Anda di halaman 1dari 17

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SMA Negeri Pamotan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester :X/1
Materi Pokok : Interaksi antar partikel
Alokasi Waktu : 3 x 45 JP ( 1 x pertemuan)

A. Kompetensi Inti (KI)


1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
2. Menghayati dan mengamalkan perilaku a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), e. bertanggung jawab, f. responsif, dan g. pro-aktif, dalam
berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan kawasan
internasional.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang a. ilmu pengetahuan, b. teknologi, c. seni, d. budaya, dan e. humaniora
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
4. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara: a. efektif, b. kreatif, c.
produktif, d. kritis, e. mandiri, f. kolaboratif, g. komunikatif, dan h. solutif, dalam ranah konkret
dan abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu
menggunakan metoda sesuai dengan kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.7 Menentukan interaksi antar 3.7.1.Menjelaskan pengertian interaksi antar
partikel (atom, ion, dan molekul atom,ion,molekul
molekul) dan kaitannya 3.7.2. Menjelaskan hubungan interaksi antar
dengan sifat fisik zat partikel dengan sifat fisik zat
3.7.3.Menjelaskan interaksi antar partikel dalam
peristiwa di sekitar
4.7 Menalar sifat-sifat zat di 4.7.1 Menyajikan hasil analisis berdasarkan data
sekitar kita dengan pengamatan dan diskusi terkait hubungan
menggunakan prinsip interaksi antar partikel dengan sifat fisik zat
interaksi antar partikel

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran problem based learning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat Memahami,
menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural tentang
interaksi antar partikel.
D. Materi Pembelajaran
 Pengertian interaksi antar molekul atom,ion,molekul
 Hubungan interaksi antar partikel dengan sifat fisik zat
 Interaksi antar partikel dalam peristiwa di sekitar

E. Pendekatan / Metode / Model Pembelajaran


a. Pendekatan : Saintifik
b. Metode : Diskusi
c. Model : Problem Based Learning

F. Media/alat, Bahan, dan Sumber Belajar


1. Media/alat : Internet, laptop, LCD
2. Bahan : bahan tayang, lembar diskusi

G. Sumber Belajar
 Muchtaridi . 2013 Buku Kimia Untuk SMA /MA Kelas X. Yudhistira
 Sudarmo Unggul. 2016 Buku Kimia Untuk SMA/MA Kelas X . Jakarta :Erlangga
 Umiyati Nurhalimah. 2016 Buku Guru Kimia Untuk SMA / MA Kelas X .
Surakarta:Mediatama

H. Kegiatan Pembelajaran

Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
Kegiatan 1. Peserta didik merespon salam dari guru sebagai tanda 15 menit
Pendahuluan mensyukuri anugerah Tuhan dan saling mendoakan.
2. Peserta didik merespon pertanyaan dari guru berkaitan
dengan materi pembelajaran sebelumnya tentang
bentuk molekul.
3. Peserta didik mendiskusikan informasi dengan proaktif
tentang hal-hal yang akan dipelajari dan dikuasai
khususnya tentang gaya antar molekul.
4. Peserta didik memperhatikan penjelasan guru tentang
tujuan pembelajaran dan kegiatan yang harus dilakukan
peserta didik melalui tayangan LCD projektor
Kegiatan Inti Identifikasi Masalah, dan menyusun rancangan 105 menit
penyelesaian masalah
5. Guru membagi siswa secara acak ke dalam kelompok-
kelompok belajar yang anggotanya terdiri dari 4
sampai dengan 5 orang secara heterogen.
6. Guru membagikan lembar diskusi siswa kepada
masing-masing kelompok yang berisi permasalahan
yang harus dipecahkan sekaligus menyusun rancangan
penyelesaian masalah sebagai pedoman pengkajian
masalah
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu

