(RPP)
A. Kompetensi Inti
Kompetensi Sikap Spiritual dan Kompetensi Sikap Sosial dicapai melalui pembelajaran
tidak langsung (indirect teaching) pada pembelajaran Kompetensi Pengetahuan dan
Kompetensi Keterampilan melalui keteladanan, pembiasaan, dan budaya sekolah dengan
memperhatikan karakteristik mata pelajaran, serta kebutuhan dan kondisi peserta didik.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran problem base leraning dengan menggali informasi dari
berbagai sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan
siswa terlibat aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin
tahu, teliti dalam melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan
pendapat, menjawab pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta dapat menganalisis
kelimpahan, kecenderungan sifat fisika dan kimia, manfaat, dan proses pembuatan unsur-
unsur gas mulia, halogen, alkali, dan alkali tanah serta dapat menyajikan data hasil
penelusuran informasi sifat dan pembuatan unsur-unsur halogen, alkali, dan alkali tanah.
D. Materi Pembelajaran
1. Hukum Dasar Ilmu Kimia
Hukum Kekekalan Massa (Lavoiser).
Hukum Perbandingan Tetap (Proust).
Hukum Kelipatan Perbandingan (Dalton).
Hipotesis Avogadro.
2. Massa Atom
Massa Atom Rata-rata
Massa Atom Relatif (Ar)
Massa Molekul Relatif dan Massa Rumus Relatif (Mr)
3. Mol
Massa Molar
Volume Molar
4. Hukum-Hukum Tentang Gas
Hipotesis Avogadro
Hukum Gas Ideal
5. Interkonversi Mol-Gram-Volume
6. Perhitungan Kimia
Penentuan Rumus Empiris dan Rumus Molekul.
Persentase Unsur dalam Senyawa.
7. Kadar Zat dalam Campuran
Persen (%)
Bagian Per Juta (bpj) atau Part Per Million (ppm)
Molaritas (M)
Molalitas (m)
Fraksi Mol (x)
Pengenceran Larutan
Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda
Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Tertentu
8. Perhitungan Kimia dalam Persamaan Reaksi
Stoikiometri Persamaan Reaksi
Air Kristal
Pereaksi Pembatas
F. Media Pembelajaran
Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis/White Board, LCD
G. Sumber Belajar
1. Buku Kimia Kelas XII, Kementerian dan Kebudayaan Tahun 2009.
2. Internet.
3. Buku/ sumber lain yang relevan.
H. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 dan 2 (3 ×45 menit)
Perhatikan tabel di atas. Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk suatu senyawa.
Bagaimana pendapat kalian mengenai perbandingan unsur-unsur yang membentuk senyawa
tersebut?
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Collaboration
PPK ( rasa
ingin tahu, 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
gemar merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta
membaca, didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber
kreatif maupun hand-out yang telah dibagikan.
demokratis, 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana
komunikatif, tentang masaa atom relatif dan massa molekul relatif, serta perbandingan massa
dan tanggung penyusun suatu senyawa berdasarkan data-data percobaan yang disajikan pada
jawab handout yang dibagikan.
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi,
menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Critical Thinking and
Communication
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Pertama
Pernahkah kalian mendengar IUPAC dan IUPAP? Apakah kalian mengetahui alasan mengapa
massa atom 12C dijadikan menjadi massa atom standar? Untuk lebih memahami mengenai
IUPAC, IUPAP, Ar, dan Mr maka berikut sumber informasi yang akan membantu dalam
proses pembelajaran: www.iupac.org (website resmi IUPAC) dan www.chemicool.com (berisi
informasi seputar tabel periodik dan unsur-unsur kimia).
Collaboration
Collaboration
4. Peserta didik menuliskan hasil diskusi kelompok mengenai IUPAC dan IUPAP pada
kertas karton, sementara mengenai perhitungan Ar dan Mr senyawa (untuk masing-
masing peserta didik) dan untuk kelompok pada kertas polio yang disediakan dengan
informasi yang lengkap.
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk membuat
laporan hasil diskusinya.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan akan digunakan sebagai bahan pada
fase berikutnya.
