Contoh PTK
MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MELALUI PEMBELAJARAN QUANTUM TEACHING
BAB I
PENDAHULUAN
Keberhasilan proses pembelajaran sebagai proses pendidikan di suatu sekolah dipengaruhi oleh banyak
faktor. Faktor-faktor yang dimaksud misalnya guru, siswa, kurikulum, lingkungan sosial, dan lain-lain.
Namun darifaktor-faktor itu, guru dan siswa faktor terpenting. Pentingnya faktor guru dan siswa tersebut
dapat dirunut melalui pemahaman hakikat pebelajaran, yakni sebagai usaha sadar guru untuk membantu
siswa agar dapat belajar dengan kebutuhan minatnya.
Bahwa pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia kiranya merupakan hal yang tak
dapat dibantah. Pada kenyataanya pendidikan telah dilaksanakan semenjak adanya manusia, hakikatnya
pendidikan merupakan serangkian peristiwa yang komplek yang melibatkan beberapa komponen antara
lain: tujuan, peserta didik, pendidik, isi/bahan cara/metode dan situasi/lingkungan. Hubungan keenam
faktor tersebut berkait satu sama lain dan saling berhubungan dalam suatu aktifitas satu pendidikan
(Hadikusumo, 1995;36).
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti pada SD Negeri 2 Pengatigan dapat ditemukan hal-
hal sebagai berikut: (1) Kondisi lingkungan yang kurang kondusif, karena letak SD tersebut berdekatan
dengan jalan dan rumah penduduk, (2) Berdekatan dengan penggergajian kayu. Dari situasi dan kondisi
seperti ini mempengaruhi proses belajar mengajar yang sedang berlangsung, seperti kebisingan suara
gergaji, dan banyaknya kendaraan yang berlalu lalang, sehingga perhatian siswa dapat terganggu. Selain
itu perhatian orang tua terhadap prestasi belajar anaknya juga kurang, dengan bukti saat guru memberikan
informasi tentang prestasi belajar anaknya yang sangat menurun, banyak orang tua bersikap masa bodoh
ini yang menyebabkan penurunan prestasi belajar.
Berdasarkan hasil pengamatan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa proses pembelajaran di SD Negeri
2 Pengatigan tidak kondusif, sehingga menyebatkan penurunan nilai mata pelajaran IPA. Adapun nilai mata
pelajaran yang diperoleh siswa SD tersebut pada tahun ajaran 2003/2004 dibawah nilai standar yaitu 6,1,
sedangkan nilai standar yaitu 6,5 maka dapat dikatakan bahwa dalam pelaksanaan proses belajar
mengajar tidak kurang optimal.
Salah satu model pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara optimal adalah model
pembelajaran Quantum Teaching. Model pembelajaran ini merupakan model percepatan belajar (Accelerated
Learning) dengan metode belajar Quantum Teaching. Percepatan belajar yang di Indonesia dikenal dengan
program akselerasi tersebut dilakukan dengan menyingkirkan hambatan-hambatan yang menghalangi
proses alamiah dari belajar melalui upaya-upaya yang sengaja. Penyingkiran hambatan-hambatan belajar
yang berarti mengefektifkan dan mempercepat proses belajar dapat dilakukan misalnya : melalui
penggunaan musik (untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus memperkuat konsentrasi melalui kondisi
alfa), perlengkapan visual (untuk membantu siswa yang kuat kemampuan visualnya), materi-materi yang
sesuai dan penyajiannya disesuaikan dengan cara kerja otak, dan keterlibatan aktif (secara intelektual,
mental, dan emosional).
Model pembelajaran ini menekankan kegiatannya pada pengembangan potensi manusia secara optimal
melalui cara-cara yang sangat manusiawi, yaitu: mudah, menyenangkan, dan memberdayakan. Setiap
anggota komunitas belajar dikondisikan untuk saling mempercayai dan saling mendukung. Siswa dan guru
berlatih dan bekerja sebagai pemain tim guna mencapai kesuksesan bersama. Dalam konteks ini, sukses
guru adalah sukses siswa, dan sukses siswa berarti sukses guru.
