Anda di halaman 1dari 15

98

SIKAP GURU DAN TINGKAT PENGGUNAAN TEKNOLOGI


INFORMASI DAN KOMUNIKASI DI KELAS SEBAGAI
MEDIA PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS
DI SMA 3 DAN SMK 1 MUHAMMADIYAH KOTA BATU

SUDIRAN
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Email: sudiran@umm.ac.id

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkap sikap guru terhadap pemaanfaatan
teknologi informasi internet sebagai media pembelajaran bahasa Inggris di SMA.
(2) Menjelaskan tingkat kemampuan guru dalam penerapan teknologi informasi komunikasi
dalam proses belajar mengajar di sekolah. (3) Menguraikan hubungan sikap guru terhadap
internet dan tingkat kemampuannya menggunakan internet sebagai media pembelajaran di
sekolah, dan (4) mendeskripsikan tingkat frekuensi guru dalam mengakses internet sebagai
media pembelajaran di sekolah.
Penelitian menggunakan desain metode kuantitatif dan kualitatif (mixing), yang terdiri
dari dua prosedur: (1) rancangan kuesioner, dan (2) penggunaan interview. Penelitian ini
dilakukan di SMA 3 Muhammadiyah dan SMK 1 Muhammadiyah di kota Batu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki sikap positif terhadap pentingnya
penggunaan teknologi informasi komunikasi internet sebagai media pembelajaran bahasa
Inggris, guru memiliki tingkat kemampuan yang Baik ketika menggunakan teknologi informasi
komunikasi dalam proses belajar mengajar di sekolah, terdapat hubungan signifikan antara
sikap guru terhadap TIK dan tingkat penguasaanya sebagai media pembelajaran, dan
kesulitan yang dihadapi guru dalam memanfaatkan internet sebagai media pendidikan di
sekolah ada dua yaitu (1) tantangan atau kesulitan teknis dan (2) kesulitan non teknis.

Kata Kunci: teknologi informasi, media pembelajaran

Abstract
The research is purposed as follow: (1) to reveal the teachers’ attitude on the use of
information technology on the internet as an English learning media in senior high school
(SMA). (2) to explain the level of teachers’ proficiency on the application of communication
information technology in the of teaching learning process at school. (3) to define the
relationship between the teachers’ attitude to the internet and the level of internet-using
proficiency as learning media at school, and (4)to describe the level of frequency of the
teacher in accessing the internet as a learning media at school.
The research used quantitative and qualitative method design (mixed), in two
procedures as follow: (1) questionnaire design, and (2) use of interview. The research is
conducted in SMA 3 Muhammadiyah and SMK 1 Muhammadiyah in Batu city.
The findings showed that the teachers have positive attitude towards the importance
of the use of communication information technology on the internet as English learning
media. The teachers have good level of proficiency in using the communication information
technology in the teaching-learning process at school. There is a significant relationship
between the teachers’ attitude towards the communication information technology and the
level of internet-using proficiency as learning media at school. There are two problems faced

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, 98


Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
99

by the teachers in using the internet as education media at school as follow: (1) technical
challenges and difficulties, and (2) non-technical difficulties.

Key word: information communication technology,teaching media

PENDAHULUAN merupakan salah satu keterampilan yang


Bahasa Inggris merupakan media penting dan mendasar yang memungkinkan
pengembangan ilmu yang penting dalam dunia seorang dapat meningkatkan prestasinya
pendidikan. Termasuk di dalam dunia (Rimando, 2010). Penggunaan bahasa
pendidikan Indonesia bahasa Inggris adalah Inggris oleh guru dapat memperoleh
bahasa asing yang pertama yang diajarkan pengalaman baru yang menjadi dasar
di sekolah mulai dari sekolah dasar sampai pemerolehan ilmu pengetahuan. Seorang
perguruan tinggi. Oleh karena itu, guru dapat mengapresiasi pengalaman
pembelajaran bahasa Inggris harus siswanya melalui buku-buku atau sumber-
senantiasa ditingkatkan kualitasnya dengan sumber tercetak lainnya. Hal ini
menggunakan media pembelajaran yang dikarenakan semua ilmuan dan jurnalis
dapat memudahkan guru menyampaikan menuliskan apa yang mereka temukan di
materi pelajaran seperti pemanfaatan lapangan ke dalam hasil laporan yang
teknologi informasi dan komunikasi (TIK). dipublikasikan seperti buku, majalah, atau
Pemanfaatan Teknologi informasi oleh guru jurnal ilmiah. Mereka umumnya
mendiseminasikan konsep-konsep atau ide-
di dalam kelas juga dapat membantu siswa
idenya ke dalam media massa seperti
dalam memahami materi pelajaran dengan
media cetak (buku, majalah, jurnal) atau
mudah sehingga mereka mampu
media elektronik (internet). Oleh karena
meningkatkan hasil belajarnya (James,
itu, keterampilan menggunakan bahasa
2014). Pemanfaatan teknologi informasi dan
Inggris merupakan keterampilan yang
komunikasi (TIK) merupakan suatu
mendasar bagi semua orang yang ingin
keniscayaan dalam proses belajar mengajar
meningkatkan wawasan dan ilmu
di sekolah, sehingga guru dituntut agar
pengetahuan. Bahasa Ingggris merupakan
mampu memanfaatkan TIK sebagai media keterampilan yang menuntun semua orang
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. meraih tujuan hidupnya.
Hal ini pernah diungkapkan oleh Dogan Ketika seseorang sedang mengakses
(2013 bahwa seiring dengan pesatnya informasi melalui internet, pada saat itulah
peningkatan informasi dan keterampilan yang keterampilan membaca dibutuhkan,
harus dipelajari siswa sebagai dampak terutama kemampuan membaca teks
penyebaran informasi yang tidak mungkin berbahasa Inggris. Oleh karena itu,
diajarkan oleh sekolah. Oleh karenaya, kemampuan menggunakan media internet
penting untuk mengajarkan seseorang dan keterampilan membaca memiliki
tentang keterampilan bagaimana dan di korelasi yang sangat kuat. Internet juga
mana memperoleh sumber informasi sebagai dapat digunakan untuk meningkatkan
bagian dari proses pendidikan. Dengan kompetensi siswa. Alasan ini merupakan
demikian, penggunaan TIK dan internet fakta yang membangkitkan rasa ingin tahu
dalam mengakses sumber informasi menjadi peneliti untuk mengamati lebih dalam
penting di dalam proses belajar mengajar. tentang sikap guru terhadap penggunaan
Dalam dunia pendidikan, keterampilan internet sebagai media pendidikan dalam
berbahasa asing seperti, bahasa Inggris pembelajaran bahasa Inggris dikaitkan

