Anda di halaman 1dari 25

MODUL AJAR BERDEFERENSIASI

MAPEL : (FISIKA)

TEMA : SUHU DAN KALOR

KELAS : XI/ SEMESTER GANJIL

SMA IT THOLABUL ILMI BOARDING SCHOOL

KABUPATEN MANA AJA – PROVINSI MAJU TERUS

TAHUN AJARAN 2022/2023


1. Informasi Umum
Nama Penyusun : Siti Rahima, S.Pd.
Institusi : SMA …
Tahun : 2022
Jenjang Sekolah : SMA
Alokasi Waktu : 10 JP ( 10 x 45 menit)
Materi : Suhu dan Kalor

2. Tujuan Pembelajaran
Fase :F

Tujuan Indikator Pencapaian


Domain CP
Pembelajaran Tujuan Pembelajaran
Pertemuan ke-1
FIS. F. LIS. 11.11
1. Menganalisis pengaruh kalor terhadap
menerapkan konsep Pemahaman perubahan suhu
kalor dan perpindahan Sains 2. Menjelaskan pengaruh kalor terhadap
kalor serta perubahan wujud zat dalam kehidupan
penerapannya dalam sehari-hari
kehidupan sehari-hari,
melakukan analisis
melalui penyelidikan
Pertemuan ke-1
tentang kapasitas Keterampilan
kalor dan Proses 1. Melakukan percobaan sederhana yang
mempresentasikan berkaiatan dengan proses perubahan
hasil analisisnya. wujud zat

3. Profil Pelajar Pancasila


Profil pelajar Pancasila yang memiliki kaitan erat dengan pembelajaran materi
pengukuran adalah sebagai berikut:
 Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa
 Bergotong royong
 Bernalar kritis
 Kreatif
4. Pemahaman Bermakna
1. Dalam Kehidupan kita erat kaitannya dengan pengaruh kalor
2. Kalor dapat mempengaruhi keadaan wujud suatu benda
3. Kita dapat memanfaatkan kalor dalam kehidupan sehari-hari
5. Sarana dan prasarana
Dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran, adapun sarana dan prasarana yang dapat
digunakan menunjang pembelajaran yaitu:
 Dibutuhkan sarana dan prasarana untuk mencetak LKPD : computer/laptop, printer,
mesin foto copy, kertas, tinta, dll.
 Buku paket baik buku cetak atau ebook
 Alat dan bahan praktikum yang tersedia di lab fisika
6. Target siswa
Perangkat ini dirancang untuk : peserta didik regular/tipikal.
7. Jumlah siswa
Pembelajaran ini dirancang untuk kelas XI dengan jumlah peserta didik 28-32 orang per
kelas
8. Ketersediaan materi
Ya Tida Keterangan
k
√ Pengayaan untuk peserta didik CIBI
Alternatif penjelasan, metode, atau aktivitas, untuk siswa

yang sulit memahami konsep

9. Moda pembelajarana
Tatap muka
PJJ Daring
PJJ Luring
√ Paduan tatap muka dan PJJ (blended learning)

10. Materi Ajar, Alat, dan Bahan


Alat dan : Lembar kegiatan peserta didik (alternatif format : google docs,
Bahan google slides), Gelas beker, Pemanas spiritus (Bunsen),
Termometer, Stopwatch/arloji, Es batu, Kawat, Kaki tiga,
Statif dan klem, dan Korek api
Media : Google Slide/Powerpoint, lab fisika
a. Perubahan wujud zat
a. Vidio praktikum
Sumber : Buku Fisika untuk SMA/MA kelas XI, Internet, dan sumber
Belajar bacaan lainnya yang relevan
Prakiraan : -
Biaya

11. Kegiatan Utama Pembelajaran


Pengaturan siswa
Individu
√ Berpasangan
√ Berkelompok (lebih dari dua orang, 4 atau 5 orang dalam satu
kelompok)

Metode Pembelajaran

√ Diskusi √ Presentasi
√ Demonstrasi √ Proyek
√ Eksperimen √ Eksplorasi
Permainan √ Ceramah
Kunjungan lapangan Simulasi

12. Asesmen
1) Pemahaman Sains : Asesmen formatif (individu)
● Peserta didik mengidentifikasi berbagai macam wujud zat dan contohnya
● Peserta didik mengidentifikasi perubahan yang terjadi pada suatu wujud zat
● Peserta didik mengetahui penggunaan alat ukur suhu terutama termometer skala
derajat celcius
● Peserta didik menuliskan pengaruh kalor terhadap perubahan wujud zat
● Peserta didik dapat menentukan besarnya kalaor yang dibutuhkan untuk
mengubah wujud zat
2) Keterampilan Proses : performa kerjasama dalam kegiatan praktikum, melakukan
presentasi hasil percobaan, dan laporan perobaan dalma bentuk portofolio/makalah.