Critical Thinking and
Communication
5. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang ditanyakan peserta didik dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Peristiwa Kedua
Pernahkah kalian memasukkan air panas ke dalam botol? Pernahkah kalian
memperhatikan bahwa botol tersebut lama-kelamaan kempes? Seperti tersedot
bukan? Turunnya suhu pada air yang dimasukkan ke dalam botol tersebut
menyebabkan tekanan dalam botol juga turun untuk menyesuaikan dengan
lingkungan sekitar.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
PPK ( rasa
ingin tahu,
gemar 2. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
merumuskan masalahnya menyelesaikan masalah melalui bimbingan, dan peserta
membaca,
didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber
kreatif
yang telah dibagikan.
demokratis,
komunikatif, 3. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana kasus
dan tanggung yang telah disajikan mengenai konsep mol senyawa dan gas ideal.
jawab
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi,
menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun presentasi
berlangsung.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
PPK ( rasa
ingin tahu, 5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa yang disajikan kemudian
gemar merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta
membaca, didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber
kreatif maupun hand-out yang telah dibagikan.
demokratis, 6. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana
komunikatif, tentang perhitungan kimia.
dan tanggung
jawab
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi,
menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)
7. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk membuat
hasil diskusinya mengenai perhitungan kimia.
Communication
5. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
6. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
Critical Thinking, HOTS dan Literasi (Identifikasi
informasi, konfirmasi dan merevisi)
6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi
berlangsung.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi Kadar Zat dalam Larutan (molalitas, fraksi mol, dan
pengenceran) yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di
pertemuan ke-9).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-10).
5. Memberi salam.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Dibagikan bahan bacaan tambahan disamping buku-buku yang telah dimiliki peserta
didik untuk bahan diskusi perserta didik.
3. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
PPK ( rasa
ingin tahu, 5. Peserta didik memahami dan mengkaji peristiwa-peristiwa yang disajikan kemudian
gemar merumuskan masalahnya melalui bimbingan, menyelesaikan masalah dan peserta
membaca, didik termotivasi untuk berdiskusi dalam menggali informasi dari berbagai sumber
kreatif maupun hand-out yang telah dibagikan.
demokratis,
6. Peserta didik termotivasi untuk diskusi dan melakukan penyelidikan sederhana
komunikatif, tentang molalitas, fraksi mol, dan pengenceran larutan.
dan tanggung
jawab
Creativity, Communication dan Literasi (Membuat
ringkasan, konfirmasi, revisi atau menolak prediksi,
menggunakan fitur, mengubah moda dan
menjelaskan antar moda)
7. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
6. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
7. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi
berlangsung.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempelajari materi Pencampuran Larutan dengan Konsentrasi Berbeda dan Tertentu
yang akan dibahas dipertemuan berikutnya (kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-
11).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-12).
5. Memberi salam.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
11. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan
lembarkerja yang telah disediakan oleh guru.
Communication
2. Masing-masing kelompok untuk mengumpulkan hasil diskusi kelompok dalam
lembar yang telah disediakan
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
7. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
8. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi
berlangsung.
6. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
Collaboration
1. Perserta didik untuk membagi diri dalam beberapa kelompok (penentuan Kelompok
ditetapkan oleh guru). Tiap kelompok terdiri 4 orang.
2. Perumusan dan pemecahan masalah diselasaikan melalui forum diskusi kelompok.
Fase 3: Membimbing individual dan kelompok dalam penyelidikan
Collaboration
1. Peserta didik untuk melakukan diskusi kelas melalui bimbingan.
4. Peserta didik menuliskan hasil pekerjaanya (untuk masing-masing peserta didik) dan
hasil diskusi kelompok pada kertas polio yang telah disediakan.
1. Guru memantau jalannya diskusi dan membimbing peserta didik untuk mengerjakan
lembarkerja yang telah disediakan oleh guru.
Communication
3. Hasil-hasil kerja kelompok yang telah dituliskan digunakan sebagai bahan pada fase
berikutnya.
7. Guru mencatat hal-hal yang menyimpang atau tumpang tindih atau “unik” antara
kelompok yang satu dengan yang lain.
8. Guru menilai keaktifan peserta didik (individu dan kelompok) dalam kelas saat
berdiskusi, merancang/melakukan penyelidikan sederhana maupun ketika presentasi
berlangsung.
2. Guru memberikan penjelasan mengenai hal yang tumpang tindih atau “unik” dan
mengulas hal yang baru dan berbeda pada tiap kelompok.