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
99 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
100

dengan tingkat penguasaan mereka informasi. Selain informasi tentang sikap


terhadap internet. guru terhadap penerapan TIK, penelitian
Penelitian ini dikembangkan ini juga dapat memberikan sumbangan
berdasarkan empat permasalahan utama kepada para peminat pendidikan bahasa
antara lain: Inggris tentang tingkat penggunaan atau
1) Bagaimana sikap guru terhadap penguasaan guru terhadap internet sebagai
pentingnya teknologi informasi dan media pembelajaran.
komunikasi (TIK) atau internet dalam Penelitian tentang sikap guru dan
pembelajaran bahasa Inggris? tingkat kemampuan menggunakan
2) Bagaimana tingkat penerapan TIK teknologi informasi dan komunikasi (TIK)
oleh guru sebagai media pembelajaran ini penting dilaksanakan karena memiliki
di kelas? relevansi dengan tema pada payung PPM
3) Bagaimana hubungan sikap guru FKIP-Universitas Muhammadiyah Malang
terhadap TIK dan tingkat penguasaanya yaitu “Pendidik Profesional yang Islami
sebagai media pembelajaran di kelas? dan Berdaya Saing Unggul,” dan memiliki
4) Tantangan apa saja yang dihadapi guru relevansi dengan mata kuliah yang diampu
dalam memanfaatkan TIK (internet) oleh peneliti yaitu language skills terutama
di sekolah?
reading comprehension.
Berdasarkan deskripsi di atas, Kemudian penelitian ini dapat
penelitian ini bertujuan untuk: memberikan sumbangan bermanfaat pada
1) Mengungkap sikap guru terhadap bidang ilmu pendidikan bahasa Inggris,
pemaanfaatan teknologi informasi terutama language skills (listening,
internet sebagai media pembelajaran speaking, reading dan writing). Penelitian
bahasa Inggris di SMA. ini juga dapat memberikan kontribusi pada
2) Menjelaskan tingkat kemampuan guru pengembangan teori konstruktivisme, serta
dalam penerapan teknologi informasi memberikan sumbangan kepada guru
komunikasi dalam proses belajar dalam meningkatkan prestasi siswa melalui
mengajar di sekolah. penerapan internet sehingga siswa dapat
3) Menguraikan hubungan sikap guru menguasai pelajaran bahasa Inggris dengan
terhadap TIK dan tingkat kemampuannya mudah dan menyenangkan yang pada
menggunakan internet sebagai media gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar
pembelajaran di sekolah. mereka.
4) Mendeskripsikan berbagai tantangan Penelitian ini menganalisis sikap guru
yang dihadapi guru dalam memanfaatkan terhadap pentingnya teknologi informasi
TIK (internet) di sekolah. komunikasi internet dan penerapannya
Sementara itu, manfaat yang dapat sebagai media pembelajaran bahasa Inggris
disumbangkan dari penelitan ini adalah di SMA. Dengan demikian penelitian yang
informasi tentang sikap dan tingkat akan dilakukan ini memiliki perbedaan yang
penggunaan teknologi informasi dan signifikan dari penelitian-penelitian
komunikasi oleh guru dalam memanfaatkan sebelumnya. Tinjauan pustaka ini
internet sebagai media pembelajaran membahas beberapa aspek sebagai
bahasa Inggris di sekolah. Informasi kerangka teori dalam menganalisis
tersebut dapat memberikan pemahaman permasalahan penelitian yaitu: sikap guru
komprehensip tentang sikap guru dalam terhadap internet, penerapan internet, dan
penerapan pembelajaran berbasis teknologi internet sebagai media pembelajaran.

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
101

Sikap Guru Terhadap Teknologi speaking di perguruan tinggi. Dengan


Informasi dan Komunikasi demikian, kalau Erguvan dan Harb et al
Penelitian yang telah dipublikasikan meneliti tentang persepsi guru, dosen dan
dalam jurnal The Turkish Online Journal mahasiswa terhadap penerapan teknologi
of Educational Technology oleh Erguvan informasi dalam pembelajaran mata kuliah
(2014) menunjukkan bahwa keberhasilan listening dan speaking, maka penelitian
penerapan teknologi informasi seperti ini mengamati persepsi guru terhadap
internet ke dalam pendidikan sangat pentingnya teknologi internet sebagai media
bergantung kepada sikap guru yang pada pendidikan dalam pembelajaran bahasa
akhirnya menentukan bagaimana mereka Inggris di SMA.
menggunakan teknologi tersebut di dalam
kelas. Kemudian dalam Interdisciplinary Penerapan Teknologi Informasi dan
Journal of Contemporary Research in Komunikasi
Business, Harb et al. (2013) menyatakan Menurut Tearle (dalam Marwan,
bahwa subjek penelitian memiliki persepsi 2009), keberhasilan penerapan teknologi
yang positif terhadap penerapan teknologi informasi melibatkan sebuah proses yang
dalam proses belajar mengajar pada mata kompleks yang terdiri dari beberapa faktor
kuliah keterampilan listening dan seperti terlihat dalam bagan 1

Sumber: Tearle P. (2004). “A theoretical and instrumental framework for


implementing change in ICT in education.” Cambridge Journal of Education,
34(3), 331-351, dalam Marwan (2009).

