Anda di halaman 1dari 23

CRITICAL BOOK JURNAL

Makalah ini di ajukan untuk memenuhi tugas

Mata Kuliah: Pembelajaran IPS di MI/SD

Dosen Pengampu: Eka Yusnaldi, M.Pd

Disusun oleh:

PGMI-1

NOVITA

( 0306162072 )

PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUMATERA UTARA

MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan karunia-
Nya saya dapat menyelesakan tugas critical book report untuk mata
kuliah“Pembelajaran IPS di MI/SD”.

Critical Book Report adalah tugas yang mengharuskan seseorang untuk


megulas, meringkas, dan mengevaluasi buku secara kritis. Sehingga kita dapa
tmenguasai dan memahami isi dari buku lebih mendalam.

Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih


banyak kekurangan dalam penulisan”Critical Book Report ini. Oleh Karena itu,
dengan senang hati saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca demi
kesempurnaan tugas ini. Semoga Critical Book Report tentang “Potret Baru
Pembelajaran IPS ” ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan bagi penulis
sendiri khususnya.

Medan,21 Mei 2019

Penulis

2
BAB I

PENDAHULUAN

A. Identitas Buku :

Judul buku : Potret Baru Pembelajaran IPS

Penulis : Eka Yusnaldi, M.pd.

Editor : Dr. Usiono, MA dan Drs. Mahidin, M.Pd.

Penerbit : PERDANA PUBLISHING

Tahun penerbit : 2019

Kota penerbit : Medan

ISBN : 978-623-7160-10-6

Cetakan : Februari 2019

Jumlah halaman : 218 halaman.

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Ringkasan Buku

1. Bab I Pendahuluan
Hakikat IPS adalah telaah tentang manusia dan dunianya.
Manusia sebagai makhluk sosial selalu hidup bersamaan dengan
sesamanya. Studi sosial merupakan suatu studi yang mengkaji
dan menelaah gejala-gejala serta masalah-masalah sosial yang
berhubungan dengan perkembangan struktur kehidupan
manusia. Secara garis besar terdapat tiga sasaran pokok dari
perkembangan IPS, yaitu pengembangan aspek pengetahuan,
pengembangan aspek nilai dan kepribadiaan, dan perkembangan
aspek keterampilan.
IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang ilmu-ilmu
sosial yaitu : sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum,
dan budaya. IPS bertujuan untuk mengembangkan kemampuan
berfikir, sikap dan nilai peserta didik sebagai individu maupun
sebagai sosial budaya. Dalam pembelajaran, IPS bertujuan untuk
mendidik dan memberi bekal.
Prinsip-prinsip dasar pembelajaran IPS dalam kegiatan
pembelajaran IPS lebih identik dengan kegiatan demonstrasi,
dengan memperhatikan hal-hal berikut:
 Integrated (Terpadu)
Istilah integrated identik dengan integrasi atau keterpaduan,
dalam pembelajaran IPS dapat dilakukan dengan berdasarkan
topic yang terkait.
 Interaksi
Interaksi merupakan hubungan timbale balik antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok dan kelompok
dengan kelompok.
 Kesinambungan dan perubahan

4
Manusia di dalam kehidupan masyarakat terikat dengan
adat dan tradisi dalam masyarakat yang diwariskan dari generasi
ke generasi berikutnya.

2. Bab II Perencanaan pembelajaran IPS

A. Pengertian Perencanaan

Perencaan pembelajaran merupakan hal yang amat penting


agar praktisi pendidikan termasuk pendidik (guru/dosen).
Pentingnya persiapan mengajar adalah sebagai acuan
kelangsungan kegiatan, kelancaran proses kegiatan belajar, dan
sebagai alat feed back maupun untuk alat evaluasi.
Pembelajaran IPS berupaya mengembangkan pemahaman siswa
tentang cara individu dan kelompok hidup bersama serta
berinteraksi dengan lingkungannya.
B. Pengembangan Rencana Pembelajaran (RPP)
Dalam rangka mengimplementasikan program pembelajaran
yang sudah di tuangkan di dalam silabus, guru harus menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), RPP merupakan
pegangan bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran baik
dikelas, laboraturium, dan atau lapangan untuk setiap
kompetensi dasar.karena itu, sesuatu yang dituangkan di RPP
memuat hal-hal yang langsung berkaitan dengan aktivitas
pembelajaran dalam upaya pencapaian penguasaan suatu
kompetensi dasar.
Dalam menyusun RPP guru harus mencantumkan Standart
Kompetensi yang memayungi kompetensi dasar yang akan
disusun di RPPnya. Didalam RPP secara rinci harus memuat
tujuan pembelajaran, sumber belajar dan penilaian.
3. Bab III Keterampilan dasar pembelajaran IPS