3. Memberikan tugas kepada peserta didik, dan mengingatkan peserta didik untuk
mempersiapkan diri menghadapi tesyang akan dibahas dipertemuan berikutnya
(kegiatan ini dilakukan di pertemuan ke-15).
4. Melakukan penilaian untuk mengetahui tingkat ketercapaian indikator (kegiatan ini
dilakukan di pertemuan ke-16).
5. Memberi salam.
I. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/pengamatan/Jurnal
b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja/ Praktik, Portofolio
2. Bentuk Penilaian :
a. Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
b. Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
c. Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi
d. Portofolio : penilaian laporan
3. Instrumen Penilaian (terlampir)
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum
tuntas
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching
(klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
c. Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial
belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
5. Pengayaan
a. Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan
pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
- Siwa yang mencapai nilai n( ketuntasan )<n< n( maksimum )
diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai
pengetahuan tambahan
- Siwa yang mencapai nilai n>n (maksimum) diberikan materi melebihi
cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
LAMPIRAN-LAMPIRAN RPP
I. MATERI
STOIKIOMETRI
Reaksi kimia tanpa kita sadari merupakan proses yang telah sangat biasa dalam
kehidupan kita sejak dulu, namun sangat sulit bagi kita maupun ilmuan untuk menjawab teka-
teki dibalik proses itu. Misalnya, kita membakar kayu, maka hasil pembakaran hanya tersisa
abu yang massaya lebih ringan dari kayu. Hal ini bukan berarti ada massa yang hilang. Akan
tetapi, pada proses ini kayu bereasi dengan gas oksigen menghasilkan abu, gass karbon
dioksida, dan uap air. Jika massaa gas karbon dioksida dan uap air yang menguap
diperhitungkan, maka hasilnya akan sama.
Antoine Lavoisier (1743-1794) seorang pelopor yang percaya pentingnya membuat
pengamatan kuantitatif dalam eksperimen, mencoba memanaskan 530 gram logam mercuri
dalam wadah terhubung udara dalam silinder ukur pada system tertutup. Ternyata volume
udara dalam selinder berkurang 1/5 baian. Logam merkuri berubah menjadi merkuri oksida
sebanyak 572,4 gram. Besarnya kenaikan massa merkuri sebesar 42,4 adalah sama dengan 1/5
bagian udara yang hilang yaitu oksigen.
Logam merkuri + gas oksigen merkuri oksida
530 gram + 42,4 gram = 572,4 gram
Eksperimen-eksperimen seperti ini membawa Lavoisier pada kesimpulan bahwa oksigen dari
udara berperan penting. Kemudian ia memformulasikan Hukum Kekekalan Massa yaitu :
“ massa total suatu bahan sesudah reaksi kimia adalah sama dengan massa total bahan
sebelum reaksi”.
Dengan ungkapan lain, hukum ini menyatakan bahwa dalam reaksi kimia, suatu materi tidak
dapat diciptakan ataupun dimusnahkan.
Cotoh soal dan penyelesaiannya
1. Sebanyak 0,455 g sampel magnesium, dibakar dalam 2.315 g gas oksigen untuk
menghasilkan magnesium oksida. Setelah reaksi terjadi, diperoleh massa oksigen yang
tidak bereaksi sebanyak 2,015 g. Berapakah massa magnesium oksida yang terbentuk?
Penyelesaian :
Massa sebelum bereaksi
0,455 g magnesium + 2,315 5 oksigen = 2,770
Massa sesudah bereaksi
X g magnesium oksida + 2,315 g oksigen (sisa) = 2,770 g
X g magnesium oksida = 2,770 g – 2,015 g = 0,755 g
Jadi massa magnesium oksida yang terbentuk adalah 0,755 gram.
