garam yang bersifat
NaHCO3 → Na+ + HCO3- asam, basa maupun
netral dan mereaksiakan
Na+ + H2O → (Tidak terhidrolisis) dengan tepat
HCO3- + H2O↔H2CO3 + OH-
(terhidrolisis)

d. Ca(CH3COO)2 (garam basa)

Ca(CH3COO)2 → Ca2+ + CH3COO-

Ca2+ + H2O → (Tidak terhidrolisis)

CH3COO- + H2O↔ CH3COOH + OH-

31
(terhidrolisis)

e. NH4NO3 (garam asam)

NH4NO3 → NH4+ + NO3-

NH4+ + H2O↔ NH4OH + H+

NH3 +H3O+ (terhidrolisis)

NO 3- + H2O → (Tidak terhidrolisis)

7 Amati tabel hasil pengamatan berikut! Suatu larutan garam ada yang bersifat asam, Memberikan 0 = tidak menjawab
basa atau netral karena: penjelasan lanjut sama sekali
Larutan Perubahan warna pH

Lakmus Lakmus  Pada uji kertas lakmus menghasilkan (mendefinisikan 2 = dapat menyebutkan
merah biru perubahan warna yang berbeda. istilah dan larutan yang bersifat
 Lakmus merah berubah warna menjadi mempertimbang asam, basa dan netral
NaCl Merah Biru 7 biru dalam larutan basa sedangkan dalam kan suatu
larutan asam dan netral tidak terjadi 4 = dapat menjelaskan
Al2(SO4)3 Merah Merah <7 definisi)
perubahan warna. Lakmus biru berubah larutan yang bersifat
warna menjadi warna merah dalam larutan asam, basa dan netral
NaOCl Biru Biru >7
asam sedangkan dalam larutan basa dan
Merah Biru >7
netral tidak terjadi perubahan warna. 6 = dapat menjelaskan
CH3COONH4
 Jadi larutan yang bersifat asam yaitu larutan yang bersifat
Dari tabel hsil pengamatan tersebut, sebutkan Al2(SO4)3 karena merah tetap berwarna
asam, basa dan netral
merah sedangkan lakmus biru berubah
larutan yang bersifat asam dan sifat basa. serta menjelaskan larutan
menjadi biru
Mengapa suatu larutan garam ada yang garam yang mengalami

32
bersifat asam, basa atau netral? Jelaskan  Larutan yang bersifat basa yaitu NaOCl hidrolisis parsial
larutan garam yang mengalami hidrolisis karena lakmus merah berubah menjadi
parsial biru dan lakmus biru tetap berwarna biru
 Sedangkan larutan NaCl dan
CH3COONH4 bersifat netral karena
lakmus merah tetap merah dan lakmus
biru tetap berwarna biru
 Sedangkan larutan garam yang mengalami
hidrolisis parsial yaitu Al2(SO4)3 dan
NaOCl karena yang terhidrolisis hanya
Al3+ dan OCl- saja karena berasal dari basa
lemah dan asam lemah sedangkan SO42-
dan Na+ tidak terhidrolisis karena berasal
dari asam kuat dan basa kuat
8 Analisis campuran larutan berikut dan Campuran larutan yang menghasilkan garam (Memberikan 0 = tidak menjawab
jelaskan campuran yang mengalami hidrolisis terhidrolisis adalah: penjelasan sama sekali
garam! sederhana
a. 100 mL HCl 0,1 M + 100 mL NaOH 0,1 (Memfokuskan 2= dapat mereaksikan
a. 100 mL HCl 0,1 M + 100 mL NaOH 0,1 M M senyawa tetapi kurang
pertanyaan))
b. 100 mL CH3COOH 0,1 M+ 50 mL NaOH tepat
0,1 M
c. 50 mL HCl 0,1 M + 50 mL NH4OH 0,1 M HCl + NaOH → NaCl +H2O 4= dapat mereaksikan
A: 10 mmol 10 mmol - - senyawa dengan benar