5
A. Keterampilan dasar dalam pembelajaran IPS
Pembelajaran merupakan suatu proses yang kompleks dan
melibatkan berbagai aspek yang saling berkaitan. Oleh karena
itu, untuk menciptakan pembelajaran yang kreatif ,dan
menyenangkan, diperlukan berbagai keterampilan. Diantaranya
adalah keterampilan membelajarkan atau keterampilan
mengajar. Keterampilan mengajar merupakan kompetensi
professional yang cukup kompleks sebagai integrasi dari
berbagai kompetensi guru secara utuh dan menyeluruh.
Beberapa jenis keterampilan, yaitu :
 Keterampilan membuka pelajaran
 Keterampilan menjelaskan
 Keterampilan bertanya
 Keterampilan memberi penguatan
 Keterampilan menutup pelajaran
B. Strategi pembelajaran siswa aktif (Active Learning), yaitu :
 Synergetic teaching (pengajaran sinergis)
 Point-counterpoint
 Information search (mencari informasi)
 Card sort (sortir kartu)
 The power of two (kekuatan dua kepala)
 Jigsaw learning (belajar model jiksaw)
 Everyone is a teacher here (setiap orang adalah guru)
 Index card match (mencari pasangan)
 Metode ceramah

4. Bab IV Sumber Belajar


A. Pengertian sumber belajar
Sumber belajar ( learning resorce). Dalam website based-januari 1999, di
definisikan sebagai informasi yang disajikan dan di simpan dalam berbagi bentuk
media, yang dapat membantu mahasiswa dalam belajar sebagai perwujudan dari
kurikulum.pada pengertia lain sumber belajar dapat pula diartikan sebagai sesuatu

6
yang dijadikan refernsi untuk menambah wawasan dan sebagai sarana berfikir
untuk menyadari akan adanya tanda-tanda kekuasaan allah dan kebesaran allah
serta tunduk pada semua ketentuannya.sumber belajar akan menjadi bermakna
bagi mahasiswa maupun dosen apabila sumber belajar diorganisasi melalui satu
rancangan yang memungkinkan seseorang dapat memanfaatkannya sebagai
sumber belajar, jika tidak maka tempat atau lingkungan alam sekitar, benda, orang
dan atau buku hanya sekedar tempat, benda orang atau buku yang tidak berarti
apa-apa.
B. Fungsi sumber belajar
Menurut wina sanjaya ada lima jenis fungsi pengembangan sumber belajar,
yaitu:
1. Fungsi riset dan teori
Ialah menghasilkan dan mengetes pengetahuan yang bertalian dengan sumber
sumber belajar.
2. Fungsi desain
Ialah menjabarkan secara garis besar teori teknologi pendidikan berikut isi mata-
mata pelajarannya ke dalam spesifikasinya untuk dipakai sebagai sumber belajar.
3. Fungsi produksi dan penempatan
Ialah menjabarkan secara khusus sumber-sumber konkret dalam bentuk bahan-
bahan produk untuk sumber belajar.
4. Fungsi evaluasi dan seleksi
Ialah untuk menentukan atau menilai penerapan ( atau sejenis criteria) sumber-
sumber belajar oleh fungsi lain.
5. Fungsi organisasi dan pelayanan
Ialah untuk membuat atau menjadikan sumber-sumber dan informasi mudah
diperoleh bagi kegunaan fungsi yang lain serta pelayanan bagi para mahasiswa.
C. Komponen sumber belajar
Adapun komponen-komponen belajar dapat dibagi sebagai berikut:
1. Tujuan, misi, dan fungsi belajar
2. Bentuk, format, atau keadaan fisik sumber belajar
3. Pesan yang dibawa oleh sumber belajar
4. Tingkat kesulitan atau kompleksitas pemakaian sumber belajar.
D. Manfaat sumber belajar
1. Memberi pegalaman secara langsung
2. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan dapat terlihat secara
langsung
3. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru
4. Dapat memberi suri tauladan yang baik.