2. Hukum Perbandingan Tetap (Joseph Proust)
Selain Hukum Kekekalan Massa, dalam reaksi kimia juga dikenal adanya Hukum
Perbandingan Tetap. Hukum ini dikemukan oleh Joseph Proust. Pada tahun 1799, (Joseph
Louis Proust, 1754-1826) melaporkan bahwa “seratus kilogram tembaga yang dilarutkan
dalam asam sulfat atau asam nitrat dan diendapkan dengan karbonat dari potas (karbonat
alam), akan selalu menghasilkan 194,5 kilogram karbonat hijau”. Sebelumnya ia juga telah
melakukan reaksi yang sama di laboratorium dengan menggunakan karbonat murni dan
menemukan hasil yang sama. Pengamatan-pengamatan seperti ini menjadi dasar
munculnya Hukum Komposisi Tetap atau Hukum Perbandingan Tetap yaitu :
” Semua sampel suatu senyawa akan memiliki komposisi (proporsi) yang sama dari massa
unsure-unsur penyusunnya”.
Misalnya, air tersusun dari dua atom Hidrogen (H) untuk setiap atom Oksigen (O)
yang kemudian setiap simbolik dituliskan sebagai rumus molekul yang sangat umum dikenal,
yaitu H2O. Dalam 10 g air, terdapat 1.119 g H dan 8,881 g O sebagai peyusun senyawanya.
Demikian pula dalam 27 g air, maka terdapat 3,021 g H dan 23.979 g O. Dengan demikian
komposisi H dan O dalam kedua air yang massanya berbeda tersebut adalah sama, yaitu
H=11,19% dan O=88,81%.
Massa zat yang dicari X massa zat yang diketahui
Contoh soal dan penyelesaian
• Gas hydrogen da Oksigen akan bereaksi membentuk air dengan perbandingan m(H) :
m(O) = 1 : 8. Jika diketahui massa hydrogen yang bereaksi 5 gram. Berapakah massa
air yang dihasilkan?
Penyelesaian
m(H) : m(O) = 1 : 8
m(H) = 5 gram
sehingga :
5 gram : (O) = 1 : 8
m(O) = 8/1 x 5 g = 40 g
Jadi, massa air yang dihasilkan = 5 + 40 = 45 g.
Hukum Proust dikembangkan lebih lanjut oleh para ilmuwan untuk unsure unsure
yang dapat membentuk lebih dari satu jenis senyawa. Salah seorang di antaranya adalah John
Dalton (1766 – 1844). Dalton mengamati adanya suatu keteraturan yang terkait dengan
perbandingan massa unsur-unsur dalam suatu senyawa. Untuk memahami hal ini, perhatikan
tabel hasil percobaan reaksi antara nitrogen dengan oksigen berikut.
Tabel Reaksi Antara nitrogen dan Oksigen
Dengan massa oksigen yang sama, ternyata perbandingan massa nitrogen dalam
senyawa nitrogen dioksida dan senyawa nitrogen monoksida merupakan bilangan bulat dan
sederhana.
Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen dioksida/Massa Nitrogen dalam senyawa nitrogen
monoksida
= 1,75 gram/ 0,87 gram
=2/1
Berdasarkan hasil percobaannya, Dalton merumuskan hukum kelipatan perbandingan (hukum
Dalton) yang berbunyi:
”Jika dua jenis unsur bergabung membentuk lebih dari satu senyawa, dan jika massa-massa
salah satu unsur dalam senyawa-senyawa tersebut sama, sedangkan massa-massa unsur
lainnya berbeda, maka perbandingan massa unsur lainnya dalam senyawa-senyawa tersebut
merupakan bilangan bulat dan sederhana. ”
4. Hukum Perbandingan Volume (Hukum Gay Lussac)
Pada awalnya para ilmuwan menemukan bahwa gas hidrogen dapat bereaksi dengan
gas oksigen membentuk air. Perbandingan volume gas hydrogen dan oksigen dalam reaksi
tersebut adalah tetap, yaitu 2 : 1. Pada tahun 1808, Joseph Louis Gay Lussac melakukan
percobaan serupa dengan menggunakan berbagai macam gas. Ia menemukan bahwa
perbandingan volume gas-gas dalam reaksi selalu merupakan bilangan bulat sederhana.
2 volume gas hidrogen + 1 volume gas oksigen -> 2 volume uap air
1 volume gas nitrogen + 3 volume gas hidrogen -> 2 volume gas ammonia
1 volume gas hidrogen + 1 volume gas klorin -> 2 volume gas hidrogen klorida
Percobaan-percobaan Gay Lussac tersebut dapat kita nyatakan dalam persamaan
reaksi sebagai berikut.