B: 10 mmol 10 mmol 10 mmol 6= dapat menyebutkan


campuran yang
S: - - 10 mmol - mengalami hidrolisis dan

33
Tidak menghasilkan garam terhidrolisis menjelaskannya dengan
karena terbentuk dari asam kuat dan basa kuat benar

b. 100 mL CH3COOH 0,1 M+ 50 mL NaOH


0,1 M

CH3COOH + NaOH → CH3COONa +H2O

A: 10 mmol 5 mmol -

B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol

S: 5 - 5 mmol -

Bukan merupakan hidrolisis garam karena


menyisakan asam dan garamnya yang
merupakan larutan penyangga (buffer).

c. 50 mL NH4OH 0,1 M + 50 mL HCl 0,1


M

NH4OH + HCl → NH4Cl +H2O

A: 5 mmol 5 mmol -

B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol

S: - - 5 mmol

34
Menghasilkan garam terhidrolisis karena
terbentuk dari asam kuat dan basa lemah.
Dalam reaksi merupakan hidrolisis garam
karena menyisakan garamnya.

9 Berikut ini tabel zat kimia yang terdapat di Pada tempat 1 terdapat garam yang berasal (Memberikan 0 = tidak menjawab
laboratorium. Anisa diminta oleh guru untuk dari asam lemah dan basa lemah sedangkan penjelasan sama sekali
menempatkan zat berikut di dalam suatu tempat pada tempat 2 terdapat garam yang berasal sederhana
yang sudah ditentukan. dari asam kuat dan adapula yang berasal dari (Memfokuskan 2= dapat menentukan
basa kuat. Berdasarkan data tersebut sang pertanyaan) asam/basa pembentuknya
Tempat 1 Tempat 2
guru meminta Anisa meneglompokkan 4= dapat menentukan
NH4CN CH3COONa berdasarkan jenis-jenis hidrolisisnya yaitu asam/basa pembentuknya
hidrolisis total (tempat 1) dan hidrolisis serta dapat
CH3COONH4 NH4Cl
parsial (tempat 2) mengidentifikasi dasar-
(NH4)2CO3 NaCN dasr pengelompokan
(NH4)2SO4 dengan benar

Identifikasi contoh senyawa garam tersebut


mengapa guru meminta Anisa menempatkan pada
tempat yang ditentukan

10 Berikut ini beberapa zat-zat kimia yang Memberikan 0 = tidak menjawab


terdapat di laboratorium yaitu NH4Cl, NaOH, penjelasan lanjut sama sekali
Al2(SO4)3, HOCl, HCl, H2SO4, NaOCl, (mendefinisikan
Al(OH)3, NH4OH. Bantulah laboran tersebut istilah dan 2= dapat menentukan
asam/basa pembentuknya

35
dengan membuat tabel hidrolisis garam yang Tabel hidrolisis garam. mempertimbang saja
berisi asam pembentuk, basa pembentuk kan suatu
dengan garamnya Asam Basa Garam definisi) 4= dapat menentukan
pembentuk pembentuk asam/basa pembentuknya
serta dapat membuat
tabel hidrolisis garam
HCl NH4OH NH4Cl yang berisi asam
pembentuk, basa
H2SO4 Al(OH)3 Al2(SO4)3 pembentuk dan
garamnya dengan benar
HOCl NaOH NaOCl

11 Di dalam laboratorium terdapat 100 mL H2SO4 + 2NH4OH→ (NH4)2SO4 + H2O Memberikan 0 = tidak menjawab
H2SO4 dan 100 mL NH4OH dengan penjelasan sama sekali
konsentrasi masing-masing 0.4 M dan 0.8 M. A: 40 mmol 80 mmol - sederhana
Anda diminta menentukan tetapan hidrolisis (memfokuskan 2= dapat mereaksikan
B: 40 mmol 80 mmol 40 mmol dengan benar
jika kedua larutan tersebut dicampurkan ! pertanyaan)
(pH= 2-log 5) S: - - 40 mmol 40 4= dapat mereaksikan
mmol dan menetukan tetapan
n=2 hidrolis dengan tepat

