Penelitian ini dilatarbelakangi oleh rendahnya hasil belajar Ilmu
Pengetahuan Alam siswa kelas IV SDN Mangun Jaya 01 Tambun Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV dalam mata pelajaran IPA melalui model Student Facilitator and Explaining di SDN Mangun Jaya 01 Tambun Selatan. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, setiap siklus meliputi tahap perencanaan, pelaksanaan, penilaian, dan refleksi. Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu tes dan observasi instrumen penelitian berupa tes tertulis berbentuk essai sebanyak 15 soal dan lembar observasi. Berdasarkan hasil penelitian yang dapat dilihat pada siklus I presentase ketuntasan klasikal mencapai 63% dengan nilai hasil belajar siswa rata-rata yang di dapat sebanyak 72. Pada siklus II presentase ketuntasan klasikal mencapai 85% dengan nilai hasil belajar siswa rata-rata meningkat menjadi 81.
Kata Kunci : Model Pembelajaran Student Facilitator and Explaining, Hasil
Belajar, Ilmu Pengetahuan Alam.
I. PENDAHULUAN tahun di Sekolah Dasar dan tiga
A. Latar Belakang Masalah tahun di sekolah menengah pertama Pendidikan mempunyai (SMP). Setiap jenjang tersebut, peranan sangat penting dalam memiliki struktur kurikulum yang kehidupan manusia, karena melalui terdiri dari sejumlah mata pelajaran pendidikan seseorang dapat yang harus ditempuh siswa. Salah mengembangkan bakat, minat dan satu mata pelajaran pokok di kemampuan yang ada dalam dirinya. Sekolah Dasar adalah Ilmu Peranan pendidikan diharapkan Pengetahuan Alam (IPA). menghasilkan sumber daya manusia Menurut Powler dalam yang berkualitas dan mampu Windari (2014: 5), bahwa IPA bersaing. Untuk mewujudkan peran merupakan ilmu yang berhubungan tersebut, proses pendidikan dengan gejala-gejala alam dan hendaknya dilakukan secara kebendaan yang sistematis yang bertahap atau berjenjang, Jenjang tersusun secara teratur, berlaku pendidikan formal di Indonesia umum yang berupa kumpulan dari terdiri dari pendidikan dasar, hasil eksperimen. menengah dan tinggi, pada jenjang Menurut Nana Sudjana (2016: pendidikan dasar terdiri dari enam 22) hasil belajar adalah kemampuan-
PEDAGOGIK Vol. VII, No 1. Februari 2019 42
kemampuan yang dimiliki siswa guru karena dalam mata pelajaran setelah ia menerima pengalaman IPA siswa hanya sekedar menghafal belajarnya. Senada dengan itu Syah bukan memahami materinya. Hal ini dalam Priansa (2017: 79) terlihat pada waktu guru mengungkapkan bahwa hasil belajar memberikan refleksi dari ideal meliputi segenap ranah pembelajaran yang telah dilakukan, psikologis yang berubah sebagai siswa tidak dapat memaparkan akibat pengalaman dan proses manfaat dari pembelajaran tersebut. belajar peserta didik. Siswa juga belum dapat Dari penjelasan diatas, dapat mengaplikasikan materi sumber disimpulkan bahwa hasil belajar daya alam dalam kehidupan nyata. adalah sesuatu yang dicapai sebagai Hal ini terlihat ketika guru meminta hasil dari kegiatan belajar yang siswa menyebutkan contoh sikap dapat dilihat dari aspek kognitif, yang mencerminkan menjaga afektif, dan psikomotor yang sumber daya alam agar tidak cepat menyebabkan perubahan tingkah habis dalam kehidupan sehari-hari, laku pada diri peserta didik. tetapi hanya sebagian siswa yang Adapun indikator hasil belajar bisa memberikan contoh. Ketika dari aspek kognitifnya dalam guru selesai menjelaskan materi, penelitian adalah sebagai berikut: siswa diminta menjelaskan kembali 1) Pengetahuan (C1) materi tersebut, akan tetapi siswa 2) Pemahaman (C2) tidak dapat menjelaskannya, dan 3) Penerapan/ aplikasi (C3) siswa tidak dapat mengemukakan 4) Analisa (C4) pendapat tentang