MAPEL : (FISIKA)
2. Tujuan Pembelajaran
Fase :F
9. Moda pembelajarana
Tatap muka
PJJ Daring
PJJ Luring
√ Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)
Metode Pembelajaran
√ Diskusi √ Presentasi
√ Demonstrasi √ Proyek
√ Eksperimen √ Eksplorasi
Permainan √ Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi
12. Asesmen
1) Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)
● Peserta didik mengidentifikasi berbagai macam wujud zat dan contohnya
● Peserta didik mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada suatu wujud zat
● Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur suhu terutama termometer skala
derajat celcius
● Peserta didik menuliskan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
● Peserta didik dapat menentukan besarnya kalaor yang dibutuhkan untuk
mengubah wujud zat
2) Keterampilan Proses : performa kerjasama dalam kegiatan praktikum, melakukan
presentasi hasil percobaan, dan laporan perobaan dalma bentuk portofolio/makalah.
Pembukaan
Kegiatan Inti
Penutup
3) Kesesuaian metode
belajar yang sesuai
dengan tingkat
pemahaman peserta
didik
5) Catatan perbaikan
untuk mengatasi
kendala pada
kegiatan
pembelajaran
berikutnya
3 2 1
https://www.bing.com/images/search?
view=detailV2&ccid=N5aQ0qYI&id=9349D5F8801E02831C242718BBB45A080AE7D
029&thid=OIP.N5aQ0qYIwOCsxU9ZPBxTkwHaHa&mediaurl=https%3a%2f
%2fcdn.utakatikotak.com%2ffinder
%2fperubahan+wujud+benda+dan+contohnya.jpg&exph=1080&expw=1080&q=Perubah
an+Wujud&simid=608035587135006726&FORM=IRPRST&ck=5AD206FAEB174D1D
54121FF6DF3C4700&selectedIndex=5
23. Glosarium
Zat : sesuatu yang menempati ruang dan waktu
Kapasitas kalor : jumplah kalor yang diperlukan ata u dilepas benda tersebut
dinaikkan atau
diturunkan dalam 1 Kelvin atau 1 derajat Celcius
Mencair : perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair
Membeku : perubahan wujud daric air menjadi zat padat
Mengembun : perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair
Menguap : perubahan wujud dari zat cair menjadi gas
Menyublim : perubahan wujud zat padat menajdi gas
Mengkristal : perubahan wujud zat gas menjadi zat padat
Pengaruh
Kalor Terhadap Zat
Kalor dapat didefinisikan sebagai proses energi dari suatu zat ke zat lainnya,
dengan diikuti perubahan suhu. Satuan kalor adalah joule (J), yang diambil dari nama
penemu kesetaraan energi mekanik dan energi panas, yaitu James Prescoutt Joule.
Satuan kalor lainnya adalah kalori, dimana: 1 kalori = 4,184 joule
Sebuah zat yang diberi kalor, maka akan mengalami perubahan suhu dan
perubahan wujud.
a. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu
Jika sebuah benda diberikan kalor maka akan mengalami kenaikan suhu.
Semakin besar kalor yang diberikan, maka semakin besar kenaikan suhunya.
Semakin lama memanaskan air, maka kenaikan suhunya juga semakin besar. Hal
ini menunjukkan bahwa kalor sebanding dengan kenaikan suhu.
Q ∆T
Memanaskan 500 ml air dan 1.000 ml air, dari suhu 25 ℃ ke suhu 50℃
pasti membutuhkan waktu yang berbeda. Normalnya, memanaskan 1.000 ml air
akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada memanaskan 500 ml air.
Supaya waktu yang digunakan untuk memanaskan 500 ml air dan 1.000 ml air
dari suhu 25℃ ke suhu 50℃ adalah sama, maka pemanasan 1.000 ml air
membutuhkan kalor yang banyak. Sehingga, jumlah kalor sebanding dengan
massa zat.
Q m
Memanaskan minyak tertentu jauh lebih cepat daripada memanaskan air.
Hal ini menunjukkan untuk memanaskan minyak membutuhkan kalor yang lebih
sedikit daripada memanaskan air. Kalor jenis minyak lebih kecil daripada air.
Ternyata, kalor sebanding dengan kalor jenis zat.
Q c
Banyaknya kalor yang diserap dan dilepas oleh suatu zat dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Q=mc ∆ T
Keterangan:
Q = Kalor yang diserap atau dilepas (J)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis ( J /kg ℃ atau J /kgK )
∆ T = Perubahan atau kenaikan suhu (℃ atau K )
Kalor jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1℃ atau 1K.
Tabel 2.4 Daftar Kalor Jenis pada Tekanan Atmosfer
Sumber: http://mempelajari-fisika.blogspot.com.
Gambar 2.9 Bagan perubahan wujud zat
A. Permasalahan
Arya melempar sebongkag es batu ke
lapangan di siang hari, sehingga es tersebut
menerima panas atau kalor dari matahari.