Berdasarkan alasan tersebut, penulis ingin memecahkan masalah dengan strategi pembelajaran Quantum
Teaching, karena strategi tersebut bisa diterapkan di sekolah dasar. Seperti yang telah dikutip oleh Bobbi De
Porter (dalam Ari Nilandri, 1994;4) menyatakan bahwa Quantum Teaching mencakup petunjuk spesifik,
untuk menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum, menyampaikan isi dan
memudahkan proses belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasar latar belakang yang dikemukakan diatas diperoleh beberapa identifikasi masalah sebagai berikut :
b) Adanya faktor Lingkungan sekolah yang kurang mendukung dalam proses belajar mengajar.
d) Adanya karektristik siswa yang berbeda serta kelebihan dan kelemahan sehingga mempengaruhi
penerimaan mata pelajaran IPA.
C. Tujuan Penelitian
Sesuai dengan rumusan masalah yang telah ditentukan, maka tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian
ini yaitu: Ingin mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa melalui pembelajaran Quantum Teaching bagi
siswa SD Negeri 2 Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi.
D. Manfaat Penelitian
Adapun dua manfaat yang dapat diperoleh melalui penelitian ini, yaitu :
a. Bagi jajaran Dinas Pendidikan atau lembaga terkait, hasil penelitian dapat dipertimbangkan untuk
menentukan kebijakan bidang pendidikan, terutama berhubungan dengan peningkatan mutu pendidikan di
sekolah.
b. Bagi Kepala Sekolah dan Pengawas, hasil penelitian dapat membantu meningkatkan pembinaan
profesional dan supervisi kepada para guru secara lebih efektif dan efisien.
c. Bagi para guru, hasil penelitian dapat menjadi tolok ukur dan bahan pertimbangan guna melakukan
pembenahan serta koreksi diri bagi pengembangan profesionalisme dalam pelaksanaan tugas profesinya
d. Bagi SD Negeri 2 Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi sabagai subjek penelitian,
hasil penelitian ini dapat dijadikan alat evaluasi dan koreksi, terutama dalam meningkatkan efektifitas dan
efisiensi proses pembelajaran sehingga tercapai prestasi belajar yang optimal
BAB II
A. Kerangka Teoritik
Menurut Assosiation For Education And Technology (1994;l) “Intrument tecnology is the theory and praetice
of’ the sains Development utilization, management and evalution of processes and resourses forleraning” Definisi
ini diterjemahkan sebagai teknologi pembelajaran adalah merancang mengembangkan, memanfaatkan,
dan mengevaluasi prosesproses dan sumber-sumber teknologi pembelajaran terbagi dalam beberapa
komponen. Hal ini sesuai dengan pendapat Barbara B. Seels dan Rita Richcy (1994;9) yang menyatakan
bahwa teknologi pembelajaran meliputi :
4) Untuk belajar.
Berdasar uraian tersebut, maka teknologi pendidikan merupakan ilmu yang menaruh perhatian pada semua
aspek belajar melalui sumber – sumber belajar, baik yang dirancang, dikembangkan, dikelola, dimanfatkan
dan dievaluasi baik secara langsung maupun tidak…..dst
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas. Penelitian ini
disusun untuk memecahkan suatu masalah, diujicobakan dalam situasi sebenarnya dengan melihat
kekurangan dan kelebihan serta melakukan perubahan yang berfungsi sebagai peningkatan. Upaya
perbaikan ini dilakukan dengan melaksanakan tindakan untuk mencari jawaban atas permasalahan yang
diangkat dari kegiatan sehari-hari di kelas. Penelitian tindakan adalah merupakan upaya kolaboratif antara
guru dan siswa, suatu kerja sama dengan perspektif berbeda. Misalnya bagi guru, demi peningkatan
profesi anaknya dan bagi siswa peningkatan prestasi belajarnya. Bisa juga antara guru dan kepada
sekolah, kerja sama kolaborarif ini dengan sendirinya juga partisipasi setiap tim secara langsung
mengambil bagian dalam pelaksanaan PTK pada tahap awal sampai akhir.
