Disusun Oleh:
Sumber Kutipan
Upaya untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar
siswa dapat dilakukan dengan cara memotivasi siswa
sehingga dia rela belajar tanpa paksaan,
menghubungkan bahan pelajaran dengan pengalaman
Jurnal 1 siswa, membuat lingkungan belajar yang kreatif dan
kondusif, serta menggunakan berbagai macam media,
model, dan metode mengajar. Oleh karena itu, salah
“PENERAPAN satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan
menerapkan model pembelajaran Student Team
MODEL
Achievement Division (STAD). Dalam model
PEMBELAJARAN pembelajaran ini siswa diarahkan untuk berdiskusi
STUDENT TEAM dengan teman sekelompoknya untuk menemukan
ACHIEVEMENT konsep. Belajar kelompok dalam Student Team
DIVISION (STAD) Achievement Division (STAD) juga mengajarkan
DILENGKAPI mereka untuk saling berdiskusi dan bekerjasama
dengan temannya sendiri. Melalui diskusi diharapkan
MEDIA WORD
siswa tidak merasa jenuh karena siswa dituntut aktif
SQUARE UNTUK dalam pembelajaran, sehingga dapat meningkatkan
MENINGKATKAN minat belajar siswa. Selain itu, karena siswa merasa
MINAT DAN diberi tanggung jawab atas pemahaman terhadap materi
PRESTASI maka siswa akan cenderung meningkatkan perhatian
BELAJAR PADA (fokus) dalam belajar. Siswa dituntut untuk belajar
sungguh-sungguh mengoptimalkan potensi yang ada
MATERI TATA
pada dirinya karena hasil kuis yang diberikan akan
NAMA SENYAWA menentukan keberhasilan tim. Selain itu, di akhir
KIMIA SISWA kegiatan akan ada rekognisi tim berupa penghargaan
KELAS X IPS 2 bagi tim terbaik. Hal ini dapat meningkatkan perasaan
SMA N 2 senang siswa terhadap proses pembelajaran. Salah satu
SUKOHARJO langkah pembelajaran dalam model pembelajaran
Student Team Achievement Division (STAD) adalah
TAHUN
belajar kelompok.
PELAJARAN
2015/2016” Minat belajar siswa merupakan rasa lebih suka atau rasa
ketertarikan terhadap bidang tertentu yang ditunjukan
dengan perhatian yang lebih, partisipasi aktif, dan
perasaan senang yang karenanya siswa akan lebih giat
belajar tanpa ada yang menyuruh sehingga
mempengaruhi proses dan hasil belajar mereka.Oleh
karena itu, dalam penelitian ini aspek yang digunakan
untuk mengukur minat belajar siswa adalah perhatian,
partisipasi aktif, dan perasaan senang. Penerapan model
pembelajaran STAD dapat meningkatkan prestasi
belajar siswa. Selain itu, penerapan model
pembelajaran STAD juga dapat meningkatkan prestasi
dan minat belajar siswa dengan aspek minat belajar
yang diukur yaitu perhatian, perasaan senang, kemauan,
dan partisipasi aktif. Berdasarkan hasil studi komparasi
diketahui bahwa model pembelajaran STAD lebih
berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa
dibandingkan model pembelajaran TGT.
Model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Ada 4
(empat) tipe yang biasa digunakan oleh guru dalam
model pembelajaran kooperatif (Slavin, 1995), yakni
Jurnal 2 salah satunya adalah tipe STAD (Student Team
Achiement Division). Tipe STAD dikembangkan oleh
“PENERAPAN Robert Slavin dan kawan-kawannya dari Universitas
MODEL John Hopkins. Tipe ini dipandang sebagai yang paling
PEMBELAJARAN sederhana dan paling langsung dari pendekatan
KOOPERATIF pembelajaran kooperatif. Tipe ini digunakan untuk
mengajarkan informasi akademik baru kepada siswa
TIPE STAD setiap minggu, baik melalui penyajian verbal maupun
UNTUK tertulis. Langkah-langkah model pembelajaran
MENINGKATKAN kooperatif tipe STAD adalah sebagai berikut.
HASIL BELAJAR
KIMIA”
Sumber Kutipan
Metode pembelajaran didefinisikan sebagai cara yang
digunakan guru, yang dalam menjalankan fungsinya
merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Jurnal 1 Penggunaan metode pembelajaran sangat perlu untuk
mempermudah proses pembelajaran.