suatu konsep. Hal 5) Sintesa (C5) ini terlihat ketika guru memberikan 6) Evaluasi (C6) sebuah ilustrasi berupa cerita, siswa Berdasarkan hasil observasi diminta untuk mengemukakan siswa kelas IV di SDN Mangun Jaya pendapat tentang ilustrasi yang 01 Tambun Selatan dalam kegiatan diberikan guru, tetapi hanya sedikit pembelajaran pada mata pelajaran siswa yang dapat mengemukakan IPA, peneliti melihat hasil belajar pendapatnya. siswa masih rendah, hal itu dilihat Menurut Kurniasih dan Sani ketika guru menjelaskan materi (2017: 79) Model pembelajaran tentang Sumber Daya Alam (SDA). Student Facilitator and Explaining ini Siswa tidak mampu menguasai merupakan salah satu dari tipe materi pelajaran yang diberikan, hal pembelajaran kooperatif. Model ini terlihat pada saat guru pembelajaran ini melatih siswa memberikan pertanyaan “Apa yang untuk dapat mempresentasikan ide dimaksud dengan sumber daya atau gagasan mereka pada teman- alam?”. Hanya beberapa siswa yang temannya. Pendapat lain bisa menjawab, dan sebagian besar dikemukakan oleh Wahyudin (2017: siswa belum dapat menjawab 75) Student Facilitator and pertanyaan tersebut. Selain itu, Explaining adalah suatu model siswa tidak dapat memahami makna pembelajaran yang menampatkan materi yang telah disampaikan oleh siswa yang unggul sebagai tutor
PEDAGOGIK Vol. VII, No 1. Februari 2019 43
sebaya dan fasilitator bagi siswa dari siswa:, 5). Guru menerangkan lainnya. semua materi yang disajikan sebagai Menurut Shoimin (2014: 184) kesimpulan, dan menutup kegiatan Kelebihan model pembelajaran pembelajaran. Student Facilitator and Explaining Berdasarkan latar belakang yaitu sebagai berikut: masalah di atas, , maka peneliti 1) Materi yang disampaikan lebih memilih Penelitian Tindakan Kelas jelas dan konkret. (PTK) dengan judul “Upaya 2) Dapat meningkatkan daya serap Meningkatkan Hasil Belajar Siswa siswa karena pembelajaran dengan Model Pembelajaran dilakukan dengan demontrasi. Student Facilitator and Explaining 3) Melatih siswa untuk menjadi dalam Mata Pelajaran IPA pada guru karena siswa diberikan Siswa kelas IV SDN Mangun Jaya 01 kesempatan untuk mengulangi Tambun Selatan”. penjelasan guru yang telah dia dengar. II. Metode Penelitian 4) Memacu motivasi siswa untuk Penelitian yang dilakukan menjadi yang terbaik dalam adalah Penelitian Tindakan Kelas menjelaskan materi ajar. (PTK). Penelitian ini dilaksanakan di Mengetahui kemampuan siswa Sekolah Dasar Negeri Mangun Jaya dalam menyampaikan ide atau 01 yang beralamat di Jl. Raya gagasan. Mangun Jaya No.01, Kelurahan Dari penjelasan diatas, dapat Mangun Jaya, Kecamatan Tambun disimpulkan bahwa model Selatan, Kabupaten Bekasi, Jawa pembelajaran model pembelajaran Barat. Subyek penelitian adalah Student Facilitator and Explaining siswa kelas IV SDN Mangun Jaya 01 merupakan model pembelajaran Tambun Selatan dengan jumlah yang melatih siswa untuk siswa 27 orang yang terdiri dari 17 mendemontrasikan ide atau siswa laki-laki dan 10 siswa pendapat pada teman-temannya perempuan. yang bertujuan untuk meningkatkan penguasaan materi. Adapun teknis III. Hasil dan Pembahasan pelaksanaan model pembelajaran Pembahasan penelitian ini Student Facilitator and Explaining, didasarkan pada hasil penelitian yaitu : 1). Guru menyampaikan siklus I dan II. Pembahasan hasil kompetensi yang ingin dicapai dalam tersebut diperoleh dari tes untuk pembelajaran:, 2). Guru menjelaskan mengetahui hasil belajar siswa. materi pembelajaran secara garis Pada siklus I, peneliti besar:, 3). Siswa diberikan menerapkan model pembelajaran kesempatan untuk menjelaskan Student Facilitator and Explaining materi kepada siswa lainnya, yaitu peneliti menyampaikan misalnya melalui bagan atau peta kompetensi dan tujuan yang ingin konsep, dan proses ini bisa dilakukan dicapai, menjelaskan materi secara secara bergiliran:, 4). Guru garis besar, lalu membagi siswa menyimpulkan ide atau pendapat menjadi 5 kelompok berdasarkan