5. Bab V Media Pembelajaran


A. MEDIA PEMBELAJARAN IPS

7
Berdasarkan uraian di atas dapat diartikan bahwa media juga dapat diartikan
sebagai sumber belajar yang dikategorikan menjadi sumber dalam bentuk manusia
(guru/dosen) dan sumber bukan manusia yakni materi atau kejadian yang
membangun kondisi yang membuat siswa-siswi mampu memperoleh pengetahuan
keterampilan atau sikap. Namun dalam pembahasan ini akan difokuskan pada
media sebagai sumber belajar bukan manusia.
Fungsi media , media berfungsi untuk tujuan intruksi dimana informasi yang
terdapat dalam media itu harus melibatkan siswa-siswi baik dalam benak atau
mental maupun dalam bentuk aktifitas yang nyata sehingga pembelajaran dapat
terjadi.
Kelemahan dan keunggulan tiap-tiap media pembelajaran ips, pemilihan dan
penggunaaan media dalam proses belajar mengajar bagi seseorang pengajar
ataupun pendidik harus disadari bahwa; tidak ada satu media yang terbaik untuk
mencapai suatu tujuan pembelajaran tiap-tiap jenis media memiliki kelebihan dan
kekurangan sendiri-sendiri, sehingga dalam pemilihan media harus senantiasa
mempertimbangkan kecocokan ciri media dengan karakteristik materi pelajaran
yang disajikan serta kegiatan belajar yang akan di laksanakan.

Adapun kriteria pemilihan media

1. Tujuan
2. Sasaran didik
3. Karakteristik media yang bersangkutan
4. Waktu
5. Biaya
6. Ketersediaan
7. Konteks penggunaan
8. Mutu teknis

6. Bab VI Komponen Model Pembelajaran Ips

A. Pengertian dan Komponen Model Pembelajaran IPS


Istilah “model” memiliki berbagai pengertian. Pertama model diartikan
sebagai kerangka konseptual yang digunakan dalam melakukan sesuatu atau
kegiatan sebagai pedoman dalam melaksanakn suatu kegiatan.
Dalam uraian selanjutnya, istilah model digunakan untuk menunjukkan
pengertian yang pertama sebagai kerangka konseptual. Atas dasar pemikiran
tersebut, yang dimaksud dengan “model pembelajaran” adalah kerangka

8
konseptual yang melukiskan prosedur yang terorganisasikan secara sistematisk
dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar
tertentu.
B. Model-model pembelajaran IPS
1. Model pencapaian konsep
2. Model berfikir induktif
3. Model penelitian
4. Model memorisasi
5. Model investigasi kelompok
6. Model bermain peran
7. Model penelaahan yurisprudensi
8. Model inkuri sosial.
C. Kriteria Model Pembelajaran IPS

7. Bab VII Penilaian Pembelajaran IPS

A. Pengertian,lingkup, fungsi dan tujuan penilana pembeljaran IPS

1. Pengertian penilaian pembelajaran IPS

Penilaian pembelajaran IPS adalah proses memberikan atau menentukan


niali kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Proses penilaian ini
dapat berlamngsung dalam bentuk interprestasi yang diakhiri dengan judgement.
Interprestasi judgement merupakan tema penilaian pembelajaran IPS yang
mengaplikasikan adanya suatu perbandingan anatar kriteria dan kenyataan dalam
konteks situasi tertentu.

2. Fungsi penilaian pembelajaran IPS

1. Alat untuk mengetahui tercaoai tudaknya tujuan intruksional.

2. Umpan balik bagi perbaikan proses belajar mengajar.

3. Dasar dalam menuyusun laporan kemajuan belajar mahasiwa kepada orang


tunanya.

3. Tujuan penilan pembelajaran IPS

1. Mendeskripsi kecakapan belajar para mahasiswa sehungga dapat diketahui


kelebihan dan kekurangan dalam berbagai bidang studi.

2. Mengetahui keberhasilan proses pendidikamn dan pengajaran disekolah.

9
3. Menentukan tiundak lanjut hasil penilaian pembelajaran IPS MI.

4. Memberikan pertanggung jawaban dari pihak sekolah kepada pihak-pihak


yang berkepentingan.

B. Jenis, teknik dan pelaksanaan penilaian pembelajaran IPS

1. Jenis-jenis penilaian dalam pembelajaran IPS

a. Penilaian pembelajaran pormatif

b. Penilaian pembelajaran sumantif

c. Penilaian pembelajaran IPS diagnostic

d. Penilaian pembelajaran IPS selektif

e. Penilaian pembelajaran IPSpenempatan

2. Teknik penilaian dalam pembelajaran IPS

 Tes

 Non tes

3. Pelaksanaan penilaian pembelajaran IPS

 Cara pertama menggunakan system huruf.

 Cara kedua ialah dengan menggunakan system angk

C. Prinsip dan prosedur penilaian pembelajaran IPS

1. Merumuskan atau mempertegas tujuan-tujuan pengajaran.

2. Mengkaji kembali materi-materi berdasarkan kurikulum dan silabus


pelajaran.