Penelitian tindakan ini termasuk dalam penelitian tindakan kelas yang berbentuk kolaboratif. Menurut
Suyanto (1996;18) yang dikutip oleh Kasiani Kasbolah (1988;123) bahwa penelitian kolaboratif melibatkan
beberapa pihak yaitu guru, kepala sekolah maupun dosen secara serentak dengan tujuan untuk
meningkatkan praktik pembelajaran, menyumbang pada perkembangan teori, kolaboratif diberi makna
kerja sama antar guru dengan peneliti dari luar sekolah untuk melakukan penelitian tindakan kelas secara
bersama di kelas atau di sekolah.
Adapun Kelebihan penelitian tindakan menurut Sumsky seperti yang dikutip oleh Suwarsih Madya
(1994;13-15) adalah sebagai berikut :
1. Kerja sama dalam penelitian tindakan menimbulkan rasa memiliki. Dalam pembelajaran bertujuan
untuk menimbulkan rasa memliki terhadap siswa sehingga dengan rasa memiliki terhadap siswa merasa
bertanggung jawab.
2. Kerja sama dalam penelitian tindakan mendorong kualitas dan pemikiran kritis. Dengan penelitian
tindakan guru akan bertambah pengetahuan dan memiliki pemikiran yang kritis dalam intropeksi diri
tentang tugas yang dikerjakan sebelum dilakukan penelitian tindakan.
3. Kerja sama meningkatkan kemungkinan untuk berubah. Dengan kerja sama guru berusaha untuk
merubah strategi yang diterapkan sebelumnya dengan tujuan memperoleh hasil yang lebih baik.
4. Kerja sama dalam penelitian meningkatkan kesepakatan. Dengan kerja sama, guru mempunyai
kesepakatan bersama untuk menentukan strategi yang tepat untuk diterapkan guna meningkatkan hasil
belajar. Adapun penelitian tindakan juga mengandung kelemahan sebagai berikut :
1. Berkaitan dengan kurangnya pengetahuan dan keterampilan dalam teknik dasar penelitian tindakan
pada pihak peneliti.
4. Berkenaan dengan keuletan terhadap pertanyaan agar dapat meyakinkan orang lain bahwa metode,
strategi dan teknik yang diteliti benar-benar berjalan secara efektif. Meskipun penelitian tindakan
mempunyai banyak kelebihan-kelebihan, namun demikian kelemahan masih tetap ada yaitu dengan
terbatasnya waktu, biaya, serta sarana dan pra sarana yang mendukung.
Pendapat yang telah diuraikan mengenai pemilihan tindakan, sesuai dengan penelitian yang dilakukan yaitu
dengan mengadakan perbaikan tritmentritmen untuk memperoleh peningkatan kualitas tindakan yang
diberikan.
BAB IV
A. Lokasi Penelitian
SD Negeri 2 Pengatigan terletak di Desa Pengatigan, Kecamatan Rogojampi, Kabupaten Banyuwangi. SD ini
terdiri dari enam kelas dengan dengan didukung oleh tenaga pengajar yang terdiri dari 6 guru kelas, 1 guru
Agama Islam dan 1 guru Olah raga. Fasilitas yang dimiliki SD Negeri 2 Pengatigan antara lain UKS,
Koperasi Siswa, Perpustakaan dan ruang bermain. di SD Negeri 2 Pengatigan juga diselenggarakan
kegiatan yang bersifat ekstra kurikuler.
2. Data Penelitian.
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer berupa data pengamatan terhadap
prestasi siswa kelas V dalam pelajaran IPA.
