Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika

(INPAFI)
Available online http://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.ph p/in pafi
e-issn 2549-8258, p-issn 2337-4624

PENGARUH PENGUATAN KETERAMPILAN BERTANYA DENGAN MODEL


PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA
MATERI POKOK GELOMBANG BUNYI DAN CAHAYA KELAS XI SEMESTER II DI
MAN 2 MODEL MEDAN TP. 2018/2019
Yuni Choirun Nisa Siregar dan Rugaya
Jurusan Fisika FMIPA Universitas Negeri Medan
yunichoirunnisa@gmail.com, rugaya_abubakar@ymail.com
Diterima: Desember 2020. Disetujui: Januari 2021. Dipublikasikan: Februari 2021

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penguatan keterampilan bertanya dengan
model pembelajaran inkuiri terbimbingterhadap hasil belajar siswa.Jenis penelitian adalah
eksperimen semu. Populasi dalam penelitian adalah seluruh siswa kelas XI semester II dengan
sampel kelas XI IPA 3 dan kelas XI IPA 4 yang masing-masing berjumlah 36 siswa.Pengambilan
sampel dalam penelitian ini dilakukan secara acak.Desain penelitian ini adalah two group pre-test
post-test design.Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah tes pilihan berganda sebanyak
20 soal dan diperoleh hasil postes dengan rata-rata nilai kelas eksperimen adalah 76,94dan kelas
kontrol 70,13. Hasil uji t menyatakan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara hasil belajar siswa
menggunakan penguatan keterampilan bertanya dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
dan pembelajaran tanpa diberikan penguatan keterampilan bertanya dikelas XI semester II MAN 2
Model Medan T.P. 2018/2019.
Kata Kunci: Keterampilan Bertanya, Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing, Hasil Belajar,
Gelombang Bunyi Dan Cahaya
ABSTRACT
This study aims to determinestudent learning outcomes in class XI Semester II with guided inquiry
learning models with reinforcement of questioning skills. This type of research is quasi-
experimental. The population in this study were all students of class XI semester II with a sample of
class XI IPA 3 and class XI IPA 4, each studied 36 students. Sampling in this study was carried out
randomly. The design of this research is two grouppre-test post-tes design. The instrument used in
the study was a multiple choice test of 20 questions and the results of the posttest were obtained
with the average value of the experimental class being 76.94 and the control class 70.13. The t-test
analysis obtained was a significant influence students' learning outcomesusingreinforcement of
questioning skills with guided inquiry learning models and without using that in the subject matter
of Sound Wave and Light in class XI MAN 2 Model Medan T.P. 2018/2019 .
Keywords : Questioning Skills, Guided Inquiry Learning Models, Learning Outcomes, Sound
Wave and Light

PENDAHULUAN rendahnya motivasi seorang guru akan terlihat


dari upaya yang dilakukan dalam
Pendidikan adalah keahlian dasar yang
mengembangkan pendidikannya (Rusman,
akan mendukung kemampuan seorang guru
2017: 96).
dalam menjelaskan tugasnya, artinya tinggi
90
Jurnal Inpafi 9 (1) (2021): 90-97

