Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL JURNAL REVIEW

Mata Kuliah: Pembelajaran IPS DI MI/SD


Dosen Pengampu: Eka Yusnaldi, M.Pd

Disusun oleh:
NURUL FADILLAH
(0306161013)
PGMI-5/SEMESTER VI (Enam)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH


IBTIDAIYAH
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUMATERA UTARA
TAHUN AJARAN 2019
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’alamin. Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan rahmat
dan hidayah-Nya, serta nikmat kelapangan waktu dan kesehatan sehingga penulis dapat
menyelesaikan dengan baik tugas Critical Jurnal Review. Shalawat dan salam semoga tercurah
dan terlimpahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW, manusia mulia yang pernah berjalan
di atas muka bumi ini dan tidak ada akhlak yang lebih agung daripada beliau. Maka sungguh,
setiap perkataan beliau adalah inspirasi bagi kita dan setiap perbuatan beliau adalah sesuatu yang
harus kita teladani. Semoga kelak kita mendapatkan syafaatnya di hari akhir. Aamiin.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Pembelajaran IPS di MI/SD, Bapak Eka Yusnaldi, M.Pd., dan kepada segenap pihak yang telah
memberikan bantuan serta arahan selama penyusunan tugas CJR ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan CJR ini terdapat banyak kekurangan. Oleh
karena itu, penulis mengharapkankan kritik dan saran serta bimbingan dari para pembaca untuk
perbaikan di masa mendatang.

Medan, Mei 2019

Penulis
A. IDENTITAS JURNAL

1. Judul Jurnal : The Effectiveness of Concept Mapping on Social Skills of


Students in Social Learning of Elementary School
2. Nama Jurnal : Journal of Primary Education
3. Bulan, Tahun Terbit : April 2020
4. Penulis Jurnal : Dwi Setyowati, Samsudi dan Tri Joko Raharjo
5. E-mail : dwisetyowati94@gmail.com
6. Volume Jurnal :9
7. Nomor Jurnal :1
8. Halaman : 16-24

B. RINGKASAN JURNAL

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pencapaian keterampilan sosial siswa
yang berpengalaman dalam belajar menggunakan pemetaan konsep. Penelitian ini diharapkan
dapat meningkatkan kinerja guru dalam pembelajaran dengan melihat pendekatan yang tepat
untuk pembelajaran IPS (IPS). Jenis penelitian yang digunakan adalah metode penelitian
kuantitatif dalam bentuk desain kuasi-eksperimental dengan pre-test - post test control group
design. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa SD kelas IV di Pattimura Cluster, Genuk
Kecamatan, Kota Semarang. Sampel dipilih melalui teknik purposive sampling, sehingga dipilih
SDN Karangroto 03 kelas IVA sebagai kelompok eksperimen dan kelas IV B sebagai kelompok
kontrol. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik nontest yang meliputi pedoman
wawancara, pedoman observasi, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa;
metode pemetaan konsep secara efektif meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam
pembelajaran IPS di kelas IV SD, dengan pencapaian 2 indikator yaitu; (1) peningkatan
keterampilan sosial siswa adalah dalam kategori minimum media berdasarkan uji N-Gain di
kelas eksperimen. Hasil uji N-Gain di kelas eksperimen adalah 0,32 yang diklasifikasikan ke
dalam kategori sedang; dan (2) skor rata-rata untuk pemetaan konsep dalam minimum, kategori
sedang. Hasil dari pembuatan rata-rata konsep pemetaan oleh siswa 78% dalam kategori tinggi.
dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode pemetaan konsep secara efektif
meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD, dengan
pencapaian 2 indikator yaitu; (1) peningkatan keterampilan sosial siswa adalah dalam kategori
minimum media berdasarkan uji N-Gain di kelas eksperimen. Hasil uji N-Gain di kelas
eksperimen adalah 0,32 yang diklasifikasikan ke dalam kategori sedang dan (2) skor rata-rata
untuk pemetaan konsep dalam minimum, kategori sedang.