B. Hasil Penelitian
Sebelum pelaksanaan penelitian dengan menggunakan metode Quantum Teaching, rata-rata hasil belajar
IPA semester I kelas V SD Negeri 2 Pengatigan menunjukkan adalah 6,1. Kondisi tersebut menjadikan
indikator pada penelitian ini bahwa kemampuan belajar IPA siswa kelas V SD Negeri 2 Pengatigan adalah
rendah. Rendahnya kemampuan siswa tersebut di atas disebabkan karena siswa mengalami kesulitan
dalam mempelajari IPA. Berdasarkan hasil observasi pada waktu guru mengajar, menunjukkan bahwa
pembelajaran yang terjadi cenderung bersifat monoton, satu arah, kurang komunikatif, cenderung bersifat
ceramah, serta siswa kurang terlibat aktif.
Berdasarkan kajian awal tersebut, maka perlu suatu pendekatan pembelajaran yang mampu meningkatkan
situasi kelas yang kondusif, siswa terlibat aktif dalam belajar, terjadinya komunikasi dua arah, serta siswa
meningkat motivasunya untuk belajar. Pembelajaran yang dimaksud adalah pembelajaran dengan metode
Quantum Teaching yang dilaksanakan dalam tiga siklus.
2. Siklus I
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
1) Sebelum di mulai pelajaran anak di ajak menyanyi, untuk menumbuhkan minat belajar
3) Anak-anak bersama guru memberi nama penyakit yang pernah dideritanya tersebut.
4) Anak-anak bersama guru mendemonstrasikan gambar-gambar yang ada hubungannya dengan macam-
macam penyakit.
5) Anak-anak diajak menyanyi lagi baru kemudian mengulangi materi yang telah diterangkan guru.
c. Pengamatan
Pengamatan terhadap siswa dilakukan dalam penerapan metode pembelajaran Quantung Teaching.
1) Pengamatan terhadap kerja sama siswa dalam kelompok Berdasarkan data hasil observasi kerja sama
siswa dalam kelompok saat pengajaran pada siklus I dengan metode Quantung Teaching pada lampiran
skor keaktifan siswa sebesar 52 dengan persentase 72,22% dan termasuk kategori sedang. Ditinjau dari
keaktifan masing-masing siswa, sebagian besar siswa cukup baik dalam kerja sama kelompok, yaitu 9 dari
24 siswa atau 38,5% siswa dengan kerja sama yang tinggi, sebanyak 10 dari 24 siswa atau 41,7% siswa
dengan kerja sama yang sedang dan sebanyak 5 dari 24 siswa atau 20,8% siswa dengan kerja sama yang
rendah.
2) Pengerjaan soal-soal siklus I Perilaku siswa terhadap pengerjaan soal-soal siklus I ada yang serius, ada
yang masih acuh tak acuh, ada yang tampak bingung dan belum jelas.
3) Nilai hasil tes siklus I Berdasar data hasil tes siklus I pada lampiran dapat diketahui nilai rata-rata hasil
belajar siswa adalah 6,6. Naik dari nilai sebelum dilakukan pembelajaran metode Quantum Teaching yaitu
6.1. lebih jelasnya hasil belajar pada siklus satu tersebut dapat dilihat pada diagram berikut ini :
d. Refleksi siklus I
Berdasar hasil pengamatan menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa meskipun ada siswa
yang kurang dalam kerjasama dalam kelompoknya. Beberapa siswa masih sibuk bermain sendiri, bentuk
pembelajaran yang diawali dengan menyanyi secara bersama-sama menumbuhkan minat belajar yang
lebih baik, namun kekurangannya adalah bila siswa tersebut kurang suka bernyayi.
3. Siklus II
a. Perencanaan
2) Guru mengatur kelas supaya siswa dapat mengikuti pelajaran dengan baik.
b. Pelaksanaan
3) Anak-anak menyebutkan aktifitas fisik dan istirahat yang mereka ketahui di sekitarmya..
4) Anak-anak bersama guru mendemonstrasikan gambar-gambar yang termasuk aktifitas fisik dan
istirahat.
