KOMPONEN INTI
2
E. Asesmen
Bentuk
Jenis
Profil Pelajar Pancasila Tertulis Performa
Diagnostik Penilaian diri Jawaban singkat
Formatif Laporan observasi Presentasi
Sumatif
F. Pengayaan dan Remidial
PENGAYAAN
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan, diberikan pembelajaran
pengayaan sebagai berikut:
i. Peserta didik yang mencapai nilai n (ketuntasan) > n > n (maksimum) diberikan materi
masih dalam cakupan CP dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. ii. Peserta
didik yang mencapai nilai n > n (maksimum) diberikan materi melebihi cakupan CP
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan. Soal-soal yang diberikan untuk
mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu mereka tuntaskan pada saat mengikuti
Penilaian Harian dan soal lainnya yang relevan yang diberikan oleh guru. Nilai yang
diberikan sebagai nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh
perbaikan adalah nilai akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan lainnya dari
guru.
REMIDIAL
Program remidial diberikan kepada peserta didik yang belum tuntas atau belum mencapai
nilai standar Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Bagi para peserta didik ini, bila
memungkinkan akan diberikan “review” pembelajaran atau bahkan pembelajaran ulang
sehingga lebih memantapkan mereka untuk menempuh perbaikan pada tahap remedial.
Soal-soal yang diberikan untuk mereka jawab adalah soal-soal yang belum mampu
mereka tuntaskan pada saat mengikuti Penilaian Harian. Nilai yang diberikan sebagai
nilai akhir pada CP ini bagi para peserta didik yang menempuh remedial adalah nilai
akhir yang berhasil diraih dan dengan pertimbangan ainnya dari guru
DAFTAR PUSTAKA
Cartika, Harpolia. 2016. Kimia Farmasi, Modul Cetak Bahan Ajar Farmasi.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta. d.
Day, R.A. dan Underwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi V,
diterjemahkan oleh: Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta. e. Harjadi,
W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta. f. Mursyidi, A., &
Rohman, A., 2006, Pengantar Kimia Farmasi Analitik: Volumetri dan Gravimetri,
Yayasan Farmasi Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. g. Rivai, H. 1995. Asas
Pemeriksaan Kimia. UI Press. Jakarta. h. Sudjadi, M. S . 2008. Kimia Farmasi
Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
Cartika, Harpolia. 2016. Kimia Farmasi, Modul Cetak Bahan Ajar Farmasi.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Pusdik SDM Kesehatan. Jakarta. d.
Day, R.A. dan Underwood, A.L., 1999, Analisis Kimia Kuantitatif, edisi V,
diterjemahkan oleh: Aloysius Hadyana Pudjaatmaka, Erlangga, Jakarta. e.
Harjadi, W. 1986. Ilmu Kimia Analitik Dasar. Gramedia. Jakarta. f. Mursyidi,
A., & Rohman, A., 2006, Pengantar Kimia Farmasi Analitik: Volumetri dan
Gravimetri, Yayasan Farmasi Indonesia, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. g. Rivai,
H. 1995. Asas Pemeriksaan Kimia. UI Press. Jakarta. h. Sudjadi, M. S . 2008.
Kimia Farmasi Analisis. Pustaka Pelajar. Yogyakarta
RINGKASAN MATERI
ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
LEMBAR KEGIATAN PESERTA DIDIK
RUBRIK ASESMEN HASIL OBSERVASI
PEMBELAJARAN REMEDIASI
PEMBELAJARAN PENGAYAAN
LAMPIRAN
RINGKASAN MATERI
BIOMOLEKUL
Biomolekul merupakan senyawa-senyawa organik sederhana pembentuk organisme
hidup dan bersifat khas sebagai produk aktivitas biologis. Biomolekul dapat dipandang
sebagai turunan hidrokarbon, yaitu senyawa karbon dan hidrogen yang mempunyai
kerangka dasar yang tersusun dari atom karbon, yang disatukan oleh ikatan kovalen.
