Anda di halaman 1dari 24

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Identitas Sekolah : SMA


Mata pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/1
Materi Pokok : Gaya Antar Molekul
Alokasi Waktu : 3 kali 45 menit

A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.

KI3: Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual,


konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang
ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI4: Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri
serta bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metoda sesuai
kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi


KOMPETENSI DASAR DARI KI 3 KOMPETENSI DASAR DARI KI 4
3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, 4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar
atom dan molekul dengan sifat fisika ion, atom dan molekul dalam menjelaskan
zat sifat-sifat fisik zat di sekitarnya

IPK dari KD3 IPK dari KD4


3.7.4 Menjelaskan jenis jenis interaksi 4.7.1 Menerapkan konsep kepolaran untuk
antar molekul menentukan kelarutan suatu zat
(ikatan hidrogen, gaya Van-Der dalam pelarut.
Walls)
3.7. 5 Menjelaskan kaitan interaksi antar
molekul (ikatan hidrogen, gaya
Van-Der Walls) dengan sifat fisik
senyawa.

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Discovery Learning bervisi SETS dengan menggali
informasi dari berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah
informasi, diharapkan peserta didik terlibat aktif selama proses belajar mengajar
berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan
bertanggung jawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab pertanyaan, memberi
saran dan kritik, serta dapat Menjelaskan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen,
gaya Van-Der Walls), Menjelaskan kaitan interaksi antar molekul (ikatan hidrogen,
gaya Van-Der Walls) dengan sifat fisik senyawa serta Menerapkan konsep kepolaran
untuk menentukan kelarutan suatu zat dalam pelarut.

D. Materi Pembelajaran
Gaya antar molekul

E. Pendekatan, Metode dan Model Pembelajaran


Pendekatan : SETS
Model Pembelajaran : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : Diskusi, eksperimen, presentasi, tanya jawab, dan ceramah

F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD, alat Lab

G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2013.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.

H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
IPK :

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


dari KD3.7 dari KD 4.7
3.7.4 Menjelaskan interaksi antar
molekul (ikatan hidrogen, gaya
Van-Der Walls)
3.7. 5 Menjelaskan kaitan interaksi antar
molekul (ikatan hidrogen, gaya
Van-Der Walls) dengan sifat fisik
senyawa.

Pendahuluan (10 menit)


1. Memberi salam dan berdoa sebelum pembelajaran dimulai;
2. Mencek kehadiran peserta didik
3. Mengkondisikan suasana belajar yang menyenangkan;
4. Guru mengaitkan materi sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari
(bentuk Molekul)
5. Guru menyampaikan manfaat materi pembelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari
6. Guru menyampaikan kompetensi yang akan dicapai
7. Guru menyampaikan lingkup dan teknik penilaian yang akan digunakan
Kegiatan Inti (100 menit)
a. Stimulation (memberi stimulus)
1. Peserta didik memperhatikan dan mengamati titik didih beberapa bahan kimia di
laboratorium, yaitu : air (H2O), asam klorida (HCl), asam Florida (HF) yang
disajikankan lewat LCD. Contoh bahan pengamatan:
Pernahkah kalian pernah melihat dan memperhatikan material berupa garam gapur,
gula dan air? Perbedaan apakah yang dapat dikemukakan dari ketiga zat tersebut?
Bagaimana atom-atom tersebut saling berikatan sehingga terbentuk senyawa.

b. Problem Statement (mengidentifikasi masalah)


1. Perserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok (penentuan kelompok ditetapkan oleh
guru). Tiap kelompok terdiri 4–5 orang.
2. Peserta didik berdiskusi dalam kelompok untuk menuliskan gaya antar molekul dan
pengaruhnya terhadap sifat fisik, baerupa kelarutan dalam air dan titik didih
3. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.

c. Data Collecting (mengumpulkan data);


