SKRIPSI
OLEH:
ABSTRACT
This research discusses the effect of applying inquiry learning model to improve student learning outcomes
cognitive physics SMA Negeri 1Tambusai. Population in this research is class XI IPA SMAN 1 Tambusai, while its
sample are whole classes IX IPA as many as 50 students of SMAN 1 Tambusai. Data were analyzed using the test N-
Gain. Results from termormalisasi cloth, with a value - average gain of 0.71 experimental class with high category,
while the value - average gain of 0.53 with the control class medium category. Further testing the hypothesis using
the t test. Before performing a hypothesis test conducted prerequisite test that uses test Liliefors normality test and
homogeneity test using the F test, the result is a class of data samples have normal distribution and variance
homogeneity. The next hypothesis test, the calculation results obtained by t hitung = 4.05 and table = 2,021. This
shows that thitung > table (α = 0.05). It’s can be conclution thus there is the influence of inquiry learning model to the
cognitive learning physics students SMA Negeri 1 Tambusai.
Keywords: Effect, Inquiry, Learning Outcomes
Ep = m x g x h
Energi kinetik adalah energi yang dimiliki oleh Dimana:
sebuah benda karena pergerakannya.
Ek = 1/2m.v2 rxy = koefesien kolerasi antara variabel
X dan Y, dua variabel yang
dikolerasikan
2. METODE
X = skor tiap butir soal
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1
Tambusai pada semester ganjil tahun ajaran Y = skor total yang dijawab benar
2014/2015 dengan populasi seluruh kelas XI IPA. oleh peserta didik
Sampel penelitian ini diambil seara samplimg jenuh.
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif N = jumlah seluruh peserta didik.
dengan menggunakan metode eksperimen. Desain
penelitian ini adalah pretest – posttest control group Hasil pengujian validitas setiap butir soal
design, karena dapat mengontrol semua variabel tersebut akan menunjukan berapa jumlah soal yang
luar yang mempengaruhi jalannya eksperimen dinyatakan valid dan tidak dari keseluruhan soal
(Sugiyono, 2014). Desainnya seperti berikut: tersebut. Pengujian validitas butir soal yang dijadikan
sebagai instrumen penelitian ini akan diuji
mengunakan Microsoft exel 2007 dengan tujuan agar
100
hasil perhitungan lebih objektif. Sebuah butir soal
dinyatakan valid apabila nilai rhitung besar dari rtabel. 80
Cara yang digunakan untuk mengetahui validitas
60
setiap butir soal adalah dengan membandingkan hasil E
perhitungan rumus kolerasi product moment dengan 40
rtabel dengan ketentuan jika rhitung lebih kecil dari pada K
20
rtabel maka item soal tidak valid dan begitu juga
sebaliknya. 0
Pretest Posttest
Disamping uji validitas, juga dapat diperhatikan
kriteria lainnya yaitu perhitungan. Suatu tes
dikatakan reliabel apabila tes tersebut menunjukkan Berdasrakan grafik di atas diketahui bahwa
hasil yang tepat. Suatu instrumnen tes dapat hasil posttest siswa kelas eksperimen lebih tinggi
dikatakan tepat apabila instrumen itu dilakukan dibandingkan nilai posttest kelas kontrol. Hal ini
berulang kali, dengan syarat saat pengukuran tidak dapat dilihat dari persenan nilai rata – rata kelas
berubah, instrumen tes tersebut memberikan hasil eksperimen yang tuntas mencapai 70,83 % dengan
yang sama. Reliabilitas menunjukkan pada satu rata – rata nilai posttest 82,2 untuk kelas eksperimen
pengertian bahwa satu instrumen cukup dapat dan 72,23 untuk rata – rata nilai posttest kelas
dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul kontrol.
data. Instrumen yang reliabel akan menghasilkan data
yang dapat dipercaya (Arikunto, 2010). Uji Nomal Gain
Sugiyono (2009) mengungkapkan bahwa salah a. Uji Normal Gain Kelas Eksperimen
satu cara yang dapat digunakan untuk perhitungan Setelah mendapatkan hasil nilai pretest dan
menunjukkan reliabilitas yaitu dengan rumus KR- 20 posttest, maka selanjutnya dilakukan uji N-gain guna
sebagai berikut: mengetahui peningkatan nilai kognitif siswa tersebut.
𝑘 𝑠𝑡2−𝑝𝑖 𝑞𝑖 Nilai N-gain terendah masuk kedalam kategori
ri = ( 𝑘 −1 ) { } (3.2) sedang yaitu 0,5, sedangkan nilai N-gain tertinggi
𝑠𝑡2
masuk dalam kategori tinggi yaitu 0,9. Perhitugan
dimana: rata – rata terendah seperti untuk siswa E03
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
g= n −𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
ri = reliabilitas internal seluruh instrumen maks
65− 30
g = 100 −30
k = jumlah seluruh peserta didik
35
g=
pi = proporsi jumlah peserta didik yang 70
menjawab pada item1
g = 0,5
qi = 1 – qi
Sedangkan untuk perhitungan rata – rata N-gain
s2i = varian total tertinggi dapat dilihat untuk siswa E15 dengan nilai
pretest 35 dan posttest 94.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini
𝑝𝑜𝑠𝑡𝑡𝑒𝑠𝑡 −𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
yaitu dengan menggunakan tes tertulis berupa pilihan g=
n maks −𝑝𝑟𝑒𝑡𝑒𝑠𝑡
ganda dalam bentuk pretest dan posttest. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu uji N-gain dan 94−35
g=
analisis data menggunakan uji statistik yaitu uji-t. 100 −35
59
3. HASIL DAN PEMBAHASAN g=
65
72,23−37,42
g= Uji Homogenitas
100 −37,42
Uji homogenitas yang digunakan dalam
34,81
g = 62,58 penelitian ini adalah uji F dengan membandingkan
varians kedua sampel.
g = 0,53 Tabel 4.5 Rata – rata Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol.