3. Menyusun alat-alat penilaian pembelajaran IPS

4. Menggunakan hasil-hasil penilaian IPS sesuai dengan tujuan penialan


tersebut.

D. Kualitas alat penilaian pembelajaran IPS

10
Validitas tidak berlaku universal sebab bergantung pada situasi dan tujuan
penilaian pembelajaran. Alat penilaian pembelajaran yang telajh valid untuk suatu
tujuan tertentu belum otomatis akan valid untuk tujuan yang lain.

E. Kisi-kisi penilaian pembelajaran IPS

Silabus dan sisten penilaian IPS disusun berdarkan prisnsip yang berorientasi
pada pencapaian kompetensi. Sesuai prinsip tersebut maka silabus dan system
penilaian tersebut harus disusun sesuai dengan kebutuhan daerah / madrasah.

F. Kelemahan dan keunggulan tiap-tiap jenis penilaian

1. Kelemahan

 Dapat mengganggu obyektivitas hasil tes.

 Dapat menggangu jawaban tes yang telah diberikan

 Memerlukan waktu yang sangat lama sehingga tidak ekonomis

2. Keunggulan

 Lebih dapat menilaia kepribadian dan isis pengetahuan seseorang karena


dilakukan dengan tatap muka.

 Dapat mengetahui apa yang tersurat dan tersirat

 Dapat mengetahui bidang yang dikuasai dan di senangi

G. Penyususnan instrument penilaian dalam pembelajaran IPS

1. Pendahuluan

Salah satu tujuan evaluasi adalah menghasilkan infirmasi yang dapat


dijadikan sebagai dasar pengabilan keputusan, penyempurnaan kebijakan, maupun
penyususnan program berikjutnya. Agar informasi dapat berfingsi secara
maksimal,informasi yang dihasilkan harus komperhensif, valis, realible, serta
tepat waktu dalam penyampaian.

2. Langkah-langkah penyususnan instrument penialaian

11
 Menetapkan pencapaian indicator dari setiap standar kompetensi dan
kompetensi dasar.

 Melakukan pemetaan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan pencapaian


inidikator.

 Pemilihan instrument dalam penialian dalam pembelajaran IPS

 Penyusunan instrument penilan dalam pembelajaran IPS

8. Bab VIII Evaluasi Pembelajkaran

A. Jenis-jenis evaluasi pembelajaran IPS

Istilah penilaian hanya merujuk pada proses memperoleh informasi yang


rekevan untuk tujuan yang di kemukakan mengenai pembuatan keputusan dalam
pendidikan, dan bukan hanya berupa alat untuk memperoleh informasi. Dalam hal
ini dosen dapat menggunakan cara formal dan non formal yang dapat di jadikan
alat untuk memperoleh informasi. Cara tersebut seharusnya digunakan oleh dosen
sesuai dengan tujuan yang akan di capai.
Evaluasi adalah proses untuk menimbang kebaikan dari kinerja mahasiswa.
Pelaksanaan penilaian IPS telah mengalami perluasan. Penekanan secara khusus
di arah kan pada apa yang di sebut sebagai keterampilan dasar. Berikut ini adalah
bentuk-bentuk alat ukur yag dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan siswa.

1. Tes

a) Tes lisan

Dalam tes ini siswa langsung berhadapan dengan pemberi tes atau penguji.
Soal di ajukan oleh pengujinya secara lisan dan di jawab secara lisan pula oleh
orang-orang yang di tes. Keuntungan tes lisan di antaranya mendekati kenyataan
dari kemampuan peserta tes karena jawabannya diberikan secara langsung.
Kelemahan tes lisan di anatarnya kurang efisien dalam penggunaan waktu.

b) Tes tulisan
Tes tertulis adalah bentuk tes yang paling banyak digunakan. Keutungan tes
tertulis anatar lain waktu yang digunakan sangat efisien, seluiruh peserta tes

12
memperoleh soal yang sama dan menerima beban tyes yang sama. Objektifitas
dapat terjamin, butir soal tes yang dibuat dapat mengungkapkan cukup luas
materi.

a. Tes subjektif

Di dalam tes ini jawaban yang diberikan tidak diarahkan, melainkan


sepenuhnya di berikan kebebasan dalam menggunakan kalimat.

b. Tes objektif

Di dalam tes objektif jawaban sudah di arahkan, peserta tes cukup memberi
tanda pada tempat yang sudah di sediakan. Tes objektif dapat dikelompokkan
menjadi sebagai berikut :

1. Benar-salah

2. Pilihan ganda

3. Menjodohkan

4. melengkapi

2. Non tes

Beberapa bentuk alat evaluasi non tes di antaranya sebagai berikut :