KATA KUNCI : Konsep Pemetaan, Pembelajaran Sosial, Keterampilan Sosial

PENDAHULUAN

Pelaksanaan pendidikan harus diperhatikan oleh semua pemangku kepentingan, baik dari
pemerintah, siklus pendidikan, dan itu masyarakat dalam rangka mencapai tujuan pendidikan.
Kualitas pendidikan dapat dicapai jika proses belajar mengajar berjalan dengan baik, efisien, dan
efektif. Terkait dengan pendidikan, dari berbagai macam mata pelajaran yang diajarkan di
Sekolah Dasar (SD) ilmu sosial belajar adalah salah satu mata pelajaran yang mempelajari ilmu-
ilmu sosial dari hubungan manusia dan interaksi mereka dengan aspek-aspek spasial atau
geografis. Realitas penerapan ilmu sosial masih jauh dari kata ideal. Ilmu Sosial (IPS) hanya
difokuskan pada menghafal beberapa materi. Hal ini karena peran guru dalam memberikan
pembelajaran kurang menarik. Penerapan ilmu sosial hanya terfokus pada peningkatan aspek
kognitif seperti menghafal materi dan memperbaiki pada buku teks sehingga ilmu sosial menjadi
pelajaran yang jenuh dan tidak dianggap penting oleh siswa.
Studi sosial adalah salah satu mata pelajaran layak dikuasai oleh siswa, terutama siswa di
tingkat SD. Dalam studi sosial belajar, siswa belajar untuk memahami setiap kenyataan sosial
dan masalah-masalah yang terjadi di masyarakat. Ilmu Sosial (IPS) belajar mengajak siswa untuk
menjadi manusia yang dapat berinteraksi dengan dan berinteraksi sosial dalam masyarakat.
Belajar yang meningkatkan keterampilan sosial dapat menjadi salah satu solusi sehingga tujuan
pembelajaran ilmu sosial yang dicapai. keterampilan sosial merupakan seperangkat perilaku
yang diperoleh melalui observasi, pemodelan, praktek dan umpan balik yang dipelajari dan
mengandung perilaku verbal dan nonverbal termasuk yang tepat, efektif, dan lebih interaktif
dalam memberi tanggapan.
Salah satu cara untuk mengajarkan sosial keterampilan dalam SD adalah melalui
pembelajaran dengan metode pemetaan konsep. Panjang, dan Carlson (2011) menyatakan bahwa
kesulitan siswa terletak pada kemampuan untuk mencatat dan menentukan hubungan antara
konsep-konsep. Untuk mengatasi hal ini dengan menggunakan teknik yang dapat membekali
siswa dengan keterampilan untuk menyimpan informasi yang diterima dalam memori jangka
panjang. Kesulitan dalam pengolahan dan informasi mengorganisir atau subjek di sekolah dapat
diatasi dengan menggunakan teknik pemetaan konsep.
Intany, Saptono, dan Retnoningsih (2016) dalam penelitiannya menggambarkan pencapaian
indikator keberhasilan, yaitu nilai rata-rata post-test untuk masing-masing kelas diklasifikasikan
sebagai cukup dan pencapaian indikator kemampuan berpikir analitis di masing-masing kelas ≥
50 %. Penelitian ini menyimpulkan bahwa kemampuan untuk berpikir analitis dapat
dikembangkan melalui pembelajaran kontekstual dengan peta konsep. Hayati (2013) dalam
penelitiannya menemukan bahwa strategi pembelajaran Peta Konsep dengan rata-rata 76.8 lebih
unggul Mind Map dengan rata-rata 74,2 di kelas VII Boyolali Negara Sekolah Tengah 2. Studi
menunjukkan bahwa pemetaan konsep memiliki pengaruh positif dalam meningkatkan variabel
dependen studi masing-masing.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan sebagaimana diatas peneliti ingin mengisi
kekosongan penelitian dengan menguji teori-teori yang berkaitan dengan belajar pemetaan
konsep terhadap keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran IPS di sekolah dasar. Cara untuk
membuat pemetaan konsep dalam penelitian ini adalah; (1) mengidentifikasi ide utama atau
prinsip-prinsip yang mencakup sejumlah konsep; (2) mengidentifikasi ide-ide sekunder atau
konsep yang dapat mendukung gagasan utama; (3) menentukan gagasan utama di tengah atau
puncak dari peta, kemudian mengurutkan konsep dari inklusif yang kurang inklusif; dan (4)
kelompok ide-ide sekunder di sekitar gagasan utama yang secara visual menunjukkan hubungan
antara ide-ide dan gagasan utama. Sebuah konsep inklusif ditempatkan di bagian atas atau atas
dan kemudian dihubungkan dengan garis-garis atau konjungsi.