Ada tiga kategori penting yang yang mempengaruhi keberhasilan penerapan


mempengaruhi keberhasilan penerapan teknologi di sekolah.
teknologi informasi. Ketiga kategori tersebut
adalah Individu, Implementasi proses dan Teknologi Internet Sebagai Media
konteks organisasi. Dalam penelitian ini, Pembelajaran Bahasa Inggris
peneliti menggunakan ketiga kategori Menurut Grey (1999), paling sedikit
tersebut karena ketiganya dapat membantu ada empat fungsi internet sebagai media
peneliti mengidentifikasi faktor-faktor utama pendidikan di sekolah, yaitu: (1) menelusuri

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
101 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
102

dan Menemukan Informasi, (2) teknologi informasi internet sebagai


Mempublikasikan dan Menyediakan media pembelajaran bahasa Inggris,
Informasi, (3) Sarana Berdialog, dan (4) penerapan teknologi internet dalam proses
Sarana Kolaborasi dan Belajar. Empat belajar mengajar di kelas, dan tingkat
fungsi tersebut merupakan cara penerapan kemampuan guru menggunakan internet
internet dalam pembelajaran bahasa Inggris. dalam proses belajar mengajar sebagai
Sementara itu, menurut Lee (2000), media pendidikan di sekolah. Penelitian
ada beberapa langkah dalam pemanfaatan ini dilakukan di SMA 3 Muhammadiyah
internet yang perlu diperhatikan guru antara dan SMK 1 Muhammadiyah di kota Batu.
lain: Penelitian ini menggunakan teknik
a) Siswa telah memahami konsep-konsep representatif sampel yang mendukung peneliti
dasar dan penerapannya untuk untuk mengumpulkan data yang
melakukan aktivitas berbasis internet. menggambarkan karakteristik keseluruhan
b) Pemberian tugas seperti, menggunakan populasi. Sampel dari poulasi adalah tiga orang
email tidak terlalu mengutamakan guru bahasa Inggris dan 34 orang guru yang
linguistik. mengajar pelajaran selain bahasa Inggris pada
c) Guru perlu membimbing siswa untuk SMA 3 Muhammadiyah dan SMK 1
memanfaatkan email sehingga bisa Muhammadiyah di kota Batu sehingga total
berkomunikasi secara langsung. sampel pada penelitian ini adalah sejumlah 37
d) Guru perlu memberi siswa kesempatan orang guru. Mereka diminta mengisi angket
untuk melakukan koreksi dan tentang sikap mereka terhadap penerapan
pengecekan email atau halaman internet di sekolah. Setelah menegembalikan
jejaringnya (web page) sebelum pesan lembar angket, tiga orang guru bahasa Inggris
mereka dikirim atau dipublikasikan. diwawancarai mengenai kegiatan belajar
e) Jika kegiatan pembelajaran bertujuan mengajar mereka yang menggunakan internet.
untuk menghasilkan dan mempublikasikan Mereka juga diwawancarai tentang tingkat
jejaring, guru harus memastikan bahwa kemampuan mereka menggunakan internet
fokus utama adalah tugas bahasa, bukan dalam proses belajar mengajar sebagai media
desain jejaringnya. pembelajaran bahasa Inggris di sekolah.
Hal ini menunjukkan bahwa manfaat Penelitian ini memiliki dua teknik
internet sebagai sarana berkomunikasi tidak pengumpulan data yaitu: (1) teknik kualitatif,
dapat disangkal lagi, internet dapat yang datanya berupa hasil interview dan
digunakan sebagai sarana menerima dan observasi. Interview digunakan untuk
mengakses informasi. Ia dapat menyediakan menggali lebih dalam informasi tentang
informasi dunia bagi pembelajar bahasa asing penerapan taknologi internet dalam
yang bisa diakses kapan saja. pembelajaran bahasa Inggris, dan tingkat
kemampuan guru menggunakan internet
METODE dalam proses belajar mengajar sebagai
Penelitian ini menggunakan desain media pembelajaran bahasa Inggris di
metode kuantitatif dan kualitatif (mixing), sekolah. Observasi digunakan untuk
yang terdiri dari dua prosedur: (1) mengamati secara langsung penerapan
rancangan kuesioner, dan (2) penggunaan teknologi internet oleh guru di dalam kelas.
interview. Penggunaan kedua prosedur (2) Teknik kuantitatif, yang datanya berupa
tersebut dimaksudkan untuk memperoleh hasil kuesioner. Kuesioner berisi seperangkat
informasi tentang sikap guru terhadap pertanyaan yang diberikan kepada para