“PERBANDINGAN Metode diskusi adalah metode pembelajaran yang
METODE menghadapkan siswa pada suatu permasalahan dan
DISKUSI DAN tujuan utama metode diskusi adalah untuk memecahkan
DEMONSTRASI suatu permasalahan, menjawab pertanyaan, menambah
dan memahami pengetahuan siswa serta untuk membuat
TERHADAP suatu keputusan. Pada metode diskusi setiap siswa
HASIL BELAJAR menempati posisi yang dominan dalam proses
MATEMATIKA pembelajaran, setiap siswa dalam setiap kelompok
SISWA POKOK diharuskan untuk berusaha memahami dan menguasai
BAHASAN materi yang sedang diajarkan dan selalu aktif ketika
BANGUN RUANG kerja kelompok sehingga saat ditunjuk untuk
mempresentasikan hasil kerja kelompok mereka dapat
KELAS VIII MTs menyampaikannya dengan baik dan menyumbangkan
USB SAGULUNG nilai bagi kelompoknya. Sedangkan metode
BATAM TAHUN demonstrasi adalah suatu cara menyampaikan pelajaran
PELAJARAN kepada siswa dengan memperagakan atau menunjukkan
2013/2014” alat pelajarannya secara langsung, sehingga siswa dapat
melihat, meraba dan merasakan alat peraga itu. Kedua
metode ini menimbulkan keaktifan belajar siswa.
Metode Diskusi
Menurut Sumiati dan Asra (2009:141), diskusi
adalah salah satu metode pembelajaran agar
siswa dapat berbagi pengetahuan, pandangan
dan keterampilannya.
Menurut Zaini (2005:123), cit. Siadari at el.
(2012): Diskusi adalah suatu percakapan ilmiah
oleh beberapa orang yang tergabung dalam satu
kelompok, untuk saling bertukar pendapat
tentang suatu masalah atau bersama-sama
mencari pemecahan mendapatkan jawaban dan
kebenaran atas suatu masalah.
Metode diskusi merupakan interaksi antara
siswa dengan siswa atau siswa dengan guru
untuk menganalisis, memecahkan masalah,
menggali, memperdebatkan topik atau
permasalahan tertentu (Aqib, 2013:107).
Sedangkan Willis (2012:107) mengemukakan
bahwa: Metode diskusi adalah suatu cara untuk
menyebarkan informasi atau pelajaran melalui
diskusi. Diskusi biasanya timbul apabila ada
suatu masalah yang diperkirakan jawabannya
bermacam-macam, sehingga menimbulkan
dialog-dialog di antara peserta diskusi.
Selanjutnya Sanjaya (2008:154) mengemukakan
bahwa, “Metode diskusi adalah metode
pembelajaran yang menghadapkan siswa pada
suatu permasalahan”.
Metode diskusi yaitu peserta dihadapkan pada
suatu masalah berupa pertanyaan atau
pernyataan yang problematik untuk dibahas dan
dipecahkan bersama (Daryanto, 2013:12).
Metode Demonstrasi
Penggunaan metode demonstrasi dapat diterapkan
dengan syarat memiliki keahlian untuk
mendemonstrasikan penggunaan alat atau
melaksanakan kegiatan tertentu seperti kegiatan
sesungguhnya (Aqib, 2013:104).
Menurut Huda (2013:231): Metode demonstrasi
adalah cara penyajian pelajaran dengan
memperagakan atau menunjukkan suatu proses,
situasi atau benda tertentu yang sedang dipelajari
baik dalam bentuk sebenarnya maupun dalam
bentuk tiruan yang dipertunjukkan oleh guru
atau sumber belajar lain di depan seluruh siswa.
Metode demonstrasi adalah suatu cara
menyampaikan pelajaran kepada siswa dengan
meragakan/menunjukkan alat pelajarannya
secara langsung, sehingga siswa dapat melihat,
meraba dan merasakan alat peraga itu (Willis,
2012:105).
Sedangkan menurut Daryanto (2013:14),
metode demonstrasi adalah suatu cara penyajian
informasi kegiatan belajar mengajar dengan
mempertunjukkan tentang cara melakukan
sesuatu disertai penjelasan secara visual dari
proses dengan jelas.
Proses pembelajaran yang berkualitas ditandai dengan
adanya interaksi yang baik antara guru dan siswa.
Dalam rangka perancangan dan pelaksanaan
Jurnal 2 pembelajaran yang sistematik, pemilihan strategi
pembelajaran perlu mendapatkan perhatian secara
“Pengaruh saksama untuk menciptakan pengelolaan proses belajar
Penggunaan mengajar yang efektif. Ambarina dalam Muldayanti,
Metode Diskusi Dan (2013:12) menyatakan bahwa proses pembelajaran pada
Demonstrasi Serta dasarnya merupakan interaksi guru dengan siswa untuk
mencapai tujuan belajar yang diharapkan. Guru
Gaya Belajar merupakan ujung tombak dalam pembelajaran, untuk itu
Terhadap Hasil guru dituntut harus memiliki kemampuan yang baik
Belajar Biologi dalam mengajar. Seorang guru yang professional harus
Siswa Kelas VIII memiliki kemampuan untuk mengaplikasikan berbagai
SMP Negeri 2 metode dan strategi pembelajaran. Hal ini menjadi
Larantuka penting untuk diperhatikan karena salah satu penentu
berhasil atau tidaknya suatu proses pembelajaran adalah
Kabupaten Flores ketepatan guru dalam memilih dan menerapkan metode
Timur” pembelajaran. Hamdani (2011:80) menyatakan bahwa
metode pembelajaran adalah cara yang digunakan guru
untuk menyampaikan pelajaran kepada siswa. Oleh
karena itu, peranan metode mengajar sebagai alat untuk
menciptakan proses pembelajaran sangat penting.