6) Anak-anak diberi hukuman bila tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru.
c. Pengamatan
1) Pengamatan terhadap kerja sama siswa dalam kelompok Pengamatan dilakukan dengan melihat
partisipasi siswa dalam kelompok. Berdasar hasil pengamatan pada lampiran menunjukkan diperoleh skor
62 dengan persentase 86,11 dan termasuk kategori tinggi. Ditinjau dari partisipasi masing-masing siswa
dalam kelompok, sebagian besar siswa yaitu 15 dari 24 siswa atau 62.5% partisipasinya dalam kelompok
tinggi, 8 dari 24 siswa atau 33.3% partisipasinya dalam kelompok sedang dan 1 dari 24 siswa atau 4.2%
partisipasinya dalam kelompok rendah.
2) Pengerjaan soal-soal Siklus II Siswa mengerjakan soal dengan antusias, hal tersebut dikarenakan minat
belajar semakin tinggi setelah mendapat perlakuan siklus II. Dalam mengerjakan soal tes kedua ini, siswa
lebih serius, tidak menoleh ke kanan dan kiri serta lebih cepat menyelesaikan soalsoal.
3) Nilai hasil tes Siklus II Berdasar hasil penelitian pada lampiran, diketahui nilai rata-rata hasil belajar
siswa pada siklus II adalah 7.3 atau mengalami kenaikan sebesar 0,7 atau 10,61% dari hasil belajajar rata-
rata siklus I. Lebih jelasnya kenaikan hasil belajar siswa pada siklus II ini dapat diperhatikan pada diagram
berikut.
d. Refleksi
Pengamatan yang dilakukan pada siklus II yaitu partisipasi siswa terhadap kelompok menunjukkan bahwa
partisipasi siswa dalam kelompok sudah bagus, meskipun masih ada satu orang siswa yang kurang dalam
partisipasi kelompok.
4. Siklus III
a. Perencanaan
b. Pelaksanaan
2) Anak-anak diajak menyanyi, bermain dan menari untuk menimbuhkan minat belajar.
6) Anak-anak diajak mengulang materi secara bergilir bila kurang lengkap guru melengkapi.
7) Anak diberi pujian bila bisa menjawab pertanyaan, serta anak diberi hukuman bila anak tidak bisa
menjawab pertanyaan dengan menyanyi dan baca puisi di depan kelas.
c. Pengamatan
1) Pengamatan dilakukan terhadap kerja sama siswa dalam kelompok Pengamatan dilakukan dengan
melihat partisipasi siswa dalam kelompok. Berdasar hasil pengamatan pada lampiran menunjukkan
diperoleh skor 67 dengan persentase 93,06 dan termasuk kategori tinggi. Ditinjau dari partisipasi masing-
masing siswa dalam kelompok, sebagian besar siswa yaitu 19 dari 24 siswa atau 79,2%partisipasinya
dalam kelompok tinggi, 5 dari 24 siswa atau 20,8%partisipasinya dalam kelompok sedang dan tidak ada
satupun siswayang partisipasinya dalam kelompok rendah.
2) Pengerjaan soal-soal sklus III Siswa secara antusias mengerjakan soal-soal yang ditugsakan setelah
mendapat perlakuan siklus II, dalam mengerjakan soal siswa lebih serius dan tampak berlomba dalam
menyelesaikan soalsoal.
3) Nilai hasil tes siklus III Berdasar hasil tes siklus III pada lampiran diketahui nilai rata-rata hasil belajar
siswa adalah 7,9 atau mengalami kenaikan sebesar 0,6 atau 8,22 % dari nilai rata-rata hasil belajar siklus II.