[NH4)2SO4] =

= = 0,2 M

36
pH = 2- log 5

[H+] = 5 x 10-2

[H+] =

(5x10-2) =

(5x10-2)2 = Kh x 0,4

25x10-4 = Kh x 0,4

Kh =

= 6,25x10-3

Jadi tetapan hidrolisisnya yaitu 6,25x10-3

12 Tentukan pH serta Kh campuran dari 100 mL pH CH3COOH = 3 Menyimpulkan 0 = tidak menjawab


larutan CH3COOH dan 100 mL larutan + -3
(membuat dan sama sekali
NaOH. Adapun pH dari masing-masing [H ] = 10 menentukan
larutan berturut-turut yaitu 3 dan 13 dan pH NaOH = 13 hasil 2= dapat mereaksikan
Ka=10-5 pertimbangan) dengan benar
[H+] = 4= dapat mreaksikan dan
menetukan pH dan Kh
(10-3) =

37
(10-3)2= 10-5 x M

10-6 = 10-5 x M

M =

M = 10-1 dalam 100 mL

pOH = 14-13

=1

[OH-] = 10-1 dalam 100 mL

CH3COOH + NaOH →CH3COONa

A: 10 mmol 10 mmol - -

B: 10 mmol 10 mmol 10 mmol

S: - - 10 mmol

[CH3COONa] =

= 5x10-2

[OH-] =

38
=

= 0,7x10-5

pOH = - log [OH-]

= - log [7x10-6]

= 6-log 7

pH = 14 – pOH

= 14- (6- log 7)

= 8 + log 7

= 8,84

[OH-] =

0,7 x 10-5 =

(0,7 x 10-5)2 = Kh x 0,05

39
Kh = 49 x 10-12 x 5x 10-2

= 2,45 x 10-12

Jadi diperoleh pH sebesar 8,84 dan Kh


sebesar 2,45 x 10-12

13 Jika diketahui: a. HCl + NaOH Menyimpulkan 0 = tidak menjawab


(membuat dan sama sekali
a. 50 mL HCl 0,1 M menetukan hasil
b. 50 mL CH3COOH 0,1 M HCl + NaOH → NaCl + H2O 2= dapat mereaksikan
c. 50 mL NaOH 0,1 M pertimbangan)
dengan benar
d. 50 mL NH4OH 0,1 M A: 5 mmol 5 mmol - -
Tentukan pH dan sifat larutan yang terbentuk 4= dapat mereaksikan
jika Ka = 5x10-6 dan Kb = 5x10-6 B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol
dan menetukan
S: - - 5 mmol asam/basa pembentuknya

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan 6= dapat mereaksikan,


basa kuat bersifat netral dengan menetukan asam/basa
pembentuknya serta
nilai pH = 7. menentukan pH dengan
benar

40
b. HCl + NH4OH
HCl + NH4OH → NH4Cl + H2O

A: 5 mmol 5 mmol - -

B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol

S: - - 5 mmol

NH4Cl → NH4+ + Cl-

NH4+ + H2O ↔ + NH4OH + H+ (terhidrolisis)

Cl- + H2O → (tidak terhidrolisis)

[NH4Cl] =

= 0,005

[H+] =

[H+] =

41
=

= 10-5

pH = - log [H+]

= -log [10-5] = 5

Garam yang terbentuk dari asam kuat dan


basa lemah bersifat asam dengan nilai pH = 5.

c. CH3COOH + NaOH
CH3COOH +NaOH →CH3COONa +H2O

A: 5 mmol 5 mmol - -

B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol

S: - - 5 mmol

CH3COONa → CH3COO- + Na+

CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-


(terhidrolisis)

Na+ + H2O → (tidak terhidrolisis)

[CH3COONa] = = 0,05

42
[OH-] =

[OH-] =

= 10-5

pOH = - log [ OH-]

= -log [10-5]

=5

pH = 14-5

=9

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan


basa kuat bersifat basa dengan nilai pH = 9.