2 H2(g) + O2(g) -> 2 H2O(l)
N2(g) + 3 H2(g) -> 2 NH3(g)
H2(g) + Cl2(g) -> 2 HCl(g)
Dari percobaan ini, Gay Lussac merumuskan hukum perbandingan volume (hukum Gay
Lussac):
“ Pada suhu dan tekanan yang sama, volume gas gas yang bereaksi dan volume gas-gas
hasil reaksi berbanding sebagai bilangan bulat sederhana. “
Hukum perbandingan volume dari Gay Lussac dapat kita nyatakan sebagai berikut.
“Perbandingan volume gas-gas sesuai dengan koefisien masing-masing gas.”
Untuk dua buah gas (misalnya gas A dan gas B) yang tercantum dalam satu persamaan reaksi,
berlaku hubungan:
Volume A / Volume B = koefisien A / koefisien B
Volume A=koefisien A / koefisien B ×volume B
5. Hipotesis Avogadro
C. PERSAMAAN REAKSI
1. Langkah-langkah menuliskan persamaan reaksi dan penyetaraannya
Perubahan kimia atau yang disebut reaksi kimia biasanya ditulis dalam bentuk persamaan
reaksi. Dalam persamaan reaksi selalu diberi koefisien yang sesuai untuk memenuhi hukum
kekekan massa dan teori atom Dalton. Salah satu postulat atom Dalton menyatakan jenis dan
jumlah atom yang terlibat dalam reaksi kimia biasa (tidak melibatkan reaksi fisi dan fusi)
tidak berubah tetapi hanya mengalami penataan ulang. Sebenarnya hal postulat atom Dalton
ini hanya menjelaskan hukum kekekalan massa.
Contoh:
1. Logam aluminium bereaksi dengan gas O2 membentuk aluminium oksida. Tulislah
persamaan reaksi dan penyetaraannya?
Menulis rumus kimia atau lambang unsur dari reaktan dan produk dengan wujud
masing-masing spesies.
Al(s) + O2(g)→Al2O3(s)
Tetapkan koefisien salah satu spesi sama dengan 1 (biasanya spesi yang rumus
kimianya lebih kompleks).
Pada reaksi di atas spesi yang lebih kompleks adalah Al 2O3 = 1
Setarakan unsur yang terkait langsung dengan zat yang telah diberi koefisien 1.
D. KONSEP MOL
1. Definisi Mol
o Satu mol adalah banyaknya zat yang mengandung jumlah partikel yang = jumlah atom yang
terdapat dalam 12 gram C-12.
o Mol merupakan satuan jumlah (seperti lusin,gros), tetapi ukurannya jauh lebih besar.
o Mol menghubungkan massa dengan jumlah partikel zat.
Hubungan mol dengan jumlah partikel, Kemolaran, Massa, Volum gas dapat digambarkan
sebagai berikut:
o Jumlah partikel dalam 1 mol (dalam 12 gram C-12) yang ditetapkan melalui berbagai
metode eksperimen dan sekarang ini kita terima adalah 6,02 x 10 23 (disebut tetapan
Avogadro, dinyatakan dengan L ).
Contoh :
1 mol air artinya : sekian gram air yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul air.
1 mol besi artinya : sekian gram besi yang mengandung 6,02 x 10 23 atom besi.
1 mol asam sulfat artinya : sekian gram asam sulfat yang mengandung 6,02 x 10 23 molekul H
2 SO 4 .
23
1 mol = 6,02 x 10 partikel
23
L = 6,02 x 10
3. Massa Molar (m m )
o Massa molar menyatakan massa 1 mol zat .
o Satuannya adalah gram mol -1 .
o Massa molar zat berkaitan dengan Ar atau Mr zat itu, karena Ar atau Mr zat merupakan
perbandingan massa antara partikel zat itu dengan atom C-12.
Contoh :
zAr Fe = 56, artinya : massa 1 atom Fe : massa 1 atom C-12 = 56 : 12
Mr H 2 O = 18, artinya : massa 1 molekul air : massa 1 atom C-12 = 18 : 12
Karena :
1 mol C-12 = 12 gram (standar mol), maka :
Kesimpulan :
Massa 1 mol suatu zat = Ar atau Mr zat tersebut (dinyatakan dalam gram).