Mengumpulkan Informasi
7. Setelah bergabung dengan kelompoknya, siswa mulai
mengkaji masalah yang diberikan
Mengolah Informasi
8. Guru memotivasi siswa untuk memecahkan masalah
dengan melakukan prosedur identify, investigate,
solve, create, and exhibit yang prosedurnya secara
lengkap dapat dilihat pada lembar diskusi siswa
9. Guru menugaskan siswa mempelajari dan memahami
masalah yang terdapat dalam lembar diskusi siswa
10. Guru mengidentifikasi masalah atau kesulitan yang
dihadapi oleh siswa dengan memberi bantuan dengan
cepat dan tepat

Verifikasi Hasil
11. Secara bergiliran dari perwakilan kelompok, siswa
menyampaikan pemecahan masalah dari hasil diskusi
tiap kelompok di depan kelas dengan antusias
12. Guru sebagai fasilitator siswa dalam menyampaikan
hasil diskusi kelompok
13. Siswa antar kelompok saling memberikan pendapat
terhadap pekerjaan yang dilakukan oleh kelompok lain
untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan masing-
masing

Generalisasi
14. Guru meminta semua kelompok untuk
mengumpulkan hasil diskusi kelompoknya

Kegiatan 15. Guru memberikan konfirmasi mengenai jawaban 15 menit


Penutup siswa yang telah disampaikan melalui perwakilan
kelompok dengan memberikan umpan balik positif
dan penguatan berupa reward dalam bentuk
nilai/applaus setelah semua kelompok menyampaikan
hasil diskusinya

16. Guru menampilkan media yang akan digunakan


tentang gaya antar molekul sebagai konfirmasi
mengenai jawaban siswa dalam diskusi
17. Siswa mengerjakan latihan soal tentang gaya antar
Tahap Alokasi
Deskripsi Kegiatan
Pembelajaran Waktu
molekul secara teliti dan bertanggungjawab
18. . Siswa secara mandiri melakukan refleksi untuk
memperoleh pengalaman belajar yang telah dilakukan
19. Siswa bersama-sama dengan guru membuat
kesimpulan pelajaran.
20. Guru mengucapkan salam penutup

I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian: Observasi sikap religius dan sikap sosial
b. Bentuk penilaian : Lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : Jurnal (terlampir)
2. Pengetahuan
Jenis/teknik tes : tertulis dan lisan
Bentuk tes : uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/bentuk penilaian : praktik/performance
b. Bentuk : portofolio
c. Instrumen penilaian : terlampir

Mengetahui, Pamotan,
Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran Kimia,

SUKARNO, M.PFis Yani Setia Rusnaeni, S.Pd.


NIP. 19700108 199412 1 002 NIP. -
Lampiran 1

Materi Pembelajaran

1. Materi faktual

Kehidupan di dunia tidak akan terlepas dari ikatan. Coba bayangkan dapatkah kalian
hidup sendirian tanpa teman? Rasanya sangat sulit bukan? Semua makhluk selalu ingin
berikatan. Manusia hidup dengan menjalin berbagai ikatan, mulai dari ikatan perkawinan
berdasarkan perbedaan jenis kelamin. Kemudian ikatan lebih lanjut mulai dari satu
keluarga, satu rukun tetangga (RT), rukun warga (RW), sampai ikatan yang lebih besar
dengan berbagai tujuan.
Demikian pula halnya dengan atom dan molekul yang merupakan benda mati itupun
tidak luput dari ikatan. Ikatan yang terjadi antaratom beraneka ragam, mulai dari ikatan
karena perbedaan muatan (positif negatif), ikatan karena gaya berdasarkan gaya tarik-
menarik dipol-dipol sesaat, ikatan yang membentuk jembatan hidrogen, dan ikatan-ikatan
yang lain.
Kenyataan di alam sangat jarang ditemukan atom dalam bentuk bebas. Atom-atom
dalam bentuk bebas hanya ditemui pada suhu relatif tinggi. Agar menjadi stabil, atom-
atom akan saling membentuk kelompok atom (misalnya O 2 , H2) atau membentuk molekul
(CH4 , H2O). Atom yang membentuk molekul akan mempunyai sifat jauh berbeda dengan
atom-atom asalnya. Pada setiap molekul terdapat gaya tarik-menarik antaratom. Gaya
tarik-menarik antaratom dalam molekul dinamakan ikatan kimia.

