Disusun oleh:
PGMI-1
NOVITA
( 0306162072 )
SUMATERA UTARA
MEDAN
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya saya dapat menyelesakan tugas critical book report untuk mata
kuliah“Pembelajaran IPS di MI/SD”.
Penulis
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Buku :
ISBN : 978-623-7160-10-6
3
BAB II
PEMBAHASAN
A. Ringkasan Buku
1. Bab I Pendahuluan
Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya.
Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersamaan dengan
sesamanya. Studi sosial merupakan suatu studi yang mengkaji
dan menelaah gejala-gejala serta masalah-masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan struktur kehidupan
manusia. Secara garis besar terdapat tiga sasaran pokok dari
perkembangan IPS, yaitu pengembangan aspek pengetahuan,
pengembangan aspek nilai dan kepribadiaan, dan perkembangan
aspek keterampilan.
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial yaitu : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya. IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun
sebagai sosial budaya. Dalam pembelajaran, IPS bertujuan untuk
mendidik dan memberi bekal.
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS dalam kegiatan
pembelajaran IPS lebih identik dengan kegiatan demonstrasi,
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
Integrated (Terpadu)
Istilah integrated identik dengan integrasi atau keterpaduan,
dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan berdasarkan
topic yang terkait.
Interaksi
Interaksi merupakan hubungan timbale balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan kelompok.
Kesinambungan dan perubahan
4
Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan
adat dan tradisi dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi
ke generasi berikutnya.
A. Pengertian Perencanaan
5
A. Keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena
itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif ,dan
menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya
adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan
mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi
professional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari
berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Beberapa jenis keterampilan, yaitu :
Keterampilan membuka pelajaran
Keterampilan menjelaskan
Keterampilan bertanya
Keterampilan memberi penguatan
Keterampilan menutup pelajaran
B. Strategi pembelajaran siswa aktif (Active Learning), yaitu :
Synergetic teaching (pengajaran sinergis)
Point-counterpoint
Information search (mencari informasi)
Card sort (sortir kartu)
The power of two (kekuatan dua kepala)
Jigsaw learning (belajar model jiksaw)
Everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru)
Index card match (mencari pasangan)
Metode ceramah
6
yang dijadikan refernsi untuk menambah wawasan dan sebagai sarana berfikir
untuk menyadari akan adanya tanda-tanda kekuasaan allah dan kebesaran allah
serta tunduk pada semua ketentuannya.sumber belajar akan menjadi bermakna
bagi mahasiswa maupun dosen apabila sumber belajar diorganisasi melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar, jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang
dan atau buku hanya sekedar tempat, benda orang atau buku yang tidak berarti
apa-apa.
B. Fungsi sumber belajar
Menurut wina sanjaya ada lima jenis fungsi pengembangan sumber belajar,
yaitu:
1. Fungsi riset dan teori
Ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber
sumber belajar.
2. Fungsi desain
Ialah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi mata-
mata pelajarannya ke dalam spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar.
3. Fungsi produksi dan penempatan
Ialah menjabarkan secara khusus sumber-sumber konkret dalam bentuk bahan-
bahan produk untuk sumber belajar.
4. Fungsi evaluasi dan seleksi
Ialah untuk menentukan atau menilai penerapan ( atau sejenis criteria) sumber-
sumber belajar oleh fungsi lain.
5. Fungsi organisasi dan pelayanan
Ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan informasi mudah
diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi para mahasiswa.
C. Komponen sumber belajar
Adapun komponen-komponen belajar dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tujuan, misi, dan fungsi belajar
2. Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar
3. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar.
D. Manfaat sumber belajar
1. Memberi pegalaman secara langsung
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan dapat terlihat secara
langsung
3. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
4. Dapat memberi suri tauladan yang baik.
7
Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa media juga dapat diartikan
sebagai sumber belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia
(guru/dosen) dan sumber bukan manusia yakni materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa-siswi mampu memperoleh pengetahuan
keterampilan atau sikap. Namun dalam pembahasan ini akan difokuskan pada
media sebagai sumber belajar bukan manusia.
Fungsi media , media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa-siswi baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat
terjadi.
Kelemahan dan keunggulan tiap-tiap media pembelajaran ips, pemilihan dan
penggunaaan media dalam proses belajar mengajar bagi seseorang pengajar
ataupun pendidik harus disadari bahwa; tidak ada satu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran tiap-tiap jenis media memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri, sehingga dalam pemilihan media harus senantiasa
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran
yang disajikan serta kegiatan belajar yang akan di laksanakan.
1. Tujuan
2. Sasaran didik
3. Karakteristik media yang bersangkutan
4. Waktu
5. Biaya
6. Ketersediaan
7. Konteks penggunaan
8. Mutu teknis
8
konseptual yang melukiskan prosedur yang terorganisasikan secara sistematisk
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.
B. Model-model pembelajaran IPS
1. Model pencapaian konsep
2. Model berfikir induktif
3. Model penelitian
4. Model memorisasi
5. Model investigasi kelompok
6. Model bermain peran
7. Model penelaahan yurisprudensi
8. Model inkuri sosial.
C. Kriteria Model Pembelajaran IPS
9
3. Menentukan tiundak lanjut hasil penilaian pembelajaran IPS MI.
Tes
Non tes
10
Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan
penilaian pembelajaran. Alat penilaian pembelajaran yang telajh valid untuk suatu
tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.
Silabus dan sisten penilaian IPS disusun berdarkan prisnsip yang berorientasi
pada pencapaian kompetensi. Sesuai prinsip tersebut maka silabus dan system
penilaian tersebut harus disusun sesuai dengan kebutuhan daerah / madrasah.