13. Persiapan Pembelajaran


1) Mempersiapkan laboratorium fisika
2) Memeriksa kelengkapan alat serta menyiapkan alat yang akan digunakan saat
percobaan
3) Menginformasikan kepada peserta didik untuk membawa bahan yang akan digunakan
saat percobaan
4) Membuat powerpoint untuk persentasi
5) Membuat dan mempersiapkan LKPD yang akan digunakan saat percobaan
14. Urutan Kegiatan
Pertemuan ke-1 (3 x 45 menit)
Materi : Pengaruh Kalor Terhadap Zat

Aktivitas Guru Aktivitas Peserta Didik Alokasi


Waktu

Pembukaan

1) Guru mempersilahkan siswa untuk 1) Siswa berdoa sebelum 10 menit


berdoa pembelajaran dimulai
2) Guru mengkondisikan kelas dan 2) Siswa mempersiapkan diri
mengaben kehadiran siswa untuk belajar dan
mendengarkan absensi kelas

Pendahuluan tentang pengaruh kalor terhadap suatu zat

● Guru menyampaikan tujuan ● Siswa mendengarkan tujuan 10 menit


pembelajaran dan mejelaskan pembelajaran dan penjelasan
garis besar cakupan materi garis besar cakupan materi
yang disampaikan guru
● Guru menampilkan gambar- ● Peserta didik mengamati
gambar terjadinya pengaruh kalor gambar yang ditampilkan oleh
terhadap perubahan wujud zat guru

● Guru meminta peserta didik untuk ● Peserta didik menyampaikan


mencermati perubahan wujud zat contoh penerapan pengaruh
yang pernah meraka jumpai dalam kalor dalam kehidupan sehari-
kehidupanmereka sehari-hari hari, misalnya:
1) Proses perubahan es batu
menjadi air
2) Proses perubahan
pengembunan yang terjadi
pada gelas yang berisi air
es
3) Proses perubahan bentuk
kapus barus yang
diletakkan di wc

Pertanyaan pemantik : Guru menyampaikan apersepsi dengan


memberikan pertanyaan: pernahkan kamu menjemur baju yag basah pada
siang hari? Apa yang terjadi jika baju yang basah dipanaskan terus
menerus?

Kegiatan Inti

● Guru menanyakan pemahaman  Peserta didik mendengarkan 80 menit


peserta didik terhadap permasalahan yang disajikan
permasalahan yang diberikan. oleh guru
● Guru mengarahkan siswa  Peserta didik merespon
menganalisis masalah berdasarkan dengan mengutarakan
pengetahuan awal mereka pemahaman yang mereka
● Guru membentuk siswa kedalam miliki.
beberapa kelompok yang terdiri  Peserta didik membentuk
dari 4-5 orang satu kelompok kelompok masing-masing
● Guru membagikan LKPD yang
membantu siswa dalam melakukan  Siswa memahami LKPD yang
suatu percobaan. diberikan oleh guru.
● Guru menuntun dan mengarahkan
peserta didik dalam pelaksanaan  Peserta didik melakukan
percobaan sesuai dengan LKPD percobaan sesuai dengan
yang diberikan langkah-langkah percobaan
yang tertera di LKPD.
 Pelaksanaan praktikum:
Peserta didik mengerjakan LKPD
secara berkelompok di
laboratorium fisika :
1) menuliskan namakelompok
2) membaca bacaan materi
tentang pengaruh kalor
terhadap perubahan bentuk
zat.
3) menyusun rumusan masalah
percobaan dan membuat
hipotesis
4) menuliskan identifikasi
variabel percobaan
5) melakukan percobaan sesuai
dengan prosedur kerja
percobaan
6) mengambil data yang
dibutuhkan
7) Peserta didik menuliskan
laporan hasil kerja kelompok
kemudian mengembangkan
hasil percobaan dan
menuliskan laporan hasil
diskusi kelompok pada LKPD