METODE

Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dalam bentuk desain kuasi-
eksperimental. Desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pretest - post-test
control group design.
Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas empat di Pattimura Cluster Genuk
Kota Semarang yang terdiri dari 9 sekolah dasar. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian
ini digunakan purposive sampling dengan memilih 2 kelas sampel, alasan para peneliti
menentukan 2 kelas sampel adalah karena kedua kelas berasal dari sekolah yang sama,
terakreditasi A, dan diterapkan kurikulum 2013. Sampel dipilih SDN Karangroto 03, kelas IV A
sebanyak 40 siswa sebagai kelompok dan kelas IV eksperimen B yang berjumlah 41 siswa
sebagai kelompok kontrol.
Teknik pengumpulan data keterampilan sosial siswa dilakukan melalui teknik non-tes dalam
bentuk lembar observasi pra dan pasca, disertai dengan wawancara dan dokumentasi.
Data dianalisis dengan menggunakan rumus statistik sederhana untuk tes prasyarat yang
terdiri dari tes normalitas data dan uji data yang homogenitas. Selain itu juga menggunakan uji
beda rata-rata dan uji N-Gain.

HASIL PENELITIAN DAN DISKUSI


Kekuatan dalam penelitian ini ditemukan dalam proses kegiatan belajar yang dilakukan oleh
siswa. Kegiatan menciptakan pemetaan konsep merangsang siswa untuk lebih aktif, antusias,
kreatif dan konsep pemetaan diakui sangat efektif untuk meningkatkan keterampilan sosial
siswa dalam studi sosial. Efektivitas dapat dilihat dari hasil penelitian sebagai berikut:

A. UJI PRASYARAT
Adapun yang termasuk uji prasayarat ialah
Uji normalitas dimaksudkan untuk mengukur apakah data yang diperoleh memiliki distribusi
normal. Hipotesis yang diajukan adalah; H 0 = adalah; H 0 = Data sampel berasal dari populasi
yang terdistribusi normal; dan H 1 = data sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi H
1 = data sampel tidak berasal dari populasi yang terdistribusi H 1 = data sampel tidak berasal dari
populasi yang terdistribusi secara normal, dengan kriteria pengujian H 0 diterima jika Sig>
secara normal, dengan kriteria pengujian H 0 diterima jika Sig> secara normal, dengan kriteria
pengujian H 0 diterima jika Sig> 0,05.
Tes homogenitas dilakukan untuk menyelidiki apakah atau tidak itu adalah homogen pada
varians atau kelompok. pengujian hipotesis dilakukan pada tingkat signifikansi 5%. Jika
signifikansi lebih dari 0,05, maka dapat disimpulkan bahwa varians adalah sama (homogen),
tetapi jika signifikansi kurang dari 0,05, varians berbeda.
B. UJI HIPOTESIS
Rata-rata Uji Perbedaan Tes perbedaan rata-rata digunakan untuk menguji perbedaan
keterampilan sosial siswa antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen. Tes ini
menggunakan sample t-test independent.
Hasil pengamatan pre-test atau sebelum belajar di kelas kontrol dengan Heroes 'materi yang
diperoleh skor rata-rata 55, kemudian meningkat menjadi 61 dalam hasil pengamatan post-test
atau setelah belajar dengan Heroes' material. Sementara itu, hasil pengamatan pre-test atau
sebelum belajar menggunakan pemetaan konsep di kelas eksperimen dengan bahan Heroes'
diperoleh skor rata-rata 61, kemudian meningkat menjadi 72 dalam hasil pengamatan post-test
atau setelah belajar menggunakan konsep pemetaan.

B. N-GAIN UJI
Uji N-Gain untuk menentukan perbedaan peningkatan antara nilai pre-test dan post-test di
kelas eksperimen dan kontrol kelas. Berdasarkan uji ini, dapat dilihat persentase perolehan N-
Gain keterampilan sosial siswa. Di kelas kontrol, tidak ada siswa yang berada dalam kategori N-
Gain tinggi atau persentasenya 0%, sedangkan di kelas eksperimen siswa mencapai kategori
tinggi dari 5%. Siswa yang mencapai kategori sedang di kelas kontrol adalah 7%, sedangkan di
kelas eksperimen itu 30%. Siswa yang berada dalam kategori N-Gain yang cukup di kelas
kontrol pada 93%, sedangkan di kelas eksperimen itu adalah 65%. Di kelas kontrol, rata-rata
NGain adalah 0,21 dan berada dalam kategori cukup, sedangkan pada kelas eksperimen yang
NGain adalah 0,32 dan dalam kategori sedang. Hal ini menunjukkan bahwa perolehan
keterampilan sosial siswa di kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol, serta pencipta
efektivitas konsep pemetaan keterampilan sosial siswa yang dibuktikan dengan hasil kelas
eksperimen N-Gain dalam kategori sedang.

KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan, dapat disimpulkan bahwa itu
meningkatkan keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran IPS di kelas IV SD, dengan
pencapaian 2 indikator yaitu; peningkatan keterampilan sosial siswa adalah dalam media,
kategori minimum berdasarkan uji N-Gain di kelas eksperimen. Hasil uji N-Gain di kelas
eksperimen adalah 0,32 yang diklasifikasikan ke dalam kategori sedang, dan skor rata-rata untuk
pemetaan konsep adalah dalam kategori sedang minimum. Hasil dari pembuatan rata-rata konsep
pemetaan oleh siswa 78% dalam kategori tinggi.
CRITICAL JURNAL REVIEW

A. KELEBIHAN JURNAL
1. Tata cara penulisan dan isi abstrak sudah baik karena penulis dapat memberikan gambaran
menyeluruh mengenai kegiatan penelitian tentang Efektivitas Konsep Pemetaan pada
Keterampilan Sosial Siswa di Sosial Belajar dari Sekolah Dasar serta menjelaskan latar
belakang jurnal penelitian yang dibuat secara ringkas, tepat dan jelas.
2. Dalam pendahuluan , penulis memaparkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti
sebelumnya. Hal ini sebagai perbandingan apakah penelitian yang akan dilakukannya ini
telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya untuk mengetahui perbedaan dari yang penulis
teliti dan yang telah diteliti sebelumnya
3. Teori yang dibahas cukup lengkap karena memaparkan pendapat dari para ahli sebagai
penguat teori yang dibahas
4. Pada metodologi sudah dicantumkan teknik pengumpulan data, populasi, dan jumlah
sampel yang digunakan
5. Penyajian data sudah dalam bentuk kalimat dan table maupun diagram sehingga
mempermudah pembaca memahami isi dari hasil penelitian
6. Hasil penelitian sudah dibedakan berdasarkan poin yang diteliti
7. Dalam segi penulisan sudah sesuai dengan kaidah penulisan karya ilmiah dan kalimat yang
digunakan juga merupakan kalimat formal tetapi tetap mudah dipahami oleh para pembaca
8. Pada akhir penulisan, penulis membuat kesimpulan sehingga pembaca mengetahui apa
sebenarnya fokus penelitian jurnal ini
9. Pada penulisan judul jurnal sudah benar karena ditulis menggunakan huruf cetak dan tebal
(bold), juga penulisan nama penulis sudah benar karena terletak dibawah judul jurnal,
tanpa gelar, diawali huruf capital, dan tidak disingkat
10. Jurnal sudah cukup lengkap karena terdapat identitas jurnal (jenis jurnal, nomor jurnal,
penulis jurnal, tahun terbit jurnal, alamat dan alamat email penulis jurnal, juga terdapat
ISSN pada jurnal
B. KEKURANGAN JURNAL
1. Dalam segi peletakan kalimat masih berantakan sehingga pembaca kesulitan mengikuti alur
bacaan yang ditulis oleh peneliti
2. Pada hasil diskusi dijelaskan banyak tentang pengujian hasil penelitian, namun tidak
memaparkan bagaimana sebenarnya penghitungan dai pengujian tersebut
3. Pada table yang dicantumkan penulis, penulis tidak memberi gambaran melalui kalimat
sehingga pembaca mengerti untuk membaca table yang berisi hasil penelitian tersebut
4. Kesimpulan dalam jurnal ini terlalu singkat karena hanya berisi angka-angka hasil
penelitian

SARAN
Diharapkan untuk penelitian kedepanya dalam pemaparan hasil penelitian lebih jelas lagi
karena hasil penelitian merupakan perbandingan untuk mengetahui berhasil atau tidakkah
penelitian tersebut, sehingga jika dilakukan penelitian selanjutnya jurnal ini dpaat dijadikan
rujukan. Dalam segi peletakan kalimat agar lebih diperhatikan agar pembaca tidak salah
membaca dan memahami isi jurnal

Anda mungkin juga menyukai