1. Observasi

2. Daftar cek

3. Tema wicara

4. Catatan harian hasil karya siswa

5. Hasil karya siswa

6. Rangkuman pengalaman

7. Dagtar catatan harian

3. Penilaian berbasis kelas

a. Pengantar

13
Penilaian merupakan serangakain kegiatan untuk memperoleh,
menganalisis, dan menfasirkan data tentang prosesn dan hasil belajar siswa yang
dilakukan secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi
yang bermakna dalam pengambilan keputusan.
Ada beberapa kroiteria atau hal-hal yang di perhatikan dalam penilaian,
yaitu sebagai berikut :

a. Penilaian harus mencakup tiga aspek kemampuasn yaitu, pengetahuan sikap


dan keterampilan.

b. Menggunakan berbagai kegiatan ketika kegiatan belajar sedang


berlangsung.

c. Pemilihan alat dan jenis penilaian berdasarkan rumusan indiator hasil


belajar.

d. Mengacu pada tujuan dan fungsi penilaian.

e. Alat penilaian harus mendorong kemapuan penalaran.

f. Mengacu pada prinsip diferensiasi atau keberagaman kemampuan siswa.

g. Tidak bersifat doskriminasi, melainkan adil bagi semua siswa.


4, Penerapan penilaian aspek kognitif

Aspekkognitif berhungan dengan kemampuan berfukir termasuk


didalamnya kemampuan memahami, menghapal, mengaplikasikan, menganalisis,
mensitesis, dankemampuan mengvaluasi.

5. Penerapan penilaian aspek psikomotorik

Menurut singer dalam buku etin mata ajar yang termasuk kelompok mata
ajar psikomotor adalah mata ajar yang lebih berorientasi pada gerakan dan
menekan pada reaksi-reaksi fisik.
Jenis tegihan penilaian ranah psikomotor, di;ihat dari caranya dapat
dibedakan menjadi dua cara yaitu, penilaian kelas dan penilaian berkala.
Penilaian kelas adalah penilaian yang dilaksanakan secara tyerpadu dengan
kegiatan pembelajaran. Kegiatan berkala atau ujian adalah penilaian yang
dilakukan secara berkala, tidak terus menerus dan hanya pada waktu tertentu saja.

14
6. Penerapan penilaian aspek afektif

Popham dalam Anderson mengatakan bahwa ramah afektif menentukan


keberhasilan belajar seseorang. Ranah afektif sangat menentukan keberhasilan
seorang peserta didik untuk mencapai ketuntasan dalam proses pembelajaran.
Seorang poesrta didik yang tidak memiliki minat atau jkarater terhadapa mata ajar
tertentu. Maka akan kesulitan utnuk mencapai ketuntasanbelkajar secar maksimal.
Sedangkan perta didik yang memilki minat atau karakter terhadap mata ajar, maka
hal ini akan sangat membantu untuk mencapai ketuntuntasan pembelajaran secara
maksimal.

9. Bab IX Tujuan Pembelajaran IPS Bernuansa Paikemi

A. Karakteristik Tujuan Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

Tujuan pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI merupakakan tujuan


pembelajaran IPS yang dilaksanakan dengan menyertakan suasana yang
mendorong untuk pembelajaran yang aktif, inovati, kreatif, efektif,
menyenangkan, dan Islami.

B. Penyusunan Tujuan Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI


Tujuan pembelajaran IPS MI bernuansa PAKEMI merupakan pengembangan
tujuan pembelajaran IPS MI dengan menambahkan dan menyetarakan suasana
yang mendorong untuk aktif dan inovatis serta kreatif. Tujuan ini bermula dari
keinginan masyarakat terhadap peserta didik yang belajar di MI dengan cara
memahami, menghayati, meyakini, dan mengamalkan ajaran Islam sehingga
menjadi manusia muslim yang beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT dan
berakhlak mulia,
C. Strategi Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

Startegi dlam pembelajaran IPS pada PAIKEMI dapat menggunakan cara


seperti penyajian dan penyampaian materi dapat berupa ceramah, tanya jawab,
diskusi kerja kelompok, karya wisata, sosio drama, dan lainnya. Aspek-aspek
dalam pembelajaran IPS menjadi sasaran, yang meliputi pembinaan konsep,
pengembangan generalisasi pada pengajaran IPS, mengembangkan keterampilan,
menanamkan nilai dan sikap, mengembangkan inkuiri dan kemampuan berfikir.

15
D. Pengembangan Strategi Pembelajaran IPS Bernuansa PAIKEMI

Implementasi pembelajaran IPS bernuansa PAIKEMI dapat dilihat dari


Perencanaan Instruksional, mencoptakan wadah dan fasilitas atau lingkungan
yang mengandung terciptanya pembelajaran, menggerakan dan membangkitkan
atau memotivasi belajar, supervisi dan pengawasan , dan penilitan yang bersifat
penafsiran.