 Guru mempersilakan peserta didik 1) Secara berkelompok, peserta 20 menit


untuk mengakhiri kegiatan didik mempresentasikan hasil
percobaan percobaan kelompoknya
 Guru menunjuk satu kelompok 2) Peserta didik lain yang tidak
untuk mempersentasikan hasil presentasi memberi tanggapan
analisis percobaan yang telah atau bertanya setelah
dilakukan presentasi dilaksanakan.
 Mempersilahkan kelompok lain
untuk menanggapi dan bertanya
pada kelompok yang melakukan
persentasi

Penutup

● Guru memberikan penguatan ● Peserta didik menyimak 15 menit


terkait materi dan hasil percobaan penguatan yang disampaikan
pembelajaran peserta didik oleh guru
● Guru mengarahkan siswa untuk ● Siswa menyimpulkan hasil
menyimpulkan hasil dari dari pembelajaran yang
pembelajaran yang berkaitan berkaitan dengan tujuan
dengan tujuan pembelajaran pembelajaran
● Guru mengarahkan peserta didik ● Peserta didik mengisi lembar
untuk mengisi lembar refleksi refleksi pembelajaran
pembelajaran
● Guru mengarahkan siswa untuk ● Peserta didik berdoa bersama-
berdoa setelah pembelajaran sama untuk mengakhiri
pembelajaran
● Guru mengucapkan salam penutup ● Peserta didik mengucapkan
dan mempersilakan peserta didik salam dan meninggalkan lab
untuk meninggalkan lab fisika fisika

15. Refleksi Guru


Lembar Refleksi Guru
No. Refleksi Penjelasan

1) Persentase Persentase keterlaksanaan : .... %


keterlaksanaan Keterangan rencana apa yang belum terlaksana :
rancangan dalam
kegiatan
pembelajaran (%)

2) Manfaat dari List manfaat dari materi yang dapat


materi yang dapat
pelajari oleh
peserta didk yang
bisa diaplikasikan
dalam kehidupan

3) Kesesuaian metode
belajar yang sesuai
dengan tingkat
pemahaman peserta
didik

4) Hambatan yang Hambatan yang dialami oleh guru:


dihadapi selama
kegiatan Hambatan yang dialami oleh siswa :
pembelajaran

5) Catatan perbaikan
untuk mengatasi
kendala pada
kegiatan
pembelajaran
berikutnya

6) Peserta didik yang 1) Nama :


mengalami Uraian Kesulitan :
kesulitan 2) Nama :
Uraian Kesulitan :
3) dst.

7) Catatan positif 1) Nama :


peserta didik Catatan Positif :
2) Nama :
Catatan Positif :
3) dst.

16. Asesmen Formatif


1. Aspek Pemahaman Sains

Materi Indikator Aktivitas

Pertemuan ke-1 : Peserta didik Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.1


pengaruh kalor mengidentifikasi macam- dan Aktivitas 1.2
terhadap perubahan macam alat ukur
wujud suatu zat berdasarkan besarannya

Peserta didik Terlampir pada LKPD : Aktivitas 1.2


mengidentifikasi besaran-
besaran turunan
berdasarkan dimensinya
2. Aspek Keterampilan Proses
Kriteria Penilaian
Indikator
No. Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Penilaian
(1 poin) (2 poin) (3 poin) (4 poin)
1 Sistematika Materi Materi Materi Materi presentasi
Presentasi presentasi presentasi presentasi diajukan secara
diajukan secara diajukan secara diajukan secara runtut dan
tidak runtut kurang runtut runtut tetapi sistematis
dan tidak dan tidak kurang
sistematis sistematis sistematis
2 Penggunaa Menggunakan Menggunakan Menggunakan
Menggunakan
n bahasa bahasa yang bahasa yang bahasa yang
bahasa yang baik,
baik, kurang baik, kurang baik, baku,
baku dan
baku, dan tidak baku, dan tetapi kurang
terstruktur
terstruktur terstruktur terstruktur
3 Kejelasan Artikulasi Artikulasi Artikulasi Artikulasi jelas,
menyampai kurang jelas, jelas, suara kurang jelas, suara terdengar,
kan suara tidak terdengar, suara tidak bertele-tele
terdengar, tetapi bertele- terdengar, tidak
bertele-tele tele bertele-tele
4 Komunikat lebih banyak lebih banyak
if lebih banyak menatap menatap audiens
Membaca menatap audiens saat saat menjelaskan
catatan catatan saat menjelaskan dari pada catatan,
sepanjang menjelaskan dari pada dan menggunakan
menjelaskan dari pada catatan, tanpa gestur yang
audiens ada gestur membuat audiens
tubuh memperhatikan
5 Kebenaran
Konsep Menjelaskan 1 Menjelaskan 2 Menjelaskan 3 Menjelaskan
dari 4 konsep dari 4 konsep dari 4 konsep seluruh konsep
esensial esensial esensial esensial dengan
dengan benar dengan benar dengan benar benar