Salah satu masalah yang dihadapi dunia pertanyaan yang diajukan juga menentukan
pendidikan kita adalah masalah lemahnya kualitas dari jawaban siswanya.
proses pembelajaran. Anak kurang didorong Hurlock dalam Qurnia dan Kusyairy
untuk mengembangkan kemampuan (2017 : 14) menyatakan bahwa kemampuan
berpikirnya ketikadalam proses pembelajaran. menjawab pertanyaan merupakan salah satu
Proses pembelajaran di dalam kelas diarahkan keterampilan berbahasa yang dimiliki oleh
kepada kemampuan anak untuk menghafal anak. Kemampuan menjawab pertanyaan
informasi, otak anak dipaksa untuk mengingat adalah suatu kemampuan anak dalam
dan menimbun berbagai informasi tanpa menjawab pertanyaan dan setiap jawaban yang
dituntut untuk memahami informasi yang dikemukakan merupakan rangkaian kata-kata
diingatnya itu untuk menghubungkannya yang mengandung unsur subjek, predikat,
dengan kehidupan sehari-hari. Kenyataan ini objek, dan pelengkap. Faktor-faktor yang
berlaku pada semua mata pelajaran. Mata mempengaruhi kemampuan menjawab
pelajaran sainstidak dapat mengembangkan pertanyaan ada 2 yaitu faktor Internal meliputi
kemampuan anak untuk berpikir kritis dan kesehatan, kecerdasan, keinginan
sistematis, karena strategi pembelajaran berkomunikasi, motivasi/dorongan dan faktor
berpikir tidak digunakan secara baik dalam eksternal meliputi lingkungan keluarga,
proses pembelajaran di kelas (Sanjaya, 2013 : lingkungan sekolah
2). Keterampilan bertanya sangat perlu
Fisika merupakan salah satu cabang IPA dikuasai oleh guru untuk menciptakan
yang memiliki hakekat yakni fisika sebagai pembelajaran yang efektif dan menyenangkan,
produk, fisika sebagai sikap dan fisika sebagai karena hampir dalam setiap tahap
proses. Ilmu IPA diharapkan dapat menjadi pembelajaran guru dituntut untuk
wahana bagi peserta didik untuk mempelajari mengajukan pertanyaan, dan kualitas
diri sendiri dan alam sekitar serta pertanyaan yang diajukan guru akan
menerapkannya dalam kehidupan sehari- menentukan kualitas jawaban siswa.
hari.Pembelajaran IPA hendaknya Keterampilan bertanya yang perlu dikuasai
menggunakan model pembelajaran yang dapat guru meliputi keterampilan bertanya dasar dan
membawa siswa ke dalam situasi yang nyata, keterampilan bertanya lanjutan. Menurut
dimana siswa dapat melihat dan membuktikan Mulyasa (2009:70), keterampilan bertanya
sendiri pengetahuan berdasarkan fakta yang dasar mencakup pertanyaan yang jelas dan
ada serta memperoleh pengalaman konkret. singkat, pemberian acuan, pemusatan
Keterampilan dasar dalam mengajar perhatian, pemindahan giliran, penyebaran
merupakan salah satu keterampilan yang pertanyaan, pemberian waktu berpikir, dan
menuntut latihan yang terprogram untuk pemberian tuntunan. Keterampilan bertanya
dapat menguasainya.Penugasan terhadap lanjutan merupakan kelanjutan dari
keterampilan ini memungkinkan seorang guru keterampilan bertanya dasar.Keterampilan
mampu mengelola kegiatan pembelajaran bertanya lanjutan yang perlu dikuasai guru
secara efektif.Guru diharapkan mampu meliputi pengubahan tuntunan tingkat
meningkatkan kualitas proses pembelajaran kognitif, pengaturan urutan pertanyaan,
dengan penugasan keterampilan dasar pertanyaan pelacak, dan peningkatan
mengajar,Keterampilan bertanya merupakan terjadinya interaksi.
salah satu keterampilan yang harus dikuasai Peneliti melakukan observasi dengan
oleh guru, karena dengan bertanya akan memberikan angket kepada siswa kelas XI IPA
mendapat tanggapan dari pihak lain. di MAN 2 Model Medan. Hasil angket
Keterampilan bertanya sangat perlu dikuasai menyatakan bahwa dari 70 siswa hanya 19 %
guru untuk menciptakan pembelajaran yang atau 13 siswa yang menyukai bidang studi
efektif dan menyenangkan, karena hampir fisika, data hasil angket dapat terlihat bahwa
setiap tahap pembelajaran guru dituntut untuk fisika memang bidang studi yang tidak
mengajukan pertanyaan dan kualitas diminati siswa. Adapun siswa tidak menyukai
91
Yuni Choirun Nisa Siregar dan Rugaya; Pengaruh Penguatan Keterampilan Bertanya Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gelombang Bunyi
Dan Cahaya Kelas Xi Semester Ii Di Man 2 Model Medan TP. 2018/2019

