Anda di halaman 1dari 59

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Di Kelas

Nama Sekolah : SMA Negeri 13 Ambon


Mata Pelajaran : Kimia
Kelas/Semester : XI / Ganjil
Materi pokok : Laju Reaksi
Alokasi Waktu : 3 x 4 JP

A. Kompetensi Inti
KI 1 : Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
KI 2 : Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli
(gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta
dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
KI 3 : Memahami, menerapkan,menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan
kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan
mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan

B. Kompetensi Dasar
1.1 Menyadari adanya keteraturan dari sifat hidrokarbon, termokimia, laju reaksi,
kesetimbangan kimia, larutan dan koloid sebagai wujud kebesaran Tuhan YME dan
pengetahuan tentang adanya keteraturan tersebut sebagai hasil pemikiran kreatif
manusia yang kebenarannya bersifat tentatif.
1.2 Mensyukuri kekayaan alam Indonesia berupa minyak bumi, batubara dan gas alam
serta berbagai bahan tambang lainnya sebagai anugerah Tuhan YME dan dapat
dipergunakan untuk kemakmuran rakyat Indonesia.
2.1 Menunjukkan perilaku ilmiah (memiliki rasa ingin tahu, disiplin, jujur, objektif,
terbuka, mampu membedakan fakta dan opini, ulet, teliti, bertanggung jawab, kritis,
kreatif, inovatif, demokratis, komunikatif) dalam merancang dan melakukan
percobaan serta berdiskusi yang diwujudkan dalam sikap sehari-hari.
2.2 Menunjukkan perilaku kerjasama, santun, toleran, cinta damai dan peduli lingkungan
serta hemat dalam memanfaatkan sumber daya alam.
2.3 Menunjukkan perilaku responsif dan pro-aktif serta bijaksana sebagai wujud
kemampuan memecahkan masalah dan membuat keputusan

3.6. Memahami teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan reaksi kimia


Indikator :
3.6.1. Menjelaskan teori tumbukan (tabrakan)
3.6.2. Menjelaskan reaksi kimia

3.7. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan menentukan orde
reaksi berdasarkan data hasil percobaan.
Indikator :
3.7.1. Menemukan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
3.7.2. Menghitung orde reaksi berdasarkan data hasil percobaan.

4.6 Menyajikan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan) untuk menjelaskan
reaksi kimia.
Indikator :
4.6.1 Menunjukkan hasil pemahaman terhadap teori tumbukan (tabrakan)
4.6.2 Menunjukan reaksi kimia berdasarkan teori tumbukan.

4.7 Merancang, melakukan, dan menyimpulkan serta menyajikan hasil percobaan faktor-
faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde reaksi.
Indikator :
4.7.1 Merancang percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.
4.7.2 Melakukan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan orde
reaksi.
4.7.3 Menyimpulkan percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
orde reaksi.
4.7.4 Menyajikan hasil percobaan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi dan
orde reaksi.
C. Tujuan Pembelajaran
Setelah pembelajaran peserta didik dapat :
1. Bekerjasama, konsisten, disiplin, rasa percaya diri, dan toleransi dalam perbedaan
strategi berpikir dalam memilih dan menerapkan strategi menyelesaikan masalah
dalam pelajaran Laju Reaksi
2. Berprilaku jujur, tangguh menghadapi masalah, kritis dan disiplin dalam melakukan
tugas belajar Laju Reaksi
3. Bersikap tanggung jawab, rasa ingin tahu, jujur dan perilaku peduli lingkungan dalam
belajar Laju Reaksi
4. Mengetahui dan menjelaskan laju reaksi berdasarkan grafik hasil percobaan dan
penghitungan secara kuantitatif.
5. Menyebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi (luas area kontak,
konsentrasi pereaksi, tekanan, suhu, dan katalis).
6. Membuktikan pengaruh luas area kontak terhadap laju reaksi, pengaruh suhu terhadap
laju reaksi, dan pengaruh katalis pada laju reaksi melalui percobaan.
7. Membedakan laju reaksi, persamaan reaksi, dan tetapan laju reaksi.
8. Menjelaskan makna orde reaksi (reaksi orde nol, reaksi orde satu, reaksi orde dua, dan
orde negatif).
9. Menentukan persamaan laju reaksi melalui penghitungan kuantitatif.

D. Materi Pembelajaran
1. Fakta:
- Orde reaksi

2. Konsep:
- Teori tumbukan

3. Prinsip:
- Faktor-faktor penentu laju reaksi

4. Prosedur:
- Orde reaksi danpersamaan laju reaksi

E. Metode Pembelajaran
Pendekatan : Scientific Learning
Model Pembelajaran : Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) dan Problem
Based Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah)/projek
F. Media, Alat, Bahan dan Sumber Pembelajaran
Media :
 Worksheet atau lembar kerja (siswa)
 lembar penilaian
Alat/Bahan :
 Penggaris, spidol, papan tulis
 Laptop & proyektor
Sumber Belajar :
 Buku Kimia Siswa Kelas XI, Kemendikbud, tahun 2013
 e-dukasi.net

G. Langkah-langkah Pembelajaran
1. Pertemuan Ke-1 ( 4 x 45 menit ) Waktu
 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Laju Reaksi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran

 Kegiatan Inti 105 menit


Peserta didik di dalam kelompok belajar :
Mengamati
o Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati reaksi yang
berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh
petasan, perkaratan (korosi)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Laju Reaksi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misal :
Mengajukan pertanyaan terkait hasil pengamatan mengapa ada reaksi yang
lambat dan reaksi yang cepat

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)
o Mendiskusikan pengertian laju reaksi
o Mendiskusikan faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.
Mengasosiasikan
o Mengolah data untuk membuat grafik laju reaksi
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
o Mengemukan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi oleh
kelompok yang mempresentasikan
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.
o Menjawab pertanyaanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau
lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)
 Penutup 15 menit
Peserta didik :
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus mempelajari pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik

Pertemuan Ke-2 ( 4 x 45 menit )


 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.
o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Laju Reaksi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.

o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran

 Kegiatan Inti 105 menit


Peserta didik di dalam kelompok belajar :
Mengamati
o Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati reaksi yang
berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh
petasan, perkaratan (korosi)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Laju Reaksi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misal :
Mengajukan pertanyaan terkait hasil pengamatan mengapa ada reaksi yang
lambat dan reaksi yang cepat

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)
o Merancang percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi
(ukuran, konsentrasi, suhu dan katalis) dan mempresentasikan hasilnya
untuk menyamakan persepsi
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan
o Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan faktor-faktor yang
mempengaruhi laju reaksi.
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.

o Menjawab pertanyaanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau


lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri, berperilaku
jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa ingin tahu,
peduli lingkungan)
 Penutup 15 menit
Peserta didik :
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus mempelajari pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik

3. Pertemuan Ke-3 ( 4 x 45 menit )


 Pendahuluan/Kegiatan Awal 15 menit
Guru :
o Orientasi
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
 Memeriksa kehadiran peserta didik sebagai sikap disiplin
 Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali kegiatan
pembelajaran.
o Apersepsi
 Mengaitkan materi pembelajaran yang akan dilakukan dengan
pengalaman peserta didik dengan tema sebelumnya.
 Mengingatkan kembali materi prasyarat dengan bertanya.
 Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitannya dengan pelajaran
yang akan dilakukan.

o Motivasi
 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang
akan dipelajari.
- Apabila materi ini dikuasai dengan baik, maka peserta didik
diharapkan dapat menjelaskan tentang Laju Reaksi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran pada pertemuan yang berlangsung
 Mengajukan pertanyaan.
o Pemberian Acuan;
 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas pada pertemuan
saat itu.
 Memberitahukan tentang standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan KKM pada pertemuan yang berlangsung
 Pembagian kelompok belajar
 Menjelaskan mekanisme pelaksanaan pengalaman belajar sesuai
dengan langkah-langkah pembelajaran
 Kegiatan Inti 105 menit
Peserta didik di dalam kelompok belajar :
Mengamati
o Mencari informasi dengan cara membaca/ melihat/ mengamati reaksi yang
berjalan sangat cepat dan reaksi yang berjalan sangat lambat, contoh
petasan, perkaratan (korosi)
untuk melatih kesungguhan, ketelitian, mencari informasi.

Menanya
o Mengajukan pertanyaan tentang Laju Reaksi yang tidak dipahami dari apa
yang diamati atau pertanyaan untuk mendapatkan informasi tambahan
tentang apa yang diamati (dimulai dari pertanyaan faktual sampai ke
pertanyaan yang bersifat hipotetik) untuk mengembangkan kreativitas, rasa
ingin tahu, kemampuan merumuskan pertanyaan untuk membentuk pikiran
kritis yang perlu untuk hidup cerdas dan belajar sepanjang hayat.
Misal :
Mengajukan pertanyaan terkait hasil pengamatan mengapa ada reaksi yang
lambat dan reaksi yang cepat

Mengumpulkan Data(Eksperimen/Mengeksplorasi)
o Melakukan percobaan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi laju reaksi.
dengan ditanggapi aktif oleh peserta didik dari kelompok lainnya sehingga
diperoleh sebuah pengetahuan baru yang dapat dijadikan sebagai bahan
diskusi kelompok kemudian, dengan menggunakan metode ilmiah yang
terdapat pada buku pegangan peserta didik atau pada lembar kerja yang
disediakan dengan cermat untuk mengembangkan sikap teliti, jujur,sopan,
menghargai pendapat orang lain, kemampuan berkomunikasi, menerapkan
kemampuan mengumpulkan informasi melalui berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan belajar dan belajar sepanjang hayat.