PEDAGOGIK Vol. VII, No 1. Februari 2019 44
daftar kelompok yang telah dibuat sudah menjawab dengan benar oleh peneliti, lalu peneliti walaupun masih ada beberapa siswa memberikan amplop berisi yang jawabannya salah. Indikator pertanyaan kepada setiap kelompok, Pemahaman (C2) sebesar 70,78 secara berkelompok siswa artinya indikator tersebut dalam mendiskusikan pertanyaan yang kategori yang baik, disebabkan diberikan peneliti. Sambil siswa karena siswa belum mampu berdiskusi, peneliti memanggil ketua menyelesaikan soal nomor 2,4,6 kelompok untuk mengambil nomor yaitu tentang contoh-contoh undian untuk maju pengelompokkan sumber daya alam mempresentasikan hasil diskusi, berdasarkan jenis dan sifatnya. kelompok yang mendapat nomor Maka pada siklus II peneliti lebih undian pertama akan menjadi banyak menjelaskan materi tentang narasumber dan menjelaskan materi contoh-contoh penelompokkan terlebih dahulu, peran peneliti disini sumber daya alam dan juga membimbing siswa melakukan pengelompokkanya berdasarkan diskusi serta menyimpulkan ide dan jenis dan sifatnya serta menjelaskan pendapat siswa. Setelah itu peneliti materi dengan lebih pelan-pelan memberikan penguatan materi agar siswa memperhatikan kepada siswa. Kemudian, peneliti pertanyaannya agar tidak membagikan soal evaluasi siklus I mengurangi poin penilaian. Untuk pada pertemuan kedua kepada indikator Penerapan (C3) sebesar setiap siswa dan dikerjakan secara 71,63 artinya indikator tersebut individu. dalam kategori yang baik, terlihat Pada siklus II, peneliti tetap pada soal nomor 7,8,9 hampir menerapakan model pembelajaran seluruh siswa telah dapat menjawab Student Facilitator and Explaining, soal dengan benar. Indikator Analisis yang membedakannya adalah (C4) sebesar 72,22 artinya indikator peneliti mengatur ulang kelompok tersebut dalam kategori yang baik, kerja siswa. Kelompok dibuat secara terlihat pada soal nomor 10-11 siswa heterogen berdasarkan hasil tes telah menjawab soal dengan benar, siklus I. Peneliti juga membuat walaupun masih ada beberapa siswa pertanyaan diskusi yang lebih yang menjawab salah. lalu untuk bervariasi, dan penjelasan materi indikator Evaluasi (C5) sebesar 71,60 lebih banyak. Pada siklus II diakhir artinya indikator tersebut dalam pertemuan kedua peneliti juga kategori yang baik, dikarenakan membagikan soal evaluasi siklus II siswa kurang memahami pertanyaan kepada setiap siswa untuk dari soal nomor 12-15, sehingga dikerjakan secara individu. pada saat menjawab soal tersebut Berdasarkan hasil tes jawaban siswa tidak lengkap dan evaluasi hasil belajar siswa di siklus I, dapat mengurangi poin penilaian. nilai indikator Pengetahuan (C1) Serta untuk indikator Mencipta (C6) sebesar 70,37 artinya indikator sebesar 74,07 artinya indikator tersebut dalam kategori yang baik, tersebut dalam kategori yang baik, terlihat pada soal nomor 1,2,5 siswa telihat pada soal nomor 13-14 siswa
PEDAGOGIK Vol. VII, No 1. Februari 2019 45
