(RPP)
Sekolah : SMA Negeri 2 Abiansemal
Mata Pelajaran : Fisika
Kelas/Semester : XI / 1
Materi Pokok : Suhu, Kalor dan Perpindahan Kalor
Sub Materi : Perpindahan Kalor
Alokasi Waktu : (2 Pertemuan) 4 Jam Pelajaran @45 Menit
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Melalui penerapan model pembelajaran problem based learning, peserta didik
mampu menganalisis perpindahan kalor secara konduksi.
E. METODE PEMBELAJARAN
➢ Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
➢ Pendekatan : Saintifik – TPACK
➢ Metode pembelajaran :
a. Eksperimen
b. Diskusi kelompok
c. Tanya jawab
3. Sumber Belajar :
1) Giancoli, D.C. 2005. Physics. New York : Pretice Hall. Inc
2) Kanginan, Marthen. 2007, Fisika SMA XI. Jakarta: Penerbit Erlangga
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan Rincian Kegiatan Waktu
Guru :
Orientasi
1) Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur
kepada Tuhan YME dan berdoa untuk memulai pembelajaran
2) Menyapa peserta didik dan menanyakan kabar/ kesehatan serta
mengingatkan tentang protokol kesehatan selama pandemik.
3) Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
4) Memeriksa kesiapan peserta didik , maupun jaringan internet dengan
menanyakan kejelasan suara guru kepada peserta didik
5) Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin.
Aperpepsi 20
Pendahuluan
1) Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan menit
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
2) Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya. Bagaimana
terjadinya proses pemuaian?
3) Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan
pelajaranyang akan dilakukan, misal : “Mengapa wajan terasa panas”
Motivasi
1) Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
2) Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
3) Mengajukan pertanyaan.Kenapa panci terasa panas ketika di pegang?
Pemberian Acuan
1) Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada
pertemuan saat itu.
2) Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
3) Pembagian kelompok belajar
4) Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran
Sintaks Problem Based Learning
Fase 1 . Mengorientasikan peserta didik pada masalah.
Mengamati
1) Peserta didik menyimak permasalahan yang diberikan.
2. Bentuk Instrumen :
a. Sikap : Lembar pengamatan observasi
b. Ketrampilan : Lembar Penilaian Observasi
c. Pengetahuan : Uraian
A. Perpindahan Kalor
Setelah pembelajaran sebelumnya memahami
adanya sejumlah kalor dapat menyebabkan perubahan
wujud atau kenaikan suhu pada suatu benda serta
proses pemuaian sebagai sebagai dampak adanya
penyerapan kalor pada bendapada benda, yang
tentunya menuntut pemahaman tentang adanya konsep
konversi dari berbagai satuan dari besaran perubahan
suhu, maka yang tak kalah pentingnya dari semua itu
bahwa kalor sebagai suatu bentuk energi ternyata dapat
mengalami perubahan tempat, atau dikatakan bahwa
kalor dapat berpindah tempat.
Tanpa usaha luar, maka kalor sebagai suatu Gambar 1. Perpindahan
bentuk energi dapat berpindah tempat dari benda yang KalorSumber :
bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah dengan https://images.app.goo.gl/AfHkmcQSYZWcMjuu7
berbagai cara, yaitu : Konduksi, Konveksi, dan Radiasi
Poin Penting!
Konduksi adalah perpindahan kalor melalui zat tanpa disertai perpindahan
partikel-partikelnya. Perpindahan kalor secara konduksi umumnya terjadi pada
zat padat, seperti logam, besi, dan tembaga.
Secara mikroskopis, konduksi adalah perpindahan energi dalam (energi termis) dalam atom
atau molekul yang memiliki energi lebih besar ke atom atau molekul yang memiliki energi
Prinsip kerja setrika listrik adalah mengubah energi listik menjadi energi panas. Bila
seterika dihubungkan ke sumber
tegangan listrik dan dihidupkan,
maka arus listrik mengalir melalui
elemen pemanas, yaitu alas besi
tebal. Dengan adanya arus listrik yang
mengalir ini, alas besi tebal akan
membangkitkan panas. Panas ini
kemudian disalurkan secara konduksi
pada permukaan dasar setrika
Gambar 7. Bagian bagian Setrika listrik
Sumber : https://images.app.goo.gl/YSQ18ePSbxWzFxY9A
Masing-masing batang P dan Q memiliki ukuran yang sama, tetapi berbeda jenis logamnya.
Keduanya saling didekatkan dan saling bersentuhan seperti pada gambar di bawah ini.
Jika konduktivitas termal logam P dua kali konduktivitas termal Q, maka suhu pada bidang
batas P dan Q adalah...
Gambar 10. Proses konveksi alamiah pada angin darat dan angin laut
Sumber https://images.app.goo.gl/A1BU89FPj1LaiuS38
Pada sistem pendingin mesin mobil (radiator), air di paksa mengalir melalui
pipa-pipa dengan batuan pompa air (water pump). Panas mesin yang tidak di
kehendaki dibawa oleh sirkulasi air tersebut menuju radiator. Di dalam
Poin Penting!