Mengasosiasikan
o Mengolah dan menganalisis data hasil percobaan untuk menentukan orde
reaksi dan persamaan laju reaksi
o Menyimpulkan peran katalis dalam industri kimia.
o Berdiskusi tentang data yang sudah dikumpulkan/terangkum dalam kegiatan
sebelumnya.
o Mengolah informasi yang sudah dikumpulkan dari hasil kegiatan/pertemuan
sebelumnya mau pun hasil dari kegiatan mengamati dan kegiatan
mengumpulkan informasi yang sedang berlangsung.
o Menambah keluasan dan kedalaman sampai kepada pengolahan informasi
yang bersifat mencari solusi dari berbagai sumber yang memiliki pendapat
yang berbeda sampai kepada yang bertentangan untuk mengembangkan
sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan berpikir induktif serta deduktif dalam
menyimpulkan.

Mengkomunikasikan
o Menyampaikan hasil diskusi berupa kesimpulan berdasarkan hasil analisis
secara lisan, tertulis, atau media lainnya untuk mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan berpikir sistematis, mengungkapkan pendapat
dengan sopan
o Mempresentasikan hasil diskusi kelompok secara klasikal
o Mengemukakan pendapat atas presentasi yang dilakukan dan ditanggapi
oleh kelompok yang mempresentasikan
o Bertanya atas presentasi yang dilakukan dan peserta didik lain diberi
kesempatan untuk menjawabnya.
o Menyimpulkan tentang point-point penting yang muncul dalam kegiatan
pembelajaran yang baru dilakukan.

o Menjawab pertanyaanyang terdapat pada buku pegangan peserta didik atau


lembar kerja yang telah disediakan.
o Bertanya tentang hal yang belum dipahami, atau guru melemparkan
beberapa pertanyaan kepada siswa.
o Menyelesaikan uji kompetensi yang terdapat pada buku pegangan peserta
didik atau pada lembar kerja yang telah disediakan secara individu untuk
mengecek penguasaan siswa terhadap materi pelajaran
Catatan:
Selama pembelajaran berlangsung, guru mengamati sikap siswa dalam
pembelajaran yang meliputi sikap: disiplin, rasa percaya diri,
berperilaku jujur, tangguh menghadapi masalah tanggungjawab, rasa
ingin tahu, peduli lingkungan)

 Penutup 15 menit
Peserta didik :
o Membuat resume dengan bimbingan guru tentang point-point penting yang
muncul dalam kegiatan pembelajaran yang baru dilakukan.
o Mengagendakan pekerjaan rumah.
o Mengagendakan materi yang harus mempelajari pada pertemuan berikutnya
di luar jam sekolah atau di rumah.
Guru :
o Memeriksa pekerjaan siswa yang selesai langsung diperiksa. Peserta didik
yang selesai mengerjakan soal dengan benar diberi paraf serta diberi nomor
urut peringkat, untuk penilaian portofolio.
o Memberikan penghargaan kepada kelompok yang memiliki kinerja dan
kerjasama yang baik

H. Penilaian
1. Jenis/teknik Penilaian:
a. Sikap
- Penilaian Diri
- Penilaian Jurnal
- Penilaian Observasi
- Penilaian Teman Sebaya
b. Pengetahuan
- Penugasan
- Tes Lisan
- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda
c. Keterampilan
- Penilaian Portofolio
- Penilaian Proyek
- Penilaian Unjuk Kerja
2. Bentuk Instrumen dan instrument
3. Pedoman Penskoran

Mengetahui, Peudada, Juli 2019


Kepala SMA Negeri 13 Ambon Guru Mata Pelajaran Kimia

Drs. H. B. Difinubun, M.Pd M. Tentua, S.Pd


NIP. 19630327 199412 1 001 NIP: 19740616 200604 2 025
8.Teori Tumbukan
a. Suatu zat dapat bereaksi dengan zat lain jika partikel-partikelnya saling bertumbukan.
Tumbukan yang terjadi akan menghasilkan energi untuk memulai terjadinya reaksi.
b. Terjadinya tumbukan tersebut disebabkan karena partikel-partikel zat selalu bergerak
dengan arah yang tidak teratur.
c. Tumbukan antar partikel yang bereaksi tidak selalu menghasilkan reaksi. Hanya
tumbukan yang menghasilkan energi yang cukup serta arah tumbukan yang tepat, yang
dapat menghasilkan reaksi. Tumbukan seperti ini disebut tumbukan yang efektif.
Jadi, laju reaksi tergantung pada 3 hal :
a) Frekuensi tumbukan
b) Energi partikel reaktan
c) Arah tumbukan
d. Energi minimum yang harus dimiliki oleh partikel reaktan, sehingga menghasilkan
tumbukan yang efektif disebut energi pengaktifan atau energi aktivasi ( Ea ).
e. Semua reaksi, baik eksoterm maupun endoterm memerlukan Ea. Reaksi yang dapat
berlangsung pada suhu rendah berarti memiliki Ea yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang
dapat berlangsung pada suhu yang tinggi, berarti memiliki Ea yang tinggi.
f. Ea ditafsirkan sebagai energi penghalang ( barrier ) antara reaktan dengan produk.
Reaktan harus didorong agar dapat melewati energi penghalang tersebut sehingga dapat
berubah menjadi produk.
Grafik 1. Hubungan antara reaksi dengan energi. (sumber)

Grafik 2. Hubungan antara reaksi dengan energi. (sumber)

1. Tumbukan efektif
Tumbukan yang menghasilkan reaksi kita sebut
tumbukan efektif. Molekul pereaksi dalam wadahnya selalu bergerak
kesegala arah, dan berkemungkinan besar
bertumbukan satu sama lain, baik dengan molekul yang sama maupun berbeda.
Tumbukan itu dapat memutuskan ikatan dalam molekul pereaksi dan kemudian
membentuk ikatan baru yang menghasilkan molekul hasil reaksi. Sebagai contoh,
reaksi antara atom kalium (K) dan metil iodida (CH3I) dengan reaksi berikut: K + CH3I
 KI + CH3. Maka, tumbukan yang efektif akan terjadi bila kedaaan molekul
sedemikian rupa sehingga antara atom-atom yang berukuran sama saling bertabrakan
(Gambar 5a). Sedangkan tumbukan tidak efektif jika yang bertabrakan adalah atom-
atom dengan ukuran berbeda (Gambar 5b).
Supaya terjadi banyak tumbukan, maka terjadi penambahan molekul pereaksi. Karena dengan
bertambahnya molekul pereaksi, dimungkinkan banyak tumbukan efektif yang terjadi
untuk menghasilkan molekul hasil reaksi. Kedaaan tersebut divisualisasikan dalam
Gambar 6

Gambar 6. Makin banyak molekul yang bereaksi, makin banyak kemungkinan terjadi
tumbukan untuk menghasilkan molekul hasil reaksi
2. Energi Tumbukan yang Cukup
Bila kaca dilempar dengan batu tetapi tidak pecah, berarti energi kinetik batu tidak cukup
untuk memecahkan kaca. Demikian pula, bila telah terjadi tabrakan molekul pereaksi,
walaupun sudah bertabrakan langsung dengan posisi yang efektif, tetapi ternyata
energi kurang tidak akan menimbulkan reaksi. Energi minimum yang harus dimiliki
oleh partikel pereaksi sehingga menghasilkan tumbukan efektif disebut energi
pengaktifan (Ea = energi aktivasi). Semua reaksi, eksoterm atau endoterm,
memerlukan energi pengaktifan. Reaksi yang dapat berlangsung pada suhu rendah
berarti memiliki energi pengaktifan yang rendah. Sebaliknya, reaksi yang memiliki
energi pengaktifan besar hanya dapat berlangsung pada suhu tinggi.
Energi pengaktifan ditafsirkan sebagai energi penghalang (barier) antara pereaksi dan
produk. Pereaksi harus didorong sehingga dapat melewati energi penghalang tersebut
baru kemudian dapat berubah menjadi produk. Profil diagram energi pada reaksi
eksoterm dan endoterm diberikan pada Gambar 7.