Rubrik Laporan Praktikum


Deskripsi Skala

3 2 1

Pendahuluan Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu


Mencakup: keempat kriteria kriteria yang telah kriteria dengan
● Tujuan Eksperimen dengan lengkap disebutkan dengan jelas dan lengkap
● Alat dan Bahan dan jelas jelas dan lengkap
● Prosedur
● Teori Pendukung

Data Percobaan Mencakup ketiga Mencakup 1-2 Mencakup satu


● Jelas kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
● Tanpa rekayasa lengkap disebutkan lengkap ambigu
● Sesuai dengan
prosedur eksperimen

Analisis Data Mencakup Mencakup 2-3 Mencakup satu


● Jelas keempat kriteria kriteria yang telah kriteria dengan
● Dapat diterima dengan lengkap disebutkan dengan jelas dan lengkap
secara logika dan jelas jelas dan lengkap
● Memberikan alasan
yang jelas terhadap
analisis yang
diberikan
● Mudah dimengerti

Kesimpulan Mencakup ketiga Mencakup 2-3 Mencakup satu


● Sesuai dengan kriteria dengan kriteria yang telah kriteria, tetapi
analisis data lengkap disebutkan dengan ambigu
● Memberikan aplikasi jelas dan lengkap
dalam kehidupan
sehari-hari,
● Menjawab tujuan
eksperimen

17. Refleksi Peserta Didik


Nama :
Kelaa :
Petunjuk: Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan jujur dengan melingkari
angka 1, 2, 3,4, dan 5 dan tuliskan komentarmu setelah mengikuti kegiatan pembelajaran
dengan singkat!
1 Seberapa jelas pelajaran yang kamu ikuti?
5 4 3 2 1
Sangat jelas Jelas Cukup Jelas Tidak jelas Sangat Tidak Jelas
2 Secara keseluruha, menurut kamu bagaimana sesi pembelajaran hari ini?
5 4 3 2 1
Sangat Menarik Cukup Membosankan Sangat
Menarik Menarik Membosankan
3 Secara keseluruhan, menurutmu seberapa bermanfaat sesi pelajaran hari ini?
5 4 3 2 1
Sangat Bermanfaat Cukup Tidak Sangat Tidak
Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat Bermanfaat
4 Menurutmu, apa yang paling membantumu merasa sangat terbantu dalam belajar
pada pembelajaran hari ini? (Tuliskan satu atau dua contoh spesifik)
1.
2.
5 Menurutmu, apakah pembelajaran hari ini terdapat kekurangan? Jika ada sebutkan
kekurangan pembelajaran hari ini! Dan berikan saran perbaikan untuk
pembelajaran berikutnya!

18. Lembar Kerja Peserta didik


Terlampir
19. Bahan Bacaan Guru dan Peserta Didik
1) Bacaan untuk guru
Buku paket guru, buku universitas, youtube, artikel/jurnal, internet dan sumber
relevan lainnya
2) Bacaan untuk siswa
Buku paket siswa dari berbagai sumber penerbit, internet, youtube, dan sumber
relevan lainnya
20. Materi
Terlampir
21. Pengayaan dan Remedial
 Aktivitas Pengayaan :
Peserta didik diperintahkan untuk mengamati lingkungan sekitar mereka kemudian
menyebutkan bentuk-bentuk perubahan bentuk wujud zat yang mereka jumpai dan
menjelaskan alasan sebab akibat terjadinya peristiwa tersebut.
 Aktivitas Remedial :
Peserta didik diberi kesempatan untk memperbaiki jawaban yang salah salah serta
penjelasannya
22. Daftar Pustaka