Kerangka dasar hidrokarbon bersifat sangat stabil, karena ikatan tunggal dan ganda
karbon-karbon menggunakan pasangan elektron bersama-sama secara merata.
Biomolekul bersifat polifungsionil, mengandung dua atau lebih jenis gugus fungsi yang
berbeda. Pada molekul tersebut, tiap gugus fungsi mempunyai sifat dan reaksi kimia
sendiri-sendiri.
Bentuk senyawa biomolekul
Senyawa-senyawa biomolekul biasanya dikenal dalam empat bentuk: protein, asam
nukleat, karbohidrat, dan lipid. Keempat golongan biomolekul tersebut mempunyai sifat
umum memiliki struktur yang relatif besar (berat molekul besar), dan karenanya
disebut makromolekul. Berat molekul (BM) protein berkisar antara 5000 sampai lebih
dari 1 juta; berat molekul berbagai jenis asam nukleat berkisar sampai beberapa miliar,
karbohidrat (polisakarida) dapat memiliki berat molekul sampai jutaan. Molekul lipid
jauh lebih kecil (BM 750 sampai 1500). Tetapi karena lipid umumnya terbentuk dari
ribuan molekul sehingga membentuk struktur berukuran besar yang berfungsi seperti
sistem makromolekuler, struktrur lipid juga dapat dianggap sebagai makromolekul.
Protein merupakan polimer asam-asam amino, karbohidrat merupakan
polimer monosakarida, asam nukleat merupakan polimer mononukleatida. Monomer
lipid ada bermacam-macam, bergantung pada jenis lipidnya, diantaranya asam lemak,
kolin, etanolamin, serin dan lain-lain.
Jenis Biomolekul
Ada empat jenis biomolekul: • Karbohidrat • Lipid • Protein • Asam nukleat
1. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber energi yang baik. Karbohidrat (polisakarida) adalah
rantai panjang gula. Monosakarida adalah gula sederhana yang terdiri dari 3-7 atom
karbon. Mereka memiliki gugus aldehid atau keton bebas, yang bertindak sebagai
reduktor dan dikenal sebagai gula pereduksi. Disakarida yang terbuat dari dua
monosakarida. Ikatan yang membagi antara dua monosakarida adalah ikatan
glikosidik. Monosakarida dan disakarida terasa manis, kristal dan larut dalam air.
Polisakarida merupakan polimer dari monosakarida. Mereka molekul kompleks yang
tidak larut dalam air dan tidak dalam bentuk kristal. Contoh: glukosa, fruktosa,
sukrosa, maltosa, pati, selulosa dll
2. Lipid
Lipid terdiri dari rantai hidrokarbon yang panjang. Molekul lipid memegang
sejumlah besar energi dan molekul penyimpan energi. Lipid umumnya ester asam
lemak dan bahan penyusun membran biologis. Sebagian besar lipid memiliki kepala
polar dan ekor non-polar. Asam lemak dapat asam lemak tak jenuh dan jenuh. Lipid
hadir dalam membran biologis dari tiga kelas berdasarkan jenis kepala hidrofilik
yang hadir: glikolipid adalah lipid yang kepalanya mengandung oligosakarida
dengan 1-15 residu sakarida. Fosfolipid mengandung kepala bermuatan positif yang
terkait dengan gugus fosfat bermuatan negatif. Sterol, yang kepalanya mengandung
cincin steroid. Contoh steroid. Contoh lipid: minyak, lemak, fosfolipid, glikolipid, dll
3. Protein
Protein adalah heteropolimer dari untai asam amino. Asam amino bergabung
bersama oleh ikatan peptida yang terbentuk di antara gugus karboksil dan gugus
amino dari asam amino berturut-turut. Protein terbentuk dari 20 asam amino yang
berbeda, tergantung pada jumlah asam amino dan urutan asam amino. Ada empat
tingkat struktur protein:
a. Struktur Primer Protein – disini protein ada rantai yang panjang asam amino tersusun
dalam urutan tertentu. Mereka adalah protein non-fungsional.
b. Struktur protein sekunder – Rantai panjang protein dilipat dan diatur dalam bentuk
spiral, di mana asam amino berinteraksi dengan pembentukan ikatan hidrogen.