Untuk unsur yang partikelnya berupa atom : m m = Ar gram mol -1
Untuk zat lainnya : m m = Mr gram mol -1
1. Rumus Empiris
Contoh:
Suatu senyawa mengandung unsur karbon, hidrogen, dan oksigen. Dalam 3 gram senyawa
tersebut terdapat 1,2 gram karbon, 0,2 gram hidrogen, dan sisanya adalah oksigen. Tentukan
rumus empiris senyawa tersebut (Ar H = 1; C = 12; O = 16)
Jawab :
2. Rumus Molekul
Jika rumus empiris senyawa adalah RE, maka rumus molekulnya dapat dinyatakan sebagai
(RE)n; adapun harga n bergantung pada massa molekul relatif (Mr) dari senyawa yang
bersangkutan.
Contoh:
Senyawa X mempunyai rumus empiris CH2O dan massa molekul relatif (Mr) = 60.
Tentukanlah rumus molekul senyawa tersebut!
Jawab:
Rumus molekul senyawa dapat ditulis sebagai (RE) n. Nilai n ditentukan berdasarkan nilai
massa molekul relatifnya.
30 n = 60
n=2
Kadar unsur dapat ditentukan berdasarkan rumus empiris atau rumus kimia senyawa. Dari
perbandingan atom dapat ditentukan perbandingan massa dan kadar (% massa) unsur-unsur
penyusun senyawa.
x adalah jumlah atom unsur dalam 1 molekul senyawa = indeks dari unsur yang bersangkutan
dalam rumus kimia senyawa.
Contoh :
Jawab:
Mr urea = 12 + 16 + 28 + 4 = 60
Contoh 2:
Jawab:
Contoh 3:
Berapa massa asam sulfat (H 2SO4) dapat dibuat dari 64 gram belerang? (Ar H = 1; O = 16; S
= 32)
Jawab:
INSTRUMEN PENUGASAN
Materi : Stoikiometri.
Contoh Tugas:
Kriteria:
5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, dan 1 = sangat kurang
Skor Perolehan
Nilai Perolehan = × 100
Skor Maksimal
Soal:
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
311
32
33
34
35
36
SkorPerolehan
Nilai Perolehan = ×100
Skor maksimal
Medan, September 2017
Disetujui oleh,
Kepala Sekolah SMAS Methodist 7 Guru Pamong
PEDOMAN PENSKORAN:
SKOR
NO ASPEK KRITERIA YANG DINILAI
MAKS
Presentasi terdiri atas, Judul, Isi Materi dan
Daftar Pustaka
Presentasi sistematis sesuai materi
4
Menuliskan rumusan masalah
1 Kelengkapan Materi Dilengkapi gambar / hal yang menarik yang
sesuai dengan materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Materi dibuat dalam bentuk charta / Power
Point
Tulisan terbaca dengan jelas
4
Isi materi ringkas dan berbobot
2 Penulisan Materi Bahasa yang digunakan sesuai dengan
materi
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
Percaya diri, antusias dan bahasa yang
lugas
Seluruh anggota berperan serta aktif
4
Dapat mengemukanan ide dan
3 Kemampuan presentasi berargumentasi dengan baik
Manajemen waktu yang baik
Hanya 3 kriteria yang terpenuhi 3
Hanya 2 kriteria yang terpenuhi 2
Hanya 1 kriteria yang terpenuhi 1
SKOR MAKSIMAL 12
Penerapan PG 4
4 Disajikan nilai massa atom relatif dari (C3)
beberapa unsur, peserta didik dapat
menghitung massa molekul relatif dari
Konsep mol dalam senyawa yang diketahui.
perhitungan kimia Penerapan PG 5
5 Disajikan suatu senyawa dengan kadar (C3)
tertentu, peserta didik dapat menghitung
kadar suatu unsur pada senyawa.