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
103

guru untuk mengungkap sikap mereka Muhammadiyah kota Batu. Jumlah


terhadap penerapan teknologi internet dalam keseluruhan sampel adalah 37 orang guru.
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. Data tentang sikap guru terhadap
Data yang diperoleh melalui interview pentingnya penggunaan teknologi informasi
dianalisis dengan menggunakan teknik komunikasi (TIK) atau internet diperoleh
interpratasi dan decoding (Harb et al., melalui kuesioner yang didistribusikan
2013). Hasil observasi digunakan untuk kepada para guru sebagai respoden. Para
memperkuat analisis interpretasi dan guru yang mengajar di SMA Muhammadiyah
decoding. Data yang diperoleh dari 3 dan SMK Muhammadiyah 1 kota Batu
kuesioner dianalisis dengan menggunakan diminta untuk mengisi kuesioner yang
program SPSS 20 setelah semua jawaban mengungkapkan sikap mereka terhadap
kuesioner dikuantitatifkan. Setiap pentingnya TIK atau internet sebagai media
pernyataan kuesioner diikuti oleh lima pilihan pendidikan. Data yang diperoleh dianalisis
jawaban dengan rentangan dari 1 (sangat dengan menggunakan program SPSS untuk
tidak setuju) sampai 5 (sangat setuju). memperoleh angka Persentase, Mean dan
Penghitungan data dengan program SPSS Standard Deviasi yang semuanya
tersebut bertujuan untuk mengetahui angka menggambarkan sikap guru terhadap
persentase, mean dan standard deviasi pentingnya internet serta tingkat kemampuan
yang digunakan untuk menginterpretasikan mereka dalam menerapkan TIK. Hasil
data dan membuat kesimpulan. analisis data tentang sikap guru terhadap
pentingnya teknologi informasi dan
HASIL DAN PEMBAHASAN komunikasi (TIK) atau internet dalam
Penelitian ini dilakukan di dua sekolah pembelajaran bahasa Inggris tergambar
swasta yang ada di kota Batu yaitu pertama, dalam tabel 1.
SMA 3 Muhammadiyah dan SMK 1
Tabel 1. Mean, Std. Deviasi dan Persentase Sikap Guru

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
103 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
104

Seperti terlihat dalam tabel 1, guru memiliki sikap yang positif terhadap
memberikan respon terhadap 16 pentingnya TIK atau internet, guru tersebut
pernyataan yang mengungkapkan sikap akan memiliki kecenderungan untuk mampu
mereka terhadap pentingnya penggunaan memanfaatkan teknologi tersebut.
teknologi internet sebagai media Kemampuan untuk menggunakan atau
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. mengoperasikan perangkat TIK merupakan
Melihat besarnya angka hasil kuesioner bentuk respon seorang guru terhadap
yaitu, 100% dari responden yang sikapnya yang mendukung pemanfaatan
menjawab bahwa mereka setuju atau sangat internet sebagai media pembelajaran di
setuju dengan pernyataan, “Internet sekolah. Oleh karena itu, sebagai dampak
membantu saya memperoleh infromasi,” dari sikap positif terhadap penerapan TIK,
dengan angka mean sebesar 4,45 dan perlu adanya penelitian yang mengungkapkan
standard deviasi 0.50, dapat dikatakan tingkat kemampuan guru dalam
bahwa pada umumnya para guru di kedua menggunakan peralatan TIK. Data yang
sekolah SMA Muhammadiyah 3 dan SMK menggambarkan tingkat penerapan teknologi
Muhammadiyah 1 Batu memiliki sikap yang informasi dan komunikasi (TIK) oleh guru
positif terhadap pemanfaatan TIK atau sebagai media pembelajaran di kelas
internset sebagai media pembelajaran diperoleh dengan cara menyebarkan angket
bahasa Inggris di dalam kelas. kepada guru-guru yang mengajar di kedua
Kaitan antara sikap dan tingkat atau sekolah SMA Muhammadiyah 3 dan SMK
level penerapan teknologi informasi dan Muhammadiyah 1 kota Batu. Hasil analisis
komunikasi (TIK) seperti internet oleh angket tentang penggunaan TIK atau internet
seorang guru adalah kalau seorang guru tersebut terlihat dalam tabel 2.

Tabel 2. Mean, Std. Deviasi dan Persentase Tingkat Kemampuan TIK Guru

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
105

Tabel 2 menunjukkan tingkat keterampilan mereka menggunakan internet


kemampuan guru atau responden dalam ketika mengajar di dalam kelas.
menggunakan teknologi informasi dan Setelah dilakukan uji validitas dan
komunikasi (TIK) sebagai media reliabilitas terhadap kedua alat ukur
pembelajaran di sekolah. (angket), hasil analisis data tentang sikap
Memperhatikan angka persentase, guru terhadap pentingnya internet
mean dan standard deviasi dari masing dikorelasikan dengan analisis data tentang
masing pernyataan dalam tabel 2 tersebut tingkat penggunaan TIK di dalam kelas.
yang nilainya berada dalam rentang antara Adapun dari uji validitas dan reliabilitas
54,1% sampai 91,9%, maka dapat diperoleh hasil sebagai berikut:
dikatakan bahwa pada umumnya guru 1) Untuk angket sikap guru nilai uji
SMA Muhammadiyah 3 dan SMK validitas adalah Sig. = 0,000 – 0,004<
Muhammadiyah 1 Batu memiliki 0,05. Ini berarti dari ke-16 pernyataan
kemampuan dalam memanfaatkan teknologi angket, nilai signifikan berada dalam
informasi internet sebagai media pendidikan rentang antara 0,000 sampai 0,004.
di sekolah. Dari hasil analisis data yang Sementara nilai signifikansi tabel adalah
berhasil diperoleh melalui angket, dapat 0,05 sehingga signifikansi hitung (0,000
dikatakan bahwa guru yang menjadi – 0,004) lebih kecil dari nilai tabel
responden dalam penelitian ini memiliki (0,05). Oleh karena itu, ke-16 butir
soal angket sebagai instrumen
tingkat pemahaman dan penerapan TIK
penelitian adalah valid. Sedangkan nilai
yang cukup tinggi. Hal ini berarti mereka
reliabilitas ke-16 butir soal angket
memiliki sikap positif terhadap penerapan
tentang sikap guru adalah r=0,956.
internet, dan hal ini ditunjukkan dengan

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
105 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
106