43
d. CH3COOH + NH4OH
CH3COOH+NH4OH →CH3COONH4 +H2O

A: 5 mmol 5 mmol - -

B: 5 mmol 5 mmol 5 mmol

S: - - 5 mmol

CH3COONH4 → CH3COO- + NH4+

CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH-


(terhidrolisis)

NH4++ H2O ↔ NH4OH + H2O (terhidrolisis)

[CH3COONH4] =

= 0,05

[H+] =

[H+] =

= = 10-7

44
pH = - log [H+]

= -log [10-7]

=7

Garam yang terbentuk dari asam lemah dan


basa lemah mengalami hidrolisis total
(sempurna). Sifat larutan tergantung pada
kekuatan relatif asam dan basanya (tergantung
pada nilai Ka dan Kb). Nilai Ka = Kb maka
garam bersifat netral dengan nilai pH = 7.

14 Jika 50 mL larutan KOH 0,5 M dicampur KOH + CH3COOH→CH3COOK + H2O Memberikan 0 = tidak menjawab
dengan 50 mL larutan CH3COOH 0,5 M, penjelasan sama sekali
hitung pH campuran yang terjadi (Ka = 10-6)! A: 25 mmol 25 mmol - - sederhana
(Memfokuskan 2= dapat mereaksikan
B: 25 mmol 25 mmol 25 mmol dengan benar
pertanyaan))
S: - - 25 mmol 4= dapat mereaksikan
CH3COOK →CH3COO + K - + dan menetukan pH

CH3COO- + H2O→ CH3COOH + OH-

K+ + H2O → (tidak terhidrolisis)

[ CH3COOK] = = 0,25

45
[OH-] =

[OH-] =

= 5x10-5

pOH = - log [OH- ]

= -log [5x10-5]

= 5-log 5

pH = 14- (5-log5)

pH = 9 + log 5 pH = 9,7

jadi pH yang diperoleh yaitu 9,7

15 Jelaskan dari keempat garam berikut yang a. Na2SO4 (berasal dari NaOH dan H2SO4) Menyimpulkan 0 = tidak menjawab
jika dilarutkan dalam air akan mempunyai pH sama-sama berasal dari kuat maka gram (membuat dan sama sekali
bersifat netral pH=7 menetukan hasil

46
lebih besar daripada 7 b. KCN (berasal dari KOH dan HCN) pertimbangan ) 2= dapat menyebutkan
Berasal dari basa kuat dan asam lemah asam dan basa
maka garam yang yang terbentuk bersifat pembentuknya
a. Na2SO4 basa sehingga pH>7
b. KCN 4= dapat menyebutkan
c. NH4Cl c. NH4Cl (berasal dari NH4OH dan HCl) asam dan basa
d. KNO3 berasal dari asam pembentuk kuat maka pembentuknya dan dapat
garam bersifat asam pH< 7
menjelaskan garam yang
d. KNO3(berasal dari KOH dan HNO3)
berasal dari basa pembentuk kuat maka memiliki pH>7
garam bersifat netral pH =7

Jadi garam yang memiliki pH lebih besar dari


7 yaitu KCN

16 Tentukan molaritas garam berikut jika anda a. NH4Cl (garam asam) Memberikan 0 = tidak menjawab
+ -
ingin membuat larutan dengan pH = 8 dan NH4Cl → NH4 + Cl penjelasan sama sekali
Kh=10-5.. sederhana
NH4++H2O↔NH4OH +H+ (terhidrolisis) 2= dapat mereaksikan
(Memfokuskan
a. NH4Cl dengan benar
b. KNO2 Cl- + H2O → (Tidak terhidrolisis) pertanyaan)
c. NaNO3 4= dapat mereaksikan
pH = 8
dan menetukan
[H+ ] = 10-8 molaritasnya

[H+] =

47
(10-8 ) =

(10-8) 2 = xM

M =

= 10-11

b. KNO2 (garam basa)


KNO2 → K+ + NO2−

K+ + H2O → (Tidak terhidrolisis)

NO2− + H2O↔ HNO2 + OH-

pH = 8

POH = 14 – 8 = 6

[OH- ] = 10-6

[OH+] =

(10-6 ) =

(10-6) 2 = xM

48
M = = 10-7

c. NaNO3

NaNO3 → Na+ + NO3-

Na+ + H2O → (Tidak terhidrolisis)

NO3− + H2O → (terhidrolisis)

Garam NaNO3 tidak bisa digunakan untuk


membuat pH = 8 karena berasal dari basa kuat
dan asam kuat sehingga bersifat netral dengan
pH = 7.