1. Peserta didik mencari dan mengumpulkan data dari hasil diskusi maupun dari
tanyangan presentasi tentang
a. Jenis interaksi
b. Ikatan hidrogen
c. Gaya VanderWalls
d. Pengaruh terhadap sifat fisik
2. Peserta didik terlibat aktif dalam diskusi dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang
disajikan kemudian menyelesaikan masalah yang ada, peserta didik termotivasi untuk
berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber maupun hand-out yang telah
dibagikan.
3. Peserta didik termotivasi untuk berdiskusi dan melakukan percobaan sederhana
perbedaan sifat senyawa ion dan senyawa kovalen.
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas manila yang telah disediakan dengan kreativitas
masing-masing.
d. Data Processing (mengolah data);
1. Peserta didik menuliskan hasil diskusi pada lembar aktivitas siswa
2. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
3. Masing-masing kelompok untuk mempresentasikan dengan menempelkan hasil-hasil
kerja kelompok di sekitar dinding ruang belajar.
e. Verification (memverifikasi);
1. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan (ditempelkan di dinding) untuk
digunakan sebagai bahan pada langkah berikutnya.
2. Perwakilan kelompok memperhatikan sajian/paparan serta menilai hasil karya dari
kelompok lain yang telah ditempelkan pada dinding sekitar ruang belajar,
mencermatinya dan membandingkan dengan hasil dari kelompoknya sendiri kemudian
mendiskusikan kembali pada kelompok masing-masing.
3. Perwakilan kelompok untuk memberikan tanggapan dengan mengajukan pertanyaan,
meminta konfirmasi ataupun memberikan masukkan terhadap kelompok lainnya.
4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
f. Generalization (menyimpulkan);
1. Peserta didik mengkaji ulang dan menyimpulkan hasil diskusi dalam kelompok tentang
gaya antar molekul dan pengaruhnya terhadap sifat fisik
2. Guru memberikan penguatan dengan memberikan penjelasan terhadap materi yang
masih.
Penutup (30 menit)
1. Memfasilitasi dalam menemukan kesimpulan tentang gaya antar molekul dan
pengaruhnya terhadap sifat fisik melalui review indikator yang hendak dicapai pada
hari itu.
2. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi yang akan dibahas dipertemuan berikutnya maupun
mempersiapkan diri menghadapi tes/ evaluasi akhir di pertemuan berikutnya (kegiatan
ini dilakukan di pertemuan ke-1).
3. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-2).
4. Memberi salam.
I. Penilaian

1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal),
atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 2 kali dan apabila setelah 2 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes
tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan)  n  n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n  n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
1. Contoh Uraian Materi
GAYA ANTAR MOLEKUL
Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yangpartikelnya
berupa molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang relatif
rendah (jauh di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri, tidak ada
gaya tarik antarmolekul. Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif
tinggi, yaitu mendekati titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya
tarik menarik antar molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun(James E.
Brady, 1990).
Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik
antar molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk menguapkan suatu
zat cair diperlukan energiuntuk mengatasi gaya tarik-menarik antar molekul. Makin kuat gaya
tarik antar molekul, makin banyak energi yang diperlukan untuk mengatasinya, maka semakin
tinggi titik cair atau titik didih.
1. Ikatan Hidrogen
Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogen terjadi
ikatan hidrogen. Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golongan A, VA, VIA, dan
VIIA, diberikan pada gambar berikut.

Gambar : Titik didih senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan
VIIA. Sumber: Chemistry,
The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg.2000.

Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA,
yaitu titik didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul. Kecenderungan itu
sesuai dengan yang diharapkan karena dari CH ke SnH massa molekul relatif meningkat,
sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat. Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti
yang terlihat pada gambar, yaitu HF, H2O, dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih
yang luar biasa tinggi dibandingkan anggota lain dalam kelompoknya. Fakta itu menunjukkan
adanya gaya tarik-menarik antarmolekul yang sangat kuat dalam senyawa-senyawa tersebut.
Walaupun molekul HF, H2O, dan NH bersifat polar,
gaya dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang mencolok tinggi itu.
Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atas disebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady,2000). Oleh karena unsur F, O, dan
N sangat elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom H dalam
senyawa-senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul terikat kuat pada
atom unsur yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul tetangganya melalui
pasangan elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan besar itu. Ikatan hidrogen
dalam H2O disajikan pada gambar berikut :

Gambar : Molekul polar air (kiri) dan ikatan hidrogen pada air (kanan). Sumber:Chemistry,
The Molecular Nature of Matter and Change, Martin S. Silberberg. 2000.