Menurut Sekaran (1992) dalam penilaian terhadap kemajuan siswa. Pada


Priyatno (2012), nilai reliabilitas di tahap pertama, mereka melakukan
atas 0,8 adalah baik. Dengan demikian persiapan dengan menetapkan pokok
ke-16 butir soal angket tentang sikap bahasan dan materi yang akan disampaikan
guru adalah reliabel. kepada siswa. Materi yang mereka
2) Angket tingkat kemampuan guru gunakan merupakan hasil mengunduh
menggunakan TIK nilai uji validitasnya (download) dari internet. Setelah mereka
adalah sig. = 0,000 – 0,189 < 0,05. memperoleh materi pelajaran yang akan
Artinya dari ke-20 butir soal angket, disampaikan, kemudian diseleksi dan
nilai signifikannya berada dalam disesuaikan dengan kompetensi dan tujuan
rentang antara 0,000 sampai 0,189. pembelajaran.
Sedangkan nilai signifikan tabel adalah Pada tahap kedua, guru melaksanakan
0,05. Dengan demikian, signifikansi pembelajaran di dalam kelas dengan
hitung (0,000 – 0,189) lebih kecil dari menggunakan materi yang telah dipersiapkan
nilai tabel (0,05). Oleh karena itu, ke- dari hasil mengunduh internet. Dalam proses
20 butir soal angket tentang tingkat pembelajaran, guru memperkenalkan kepada
kemampuan guru menggunakan TIK siswa tentang materi berbasis internet yang
adalah valid. Sementara itu, nilai akan dipelajari. Dari perkenlan dengan
reliabilitasnya adalah 0,971 > 0,8 materi pelajaran berbasis internet tersebut
sehingga nilai reliabilitasnya tinggi. guru mejelaskan tentang manfaat internet
Hasil korelasi antara sikap guru dalam meningkatkan hasil belajar melalui
terhadap TIK dan tingkat penguasaanya sumber informasi yang tersedia dalam
sebagai media pembelajaran di kelas adalah internet. Setelah selesai menyampaikan
r=0,786 dengan sig.=0,000 < 0,05. materi pelajaran berbasis internet, guru
Dengan demikian, dapat disimpulkan melaksanakan tahap ke tiga yaitu, penilaian.
Pada tahap ini guru melakukan evaluasi
bahwa ada hubungan yang signifikan antara
tentang kelebihan dan kekurangan materi
sikap guru terhadap TIK dan tingkat
pelajaran yang telah disampaikan kepada
penguasaanya. Dengan kata lain, jika guru-
siswa. Hasil evaluasi tersebut dijadikan
guru memiliki sikap positif terhadap
bahan untuk menentukan materi palajaran
pentingnya TIK, mereka cenderung selanjutnya yang sesuai dengan kemampuan
berusaha meningkatkan kemampuannya siswa. Hasil evaluasi oleh guru itu juga
menggunakan teknologi tersebut. penting untuk memilih bahan pelajaran
Berdasarkan hasil interview dengan selanjutnya dari berbagai alamat websites
para guru di SMA Muhammadiyah 3 dan yang menyediakan beragam materi pelajaran
SMK Muhammadiyah 1 kota Batu, dapat yang sesuai dengan tuntutan kurikulum.
dikatakan bahwa mereka pada umumnya Pentahapan mengakses dan
sudah tidak asing lagi dengan TIK atau menggunakan materi pelajaran berbasis
internet sebagai media pendidikan di internet tersebut menuntjukkan bahwa para
sekolah. Mereka menyatakan bahwa guru guru di lingkungan SMA Muhammadiyah
bahasa Inggris dalam memanfaatkan 3 dan SMK Muhammadiyah 1 Batu pada
teknologi internet, telah menggunakan cara umumnya telah berhasil memanfaatkan
yang telah dirancang sendiri yaitu, melalui teknologi informasi sebagai media
beberapa tahap mulai dari proses pembelajaran di sekolah. Ada tiga faktor
penentuan topik pelajaran, penyampaian penting yang mempengaruhi keberhasilan
materi pelajaran di kelas dan proses penerapan teknologi informasi. Ketiga

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
107

faktor tersebut adalah kepribadian, proses mengikuti pelajaran. Mereka terlihat kurang
penerapan dan Lingkungan Kerja. antusias bahkan terlihat merasa bosan
ketika mengikuti pelajaran.
Faktor Kepribadian Mengatasi kendala non-teknis seperti
Sebagai pribadi pendidik, guru itu, menurut guru dalam wawancara, siswa
memiliki empat kompotensi yang harus diberi pelajaran bahasa Inggris dengan
selalu dikembangkan guna menigkatkan menggunakan media pembelajaran seperti
kualitas pembelajaran di dalam kelas yaitu: power point yang menarik. Guru harus
(1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi menyiapkan materi pelajaran dengan
profesional, (3) kompetensi sosial dan (4) perangkat media pembelajaran yang dapat
kompetensi kepribadian (individu). Sebagai membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
individu guru memiliki seperangkat unsur Dalam proses pembelajaran, siswa yang
kepribadian yang harus dibina agar menjadi terllihat merasa bosan tersebut dilibatkan
individu atau pribadi yang mantap, stabil, dalam diskusi atau pemecahan masalah
dewasa, arif, dan berwibawa, sehingga sehingga mereka merasa menjadi bagian
menjadi teladan bagi peserta didik dan dari kegiatan belajar mengajar.
memiliki perilaku atau berakhlak mulia.
Dalam penerapan teknologi informasi dan Kurangnya Pengetahuan dan
komunikasi, faktor individu memegang Keterampilan Siswa
peran yang menentukan karena dalam diri Tingkat pengetahuan dan keterampilan
setiap individu terkandung empat siswa terhadap teknologi informasi dan
komponen yang mempengaruhi dirinya komunikasi (TIK) berbeda satu sama lain
untuk selalu berkembang menjadi lebih sehingga mereka memiliki kamampuan yang
trampil sebagai guru. Keempat komponen tidak sama dalam mengoperasikan
tersebut adalah: keyakinan, sikap, komputer. Mereka yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, dan waktu pengetahuan TIK yang lebih baik tidak
dan beban kerja. memiliki kesulitan dalam mengakses internet
dan mereka dapat mengakses informasi
Kesulitan Non-Teknis lebih cepat dari pada mereka yang belum
Ada dua bentuk kesulitan non teknis memiliki pengetahuan sama sekali terhadap
yaitu, kurangnya motivasi siswa dan pemanfaatan TIK. Perbedaan tingkat
kurangnya pengetahuan dan keterampilan pengetahuan terhadap TIK di kalangan
siswa. siswa membuat guru harus menyediakan
waktu untuk menjelaskan cara mengakses
Kurangnya Motivasi Siswa internet bagi yang pengetahuan internetnya
Meskipun pembelajaran bahasa Inggris masih lemah. Penjelasan penggunaan TIK
melalui internet memiliki keunggulan kepada siswa dapat mengurangi waktu
dibandingkan dengan yang tanpa jam pelajaran sehingga waktu yang tersedia
menggunakan internet, tetapi ada beberapa untuk menyampaiakan materi pelajaran
siswa yang kurang termotivasi dengan menjadi berkurang.
pembelajaran melalui internet. Hal ini Menurut guru dalam interview, masalah
pernah diungkapkan oleh seorang guru non-teknis tersebut dapat diatasi dengan
mata pelajaran bahasa Inggris pada lokasi membentuk kelompok kecil yang terdiri
penelitian. Siswa yang kurang motivasi dari tiga orang setiap kelompok. Kemudian
tersebut terlihat dari perilakunya ketika guru mengklasifikasikan siswa sesuai tingkat