Konveksi merupakan perpindahan kalor yang terjadi pada zat yang
mengalir (fluida) , seperti pada zat cair dan gas. Konveksi terjadi karena
adanya perbedaan massa jenis zat cair akibat dari pemanasan. Bila suhu naik
massa jenis fluida mengecil, dan bila suhu rendah massa jenis fluida lebih
besar. Itulah sebabnya bila memanaskan air terjadi aliran air yang bagian panas akan naik
dan yang di atas turun sehingga terjadi aliran.
Hal ini karena di siang hari, baju hitam menyerap kalor radiasi lebih baik daripada baju putih
dan berwarna terang.Di malam hari, baju hitam terasa lebih dingin daripada baju putih
atau berwarna terang. Ini terjadi karena di malam hari, baju hitam memancarkan kalor
radiasi lebih baik daripada bajuputih dan berwarna terang.
1. Permukaan yang hitam kusam adalah penyerap kalor radiasi yang baik
sekaligus pemancar kalor radiasi yang baik pula;
2. Permukaan yang putih dan berwarna terang adalah penyerap kalor radiasi yang
buruk sekaligus pemancar kalor yang buruk pula;
3. Jika diinginkan agar kalor yang merambat secara radiasi berkurang,
permukaan (dinding) harus dilapisi suatu bahan agar mengkilap (misalnya
dilapisi dengan perak).
Keterangan :
Q = kalor yang dialirkan (J)
t = waktu (s)
A = luas (m2), luas permukaan lingkaran = 4.p.r2
= tetapan Stefan Boltzmann = 5.670374419...×10-8 W⋅m-2⋅K-4
T = suhu (K)
e = emisivitas benda (tanpa satuan)
(e bernilai 1 untuk benda hitam sempurna, dan bernilai 0 untuk benda tidak hitam
sama sekali. Pengertian benda hitam sempurna disini adalah benda yang memiliki
kemampuan menyerap semua kalor yang tiba
padanya, atau mampu memancarkan seluruh
energi yang dimilikinya).
b) Rumah kaca
Ketika sinar Matahari mengenai kaca sebuah rumah kaca, cahaya tampak
dapat menembus kaca, sedang ultraviolet dan inframerah dipantulkan
kembali oleh kaca. Kalor radiasi cahaya tampak diserap oleh tanah dan
tumbuhan di dalam rumah
kaca sehingga tanah dan
tumbuhan menjadi
hangat.
Tanah dan tumbuhan yang
hangat dapat digolongkan
sebagai sumber yang lebih
dingin dibandingkan
dengan Matahari yang
suhunya sangat tinggi.
Tanah dan tumbuhan
sebagai sumber kalor yang
lebih dingin akan
memancarkan
kembali kalor yang Gambar 15. Kalor radiasi pada rumah kaca
diterimanya dalam Sumber: www.google.co.id/gambar
bentuk radiasi inframerah. Energi kalor radiasi inframerah yang
dipancarkan kembali ini tidak mampu menembus kaca.
Sebagai hasilnya, energi kalor ini terperangkap di dalam rumah kaca, dan
rumah kaca menjadi hangat.Suhu di dalam rumah kaca dapat tetap tinggi
dibandingkan dengan suhu di luarnya.Keadaan ini membuat tumbuhan
dapat tumbuh dengan subur.
Benda hitam sempurna luas permukaannya 0,5 m2 dan suhunya 27 ºC. Jika suhu
sekelilingnya 77 ºC, hitunglah:
a. kalor yang diserap persatuan waktu persatuan luas
b. energi total yang dipancarkan selama 1 jam.
1 4
3
APERSEPSI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
1 4
3
APERSEPSI
CAPAIAN PEMBELAJARAN
Suatu jendela kaca ruang bangunan ber-AC panjangnya 4 meter. Tinggi 2,5 meter, dan tebal
10 mm. Suhu permukaan kaca di dalam ruangan 24oC dan suhu di permukaan kaca di luar
ruangan 26oC. Berdasrkan data tersebut tentunya kalor mengalir dari luar ruangan ke dalam
ruangan yang ber-AC tersebut melalui kaca jendela. (Konduktivitas termal kaca 0,8 J/msoC).
Jadi supaya ruangan yang ber-AC tersebut tetap dingin, AC harus mampu menyerap energi
yang berasal dari luar ke ruangan tersebut, dengan anggapan pada dinding lainnya tidak terjadi
rambatan kalor. (Konduktivitas termal kaca 0,8 J/msoC).
Setelah kalian mengamati permasalahan tersebut, buatlah rumusan masalah bersama
kelompok. Tulis rumusan masalah pada Tabel 1.
