(RPP)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran tidak
langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan Kompetensi
Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan memperhatikan
karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga,
sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan
kawasan internasional.
D. Materi Pembelajaran
Ikatan Hidrogen
Gaya tarik dipol-dipol
Gaya London
Fakta.
Titik didih dan titik leleh
Konsep
Gaya Van Der Waals, ikatan hidrogen
Prosedural
Langkah-langkah kegiatan demonstrasi
Alat/Bahan :
Penggaris, spidol, papan tulis, kertas manila
Alat dan Bahan Praktikum
Laptop & infocus
G. Sumber Belajar
Rahardjo, Sentot Budi. 2016. Kimia Berbasis Eksperimen untuk kelas X SMA dan MA Kelas X;
Tiga Serangkai
Sutresna,Nana. 2002 Kimia SMA Kelas IA, Grafindo
KTSP S M A N 2 PADANG TP 2019 / 2020 RPP Kimia Kelas X
Page 2
Johari,J.M.C,et al, 2004 Kimia SMA Kelas X, Esis
Kuswati,Tine Maria, et .al , 2006 Sains Kimia, Kelas X, Bumi Aksara
Johari,JMC dan Rachmawati,M,2006, Kimia SMA dan MA, Kelas X, PT Gelora Aksara
Pratama
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
No Tahap Kegiatan Karakter Waktu
1 Pendahuluan Guru : 15
Orientasi Menit
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, Religius
memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan berdoa Budaya
untuk memulai pembelajaran sekolah
Aperpepsi
Melalui tanya jawab mengingat kembali materi
tentang struktur lewis, ikatan kovalen dan kepolaran
senyawa.
Motivasi
Apabila materi ini dipahami dengan baik dan
sungguh-sungguh, maka peserta didik diharapkan
dapat menjelaskan tentang materi Ikatan Hidrogen,
Gaya van der walls dan kepolan senyawa kovalen
Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan
yang berlangsung
Mengajukan pertanyaan
Contoh :
Mengapa pisau yang terkena getah nangka tidak
dapat dibersihkan dengan air tapi dibersihkan
dengan menggunakan minyak goreng?
e. Verification (memverifikasi);
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan Gotong
(ditempelkan di dinding) untuk digunakan sebagai royong
bahan pada langkah berikutnya.
f. Generalization (menyimpulkan);
1. Peserta didik bekerja sama mengkaji ulang dan
menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang 10
3 Penutup interkasi antar molekul dan pengaruhnya terhadap sifat Menit
fisik Budaya
2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan masyarakat
penjelasan pada materi
2. Bentuk Penilaian:
a) Sikap : Lembar observasi (Lampiran 2)
b) Pengetahuan : Soal pilihan ganda / soal uraian (Lampiran 3 dan lampiran 4)
c) Keterampilan : Unjuk kerja /praktikum dan Lembar presentasi dan diskusi
(Lampiran 5 dan lampiran 6)
4. Remedial
a) Peserta Remedial
Remedial diberikan untuk peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas (belum mencapai
KKM)
b) Bentuk Pelaksanaan Remedial
Setelah guru melaksanakan analisis hasil tes, maka guru akan memperoleh informasi
ketuntasan hasil belajar secara klasikal (n). Pelaksanaan pembelajaran remedial
menggunakan salah satu bentuk kegiatan dengan ketentuan :
Jika n < 65%, maka dilaksanakan pembelajaran ulang yang diikuti dengan pemberian
tugas.
Jika 65% ≤ n < 80%, maka dilaksanakan bimbingan secara kelompok yang diikuti
dengan pemberian tugas.
Jika 80% ≤ n < 90%, maka dilaksanakan pemanfaatan tutor sebaya yang diikuti
dengan pemberian tugas.
Jika 90% ≤ n < 100%, maka dilaksanakan bimbingan secara individu yang diikuti
dengan pemberian tugas.
Seluruh kegiatan pembelajaran remedial diakhiri dengan pemberian tes ulang. (Soal
Terlampir)
c) Penilaian
Pemberian nilai KD bagi peserta didik yang mengikuti remedial di SMAN 2 Padang adalah
sesuai dengan nilai capaian yang diperoleh peserta didik setelah mengikuti tes ulang.