fisika sesuai hasil angket karena terlalu banyak guru dalam menggunakan model
rumus yang menyebabkan siswa tidak tertarik, pembelajaran. Selama ini guru lebih sering
proses pembelajaran yang dilakukan guru di menggunakan metode ceramah, dan sesekali
kelas masih cenderung ceramah, jarang menugaskan belajar kelompok.
melakukan praktikum dan media Hasil observasi juga menyatakan bahwa
pembelajaran, guru juga jarang sekali sebanyak 41% (29 siswa) kadang-kadang
berinteraksi melakukan tanya jawab kepada bertanya jika ada materi yang tidak dipahami,
siswa pada saat pembelajaran berlangsung. 30% (21 siswa) yang tidak pernah bertanya jika
Menyikapi permasalahan yang ada ada materi yang tidak dipahami, 20% (14
tersebut, maka diperlukan suatu model siswa) yang tidak pernah bertanya karena sama
pembelajaran yang berorientasi pada siswa sekali tidak paham, dan hanya 9% (6 siswa)
sehingga pembelajaran lebih berpusat pada yang selalu bertanya jika ada materi yang tidak
siswabukan hanya berpusat pada guru.Model dimengerti. Berdasarkan hasil tersebut dapat
pembelajaran yang dimaksud adalah model dilihat bahwa hanya sedikit siswa yang selalu
pembelajaran inkuiri terbimbing dengan bertanya jika ada materi yang tidak dipahami
menggunakan penguatan keterampilan dan lebih banyak siswa yang malas bertanya
bertanya.Model ini tentunya diharapkan dapat bahkan sama sekali tidak pernah bertanya jika
memberikan perubahan pada hasil belajar ada materi yang tidak dimengerti. Hal ini perlu
fisika menjadi lebih baik dari diatasi dengan cara mengajar guru yang akan
sebelumnya.Pembelajaran inkuiri memiliki menguatkan keterampilan bertanya dalam
beberapa tahapan yakni menetapkan masalah, mengajar.
merumuskan hiposesis, melakukan Berdasarkan uraian di atas, maka
percobaan/eksperimen, mengolah dan peneliti tertarik untuk melakukan penelitia n
menganalisis data, menguji hipotesis hingga dengan tujuan untuk mengetahui bagaimana
membuat kesimpulan. Model pembelajaran ini pengaruh penguatan keterampilan bertanya
akan menantang siswa untuk senantiasa aktif yang digunakan dengan model pembelajaran
selama proses pembelajaran sekaligus inkuiri terbimbing terhadap hasil belajarr
mendorong siswa untuk mengoptimalkan siswa.
keterampilan dan kemampuannya (Wahyuni, METODE PENELITIAN
dkk 2016 : 164).
Menurut Kuhlthau, et al. (2007:20) Penelitian ini di laksanakan di MAN 2
inkuiri terbimbing merupakan cara belajar Model Medan yang beralamat di Jl. Willem
yang efektif untuk mempersiapkan siswa Iskandar No. 7A, Medan Tembung, Kota
berpikir secara mendalam tentang suatu Medan, Sumatera Utara, dan dilaksanakan pada
pelajaran, sehingga mereka dapat berhas il bulan April Semester II TP. 2018/2019.
dalam tes otentik. Inkuiri terbimbing Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
menargetkan penilaian untuk peserta didik siswa-siswi kelas XI IPA Semester II TP. 2018/
dari situasi yang dihubungkan ke dalam proses. 2019 yang berjumlah 9 kelas. Sampel dalam
Hasilnya, siswa memiliki arti dan penerapan penelitian ini terdiri dari dua kelas yang dipilih
pembelajaran dalam kehidupannya. secara cluster random samping, yaitu semua
Minat belajar siswa yang rendah kelas berpeluang menjadi sampel. Sampel kelas
berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada diambil dari populasi yaitu sebanyak 2 kelas,
mata pelajaranFisika di kelas XI IPA MAN 2 satu kelas dijadikan kelas eksperimen
Model Medan. Selama ini, 47% (32 siswa) dari berjumlah 36 siswadengan menerapkan
67 siswa menyatakan bahwa hanya penguatan keterampilan bertanya dengan
mendapatkan nilai Fisika dalam kategori model pembelajaran inkuiri terbimbing dan
cukup memuaskan, yaitu sekitar 50 sampai satu kelas dijadikan kelas kontrol berjumlah 36
dengan 79. Rendahnya hasil belajar tersebut siswa dengan model pembelajaran inkuiri
sedikit banyaknya dipengaruhi oleh variasi terbimbing tanpa penguatan keterampilan
92
Jurnal Inpafi 9 (1) (2021): 90-97