Namun berdasarkan pengamatan secara terbatas,
kemampuan mengajar dikalangan guru masih rendah.
Hal ini dapat dilihat dari cara mengajar guru yang
kurang kreatif dalam menentukan metode mengajar
yang tepat untuk menyampaikan materi bahan ajar.
Guru hanya memindahkan kemampuannya kepada
siswa, dimana tugas guru adalah memberi dan tugas
siswa adalah menerima. Pada umumnya transformasi
pengetahuan kepada siswa melalui penuturan lisan atau
ceramah. Dalam hal ini guru yang efektif dan siswa
cenderung pasif. Akibatnya pembelajaran menjadi tidak
efektif dan tujuan pembelajaran yang diharapkan tidak
tercapai. Guru yang efektif harus memiliki tiga
kemampuan dasar yaitu (1) memiliki kemampuan yang
luas dalam bidang ilmu yang diajarkan, (2) menguasai
proses perencanaan dan pengelolaan pengajaran dan
pembelajaran, (3) memiliki kemampuan memantau,
menilai dan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
tugas dan fungsinya sebagai guru. Tiga kemampuan
dasar tersebut tentunya menjadi syarat minimal yang
harus dimiliki guru agar proses pembelajaran berjalan
menjadi efektif (Sidi, 2002:2).
Kelemahan
a. Demonstrasi menjadi tidak efektif bila tidak
semua siswa dapat ikut serta, misalnya alat
terlalu kecil sedangkan jumlah siswa besar.
b. Bila tidak dilanjutkan dengan eksperimen
ada kemungkinan siswa menjadi lupa, dan
pelajaran tidak akan berarti karena tidak
menjadikan pengalaman bagi siswa.
Diskusi menurut Suryosubroto (2009:167) adalah
percakapan ilmiah oleh beberapa yang tergabung dalam
satu kelompok untuk saling bertukar pendapat tentang
Buku 2 suatu masalah atau bersama-sama mencari pemecahan
mendapatkan jawaban dan kebenaran atas suatu
“MODEL DAN masalah. Menurut Wahab (2008:100) diskusi adalah
METODE suatu tugas yang benarbenar memerlukan keahlian
PEMBELAJARAN sedangkan menurut Sagala (2011:208) Diskusi adalah
DI SEKOLAH” percakapan ilmiah yang reponsif berisikan pertukaran
pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan
problematis pemunculan ide-ide dan pengujian ide-ide
ataupun pendapat dilakukan oleh beberapa orang yang
tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk
memperoleh pemecahan masalahnya dan untuk mencari
kebenaran. Dalam diskusi selalu ada suatu pokok yang
dibicarakan. Dalam percakapan itu diharapkan para
pembicara tidak menyimpang dari pokok pembicaraan.
Mereka harus selalu senantiasa kembali kepada pokok
masalahnya. Pada hakikatnya diskusi berbeda dengan
percakapan, situasi lebih santai kadang diselingi dengan
humor. Dalam diskusi, semua anggota turut berfikir dan
diperlukan disiplin yang ketat. Metode diskusi menurut
Suryosubroto (2009:167) adalah suatu cara penyajian
bahan pelajaran dimana guru memberi kesempatan
kepada para siswa (kelompok-kelompok siswa) untuk
mengadakan perbincangan ilmiah guna mengumpulkan
pendapat, membuat kesimpulan atau penyusunan
berbagai alternatif pemecahan atas sesuatu masalah.
Mengorganisasikan siswa salam kelompok 2. Peserta didik membentuk kelompok dengan arahan guru secara
belajar secara heterogen heterogen.
3. Membagikan LKPD kepada tiap kelompok.
Guru Memberikan tugas kepada setiap 4. Guru menerangkan tugas yang akan dikerjakan oleh masing-
kelompok masing kelompok
5. Setiap kelompok melakukan penyelidikan mandiri untuk
mengidentifikasi kekhasan atom karbon sesuai petunjuk LKPD
6. Siswa berdiskusi antar teman sekelompoknya mencoba dan
mengaitkan antar konsep dalam pembelajaran. Siswa yang
pintar menjelaskan akan menjelaskan materi pada temannya
yang lain
Membimbing kelompok bekerja dan 7. Guru membimbing peserta didik dalam melakukan
belajar penyelidikan sesuai LKPD
8. Guru sebagai fasilitator mengamati kerja setiap kelompok secara
bergantiandan memberikan bantuan secukupnya jika diperlukan
9. Guru sebagai fasilitator mengingatkan setiap siswa supaya
menerapkan keterampilan kooperatif dalam kerja kelompok,
selalu menghargai pendapat orang lain, dan memberikan
kesempatan kepada siswa lain untuk menemukan ide dan
menjawab pertanyaan yang tersedia.