Struktur ini disebut lembar lipid. Contoh: serat sutra.
c. Struktur tersier protein – rantai polipeptida panjang menjadi lebih stabil dengan
melipat dan melingkar, dengan pembentukan ikatan ionik atau hidrofobik atau
jembatan disulfida.
d. Struktur Kuarter protein – Bila protein hasil dari perakitan lebih dari satu polipeptida
atau subunit sendiri, ini dikatakan struktur kuaterner protein. Contoh: Hemoglobin,
insulin.
4. Asam nukleat
Asam nukleat adalah senyawa organik dengan cincin heterosiklik. Asam nukleat
terbuat dari polimer nukleotida. Nukleotida terdiri dari basa nitrogen, gula pentosa
dan gugus fosfat. Sebuah nukleosida terbuat dari basa nitrogen yang melekat pada
gula pentosa. Basa nitrogen adalah adenin, guanin, timin, sitosin dan urasil.
Nukleotida dipolimerisasi membentuk DNA dan RNA yang merupakan bahan
genetik.
Fungsi Biomolekul:
1. Karbohidrat menyediakan tubuh dengan sumber bahan bakar dan energi,
membantu dalam berfungsinya otak kita, jantung dan saraf, pencernaan dan sistem
kekebalan tubuh. Kekurangan karbohidrat dalam makanan menyebabkan
kelelahan, fungsi mental yang buruk.
2. Setiap protein dalam tubuh memiliki fungsi tertentu, beberapa protein memberikan
dukungan struktural, membantu dalam gerakan tubuh, dan juga pertahanan
terhadap kuman dan infeksi. Protein dapat antibodi, hormon, enzim dan protein
kontraktil
3. Lipid, tujuan utama dari lipid dalam tubuh adalah penyimpanan energi. Membran
struktural terdiri dari lipid yang membentuk aliran penghalang dan kontrol bahan
masuk dan keluar dari sel. Hormon lipid, seperti sterol, membantu dalam mediasi
komunikasi antar sel.
4. Asam nukleat adalah DNA dan RNA, mereka membawa informasi genetik dalam
sel. Mereka juga membantu dalam sintesis protein, melalui proses translasi dan
transkripsi.
Struktur Biomolekul
Struktur biomolekul dilipat, struktur tiga dimensi rumit yang dibentuk oleh
protein, RNA, dan DNA. Struktur molekul ini dalam berbagai bentuk, struktur
primer, sekunder, tersier dan kuaterner. Perancah untuk ini disediakan oleh ikatan
hidrogen dalam molekul.
1. Struktur primer dari biomolekul adalah spesifikasi yang tepat dari komposisi atom
dan ikatan kimia yang menghubungkan atom.
2. Struktur Sekunder biomolekul adalah bentuk dua dimensi biopolimer, struktur
sekunder ditentukan oleh ikatan hidrogen dari biomolekul.
3. Struktur Tersier biomolekul adalah struktur tiga dimensi, yang didefinisikan oleh
koordinat atom, dengan pembentukan ikatan hidrogen, ion atau sulfida.
4. Struktur Kuarter adalah susunan beberapa lipatan kompleks, pada kompleks mutli-
subunit.
LEMBAR ASESMEN DIAGNOSTIK NON KOGNITIF
1. Coba amati lingkungan rumahmu saat ini, lalu pilih emoji berikut yang mewakili
perasaanmu. (silang pada gambar)
3. Apa saja yang dapat kamu lakukan untuk menciptakan kenyamanan lingkungan
belajar di rumah?
4. Apa yang kamu rasakan saat mengunjungi laboratorium lalu melihat kondisi yang
tidak nyaman, misalnya dari segi ventilasi ataupun kebersihan lingkungannya?
PETUNJUK PENGERJAAN
2. Bahan
No Bahan
.