2. Gaya Tarik Dipol-dipol


Molekul yang sebaran muatannya tidak simetris, bersifat polar dan mempunyai dua
ujung yang berbeda muatan (dipol). Dalam zat polarmolekulnya cenderung menyusun diri
dengan ujung (pol) positif berdekatan dengan ujung (pol) negatif dari molekul di dekatnya.
Suatu gaya tarik-menarik yang terjadi disebut gaya tarik dipol-dipoldibandingkan gaya dispersi
(gaya London), sehingga zat polar cenderung mempunyai titik cair dan titik didih lebih tinggi
dibandingkan zat nonpolar yang massa molekulnya kira-kira sama. Contohnya normal butana
dan aseton
Gaya-gaya antarmolekul, yaitu gaya dispersi (gaya London) dan gaya dipoldipol, secara
kolektif disebut gaya Van Der Waals. Gaya dispersi setiap zat, baik polar maupun nonpolar zat
polar menambah gaya dispersi dalam zat itu. Dalam membandingkan zat -zat yang mempunyai
massa molekul relatif (Mr) kira-kira sama, adanya gaya dipol-dipol dapat menghasilkan
perbedaan sifat yang cukup nyata. Misalnya,normal butana dengan aseton. Akan tetapi dalam
membandingkan zat dengan
Massa molekul relatif (Mr) yang berbeda jauh, gaya dispersi menjadi lebih penting.
Misalnya, HCl dengan HI, HCl (momen dipol = 1,08) lebih polar dari HI (momen dipol = 0,38).
Kenyataannya, HI mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada HCl. Fakta itu menunjukkan
bahwa gaya Vlebih kuat daripada HCl. Berarti, lebih polarnya HCl tidak cukup untuk
mengimbangi kecenderungan peningkatan gaya dispersi akibat pertambahan massa molekul
dari HI.

3. Gaya Tarik-Menarik Dipol Sesaat – Dipol Terimbas (Gaya London)


Antarmolekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol
sesaat. Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan
elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu. Elektron senantiasa bergerak dalam orbit.
Perpindahan elektron
dari suatu daerah ke daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat
nonpolar menjadi polar, sehingga terbentuk suatu dipol sesaat. Dipol yang terbentuk dengan
cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat berpindah milyaran kali dalam 1 detik. Pada
saat berikutnya, dipol itu hilang atau bahkan sudah berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin
terjadi digambarkan pada gambar berikut :
Gaya London

Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya,
sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik
antarmolekul yang lemah. Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz
London pada tahun 1928. Oleh karena itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya
dispersi).
Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu
molekul disebut polarisabilitas. Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (M
) dan bentuk molekul. Pada umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin
mudah mengalami polarisasi. Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul
relatif, maka
dapat dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London. Misalnya,
radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium (A = 4), 221 K untuk
Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He. Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah
mengalami polarisasi dibandingkan molekul yang kecil, kompak, dan simetris. Misalnya,
normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang lebih tinggi dibandingkan
neopentana. Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang sama besar.
1. Penilaian
INTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Nama Satuan pendidikan : SMA
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
INSTRUMEN PENUGASAN
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3. 7 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan
sifat fisika zat
4.7 Menerapkan prinsip interaksi antar
ion, atom dan molekul dalam menjelaskan sifat-sifat fisik zat di
sekitarnya

Materi : Ikatan ion, ikatan kovalen, ikatan kovalen koordinasi dan ikatan
logam.
Contoh Tugas:

Buatlah tugas dalam bentuk laporan kelompok yang memuat tentang:

1. Pada kehidupan sehari-hari produk -produk yang mengandung senyawa ion


dan dan produk yang mengandunf senyawa kovalen

2. Tuliskan perbedaan cara pembentukan senyawa ion dan senyawa kovalen

3. Analisis cara membedakan senyawa ion dan senyawa kovalen ditinjau dari
sifat fisika dan sifat kimia

4. Atom unsur atom X dengan atom unsur Y dengan nomor atom secara
berturut-turut 17 dan 12.
a. Tuliskan rumus kimia dan jenis ikatan yang terbentuk
b. Bila arus listrik dialirkan pada larutan senyawa yang terbentuk dari X
dan Y, apakah larutan dapat menghantarkan listrik. Jelaskan
c. Untuk senyawa X dan Y, perkirakan :
1) Apakah titik didihnya relative tinggi/rendah
2) Kelarutannya dalam air (mudah/sukar)
Rubrik Penilaian

Nama peserta didik/kelompok : …………………………………………………


Kelas : ………………………………………………….
Tanggal Pengumpulan : .................................................................

No Kategori Skor Alasan


1. 1. Apakah tugas dikerjakan lengkap dan
sesuai dengan tanggal pengumpulan
yang telah disepakati?
2. 3. Apakah terdapat daftar pustaka sumber
infomasi dalam penyelesaian tugas
yang dikerjakan?
3. Apakah terdapat gambar / tabel dibuat
yang menarik sesuai dengan konsep?
4. Apakah bahasa yang digunakan untuk
menginterpretasikan lugas, sederhana,
runtut dan sesuai dengan kaidah EYD?
5. Apakah laporan yang dikerjakan sesuai
dengan konsep yang telah dipelajari?
6. Apakah dibuat kesimpulan?
Jumlah

Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
Rubrik
No
No Aspek IPK Teknik Bentuk Instrumen Penilaian/
IPK Penilaian penilaian Penilaian Kunci Jawaban

1 Pengetahuan 3.5.7 Diberikan data sifat fisik dan daya hantar zat A dan zat Tertulis PG Terlampir E
B, peserta didik dapat menentukan jenis ikatan yang
terdapat pada kedua zat tersebut dengan benar
3.5.3 Diberikan data no atom beberapa unsur, peserta didik Tertulis PG Terlampir A
dapat menentukan pasangan unsur yang dapat
membentuk ikatan ion
3.5.8 Diberikan data keelektronegatifan beberapa unsur, Tertulis PG Terlampir A
peserta didik dapat menentukan pasangan unsur yang
membentuk senyawa paling polar
3.5.2 Diberikan beberapa rumus senyawa dan data nomor Tertulis PG Terlampir B
atom, peserta didik dapat mengelompokkan senyawa
yang memenuhi kaidah Lewis
3.5.4 Diberikan beberapa rumus senyawa, peserta didik dapat Tertulis PG Terlampir D
mengelompokkan ke dalam kelomok senyawa
ion/kovalen
3.5.6 Diberikan data nomor atom dua unsur, peserta didik Tertulis PG Terlampir C
dapat memprediksi rumus kimia dan jenis ikatan yang
terbentuk bila dua unsur tersebut membentuk ikatan
2 Diberikan gambar gelas berisi campuran oli dan air serta Tertulis PG Terlampir Terlampir
data keelektronegatifan beberapa unsur, peserta didik
dapat memprediksi jenis ikatan, kepolaran dan kelarutan
senyawa yang terbentuk dalam air
Kisi-kisi soal
INSTRUMEN TES TERTULIS

Satuan Pendidikan : SMA


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas : X
Kompetensi dasar : 3.7 Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan
sifat fisika zat
Soal:

A. Pilihlah satu jawaban yang paling benar!


1. Perhatikan data sifat fisik dari 2 buah zat berikut!
No Sifat fisik Zat A Zat B
1 Daya hantar listrik lelehan Menghantar listrik Tidak menghantar listrik
2 Daya hantar listrik larutan Menghantar listrik Tidak menghantar listrik
3 Titik didik dan titik leleh Tinggi Rendah