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
107 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
108

pengetahuannya. Siswa yang memiliki tersebut bisa merupakan pemberian


pengetahuan TIK tinggi dijadikan ketua dukungan (favorable) atau menolak
kelompok. Sedangkan siswa yang (unfavorable). Seseorang yang merespon
pengetahuannya tentang TIK lemah baik atau mendukung suatu opini atau gejala-
dijadikan anggota kelompok. Dengan gejala perilaku sosial yang sedang menjadi
demikian, setiap kelompok terdiri dari siswa tren berarti dia telah memiliki sikap positif
yang memiliki tingkat pengetahuan TIK terhadap opini tersebut. Sebaliknya, jika
berbeda. Melalui cara ini diharapkan siswa orang itu merespon kurang baik atau
dapat saling belajar atau saling bertukar cenderung menolak berarti dia bersikap
informasi sehingga siswa yang belum negatif terhadap opini atau gejala sosial
mengetahui cara mengoperasikan komputer yang sedang berkembang di masyarakat.
dapat belajar dengan bantuan teman Dengan demikian, sikap merupakan
sekelompok. Cara yang demikian itu kecenderungan seseorang dalam berperilaku
ternyata memiliki manfaat ganda yaitu, baik menerima atau menolak terhadap
pertama dapat meningkatkan pengetahuan informasi atau persoalan yang sedang
siswa tentang TIK, dan kedua dapat menggejala.
membantu guru dalam menghemat waktu berdasarkan hasil analisis data
untuk penyampaian materi pelajaran. terungkap bahwa responden telah
Beradsarkan hasil penelitian dapat menerapkan teknologi informasi dan
dibahas bahwa guru memiliki sikap yang komunikasi (TIK). Mereka sebagai guru
positif terhadap pemanfaatan TIK atau pada umumnya telah memiliki keyakinan,
internset sebagai media pembelajaran bahasa sikap, pengetahuan dan ketrampilan, waktu
Inggris dan penerapannya di dalam kelas. dan beban kerja terkait dengan penerapan
Sikap guru yang positif tersebut memiliki TIK. Dalam hal ini, sikap merupakan suatu
kontribusi terhadap penerapan TIK di bentuk reaksi emosi seseorang yang
lingkungan sekolah. Mereka umumnya mendukung atau menolak terhadap objek
mampu menerapkan TIK dalam proses atau kondisi soasial tertentu dalam
belajar mengajar yang memanfaatkan fasilitas lingkungan masyarakat. Sebagai suatu reaksi
internet sebagai media pembelajaran bahasa emosi atau perasaan, sikap memiliki tiga
Inggris di SMA dan SMK. Kemampuan unsur yang saling berkaitan yaitu, kognitif,
menerapkan TIK dalam pembelajaran afektif dan konatif atau kecenderungan
merupakan suatu tuntutan bagi guru karena berperilaku. Memperhatikan unsur yang ada
teknologi informasi dan komunikasi (TIK) pada sikap, maka dapat dikatakan bahwa
telah mempengaruhi pengajaran bahasa sikap merupakan pola perilaku seseorang
Inggris dan pembelajaran menjadi lebih untuk mendukung (positif) atau menolak
efektif dengan menggunakan TIK (Ebrahimi (negatif) terhadap objek atau kondisi sosial
et al 2013). yang dihadapi dalam lingkungan
Sikap merupakan kecenderungan masyarakatnya. Sikap positif atau negatif
seseorang untuk berperilaku sesuai dengan seseorang ditentukan oleh ketiga unsur sikap:
norma-norma sosial yang berlaku di dalam kognitif (pengetahuan dan keyakinan), afektif
suatu masyarakat. Hal ini dikarenakan sikap (emosi atau perasaan) dan konatif
adalah suatu reaksi emosi seseorang dalam (kecenderungan berperilaku).
merespon atau menanggapi berbagai Dalam penerapan teknologi informasi
perosalan atau opini yang tengah seperti internet, sumber daya manusia
berkembang dalam masyarakat. Respon memainkan peran yang penting. Guru