Kelas N ∑X X ∑ fx2 ( ∑ x )2 1) Bagi Guru, sebagai tenaga pendidik seorang
Eksperim 2 1973 82,2 16392 389272 guru hendaknya penggunaan model
en 4 0 9 9 pembelajaran inkuiri dilaksanakan dengan
baik dan sungguh – sungguh agar dapat
Kontrol 2 1878 72,2 13766 352688 meningkatkan hasil belajar siswa.
6 3 0 4 2) Bagi Siswa, sebagai generasi muda masa
depan bangsa hendaknya mampu
Ujit mempertahankan proses hasil belajar.
Pada kelas eksperimendi peroleh nilai rata – rata 3) Untuk Sekolah, sebagai lembaga pendidikan
sebesar 82,20 sedangkan untuk kelas kontrol 72,23. hendaknya pembelajaran inkuiri perlu
Hal itu juga dapat terlihat dari nilai N-gain siswa, dikembangkan dan didukung dengan
pada kelas eksperimen nilai N-gain siswa adalah penyediaan berbagai sarana dan prasarana
0,71 dengan kriteria tinggi, sedangkan untuk kelas yang menunjang pembelajaran.
kontrol nilai N-gain siswa 0,53 dengan kriteria 4) Bagi Peneliti Lain, penelitian ini masih
sedang. Untuk melihat keberartian pengaruh terbatas pada materi Usaha dan Energi,
perlakuan dilakukan uji analisis dengan uji t. Dari untuk itu perlu penelitian lebih lanjut dengan
hasil uji t diperoleh bahwa t hitung > ttabel, yaitu 4,05> materi pembelajaran yang lain.
2,021 dengan demikian maka terdapat pengaruh
model pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar 5. DAFTAR PUSTAKA
kognitif fisika siswa SMA Negeri 1 tambusai.
Dengan kata lain, H0 ditolak dan Ha diterima. Ardi, Bahrudi. 2013. Penerapan Metode Inkuiri
Berdasarkan uraian di atas, terdapat pengaruh Untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran
yang signifikan dalam pembelajaran fisika dengan Ipa Pada Siswa Kelas V Sdn 5 Mayongor
menggunakan model pembelajaran inkuiri dari pada Kabupaten Jepara.Pendidikan Guru Sekolah
pembelajaran konvensional. Tujuan dari penelitian Dasar Fakultas Ilmu Pendidikan niversitas
ini adalah untuk melihat pengaruh penerapan model Negeri Semarang.Skripsi.Online.Diakses pada
pembelajaran inkuiri terhadap hasil belajar kognitif tanggal 08 Desember 2014.
fisika siswa, dimana keberhasilan penelitian ini Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian
adalah siswa tuntas KKM = 70,83% dari seluruh Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : PT
jumlah siswa di kelas. Rineka Cipta.
Aryana, Ida Bagus Putu. 2006. Pengaruh Penerapan
4. SIMPULAN DAN SARAN Strategi Pembelajaran Inovatif Pada
Pelajaran Biologi Terhadap Kemampuan
Berdasarkan analisis yang dilakukan dapat di Berfikir Siswa SMA. Jurusan Pendidikan
kemukakan hasil dari penelitian ini sebagaiberikut : Biologi Fakulotas Pendidikan MIPA, IKIP
1) Nilai dari rata – rata hasil belajar siswa kelas Negeri Singaraja. Jurnal Pendidikan dan
eksperimen lebih tinngi dibandingkan kelas Pengajaran IKIP Negeri Singaraja. 1(3): 497-
kontrol. Pada kelas eksperimen hasil nilai 498
rata – rata ketuntasan mencapai 82,20, Mulyasa. 2014. Pengembangan dan Implementasi
sedangkan pada kelas control hasil belajar Kurikulum 2013. Bandung: PT Remaja
rata – rata nya adalah 72,23. Rosdakarya.
2) Berdasarkan hasil pengujian analisis data Nurchayati, Lilis. 2009. Pengaruh Penggunaan
dengan menggunakan uji t diperoleh bahwa Model Pembelajaran Guided
thitung > ttabel, yaitu 4.05 > 2.021. Dengan DiscoveryTerhadap Hasil Belajar Fisika
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat Materi Pokok Zat Dan Wujudnya Kelas VII di
pengaruh yang berarti terhadap penerapan MTs N Pamotan Rembang. Fakultas tarbiyah
model pembelajaran inkuiri untuk institute agama islam negeri walisongo
meningkatkan hasil belajar kognitif fisika semarang. Skripsi.Online. Diakses pada
siswa pada kelas yang menggunakan model tanggal 21 september 2014.
pembelajaran inkuiri di kelas XI IPA SMA Rusman. 2012. Model – Model Pembelajaran
Negeri 1 Tambusai, Kabupaten Rokan Hulu, Mengembangkan Profesionalisme Guru.
Riau. Jakarta: PT rajagrafindo persada.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Sirait, Ratni. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran
dilaksanakan, beberapa saran yang dapat disampaikan Inquiry Traning Terhadap Hasil Belajar
adalah sebagai berikut: Siswa Pada Materi Pokok Usaha Dan Energi
KelasVIII MTs N-3 Medan. Program Studi
Pendidikan Fisika Universitas Negeri Medan. Sugiyono. 2009. Metode Penelitan Pendidikan.
Jurnal Pendidikan Fisika. 1(1) Bandung: Alfabeta
Sudjana, Nana. 2009. Penilaian Hasil Proses Belajar Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Kuantitatif
Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. DanR&D. Bandung: Alfabeta.