telah menjawab soal dengan benar, jawaban yang diberikan siswa telah hanya sebagian siswa yang benar dan lengkap sesuai menjawab salah. pertanyaan yang diberikan dan Setelah diterapkan siklus II, untuk indikator Mencipta (C6) nilai indikator Pengetahuan (C1) sebesar 79,63 artinya indikator sebesar 81,89 artinya indikator tersebut dalam kategori yang baik, tersebut dalam kategori yang sangat terlihat pada soal nomor 13-14 siswa baik, terlihat pada soal nomor 1,3,5 telah menjawab dengan benar. siswa sudah menjawab dengan Berdasarkan hasil tersebut benar. Indikator Pemahaman (C2) peneliti berhenti cukup sampai di sebesar 81,07 artinya indikator siklus II, hal ini dikarenakan indikator tersebut dalam kategori yang sangat keberhasilan hasil belajar siswa baik, karena siswa sudah mampu sudah tercapai, sehingga penelitian menjawab soal nomor 2,4,6 tentang tindakan kelas ini hanya contoh-contoh sumber daya alam dilaksanakan dalam dua siklus. berdasarkan sifat dan jenisnya. Peningkatan hasil belajar di Untuk indikator Penerapan (C3) atas, membuktikan bahwa model sebesar 80,66 artinya indikator pembelajaran Student Facilitator tersebut dalam kategori yang sangat and Explaining dapat meningkatkan baik, terlihat pada soal nomor 7,8,9 hasil belajar siswa pada mata hampir seluruh siswa telah dapat pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam menjawab soal dengan benar. (IPA) di SDN Mangun Jaya 01 Indikator Analisis (C4) sebesar 82,10 Tambun Selatan. Dengan kata lain artinya indikator tersebut dalam penelitian ini tercapai sesuai dengan kategori yang sangat baik, tujuan model pembelajaran Student ditunjukkan pada soal nomor 10-11 Facilitator and Explaining Shoimin siswa telah menjawab soal dengan (2014: 183) mengungkapkan model benar. Lalu untuk indikator Evaluasi pembelajaran Student Facilitator (C5) sebesar 82,72 artinya indikator and Explaining merupakan salah tersebut dalam kategori yang baik, satu tipe pembelajaran kooperatif karena pada soal nomor 12-15 pembelajaran Student Facilitator Tambun Selatan, diperoleh and Explaining dapat meningkatkan kesimpulan bahwa hasil belajar hasil belajar siswa dan pendapat lain siswa pada mata pelajaran Ilmu dikemukakan oleh Wahyudin (2017: Pengetahuan Alam (IPA) melalui 75), Student Facilitator and model pembelajaran Student Explaining adalah suatu model Facilitator and Explaining mengalami pembelajaran yang menempatkan peningkatan, hal ini dapat dilihat siswa unggul sebagai tutor sebaya dari peningkatan disetiap siklusnya. dan fasilitator bagi siswa lainnya. Pada siklus I hasil belajar siswa nilai rata-rata yang didapat sebesar 72 IV. Kesimpulan dengan persentase ketuntasan Berdasarkan hasil Penelitian klasikal mencapai 63%. Pada siklus II Tindakan Kelas (PTK) yang dilakukan hasil belajar siswa nilai rata-rata di kelas IV SDN Mangun Jaya 01 meningkat menjadi 81 dan
PEDAGOGIK Vol. VII, No 1. Februari 2019 46
persentase ketuntasan klasikal meningkat 80% mencapai nilai mencapai 85%. Hal ini dinyatakan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) ≥ bahwa hasil belajar siswa sudah 75 pada mata pelajaran Ilmu mencapai kriteria keberhasilan yang Pengetahuan Alam (IPA). ditetapkan yaitu hasil belajar siswa
Daftar Pustaka
Kurniasih, Imas dan Berlin Sani. 2017. Ragam Pengembangan Model
Pembelajaran Untuk Peningkatan Profesionalitas Guru. Jakarta : Kata Pena. Priansa, Donni Juni. 2017. Pengembangan Strategi dan Model Pembelajaran. Bandung : CV PUSTAKA SETIA. Shoimin, Aris. 2014. 86 Model Pembelajaran Inovatif Dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Siregar, Evelin dan Hartini Nara. 2014. Teori Belajar dan Pembelajaran. Bogor: Ghalia Indonesia. Sudjana, Nana. 2016. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Suprijono, Agus. 2015. Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: PUSTAKA PELAJAR Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group. Zarkasyi, Wahyudin. 2017. Penelitian Pendidikan Matematika. Bandung: PT Refika Aditama.