https://www.bing.com/images/search?
view=detailV2&ccid=N5aQ0qYI&id=9349D5F8801E02831C242718BBB45A080AE7D
029&thid=OIP.N5aQ0qYIwOCsxU9ZPBxTkwHaHa&mediaurl=https%3a%2f
%2fcdn.utakatikotak.com%2ffinder
%2fperubahan+wujud+benda+dan+contohnya.jpg&exph=1080&expw=1080&q=Perubah
an+Wujud&simid=608035587135006726&FORM=IRPRST&ck=5AD206FAEB174D1D
54121FF6DF3C4700&selectedIndex=5
23. Glosarium
Zat : sesuatu yang menempati ruang dan waktu
Kapasitas kalor : jumplah kalor yang diperlukan ata u dilepas benda tersebut
dinaikkan atau
diturunkan dalam 1 Kelvin atau 1 derajat Celcius
Mencair : perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair
Membeku : perubahan wujud daric air menjadi zat padat
Mengembun : perubahan wujud dari zat gas menjadi zat cair
Menguap : perubahan wujud dari zat cair menjadi gas
Menyublim : perubahan wujud zat padat menajdi gas
Mengkristal : perubahan wujud zat gas menjadi zat padat
Pengaruh
Kalor Terhadap Zat
Kalor dapat didefinisikan sebagai proses energi dari suatu zat ke zat lainnya,
dengan diikuti perubahan suhu. Satuan kalor adalah joule (J), yang diambil dari nama
penemu kesetaraan energi mekanik dan energi panas, yaitu James Prescoutt Joule.
Satuan kalor lainnya adalah kalori, dimana: 1 kalori = 4,184 joule
Sebuah zat yang diberi kalor, maka akan mengalami perubahan suhu dan
perubahan wujud.
a. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Suhu
Jika sebuah benda diberikan kalor maka akan mengalami kenaikan suhu.
Semakin besar kalor yang diberikan, maka semakin besar kenaikan suhunya.
Semakin lama memanaskan air, maka kenaikan suhunya juga semakin besar. Hal
ini menunjukkan bahwa kalor sebanding dengan kenaikan suhu.
Q ∆T
Memanaskan 500 ml air dan 1.000 ml air, dari suhu 25 ℃ ke suhu 50℃
pasti membutuhkan waktu yang berbeda. Normalnya, memanaskan 1.000 ml air
akan membutuhkan waktu yang lebih lama dari pada memanaskan 500 ml air.
Supaya waktu yang digunakan untuk memanaskan 500 ml air dan 1.000 ml air
dari suhu 25℃ ke suhu 50℃ adalah sama, maka pemanasan 1.000 ml air
membutuhkan kalor yang banyak. Sehingga, jumlah kalor sebanding dengan
massa zat.
Q m
Memanaskan minyak tertentu jauh lebih cepat daripada memanaskan air.
Hal ini menunjukkan untuk memanaskan minyak membutuhkan kalor yang lebih
sedikit daripada memanaskan air. Kalor jenis minyak lebih kecil daripada air.
Ternyata, kalor sebanding dengan kalor jenis zat.
Q c
Banyaknya kalor yang diserap dan dilepas oleh suatu zat dapat dirumuskan
sebagai berikut:
Q=mc ∆ T
Keterangan:
Q = Kalor yang diserap atau dilepas (J)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis ( J /kg ℃ atau J /kgK )
∆ T = Perubahan atau kenaikan suhu (℃ atau K )
Kalor jenis suatu benda dapat didefinisikan sebagai jumlah kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu 1 kg suatu zat sebesar 1℃ atau 1K.
Tabel 2.4 Daftar Kalor Jenis pada Tekanan Atmosfer

No. Zat J/kg℃ kal/gr℃


1. Aluminium 900 0,215
2. Barium 1.820 0,436
3. Cadmium 230 0,055
4. Tembaga 387 0,0924
5. Germanium 322 0,077
6. Kaca 837 0,200
7. Emas 129 0,0308
8. Es 2.090 0,500
9. Besi 488 0,107
10. Timbal 128 0,0305
11. Merkuri 138 0,033
12. Silikon 703 0,168
13. Perak 234 0,056
14. Uap 2.010 0,480
15. Air 4.186 1,00
(Indarti, 2013: 141)
Kapasitas kalor merupakan jumlah kalor yang diperlukan atau dilepas jika
suhu benda tersebut dinaikkan atau diturunkan dalam 1 Kelvin atau 1 derajat
Celsius.
Jumlah kalor yang diserap atau dilepas suatu zat dapat juga dinyatakan
sebagai berikut:
Q=C ∆ T → C=mc
Keterangan:
Q = Kalor yang diserap atau dilepas (J)
C = Kapasitas kalor (J/℃ )
m = Massa zat (kg)
c = kalor jenis (J/kg℃ atau J/kgK)
∆ T = Perubahan atau kenaikan suhu (℃ atau K)

b. Pengaruh Kalor Terhadap Perubahan Wujud


Kalor yang diberikan pada suatu zat dapat merubah wujud sebuah zat.
Suatu zat dapat berubah menjadi tiga wujud zat, diantaranya cair, padat, dan gas.
Perhatikan gambar berikut!