10. Bab X Inovasi IPS

A. Pengertian Inovasi IPS

Kata inovasi berasal dari bahasa Inggris yaitu Innovation yang bermaknsa
segala hal yang baru atau pembaharuan. Kata inovasi dalam kamus besar bahasa
indonesia dimaknai sebagai pemasikan atau pengenalan hal-hal baru, penemuan
baru yang berbeda dari yang sudah ada atau sudah dikenal sebelumnya
(gagasan,metode,dan alat).

Menurut Van de Van inovasi merupakan suatu ide baru yang dapat
diaplikasikan dengan harapan dan dapat menghasilkan atay dapat memperbaiki
sebuah produk, proses maupun jasa.

B. Tujuan Inovasi IPS


 Pembaharuan pendidikan sebagai tanggapan baru terhadap masalah-masalah
pendidikan.
 Upaya mengembangkan pendidikan yang lebih efektif dan ekonomi

Jadi manusia dapat menciptakan sesuatu yang baru yang sebelumnya tidak
dikenal.

C. Prinsip-prinsip Inovasi IPS


1. Inovasi memerlukan analisis berbagai kesempatan dan kemungkinan yang
terbuka artinya inovasi hanya dapat terjadi apabila mempunyai kemampuan
analisis.
2. Inovasi bersifat konseptual dan perseptual yaitu yang bermula dari keinginan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang dapat diterima oleh masyarakat.
3. Inovasi harus dimulai dari yang kecil dan inovasi diarahkan pada kemimpinan
atau kepoloporan.

16
D. Karakteristik Inovasi IPS

Hal yang menjadi karakteristik inovasi sebagaimana dijelaskan oleh Roger


yang dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya penerimaan Inovasi. Kelima
karakteristik inovasi tersebyt diantaranya keuntungan yang relatif, kompatibel,
kompleksitas, triabilitas dan dapat diamati.

11. Bab XI Inovasi Pembelajaran IPS

A. e- Learning IPS

E-learning adalah pembelajaran yang menggunakan jasa abntuan, perangakat


elektronik khususnya pernagkat komputer. E-learning sering disebut pula dengan
online course. Karakteristik e-learning yaitu: memiliki sumber yang sangat
banyak, menyediakan berbagai jenis media, menitik beratkan pada independensi,
memungkinkan penggunaan yang meluas, memungkinkan akses yang sangat
cepat. E-learning memiliki kelebihan dan kekurangan yaitu: tersedia fasilitas e-
moderating dimana guru dan siswa dapat berkomunikasi secara mudah melalui
fasilitas internet secara reguler atau kapan saja kegiatan berkomunikasi itu
diakukan dengan tanpa diabatsi oleh jarak, temapat dan waktu. Manfaat e-learning
adalah meningkatkan produktivitas, menciptkan nilai pada organisasi, efesiensi,
fleksibel dan interaktif. Adapaun faktor yang mempengaruhi dalam pemanfatana
e-learning adalah anallisis kebutuhan, rancangan instruksional, tahapan
pengembangan, tahapan pelaksanaan. Faktor pendukung pembelajaran melalui e-
learning yaitu institusi, masyarakat, guru, siswa, teknologi dan hybrid learning.

B. proses keputusan inovasi IPS

Proses keputusan inovasi IPS adalah proses yang dilalui individu melalaui dari
pertama tahu adanya inovasi, kemudian dilanjutkan degan keputusan setuju
terhadap inovasi, penetapan keputusan menerima atau menolak inovai,
implementasi inovasi, dan konvirmasi terhadap keputusan inovasu yang telah
diambil. Tahap proses keputusa inovasi terbagi menjadi beberapa tahap yaitu:

17
tahap pengetahuan, tahap bujukan, tahap keputusan, tahap implementasi, dan
tahap konfirmasi.

C. proses inovasi pendidikan IPS

Proses inovasi pendidikan IPS adalah serangakai aktivitass yang dilakukan


oleh individu atau organisasi, melalui sadar tahu adanaya inovasi sampai
menerapkan atau implementasi inovasi pendidikan. Medel proses inovasi
pendidkan yaitu model proses inovasi yang berorientasi pada individu dan model
proses inovasi yang berorintasi pada organisasi.