Menurut hukum mekanika, bahwa energi total (jumlah energi kinetik dan energi potensial)
harus konstan. Berdasarkan Gambar 7, pada saat terbentuknya ikatan baru (C-D), masih
terdapat ikatan lama (A-B). Berarti pada saat itu, terdapat dua ikatan (A-B dan C-D).
Kedaan seperti itu hanya sesaat dan tidak stabil, maka keadaan tersebut disebut keadaan
transisi atau kompleks teraktivasi yang mempunyai tingkat energi lebih tinggi daripada
keadaan awal.
Terbentuknya ikatan baru (C-D) adalah akibat gaya tarik (energi potensial), dan proses ini
akan melepaskan sejumlah energi. Energi tersebut sebagian atau seluruhnya akan dipakai
untuk memutuskan ikatan lama (A -B). Selama proses pemutusan, terjadi penurunan
tingkat energi sistem, karena terbentuk ikatan baru yang energinya lebih rendah. Dengan
demikian, dalam suatu reaksi terdapat tiga keadaan yaitu keadaan awal (pereaksi),
kedaaan transisi, dan keadaan akhir (hasil reaksi). Keadaan transisi selalu lebih tinggi
daripada dua keadaan yang lain, tetapi kedaan awal dapat lebih tinggi atau lebih rendah
daripada keadaan akhir. Bila keadaan awal lebih tinggi, reaksi menghasilkan kaloratau
eksoterm (Gambar 7a). Dan bila sebaliknya, reaksi adalah menyerap kalor atau endoterm
(Gambar 7b).
Laju Reaksi

1. PengertianLaju Reaksi
2.
a. Laju reaksi adalah berkurangnya jumlah konsentrasi pereaksi untuk setiap satuan
waktu atau bertambahnya jumlah konsentrasi hasil reaksi untuk setiap satuan waktu.
b. Dinyatakan dengan satuan molaritas per detik ( M / detik atau mol / L.detik ).
c. Pada awal reaksi A  B mula- mula yang ada adalah zat A, sedangkan zat B belum
terbentuk. Setelah beberapa saat konsentrasi zat B akan meningkat sementara
konsentrasi zat A akan menurun, sampai pada saat tertentu reaksi akanberhenti karena
telah mencapai keadaan setimbang. Secara kuantitatif laju pengurangan zat A dapat
dinyatakan sebagai :
Δ[ A ]

vA = Δt
dan laju penambahan produk (zat B) dinyatakan sebagai :
Δ[ B ]
+
vB= Δt
Δ[ A ] Δ[ B ]
− +
Secara stoikiometri maka, v = Δt = Δt
Secara umum dapat digambarkan :

Grafik 3. Hubungan antara konsentrasi dengan waktu. (sumber)


2. Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Laju Reaksi

Besarnya laju reaksi dipengaruhi oleh :


a. Luas Permukaan Bidang Sentuh
1) Pada reaksi heterogen ( reaksi yang fase reaktannya tidak sama ), misalnya logam
Zn dengan larutan HCl; laju reaksi selain dipengaruhi oleh konsentrasi larutan
HCl, juga dipengaruhi oleh kondisi logam Zn tersebut.
2) Dalam jumlah ( massa ) yang sama; butiran logam Zn akan bereaksi lebih lambat
daripada serbuk Zn.
3) Reaksi akan terjadi antara molekul-molekul HCl dengan atom-atom Zn yang
bersentuhan langsung dengan HCl.
4) Pada butiran Zn, atom-atom Zn yang bersentuhan langsung dengan HCl lebih
sedikit daripada serbuk Zn sebab atom-atom Zn yang bersentuhan hanya atom Zn
yang ada di permukaan butiran.
5) Jika butiran Zn tersebut dihaluskan menjadi serbuk, maka atom-atom Zn yang
semula ada di bagian dalam akan berada di bagian permukaan dan terdapat lebih
banyak atom Zn yang secara bersamaan bereaksi dengan larutan HCl.
6) Semakin luas permukaan bidang sentuh zat padat, semakin banyak tempat
terjadinya tumbukan antar partikel zat yang bereaksi sehingga laju reaksi akan
semakin meningkat juga.
b. Konsentrasi Reaktan
1) Pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi dapat dijelaskan dengan
menggunakan teori tumbukan.
2) Semakin tinggi konsentrasinya berarti semakin banyak molekul dalam setiap
satuan luas ruangan; dengan demikian tumbukan antar molekul akan semakin
sering terjadi.
3) Semakin banyak tumbukan yang terjadi, berarti kemungkinan untuk menghasilkan
tumbukan yang efektif akan semakin besar sehingga reaksi berlangsung lebih
cepat.
c. Suhu
1. Pada umumnya, suhu yang semakin tinggi akan semakin mempercepat reaksi.
Meningkatnya suhu akan memperbesar energi kinetik molekul reaktan.
2. Oleh karena itu, gerakan antar molekul reaktan akan semakin acak sehingga
kemungkinan terjadinya tumbukan antar molekul akan semakin besar.

3. Akibatnya tumbukan yang efektif akan mudah tercapai dan energi aktivasi akan
mudah terlampaui.
4. Bila pada setiap kenaikan T oC suatu reaksi berlangsung n kali lebih cepat, maka
laju reaksi pada T2 ( = v2 ) bila dibandingkan dengan laju reaksi pada T1 ( = v1 )
dapat dirumuskan :

v 2=v 1 . ( n )( T 2−T 1 )/ ΔT
Keterangan :
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
V1 = laju reaksi awal ( saat T1 )
V2 = laju reaksi akhir ( saat T2 )
T = besarnya kenaikan suhu
n = kelipatan cepatnya laju reaksi
Contoh :
Laju suatu reaksi menjadi 2 kali lebih cepat pada setiap kenaikan suhu 10 oC. Bila pada suhu
20 oC reaksi berlangsung dengan laju reaksi 2 x 10-3 M.s-1. Berapa laju reaksi pada suhu
50 oC?
Jawaban :

v 50=v 20 . ( 2 )(50−20 ) /10

v 50=( 2 x10−3 ). (2 )3 = 1,6 x 10-2 M.s-1

F Jika yang dibandingkan adalah besaran waktu ( t ) maka :

()
( T 2−T 1 ) / ΔT
1
t 2=t1 .
n
Keterangan :
T1 = suhu awal
T2 = suhu akhir
t1 = waktu awal ( saat T1 )
t2 = waktu akhir ( saat T2 )
T = besarnya kenaikan suhu
n = kelipatan cepatnya laju reaksi
d. Katalis
1. Katalis adalah suatu zat yang dapat mempercepat laju reaksi, tanpa dirinya
mengalami perubahan yang kekal sehingga pada akhir reaksi zat tersebut dapat
diperoleh kembali.
2. Suatu katalis mungkin dapat terlibat dalam proses reaksi atau mengalami perubahan
selama reaksi berlangsung, tetapi setelah reaksi itu selesai maka katalis akan
diperoleh kembali dalam jumlah yang sama.
3. Katalis dapat mempercepat reaksi dengan cara mengubah jalannya reaksi. Jalur reaksi
yang ditempuh tersebut mempunyai energi aktivasi ( Ea ) yang lebih rendah daripada
jalur reaksi yang ditempuh tanpa katalis.
4. Artinya : katalis berperan untuk menurunkan energi aktivasi ( Ea ).

Gambar 1. Penurunan Ea karena penambahan katali

Jenis-jenis katalis yaitu :


a Katalis Homogen
Adalah katalis yang wujudnya sama dengan wujud reaktannya.
Dalam reaksi kimia, katalis homogen berfungsi sebagai zat perantara ( fasilitator ).
Contohnya :
- Katalis gas NO2 pada pembuatan gas SO3.
- Katalis gas Cl2 pada penguraian N2O
b Katalis Heterogen.
Adalah katalis yang wujudnya berbeda dengan wujud reaktannya.Reaksi zat-zat yang
melibatkan katalis jenis ini, berlangsung pada permukaan katalis tersebut.
Contohnya :
- Katalis logam Ni pada reaksi hidrogenasi etena ( C2H4 ).
- Katalis logam Rodium atau Iridium pada proses pembuatan asam etanoat.
- Katalis logam Ni pada proses pembuatan mentega.
- Katalis logam V2O5 pada reaksi pembuatan asam sulfat ( proses Kontak ).
- Katalis logam Fe pada reaksi pembuatan amonia ( proses Haber-Bosch )

c Biokatalis ( enzim )
- Adalah katalis yang dapat mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam tubuh
makhluk hidup.
- Mekanisme kerjanya dengan metode “ kunci dan gembok “ atau “ lock and key “
yang dipopulerkan oleh Emil Fischer.
- Contohnya :
Enzim amilase = membantu menghidrolisis amilum menjadi maltosa.
Enzim katalase = menguraikan H2O2 menjadi O2 dan H2O
Enzim lipase = menguraikan lipid menjadi gliserol dan asam lemak.
d Autokatalis
Adalah zat hasil reaksi yang berfungsi sebagai katalis. Artinya, produk reaksi yang
terbentuk akan mempercepat reaksi kimia.
Contohnya :
Reaksi antara kalium permanganat ( KMnO4 ) dengan asam oksalat ( H2C2O4 ) salah
satu hasil reaksinya berupa senyawa mangan sulfat ( MnSO4 ).
Semakin lama, laju reaksinya akan semakin cepat karena MnSO4 yang terbentuk
berfungsi sebagai katalis.