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
109

merupakan faktor dominan dalam upaya Sementara itu yang tergolong kesulitan
peningkatan kualitas layanan pendidikan. non teknis adalah: (1) Siswa merasa bosan
Hal ini dikarenakan guru merupakan karena terlalu sering menggunkan liquid
perancang sekaligus pelaksana dari crystal display (LCD) dan mereka tidak
perencanaan yang mereka lakukan tentang bisa langsung praktek sehingga tergantung
implimentasi teknologi informasi yang kepada penjelasan guru. (2) Penggunaan
memudahkan mereka mengembangkan internet kadang disalahgunakan oleh
sekolah dan meningkatkan kualitas proses sebagian siswa untuk mengakses situs-
belajar mengajar. Guru merupakan agen situs yang tidak penting dan berbahaya.
pengembangan kualitas pembelajaran (3) Pemanfaatan komputer dan internet di
sehingga mereka harus dilibatkan dalam sekolah masih terbatas, hanya digunakan
berbagai aktivitas yang bertujuan untuk untuk mengunduh materi tambahan dan
meningkatkan pengetahuan dan facebook. (4) Pemanfaatan komputer dan
keterampilan yang pada gilirannya internet hanya untuk mencari bahan tugas
meningkatkan mutu sekolah dalam mandiri dan kelompok bagi siswa, belum
membina suasana kehidupan akademis. digunakan sebagai media pembelajaran
Meskipun responden pada umumnya secara maksimal.
telah melaksanakan pembelajaran berbasis
internet, bukan berarti mereka tidak memiliki SIMPULAN
tantangan atau kesulitan dalam menerapkan Berdasarkan hasil penelitian dapat
teknologi informasi dan komunikasi. Hasil disimpulkan bahwa:
analisis data menunjukan mereka para guru (1) Sikap guru terhadap pentingnya
menghadapi beberapa kesulitan dalam penggunaan teknologi informasi komunikasi
menerapkan TIK sebagai media internet sebagai media pembelajaran bahasa
pembelajaran di dalam kelas. Kesulitan- Inggris adalah positif. Hal ini didukung oleh
kesulitan tersebut dapat dikelompokkan ke hasil analisis data menggunakan program
dalam dua kategori yaitu: kesulitan teknis SPSS versi 20. Hasil penghitungan
dan non teknis. Unsur yang termasuk menunjukkan bahwa angka persentase
dalam kesulitan teknis adalah, (1) tertinggi dari respon guru yang sekaligus
terbatasnya komputer di lab bahasa, (2) menunjukkan sikap positif mereka adalah
terbatasnya LCD dan laptop/komputer di pada pernyataan nomor 10 yaitu, “Internet
sekolah. (3) Terbatasnya multimedia di kelas membantu saya memperoleh infromasi.”
sehingga guru memerlukan waktu ekstra (100% dari responden menjawab bahwa
untuk persiapan perangkat pembelajaran, mereka “setuju atau sangat setuju” dengan
(4) Persiapan yang digunakan untuk pernyataan tersebut), dengan angka mean
memasang perangkat komputer sering (M=4,45) dan standard deviasi (SD=0.50).
memakan waktu yang lama. (5) Komputer Angka persentase tersebut memiliki arti
di lababoratorium bahasa kadang mengalami bahwa para guru sebagai pendidik di SMA
gangguan (error) sehingga harus dibetulkan Muhammadiyah 3 dan SMK Muhammaiyah
terlebih dan pembetulan tersebut 1 Batu memiliki sikap positif terhadap
membutuhkan waktu lama. (6) Program pemanfaatan teknologi informasi dan
yang digunakan guru masih sangat terbatas, komunikasi sebagai media pembelajaran di
sehingga tidak dapat menampilkan gambar kelas.
animasi menarik dan mendukung kegiatan 1) Tingkat kemampuan guru dalam
belajar mengajar. penerapan teknologi informasi komunikasi

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
109 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
110

dalam proses belajar mengajar di sekolah keyakinan mereka terhadap pentingnya


dapat dikategorikan baik. Hal ini terbukti penguasaan TIK. Keyakinan dan
dari angka persentase tertinggi terhadap pengetahuan merupakan unsur dari
respon guru yang sekaligus menunjukkan sikap sehingga kalau keyakinan dan
tingkat kemampuan mereka dalam pengetahuan guru terhadap
menggunakan internet yang dapat dilihat pemanfaatan internet meningkat,
pada pernyataan nomor 1 yaitu, “Saya kecenderungan mereka untuk
dapat membuka internet,” (91,9% dari meningkatkan pengetahuan den
responden menjawab bahwa mereka keterampilan tentang internet sebagai
menyatakan “Ya” dengan pernyataan bagian dari TIK turut meningkat.
tersebut), dengan angka mean (M=1,92) 2) Tantangan atau kesulitan yang dihadapi
dan standard deviasi ( SD=0.27). Hal ini guru dalam memanfaatkan internet
berarti guru SMA Muhammadiyah 3 dan sebagai media pendidikan di sekolah
SMK Muhammaiyah 1 Batu telah memiliki dapat dikategorikan ke dalam dua
keterampilan dalam mengoperasikan kelompok. pertama, tantangan atau
teknologi informasi dan komunikasi. kesulitan teknis yang meliputi, komputer
Keterampilan tersebut telah diungkapkan yang mengalami error (kesalahan
dengan pernyataan yang menunjukan teknis), jaringan internet yang mengalami
kemampuan mereka dalam membuka koneksi lemah pada jam-jam tertentu,
internet sebagai sumber informasi yang dan pemadaman arus listrik yang
dapat dijadikan materi pelajaran bahasa menyebabkan semua jaringan komputer
Inggris. dan internet tidak berfungsi. Kedua,
1) Hasil korelasi antara sikap guru kesulitans non-teknis yang meliputi,
terhadap TIK dan tingkat kurangnya motivasi siswa, siswa sering
penguasaanya sebagai media merasa jenuh ketika belajar di dalam
pembelajaran di kelas adalah r = kelas, dan kurangnya pengetahuan dan
0,786 dengan sig. = 0,000 < 0,05. keterampilan sebagian siswa dalam
Dengan instrumen penelitian yang telah mengakses internet. Siswa yang
diuji validitas dan reliabilitasnya. Oleh memiliki pengetahuan terbatas dalam
karena itu, dapat disimpulkan bahwa bidang TIK ini dapat dilihat dari cara
ada hubungan yang signifikan antara mereka mengoperasikan komputer
sikap guru terhadap TIK dan tingkat yang cenderung memerlukan waktu
penguasaanya. Dengan kata lain, jika lebih lama dari pada mereka yang telah
guru-guru memiliki sikap positif mengerti dan terbiasa dengan internet.
terhadap pentingnya TIK, mereka Berdasarkan hasil penelitian maka
cenderung berusaha meningkatkan dapat dikemukakan saran sebagai berikut
kemampuannya menggunakan Penelitian ini mengamati sikap guru
teknologi tersebut. Kemampuan terhadap pentingnya teknologi informasi
mereka dalam memanfaatkan dan dan komunikasi internet dan tingkat
mengakses internet dapat memperkaya kemampuannya dalam memanfaatkan
materi pelajaran sehingga mereka internet sebagai media pembelajaran
mampu meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris. Dari segi kompleksitas
siswa. Pengalaman mereka dalam variabel, penelitian ini perlu dikembangkan
menggunakan internet sebagai media lebih lanjut agar memiliki keluasan bidang
pembelajaran dapat meningkatkan kajian. Penelitian dengan tema sikap dan