Lebihjelasnya kenaikan hasil belajar siswa pada siklus III ini dapat dilihat pada diagram berikut :
4) Dampak perlakuan siklus III, Siklus III yang diawali dengan momen refleksi siklus II berpengaruh pada
hasil belajar siswa. Refleksi dari proses pembelajaran pada siklus I, siklus II sangat berpengaruh terhadap
siklus III dalam peningkatan nilai siswa. Selain itu diberlakukannya pembelajaran metode Quantum
Teaching ini juga menumbuhkan motivasi siswa dalam mengikuti pelajaran yang ditunjukkan dari tingginya
konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran, tidak ada siswa yang berbicara sendiri ataupun bermain
sendiri….dst
ABSTRAK
Keberhasilan dalam pembelajaran tidak terlepas dari cara memberi perlakuan kepada siswa. Bagi siswa
kelas V SD Negeri 2 Pengatigan Kecamatan Rogojampi mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal
cerita sehingga hasil tesnya selalu rendah. Kesulitan tersebut karena siswa tidak mampu memahami soal
cerita. Faktor yang lain adalah tugas-tugas yang diberikan oleh guru sering tidak menimbulkan keaktifan
untuk memecahkan masalah. Bertolak dari masalah tersebut diperlukan cara agar siswa dapat
menyelesaikan soal cerita lebih optimal. Melalui pemberian tugas diharapkan dapat membantu
pemahaman dan sekaligus meningkatkan keaktifan siswa.
Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas V SD Negeri 2 Pengatigan Kecamatan Rogojampi dengan jumlah
siswa 24 orang. Guru pengamat dilibatkan untuk mengamati aktifitas siswa dan guru. Penelitian ini
dikatakan berhasil setelah siswa yang memperoleh nilai > 7,00 mencapai > 80 % serta telah terjadi
peningkatan aktifitas siswa. Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode penelitian tindakan
kelas. Penelitian berlangsung dalam dua siklus. Tiap siklus menempuh prosedur perencanaan,
pelaksanaan, observasi dan refleksi. Dari hasil penelitian siklus I siswa yang memperoleh nilai > 7,00
mencapai 54,54% dengan keaktifan cukup. Sesuai hasil refleksi pada siklus I maka dilanjutkan
pembelajaran pada siklus II. Hasil tes pada siklus II siswa yang memperoleh nilai > 7,00 mencapai 81,81 %
dengan keaktifan tergolong aktif. Sesuai dengan harapan maka penelitian ini berhasil mengoptimalkan
Berdasarkan penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa metode pemberian tugas, kemampuan
menyelesaikan soal cerita pada siswa dapat dioptimalkan. Metode pemberian tugas mampu meningkatkan
aktifitas siswa belajar siswa. Dalam hal ini diharapkan pada setiap guru, agar metode pemberian tugas
digunakan dalam pebelajaran tentang soal cerita.
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam Wajib Belajar Pendidikan 9 tahun ( 1994: 60) kurikulum pendidikan dasar yang berkenaan dengan
Sekolah Dasar menekankan kemampuan dan ketrampilan dasar “baca – tulis- hitung”. Sebagaimana
tercermin dalam kemampuan dan keterampilan penggunaan bahasa (“bacatulis- berbicara”) serta
berhitung (menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur sederhana dan memahami bentuk
geometri) yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mata pelajaran matematika berfungsi untuk
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dengan menggunakan bilangan dan simbol – simbol serta
ketajaman penalaran yang dapat membantu memperjelas dan meyelesaikan permasalahan dalam
kehidupan sehari-hari. Banyak hal yang menyulitkan siswa dalam pembelajaran di kelas.
Kemampuan guru dalam mengkomunikasikan materi pelajaran, pemilihan metode mengajar, pengaturan
suasana kelas yang kurang tepat memungkinkan hasil belajar siswa kurang optimal. Dalam pembelajaran,
guru selalu memberikan tugas kepada siswa. Tugas yang diberikan oleh guru diharapkan mencapai
keberhasilan yang tinggi dan menjadikan pelajaran menjadi efektif. Pada siswa kelas V SD Negeri 2
Pengatigan Kecamatan Rogojampi dalam menyelesaikan soal cerita selalu rendah, siswa yang
memperoleh nilai 7.00 selalu kurang dari 80 %. Sebagian besar siswa tidak suka mengerjakan soal cerita.