Ada 2 cara yang dilakukan katalis dalam mempercepat reaksi yaitu :


a. Pembentukan senyawa (antarasenyawa kompleks teraktivasi )
- Pada mumnya reaksi akan berlangsung lambat jika energi aktivasi reaksi tersebut
terlalu tinggi. Agar reaksi dapat berlangsung dengan lebih cepat, maka dapat dilakukan
dengan cara menurunkan energi aktivasinya.
- Untuk menurunkan energi aktivasi dapat dilakukan dengan mencari senyawa antara
( transisi ) lain yang mempunyai energi aktivasi lebih rendah.
- Fungsi katalis dalam hal ini adalah mengubah jalannya reaksi sehingga diperoleh
senyawa antara yang energinya lebih rendah.
- Katalis yang bekerja dengan metode ini adalah jenis katalis homogen ( = katalis yang
mempunyai fase yang sama dengan fase reaktan yang dikatalis ).
Contoh :
, berlangsung melalui 2 tahapan yaitu :
- Jika ke dalam reaksi tersebut ditambahkan katalis Z maka tahapan reaksinya menjadi :

b. Adsorpsi.
1. Proses katalisasi dengan cara adsorpsi umumnya dilakukan oleh katalis heterogen.
2. Pada proses adsorpsi, molekul-molekul reaktan akan teradsorpsi ( terserap ) pada
permukaan katalis. Akibatnya molekul-molekul reaktan tersebut akan terkonsentrasi
pada permukaan katalis sehingga dapat mempercepat reaksi.
3. Kemungkinan lain, antar molekul yang bereaksi tersebut akan terjadi gaya tarik
sehingga menyebabkan molekul-molekul tersebut menjadi reaktif.
4. Agar katalisis berlangsung efektif, katalis tidak boleh mengadsorpsi zat hasil reaksi.
Bila zat hasil reaksi atau pengotor teradsorpsi dengan kuat oleh katalis, maka
menyebabkan permukaan katalis menjadi tidak aktif. Keadaan seperti ini disebut
katalis telah teracuni dan akan menghambat terjadinya reaksi.

3. Stoikiometri Laju Reaksi

Pada persamaan reaksi :

Secara umum dapat dituliskan :


1 Δ[ A ] 1 Δ[ B] 1 Δ[C ] 1 Δ[ D]
− − + +
Laju reaksi = m Δt = n Δt = p Δt = q Δt
n
x laju berkurangnya A
Laju pengurangan B = m
p
x laju berkurangnya A
Laju pertambahan C = m
q
x laju berkurangnya A
Laju pertambahan D = m
atau :
Laju reaksi =  laju berkurangnya A
m
− x laju berkurangnya B
= n
m
x laju pertambahan C
= p
m
x laju pertambahan D
= q
Jika dituliskan dalam persamaan matematika :
Δ[ A ]

Laju pengurangan A = Δt
Sehingga :
Δ[ A ] m Δ[ B] m Δ[C ] m Δ[ D ]
− − + +
Δt = n Δt = p Δt = q Δt
Catatan:
Perbandingan laju reaksi zat-zat sesuai dengan perbandingan koefisien reaksinya:
v A : v B : v C : v D = m: n: p :q

Contoh soal :
Tuliskan persamaan laju reaksi untuk reaksi berikut ini :

Jawaban :
Δ [ NH 3 ] −1 Δ [ O2 ] + 1 Δ [ NO ] Δ [ H2O]
Laju reaksi ( v ) = −1 = = = +1
4 Δt 5 Δt 4 Δt 6 Δt

4. Laju Reaksi Rerata dan Laju


Reaksi Sesaat

a. Laju reaksi rerata adalah laju reaksi untuk selang waktu tertentu
Dirumuskan :

Δ [ pereaksi ] Δ[ hasil reaksi ]


v =− +
Δt = Δt

b. Laju reaksi sesaat adalah laju reaksi pada saat waktu tertentu
Biasanya ditentukan dengan menggunakan grafik yang menyatakan hubungan antara
waktu reaksi ( sumbu x ) dengan konsentrasi zat ( sumbu y ).
Besarnya laju reaksi sesaat = kemiringan ( gradien ) garis singgung pada saat t
tersebut.

Langkah-langkah menentukan laju reaksi sesaat :


a) Lukislah garis singgung pada saat t.
b) Lukislah segitiga untuk menentukan gradien ( kemiringan )!

c)
( = )
y ΔC
Laju reaksi sesaat = gradien garis singgung x Δt

5. Persamaan Laju Reaksi

Secara umum, laju reaksi dapat dinyatakan dengan rumus :

x y
v =k . [ A ] [ B ]
Keterangan :
v = laju reaksi
k = konstanta laju reaksi ( nilainya tergantung pada jenis reaktan, suhu dan katalis )
x = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan A
y = orde atau tingkat reaksi terhadap reaktan B
x + y = orde atau tingkat reaksi total / keseluruhan
Harga k akan berubah jika suhu berubah. Kenaikan suhu dan penggunaan katalis umumnya
akan memperbesar harga k.
Catatan penting :
F Orde reaksi ditentukan melalui percobaan dan tidak ada kaitannya dengan koefisien
reaksi.
F Hukum laju reaksi menyatakan bahwa: “pada umumnya laju reaksi tergantung pada
konsentrasi awal dari zat-zat reaktan”.

6. Makna Orde Reaksi


“Orde reaksi menyatakan besarnya pengaruh konsentrasi reaktan terhadap laju reaksi”.
a. Orde reaksi nol
Reaksi dikatakan ber’orde nol terhadap salah satu reaktan, jika perubahan
konsentrasi reaktan tersebut tidak mempengaruhi laju reaksi. Artinya, asalkan terdapat
dalam jumlah tertentu; perubahan konsentrasi reaktan itu tidak mempengaruhi laju
reaksi.
Besarnya laju reaksi hanya dipengaruhi oleh besarnya konstanta laju reaksi ( k ).
0
v =k . [ X ] =k

Grafik 4. Hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi. (kalsum,dkk 2009)

b. Orde reaksi satu


Suatu reaksi dikatakan ber’orde satu terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
berbanding lurus dengan konsentrasi reaktan itu.
Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan maka laju reaksinya akan menjadi 31 atau
3 kali lebih besar.
1
v =k . [ X ] =k . [ X ]

Grafik 5. Hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi. (kalsum,dkk 2009)

c. Orde reaksi dua


Suatu reaksi dikatakan ber’orde dua terhadap salah satu reaktan, jika laju reaksi
merupakanpangkat dua dari konsentrasi reaktan itu.
Jika konsentrasi reaktan itu dilipat-tigakan, maka laju reaksi akan menjadi 32atau 9
kali lebih besar.
2
v=k . [ X ]

Grafik 6. Hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi. (kalsum,dkk 2009)

d. Orde reaksi negatif


Suatu reaksi ber’orde negatif, jika laju reaksi berbanding terbalik dengan
konsentrasi reaktan tersebut.
Jika konsentrasi reaktan itu diperbesar, maka laju reaksi akan semakin kecil.

Grafik 7. Hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi. (kalsum,dkk 2009)

7. Menentukan Persamaan Laju Reaksi


Persamaan laju reaksi tidak dapat diturunkan dari stoikiometri reaksi, tetapi
ditentukan melalui percobaan.Salah satu cara menentukan persamaan laju reaksi adalah
dengan metode laju awal. Menurut cara ini, laju reaksi diukur pada awal reaksi
dengan konsentrasi yang berbeda-beda.
Pada penentuan laju reaksi seperti ini, ada beberapa variabel yang digunakan yaitu :
a. Variabel tetap ( kontrol ) = variabel yang tidak diubah-ubah / dipertahankan sama
( = konsentrasi salah 1 reaktan ).
b. Variabel bebas ( manipulasi ) = variabel yang sengaja diubah-ubah untuk
memperoleh hubungan antara suatu besaran dengan besaran lain ( = konsentrasi
salah 1 reaktan ).
c. Variabel terikat = variabel yang dipengaruhi oleh variabel bebas ( variabel
terikatnya yaitu laju reaksi ).

Contoh soal1 :
Pada reaksi : 2A + B  C
diperoleh data :

No [ A ] Molar [ B ] Molar v(M/s)

1 0,2 0,2 0,02

2 0,2 0,4 0,04

3 0,4 0,4 0,16

Tentukan orde reaksi total dan persamaan laju reaksinya!