bertanya.Jenis penelitian ini adalah dapat diketahui dengan dilakukan postes


eksperimen semu dengan desain penelitia n menggunakan uji t satu pihak untuk
seperti pada Tabel 1. mengetahui pengaruh perlakuan penguatan
T abel 1. Two group pre-test-post-test design keterampilan bertanya degan model inkuiri
Kelas Pretes Perlakuan Postes terbimbing terhadap kemampuan hasil belajar
Eksperimen Y1 X1 Y2 siswa.
Kontrol Y1 X2 Y2 HASIL DAN PEMBAHASAN

Keterangan: a. Hasil Penelitian


Y1 = tes kemampuan awal (pretes) Data yang dideskripsikan pada penelitia n
Y2 = tes kemampuan akhir (postes) ini meliputi data kemampuan hasil belajar
X1 = pembelajaran dengan penguatan siswa belajar fisika pada materi gelombang
keterampilan bertanya dengan model bunyidan cahaya, yang diberikan perlakuan
pembelajran inkuiri terbimbing berbeda yaitu 1) pembelajaran dengan
X2 = pembelajaran tanpa penguatan diberikan penguatan keterampilan bertanya
keterampilan bertanya dengan model dengan model pembelajaran inkuiri
inkuiri terbimbing terbimbing , 2) pembelajaran dengan model
pembelajaran yang sama tanpa diberikan
Sebelum melakukan kegiatan penguatan keterampilan bertanya. Hasil data
pembelajaran, dilaksanakan tes awal untuk pretes siswa kelas eksperimen dan kelas
mengetahui tingkat kemampuan awal siswa kontrol dapat dilihat pada Tabel 2.
dalam materi gelombang bunyi dan gelombang
cahaya pada kelas kontrol dan kelas T abel 2. Distribusi Frekuensi Data Pretes Kedua
eksperimen. Tes hasil belajar ini dalam bentuk Kelas
Frekuensi
soal pilihan ganda dengan 5 pilihan jawaban
I nterval Frekuensi Kelas K elas
sebanyak 20 item soal yang sebelumnya sudah
N ilai E ksperimen K o ntrol
diuji validitasnya oleh dua dosen fisika dan 36
20-26 4 5
siswa yang sudah mempelajari materi
gelombang bunyi dan cahaya. Vadilitas suatu 27-33 1 7
instrument penelitian adalah derajat yang 34-40 15 9
enunjukkan dimana suatu tes mengukur apa 41-47 3 5
yang hendak diukur. Prinsip suatu tes adalah 48-54 7 6
valid, tidak universal (Sukardi, 2013: 55-61 6 4
122).Setelah data pretes diperoleh, dilakukan Jumlah N = 36 N = 36
analisis data dengan uji normalitas yaitu uji
Rata-rata 42,22 39,16
Lilliefors, uji homogenitas dan uji kesamaan
varians. Setelah itu dilakukan pengujian
Hasil postes kelas eksperimen dapat
hipotesis uji t dua pihak untuk mengetahui dilihat pada Tabel 3.
kemampuan awal siswa pada kedua kelompok
sampel dalam hal ini kemampuan awal kedua T abel 3. Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas
sampel tersebut harus sama. Selanjutnya, Eksperimen
peneliti mengajarkan materi gelombang bunyi I nterval
dan gelombang cahaya diajarkan kepada kedua Frekuensi Rata-rata
N ilai
kelas. Kelas eksperimen dilakukan
58-63 3
pembelajaran dengan diberikan penguatan
64-70 6
keterampilan bertanya dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, sedangkan 71-76 8
76,94
kelas kontrol dilakukan pembelajaran dengan 77-82 9
model yang sama tanpa diberikan penguatan 83-88 7
keterampilan bertanya. Perbedaanhasil akhir 89-94 3

93
Yuni Choirun Nisa Siregar dan Rugaya; Pengaruh Penguatan Keterampilan Bertanya Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gelombang Bunyi
Dan Cahaya Kelas Xi Semester Ii Di Man 2 Model Medan TP. 2018/2019

N=36 seluruh populasi yang ada. Pengujian


Hasil postes kelas kontrol dapat dilihat homogenitas data dilakukan dengan uji F.
pada Tabel 4. Selengkapnya ditampilkan pada Tabel 6.

