Nama Kelompok: II
Disusun Oleh:
Ulin Ayu Wulandari (A1C117024)
Salsa Billa Aprianti (A1C117052)
Riska (A1C117076)
M. Rifky Saifuddin (A1C117080)
A. Kompetensi Inti
2
Kompetensi Dasar Indikator
3.12 Menjelaskan prinsip kerja, 3.12.1 Menjelaskan larutan
perhitungan pH, dan peran, larutan penyangga Membedakan larutan
penyangga dalam tubuh makhluk hidup penyangga dan bukan larutan
penyangga.
3.12.3 Mengidentifikasi sifat
larutan penyangga.
3.12.4 Menghitung pH atau pOH
larutan penyangga.
3.12.5 Menghitung pH larutan
penyangga dengan menambahkan
sedikit asam atau sedikit basa atau
dengan pengenceran.
3.12.6 Menjelaskan peranan larutan
penyangga dalam kehidupan sehari-
hari.
4.12 Membuat larutan penyangga 4.12.1 Menjelaskan pembuatan
dengan pH tertentu larutan penyangga dengan pH
tertent
B. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran discovery learning dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar, penyelidikan sederhana dan mengolah informasi, diharapkan siswa terlibat
aktif selama proses belajar mengajar berlangsung, memiliki sikap ingin tahu, teliti dalam
melakukan pengamatan dan bertanggungjawab dalam menyampaikan pendapat, menjawab
pertanyaan, memberi saran dan kritik, serta menyelesaikan masalah terkait larutan penyangga
dan aplikasinya dalam kehidupan sehari-hari.
C. Materi Pembelajaran
1. Faktual : 1.
2.
2. Konseptual : 1.
3
` 2.
3.
3. Prosedural : Langkah-langkah menentukan
4. Metakognitif : Menyimpulkan hubungan konfigurasi elektron dengan letak
unsur dalam tabel periodik.
D. Pendekatan Pembelajaran
Pendekatan : Scientific learning
Metode : Diskusi kelompok, tanya jawab, dan penugasan
Model :
E. Media Pembelajaran
a. Media/Alat : Lembar Kerja, Papan Tulis, LCD, Internet (webpage / webblog)
b. Bahan :
F. Sumber Belajar
a. Suwardi, dkk. 2009. Panduan Pembelajaran Kimia untuk SMA & MA Kelas XI. Jakarta:
CV. Karya Mandiri
b. Sunarya, Y., dkk. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Kimia 2: Untuk Kelas XI SMA/MA.
Jakarta: Setia Purba Inves.
c. Utami, B., dkk. 2009. Kimia 2: Untuk SMA/MA Kelas XI. Jakarta: CV. HaKa M.
d. Internet.
C. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Tahap Pembelajaran Deskripsi Kegiatan
Waktu
Kegiatan Pendahuluan 1. Peserta didik yang dipimpin oleh guru 6 menit
berdoa sebelum memulai pembelajaran.
2. Mengkondisikan siswa agar suasana
belajar menjadi kondusif;
3. Guru memberikan pertanyaan yang
4
relevan dengan materi asam basa
sebelumnya. Perhatikan sistem periodik
yang sudah ditampilkan di layar
proyektor; Menurut kalian, bagaimana
--?
4. Siswa secara mandiri dan menggunakan
bahasa yang komunikatif menyebutkan
jawaban dari permasalahan yang telah
diutarakan mengenai permasalahan
mengenai larutan penyangga. (Tanya
jawab).
5. Peserta didik secara aktif berdiskusi
mengenai relasi antara informasi yang
baru akan diterima khususnya pada materi
larutan penyangga.
Communication:
6. Peserta didik menyimak penjelasan guru
Memberikan kesempatan peserta didik untuk
kembali
mengenaimengingat materi sebelumnya
tujuan pembelajaran, manfaat
pembelajaran, dan rangkaian kegiatan
yang harus dilakukan peserta didik
melalui tayangan proyektor khususnya
mengenai konfigurasi elektron.
5
Kegiatan Inti Stimulus 10 menit
Aktivitas 7. Peserta didik membaca materi mengenai
literasi
tersemat pada larutan penyangga.
nomor 7 dan 8.
Membaca 8. Peserta didik menyimak tayangan yang
sekaligus
menganalisis
disajikan oleh guru tentang larutan
materi penyangga.
konfigurasi
elektron.
Berpikir Kritis/Kreatif:
Peserta didik berdiskusi tentang bilangan
kuantum dan bentuk orbital.
Identifikasi Masalah
9. Peserta didik diminta mengidentifikasi
masalah serta mengajukan pertanyaan dari
hasil membaca dan melihat layar LCD.