1. Kertas buram
2. Larutan lugol
3. Larutan benedict
4. Larutan biuret
5. Nasi
6. Susu
7. Margarin
8. Jagung matang
9. Ubi matang
10. Kentang matang
11. Tempe
12. Tahu
13. Telur
14. Ubi mentah
15. Kentang mentah
16. Jagung mentah
PROGRAM REMIDIAL
( Diluar Jam Belajar)
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan biomolekul
2. Menganalisis komponen – komponen biomolekul
Rencana Ulangan Remidi :
Nomor Soal
Indikator Bentuk Nilai
yang
Nama Nilai yang Pelaksanaan
No. Tes Ket.
dikerjakan
Siswa Ulangan tidak Pembelajaran Rem
dalam
dikuasai Remidial
Tes Remidial
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
Diberikan
Bimbingan
1.
Khusus dan
tugas Individu
Diberikan
2.
Tugas khusus
3.
Keterangan :
1. Pada kolom ( 6 ), masing-masing indikator dibuatkan 1 atau 2 nomor soal dengan tingkat kesukaran
berbeda-beda
Misalnya : Indikator 2 menjadi 2 soal yaitu nomor 1, 2
1. Penugasan individu diakhiri dengan tes (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti
remedial maksimal 20%.
2. Penugasan kelompok diakhiri dengan tes individual (lisan/tertulis) bila jumlah peserta didik yang
mengikuti remedi lebih dari 20% tetapi kurang dari 50%. Pembelajaran ulang diakhiri dengan tes
individual (tertulis) bila jumlah peserta didik yang mengikuti remedi lebih dari 50 %.
PROGRAM PENGAYAAN
( Penugasan)
Tujuan Pembelajaran:
1. Menjelaskan biomolekul
2. Menganalisis komponen – komponen biomolekul
1. Contoh:
2. Memberikan soal-soal yang
berkaitan dengan biomolekul
Dst ……………..
Lampiran I
( Penilaian Sikap) Instrumen
Penilaian Sikap
(Observasi)
Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik
selama proses pembelajaran
Teknik
Penilaian : Observasi Bentuk Penilaian
: Lembar ObservasiKisi – Kisi :
No Aspek Penilaian Butir
Instrumen
1 Religius (RG) 1
2 Disiplin (DS) 2
3 Percaya Diri (PD) 3
4 Tanggung Jawab (TJ) 4
Lembar Observasi
Keterangan:
- Skor 3 apabila 3 kriteria terpenuhi
- Skor 2 apabila 2 kriteria terpenuhi
- Skor 1 apabila 1 kriteria terpenuhi
- Skor maksimum 3 x 2 = 6
- Skor minimum : 3 x 1 = 3
Keterangan:
A : Amat Aktif
B : Aktif
C : Kurang Aktif
D : Tidak Aktif
RUBRIK PENILAIAN LKPD
Skor
No Aspek Penilaian
1 2 3 4 5
Persiapan
Menyiapkan bahan sesuai kebutuhan
1
Menyediakan alat sesui kebutuhan
Pembuatan jadwal pengamatan
Proses (sistematika dan cara kerja)
Mengamati objek yang relevan
Melaksanakan semua prosedur/langkah kerja
2 Urutan prosedur benar
Menggunakan alat dan bahan sesuai prosedur
Mengolah data sesuai dengan fakta lapangan
Membuat laporan dengan mengisi lembar kerja
Hasil Pengamatan
Objek relevan
Menggambar sesuai pengamatan
3
Keterangan yang diberikan tidak melenceng dari topik
Mengolah data sesuai dengan fakta lapangan
Membuat laporan sesuai data dan tidak melenceng dari topik
Sikap Kerja
4 Keruntutan, kerapihan, dan kebersihan
Ketepatan
Waktu
5
Waktu Penyelesaian
Total Skor
Catatan: Skor diberikan dengan rentang skor 1-5, dengan ketentuan semakin tepat pemilihan
objek, pengolahan data, kesesuaian hasil, ketepatan waktu dalam mengerjakan tugas, dan
kelengkapan tugas maka nilainya akan semakin tinggi