T abel 4. Distribusi Frekuensi Data Postes Kelas T abel 6. Uji Homogenitas Data Pretes dan
Kontrol Postes
Pret es Po stes
Nila i
N ilai Rata-rata Ek sperimen Ko ntrol Ek sperimen Ko ntrol
Frekuensi Fhitung 1,27 1,20
55-58 4 Ftabel 1,74 1,74
Kesim- Homogen
59-64 6 Homogen
pulan
65-70 10
70, 13 Tabel 6 menunjukkan bahwa data yang
71-76 7 diperoleh adalah homogen atau dapat mewakili
77-82 6 seluruh populasi yang ada.Ringkasan
83-88 3 perhitungan uji hipotesis untuk kemampuan
N=36 pretes kelas eksperimen dan kelas kontrol
dapat dilihat dalam Tabel 7.
Uji normalitas data adalah uji prasyarat
tentang kelayakan data untuk dianalisis dengan T abel 7. Ringkasan Perhitungan Uji t Data
menggunakan statistik parametrik atau Pretes
statistik nonparametrik.Melalui uji ini, sebuah Data Rata- t h itung t t abel K esimpulan
data hasil penelitian dapat diketahui bentuk rata
Eksperimen 42,22 Kemampuan
distribusi data tersebut yaitu berdistribus i
Kontrol 39,16 awal siswa
normal atau tidak normal(Sudjana, 1,22 1,99
pada kedua
2017:466).Uji normalitas data pretes dan postes kelas sama
kelas eksperimen dan kelas kontrol digunakan Tabel 7 menunjukkan bahwa
untuk mengetahui apakah data pretest dan kemampuan awal siswa pada kelas eksperimen
postest berdistribusi normal. Uji normalitas sama dengan kemampuan awal siswa pada
dilakukan dengan uji Liliefors. Hasil uji kelas kontrol pada materi Gelombang Bunyi
normalitas data pretes dan postes kedua kelas dan Cahaya. Hasil pemberian postes pada
dinyatakan dalam Tabel 5. kelaseksperimen setelah siswa di kelas
T abel 5. Uji Normalitas Data Pretes dan Postes eksperimen diberikan perlakuan diperoleh
K eterangan K elas Eksperimen K elas Kontrol nilai rata-rata hasil belajar 76,94 sedangkan
untuk kelas kontrol adalah 70,13. Nilai rata-
P retes P o stes P retes P o stes rata postes kelas eksperimen lebih tinggi
daripada nilai rata-rata postes kelas kontrol
LHitung 0,14 0,08 0,12 0,13
seperti dicantumkan dalam Tabel 8.
LTabel 0,14 T abel 8. Ringkasan Perhitungan Uji t Data
Kesimpula Normal normal normal normal Postes
n Da t a Ra t a-rata t h i tung t ta bel Kesimpulan
Eksperimen 76,94 Hasil belajar
Tabel 5 menunjukkan bahwa Ltabel> siswa kelas
Lhitung sehingga dapat disimpulkan bahwa eksperimen
3,24 1,66 lebih tinggi
data tersebut berasal dari populasi yang
daripada hasil
berdistribusi normal. Kontrol 70,13
belajar di
kelas kontrol.
Pengujian homogenitas dilakukan untuk
mengetahui apakah kelas sampel berasal dari Berdasarkan Tabel 8 diperoleh nilai
populasi yang homogen atau tidak dan sampel postesthitung > ttabel yaitu (3,24 >1,66), maka
yang dipakai dalam penelitian dapat mewakili
94
Jurnal Inpafi 9 (1) (2021): 90-97