Mengumpulkan Data
10. Guru memberi arahan kepada peserta didik
untuk membentuk kelompok.
11. Peserta didik dan dipandu guru untuk
melakukan diskusi; di sini memanfaatkan
buku teks serta webpage untuk
mengumpulkan informasi seputar larutan
penyangga.
Mengolah Data
6
12. Peserta didik diminta menjawab Lembar
Kerja Siswa.
Verifikasi Data
13. Peserta didik melakukan diskusi guna
menyelesaikan permasalahan yang telah
dikerjakan.
14. Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi tentang mengenai larutan
penyangga.
Menyimpulkan Data
15. Peserta didik memberi feedback; dapat
berupa kritik dan saran lain terhadap
kelompok yang melakuakan presentasi.
16. Peserta didik yang bertugas menjadi
anggota kelompok menerima feedback
dari peserta didik yang lain.
17. Peserta didik melakukan revisi (apabila
ada) dan menarik kesimpulan.
Penguatan Karakter:
Peserta didik menghargai pendapat orang lain
7
Kegiatan Penutup 18. Guru bersama-sama peserta didik 4 menit
menyimpulkan hasil diskusi mengenai
larutan penyangga.
I. Penilaian
1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi, sikap sosial, dan religius
b. Bentuk penilaian : Lembar pengamatan
c. Instrumen penilaian : Jurnal
2. Pengetahuan
Jenis/Teknik tes : Tertulis
Bentuk tes : Uraian
a. Tertulis
b. Penugasan
c. Instrumen Penilaian (terlampir)
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Praktik
b. Bentuk : Tugas terstruktur
c. Instrumen Penilaian : (terlampir)
8
Mengetahui Jambi, 11 Februari 2020
M. Rifky Saifuddin
9
“penyangga“ yang terdiri atas komponen asam dan basa. Komponen asam berfungsi menahan
kenaikan pH, sedangkan komponen basa berfungsi menahan penurunan pH.
Larutan buffer atau larutan penyangga adalah suatu larutan yang terdiri dari:
Contoh: Campuran dari larutan CH3COOH (asam lemah) dan larutan CH3COONa (basa
konjugasi) membentuk larutan buffer asam, dengan reaksi:
Contoh: Campuran dari larutan NH4OH (basa lemah) dan larutan NH4CL (asam
konjugasi) membentuk larutan buffer basa, dengan reaksi:
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah asam (pH < 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari asam lemah dan garamnya yang merupakan basa konjugasi
dari asamnya.
Adapun cara lainnya yaitu mencampurkan suatu asam lemah dengan suatu basa kuat
dimana asam lemahnya dicampurkan dalam jumlah berlebih. Campuran akan
menghasilkan garam yang mengandung basa konjugasi dari asam lemah yang
bersangkutan. Pada umumnya basa kuat yang digunakan seperti natrium, kalium, barium,
kalsium, dan lain-lain. Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang
mengandung CH3COOH dan CH3COO– yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses
sebagai berikut:
10
Penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri. Dimana ion H + yang
ditambahkan akan bereaksi dengan ion CH3COO– membentuk molekul CH3COOH.
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka ion OH– dari basa itu akan bereaksi
dengan ion H+ membentuk air. Hal ini akan menyebabkan kesetimbangan bergeser ke
kanan sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan. Jadi, penambahan basa
menyebabkan berkurangnya komponen asam (CH3COOH), bukan ion H+. Basa yang
ditambahkan tersebut bereaksi dengan asam CH3COOH membentuk ion CH3COO– dan
air.
Larutan ini mempertahankan pH pada daerah basa (pH > 7). Untuk mendapatkan
larutan ini dapat dibuat dari basa lemah dan garam, yang garamnya berasal dari asam
kuat. Adapun cara lainnya yaitu dengan mencampurkan suatu basa lemah dengan suatu
asam kuat dimana basa lemahnya dicampurkan berlebih.
Adapun cara kerjanya dapat dilihat pada larutan penyangga yang mengandung
NH3 dan NH4+ yang mengalami kesetimbangan. Dengan proses sebagai berikut:
Jika ditambahkan suatu asam, maka ion H+ dari asam akan mengikat ion OH–. Hal
tersebut menyebabkan kesetimbangan bergeser ke kanan, sehingga konsentrasi ion
OH– dapat dipertahankan. Disamping itu penambahan ini menyebabkan berkurangnya
komponen basa (NH3), bukannya ion OH–. Asam yang ditambahkan bereaksi dengan basa
NH3 membentuk ion NH4+.