2. Materi konseptual

Gaya tarik-menarik antarmolekul, yaitu gaya yang menyebabkan antarmolekul


menjadi terikat dalam satu kelompok atau merupakan interaksi antara molekul-molekul
dalam suatu zat (unsur atau senyawa) melalui gaya elektrostatis. Gaya antarmolekul ini
sangat dipengaruhi kepolaran dari masing- masing molekul. Gaya tarik-menarik
antarmolekul sangat berkaitan dengan sifat fisika dari senyawa yang bersangkutan.
Beberapa sifat fisika dari senyawa antara lain titik didih, titik beku, kelarutan, kerapatan,
tekanan uap, dan tekanan osmosis.

a. Gaya tarik-menarik dipol sesaat-dipol terimbas (gaya London)


Elektron akan senantiasa bergerak dalam orbital. Perpindahan elektron dari satu orbital ke
orbital lain mengakibatkan suatu molekul yang tadinya bersifat nonpolar dapat menjadi
polar. Sehingga timbul dipol (polar) sesaat. Dipol tersebut disebut sesaat karena dapat
berubah jutaan kali setiap detiknya. Hal ini disebabkan adanya tarikan antara elektron
satu molekul dan inti molekul lain.

Suatu getaran dalam sebuah molekul mengimbas suatu geseran dalam elektron-elektron
molekul tetangga. Tarikan lemah ini pertama kali diuraikan oleh ilmuwan fisika, berasal
dari Jerman, Fritz London (dikenal London), pada tahun 1930-an sehingga sering disebut
gaya London. Mekanismenya terlihat seperti gambar di bawah ini.
Mekanisme terjadinya gaya London.

Berdasarkan gambar di atas dapat dijelaskan sebagai berikut.


1) Molekul nonpolar mempunyai sebaran muatan lautan elektron setimbang dan simetris
dalam keadaan normal, elektron terdistribusi merata dalam molekul.
2) Pada waktu-waktu tertentu (sesaat) dapat terjadi pengutuban atau pembentukan dipol
yang disebut dipol sesaat.

3) Sisi bermuatan parsial negatif dari dipol sesaat akan mempengaruhi kerapatan elektron
molekul terdekat sehingga membentuk dipol, hal ini memungkinkan dua molekul
membentuk ikatan yang disebut gaya London.

4) Gaya tarik-menarik ini hanya berlangsung sesaat, dikarenakan dipol sesaat dan
terimbas muncul mengikuti fluktuasi elektron.

Molekul mempunyai sifat polarisabilitas berbeda-beda. Polarisabilitas merupakan


kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau mengimbas suatu dipol.
Polarisabilitas sangat erat hubungannya dengan massa relatif molekul. Pada umumnya
molekul dengan jumlah elektron yang besar akan lebih mudah mengalami polarisabilitas.
Jika semakin besar nomor massa molekul relatif, maka semakin kuat pula gaya London
yang bekerja pada molekul itu. Misal, dua molekul propana saling menarik dengan kuat
dibandingkan dua molekul metana. Molekul dengan distribusi elektron besar lebih kuat
saling menarik daripada molekul yang elektronnya kuat terikat. Misal molekul I2 akan
saling tarik-menarik lebih kuat daripada molekul F2 yang lebih kecil.

Dengan demikian titik didih I2 akan lebih besar jika dibandingkan dengan titik didih F2.
Molekul yang mempunyai bentuk molekul panjang lebih mudah mengalami
polarisabilitas dibandingkan dengan molekul dengan bentuk simetris. Misal deretan
hidrokarbon dengan rantai cabang akan mempunyai titik didih lebih rendah jika
dibandingkan dengan hidrokarbon dengan rantai lurus. Normal butana mempunyai titik
didih lebih tinggi dibandingkan isobutana yang memiliki rantai cabang.

