SUDIRAN
FKIP Universitas Muhammadiyah Malang
Email: sudiran@umm.ac.id
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk: (1) mengungkap sikap guru terhadap pemaanfaatan
teknologi informasi internet sebagai media pembelajaran bahasa Inggris di SMA.
(2) Menjelaskan tingkat kemampuan guru dalam penerapan teknologi informasi komunikasi
dalam proses belajar mengajar di sekolah. (3) Menguraikan hubungan sikap guru terhadap
internet dan tingkat kemampuannya menggunakan internet sebagai media pembelajaran di
sekolah, dan (4) mendeskripsikan tingkat frekuensi guru dalam mengakses internet sebagai
media pembelajaran di sekolah.
Penelitian menggunakan desain metode kuantitatif dan kualitatif (mixing), yang terdiri
dari dua prosedur: (1) rancangan kuesioner, dan (2) penggunaan interview. Penelitian ini
dilakukan di SMA 3 Muhammadiyah dan SMK 1 Muhammadiyah di kota Batu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa guru memiliki sikap positif terhadap pentingnya
penggunaan teknologi informasi komunikasi internet sebagai media pembelajaran bahasa
Inggris, guru memiliki tingkat kemampuan yang Baik ketika menggunakan teknologi informasi
komunikasi dalam proses belajar mengajar di sekolah, terdapat hubungan signifikan antara
sikap guru terhadap TIK dan tingkat penguasaanya sebagai media pembelajaran, dan
kesulitan yang dihadapi guru dalam memanfaatkan internet sebagai media pendidikan di
sekolah ada dua yaitu (1) tantangan atau kesulitan teknis dan (2) kesulitan non teknis.
Abstract
The research is purposed as follow: (1) to reveal the teachers’ attitude on the use of
information technology on the internet as an English learning media in senior high school
(SMA). (2) to explain the level of teachers’ proficiency on the application of communication
information technology in the of teaching learning process at school. (3) to define the
relationship between the teachers’ attitude to the internet and the level of internet-using
proficiency as learning media at school, and (4)to describe the level of frequency of the
teacher in accessing the internet as a learning media at school.
The research used quantitative and qualitative method design (mixed), in two
procedures as follow: (1) questionnaire design, and (2) use of interview. The research is
conducted in SMA 3 Muhammadiyah and SMK 1 Muhammadiyah in Batu city.
The findings showed that the teachers have positive attitude towards the importance
of the use of communication information technology on the internet as English learning
media. The teachers have good level of proficiency in using the communication information
technology in the teaching-learning process at school. There is a significant relationship
between the teachers’ attitude towards the communication information technology and the
level of internet-using proficiency as learning media at school. There are two problems faced
by the teachers in using the internet as education media at school as follow: (1) technical
challenges and difficulties, and (2) non-technical difficulties.
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
99 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
100
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
101
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
101 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
102
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
103
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
103 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
104
Seperti terlihat dalam tabel 1, guru memiliki sikap yang positif terhadap
memberikan respon terhadap 16 pentingnya TIK atau internet, guru tersebut
pernyataan yang mengungkapkan sikap akan memiliki kecenderungan untuk mampu
mereka terhadap pentingnya penggunaan memanfaatkan teknologi tersebut.
teknologi internet sebagai media Kemampuan untuk menggunakan atau
pembelajaran bahasa Inggris di sekolah. mengoperasikan perangkat TIK merupakan
Melihat besarnya angka hasil kuesioner bentuk respon seorang guru terhadap
yaitu, 100% dari responden yang sikapnya yang mendukung pemanfaatan
menjawab bahwa mereka setuju atau sangat internet sebagai media pembelajaran di
setuju dengan pernyataan, “Internet sekolah. Oleh karena itu, sebagai dampak
membantu saya memperoleh infromasi,” dari sikap positif terhadap penerapan TIK,
dengan angka mean sebesar 4,45 dan perlu adanya penelitian yang mengungkapkan
standard deviasi 0.50, dapat dikatakan tingkat kemampuan guru dalam
bahwa pada umumnya para guru di kedua menggunakan peralatan TIK. Data yang
sekolah SMA Muhammadiyah 3 dan SMK menggambarkan tingkat penerapan teknologi
Muhammadiyah 1 Batu memiliki sikap yang informasi dan komunikasi (TIK) oleh guru
positif terhadap pemanfaatan TIK atau sebagai media pembelajaran di kelas
internset sebagai media pembelajaran diperoleh dengan cara menyebarkan angket
bahasa Inggris di dalam kelas. kepada guru-guru yang mengajar di kedua
Kaitan antara sikap dan tingkat atau sekolah SMA Muhammadiyah 3 dan SMK
level penerapan teknologi informasi dan Muhammadiyah 1 kota Batu. Hasil analisis
komunikasi (TIK) seperti internet oleh angket tentang penggunaan TIK atau internet
seorang guru adalah kalau seorang guru tersebut terlihat dalam tabel 2.