Tabel 1. Rumusan Masalah Terkait Pemuaian
No. Rumusan Masalah
Skor yang
Skor
diperoleh pada
No. Nama siswa yang Nilai
kriteria nomor:
diperoleh
1 2
1 I Gede Aldi Irawan
2 I Gusti Agung Gede Putra Muliawan
3 I Gusti Agung Pryanka Anindyanari
4 I Gusti Ayu Diah Premasvari Devi
5 I Gusti Ayu Putu Nandayani Haraldina
6 I Gusti Bagus Guntur Adhi Ganesha
7 I Gusti Made Suputra Prasetya
8 I Kadek Nanda Widana Putra
9 I Kadek Rastika
10 I Komang Agus Mahardika
11 I Made Arya Dwi Putrayasa
12 I Made Suarna Gangga
13 I Nyoman Gede Wiratnata
14 I Putu Gede Wahyu Perdana
15 I Putu Rico Widiadnyana
16 Luh Putu Dian Febriani Dewi
17 Ni Kadek Ayu Sri Cahya Dewi
18 Ni Kadek Dwi Primayanti
19 Ni Komang Ayu Liahantari Ary Natih
20 Ni Komang Okin Pradnyantari
21 Ni Made Nova Dwi Anggita
22 Ni Made Putri Wulandari
23 Ni Made Rara Ayu Sri Laksmi
24 Ni Nyoman Putri Kirana
25 Ni Nyoman Susun Pebreani
26 Ni Putu Anggun Eka Cahyani
27 Ni Putu Devi Artini
28 Ni Putu Kayla Deanova
29 Ni Putu Satyawati
30 Pande Gde Dananjaya Wibawa
31 Putu Della Wijayanti
32 Tjokorda Istri Dwi Saraswati
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL
Skor yang
Skor
diperoleh pada
No. Nama siswa yang Nilai
kriteria nomor:
diperoleh
1 2
1 I Gede Aldi Irawan
2 I Gusti Agung Gede Putra Muliawan
3 I Gusti Agung Pryanka Anindyanari
4 I Gusti Ayu Diah Premasvari Devi
5 I Gusti Ayu Putu Nandayani Haraldina
6 I Gusti Bagus Guntur Adhi Ganesha
7 I Gusti Made Suputra Prasetya
8 I Kadek Nanda Widana Putra
9 I Kadek Rastika
10 I Komang Agus Mahardika
11 I Made Arya Dwi Putrayasa
12 I Made Suarna Gangga
13 I Nyoman Gede Wiratnata
14 I Putu Gede Wahyu Perdana
15 I Putu Rico Widiadnyana
16 Luh Putu Dian Febriani Dewi
17 Ni Kadek Ayu Sri Cahya Dewi
18 Ni Kadek Dwi Primayanti
19 Ni Komang Ayu Liahantari Ary Natih
20 Ni Komang Okin Pradnyantari
21 Ni Made Nova Dwi Anggita
22 Ni Made Putri Wulandari
23 Ni Made Rara Ayu Sri Laksmi
24 Ni Nyoman Putri Kirana
25 Ni Nyoman Susun Pebreani
26 Ni Putu Anggun Eka Cahyani
27 Ni Putu Devi Artini
28 Ni Putu Kayla Deanova
29 Ni Putu Satyawati
30 Pande Gde Dananjaya Wibawa
31 Putu Della Wijayanti
32 Tjokorda Istri Dwi Saraswati
RUBRIK PENILAIAN SIKAP SOSIAL
1. Suatu jendela kaca ruang bangunan ber-AC panjangnya massanya 8 kg dan massa jenisnya
2,6 g/cm3, dan tebalnya 10 mm. Suhu permukaan kaca di dalam ruangan 24oC dan suhu di
permukaan kaca di luar ruangan 26oC. Berdasrkan data tersebut tentunya kalor mengalir
dari luar ruangan ke dalam ruangan yang ber-AC tersebut melalui kaca jendela.
(Konduktivitas termal kaca 0,8 J/msoC). Tentukan berapa banyak kalor yang mengalir dari
luar ruangan ke dalam ruangan yang ber-AC tersebut melalui kaca jendela.
2. Air panas sebanyak 0,8 liter bersuhu 95oC ditempatkan di dalam termos. Anggap
pertukaran kalor dan udara luar hanya dapat terjadi pada seluruh dinding termos,
sedangkan penutup dan alasnya tidak. Termos berupa silinder dengan diameter 8 cm dan
tingginya 25 cm. jika diketahui koefisien konveksi termal dari dinding termos 0,08
kal/sm2oC dan suhu udara luar 30oC. tentukanlah waktu air di dalam termos suhunya akan
turun menjadi 80oC.
3. Sebuah mobil berwarna hitam berada di bawah terik sinar matahari. Luas permukaan mobil
yang mendapat penyinaran 2,5 m2 sehingga suhunya mencapai 47oC. Jika suhu udara di
sekelilingnya 27oC, dan mobil dianggap benda hitam sempurna, tentukanlah energi radiasi
yang dipancarkan oleh mobil ke lingkungan (misalnya dalam 10 menit).
RUBRIK PENILAIAN PENGETAHUAN