Siswa lebih suka mengerjakan latihan-latihan soal yang telah jelas operasi hitungnya. Dalam
menyelesaikan soal cerita, siswa kadang-kadang hanya menjawab secara singkat. Untuk menguraikan
jawaban, siswa mengalami kesulitan karena tidak paham terhadap apa yang dibaca akibatnya dalam
menyelesaikan soal banyak kesulitan
Guru sangat jarang memberikan soal cerita kepda siswa sehingga siswa tidak terbiasa mengerjakan secara
benar. Dalam hal tersebut guru perlu melakukan pemberian tugas kepada siswa. Tugas yang diberikan
hendaknya menimbulkan keaktifan siswa untuk memecahkan masalah sehingga kemampuan
menyelesaikan soal cerita dapat optimal.
Menyadari pentingnya mengatasi masalah belajar siswa, maka dengan metode tugas diharapkan mampu
mengoptimalkan kemampuan menyelesaikan soal cerita
2. Permasalahan
a. Dengan metode pemberian tugas dapatkah kemampuan menyelesaikan soal cerita pada siswa kelas V
SD Negeri 2 Pengatigan Kecamatan Rogojampi dioptimalkan ?
Dalam penelitian ini metode pemberian tugas dilaksanakan pada pembelajaran di kelas dengan cara
memberikan tugas berupa soal-soal yang menuntut aktifitas siswa untuk mengembangkan kemampuan
memecahkan masalah. Setelah guru menjelaskan materi kemudian siswa menuangkan pemikiran melalui
pengerjaan lembar kerja yang dapat dikerjakan secara individu maupun secara kelompok. Pembahasan
hasil kerja dilakukan oleh guru dan siswa dengan tujuan menyamakan persepsi dalam menyelesaikan
tugas yang diberikan.
4. Tujuan Penelitian
5. Manfaat penelitian
Hasil dari pelaksanaan penelitian tindakan kelas diharapkan memberi manfaat bagi :
a. Guru
Dengan penelitian tindakan kelas ini diharapkan setiap guru dapat melakukan perbaikan terhadap
pembelajaran menyangkut penyelesaian soal cerita sehingga diperoleh hasil belajar secara optimal.
b. Siswa
Hasil penelitian ini sangat bermanfaat bagi siswa yang memiliki permasalahan dalam belajar untuk
memperoleh solusi belajar
c. Peneliti :
Menjadi pedoman untuk meningkatkan sistem pembelajaran sehingga mampu mengelola pembelajaran
secara professional.
d. Sekolah
6. Sistematika
Sistematika pembahasan skripsi ini terdiri dari 3 bagian yaitu bagian awal, inti dan bagian akhir.
1. Bagian awal memuat tentang halaman judul, abstraksi, halaman pengesahan, motto dan persebahan,
katabpengantar, daftar ini dan daftar lampiran.
2. Bagian inti memuat 5 bab antara lain : Bab I Pendahuluan berisi Alas an Pemilihan Judul, Permsalahan,
cara Pemecahan masalah tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistimatika Bab II Landasan teori dan
hipotesis tindakan berisi landasan, teori kerangka berfikir dan hipotesis tindakan Bab III Metode penelitian
berisi subyek penelitian, rencana penelitian instrumen, cara pengumpulan data dan indikator keberhasilan.
Bab IV Hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil penelitian dan pembahasan siklus I, hasil penelitian
dan pembahasan siklus II dan pembahasan. Bab V Penutup berisi simpulan dan saran Bagian akhir
memuat daftar pustaka
Share this:
Facebook 37
Loading...
Pages: 1 2 3 4
Leave a Reply
Your email address will not be published. Required fields are marked *
Name
*
Email
*
Website
Comment
Post Comment
terimakasih atas ptk yang disajikan, karena sangat membantu sayansemoga anda selalu sukses
Reply
sangat mendukungdengan penyajian PTK tersebut semoga yang mendatang lebih baik lagi
bertambah oke….