Jawaban :
Misalnya orde reaksi terhadap A = m; dan orde reaksi terhadap B = n.
F Orde reaksi terhadap A ditentukan dengan membandingkan data [B] yang sama, yaitu
data ke-2 dan 3.
m n
v3 k.[ A] .[B]
=
v 2 k . [ A ] m . [ B ]n
m n
0,16 k . [ 0,4 ] . [ 0,4 ]
=
0,04 k . [ 0,2 ]m . [ 0,4 ] n
m
4=[ 2 ]
m=2

F Orde reaksi terhadap B ditentukan dengan membandingkan data [A] yang sama, yaitu
data ke-1 dan 2.
m n
v2 k .[ A] .[B ]
=
v 1 k . [ A ] m . [ B ]n
m n
0,04 k . [ 0,2 ] . [ 0,4 ]
=
0,02 k . [ 0,2 ]m . [ 0,2 ]n
n
2=[ 2 ]
n=1
Jadi, orde reaksi terhadap A (m) = 2 dan orde reaksi terhadap B (n) = 1

F Orde reaksi total = m + n = 2 + 1 = 3.


Persamaan laju reaksinya :
2 1 2
v =k . [ A ] . [ B ] =k . [ A ] . [ B ]
F Untuk menghitung nilai k, dapat diambil dari salah 1 data yang ada ( data ke-1).
2
v=k . [ A ] . [ B ]
v 0 , 02
k= =
[ A ] . [ B ] [ 0,2 ]2 . [ 0,2 ]
2

0 , 02 M /s 0 , 02 M /s
k= =
[ 0 , 04 ] M . [0,2 ] M 0 , 008 M 3
2

k=2,5M −2 . s−1
2
v =2,5. [ A ] . [ B ]
Jadi persamaan laju reaksinya :
Contoh soal 2:
Nitrogen oksida (NO)bereaksi dengan hidrogen (H2) membentuk dinitrogen oksida (N2O)
dan uap air (H2O).
2NO(g) + 2H2(g) N2(g)+ 2H2O(g)
Percobaa Konsentrasi awal (M) Laju reaksi
n [NO] [H2] (M detik-1)
1 0.1 0.1 3
2 0.1 0.5 15
3 0.3 0.1 27

Tentukan:
a. Orde reaksi terhadap NO
b. Orde reaksi terhadap H2
c. Orde reaksi totalnya
d. Persamaan laju reaksi
e. Tetapan laju reaksi (k)
f. Laju reaksi jika NO0,2 M direaksikan dengan H2 0,2 M.
Jawab:
Persamaan laju reaksi adalah v = k [NO]x[H2]y
a. Untuk mencari harga m, yaitu orde reaksi terhadap NO, perhatikan data konsentrasi H 2
yangtetap yaitu 1 dan 3, selanjutnya dapat dicari nilai m yaitu dengan membandingkan
konsentrasi NO dengan nilai laju reaksi, yaitu sebagai berikut:
x
[ NO 3 ] =
v3
[ NO1 ]
x v1

[ ]
x
0,3 M 27 Mdetik−1
=
0,1 M 3 Mdetik−1
3x= 9
x= 2
b. dengan cara yang sama untuk menentukan nilai n (orde reaksi terhadap H2) perhatikan data
yang menunjukkan konsentrasi NO tetap dan H 2 berubah yaitu data 1 dan 2sehingga dapat
dicari nilai n yaitu:
y
[ H 2 ( 2) ] =
v2
y v1
[ H 2 (1 )]

[ ]
y
0,5 M 15 Mdetik−1
=
0,1 M 3 Mdetik−1
5y = 5
y=1
c. Orde reaksi total = x + y
= 2+1
= 3
d. Persamaan laju reaksi adalah v= k [NO]2 [H2]
e. Tetapan laju reaksi(k)
Untuk mencari harga k, masukkan salah satu data misalnya data 1 kedalam persamaan
laju reaksi.
v = k [NO]x [H2]y
3M detik-1 = k[0,1M]2 [0,1M]
3 M detik-1 = k [0,01M2] [0,1M]
3 M detik -1
k = 3
0,001M
k = 3000 M-2detik-1

f. Laju reaksi jika NO 0,2M dan H2 0,2M


v= k [NO]x [H2]y
= 3000 M-2detik-1 [0,2M]2 [0,2M]
= 3000 M-2detik-1 [0,04M2] [0,2M]
= 3000 M-2detik-1 x 0,008 M3
= 24 Mdetik-1

Contoh soal 3 :
Gas nitrogen oksida dan gas bromin bereaksi menurut persamaan:
2NO(g) + Cl2(g)à 2NOCl(g)
Diperoleh data sebagai berikut :

Percobaan [NO] (M) [Cl2] (M) Laju reaksi awal


( M/detik)

1 0,1 0,1 4
2 0,1 0,2 16
3 0,2 0,1 8
4 0,3 0,3 ?

Tentukan:
a. Orde reaksi
b. Persamaan laju reaksi
c. Tetapan laju reaksi (k)
d. Lajureaksi pada percobaan 4.

Jawab:
Rumusan laju reaksi untuk reaksi tersebut adalah :
v = k [NO]x [Cl2]y
a. - Orde NO = x -Orde Cl2 = y
Percobaan 1 dan 3 Percobaan 1 dan 2

( )
x
[ NO]3 v3

( )
= [Cl 2 ]2 y v2
[ NO]1 v1 =
[Cl 2 ]1 v1

( )
x
0,2 M 8 M/detik
0,1 M
2 x =2
=
4 M/detik (0,1 M )
0,2 M y 16 M/detik
=
4 M/detik
y
x =1 2 =4
y =2
Orde reaksi total = 1 + 2
=3
b. Persamaan laju reaksinya adalah :
v = k [NO][Cl2]2
c. Harga k diperoleh dengan memasukan salah satu data percobaan.

v
k=
[ NO] [Cl 2 ]2
4 M/detik
k=
[ 0,1 M ] [ 0,1 M ]2
k =4 .103 M −2 detik−1
d. Laju reaksi pada percobaan 4 adalah :
v = k [NO] [Cl2]2
−2 −1
v = 4.103 M det ik x 0,3M x (0,3M)2
v = 108 Mdetik-1

Contoh soal 4 :
Diketahui persamaan reaksi;
2A(aq) + B2 (aq) C(s) + D(aq)

Percobaan [A] (M) [B] (M) Waktu reaksi (detik)

1 0,1 0,1 80
2 0,2 0,1 40
3 0,2 0,2 10
Tentukan:
a. Orde reaksi
b. persamaan laju reaksi.
Jawab:
a. Persamaan umum laju reaksi: v = k [A]x [B]
persamaan 2 dan 1
x
[ A (2 ) ] =
t1
x t2
[ A (1 ) ]

[ ]
x
0,2 M 80 detik
=
0,1 M 40 detik
2x = 2
x=1
persamaan 3 dan 2
y
[ B( 3) ] =
t2
y t3
[ B ( 2) ]
[ ]
y
0,2 M 40 detik
=
0,1 M 10 detik
2y = 4
y=2
orde reaksi = x + y
=1+2
= 3
b. persamaan laju reaksinya:
v = k [A] [B]2
Daftar pustaka :

Ralph H. Petrucci. 1998. Kimia DasarEdisi Ke-4 Jilid2 (terjemahan Suminar Ahmadi).
Penerbit Erlangga. Jakarta.

MichaelPurba.2006 . Kimia untuk SMA Kelas XI. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Siti Kalsum, dkk. 2009. Kimia 2 Untuk Kelas XI Sekolah Menengah Atas/Madrasah.
Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Jaka Wismono. 2007. Kimia dan Kecakapan Hidup. Penerbit Ganeca exact. Jakarta.

http://www.nuklir.co.nr
Lampiran 2

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAJU REAKSI

I.        Tujuan Praktikum :


a.  Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
b. Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi.
c.  Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
d.  Mengamati pengaruh katalis terhadap laju reaksi.

II.      Dasar Teori
Lengkapi sendiri! (cari referensi dari Buku Cetak, Buku Kimia lainnya maupun dari
Internet!)

III.     Alat dan Bahan


a). Alat yang digunakan :
Nama Alat Jumlah Nama Alat Jumlah
Tabung reaksi 6 buah Termometer 1 buah
Stopwatch 1 buah Neraca analisis 1 buah
Ampelas 1 buah Pipet tetes 5 buah
Gelas kimia 100 mL 6 buah Botol semprot 1 buah
Kertas putih yang diberi tanda X 1 lembar Pipet volume 1 buah
Pembakar spiritus 1 buah Bola hisap 1 buah
Kawat kasa 1 buah Gelas ukur 1 buah
Kaki tiga 1 buah Kaca arloji 1 buah
b). Bahan yang digunakan :
Nama Bahan Jumlah
Pita magnesium 4 potong (  2 cm )
Larutan HCl 0,5M; 1 M; 2 M dan
@ 3 mL
3M
Larutan HCl 0,1 M 25 mL
Larutan Na2S2O3 0,1 M 25 mL
Bongkahan pualam 4 gram
Serbuk pualam 4 gram
Larutan Hidrogen peroksida ( H2O2
@ 25 mL
)
Larutan NaCl 0,1 M secukupnya
Larutan FeCl3 0,1 M secukupnya

IV.      Cara Kerja :


A.  Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
a. Siapkan 4 tabung reaksi dan isilah dengan pita magnesium yang telah
diampelas! Beri nomor 1 4!
b. Isilah tabung reaksi 1 dengan larutan HCl 0,5 M sebanyak 3 mL!
c. Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat larutan
HCl dituangkan sampai pita Mg habis  bereaksi!
d. Ulangi langkah tersebut untuk larutan HCl 1M; 2 M dan 3 M pada ke-3 tabung
reaksi lainnya!