Data berikut ini sifat fisis dari 2 jenis zat : Berdasarkan data tersebut, jenis ikatan yang
terdapat dalam zat A dan B berturut-turut adalah.
A. logam dan kovalen polar
B. kovalen non polar dan kovalen non polar
C. kovalen polar dan ion
D. hidrogen dan kovalen polar
E. ion dan kovalen non polar

2. Diketahui beberapa unsur dengan nomor atom: 17X, 3Y, 16Z, 19A, dan 20B. Pasangan
unsur yang dapat membentuk ikatan ion adalah....
A. A dan X
B. X dan Z
C. A dan Y
D. B dan Y
E. A dan B

3. Tabel berikut berisi data keelektronegatifan lima buah unsur:


Unsur Keelektronegatifan
M 3,98
P 3,16
Q 2,96
R 2,66
T 2,20
Senyawa yang paling polar adalah ….
A. MT
B. QR
C. QT
D. MR
E. RT
4. Perhatikan beberapa senyawa berikut :
(1) CO2
(2) NH3
(3) CH4
(4) BCl3
(5) H2O
Diketahui nomor atom : H = 1, B = 5, C = 6, N = 7, O = 8, dan Cl = 17
Berdasarkan struktur Lewisnya senyawa memenuhi kaidah oktet adalah ……..
A. (1), (2), dan (4)
B. (2), (3), dan (5)
C. (2), (4), dan (5)
D. (3), (4), dan (5)
E. (1), (3), dan (4)
,
5. Kelompok senyawa berikut yang merupakan kelompok senyawa ion adalah.....
A. NaCl dan HCl
B. H2O dan CO2
C. MgCl2 dan NH3
D. BaCl2 dan MgCl2
E. NaClO2 dan H2O

6. Unsur 11X23 berikatan dengan unsur 8Y16 membentuk suatu senyawa. Rumus kimia dan
jenis ikatan pada senyawa yang terbentuk adalah…
A. XY, ionik
B. XY2, ionik
C. X2Y, ionik
D. XY, kovalen
E. X2Y, kovalen
B. Selesaikan permasalahan berikut:

Minyak dan Air

Senyawa dibedakan menjadi dua berdasarkan kepolarannya, yaitu senyawa yang polar dan
senyawa yang non polar. Salah satu contoh senyawa polar adalah air, sedangkan senyawa non
polar adalah oli.

Air
(senyawa kovalen
polar)

Oli
(senyawa kovalen non
polar)

Sumber : www.pertamax7.net

Data kelektronegatifan

No Unsur No atom Kelektronegatifan


1 H 1 2,1
2 C 6 2,5
3 O 8 3,5
4 X 7 3,0
Keterangan : Perbedaan keelektronegatifan antar atom dalam suatu senyawa :
 Jika kurang dari atau sama dengan 0,4 tergolong senyawa non polar,
 Jika perbedaan keelektronegatifannya di atas 0,4 s.d. 1,7 tergolong senyawa polar.

Berdasarkan data di atas :


Bagaimana pendapat kamu jika senyawa yang terbentuk dari atom unsur X berikatan dengan
atom unsur H membentuk senyawa dicampur dengan air?
Pedoman pensekoran :

Alternatif Penyelesaian Skor

 Ikatan pada molekul air adalah ikatan kovalen polar karena memiliki
perbedaan keelektronegatifan O dan H = 3,5 – 2,1 = 1,4 1
 Ikatan pada oli adalah ikatan kovalen non polar karena selisih
keelektronegatifan C dan H = 2,5 – 2,1 = 0,4 1
 Ikatan antara 7X : 2,5 dengan 1H : 1 akan membentuk XH3 yang
bersifat polar 1
 Dengan selisih keelektronegatifan = 3,0 – 2,1 = 0,9 1
 Karena senyawa XH3 bersifat polar maka akan larut baik bila
dicampur dengan air. 1

