Anda di halaman 1dari 15

CRITICAL JURNAL REVIEW

Dosen Pengampu : Dr. Joharis, M.Pd.

Nama Mahasiswi : Fatiya Cahya

Kelas : Reguler D

NIM : 2202411007

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN BAHASA INDONESIA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

TAHUN AJARAN 2020/2021


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT.karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat
menyelesaikan tugas “Critical Jurnal Review” dengan baik. Adapun tujuan penulisan
“Critical Jurnal Review” ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Literasi Bahasa
Indonesia. Dengan membuat tulisan ini, penulis harapkan pembaca dapat memahami isi yang
penulis tulis.

Dalam penyelesaian laporan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun “Critical Jurnal
Review” ini, karena berkat dari berbagai pihak yang telah membantu penulis menyusun
“Critical Jurnal Review” dengan baik.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini belum sempurna. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan adanya kritikan dan saran yang bersifat positif oleh pembaca, semoga
penulisan inii bermanfaat bagi penulis dan pembaca.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Jurnal
B. Tujuan Jurnal
C. Manfaat Jurnal
D. Identitas Jurnal

BAB II ANALISIS JURNAL

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
B. Saran

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1) Rasionalisasi Pentingnya CJR


Seseorang sering mengalami keraguan dalam memilih journal untuk dibaca, dipahami
serta dipelajari. Karena terdapat pula jurnal-jurnal yang menurut kita memiliki kekurangan
ataupun kelemahan. Misalnya kelemahan dari segi analisis bahasa, keefektifan kalimat, serta
pembahasanya. Oleh karena itu, penulis membuat Critical Journal Review ini untuk
mempermudah pembaca dalam memilih jurnal khususnya dalam pokok pembahasan tentang
Literasi Siswa dalam Belajar
2) Tujuan penulisan CJR
Bertujuan untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Literasi Bahasa Indonesia , kritis dan
apresiatif serta menganalisis atau mengkritisi jurnal yang membahas tentang perkembangan
literasi pada siswa maupun mahasiswa \. Sehingga penulis dapat meningkatkan kemampuan
dalam membaca jurnal serta mengkritisi, dan menganalisis sebuah jurnal. Mencari informasi
yang terdapat pada jurnal serta melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi
yang diberikan oleh penulis dalam jurnal yang ditulisnya.

3) Manfaat CJR

Bermanfaat untuk menambah wawasan tentang metode Perkembangan Sejarah Sastra,


mengetahui informasi yang terdapat dalam jurnal. Meningkatkan kemampuan penulis untuk
menganalisis atau mengkrtisi jurnal yang berbeda.
4) Identitas Jurnal

Judul
Cultivating Students’ Interest and Positive Attitudes
towards Indonesian Language through Phenomenon-
Text-Based Information Literacy Learning
(Menumbuhkan Minat dan Sikap Positif Siswa
terhadap Bahasa Indonesia Bahasa melalui
Phenomenon-Text-Based Information Literacy
Belajar)

Jurnal International Journal of Instruction


ISSN 1308-1470
Volume dan Vol.12, No.2

Halaman
Penulis Ida Bagus Putrayasa
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal 14 Februari 2020

Judul
Scientific literacy and science learning achievement at

junior high school in Indonesia (Literasi sains dan

prestasi belajar IPA SMPdi Indonesia)

Jurnal International Journal of Evaluation


and Research in Education (IJERE)
ISSN 2252-8822
Volume dan Vol. 8, No. 4,

Halaman
Penulis Jufrida Jufrida1, Fibrika Rahmat
Basuki2, Wawan Kurniawan3, Miko
Danu Pangestu4, Olva Fitaloka5
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal 14 Februari 2020
Judul We Been Knowin: Toward an Antiracist
Language & Literacy Education
JURNAL BAHASA DAN
PENDIDIKAN LITERASI)

Jurnal Journal of language & Literacy


Education
ISSN -
Volume dan -

Halaman
Penulis April Bakel-Bell
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal 14 Februari 2020

Judul “I Don’t Know If It Is Fake or Real News” How


Little Indonesian University Students Understand
Social Media Literacy (“Saya Tidak Tahu Apakah
Itu Berita Palsu atau Nyata”
Sedikitnya Mahasiswa Universitas Indonesia
Mengerti Literasi Media Sosial)

Jurnal Jurnal Komunikasi


ISSN 2289-1528
Volume dan -

Halaman
Penulis HAMDANI M. SYAM FEBRI
NURRAHMI
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal 14 Februari 2020
BAB II

ANALISIS JURNAL

1. Latar Belakang dan Teori


1. Jurnal Pertama

Judul Artikel
Cultivating Students’ Interest and Positive Attitudes towards
Indonesian Language through Phenomenon-Text-Based
Information Literacy Learning (Menumbuhkan Minat dan Sikap
Positif Siswa terhadap Bahasa Indonesia Bahasa melalui
Phenomenon-Text-Based Information Literacy Belajar)