17 Anita adalah seorang siswi yang mempunyai CH3COONa → Na+ + CH3COO- (Memberikan 0 = tidak menjawab
rasa ingin tahu yang tinggi. Ia selalu ingin penjelasan sama sekali
mencoba eksperimen baru, saat ini ia ingin Na+ + H2O → (Tidak terhidrolisis) sederhana
membuat larutan garam yang mempunyai pH (Memfokuskan 2= dapat mereaksikan
CH3COO- + H2O ↔ CH3COOH + OH- dengan benar
= 9. Anita menyediakan 2 liter larutan (garam basa) pertanyaan))
natrium asetat (Ka = 10-5). Tetapi Anita 4= dapat mereaksikan
bingung, berapa massa natrium asetat yang pH = 9 dan menetukan massa
terdapat dalam larutan tersebut? (Ar H = 1, C natrium asetat
POH = 14 – 9 =5
= 12, O = 16, Na = 23)
[OH-] = 10−5

49
[OH-] = 10-5

Mr CH3COONa = 82

[OH- ] =

[10-5] =

[10-5]2 = 10-9

= 10-1= 0,1

Mol CH3COONa = M x V

= 0,1 M x 2L

= 0,2

Massa CH3COONa = mol x Mr

= 0,2 x 82

= 16,4 gram

50
18 Hitung persen hidrolisis dari 0,1 M larutan Ini adalah garam yang berasal dari asam Memberikan 0 = tidak menjawab sama
amonium asetat, diketahui Ka = 1,72×10–5, lemah dan basa lemah. penjelasan sekali
Kb = 1,8 × 10–5 dan Kw = 1 × 10–14 . Apakah Kh = sederhana
akan mengubah derajat hidrolisis ketika 4 liter (Memfokuskan 2 = dapat menentukan
air ditambahkan ke dalam 1 liter 0,1 M pertanyaan) Kh dengan benar
=
larutan amonium asetat tersebut? 4 = dapat menentukan
= 3,22 × 10 –5 Kh dengan persen
Derajat hidrolisis (α) = √Kh hidrolisis dengan benar

= √ (3,22 × 10–5) = 5,6 × 10–3 = 0,56%.


Dalam hal ini derajat hidrolisis garam dari
asam lemah dan basa lemah tidak tergantung
konsentrasi, oleh karena itu nilainya akan
tetap.

19 Tentukan derajat hidrolisis larutan garam MCl Diketahui : Kb=1x10-5 Memberikan 0 = tidak menjawab
jika diketahui hargs Kb= 1x10-5 dan pH larutan penjelasan sama sekali
MCl=5 ! pH=5 sederhana
(Memfokuskan 2= dapat menentukan
[H+]=10-5 konsentrasi dengan benar
pertanyaan)
Ditanyakan = derajat hidrolisis(α) 4= dapat menentukan
konsentrasi dan derajat
hidrolisis dengan benar

51
Penyelesaian:

[H+]=

10-5=

10-5=

(10-5)2=10-9xM

M=

= 10-1

= 0,1

= = =10-4

52
DAFTAR PUSTAKA

Afrizon, R., Ratnawulan., Fauzu, A. 2012. Peningkatan Perilaku Berkarakter dan


Keterampilan Perpikir Kritis Siswa Kelas IX MTsN model Padang Pada
Mata Pelajaran IPA-Fisika Menggunakan Model Problem Based
Intruction. Jurnal Penelitian Pembelajaran Fisika. 10-11.

Ennis, R. H. 1996. Critical Thinking. New Jersey. Prentice Hall.

Fisher, A. 2008. Berpikir Kritis: Sebuah Pengantar. Jakarta. Erlangga.

Haryani, D. 2012. Membentuk Siswa Berpikir Kritis Melalui Pembelajaran


Matematika. Artikel. Seminar Nasional dan Pendidikan Matematika
FMIPA UNY. Yogyakarta. 167-168.

53

Anda mungkin juga menyukai