B.  Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi.


a. Letakkan gelas kimia 100 mL di atas kertas putih bertanda X!
b. Masukkan 25 mL larutan Na2S2O3 0,1 M ke dalam gelas kimia tersebut dan
ukur suhunya dengan termometer!
c. Masukkan 25 mL larutan HCl 0,1 M ke dalam gelas kimia yang telah berisi
larutan Na2S2O3 0,1 M tersebut!
d. Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat larutan
HCl dituangkan sampai tanda X tidak terlihat lagi!
e. Ulangi langkah tersebut, dengan larutan Na2S2O3 0,1 M yang dipanaskan
sampai suhunya 40 oC; 50 oC dan 60 oC!

C.  Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.


a. Timbanglah bongkahan pualam seberat 4 gram!
b. Isilah gelas kimia dengan 25 mL larutan HCl 2 M!
c. Masukkan 4 gram bongkahan pualam ke dalam gelas kimia yang telah berisi
larutan HCl tersebut!
d. Catatlah waktu berlangsungnya reaksi dengan stopwatch, dimulai saat
bongkahan pualam dimasukkan sampai pualam  habis bereaksi!
e. Ulangi langkah tersebut untuk 4 gram serbuk pualam!

D.  Mengamati pengaruh katalis terhadap laju reaksi.


a. Isilah 3 gelas kimia dengan @ 25 mL larutan H2O2! Beri nomor 1  3!
b. 20 tetes larutan NaCl 0,1 M ke dalam gelas kimia nomor 2!
c. Tambahkan Tambahkan 20 tetes larutan FeCl3 0,1 M ke dalam gelas kimia nomor
3!
d. Amati keadaan ke-3 gelas kimia tersebut secara bersamaan!

V.       Tabel Data Pengamatan :


A. Mengamati pengaruh konsentrasi terhadap laju reaksi.
Waktu
No Reaktan Pengamatan
( detik )
Pita Mg +
1 HCl 0,5
M
Pita Mg +
2
HCl 1 M
Pita Mg +
3
HCl 2 M
Pita Mg +
4
HCl 3 M

B. Mengamati pengaruh suhu terhadap laju reaksi.


HCl 0,1 Na2S2O3 Waktu
No Suhu ( oC ) Pengamatan
M 0,1 M ( detik )

1 25 mL 25 mL

2 25 mL 25 mL 40

3 25 mL 25 mL 50

4 25 mL 25 mL 60
C. Mengamati pengaruh luas permukaan terhadap laju reaksi.
Waktu
No Reaktan Pengamatan
( detik )
25 mL HCl 2 M +
1
bongkahan pualam
25 mL HCl 2 M +
2
serbuk pualam

D. Mengamati pengaruh katalis terhadap laju reaksi.


No Reaktan Pengamatan

1 H2O2

H2O2  +  NaCl
2
0,1 M
H2O2  +  FeCl3
3
0,1 M

VI.      Kesimpulan : ( disesuaikan dengan tujuan praktikum )


1) ................................................................................................................................
2) ................................................................................................................................
3) ................................................................................................................................
4) ...............................................................................................................................
Lampiran 1: Penilaian sikap KD 3.7
1. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Sikap
Obsevasi (mengamati perilaku peserta didik dalam kerja kelompok)
Lembar Observasi Sikap
Sikap yang dinilai
Jumla
Tenggan Kedisip Menepati
N Nama h Nila Konvers Predik
g lina Janji Ket
Siswa Sk i i at
Rasa n
or
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1
2
jumlah skor penilaian
Nilai = x 100
skor maksimal

Rubrik Penilaian Sikap


Sikap Aspek Sikap Skor Deskriptor
Kompak dalam kerja kelompok, selalu merespon
4 tanggapan dengan baik dan percaya dengan
kemampuan teman
Kompak dalam kerja kelompok, selalu merespon
Tenggang 3 tanggapan dengan baik tetapi kurang percaya
Menghargai teman
Rasa dengan kemampuan teman
Kompak dalam kerja kelompok tetapi kurang
2
merespon tanggapan dengan baik
tidak kompak dalam kerja kelompok dan tidak
1
peduli dengan teman

Memakai baju seragam dengan rapi dan atribut


4
lengkap
Memakai baju seragam tidak rapi tetapi atribut
3
Kedisipli lengkap.
Taat pada aturan memakai baju seragam dengan rapi tetapi atribut
nan 2
tidak lengkap.
memakai baju seragam dengan tidak rapi dan
1 atribut tidak lengkap.

Mengumpulkan tugas sesuai denganhari dan waktu


4
yang ditentukan.
Menepati Mengumpulkan Mengumpulkan tugas pada hari yang ditentukan
3
Janji tugas tetapi tidak tepat waktu.
2 Mengumpulkan tugas telat beberapa hari
1 Tidak Mengumpulkan tugas
LembarPenilaian Praktikum
Aspek yang dinilai/Skor
Keselamatan kerja dan
menggunakan alat
Kelengkapan alat

Presentasi kelompok
merangkai alat

Jumlah skor
melaksanakan

N
Ketepatan dalam
Ketepatan dalam

Ketepatan dalam

Konversi
Pengolahan dan

Predikat

Nama
kesimpulan
kebersihan
dan bahan

Nilai

ket

1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
1
2
3
4
5
6
7
8

Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = Skor maksimal (21) x 100
Rubrik PenilaanPraktikum

Aspek Deskriptor
Skor
Psikomotor
3 Alat dan bahan lengkap
Kelengkapan alat
2 Alat dan bahan kurang lengkap
dan bahan
1 Alat dan bahan tidak lengkap

3 Semua alat yang digunakan dengan cara yang tepat


Ketepatan dalam
menggunakan 2 Ada satu komponen peralatan yang digunakan tidak tepat
alat 1 Ada dua atau lebih komponen peralatanyang digunakan
tidak tepat

3 Rangkaian alat tepat dan rapi


Ketepatan dalam 2 Rangkaian alat tepat atau rapi
merangkai alat
1 Rangkaian alat tidak tepat dan tidak rapi

Ketepatan dalam 3 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tepat


melaksanakan 2 Langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat
percobaan 1 Langkah kerja dan waktu pelaksanaan tidak tepat

Keselamatan 3 Memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan


kerja dan 2 Memperhatikan keselamatan kerja atau kebersihan
kebersihan 1 Tidak memperhatikan keselamatan kerja dan kebersihan

3 Pengolahan datadan simpulan tepat


Pengolahan dan
2 Pengolahan data kurang tepat dan simpulan kurang tepat
kesimpulan
1 Pengolahan data tidak tepat dan simpulan tidak tepat

3 Ketepatan materi, sistematik, dan performance


2 Ketepatan materi, tidak sistematik, dan tidak performance
Presentasi
kelompok 1 Tidak tepat materi, tidak sistematik, dan tidak
performance
Lembar Penilaian Presentasi

Skor
Jumlah Skor

Konversi

Predikat

No Kelompok
Nilai

Ket

1 2 3

1 Melati
2 Mawar
3 Anggrek
4 Matahari
5 Selanga
6 Putri Malu
Keterangan Skor :
Masing-masing kolom diisi dengan kriteria
3 = Baik
2 = Cukup
1 = Kurang

∑ Skor perolehan
Nilai = Skor maksimal (9) x 100

Rubrik PenilaanPresentasi

Aspek Afektif Skor Deskriptor

Materi sesuai, sistematik, mudah dipahami


3
Materi kurang sesuai, sistematik, dan tidak mudah dipahami
Materi Presentasi 2
Materi kurang sesuai, tidak sistematik, dan tidak mudah
1
dipahami

Bahasa Mudah dipahami, mimik dan intonasi sesuai, menarik


3 Bahasa Mudah dipahami, mimik dan intonasi sesuai, kurang
Performance
2 menarik
Presentasi
1 Bahasa sukar dipahami, mimik dan intonasi sesuai, tidak
menarik

Kemampuan 3 Menjawab dengan tepat, sesuai dengan pertanyaan


menjawab 2 Menjawab kurang tepat, sesuai dengan pertanyaan
pertanyaan 1 Menjawab dengan tidak jelas

Penilaian sikap KD 3.7


2. Instrumen Penilaian
b. Penilaian Sikap
Obsevasi (mengamati perilaku peserta didik dalam kerja kelompok)
Lembar Observasi Sikap
Sikap yang dinilai
Jumla
Tenggan Kedisip Menepati
N h Nila Predika
Nama Siswa g lina Janji Konversi Ket
Sk i t
Rasa n
or
4 3 2 1 4 3 2 1 4 3 2 1
1 Reza
2 Cut Mira
jumlah skor penilaian
Nilai = x 100
skor maksimal

