(RPP)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
D. Materi Pembelajaran
1. Reaksi Reduksi-Oksidasi
2. Tata nama senyawa (biner, poliatomik, dan organik).
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD.
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas X, Penerbit Erlangga, 2016 (Peminatan IPA)
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 (3 ×45 menit)
Peristiwa
Pernahkah kalian memakan buah apel? Pernahkah
kalian perhatikan ketika apel tidak habis kita makan
dan kita letakkan begitu saja di ruangan terbuka,
maka buah apel tersebut semakin lama akan
semakin kecoklatan? Jika kita memperhatikan
dengan seksama maka hal trsebut terjadi secara
perlahan-lahan dan dapat kita amati seiring
berjalannya waktu.
Pernahkan kalian bertanya-tanya apa yang terjadi
pada apel tersebut sehingga menjadi kecoklatan?
Reaksi apakah yang terjadi? Apakah ada hal yang dapat dilakukan untuk menghambat
terjadinya hal tersebut?
Fase 2: Mengorganisasi peserta didik untuk belajar
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselesaikan melalui forum diskusi kelompok.
Collaboration
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusinya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang disediakan sesuai dengan hasil diskusi
kelompok.
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk menyusun
hasil diskusinya.
5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
Collaboration
Collaboration
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang telah disediakan.
4. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
Collaboration
Collaboration
8. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas yang telah disediakan.
Communication
10. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
11. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n(ketuntasan) n n(maksimum) diberikan
materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan
tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n n(maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Litium
+ Ion Litium
Li
*
Cr2+ Ion Kromium(II)
Kromium
Cr3+ Ion Kromium(III)
*
Fe2+ Ion Besi(II)
Besi
Fe3+ Ion Besi(III)
Nikel Ni2+ Ion Nikel
*
Pt2+ Ion Platina(II)
Platina
Pt4+ Ion Platina(IV)
*Untuk logam yang dapat memiliki lebih dari satu muatan, digunakan
Sistem Stock yang dikembangkan oleh ahli kimia Jerman, Alfred Stock
(1876-1946). Dalam sistem ini, muatan dinyatakan dengan angka romawi
I, II, III dan seterusnya yang ditulis dalam tanda kurung setelah nama
logam tanpa diberi spasi.
Sumber: (Johari, 2007: 154)
Tabel 2. Beberapa anion dari nonlogam
Anion dari nonlogam
Nonlogam Anion Nama Anion
-
Hidrogen H Hidrida
3-
Nitrogen N Nitrida
2-
Oksigen O Oksida
Contoh :
Penamaan senyawa FeO.
2+
Dari senyawa FeO, Fe membentuk kation Fe serta O
mempunyai muatan -2, maka:
- Muatan besi pada FeO adalah +2. Jadi nama FeO
adalah besi(II) oksida
Besi (II) oksida
Bilangan oksidasi
Bilangan oksidasi adalah muatan atom dalam pembentukan suatu
molekul atau ion.
1. Biloks atom unsur bebas = 0, unsur bebas seperti H2, O2, Cl2,
P4, S8, Na, Mg, Fe, Au, Zn, Al, Ag, dsb.
2. Biloks unsur golongan IA dalam senyawa = +1 (Gol. IA: H,
Li, Na, K, Rb, Cs, Fr)
3. Biloks unsur golongan IIA dalam senyawa = +2 (Gol. IIA:
Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra)
4. Biloks atom hidrogen (H) dalam senyawa = +1, kecuali
dalam senyawa hidrida logam (NaH, LiH, KH, CaH2) = -1
5. Biloks atom oksigen (O) dalam senyawa = -2, kecuali dalam
senyawa superoksida (KO2) = -½, senyawa peroksida (H2O2,
Na2O2, K2O2) = -1, dan senyawa F2O = +2
6. Biloks atom F dalam senyawa = -1
7. Biloks suatu ion beratom satu = muatannya
8. Jumlah biloks unsur-unsur dalam ion poliatom = muatannya
9. Jumlah biloks unsur-unsur dalam senyawa = 0
b. Senyawa biner dari nonlogam dan nonlogam
Banyak senyawa ion mengandung ion poliatom. Ion poliatom dapat berupa
kation poliatom atau anion poliatom. Akan tetapi, kebanyakan ion poliatom berupa
anion poliatom.
Untuk senyawa yang terdiri dari kation logam dan anion poliatom,
maka penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti nama anion
poliatom.
Contoh : NaOH : Natrium hidroksida
KCN : Kalium sianida
KMnO4 : Kalium permanganat
PbSO4 : Timbal (II) sulfat
Al2(SO4)3 : Aluminium sulfat
Untuk senyawa yang terdiri dari kation poliatom dan anion
monoatom/poliatom, penamaan dimulai dari nama kation poliatom
diikuti nama anion monoatom/poliatom.
Contoh :
NH4Cl : amonium klorida
b. Untuk senyawa asam yang terdiri dari lebih 2 jenis unsur, penamaan dimulai
dari kata ‘asam’ diikuti anion poliatomnya.