Setelah beberapa menit kemudian dia mengecek
es batu tersebut dan es batu sudah tidak ada di
tempatnya. Apa yang terjadi pada es tersebut?
Mengapa hal ini dapat terjadi? Bagaimana
proses perubahan wujud es tersebut?
B. Rumusan masalah
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………
…………………………….
C. Hipotesis
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
D. Identifikasi variabel
Variabel Kontrol : ……………………………………………………………..
Vaiabel Bebas : ……………………………………………………………..
Variabel Terikat : ……………………………………………………………..
F. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan pembakar spiritus atau bunsen, korek api, termometer serta satif dan klem.
3. Letakkan pembakar spiritus dibawa kaki tiga dan kewat di atas kaki tiga sebagai
penyangga gelas beker
4. Letakkan gelas beker diatas kawat, lalu masukkan beberapa bongkahan es batu ke
dalam gelas beker tersebut!
5. Letakkan termometer termometer kedalam gelas beker dan gantung termometer
tersebut dengan menggunakan statif dan klem!
6. Ukur suhu es batu pada gelas beker dengan menggunakan termometer dan catat hasil
pengukuran pada tabel pengamatan!
7. Nyalakan pembakar spiritus dengan menggunakan korek.
8. Gambar percobaan
9. Amati perubahan wujud yang terjadi pada es batu tersebut!
10. Setiap 30 detik pemanasan, catat besar suhu yang terukur pada termometer dan proses
perubahan wujud zat pada tabel pengamatan!
G. Tabel pengamatan
Suhu awal es: … ℃
No. Waktu (30 detik) Kenaikan Suhu (℃ ) Perubahan wujud es batu
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
H. Analisis
Jelaskanlah hasil pengamatan yang telah dilakukan hubungkanlah dengan pertanyaan
yang terdapat pada permasalahan di awal!
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………........................
..................................
Gambarlah grafik hubungan perubahan suhu terhadap waktu selama pemanasan!
ASESMEN FORMATIF
Kisi-kisi dan Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Pemahaman Konsep
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Alokasi Waktu : 90 Menit
Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 10 soal
Kelas/Semester : X/Gasal Bentuk Soal : Uraian/Essay
No Pemahaman Level
Indikator Soal Jawaban Score
. Konsep Kognisi
1 Menjelaskan Menjelaskan perubahan C2 Mengapa benda dapat mengalami Suatu benda dapat mengalami 15
wujud zat perubahan wujud zat? perubahan wujudnya karena adanya
kalor yang diterima atau dilepas oleh
zat tersebut.
2 Menganalisi Disajikan dua buah C4 1 kg es pada suhu 0 ℃ dicampur Kata es menunjukkan air berwujud 25
kondisi air yang dengan 0,5 kg air pada suhu 0 ℃ di padat, sedangkan kata air
berbentuk padatan dan wadah yang terisolasi, maka apa menunjukkan air berwujud cair.
cair dengan suhu yang yang akan terjadi pada es tersebut?
Pada suhu 0 ℃ es mengalami
sama digabung dalam
perubahan wujud padat menjadi cair.
suatu wadah yang
Agar wujudnya berubah maka harus
terisolasi. Siswa dapat
ada kalor yang diserap oleh es. Es
menganalisis peristiwa
dicampur dengan air sehingga es
yang terjadi setelah es
seharusnya menyerap kalor dari air.
dan air disatukan.
Walaupun demikian, suhu air yang
dicampur dengan es juga 0 ℃ ,
sehingga tidak ada kalor yang dapat
diserap es. Dengan demikian massa
es dalam air tetap.
3 Menarik Menyimpulkan C5 Perhatikan tabel di bawah ini! Jumlah kalor yang dilepas sama 30
inferensi/mensint hubungan antara suatu Percobaan Masasa Suhu Suhu dengan jumlah kalor yang diterima
e-siskan zat dengan (gr) awal akhir sesuai dengan hukum asas Black:
pertambahan kalor (℃ ) (℃ )
Q Lepas=Q Terima
Air 5
50 Pada percobaan I, massa air panas
dingin
I 68,7 lebih besar dibandingkan massa air
Air 90 panas pada percobaan II dan III,
150
panas sehingga suhu akhir atau campuran
yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Air 5
100
dingin Pada percobaan II, massa air dingin
II 47,5 sama dengan massa air panas
Air 90 sehingga suhu akhir atau campuran
100
panas berada di antara suhu percobaan I
Air 5 dan III.
150
dingin Pada percobaan III, menghasilkan
III 26,2
Air 90 suhu akhir atau campuran lebih
50 rendah dibandingkan percobaan I
panas
dan II karena massa air dingin lebih
banyak dibandingkan massa air
Berdasarkan tabel di atas, dapat panas.
kamu simpulkan dari percobaan I, II,
dan III? (c=4200 J /kg ℃ )
4 Mensintesis hasil 30
perhitungan dan
konsep perubahan
wujud zat