Total skor 5

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
skor maksimal
INSTRUMEN PENILAIAN PRESENTASI
Nama Satuan pendidikan : SMA
Tahun pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X / Semester I
Mata Pelajaran : Kimia
Kelengkapan Penulisan Kemampuan
Total Nilai
No Nama Siswa Materi Materi Presentasi
Skor Akhir
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1

10

11

12

SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:

SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
 Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi
dan Daftar Pustaka
 Presentasi sistematis sesuai materi
4
 Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi  Dilengkapi gambar / hal yang menarik
yang sesuai dengan materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Materi dibuat dalam bentuk charta /
Power Point
 Tulisan terbaca dengan jelas
4
 Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi  Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
 Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
 Seluruh anggota berperan serta aktif
4
 Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
 Manajemen waktu yang baik
 Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
 Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
 Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
LEMBAR KEGIATAN SISWA
(LKS)
Nama Siswa :..................................
Kelas/No :..................................

Kompetensi Dasar :
Menghubungkan interaksi antar ion, atom dan molekul dengan sifat fisika zat

INTERAKSI ANTAR MOLEKUL


Nama
Kelas
Indikator :
Menjelaskan interaksi antar molekul (gaya antar molekul) dengan sifatnya.
Materi :
Gaya Antar Molekul
 Dalam kehidupan sehari-hari, kita menemukan berbagai jenis zat yang partikelnya
berupa molekul dan berbeda fasa. Dalam fasa gas, pada suhu tinggi dan tekanan yang
relatif rendah (jauh di atas titik didihnya), molekul-molekul benar-benar berdiri sendiri,
tidak ada gaya tarik antarmolekul.
 Akan tetapi, pada suhu yang relatif rendah dan tekanan yang relatif tinggi, yaitu
mendekati titik embunnya, terdapat suatu gaya tarik-menarik antarmolekul. Gaya tarik
menarik antar molekul itulah yang memungkinkan suatu gas dapat mengembun (James
E. Brady, 1990).
 Molekul-molekul dalam zat cair atau dalam zat padat diikat oleh gaya tarikmenarik
antar molekul. Oleh karena itu, untuk mencairkan suatu zat padat atau untuk
menguapkan suatu zat cair diperlukan energi untuk mengatasi gaya tarik-menarik antar
molekul.
 Makin kuat gaya tarik antar molekul, makin banyak energi yang diperlukan untuk
mengatasinya, maka semakin tinggi titik cair atau titik didih.
Jenis Gaya Tarik Antar Molekul
1. Gaya Dipol – dipol
 Merupakan gaya tarik – menarik listrik antara ujung (pol) negative dari satu molekul
dengan ujung (pol) positif molekul lain disekitarnya
 Terdapatnya dalam senyawa kovalen polar
2. Gaya Dipol – dipol Terimbas
 Merupakan gaya tarik-menarik antara dipole dari suatu molekul polar dengan dipole
terimbas dari molekul lain disekitarnya.
 Terdapatnya antara zat polar dengan zat nonpolar
3. Gaya Dipol Sesaat Dipol Terimbas (Gaya London = Gaya Dispersi)
 Antar molekul nonpolar terjadi tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol
sesaat.
 Pada waktu membahas struktur elektron, kita mengacu pada peluang untuk menemukan
elektron di daerah tertentu pada waktu tertentu.
 Elektron senantiasa bergerak dalam orbit. Perpindahan electron dari suatu daerah ke
daerah lainnya menyebabkan suatu molekul yang secara normal bersifat nonpolar
menjadi polar, sehingga terbentuk suatu dipol sesaat.
 Dipol yang terbentuk dengan cara itu disebut dipol sesaat karena dipol itu dapat
berpindah milyaran kali dalam 1 detik. Pada saat berikutnya, dipol itu hilang atau
bahkan sudah berbalik arahnya. Suatu saat yang mungkin terjadi digambarkan pada
gambar berikut :