Tabel 2. Mean, Std. Deviasi dan Persentase Tingkat Kemampuan TIK Guru
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
105
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
105 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
106
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
107
faktor tersebut adalah kepribadian, proses mengikuti pelajaran. Mereka terlihat kurang
penerapan dan Lingkungan Kerja. antusias bahkan terlihat merasa bosan
ketika mengikuti pelajaran.
Faktor Kepribadian Mengatasi kendala non-teknis seperti
Sebagai pribadi pendidik, guru itu, menurut guru dalam wawancara, siswa
memiliki empat kompotensi yang harus diberi pelajaran bahasa Inggris dengan
selalu dikembangkan guna menigkatkan menggunakan media pembelajaran seperti
kualitas pembelajaran di dalam kelas yaitu: power point yang menarik. Guru harus
(1) kompetensi pedagogik, (2) kompetensi menyiapkan materi pelajaran dengan
profesional, (3) kompetensi sosial dan (4) perangkat media pembelajaran yang dapat
kompetensi kepribadian (individu). Sebagai membangkitkan rasa ingin tahu siswa.
individu guru memiliki seperangkat unsur Dalam proses pembelajaran, siswa yang
kepribadian yang harus dibina agar menjadi terllihat merasa bosan tersebut dilibatkan
individu atau pribadi yang mantap, stabil, dalam diskusi atau pemecahan masalah
dewasa, arif, dan berwibawa, sehingga sehingga mereka merasa menjadi bagian
menjadi teladan bagi peserta didik dan dari kegiatan belajar mengajar.
memiliki perilaku atau berakhlak mulia.
Dalam penerapan teknologi informasi dan Kurangnya Pengetahuan dan
komunikasi, faktor individu memegang Keterampilan Siswa
peran yang menentukan karena dalam diri Tingkat pengetahuan dan keterampilan
setiap individu terkandung empat siswa terhadap teknologi informasi dan
komponen yang mempengaruhi dirinya komunikasi (TIK) berbeda satu sama lain
untuk selalu berkembang menjadi lebih sehingga mereka memiliki kamampuan yang
trampil sebagai guru. Keempat komponen tidak sama dalam mengoperasikan
tersebut adalah: keyakinan, sikap, komputer. Mereka yang memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, dan waktu pengetahuan TIK yang lebih baik tidak
dan beban kerja. memiliki kesulitan dalam mengakses internet
dan mereka dapat mengakses informasi
Kesulitan Non-Teknis lebih cepat dari pada mereka yang belum
Ada dua bentuk kesulitan non teknis memiliki pengetahuan sama sekali terhadap
yaitu, kurangnya motivasi siswa dan pemanfaatan TIK. Perbedaan tingkat
kurangnya pengetahuan dan keterampilan pengetahuan terhadap TIK di kalangan
siswa. siswa membuat guru harus menyediakan
waktu untuk menjelaskan cara mengakses
Kurangnya Motivasi Siswa internet bagi yang pengetahuan internetnya
Meskipun pembelajaran bahasa Inggris masih lemah. Penjelasan penggunaan TIK
melalui internet memiliki keunggulan kepada siswa dapat mengurangi waktu
dibandingkan dengan yang tanpa jam pelajaran sehingga waktu yang tersedia
menggunakan internet, tetapi ada beberapa untuk menyampaiakan materi pelajaran
siswa yang kurang termotivasi dengan menjadi berkurang.