b. Gaya tarik-menarik dipol-dipol


Molekul dengan sebaran elektron tidak simetris akan bersifat polar. Molekul ini akan
memiliki perbedaan muatan (dipol) yang menyebabkan bersifat polar. Molekul yang
mempunyai momen dipol permanen disebut polar. Sedangkan senylautanya dinamakan
senyawa polar. Molekul-molekul yang ada di dalam senyawa polar cenderung untuk
menyusun diri sehingga ujung yang berbeda muatan akan saling mendekat dan saling
tarik-menarik. Gaya tarik-menarik dipol-dipol merupakan gaya tarik-menarik antara dua
molekul polar. Dipol-dipol molekul tersebut akan saling tarik pada kutub-kutub dengan
muatan berllautanan, yaitu positif dan negatif.

Kekuatan tarikan yang timbul akan lebih besar daripada tarikan pada molekul nonpolar.
Jadi, zat-zat yang mempunyai molekul- molekul polar cenderung memiliki titik didih dan
titik leleh lebih tinggi daripada molekul nonpolar dengan ukuran sama.
Bagan gaya tarik dipol-dipol suatu senyawa.

Gaya antarmolekul, seperti gaya London dan gaya tarik dipol-dipol, secara bersama-sama
sering disebut sebagai gaya Van der Waals . Gaya London terdapat pada setiap zat, baik
bersifat polar maupun nonpolar. Sedangkan gaya tarik dipol- dipol hanya terdapat dalam
senyawa polar. Dalam hal ini, gaya Van der waals juga memiliki peran cukup penting.
Karena dalam membandingkan titik didih atau sifat fisika lainnya tidak dapat hanya
dilihat dari satu sisi, gaya tarik dipol sesaat-dipol terimbas atau gaya tarik menarik dipol-
dipol. Gaya London lebih dominan daripada dipol-dipol.

Contoh
Jelaskan mana yang lebih besar titik didihnya HI atau HCl?
Jawab:
HCl mempunyai momen dipol 1,08 lebih polar jika dibandingkan dengan HI (0,38).
Kenyataan HI mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan HCl, mengapa? Jika
ditinjau dari massa molekul relatif, maka massa molekul relatif HCl (Mr = 35,5) lebih
kecil dari HI (Mr = 127,9). Oleh karena itu, massa HI lebih besar dari HCl sehingga gaya
London HI lebih kuat dari HCl. Dengan demikian, gaya Van der Waal HI lebih besar
daripada Hcl

Contoh lain CO2 dan H2O. Karbon dioksida, CO2 bersifat karakteristik dari molekul-
molekul di mana momen ikatan saling mematikan. Artinya momen dipol (total dipol)
molekul tersebut sama dengan 0. Walaupun ikatan kovalen dalam molekul tersebut, C =
O, bersifat polar, penataan yang simetris dari ikatan menyebabkan momen-momen ikatan
saling meniadakan dan molekul keseluruhan bersifat nonpolar.

Dari rumus senyawa larutanya saja, dapat diduga bahwa molekul H2O akan analog
dengan molekul CO2 . Tetapi pada kenyataannya, H2O mempunyai momen dipol yang
cukup besar. Selain itu, H2O memiliki domain elektron bebas dan membentuk sudut
sehingga molekul H2O bersifat polar. Untuk lebih jelasnya, perhatikan gambar di bawah
ini.

Bentuk molekul H2O dan CO2.

c. Ikatan hidrogen
Ikatan hidrogen merupakan gaya tarik-menarik dipol-dipol dengan kekuatan besar
(sekitar 5-10 kali lebih besar). Ikatan ini terjadi jika molekul polar mengandung satu atom
hidrogen terikat pada atom yang sangat elektronegatif seperti F, O, dan N. Ikatan kovalen
polar antara hidrogen dan salah satu atom itu akan terpolarisasi dan tarikan antara
molekul-molekul itu cukup kuat. Besar energi ikatannya sekitar 13-30 kJ mol–1 .

Atom-atom yang dapat membentuk ikatan hidrogen adalah N dalam NH3, O dalam H2O,
dan F dalam HF. Hal ini dapat dipahami karena ketiga atom tersebut memiliki
elektronegativitas yang tertinggi. Perhatikan gambar di bawah ini.