1. Kelemahan
2. Keunggulan
1. Pendahuluan
11
Menetapkan pencapaian indicator dari setiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar.
1. Tes
a) Tes lisan
Dalam tes ini siswa langsung berhadapan dengan pemberi tes atau penguji.
Soal di ajukan oleh pengujinya secara lisan dan di jawab secara lisan pula oleh
orang-orang yang di tes. Keuntungan tes lisan di antaranya mendekati kenyataan
dari kemampuan peserta tes karena jawabannya diberikan secara langsung.
Kelemahan tes lisan di anatarnya kurang efisien dalam penggunaan waktu.
b) Tes tulisan
Tes tertulis adalah bentuk tes yang paling banyak digunakan. Keutungan tes
tertulis anatar lain waktu yang digunakan sangat efisien, seluiruh peserta tes
12
memperoleh soal yang sama dan menerima beban tyes yang sama. Objektifitas
dapat terjamin, butir soal tes yang dibuat dapat mengungkapkan cukup luas
materi.
a. Tes subjektif
b. Tes objektif
Di dalam tes objektif jawaban sudah di arahkan, peserta tes cukup memberi
tanda pada tempat yang sudah di sediakan. Tes objektif dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut :
1. Benar-salah
2. Pilihan ganda
3. Menjodohkan
4. melengkapi
2. Non tes
1. Observasi
2. Daftar cek
3. Tema wicara
6. Rangkuman pengalaman
a. Pengantar
13
Penilaian merupakan serangakain kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menfasirkan data tentang prosesn dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa kroiteria atau hal-hal yang di perhatikan dalam penilaian,
yaitu sebagai berikut :
Menurut singer dalam buku etin mata ajar yang termasuk kelompok mata
ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih berorientasi pada gerakan dan
menekan pada reaksi-reaksi fisik.
Jenis tegihan penilaian ranah psikomotor, di;ihat dari caranya dapat
dibedakan menjadi dua cara yaitu, penilaian kelas dan penilaian berkala.
Penilaian kelas adalah penilaian yang dilaksanakan secara tyerpadu dengan
kegiatan pembelajaran. Kegiatan berkala atau ujian adalah penilaian yang
dilakukan secara berkala, tidak terus menerus dan hanya pada waktu tertentu saja.
14
6. Penerapan penilaian aspek afektif
15
D. Pengembangan Strategi Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI
Kata inovasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Innovation yang bermaknsa
segala hal yang baru atau pembaharuan. Kata inovasi dalam kamus besar bahasa
indonesia dimaknai sebagai pemasikan atau pengenalan hal-hal baru, penemuan
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya
(gagasan,metode,dan alat).
Menurut Van de Van inovasi merupakan suatu ide baru yang dapat
diaplikasikan dengan harapan dan dapat menghasilkan atay dapat memperbaiki
sebuah produk, proses maupun jasa.
Jadi manusia dapat menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
dikenal.
16
D. Karakteristik Inovasi IPS
A. e- Learning IPS
Proses keputusan inovasi IPS adalah proses yang dilalui individu melalaui dari
pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan degan keputusan setuju
terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovai,
implementasi inovasi, dan konvirmasi terhadap keputusan inovasu yang telah
diambil. Tahap proses keputusa inovasi terbagi menjadi beberapa tahap yaitu:
17
tahap pengetahuan, tahap bujukan, tahap keputusan, tahap implementasi, dan
tahap konfirmasi.
1. Guru
18
terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang
tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright,
1987)
2. Siswa
3. Kurikulum
19
hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti
dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya
akan berjalan searah.
4. Fasilitas
20
Setidakya terdapat empat jenis strategi inovasibsebagaimana dijelaskan
sa’ud keempat macam stategi inovasi pendidikan tersebut aitu: strategi fasilitatif,
strategi pendidikan, stategi pendidikan, stategi bujukan, dan strategi pelaksanaan.
BAB III
21
Pada cover ”Potret pembelajaran IPS” terlihat sangat, karena terdapat
warna yang cukup cantik dan membuat seseorang minat membacanya.
Penjelasan tentang hakikat pembelajaran IPS pada bab 1sudah dijelasakan
cukup jelas dan terdapat catatan kaki.
Dalam buku ini juga selalu mengkaitkan hadist dalam materi misalnya
pada hal 5 yang menjelaskan tentang hakikat pembelajaran IPS
Terdapat tabel-tabel dalam buku ini yang bertujuan agar pembaca dapat
lebih memahami konsep yang telah dipaparkan.
Terdapat daftar isi yang sesuai dan menggunakan referensi yang cukup
akurat.
Bahasa lebih mudah dipahami pembaca dan apabila terdapat bahasa asing
pada buku ini menggunakan kata miring.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Ilmu sosial atau IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampiloan sejarah, geografi,
sosiologi, antopologi, dan ekonomi. Ips juga meruoakan suatu program
22
pendidikan yang mencakup seluruh aspek sosial. Dengan kata lain ilmu sosial ini
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti,
sejarah, geografi, sosiologi, antopologi, dan ekonomi, ilmu politik, dan
sebagainya.
B. Saran
Dengan adanya critical book jurnal ini semoga kita semua dapat
memahami bagaimana cara mengetahui hakikat pembelajaran IPS untuk mrnjadi
yang lebih baik dan gunanya seorang guru juga harus bijak dalam mengajarkan
IPS pada tingkat pendidikan SD/MI agar pembelajaran IPS dapat berjalan
dengan menyenangkan dan menjadi pembelajaran yang efektif.
23