pembelajaran melalui internet. Hal ini Menurut guru dalam interview, masalah
pernah diungkapkan oleh seorang guru non-teknis tersebut dapat diatasi dengan
mata pelajaran bahasa Inggris pada lokasi membentuk kelompok kecil yang terdiri
penelitian. Siswa yang kurang motivasi dari tiga orang setiap kelompok. Kemudian
tersebut terlihat dari perilakunya ketika guru mengklasifikasikan siswa sesuai tingkat
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
107 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
108
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
109
merupakan faktor dominan dalam upaya Sementara itu yang tergolong kesulitan
peningkatan kualitas layanan pendidikan. non teknis adalah: (1) Siswa merasa bosan
Hal ini dikarenakan guru merupakan karena terlalu sering menggunkan liquid
perancang sekaligus pelaksana dari crystal display (LCD) dan mereka tidak
perencanaan yang mereka lakukan tentang bisa langsung praktek sehingga tergantung
implimentasi teknologi informasi yang kepada penjelasan guru. (2) Penggunaan
memudahkan mereka mengembangkan internet kadang disalahgunakan oleh
sekolah dan meningkatkan kualitas proses sebagian siswa untuk mengakses situs-
belajar mengajar. Guru merupakan agen situs yang tidak penting dan berbahaya.
pengembangan kualitas pembelajaran (3) Pemanfaatan komputer dan internet di
sehingga mereka harus dilibatkan dalam sekolah masih terbatas, hanya digunakan
berbagai aktivitas yang bertujuan untuk untuk mengunduh materi tambahan dan
meningkatkan pengetahuan dan facebook. (4) Pemanfaatan komputer dan
keterampilan yang pada gilirannya internet hanya untuk mencari bahan tugas
meningkatkan mutu sekolah dalam mandiri dan kelompok bagi siswa, belum
membina suasana kehidupan akademis. digunakan sebagai media pembelajaran
Meskipun responden pada umumnya secara maksimal.
telah melaksanakan pembelajaran berbasis
internet, bukan berarti mereka tidak memiliki SIMPULAN
tantangan atau kesulitan dalam menerapkan Berdasarkan hasil penelitian dapat
teknologi informasi dan komunikasi. Hasil disimpulkan bahwa:
analisis data menunjukan mereka para guru (1) Sikap guru terhadap pentingnya
menghadapi beberapa kesulitan dalam penggunaan teknologi informasi komunikasi
menerapkan TIK sebagai media internet sebagai media pembelajaran bahasa
pembelajaran di dalam kelas. Kesulitan- Inggris adalah positif. Hal ini didukung oleh
kesulitan tersebut dapat dikelompokkan ke hasil analisis data menggunakan program
dalam dua kategori yaitu: kesulitan teknis SPSS versi 20. Hasil penghitungan
dan non teknis. Unsur yang termasuk menunjukkan bahwa angka persentase
dalam kesulitan teknis adalah, (1) tertinggi dari respon guru yang sekaligus
terbatasnya komputer di lab bahasa, (2) menunjukkan sikap positif mereka adalah
terbatasnya LCD dan laptop/komputer di pada pernyataan nomor 10 yaitu, “Internet
sekolah. (3) Terbatasnya multimedia di kelas membantu saya memperoleh infromasi.”
sehingga guru memerlukan waktu ekstra (100% dari responden menjawab bahwa
untuk persiapan perangkat pembelajaran, mereka “setuju atau sangat setuju” dengan
(4) Persiapan yang digunakan untuk pernyataan tersebut), dengan angka mean
memasang perangkat komputer sering (M=4,45) dan standard deviasi (SD=0.50).
memakan waktu yang lama. (5) Komputer Angka persentase tersebut memiliki arti
di lababoratorium bahasa kadang mengalami bahwa para guru sebagai pendidik di SMA
gangguan (error) sehingga harus dibetulkan Muhammadiyah 3 dan SMK Muhammaiyah
terlebih dan pembetulan tersebut 1 Batu memiliki sikap positif terhadap
membutuhkan waktu lama. (6) Program pemanfaatan teknologi informasi dan
yang digunakan guru masih sangat terbatas, komunikasi sebagai media pembelajaran di
sehingga tidak dapat menampilkan gambar kelas.
animasi menarik dan mendukung kegiatan 1) Tingkat kemampuan guru dalam
belajar mengajar. penerapan teknologi informasi komunikasi
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
109 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
110
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112
111
Sudiran, Sikap guru dan Tingkat Penggunaan Teknologi Informasi dan Komunikasi di Kelas
Sebagai Media Pembelajaran Bahasa Inggris
111 di SMA dan SMK 1 Muhammadiyah Kota Batu
112
JINoP (Jurnal Inovasi Pembelajaran), Volume 1, Nomor 1, Mei 2015, hal. 98-112