12. Bab XII Sasaran Inovasi IPS

1. Guru

Guru sebagai ujung tombak dalam pelaksanaan pendidikan merupakan


pihak yang sangat berpengaruh dalam proses belajar mengajar. Kepiawaian dan
kewibawaan guru sangat menentukan kelangsungan proses belajar mengajar di
kelas maupun efeknya di luar kelas. Guru harus pandai membawa siswanya
kepada tujuan yang hendak dicapai. Ada beberapa hal yang dapat membentuk
kewibawaan guru antara lain adalah penguasaan materi yang diajarkan, metode
mengajar yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa, hubungan antar individu,
baik dengan siswa maupun antar sesama guru dan unsur lain yang terlibat dalam
proses pendidikan seperti adminstrator, misalnya kepala sekolah dan tata usaha
serta masyarakat sekitarnya, pengalaman dan keterampilan guru itu sendiri.

Dengan demikian, maka dalam pembaharuan pendidikan, keterlibatan guru


mulai dari perencanaan inovasi pendidikan sampai dengan pelaksanaan dan
evaluasinya memainkan peran yang sangat besar bagi keberhasilan suatu inovasi
pendidikan. Tanpa melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan
menolak inovasi yang diperkenalkan kepada mereka. Hal ini seperti diuraikan
sebelumnya, karena mereka menganggap inovasi yang tidak melibatkan mereka
adalah bukan miliknya yang harus dilaksanakan, tetapi sebaliknya mereka
menganggap akan mengganggu ketenangan dan kelancaran tugas mereka. Oleh
karena itu, dalam suatu inovasi pendidikan, gurulah yang utama dan pertama

18
terlibat karena guru mempunyai peran yang luas sebagai pendidik, sebagai orang
tua, sebagai teman, sebagai dokter, sebagi motivator dan lain sebagainya. (Wright,
1987)

2. Siswa

Sebagai obyek utama dalam pendidikan terutama dalam proses belajar


mengajar, siswa memegang peran yang sangat dominan. Dalam proses belajar
mengajar, siswa dapat menentukan keberhasilan belajar melalui penggunaan
intelegensia, daya motorik, pengalaman, kemauan dan komitmen yang timbul
dalam diri mereka tanpa ada paksaan. Hal ini bisa terjadi apabila siswa juga
dilibatkan dalam proses inovasi pendidikan, walaupun hanya dengan mengenalkan
kepada mereka tujuan dari pada perubahan itu mulai dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan, sehingga apa yang mereka lakukan merupakan tanggung
jawab bersama yang harus dilaksanakan dengan konsekuen. Peran siswa dalam
inovasi pendidikan tidak kalah pentingnya dengan peran unsur-unsur lainnya,
karena siswa bisa sebagai penerima pelajaran, pemberi materi pelajaran pada
sesama temannya, petunjuk, dan bahkan sebagai guru. Oleh karena itu, dalam
memperkenalkan inovasi pendidikan sampai dengan penerapannya, siswa perlu
diajak atau dilibatkan sehingga mereka tidak saja menerima dan melaksanakan
inovasi tersebut, tetapi juga mengurangi resistensi seperti yang diuraikan
sebelumnya.

3. Kurikulum

Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah meliputi


program pengajaran dan perangkatnya merupakan pedoman dalam pelaksanaan
pendidikan dan pengajaran di sekolah. Oleh karena itu kurikulum sekolah
dianggap sebagai bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam proses belajar
mengajar di sekolah, sehingga dalam pelaksanaan inovasi pendidikan, kurikulum
memegang peranan yang sama dengan unsur-unsur lain dalam pendidikan. Tanpa
adanya kurikulum dan tanpa mengikuti program-program yang ada di dalamya,
maka inovasi pendidikan tidak akan berjalan sesuai dengan tujuan inovasi itu
sendiri. Oleh karena itu, dalam pembaharuan pendidikan, perubahan itu

19
hendaknya sesuai dengan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti
dengan pembaharuan pendidikan dan tidak mustahil perubahan dari kedua-duanya
akan berjalan searah.

4. Fasilitas

Fasilitas, termasuk sarana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan


dalam proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Dalam
pembahruan pendidikan, tentu saja fasilitas merupakan hal yang ikut
mempengaruhi kelangsungan inovasi yang akan diterapkan. Tanpa adanya
fasilitas, maka pelaksanaan inovasi pendidikan akan bisa dipastikan tidak akan
berjalan dengan baik. Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar merupakan hal
yang esensial dalam mengadakan perubahan dan pembahruan pendidikan. Oleh
karena itu, jika dalam menerapkan suatu inovasi pendidikan, fasilitas perlu
diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah, bangku, meja dan
sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat

Dalam menerapakan inovasi pendidikan, ada hal yang tidak secara


langsung terlibat dalam perubahan tersebut tapi bisa membawa dampak, baik
positif maupun negatif, dalam pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat
secara langsung atau tidak langsung, sengaja maupun tidak, terlibat dalam
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan dalam pendidikan sebenarnya
mengubah masyarakat menjadi lebih baik terutama masyarakat di mana peserta
didik itu berasal. Tanpa melibatkan masyarakat sekitarnya, inovasi pendidikan
tentu akan terganggu, bahkan bisa merusak apabila mereka tidak diberitahu atau
dilibatkan. Keterlibatan masyarakat dalam inovasi pendidikan sebaliknya akan
membantu inovator dan pelaksana inovasi dalam melaksanakan inovasi
pendidikan.