Rubrik Penilaian Sikap


Sikap Aspek Sikap Skor Deskriptor
Kompak dalam kerja kelompok, selalu merespon
4 tanggapan dengan baik dan percaya dengan
kemampuan teman
Kompak dalam kerja kelompok, selalu merespon
Tenggang 3 tanggapan dengan baik tetapi kurang percaya
Menghargai teman
Rasa dengan kemampuan teman
Kompak dalam kerja kelompok tetapi kurang
2
merespon tanggapan dengan baik
tidak kompak dalam kerja kelompok dan tidak peduli
1
dengan teman

Memakai baju seragam dengan rapi dan atribut


4
lengkap
Memakai baju seragam tidak rapi tetapi atribut
3
lengkap.
memakai baju seragam dengan rapi tetapi atribut tidak
Kedisiplinan Taat pada aturan 2
lengkap.
memakai baju seragam dengan tidak rapi dan atribut
tidak lengkap.
1

Mengumpulkan tugas sesuai denganhari dan waktu


4
yang ditentukan.
Menepati Mengumpulkan tugas pada hari yang ditentukan tetapi
Mengumpulkan tugas 3
Janji tidak tepat waktu.
2 Mengumpulkan tugas telat beberapa hari
1 Tidak Mengumpulkan tugas
Nama/ Kelompok :……………………………………
Kelas :……………………………………

Tujuan Pembelajaran (6 jp)

Peserta didik dapat menentukan laju reaksi dari pereaksi dan hasil reaksi.
Peserta didik dapatmenentukan persamaan laju reaksi.
Peserta didik dapat menentukan perubahan laju reaksi berdasarkan perubahan konsentrasi.
Menganalisis grafik tentang jenis-jenis orde reaksi.
Peserta didik dapat menentukan orde reaksi berdasarkan data konsentrasi reaktan dan laju
reaksi.
Peserta didik dapat menentukan tetapan laju reaksi berdasarkan data konsentrasi reaktan
dan waktu terjadinya reaksi.
Peserta didik dapat menentukan laju reaksi berdasarkan pengaruh suhu.

KEGIATAN 1

A. Menghitung Laju Reaksi


1. 4 HCl(g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2Cl2 (g)
Jika konsentrasi HCl berkurang dari 0,5 mol/liter menjadi 0,1 mol/liter dalam waktu 20
menit. Hitunglah laju reaksi dari masing-masing pereaksi dan hasil reaksi.

−∆ │ HCl │
VHCl = =........................................
∆t

1
VO2 = x VHCl=.........................................
4

VH2O = ......................................................

VCl2 =......................................................

2. Dalam suatu ruangan 2 liter dicampurkan 0,5 mol gas HCl dan 0,4 mol oksigen
Kemudian dipanaskan pada suhu 200 oC. setelah 20 detik, terbentu 0,1 mol Cl 2
menurut persamaan reaksi:
4 HCl(g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2Cl2 (g)
Hitunglah laju reaksi dari masing-masing pereaksi dan hasil reaksi.

4HCl(g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2Cl2 (g)


Mula-mula :
Terurai :
Hasil :

−∆ │ HCl │
VHCl = = ............................................................
∆t
−∆ │O2 │
VO2 = = ...............................................................
∆t
−∆ │ H 2 O│
VH2O= = ...........................................................
∆t
−∆ │Cl 2 │
VCl2 = = .............................................................
∆t

B. Persamaan Laju Reaksi


Persamaan laju menyatakan hubungan kuantitatif antara laju reaksi dengan
konsentrasi pereaksi. Untuk reaksi:
NO(g) + O3(g)NO2(g)+ O2(g)
Persamaan lajunya adalah v = k [NO]x [O3]y
1. Tulislah persamaan laju untuk reaksi-reaksi berikut:

a. 4NH3(g) + 5O2(g) 4NO(g)+ 6H2O(g) ………………………...

b. 2NO(g) + Br2(g) 2NOBr(g) ………………………...

c. 2N2O5(g) 4NO2(g)+ O2(g


………………………...

2. Hukum laju reaksi di atas menggambarkan keterkaitan antara dan

3. Besarnya pengaruh konsentrasi zat pereaksi terhadap laju reaksi dinyatakan oleh

C. Orde Reaksi
1. Pada grafik hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksidi bawah ini,tentukan grafik
manakah yang menunjukkan:
a. Orde 0 = .................................
b. Orde 1 = .................................
c. Orde 2 = .................................
d. Orde ½ = .................................

Grafik A Grafik B Grafik C Grafik D Grafik E


Rumus:
Pangkat konsentrasi pereaksi pada persamaan laju reaksi disebut orde reaksi.
Contoh :
NO(g) + O3(g)NO2(g)+ O2(g)
v = k [NO]x [O3]y
orde reaksi terhadap NO = x
orde reaksi terhadap O3 = y
orde reaksi (total) = x + y
Orde reaksi biasanya merupakan bilangan bulat positif yang sederhana, tetapi ada juga orde
reaksi nol, bilangan pecahan, atau bilangan negatif.
2. Reaksi:CHCl3(g) + Cl2(g) CCl4(g) + HCl(g)
Mempunyai persamaan laju v = k [CHCl3] [Cl2]1/2
a. Berapakah orde reaksi terhadap CHCl3?
b. Berapakah orde reaksi terhadap Cl2 ?
c. Berapakah orde reaksi (total) ?

3. Reaksi:NO(g) + O3(g) NO2(g) + O2(g)


Mempunyai persamaan laju v = k [NO] [O3]
a. Berapakah orde reaksi terhadap NO?
b. Berapakah orde reaksi terhadap O3?
c. Berapakah orde reaksi (total) ?

4. Diketahui persamaan laju reaksi v = k [A]x [B]y


a. Jika konsentrasi zat A dinaikkan sebesar 3 kali, laju reaksi menjadi 3 kali lebih besar.
Berapa nilai orde reaksi terhadap A?
b. Jika konsentrasi zat B dinaikkan sebesar 5 kali, laju reaksi menjadi 25 kali lebih besar.
Berapa nilai orde reaksi terhadap B?

c. Berapa nilai orde reaksi keseluruhan?

KEGIATAN 2

1. Diketahui data percobaan untuk reaksi:


A + B C+ D
Percobaa
[A] M [B] M v (M detik-1)
n
1 0.1 0.1 6 x 10-3
2 0.1 0.2 12 x10-3
3 0.1 0.3 18 x10-3
4 0.2 0.1 24 x10-3
5 0.3 0.1 58 x10-3

a. Tentukan orde reaksi terhadap A dan B

orde reaksi terhadap A: orde reaksi terhadap B:

b. Tentukan orde reaksi (total)!

c. Tulis persamaan laju reaksinya!


d. Tentukan harga k

......................

......................

e. Tentukan laju reaksi jika [A] = 0.5 M dan [B] = 0.4 M


......................

......................

......................

......................

2. Dari percobaan terhadap reaksi:


2NO2(g) 2NO(g) + O2(g)
Didapat data sebagai berikut
Percobaan [NO2] M v (M detik-1)
1 0,1 x 10-2 2
2 0,3 x 10-2 18
3 0,6 x 10-2 72

a. Tentukan persamaan laju reaksi

...................... ......................

...................... ......................

...................... ......................
b. Tentukan konstanta laju reaksi

......................

......................

3. Suatu reaksi mempunyai laju reaksi v = k [P]2 [Q]. Bila konsentrasi masing-masing
4. pereaksi diperbasar tiga kali, berapakah laju reaksinya diperbesar?

...............................................
...............................................
...............................................
...............................................
...............................................

5. Diketahui hasil percobaan pada reaksi


P + Q PQ
Percobaa Konsentrasi awal (M) Laju pembentukan
n P Q PQ (Mdetik-1)
1 0,01 0,02 0,05
2 0,09 0,02 0,15
3 0,09 0,04 0,30

a. Tentukan persamaan laju reaksi

...................... ......................

...................... ......................

...................... ......................
\

b. Tentukan tetapan laju reaksi

......................

......................

6. Data percobaan untuk reaksi:


2NO(g) + Br2(g) 2NOBr2(g)
Diberikan pada table berikut.
Waktu reaksi
Percobaan [NO] (M) [Br2] (M)
(detik)
1 0,1 0,1 64
2 0,2 0,1 16
3 0,2 0,2 8
4 0,1 0,4 16
Tentukanlah:
a. orde reaksi terhadap NO b. orde reaksi terhadap NH3

orde reaksi terhadap NO: orde reaksi terhadap NH3:

b. persamaan laju reaksi


6. Suatu reaksi berlangsung setiap kenaikan suhu 10oC. jika pada suhu 30oC laju reaksi adalah
15 M/detik, maka laju reaksi pada suhu 60oCadalah.