H0 ditolak dan Ha diterima, dengan kata lain orang pengamat yang telah ditulis dalam
bahwa hasil belajar siswa pada kelas lembar pengamatan bertanya. Pengamatan
eksperimen lebih baik dibandingkan dengan keterampilan bertanya hanya dilakukan di
hasil belajar siswa pada kelas kontrol, berarti kelas eksperimen.
ada pengaruh penguatan keterampilan
b. Pembahasan
bertanya dengan model pembelajaran inkuiri
Penelitian menunjukkan bahwa ada
terbimbingterhadap hasil belajar siswa kelas
pengaruh penguatan keterampilan dengan
pada materi pokok Gelombang Bunyi dan
model pembelajaran inkuiri terbimbing
Cahaya di Kelas XI Semester II MAN 2 Model
terhadap hasil belajar siswa kelas XI pada
Medan T.P. 2018/2019.
materi pokok Gelombang Bunyi dan Cahaya di
Pengamatan keterampilan bertanya
Kelas XI Semester II MAN 2 Model Medan
siswa ditunjukkan pada Tabel 9.
T.P2018/2019.
T abel 9. Pengamatan Bertanya Siswa Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya
Pert anyaan data pengetahuan siswa pada kelas eksperimen
dan kelas kontrol. Nilai rata-rata pretes yang
Pert emuan ( 1 ) (2) (3) (4) (5) (6) diperoleh oleh kelas eksperimen adalah sebesar
1 3 4 2 3 1 0 42,22, sedangkan kelas kontrol adalah sebesar
2 9 8 4 3 2 1 39,16 Perolehan nilai rata-rata postes pada
3 8 10 4 4 2 1 kedua kelas tampak berbeda, dimana kelas
4 9 11 5 4 2 1 eksperimen memperoleh nilai rata-rata sebesar
5 10 9 4 6 3 2 76,74 sedangkan kelas kontrol memperoleh
6 12 10 5 5 4 1 nilai rata-rata sebesar 70,13.Data tersebut dapat
7 11 10 4 3 2 1
menunjukkan bahwa terjadi peningkatan hasil
belajar antara kelas eksperimen dan kelas
8 10 11 5 4 1 2
kontrol.Pengetahuan siswa pada kelas
Jumlah 71 73 32 32 17 9
eksperimen dengan diberikan penguatan
Keterangan: keterampilan bertanya dengan model
(1). Siswa bertanya sesuai konteks pembelajaran inkuiri terbimbing pada materi
(2). Siswa bertanya sesuai konteks namun pokok Gelombang Bunyi dan Cahaya lebih
berkaitan dengan kehidupan sehati-hari baik dibandingkan dengan siswa pada kelas
(3). Siswa bertanya di luar konteks kontrol. Itu artinya hasil belajar siswa dengan
(4). Siswa menjawab pertanyaan siswa lain diberikan penguatan keterampilan bertanya
(5). Siswa mengembangkan pertanyaan lebih baik daripada hasil belajar siswa dengan
sebelumnya tanpa diberikan penguatan keterampilan
(6). Siswa memberi gagasan baru bertanya.
Bertanya dalam proses pembelajaran Peneliti melakukan pembelajaran sesuai
berpengaruh untuk meningkatkan daya pikir dengan sintaks atau tahapan model
siswa serta dapat menghidupkan suasana pembelajaran inkuiri terbimbing, yaitu
belajar lebih aktif. Pengamatan bertanya menyajikan masalah, merumuskan hipotesis,
dilakukan bertujuan untuk mengamati mengumpulkan data, menguji hipotesis,
seberapa aktif siswa bertanya selama menarik kesimpulan, hingga
pembelajaran dengan penerapan penguatan mengkomunikasikan hasil percobaan. Khusus
keterampilan bertanya dengan model inkuiri kelas eksperimen, ketika peneliti sedang
terbimbing.Pengamatan bertanya siswa melakukan pembelajaran dengan model
tampak dalam bentuk kemampuan bertanya pembelajaran inkuiri terbimbing peneliti juga
individu. Pengamatan bertanya siswa memancing siswa untuk memberikan
dilakukan selama proses pembelajaran pertanyaan yang muncul pada beberapa fase
berlangsung yaitu selama delapan pertemuan pembelajaran tersebut. Peneliti memberikan
yang dilakukan di kelas eksperimen oleh satu beberapa pertanyaan yang berkaitan dengan