Contoh :
HCN : asam sianida
H2SO4 : asam sulfat
H2CO3 : asam karbonat
HCH3COO atau CH3COOH : asam asetat
Rumus Nama
Kemungkinan Senyawa
Kimia
C6H6 Benzena -
C6H5OH Hidroksilbenzena Fenol
C6H5Cl Klorobenzena -
C6H5NH2 Aminobenzena Anilina
C6H5NO2 Nitrobenzena -
C6H5COOH Asam karboksilat Asam benzoat
benzena
B. Persamaan Reaksi
1. Pengertian Persamaan Reaksi
Ketika ahli kimia mulai memikirkan perubahan-perubahan yang terjadi dalam
suatu reaksi kimia, maka mereka selalu memulainya dengan persamaan reaksi. Reaksi
kimia adalah perubahan pereaksi menjadi hasil reaksi. Suatu reaksi tidak boleh
melanggar hukum kekekalan massa, artinya jenis dan jumlah atom sebelum dan
sesudah reaksi harus sama. Misalnya reaksi antara gas hidrogen dengan gas oksigen
membentuk air.
(pereaksi) (produk)
Jika diperhatikan, jenis atom di sebelah kiri dan kanan tanda panah pada
reaksi diatas sama, yaitu H dan O, yang belum sama adalah jumlah atomnya. Pada
reaksi tersebut jumlah atom H sama tetapi O tidak. Oleh sebab itu, kita harus
menambahkan bilangan bulat di depan masing-masing zat sedemikian rupa sehingga
jumlah atom-atom tersebut menjadi sama. Pekerjaan seperti ini disebut penyetaraan
reaksi.
2H2(g) + O2(g) → 2H2O(l)
Tanda panah menunjukkan arah reaksi, dan dapat dibaca sebagai
“membentuk”, atau bereaksi menjadi. Huruf kecil dalam tanda kurung yang
mengikuti rumus kimia zat dalam persamaan reaksi menyatakan wujud atau keadaan
zat yang bersangkutan. Huruf g berarti gas, l berarti cairan (liquid), s berarti padatan
(solid), dan aq berarti larutan. Bilangan yang mendahului rumus kimia zat dalam
persamaan reaksi disebut koefisien reaksi.
Koefisien reaksi menyatakan perbandingan partikel zat yang terlibat dalam
reaksi. Untuk contoh diatas, koefisien reaksi menunjukkan bahwa tiap dua molekul
hidrogen bereaksi dengan satu molekul oksigen membentuk 2 molekul air. Oleh
karena koefisien reaksi merupakan angka perbandingan, maka koefisien reaksi
haruslah bilangan bulat paling sederhana.
Contoh :
Contoh :
A1 = a A1 = 1 a=1
Cl = b C1 = 3 b=3
K
i
ta masukkan a dan b pada persamaan reaksi, sehingga persamaan
reaksi menjadi:
1 Al(s) + 3 HCl(aq) → 1 AlCl3(aq) + c H2(g)
Setarakan jumlah atom H.
H=3 H =2c 2c = 3
c =1,5
3
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
KEJADIAN/ BUTIR POS/ TINDAK
NO WAKTU NAMA
PERILAKU SIKAP NEG LANJUT
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
311
32
33
34
35
36
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor maksimal
PEDOMAN PENSKORAN:
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI SKOR MAKS
3 Tata Nama Disajikan dua buah senyawa biner dan Pemahaman Uraian 3
Senyawa ion, peserta didik dapat memberikan (C2)
nama untuk senyawa yang disajikan.
.
4 Disajikan contoh senyawa hidrokarbon, Pemahaman Uraian 4
peserta didik dapat menentukan nama (C2)
senyawa yang disajikan.
Soal:
aFe + bH2SO4 → cFe2(SO4)3 + dSO2 + eH2O
A. a=1, b=6, c=2, d=6, e=3
B. a=2, b=6, c=1, d=3, e=6
C. a=4, b=3, c=2, d=1, e=3
D. a=4, b=6, c=2, d=3, e=6
E. a=2, b=3, c=1, d=1, e=3
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 2
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran: D
KARTU SOAL NO. 3
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 4
Soal:
Nama senyawa hidrokarbon di bawah ini adalah...
A. 2 metil, 5 etil-heptana
B. 2,2-dimetil, 5-etil-heptana
C. 5-etil, 2,2-dimetil-heptana
D. 2,2-dimetil, 5-metil-heptana
E. 2-metil, 2-metil, 2-etil-heptana
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 5
Soal:
1) N2O5
2) MgO2
3) K2Cr2O7
Kunci/Pedoman Penskoran: E
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Lembar Observasi Diskusi
ASPEK PENILAIAN
Nama Merumuskan Melakukan Menafsirkan Jumlah
No. Mengkomunikasikan
Siswa Pertanyaan Pengamatan Data Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Perumusan Perumusan pertanyaan
Merumuskan Tidak merumuskan
pertanyaan dengan dilakukan mandiri
pertanyaan pertanyaan
bantuan guru (individual atau kelomok)
Pengamatan teliti
Pengamatan teliti dan tidak
Melakukan tetapi masih
Tidak mengamati mengandung interpretasi
peengamatan mengandung
lain
interpretasi lain
Melakukan analisis
Melakukan analisis
tetapi tidak
Menafsirkan data Tidak menafsirkan mencoba mengaitkan antar
mengaitkan antar
variabel
variable
Memadukan secara tertulis
Mengkomunikasikan Secara lisan Lisan dan tertulis
dan lisan