Ikatan hidrogen dalam senyawa H2O dan HF. Tanda ... menunjukkan ikatan hidrogen.

Pada umumnya terdapat hubungan antara titik didih suatu senyawa dengan massa
molekul relatifnya. Titik didih akan naik jika massa molekul relatif juga naik, kecuali HF,
H2O, dan NH3 . Ketiga senyawa tersebut mempunyai titik didih yang tinggi dibandingkan
senyawa lain dalam kelompoknya. Perhatikan Gambar berikut!

Hubungan titik didih dengan massa molekul.

Fakta tersebut menunjukkan bahwa adanya gaya tarik-menarik antarmolekul HF, H2O,
dan NH3 bersifat polar, gaya dipol-dipolnya tidak cukup kuat untuk menerangkan titik
didih yang mencolok tersebut.

Peristiwa tersebut menunjukkan adanya ikatan hidrogen pada senyawa itu. Ikatan F-H, O-
H, dan N-H bersifat sangat polar, atom H dalam senyawa tersebut sangat positif.
Akibatnya atom H dari satu molekul terikat kuat pada atom tetangganya yang memiliki
elektronegativitas tinggi.
Lampiran II : Penilaian
1. Teknik Penilaian:
A. Penilaian Sikap
1) Jurnal Penilaian Sikap
a) Nama Satuan Pendidikan : SMA N 1 PAMOTAN
b) Tahun Pelajaran : 2018/2019
c) Kelas/Semester : X/ Semester 1
d) MataPelajaran : KIMIA

Kejadian / Butir Positif / Tindak


No Waktu Nama
perilaku sikap negatif lanjut

2. Prosedur Penilaian:
a) Penilaian Pengetahuan

1. Kisi-kisi Soal
Bentuk HOTS
Indikator Pencapaian Teknik
Penilai- / Instrumen No
Kompetensi Penilaian
an LOTS
3.7.1.Menjelaskan Tes Uraian HOTS Berdasarkan data 1
pengertian tertulis momen dipol
interaksi antar yang diberikan,
Jelaskan senyawa
molekul
yang memiliki
atom,ion,mole titik didih .
kul
3.7.2. Menjelaskan Tes Uraian HOTS Diberikan dua 2
hubungan tertulis srtuktur senyawa
interaksi antar yang titik
partikel didihnya berbeda,
jelaskan penyebab
dengan sifat
perbedaan
fisik zat tersebut

Tes Uraian LOTS Diberikan dua 3


tertulis senyawa
3.7.3.Menjelaskan hidrokarbon,
interaksi antar jelaskan senyawa
partikel dalam yang memiliki
peristiwa di titik didih paling
tinggi
sekitar

2. Soal dan kunci jawaban


1. Diketahui Data HCl mempunyai momen dipol 1,08 sedangkan HI momen
dipolnya (0,38). Jelaskan mana yang lebih besar titik didihnya HI atau HCl ?
Jawab :
HCl mempunyai momen dipol 1,08 lebih polar jika dibanding kandengan HI
(0,38). Kenyataan HI mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan HCl,
mengapa? Jika ditinjau dari massa molekul relatif, maka massa molekul relatif
HCl (Mr = 35,5) lebih kecil dari HI (Mr = 127,9). Oleh karena itu, massa HI lebih
besar dari HCl sehingga gaya London HI lebih kuat dari HCl. Dengan demikian,
gaya Van der Waal HI lebih besar daripada HCl.