13. Bab XIII Strategi Dan Model Inovasi Pembelajaran

A. Strategi Inovasi Pembelajaran

20
Setidakya terdapat empat jenis strategi inovasibsebagaimana dijelaskan
sa’ud keempat macam stategi inovasi pendidikan tersebut aitu: strategi fasilitatif,
strategi pendidikan, stategi pendidikan, stategi bujukan, dan strategi pelaksanaan.

B. penerapan strategi inovasi pendidikan IPS

Langak dalam meneraspkan inovasi pendidikan khususnya dilembaga


pendidikan yaitu: membuat rumusan inovasi, penggunaan metode, penggunaan
berbagai alternatif pilihan, penggunaan data invormsi. Penggunaan data tambahan,
,anfaat pengalaman dari lemabaga lain, bertindak secara positif untuk
mendapatkan kepercayaan, ciptakan kepemimpinan yang efektif dan menacari
jawaban atas beberapa pertanyaan dasar tenta g inovasi.

C. model inovasi IPS

Model adalah upaya untuk mengkongkretkan sebuah teori sekaligus juga


merupakan sebuah analogi dan represensi dari variabel-variabel yang terdapat
didalam teori tersebut. Adapun beberapan model inovasi yaitu model konfigurasi,
model penelitian,pengebangan dan difusi, mpdel pengembangan organisasi.

BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan Buku Potret Baru Pembelajaran IPS

21
 Pada cover ”Potret pembelajaran IPS” terlihat sangat, karena terdapat
warna yang cukup cantik dan membuat seseorang minat membacanya.
 Penjelasan tentang hakikat pembelajaran IPS pada bab 1sudah dijelasakan
cukup jelas dan terdapat catatan kaki.
 Dalam buku ini juga selalu mengkaitkan hadist dalam materi misalnya
pada hal 5 yang menjelaskan tentang hakikat pembelajaran IPS
 Terdapat tabel-tabel dalam buku ini yang bertujuan agar pembaca dapat
lebih memahami konsep yang telah dipaparkan.
 Terdapat daftar isi yang sesuai dan menggunakan referensi yang cukup
akurat.
 Bahasa lebih mudah dipahami pembaca dan apabila terdapat bahasa asing
pada buku ini menggunakan kata miring.

B. Kekurangan Buku Potret Baru Pembelajaran IPS.

 Pada buku ini terdapat catatan kaki yang tidak konsisten.


 Pada buku ini tidak terdapat kesimpilan pada setiap babnya.
 Pada buku ini tidak rapi dalam penulisan rata kanan dan kiri.
 Pada buku ini tidak konsisten dalam penulisan halaman. Contohnya pada
bab 3 halaman 33.
 Ada bahasa asing yang tidak dibuat miring misalnya pada kata index card
match pada hal 50.
 Penulis tidak mencantumkan riwayat hidup nya pada buku ini.

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Ilmu sosial atau IPS adalah suatu bahan kajian yang terpadu yang
merupakan penyederhanaan, adaptasi, seleksi, dan modifikasi yang
diorganisasikan dari konsep-konsep dan keterampiloan sejarah, geografi,
sosiologi, antopologi, dan ekonomi. Ips juga meruoakan suatu program

22
pendidikan yang mencakup seluruh aspek sosial. Dengan kata lain ilmu sosial ini
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari jumlah mata pelajaran seperti,
sejarah, geografi, sosiologi, antopologi, dan ekonomi, ilmu politik, dan
sebagainya.

B. Saran

Dengan adanya critical book jurnal ini semoga kita semua dapat
memahami bagaimana cara mengetahui hakikat pembelajaran IPS untuk mrnjadi
yang lebih baik dan gunanya seorang guru juga harus bijak dalam mengajarkan
IPS pada tingkat pendidikan SD/MI agar pembelajaran IPS dapat berjalan
dengan menyenangkan dan menjadi pembelajaran yang efektif.

23

Anda mungkin juga menyukai