Nama Jurnal International Journal of Instruction (intruksi jurnal internasional)


Volume dan Halaman Vol.12, No.2
Tahun 2019
Penulis Ida Bagus Putrayasa
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal Reviewer 14 Februari 2020
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan fenomena literasi
informasi berbasis teks di PT Pembelajaran bahasa Indonesia dan
respon siswa terhadap pengajaran. It Subjek penelitian adalah 5
dosen Bahasa Indonesia dan 302 mahasiswa Universitas
Pendidikan Ganesha (Undiksha). Data kegiatan belajar mengajar
adalah Pengumpulan data dilakukan dengan observasi dan
wawancara, sedangkan data tanggapan siswa adalah dikumpulkan
dengan kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
fenomena berbasis teks Informasi dalam proses belajar mengajar
bahasa Indonesia dilakukan dalam enam langkah: 1)
mengkomunikasikan fenomena yang terjadi di masyarakat
(melalui gambar atau video), 2) membahas fenomena, 3)
membaca teks fenomena, 4) mencari informasi dari berbagai
sumber, 5) penulisan hasil pencarian dan 6) mengkomunikasikan
hasil. Sintaks pembelajaran ini kemudian disebut sebagai enam
langkah literasi informasi fenomena. Sebuah survei menunjukkan
bahwa 77,65% dari siswa merasa sangat senang, 19,91% siswa
senang, 2,44% siswa senang siswa kurang senang, dan tidak ada
dari mereka yang mengatakan bahwa mereka tidak senang
mengajar dan belajar. Dapat disimpulkan bahwa fenomena
informasi berbasis teks literasi dapat menarik minat siswa dan
mengembangkan sikap positif siswa.
Kata Kunci literasi informasi, teks fenomena, pembelajaran bahasa
Indonesia,sikap
Pengantar Indeks orang Indonesia yang tidak memiliki minat baca
hanya 0,001. Itu berarti bahwa dari 1.000 orang hanya 1 yang
menunjukkan minat baca (Yulaningsih, 2014). Itu hasil studi
Program for International Student Assessment (PISA) tahun 2015
menunjukkan bahwa budaya literasi siswa Indonesia menempati
urutan ke 69 siswa asal 76 negara peserta (Harian Jogja.com,
2016). Penelitian itu berjudul "Most Littered Nation in the World
"dilakukan oleh Central Connecticut State Univesity pada bulan
Maret lalu Tahun 2016 menunjukkan kondisi serupa, di mana
Indonesia menempati urutan ke-60 dari 61 negara (Gewati, 2017).
Salah satu mata kuliah wajib di suatu perguruan tinggi
adalah Bahasa Indonesia. bahasa Indonesia Bahasa menempati
posisi strategis karena perannya sebagai penghela (sesuatu itu
menarik) pengetahuan. Artinya, bahasa Indonesia adalah bahasa
pengantar. Pembelajaran bahasa Indonesia di universitas
berorientasi pada pengembangan sikap positif terhadap Bahasa
Indonesia dan kemampuan menggunakan bahasa dengan benar
dan dengan tepat. Sikap dapat didefinisikan sebagai perilaku
positif atau negatif yang dikembangkan oleh seseorang dalam
kaitannya dengan objek, konsep atau negara. Sikap tidak
dilahirkan tetapi mereka lahir perilaku yang dipelajari. Sikap
diperoleh melalui pengalaman langsung dengan objek, penguatan,
imitasi dan pembelajaran sosial (Gelisli et al., 2017). Di
Universitas Tujuan Pendidikan Ganesha (Undiksha) dicapai
melalui pengajaran empat bahasa keterampilan: mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Diharapkan Bahasa Indonesia
proses belajar mengajar membantu siswa dalam mengumpulkan,
memproses, dan berkomunikasi informasi. Karenanya, wajar saja
jika proses belajar mengajar bahasa Indonesia memungkinkan
siswa memperoleh kemampuan literasi yang baik.
Pada kenyataannya, pembelajaran Bahasa Indonesia di
tingkat universitas, khususnya di Undiksha menghadapi beberapa
kendala. Salah satunya adalah minat siswa yang rendah dalam
pembelajaran Bahasa Indonesia (Dibia, et.al., 2016; Dewantara,
2017). Di sisi lain Di sisi lain, proses belajar mengajar akan lebih
bermakna jika siswa menunjukkan a minat belajar yang tinggi
(Mustami, et.al., 2018). Sebagai mata kuliah umum bahasa
Indonesia Bahasa dipandang sebagai kursus pelengkap. Ini juga
terlihat dari tingkah laku siswa yang menunjukkan sikap negatif
terhadap Bahasa Indonesia. Itu siswa Undiksha sering
menyimpang dari penggunaan bahasa Indonesia yang baik baik di
kata maupun tingkat kalimat (Dewantara, 2017). Penyimpangan
ini adalah manifestasi negatif mereka Sikap Oleh karena itu,
diperlukan upaya untuk mengembangkan minat dan sikap yang
positif Cara melakukannya adalah melalui kasus atau fenomena
(Mutmainah, 2008; Hadiya, et.al., 015). Dengan demikian, teks
berbasis fenomena merupakan salah satu cara yang perlu dicoba
untuk mengatasi masalah tersebut masalah minat dan sikap siswa.
Di satu sisi, fenomena berbasis teks literasi melatih kemampuan
literasi dan di sisi lain diharapkan dapat mengembangkan sikap
positif terhadap bahasa Indonesia.