7. Pada suhu 50oCsuatu reaksi berlangsung selama 6 menit. Jika setiap suhu naik 15oC laju
reaksi menjadi tiga kali lebih cepat, maka pada suhu 20oC reaksi akan berlangsung selama
Q
KUNCI LKS PERSAMAAN LAJU
DAN ORDE REAKSI

KEGIATAN 1
A. Menghitung Laju Reaksi

1. 4 HCl (g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2Cl2 (g)


−∆ │ HCl │ 0,5 mol−0,1mol
VHCl = = = 0,02 M.det-1
∆t 20

1 1
VO2 = x VHCl = x 0,02 = 0,005M.L-1.det-1
4 4

2 1
VH2O = x VHCl = x 0,02 = 0,01M.L-1.det-1
4 2

2 1
VCl2 = x VHCl = x 0,02 = 0,01M. L-1.det-1
4 2

2. 4HCl (g) + O2 (g) 2H2O (g) + 2Cl2 (g)


Mula-mula : 0,5 mol 0,4 mol
Terurai : 0,2 mol 0,05 mol
Hasil : 0,3 mol 0,35 0,1 mol 0,1 mol

−∆ │ HCl │ (0,5−0,3)/2
VHCl = = = 0,005 M. L-1. det-1
∆t 20
−∆ │O2 │ (0,4−0,35)/2
VO2 = = = 0,0013 M. L-1. det-1
∆t 20
−∆ │ H 2 O│ (0,1−0)/2
VH2O= = = 0,0025 M. L-1. det-1
∆t 20
−∆ │Cl 2 │ (0,1−0)/2
VCl2 = = = 0,0025 M. L-1. det-1
∆t 20

3. Bentuk Persamaan Laju


1. Tulislah persamaan laju untuk reaksi-reaksi berikut:

a. 4NH3(g) + 5O2(g)  4NO(g) + 6H2O(g) v = k [NH3]x [O2]y

b. 2NO(g) + Br2(g) 2NOBr(g) v = k [NO]x [Br2]y

c. 2N2O5(g) 4NO2(g) + O2(g) v = k [N2O5]x

2. Hukum laju reaksi di atas menggambarkan keterkaitan antara konsentrasi pereaksi dan laju
reaksi.
3. Besarnya pengaruh konsentrasi zat pereaksi terhadap terhadap laju reaksi dinyatakan oleh
orde reaksi.

B. Orde Reaksi
1. Pada grafik hubungan antara konsentrasi dengan laju reaksi di bawah ini, tentukan grafik
manakah yang menunjukkan:
a. Orde 0 = Grafik A
b. Orde 1 =Grafik C
c. Orde 2 =Grafik D
d. Orde ½ =Grafik B
2. Reaksi: CHCl3(g) + Cl2(g) CCl4(g) + HCl(g)
Mempunyai persamaan laju v = k [CHCl3] [Cl2]1/2
a. orde reaksi terhadap CHCl3 = 1
b. orde reaksi terhadap Cl2 =½
1
c. orde reaksi (total) = 1 + 1/2 = 1
2
3. Reaksi: NO(g) + O3(g) NO2(g) + O2(g)
Mempunyai persamaan laju v = k [NO] [O3]
a. orde reaksi terhadap NO = 1
b. orde reaksi terhadap O3= 1
c. orde reaksi (total) = 1 + 1 + 2

4. Diketahui persamaan laju reaksi v = k [A]x [B]y


a. Jika konsentrasi zat A dinaikkan sebesar 3 kali, laju reaksi menjadi 3 kali lebih besar.
Berapa nilai orde reaksi terhadap A?
3n = 31
n=1
b. Jika konsentrasi zat B dinaikkan sebesar 5 kali, laju reaksi menjadi 25 kali lebih besar.
Berapa nilai orde reaksi terhadap B?
5m = 52
m=2
c. Berapa nilai orde reaksi keseluruhan?
n+m=1+2
=3
KEGIATAN 2

1. Diketahui data percobaan untuk reaksi:


percobaan [A] M [B] M v (M detik-1)
1 0.1 0.1 6 x 10-3
2 0.1 0.2 12 x10-3
3 0.1 0.3 18 x10-3
4 0.2 0.1 24 x10-3
5 0.3 0.1 58 x10-3

a. orde reaksi terhadap A dan B

x 3 1 y
0.2 M  24.10 M detik 0.2M  12.10 M detik
3 1

 0.1M  6.103 M detik 1 
 0.1M  6.103 M detik 1
   
b. orde reaksi (total) = x + y
= 2+1
= 3
c. persamaan laju reaksinya:
v = k [A]2 [B]

d. harga k

v=k [A]2[B]
v
k = 2
[ A ] [B ]
6 x 10−3
k=
[0,1]2 [0,1]

6.x 10−3
k= =6
1 x 10−3
e. laju reaksi jika [A] = 0.5 M dan [B] = 0.4 M

v = k [A]2[B]
= 6 [0.5]2[0.4]
= 6 x 0,25 x 0,4
= 0.6
2. Dari percobaan terhadap reaksi:
2NO2(g) 2NO(g) + O2(g)
Didapat data sebagai berikut.

Percobaan [NO2] M v (M detik-1)


1 0,1 x 10-2 2
2 0,3 x 10-2 18
3 0,6 x 10-2 72

a. a.Persamaan
Persamaanlaju
umum laju reaksi: v = k [NO2]x
reaksi
b. percobaan
Harga k 2 dan 1 percobaan 3 dan 2
x x
v2
=
[ NO 2 ( 2 ) ] v3
=
[ NO 2 ( 3 ) ]
v v NO x v2 x
k = 1 [ 2 ( 1) ] [ NO 2 ( 2 ) ]
¿¿

[ ] [ ]
−2 x x
18 =M/detik
2 M /detik0,3 x 10 M 72 M/detik 0,6 x 10−2 M
= =
2 M/detik¿ ¿ 0,1 x 10−2 M 18 M/detik 0,3 x 10−2 M
= 2,0 x 10x3 M-1detik-1
9=3 4 = 2x
x=2 x=2

3. Suatu Dari
reaksikedua pengujianlaju
mempunyai di atas di dapat:
reaksi v = k [P]2 [Q]. Bila konsentrasi masing- masing
v diperbasar
pereaksi = k [NO2]2tiga kali, berapakah laju reaksinya diperbesar?

v = k [p]2 [Q]
misalnya mula-mula v = k [1]2 [1] v=k
apabila konsentrasi diperbesar 3 kali, maka:
v = k [P]2 [Q] = k [3]3 [3] = 27 k
jadi, laju reaksinya menjadi 27 kali lebih besar

4. Diketahui hasil percobaan pada reaksi


P + Q PQ
Percobaa Konsentrasi awal (M) Laju pembentukan
n P Q PQ (Mdetik-1)
1 0,01 0,02 0,05
2 0,09 0,02 0,15
3 0,09 0,04 0,30

a. persamaan laju reaksi

a. Persamaan umum laju reaksi: v = k [NO2]x


percobaan 2 dan 1 percobaan 3 dan 2
x y
v2
=
[ P ( 2) ] v3
=
[ Q ( 3) ]
v1 x v2 y
[ P ( 1) ] [ Q ( 2) ]

[ ] [ ]
x y
0 ,15 M/detik 0,09 M 0,30 M/detik 0,04 M
= =
0,05 M/detik 0,01 M 0,15 M/detik 0,02 M
b. Harga k 3 = 9 2 = 2Y
x

x = 1/2 y=1

maka persamaan laju reaksinya: v = k [P]1/2 [Q]

v
k=
¿¿
0,15 M / detik
=
¿¿
= 0,006 M1/2detik-1

5.  Data percobaan untuk reaksi:


2NO(g) + Br2(g) 2NOBr2(g)
Diberikan pada table berikut.

Percobaan [NO] (M) [Br2] (M) Waktu reaksi


(detik)
1 0,1 0,1 64
2 0,2 0,1 16
3 0,2 0,2 8
4 0,1 0,4 16
a. Orde reaksi terhadap NO

orde reaksi terhadap NO:


x
[ NO( 2) ] =
t1

[ NO ( 1) ]
x t2

[ ]
x
0,2 M 64 detik
=
0,1 M 16 detik
2x= 4
x =2

b. Orde reaksi terhadap Br2

orde reaksi terhadap Br2:

[ Br ]
x
2
( 3) t2
=
[ Br ] t3
x
2
( 2)

[ ]
x
0,2 M 16 detik
=
0,1 M 8 detik
2y = 4
y =2

c. Persamaan laju reaksi

v = k [NO] [Br2]2

6. Dik : T1 = 30oC
V1 = 15 M. L-1. det-1
Dit : V2 (T2 = 60oC)
∆T 60−30
Jawab : n = = =3
10 10
V2 = 2n . V1
= 23 . 15
= 120 M. L-1. det-1

7. Dik : T1 = 50oC
t1 = 6 menit (tiap suhu naik 15oC, laju reaksi naik 3x lebih cepat)
T2 = 20oC
Dit : t2.... ?
∆T 50−20
Jawab : n = = =2
15 15
t2 = 3n . t1
= 32 . 6
= 54 menit

Anda mungkin juga menyukai