Reply
Mohonlah Bapak Mengirimkan contoh-contoh PTK kepada Saya, semoga tuhan membalas amalnya
Reply
tolong donK contoh PTK yg kls 3 trtma yg brkaitan dg bentuk permukaan bumi. Mksh sblm’a
Reply
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on May 18, 2011 at 5:16 pm
@ All : Terima kasih kepada seluruh pengunjung gudangptk.com, jika anda butuh bantuan dalam
penyusunan PTK,KTI silahkan contact kami di 085 258 127 127 , atau via email di :
gudangptk@gmail.com. kami akan berusaha membantu anda semaksimal mungkin (Konsultasi Via
SMS, Call, Email KAMI LAYANI ANDA 24 JAM GRATIS…)
Reply
trima kasih atas contoh PTKnya smoga bermanfaat dan sukses slalu
Reply
bleh saya mnta contoh skripsi PTK dgn judul “PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN
QUANTUM TEACHING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SMA”
Reply
CONTOH PTK yang tertera disni sangat membantu sekali dalam saya mengerjakn skripsi
sebagai panduan. mohon contoh-contoh dapat di tambah lagi agar dapat bermanfaat bagi
umat
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on November 10, 2012 at 10:51 pm
terima kasih…untuk lebih jelasnya dalam pembuatan skripsi, ibu bisa sms kami, akan
kami bimbing sampai selesai tanpa biaya…thx…
Reply
permisi pak assalamualaikum wr.wb tolong saya dikasih contoh PTK TIK SMP trimakasih,
wassalamualaikum wr.wb.
Reply
tyas santosa on February 22, 2012 at 6:13 pm
Reply
silahkan didownload aja di contoh ptk, ada banyak contoh2 ptk,klo berminat contoh ptk yang
full sms aja ke 085258811535,kami bantu dengan senang hati,thx atas kunjungannya.
Reply
mohon bantuan dikirimkan PTK taman kanak-kanak tentang membaca permulaan dengan media
puzzle huruf.trims
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on October 24, 2012 at 10:37 pm
untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi 085258811535, free konsultasi penyusunan
PTK
Reply
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on October 24, 2012 at 10:37 pm
untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi 085258811535, free konsultasi penyusunan
PTK
Reply
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on October 24, 2012 at 10:37 pm
sama2 bos..
Reply
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on October 24, 2012 at 10:37 pm
Reply
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on October 24, 2012 at 10:37 pm
untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi 085258811535, free konsultasi penyusunan
PTK
Reply
makasi ptknya
Reply
gudangptk (SMS Ke : 085 258 127 127) on November 22, 2012 at 8:42 pm
sama2 pak mulyadi…untuk keterangan lebih lanjut silahkan hubungi 085258811535, free
konsultasi penyusunan PTK
Reply
Reply
Bisakah kirimkan judul PTK IPA Biologi SMP Tahun 2008 – 2012, beserta dengan syarat2nya. T.ksh
Reply
Reply
bantuin aku donk. minta judul ptk buat beladiri taekwondo SMA atw lbh bagus buat mahasiswa.
tks b4
mottoazumy@yahoo.com
Reply
maaf untuk ptk beladiri taekwondo SMA kami belum ada….mohon maaf..
Reply
Reply
Reply
ada contoh skripsi PTK tingkat smp nda, kl ada d kirim dong..
Reply
yakub on November 3, 2013 at 10:12 am
Reply
Reply
maaf contoh PTK bidang Studi PKn,kelas VII,VII and IX,terimah kasih banyak sebelumnya
Reply
Alhamdulillah,mksh atas contoh2 PTK nya,,bisa kirimkan ke email saya contoh PTK untuk Mapel
Bhs. Inggris tingkat SMA kah…mksh…
Reply
Reply
Reply
Reply
maaf bang !! tolong kirimin PTK mapel fiqih MTs yach !!!!
Reply
Reply
mohon contoh ptk nya lebih banyak lagi pak, karna aku lagi nyusun ptk..
makasi sebelumnya..
Reply
makasih banyak
Reply
Pages
Contoh PTK
Download PTK
Mega Paket PTK
Profil
Judul PTK
CD RPP
DVD Skripsi
Cara Pemesanan
Customer Service
Layanan Gratis
Legalitas
Bank Mandiri
Bank BRI
Cek Ongkir
Visitor
Tanggal
View Full Site
Blog at WordPress.com.