95
Yuni Choirun Nisa Siregar dan Rugaya; Pengaruh Penguatan Keterampilan Bertanya Dengan Model
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gelombang Bunyi
Dan Cahaya Kelas Xi Semester Ii Di Man 2 Model Medan TP. 2018/2019

materi pelajaran hari itu hingga siswa kembali berlaku di MAN 2 Model Medan sebesar 75,
bertanya hal lain yang masih berhubungan didapatakan nilai rata-rata postes hasil belajar
dengan pertanyaan-pertanyaan yang terlontar. siswa kelas eksperimen sebesar 76,94 dan
Akhir pembelajaran, peneliti memberikan tegolong tuntas. Penelitian ini juga hampir
sebuah kertas pertanyaan untuk setiap siswa. mirip dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kertas kosong itu berguna untuk siswa Pramudia dan Sujatmika (2018)dimana mereka
menuliskan pertanyaan-pertanyaan yang melakukan penelitian untuk mengetahui
masih belum sempat ditanyakan saat perbedaan hasil belajar siswa kelas VII SMP
pembelajaran berlangsung. Pertanyaan yang Negeri 2 Imogiri tahun 2017/2018 antara
diberikan siswa dapat berupa pertanyaan yang pembelajaran dengan menggunakan model
berhubungan dengan materi pelajaran hari itu, pembelajaran inkuiridan model pembelajaran
pertanyaan yang sesuai dengan pelajaran hari langsung ditinjau dari keterampilan bertanya
itu namun berhubungan dengan kehidupan siswa. Hasil yang didapat dari penelitia n
sehari-hari, pertanyaan yang berada di luar mereka adalah rata-rata hasil belajar dan
konteks perlajaran hari itu, pertanyaan siswa keterampilan bertanya siswa yang
yang menjawab pertanyaan siswa lainnya, menggunakan model pembelajaran inkuiri
pertanyaan siswa yang memberi gagasan baru. lebih tinggi daripada hasil belajar dan
Pada kelas kontrol, pembelajaran dilakukan keterampilan bertanya siswa yang
juga dengan model pembelajaran inkuiri menggunakan model pembelajaran langsung.
terbimbing. Perbedaannya adalah peneliti KESIMPULAN DAN SARAN
tidak memberi penguatan keterampilan kepada
siswa saat proses pembelajaran berlangsung. Berdasarkan hasil penelitian yang
Peneliti juga tidak memberikan kertas dilakukan maka diperoleh hasil bahwa ada
peertanyaan kepada siswa di akhir pengaruh penguatan keterampilan bertanya
pembelajaran. dengan model pembelajaran inkuiri
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terbimbing terhadap hasil belajar siswa pada
ada pengaruh penguatan keterampilan materi Gelombang Bunyi dan Cahayadi Kelas
bertanya dengan model pembelajaran inkuiri XI Semester II MAN 2 Model Medan T.P.
terbimbing dibandingkan dengan 2018/2019.
pembelajaran yang tanpa keterampilan Berdasarkan hasil penelitian dan
bertanya terhadap hasil belajar siswa pada kesimpulan, maka disarankan beberapa hal
materi pokok Gelombang Bunyi dan Cahaya di kepada peneliti selanjutnya, yaitu : 1)
kelas XI semester II MAN 2 Model Medan T.P. mengatur efesiensi waktu untuk setiap fase
2018/2019.Hal ini dibuktikan dengan adanya didalam model pembelajaran inkuiri
perbedaan hasil belajar siswa pada kelas terbimbing dengan penguatan keterampilan
eksperimen dengan kelas kontrol. Perolehan bertanya, 2) memberikan arahan dalam
rata-rata pretes siswa pada kelas eksperimen tahapan-tahapan yang akan dilaksanakan
sebesar 42,22dan nilai rata-rata postes hasil dalam pembelajaran sehingga tercipta suasana
belajar siswa kelas eksperimen sebesar 76,94, yang kondusif saat pembalajaran, 3)
sedangkan perolehan rata-rata pretes siswa mempersiapkan diri lebih baik lagi agar proses
pada kelas kontrol sebesar 39,16 dan nilai rata- pembelajaran berjalan sesuai yang sudah
rata postes hasil belajar siswa pada kelas direncanakan sebelumnya dan keterampilan
kontrol sebesar 70,13. Hal ini membuktikan bertanya yang dimiliki oleh guru dapat
bahwa hasil belajar siswa dengan terealisasikan dengan baik kepada siswa
menggunakan penguatan keterampilan lebih sehingga siswa lebih aktif bertanya maupun
baik daripada tanpa penguatan keterampilan menjawab pertanyaan yang diberikan oleh
bertanya meskipun dengan model guru.
pembelajaran yang sama. Sesuai dengan DAFTAR PUSTAKA
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang
96
Jurnal Inpafi 9 (1) (2021): 90-97