Sumber: http://mempelajari-fisika.blogspot.com.
Gambar 2.9 Bagan perubahan wujud zat

Terdapat enam perubahan wujud zat, yaitu:


1) Mencair (Melebur)
Mencair adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi zat cair.
Sebuah zat yang mencair akan memerlukan kalor. Contohnya adalah es yang
mencair.
2) Membeku
Membeku adalah perubahan wujud dari zat cair menjadi zat padat.
Pada peristiwa ini terjadi pelepasan kalor. Contohnya adalah air yang
membeku.
3) Mengembun
Mengembum adalah perubahan wujud darizat gas menjadi zat cair.
Peristiwa mengembun akan melepaskan kalor. Contohnya adalah embun air di
pagi hari.
4) Menguap
Menguap adalah perubahan wujud dari zat cair menjadi gas. Zat yang
menguap membutuhkan kalor. Contoh peristiwa menguap adalah air yang
dipanaskan terlalu lama akan menguap.
5) Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud dari zat padat menjadi gas. Pada
saat menyublim sebuah zat memerlukan kalor. Contoh peristiwa menyublim
adalah kapur barus yag lama kelamaan akan habis berubah menjadi
wewangian.
6) Mengkristal
Mengkristal adalah perubahan wujud dari zat gas menjadi zat padat.
Pada peristiwa ini akan melepas kalor. Contohnya adalah berubahnya uap
menjadi salju.
Terdapat sejumlah kalor yang dilepaskan atau diserap saat perubahan
wujud zat, tetapi tidak digunakan untuk menaikkan atau menurunkan suhu. Kalor
ini disebut sebagai kalor laten dan disimbolkan dengan huruf L. Kalor laten
didefinisikan sebagai kalor yang dibutuhkan atau dilepas oleh suatu zat untuk
mengubah wujudnya persatuan massa. Energi kalor sebuah zat ketika berubah
wujud dapat dirumuskan sebagai berikut:
Q=±mL
Keterangan:
Q = Kalor yang diserap atau dilepas (J)
m = Massa (kg)
L = Kalor laten (J/kg)
Bertambah positif jika membutuhkan kalor dan bertanda negatif jika
melepaskan kalor. Perubahan wujud zat yang membutuhkan kalor adalah mencair,
menguap, dan menyublim. Sedangkan perubahan wujud zat yang melepas kalor
adalah membeku, mengembun, dan mengkristal.
Kalor lebur didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan oleh 1
kg zat untuk merubah zat wujud dari padat menjadi cair (melebur). dapat
dirumuskan sebagai berikut:
Q
Lf = atauQ=mL f
m
Keterangan:
Q = Kalor yang dibutuhkan saat melebur (J)
m = Massa zat (kg)
Lf = Kalor lebur (J/kg)
Zat yang melebur dan membutuhkan kalor, sedangkan zat yang membeku
akan melepas kalor. Kalor yang dilepaskan oleh 1 kg zat untuk berubah wujud
dari cairmenjadi padat (membeku) disebut kalor beku Ls . Besar kalor beku sama
dengan kalor lebur. Pada saat membeku maka zat akan melepas kalor.
Kalor uap didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang diperlukan oleh 1
kg zat untuk merubah wujud daric air menjadi gas (menguap). Kalor uap
disimbolkan dengan Lv , dan data dirumuskan sebagai berikut:
Q
Lv = atauQ=m Lv
m
Keterangan:
Q = Kalor yang dibutuhkan saat menguap (J)
m = Massa zat (kg)
Lv = Kalor uap (J/kg)
Zat yang menguap akan membutuhkan kalor, sedangkan yang yang
mengembun akan melepas kalor. Kalor yang dilepaskan oleh 1 kg zat yang
berubah wujud dari gas menjadi cair (mengembun) disebut kalor embun ( Lc ).
Besar kalor embun sama dengan kalor uap. Pada saat megembun zat akan melepas
kalor.
Berikut adalah tabel kalor lebur dan kalor uap untuk beberapa zat.
Tabel 2.5 Daftar Nilai Kalor Lebur Dan Kalor Uap