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
111

penerapan teknologi informasi dan The Turkish Online Journal of


komunikasi sebagai media pedidikan masih Educational Technology – January
perlu dikembangkan karena masih belum 2014, volume 13 issue 1. Pp.115-
banyak diminati oleh para peneliti pada 130.
umumnya. Grey, D. (1999). The Internet in School.
London and New York: Cassell.
DAFTAR PUSTAKA Harb, Jibrel; Nadzrah Abu Bakar; Pramela
Arslan, Recep Sahin. 2014. “Integrating Krish. 2013. “Instructors’ And
Feedback Into Prospective English Students’ Perceptions Towards Using
Language Teachers’ Writing Process Technology In Teaching And Learning
Via Blogs And Portfolios.” The Listening And Speaking At Jordanian
Turkish Online Journal of Universities.” Interdisciplinary
Educational Technology – January Journal Of Contemporary Research
2014, volume 13 issue 1. Pp.131- In Business. January 2013 VOL 4,
150 NO 9, pp. 1027-1041. ijcrb. webs.
DiBlas, Nicoletta & Paolini, Paolo. 2013. com.
Beyond the school’s boundaries: Horvat, Jasna, Gregor Petri, Martina
PoliCultura, a Large-scale Digital Mikrut. 2004. Measuring Computer
storytelling Inniciative. Educational and Web Attitudes Using Cas and
Technology & Society, 16 (1), 15- Was Measurement Instruments. http:/
27. /bib.irb.hr/datoteka/156460.
Dogan, Yadigar. 2013. “Teachers and horvat_petric_mikru_fin.pdf
Students’ Benefiting from Computers for Hutchison, Amy and David Reinking. 2011.
Instructional Purposes: Bursa Example.” “Teachers’ Perceptions of Integrating
Kamla-Raj Anthropologist, 16 (1-2): Information and Communication
133-143 (2013) Technologies Into Literacy Instruction:
Ebrahimi, Nabi A., Zahra Eskandari, A National Survey in the United
dan Ali Rahimi. 2013. Teaching En- States”. Academic Journal of
glish with Technology Journal. “The Reading Research Quarterly. Oct-
Effects Of Using Technology And The Dec 2011, Vol. 46 Issue 4, p. 312.
Internet On Some Iranian Efl Jasmadi. Panduan Praktis Menggunakan
Students’ Perceptions Of Their Fasilitas Internet. Yogyakarta: C.V.
Communication Classroom Environ- Andi.2004.
ment.” Vol. 13. Issue 1, PP. 3-19, James, Laurie. 2014. “The Integration of
http://www.tewtjournal.org. A Computer-Based Early Reading
Erdem, Mukaddes and Kibar, Pinar Program To Increase English
Nuhoglu. 2014. “Students’ Opinions Language Learners’ Literacy Skills.”
On Facebook Supported Blended Teaching English with Technology,
Learning Environment.” The Turkish 14(1), 9-22, http://www. tewtjournal.
Online Journal of Educational org
Technology – January 2014, volume Lee, Kuang-wu . 2000. “Energizing the
13 issue 1, Pp. 199-206 ESL/EFL Classroom through Internet
Erguvan, Deniz. 2014 “Instructors’ Activities.” The Internet TESL
Perceptions Towards The Use Of An Journal, Vol. VI, No. 4, April 2000.
Online Instructional Tool In An www. iteslj.org
Academic English Setting In Kuwait.”

Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
111 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
112

Priyatno, Duwi, 2012. Belajar Cepat Olah


Data Statistik dengan SPSS.
Yogyakarta: Penerbit Andi.
Papaioannou, Photos and Kyriacos
Charalambous. 2011. “Principals’
Attitudes towards ICT and Their
Perceptions about the Factors That
Facilitate or Inhibit ICT Integration in
Primary Schools of Cyprus.” Journal of
Information Technology Education.
Volume 10, 2011. PP. 349- 368.
Rimando, Grace. 2010. Global Language
of English - The Importance of
Learning English. EzineArticle. http://
ExineArticle.Com Submitted On
September 18, 2010.
Suraj. 2012. Role of English Language in
Globalization. Hubpages. http://
suraj06.hubpages.com/hub/Role-of-
English-Language-in-Globalization.
Sander, Tina. 2004. Santa Cruz Adult
School, http://www. mnabe-distance
learning.org
Yaman, Metin and Yaman, Çetin. 2014.
“The Use of Social Network Sites by
Prospective Physical Education And
Sports Teachers (Gazi University
Sample).” The Turkish Online
Journal of Educational Technology–
January 2014, volume 13 issue 1. Pp.
223-231.

JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112

Anda mungkin juga menyukai