Kuhlthau, C.C., Maniotes, L.K., dan Caspari, Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil
A.K. (2007). Guided Inquiry Learniing Belajar Fisika Peserta Didik. Jurnal
In The 21th Century. London: Libraries Penelitian Pendidikan IPA (JPPI). Vol
Unlimited. 4, No.2.
Mulyasa, E. (2009). Menjadi Guru Profesional Hosnah, Wildah Maulidatul , Sudarti, dan
Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Subiki. 2017. Pengaruh Model
Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Rosdakarya. Terhadap Hasil Belajar Fisika Di SMA.
Jurnal pembelajaran fisika. Vol 6, No.2.
Pramudia, I. dan Sujatmika, S. (2018). Pengaruh
hal 190-195.
Pembelajaran Inquiry terhadap Hasil
Belajar IPA ditinjau dari Keterampilan Lovisia, Endang. 2018. Pengaruh model
Bertanya Siswa. Natural: Jurnal Ilmiah pembelajaran inkuri terbimbing
Pendidikan, 2 (2) : 63-70. terhadap hasil belajar. Science and
Physics Education Journal
Qurnia, A.N.A. dan Kusyairy U. (2017).
Pengaruh Metode Pembelajaran ( SPEJ). Vol 2, No.1, hal 1-10.
Spotlight terhadap Kemampuan
Wahyudi, L.E, Z. A. Imam. S. 2013. Penerapan
Menjawab Pertanyaan pada Mata
Model Pembelajaran Inkuiri
Pelajaran Fisika. Jurnal Pendidikan
Terbimbing Pada Pokok Bahasan Kalor
Fisika , 5 (1) : 14-18.
Untuk Melatihkan Keterampilan Proses
Rusman. (2017). Model-model Pembelajaran & Sains Terhadap Hasil Belajar Di SMAN
Mengembangkan Profesionalis me Sumenep. Jurnal inovasi pendidikan
Guru Edisi Kedua. Jakarta: Raja fisika. Vol 2, No. 2, hal 62-65.
Grafindo Persada.
Sanjaya, W. (2013). Strategi Pembelajaran
Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta: Kencana.
Sudjana. (2017). Metode Statistika. Bandung:
Tarsito.
Sukardi. (2013). Metode Penelitian Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Wahyuni, R., Hikmawati., dan Muhammad, T .
(2016). Pengaruh Model Pembelajaran
Inkiri Terbimbing dengan Metode
Eksperimen terhadap Hasil Belajar
Fisika Siswa Kelas XI IPA SMAN 2
Mataram T.P 2016/2017.Jurnal
Pendidikan Fisika dan Teknologi, 2 (4)
:164-169.
Amijaya, L.S., Agus.R., I Wayan. M. 2018.
Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri
Terbimbing Terhadap Hasil belajar Dan
Kemampuan Berpikir Kritis Peserta
Didik. Jurnal Pijar MIPA. Vol 13, No. 2,
hal 94-99.
Nurmayani, L., Aris. D., Ni Nyoman. S. P. V.
2018. Pengaruh Model Pembelajaran
97

Anda mungkin juga menyukai