5. Pengayaan
a) Peserta Pengayaan
Pengayaan diberikan untuk peserta didik yang telah mencapai dan/atau melampaui KKM
b) Bentuk Pelaksanaan Pengayaan
Dari analisis hasil tes juga akan diperoleh informasi peserta didik yang akan mengikuti
pembelajaran pengayaan (x). Pelaksanaan pembelajaran pengayaan menggunakan salah satu
bentuk kegiatan dengan ketentuan :
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
I. MATERI PEMBELAJARAN
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yangpartikelnya berupa molekul
dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah (jauh di atas titik
didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya tarik antarmolekul. Akan tetapi,
pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu mendekati titik embunnya, terdapat
suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar molekul itulah yang memungkinkan
suatu gas dapat mengembun. (James E. Brady, 1990).
Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar molekul. Oleh
karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu zat cair diperlukan
energiuntuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul. Makin kuat gaya tarik antar molekul, makin
banyak energi yang diperlukan untuk mengatasinya, maka semakin tinggi titik cair atau titik didih.
1. Ikatan Hidrogen
Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogenterjadi
ikatanhidrogen.Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golonganA, VA, VIA, dan VIIA,
diberikan pada gambar berikut.
Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, yaitu titik
didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul. Kecenderungan itu sesuai dengan yang
diharapkan karena dari CH ke SnH massa molekul relatif meningkat, sehingga gaya Van der Waals juga
makin kuat. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti yang terlihat pada gambar, yaitu HF, H2O,
dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi dibandingkan anggota lain
dalam kelompoknya. Fakta itu menunjukkan adanya gaya tarik-menarik antarmolekul yang sangat kuat
dalam senyawa-senyawa tersebut. Walaupun molekul HF, H2O, dan NH 3bersifatpolar,gaya dipol-
dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tinggi itu.
Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atasdisebabkan oleh ikatan
lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady,2000). Oleh karena unsur F, O, dan Nsangat
elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H dalam senyawa-senyawa itu
sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom unsur yang sangat
elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui pasangan elektron bebas pada atom unsur
berkeelektronegatifan besar itu. Ikatan hidrogen dalam H2O disajikan pada gambar berikut :
Gambar : Molekul polar air (kiri) dan ikatan hidrogen pada air (kanan). Sumber:Chemistry, The
Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg. 2000.
A. Pilihan Ganda
2.
Pedoman pensekoran :
(LKPD 371)
Kelas :..........................................................................
Kompetensi Dasar :
3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat
Indikator :
3.7.1 Menganalisa interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls)
3.7.2 Menganalisa kaitan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen, gaya Van-Der Walls) dengan sifat
fisik senyawa.
Materi :
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yang partikelnya berupa
molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif rendah (jauh
di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada gaya tarik
antarmolekul.
Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu mendekati titik
embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik menarik antar molekul
itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun (James E. Brady, 1990).
Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik antar
molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu zat cair
diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul.
Makin kuat gaya tarik antar molekul, makin banyak energi yang diperlukan untuk mengatasinya,
maka semakin tinggi titik cair atau titik didih.
Jenis Gaya Tarik Antar Molekul
Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga
membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul yang
lemah.
Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada tahun 1928.
Oleh karena
itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya dispersi) (James E. Brady,1990).
Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu molekul
disebut polarisabilitas.
Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada umumnya,
makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami polarisasi.
Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat dikatakan
bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London.
Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (Ar = 4), 221
K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.
Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, yaitu titik
didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul.
Kecenderungan itu sesuai dengan yang diharapkan karena dari CH 4 ke SnH4 massa molekul
relatif meningkat, sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat.
Soal :
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..................................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................
Keterangan :
(1) Ketepatan pemilihan dan penggunaan alat : skor 1 – 25
(2) Kesungguhan dan keseriusan dalam bekerja : skor 1 – 25
(3) Ketelitian dalam bekerja : skor 1 – 25
(4) Laporan akhir : skor 1 – 25
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan Daftar
Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang sesuai
dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
Dapat mengemukanan ide dan berargumentasi dengan 4
Kemampuan baik
3
presentasi Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Keterangan :
(1) Penguasaan materi diskusi : skor 1 – 25
(2) Kemampuan menjawab pertanyaan: skor 1 – 25
(3) Kemampuan mengolah kata : skor 1 – 25
(4) Kemampuan menyelesaikan masalah : skor 1 – 25