Titik Kalor Lebur Titik Kalor Uap


Zat Lebur ( Didih (
℃¿ J/kg Kal/gr ℃¿ J/kg Kal/gr

Helium -269,65 5,23 ×10


3
1,25 -268,93 2,09 ×10
4
4,99

Nitrogen -209,97 2,55 ×10


4
6,09 -195,81 2,01 ×10
5
48,0

Oksigen -218,79 1,38 ×10


4
3,30 -182,97 2,13 ×10
5
50,9

Etil alkohol -114 1,04 ×10


5
24,9 78 8,54 × 10
5
204

Air 0 3,33 ×10


5
79,7 100 2,26 ×10
6
540

Belerang 119 3,81 ×10


4
9,10 444,60 3,26 ×10
5
77,9

Timbal 327,3 2,45 ×10


4
5,85 1.750 8,70 ×10
5
208

Aluminium 660 3,97 ×10


5
94,8 2.450 1,14 ×10
7
2.720

Perak 960,80 8,82 ×10


4
21,1 2.193 2,33 ×10
6
558

Emas 1.063 6,44 × 10


4
15,4 2.660 1,58 ×10
6
377

Perunggu 1.083 1,34 ×10


5
32,0 1.187 5,06 ×10
6
1.210

(Sumber: Indarti, 2013: 144)


Perubahan tiga wujud zat juga dapat digambarkan dengan grafik hubungan
kalor dengan suhu (Q – T). Contoh peristiwa yang membutuhkan kalor adalah
sebuah es yang dipanaskan hingga menguap.
Perhatikan gambar grafik dibawah!

Gambar 2.10 Grafik hubungan perubahan suhu terhadap kalor pada es


yang dipanaskan hingga mendidih
Gambar grafik diatas, terlihat dua kali perubahan suhu dan dua kali
perubahan wujud. Pertama es akan mengalami perubahan suhu dari -10℃ (T 0 ℃ )
menjadi 0℃ (Ql=mc es ∆ T 1). Kemudian pada posisi Q2 es mengalami perubahan
wujud dari es menjadi cair atau melebur (Q2=m Lf ). Pada Q3 air akan mengalami
perubahan suhu dari 0℃ menjadi 100℃ (T t ℃), sehingga Q3=mc air ∆ T 2.
Sedangkan pada Q4 air mengalami perubahan dari wujud dari air menjadi uap/gas
atau menguap sehinggan Q4 =m L v. Pada siklus tersebut, maka kalor total yang
dibutuhkan merupakan jumlah keseluruhan dari kalor tersebut, dapat dituliskan:
Qtotal=Q1 +Q2 +Q 3 +Q 4
c. Asas Black
Kalor merupakan energi yang dapat berpindah. Prinsip ini merupakan
prinsip hukum kekekalan energi. Hukum kekekalan energi di rumuskan pertama
kali oleh Joseph Black (1728-1899). Oleh karena itu, pernyataan tersebut juga
dikenal sebagai asas Black. Joseph Black merumuskan perpindahan kalor antara
dua benda yang membentuk suhu termal sebagai berikut:
Qlepas =Qterima
Keterangan:
Q lepas = Besar kalor yang diberikan (J)
Qterima = Besar kalor yang diterima (J)
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

Topik : Suhu dan Kalor


Sub Topik : Pengaruh kalor terhadap perubahan wujud suatu zat
Tujuan : 1. Siswa dapat menjelaskan pengaruh kalor terhadap zat
2. Melaksanakan dan mengamati percobaan sederhana tentang peristiwa
pengaruh kalor terhadap wujud zat
Hari/Tanggal : ………………………………….
Nama kelompok :
1. ………………………………….
2. ………………………………….
3. ………………………………….
4. ………………………………….
5. ………………………………….

A. Permasalahan
Arya melempar sebongkag es batu ke
lapangan di siang hari, sehingga es tersebut
menerima panas atau kalor dari matahari.
Setelah beberapa menit kemudian dia mengecek
es batu tersebut dan es batu sudah tidak ada di
tempatnya. Apa yang terjadi pada es tersebut?
Mengapa hal ini dapat terjadi? Bagaimana
proses perubahan wujud es tersebut?
B. Rumusan masalah
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
………………………………………………………………………………………………
…………………………….

C. Hipotesis
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......

D. Identifikasi variabel
Variabel Kontrol : ……………………………………………………………..
Vaiabel Bebas : ……………………………………………………………..
Variabel Terikat : ……………………………………………………………..