2. Kedua senyawa berikut ini, CH3-CH2OH dan CH3-O-CH3, mempunyai massa


relatif yang sama, tetapi titik didihnya tidak sama, dan titik didih masing-masing
adalah 78oC dan -24oC.
Perbedaan titik didih ini disebabkan oleh adanya perbedaan:
A. Rumus molekul
B. Panas pembakaran
C. Panas spesifik
D. Berat jenis
E. Ikatan hydrogen
Jawab :
Dua senyawa tersebut punya Mr yang sama. Pada senyawa organik seperti pada
soal ini tanpa ada data yang lain maka bisa disimpulkan bahwa perbedaan titik
didih itu hanya disebabkan oleh adanya perbedaan ikatan antar molekulnya. Pada
CH3-CH2OH (alkohol) memungkinkan terjadinya ikatan hidrogen antar
molekulnya, sehinggauntuk mendidihkannya (dari cair menjadi gas) memerlukan
energi lebih besar untuk memutuskan ikatan hidrogen sehingga bisa berubah
wujud menjadi gas. Sedangkan pada CH3-O-CH3 (eter) tidak memungkinkan
terjadinya ikatan hidrogen sehingga untuk mendidih tidak diperlukan energi yang
lebih besar dibanding alkohol
3. n-butana mempunyai titik didih lebih tinggi dari pada 2-metil propana karena . . . .
A. gaya london n-butana lebih kecil dari pada 2-metil propana
B. massa molekul relatif n-butana lebih tinggi dari pada 2-metil propana
C. rantai n-butana berjauhan, sedangkan rantai 2-metil propana berdekatan
D. atom pada n-butana lebih sulit menginduksi awan elektron dari pada 2-metil
propana
E. n-butana mempunyai rantai lurus, sedangkan rantai 2-metil propana
mempunyai rantai bercabang.
Jawab: E
EMBAR PENILAIAN KETRAMPILAN

( PRESENTASI )

Nama Sekolah : SMA N 1 Pamotan


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi pokok : Interaksi Antar Partikel

Presentasi

Mempertahan
kan jawaban
Penggunaan
Penguasaan

Sistematika

Jumlah
presentasi

Bahasa
Materi

No Nama Siswa

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
RUBRIK PENILAIAN KETRAMPILAN
(PRESENTASI)
Nama Sekolah : SMA N Gripta
Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : X/I
Materi pokok : interaksi antar partikel

NO INDIKATOR DESKRIPTOR
1 Penguasaan 3.Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan baik
materi yang 2. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan
dipresentasikan kurang baik
1. Menunjukkan penguasaan materi presentasi dengan
sangat kurang baik
2 Sistematika 3. Materi presentasi disajikan secara runtut dan sistematis
presentasi 2. Materi presentasi disajikan secara kurang runtut dan
sistematis
1. Materi presentasi disajikan secara tidak runtut dan tidak
sistematis
3 Penggunaan 3. Bahasa yang digunakan mudah dipahami
bahasa 2. Bahasa yang digunakan cukup sulit dipahami
1. Bahasa yang digunakan sangat sulit dipahami

4. Kemampuan 3. Mampu mempertahankan dan menanggapi


mempertahankan pertanyaan/sanggahan dengan baik
dan menanggapi 2. Kurang mampu mempertahankan dan
pertanyaan atau menanggapipertanyaan atau sanggahan dengan baik
sanggahan 1. Sangat kurang mampu mempertahankan dan
menanggapi pertanyaan atau sanggahan

Kriteria persentase (%skor) yang digunakan adalah:


Sangat baik = 85% < %skor ≤ 100%
Baik = 76% < %skor ≤ 85%
Cukup = 60% < %skor ≤ 76%
Kurang = 55% < %skor ≤ 60%
Sangat kurang = ≤ 55%
SOAL LATIHAN

A. Jawablah pertanyaan ini untuk membantu diskusimu!


1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi molekul dengan gaya london!

2. Apa yang dimaksud dengan polarisabilitas?

3. Bagaimana pengaruh dari polarisabilitas dengan kekuatan gaya london? Jelaskan


dengan contoh !