 Dipol sesaat pada suatu molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya,
sehingga membentuk suatu dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik
antarmolekul yang lemah.
 Penjelasan teoritis mengenai gaya-gaya ini dikemukakan oleh Fritz London pada
tahun 1928. Oleh karena
 itu gaya ini disebut gaya London (disebut juga gaya dispersi) (James E. Brady,1990).
 Kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau untuk mengimbas suatu
molekul disebut polarisabilitas.
 Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada
umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami
polarisasi.
 Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka dapat
dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London.
 Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium
(Ar = 4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.
 Molekul yang bentuknya panjang lebih mudah mengalami polarisasi dibandingkan
molekul yang kecil, kompak, dan simetris.
 Misalnya, normal pentana mempunyai titik cair dan titik didih yang lebih tinggi
dibandingkan neopentana.
 Kedua zat itu mempunyai massa molekul relatif yang sama besar.
 Gaya dispersi (gaya London) merupakan gaya yang relatif lemah. Zat yang molekulnya
bertarikan hanya berdasarkan gaya London, yang mempunyai titik leleh dan titik didih
yang rendah dibandingkan dengan zat lain yang massa molekul relatifnya kira-kira
sama. Jika molekul-molekulnya kecil, zat-zat itu biasanya berbentuk gas pada suhu
kamar, misalnya hidrogen (H2), nitrogen (N2), metana (CH4), dan gas-gas mulia.
4. Ikatan Hidrogen
 Antara molekul-molekul yang sangat polar dan mengandung atom hydrogen (senyawa
hidrida) terjadi ikatan hidrogen.
 Titik didih senyawa “hidrida” dari unsur-unsur golongan IVA, VA, VIA, dan VIIA,
diberikan pada gambar

 Perilaku normal ditunjukkan oleh senyawa hidrida dari unsur-unsur golongan IVA,
yaitu titik didih meningkat sesuai dengan penambahan massa molekul.
 Kecenderungan itu sesuai dengan yang diharapkan karena dari CH4 ke SnH4 massa
molekul relatif meningkat, sehingga gaya Van der Waals juga makin kuat.
 Akan tetapi, ada beberapa pengecualian seperti yang terlihat pada gambar, yaitu HF,
H2O, dan NH3. Ketiga senyawa itu mempunyai titik didih yang luar biasa tinggi
dibandingkan anggota lain dalam kelompoknya.
 Fakta itu menunjukkan adanya gaya tarik-menarik antarmolekul yang sangat kuat
dalam senyawa-senyawa tersebut. Walaupun molekul HF, H2O, dan NH3 bersifat
polar, gaya dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik didih yang
mencolok tinggi itu.
 Perilaku yang luar biasa dari senyawa-senyawa yang disebutkan di atas disebabkan oleh
ikatan lain yang disebut ikatan hidrogen (James E. Brady, 2000). Oleh karena unsur F,
O, dan N sangat elektronegatif, maka ikatan F – H, O – H, dan N – H sangat polar, atom
H dalam senyawa-senyawa itu sangat positif. Akibatnya, atom H dari satu molekul
terikat kuat pada atom unsur yang sangat elektronegatif (F, O, atau N) dari molekul
tetangganya melalui pasangan elektron bebas pada atom unsur berkeelektronegatifan
besar itu.
 Ikatan hidrogen dalam H2O disajikan pada gambar

Soal :
1. Gaya Van Der Walls adalah

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................

...............................................................................................................................................
......................
2. Gaya London adalah

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
.................................

3. Ikatan Hidrogen adalah

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
............................

4. Bagaimana pengaruh gaya tarik antar molekul terhadap sifat molekul ?


...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..................................................................
5. Kenapa titik didih H2O lebih tinggi dibanding dengan HF ? padahal HF merupakan
molekul polar yang mempunyai perbedaan keelektronegatifan lebih besar dibanding H2O,
Jelaskan !

...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
...............................................................................................................................................
..................................................................

Anda mungkin juga menyukai