11
Pada Penambahan Basa
Jika yang ditambahkan adalah suatu basa, maka kesetimbangan bergeser ke kiri,
sehingga konsentrasi ion OH– dapat dipertahankan. Basa yang ditambahkan itu bereaksi
dengan komponen asam (NH4+), membentuk komponen basa (NH3) dan air.
Larutan penyangga mengandung komponen asam dan basa dengan asam dan basa
konjugasinya, sehingga dapat mengikatbaik ion H+ maupun ion OH–. Sehingga penambahan
sedikit asam kuat atau basa kuat tidak mengubah pH-nya secara signifikan.
12
Apabila pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung,
ginjal ,hati dan pencernaan akan terganggu.
3. Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng agar tidak mudah rusak/teroksidasi
(asambenzoat dengan natrium benzoat).
4. Selain itu penerapan larutan buffer ini dapat kita temui dalam kehidupan sehari-
hari seperti pada obat tetes mata.
5. Adanya larutan penyangga ini bisa kita lihat dalam kehidupan sehari-hari seperti
pada obat-obatan, fotografi, industri kulit dan zat warna. Selain aplikasi tersebut,
terdapat fungsi penerapan konsep larutan penyangga ini dalam tubuh manusia
seperti pada cairan tubuh.
6. Cairan tubuh ini bisa dalam cairan intrasel maupun cairan ekstrasel. Dimana
sistem penyangga utama dalam cairan intraselnya seperti H2PO4- dan HPO42-
yang bisa bereaksi dengan suatu asam dan basa. Adapun sistem penyangga
tersebut, mampu menjaga pH darah yang hampir konstan yaitu sekitar 7,4.
7. Menjaga pH pada plasma darah supaya berada pada pH berkisar 7,35 – 7,45 ,yaitu
dari ion HCO3- denganion Na+ . Jika pH darah lebih dari 7,45 akan mengalami
alkalosis, akibatnya terjdi hiperventilasi/ bernapas berlebihan, mutah hebat.Jika
pH darah kurang dari 7,35 akan mengalami acidosis akibatnya jantung ,ginjal ,hati
dan pencernaan akan terganggu.
8. Menjaga pH cairan tubuh supaya ekskresi ion H+ pada ginjal tidak terganggu,
yakni asam dihidrogen posphat (H2PO4-) dengan basa monohidrogen posphat
(HPO42-)
9. Menjaga pH makanan olahan dalam kaleng supaya tidak mudah rusak /teroksidasi
(asam benzoat dengan natrium benzoat).
10.Selain itu penerapan larutan penyangga ini dapat kita temui dalam kehidupan
sehari-hari seperti pada obat tetes mata.
6. Contoh Larutan/Penyangga Buffer
13
1. Tentukan pH larutan jika 800 ml larutan CH 3COOH 0,1M dicampur dengan
400ml larutan CH3COONa 0,1M (Ka CH3COOH = 1,8×10-5) !
2. Tentukan pH larutan apabila 400 ml larutan NH4OH 0,5M dicampur dengan 100
ml larutan NH4Cl 0,5M ( Kb NH4OH = 1,8×10-5)
Jawaban No. 1
[ H+ ] = Ka .na/nbk
= 3,6 x 10 -5
= 5 – log 3,6
Jawaban No. 2
= 7,2 x 10 -5
= 5 – log 7,2
pH = 14 – (5-log 7,2)
14
= 9 + log 7,2
Lampiran 2
1. Kisi-kisi Soal
Instrumen Penilaian
a) Sikap
1) Jurnal Penilaian Sikap Spiritual
Nama Satuan Pendidikan : SMA N 2 Prabumulih
Tahun Pelajaran : 2019/2020
Kelas/Semester : X/1
MataPelajaran : Kimia
Sikap mengikuti
Ketaatan beribadah
Perilaku syukur
Sikap berdoa
Kejadian/
No Waktu Nama
Perilaku
1
2
kegiatan keagamaan
3
4
15
Mandiri
Menghargai
Berani
Gotong royong
Kerja sama
h Skor
menyampaikan
1.
Keterangan:
Skor Maksimal = 20
Skor Maksimal
B. Penilaian Pengetahuan
B.1 Kisi-kisi Soal
Kunci jawaban
1. E
2. A
3. B
4. D
5. D
Kinerja Presentasi
Penampilan Penguasaan Materi
Jml
No Nama Siswa Cara Ketepatan Nilai
Ketepatan Skor
Bahasa penyampai menangg
menjawab
an api
1. 1
2. 2
3.
4.
5.
18
19