Soal:
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 2
Soal:
Menurut teori Dalton, maka senyawa-senyawa di bawah yang dapat digunakan untuk
membuktikan kebenaran hukum Dalton adalah… .
a. H2O dan H2S
b. NH3 dan PH3
c. Na2O dan K2O
d. CO2 dan SO2
e. FeO dan Fe2O3
Kunci/Pedoman Penskoran: A
Soal:
Menurut IUPAC dan IUPAP standar satuan massa atom adalah…
a. 12 x massa 1 atom 12C
b. 1/12 x massa 1 atom 16O
c. 1/12 x massa 1 atom 14C
d. 1/12 x massa 1 atom 1H
e. 1/12 x massa atom 12C
Kunci/Pedoman Penskoran: E
KARTU SOAL NO. 4
Soal:
Jika diketahui massa atom relative Fe=56, C=12, dan O=16, massa molekul relatif
Fe2(CO3)3 adalah…
a. 288
b. 236
c. 292
d. 172
e. 116
Kunci/Pedoman Penskoran: B
KARTU SOAL NO. 5
Soal:
Suatu bijih besi mengandung 60% FeS2 (Ar Fe=56, S=32). Bijih besi tersebut
mengandung Fe sebanyak.. .
a. 56 %
b. 46,67 %
c. 28 %
d. 5,6 %
e. 2,8 %
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 6
Soal:
Suatu senyawa karbon memiliki massa 23 gram dibakar menghasilkan 44 gram gas
karbon dioksida dan 27 gram air. Jika Ar C = 12, O = 16 dan H = 1, rumus empiris
senyawa tersebut adalah . . .
a. C2H6O3
b. C2H6O
c. CH3O
d. CH2O
e. CH4
Kunci/Pedoman Penskoran: B
KARTU SOAL NO. 7
Soal:
Belerang dan oksigen menghasilkan dua jenis senyawa. Persen massa belerang pda
senyawa A adalah 50%, sedangkan pada senyawa B 40%. Jika massa belerang pada kedua
senyawa itu dibuat sama, massa oksigen pada kedua senyawa tersebut memiliki
perbandingan tertentu. Berdasarkan keadaan tersebut, hukum dasar kimia yang berlaku
adalah . . . .
a. Hukum perbandingan berganda
b. Hukum perbandingan volume
c. Hukum perbandingan tetap
d. Hukum kekekalan massa
e. Hukum Avogadro
Kunci/Pedoman Penskoran: A
KARTU SOAL NO. 8
Soal:
Jika kristal barium klorida (Mr = 208) mengandung 26% air (Mr = 18), rumus kristal
tersebut adalah . . . .
a. BaCl2 . H2O
b. BaCl2 .2H2O
c. BaCl2 .3H2O
d. BaCl2 .4H2O
e. BaCl2 . 5H2O
Kunci/Pedoman Penskoran: D
KARTU SOAL NO. 9
Soal:
Sebanyak 30 gram gas etana dibakar dengan 11,2 gram gas oksigen. Jumlah molekul H 2O
yang terbentuk adalah . . . .(Ar C = 12, O = 16 , H = 1 dan L = 6,02 x 10^23)
a. 1,8 x 10^22
b. 6,0 x 10^22
c. 1,8 x 10^23
d. 3,0 x 10^23
e. 6,0 x 10^23
Kunci/Pedoman Penskoran: C
KARTU SOAL NO. 10
Soal:
C3H8+O2→H2O+CO2
Jika 200 g propana yang terbakar, maka berapakah jumlah H2O yang terbentuk?
a. 327,27 gr
b. 322,72 gr
c. 237,57 gr
d. 273,73 gr
e. 737,37 gr
Kunci/Pedoman Penskoran: A
INSTRUMEN PENILAIAN PSIKOMOTORIK
Lembar Observasi Diskusi
ASPEK PENILAIAN
Nama Merumuskan Melakukan Menafsirkan Jumlah
No. Mengkomunikasikan
Siswa Pertanyaan Pengamatan Data Skor
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
Penilaian
Aspek yang dinilai
1 2 3
Perumusan Perumusan pertanyaan
Merumuskan Tidak merumuskan
pertanyaan dengan dilakukan mandiri
pertanyaan pertanyaan
bantuan guru (individual atau kelomok)
Pengamatan teliti
Pengamatan teliti dan tidak
Melakukan tetapi masih
Tidak mengamati mengandung interpretasi
peengamatan mengandung
lain
interpretasi lain
Melakukan analisis
Melakukan analisis
tetapi tidak
Menafsirkan data Tidak menafsirkan mencoba mengaitkan antar
mengaitkan antar
variabel
variable
Memadukan secara tertulis
Mengkomunikasikan Secara lisan Lisan dan tertulis
dan lisan