4. Tuliskan contoh dari senyawa atau molekul unsur yang berikatan dengan gaya
london !

B. Setelah mendengar presentasi kelompok lain, coba simpulkan perbedaan antara


interaksi antar molekul berdasarkan diskusi kalian dengan diskusi kelompok lain!
Tabel perbedaan jenis interaksi antar molekul

Kelompok I Kelompok II Kelompok III


Gaya London ........................ .........................
Kunci Jawaban LKS Gaya London

1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan interaksi molekul dengan gaya london!
Jawab:
Gaya london adalah salah satu jenis interaksi antar molekul nonpolar dimana terjadi
tarik-menarik yang lemah akibat terbentuknya dipol sesaat. Dipol sesaat pada suatu
molekul dapat mengimbas pada molekul di sekitarnya, sehingga membentuk suatu
dipol terimbas. Hasilnya adalah suatu gaya tarik-menarik antarmolekul yang lemah
2. Apa yang dimaksud dengan polarisabilitas?
Jawab:
Polarisabilitas adalah kemudahan suatu molekul untuk membentuk dipol sesaat atau
untuk mengimbas suatu molekul.
3. Bagaimana pengaruh dari polarisabilitas dengan kekuatan gaya london? Jelaskan
dengan contoh !
Jawab:
Polarisabilitas berkaitan dengan massa molekul relatif (Mr) dan bentuk molekul. Pada
umumnya, makin banyak jumlah elektron dalam molekul, makin mudah mengalami
polarisasi. Oleh karena jumlah elektron berkaitan dengan massa molekul relatif, maka
dapat dikatakan bahwa makin besar massa molekul relatif, makin kuat gaya London.
Misalnya, radon (Ar = 222) mempunyai titik didih lebih tinggi dibandingkan helium
(Ar= 4), 221 K untuk Rn dibandingkan dengan 4 K untuk He.
4. Tuliskan contoh dari senyawa atau molekul unsur yang berikatan dengan gaya
london !
Jawab:
Semisal interaksi antara molekul H2, N2, metana dan gas-gas mulia.
C. Setelah mendengar presentasi kelompok lain, coba simpulkan perbedaan antara
interaksi antar molekul berdasarkan diskusi kalian dengan diskusi kelompok lain!

Tabel perbedaan jenis interaksi antar molekul

Kelompok I Kelompok II Kelompok III


Gaya London Gaya Dipol-Dipol Ikatan Hidrogen
Gaya london adalah salah Gaya tarik yang terjadi Ikatan yang terjadi antara
satu jenis interaksi antar dalam zat polar, yang unsur H dengan unsur N, O,
molekul nonpolar dimana terjadi akibat molekul- dan F. Dalm ikatan ini
terjadi tarik-menarik yang molekul zat polar karena unsur F, O, dan N
lemah akibat terbentuknya cenderung menyusun diri sangat elektronegatif, maka
dipol sesaat. Dipol sesaat dengan ujung (pol) ikatan F – H, O – H, dan N
pada suatu molekul dapat positif berdekatan – H sangat polar, atom H
mengimbas pada molekul dengan ujung (pol) dalam senyawa-senyawa itu
di sekitarnya, sehingga negatif dari molekul di sangat positif. Sehingga
membentuk suatu dipol dekatnya menyebabkan ikatan
terimbas. Hasilnya adalah hidrogen menjadi ikatan
suatu gaya tarik-menarik paling kuat dibanding dua
antarmolekul yang lemah interaksi molekul yang lain.
Kelompok :
Nama Anggota Kelompok:

LEMBAR DISKUSI

Gaya antarmolekul adalah gaya yang dihasilkan dari interaksi antar senyawa baik molekul
maupun ion. Gaya antarmolekul akan berpengaruh pada sifat-sifat suatu materi (titik didih,
titik leleh) dan umumnya lebih lemah interaksinya dibandingkan gaya intramolekul.
Diskusikan dengan kelompok anda:
1. Apa yang yang akan terjadi jika molekul polar berinteraksi dengan molekul polar
Penjelasan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

2. Apa yang yang akan terjadi jika molekul polar berinteraksi dengan molekul non polar
Penjelasan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

3. Apa yang yang akan terjadi jika molekul non polar berinteraksi dengan molekul non
polar
Penjelasan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

4. Apa yang dimaksud ikatan hidrogen, bagaimana proses terbentuknya

Penjelasan:
…………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………..

Anda mungkin juga menyukai