E. Alat dan Bahan

1. Gelas beker 6. Kawat


2. Pemanas spiritus (Bunsen) 7. Kaki tiga
3. Termometer 8. Statif dan klem
4. Stopwatch/arloji 9. Korek api
5. Es

F. Prosedur kerja
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Siapkan pembakar spiritus atau bunsen, korek api, termometer serta satif dan klem.
3. Letakkan pembakar spiritus dibawa kaki tiga dan kewat di atas kaki tiga sebagai
penyangga gelas beker
4. Letakkan gelas beker diatas kawat, lalu masukkan beberapa bongkahan es batu ke
dalam gelas beker tersebut!
5. Letakkan termometer termometer kedalam gelas beker dan gantung termometer
tersebut dengan menggunakan statif dan klem!
6. Ukur suhu es batu pada gelas beker dengan menggunakan termometer dan catat hasil
pengukuran pada tabel pengamatan!
7. Nyalakan pembakar spiritus dengan menggunakan korek.
8. Gambar percobaan
9. Amati perubahan wujud yang terjadi pada es batu tersebut!
10. Setiap 30 detik pemanasan, catat besar suhu yang terukur pada termometer dan proses
perubahan wujud zat pada tabel pengamatan!

G. Tabel pengamatan
Suhu awal es: … ℃
No. Waktu (30 detik) Kenaikan Suhu (℃ ) Perubahan wujud es batu

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

H. Analisis
Jelaskanlah hasil pengamatan yang telah dilakukan hubungkanlah dengan pertanyaan
yang terdapat pada permasalahan di awal!
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………......
…………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….......
………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………………........................
..................................
Gambarlah grafik hubungan perubahan suhu terhadap waktu selama pemanasan!
ASESMEN FORMATIF
Kisi-kisi dan Kunci Jawaban Soal Pretest-Posttest Pemahaman Konsep
Satuan Pendidikan : Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Alokasi Waktu : 90 Menit
Mata Pelajaran : Fisika Jumlah Soal : 10 soal
Kelas/Semester : X/Gasal Bentuk Soal : Uraian/Essay
No Pemahaman Level
Indikator Soal Jawaban Score
. Konsep Kognisi
1 Menjelaskan Menjelaskan perubahan C2 Mengapa benda dapat mengalami Suatu benda dapat mengalami 15
wujud zat perubahan wujud zat? perubahan wujudnya karena adanya
kalor yang diterima atau dilepas oleh
zat tersebut.
2 Menganalisi Disajikan dua buah C4 1 kg es pada suhu 0 ℃ dicampur Kata es menunjukkan air berwujud 25
kondisi air yang dengan 0,5 kg air pada suhu 0 ℃ di padat, sedangkan kata air
berbentuk padatan dan wadah yang terisolasi, maka apa menunjukkan air berwujud cair.
cair dengan suhu yang yang akan terjadi pada es tersebut?
Pada suhu 0 ℃ es mengalami
sama digabung dalam
perubahan wujud padat menjadi cair.
suatu wadah yang
Agar wujudnya berubah maka harus
terisolasi. Siswa dapat
ada kalor yang diserap oleh es. Es
menganalisis peristiwa
dicampur dengan air sehingga es
yang terjadi setelah es
seharusnya menyerap kalor dari air.
dan air disatukan.
Walaupun demikian, suhu air yang
dicampur dengan es juga 0 ℃ ,
sehingga tidak ada kalor yang dapat
diserap es. Dengan demikian massa
es dalam air tetap.
3 Menarik Menyimpulkan C5 Perhatikan tabel di bawah ini! Jumlah kalor yang dilepas sama 30
inferensi/mensint hubungan antara suatu Percobaan Masasa Suhu Suhu dengan jumlah kalor yang diterima
e-siskan zat dengan (gr) awal akhir sesuai dengan hukum asas Black:
pertambahan kalor (℃ ) (℃ )
Q Lepas=Q Terima
Air 5
50 Pada percobaan I, massa air panas
dingin
I 68,7 lebih besar dibandingkan massa air
Air 90 panas pada percobaan II dan III,
150
panas sehingga suhu akhir atau campuran
yang dihasilkan akan lebih tinggi.
Air 5
100
dingin Pada percobaan II, massa air dingin
II 47,5 sama dengan massa air panas
Air 90 sehingga suhu akhir atau campuran
100
panas berada di antara suhu percobaan I
Air 5 dan III.
150
dingin Pada percobaan III, menghasilkan
III 26,2
Air 90 suhu akhir atau campuran lebih
50 rendah dibandingkan percobaan I
panas
dan II karena massa air dingin lebih
banyak dibandingkan massa air
Berdasarkan tabel di atas, dapat panas.
kamu simpulkan dari percobaan I, II,
dan III? (c=4200 J /kg ℃ )
4 Mensintesis hasil 30
perhitungan dan
konsep perubahan
wujud zat

Anda mungkin juga menyukai