Metode Sampel penelitian ini terdiri dari 302 mahasiswa semester satu
tahun akademik 2017/2018 mendistribusikan di 12 kelas. Sampel
ditentukan secara cluster random teknik pengambilan sampel.
Ukuran ini adalah ukuran representatif menurut Krejcie dan
Morgan tabel pada tingkat signifikansi 5%. Penelitian ini juga
melibatkan 5 dosen yang mengajar di PT 12 kelas.
Hasil dan Diskusi Bahasa Indonesia. bahasa Indonesia Bahasa menempati posisi
strategis karena perannya sebagai penghela (sesuatu itu menarik)
pengetahuan. Artinya, bahasa Indonesia adalah bahasa pengantar.
Kesimpulan Upaya untuk meningkatkan minat dan sikap bahasa dilakukan
dalam enam langkah. Enam Langkah-langkah tersebut disebut
sebagai enam langkah literasi informasi fenomena yang terdiri
dari 1) Mengkomunikasikan masalah dalam bentuk fenomena
yang terjadi di masyarakat (ditampilkan melalui gambar dan
video), 2) membahas fenomena, 3) fenomena membaca teks, 4)
mencari informasi dari berbagai sumber, 5) menulis hasil
pencarian fenomena, 6) mengkomunikasikan hasil. Enam langkah
ini berbeda dari prosedur literasi informasi yang ada. Keuntungan
dari prosedur dalam enam langkah Fenomena literasi informasi
adalah pada penekanannya pada upaya membangkitkan minat dan
mengembangkan sikap positif. Enam langkah ini berisi prosedur
sederhana dan mengaktifkan penerapan literasi informasi dari
jenjang pendidikan terendah hingga perguruan tinggi tingkat.
Untuk memungkinkan hal ini, uji coba prosedur baru ini perlu
dilakukan untuk melihatnya signifikansi dalam meningkatkan
minat siswa dan mengembangkan positif siswa sikap.

Judul Artikel
Scientific literacy and science learning achievement at junior high

school in Indonesia (Literasi sains dan prestasi belajar IPA

SMPdi Indonesia)

Nama Jurnal International Journal of Evaluation and Research in Education


(IJERE)
Volume dan Halaman Vol. 8, No. 4,
Tahun 2019
Penulis Jufrida Jufrida1, Fibrika Rahmat Basuki2, Wawan Kurniawan3,
Miko Danu Pangestu4, Olva Fitaloka5
Reviewer Fatiya Cahya
Tanggal reviewer 14 Februari 2020
Abstrak Literasi sains merupakan kemampuan yang harus dimiliki
oleh siswa untuk menganalisis dan menerapkan konsep sains
dalam memecahkan masalah kehidupan sehari-hari. Penelitian
bertujuan untuk mengetahui korelasi antara literasi sains dan
prestasi belajar di Sekolah Menengah Pertama Negeri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan tipe
korelasional. Populasi penelitian ini Jumlah siswa kelas IX SMP
Negeri sebanyak 428 orang di Kabupaten tersebut dari Jaluko
Muaro Jambi. Sampel berjumlah 138 siswa.
Teknik pemilihan sampel adalah random sampling.
Instrumen yang digunakan adalah test literasi sains dan tes
prestasi belajar sains. Hipotesa Pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji korelasi peringkat dengan bantuan SPSS 21.
Hasil penelitian menunjukkan nilai rata-rata ilmiah literasi
adalah 33,7 (kategori sedang) dan nilai rata-rata pembelajaran
IPA pencapaian 21,5 (kategori sangat rendah). Hasil uji korelasi
diperoleh nilai Sig 0,00 maka Ho ditolak. Dapat disimpulkan
bahwa ada korelasi yang signifikan antara literasi sains dan
pembelajaran sains Prestasi di Sekolah Menengah Pertama
Negeri di Kabupaten Muaro Jambi. Pembelajaran IPA
diharapkan dapat mengembangkan literasi sains siswa sehingga
mampu mengembangkan kemampuan literasi sains siswa dapat
meningkatkan prestasi belajar IPA.
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN


a. Jurnal Pertama
 Aspek isi artikel
 Tata bahasa artikel
b. Jurnal Kedua
 Aspek isi artikel
 Tata bahasa artikel
c. Jurnal Ketiga
 Aspek isi artikel
 Tata bahasa artikel
d. Jurnal Keempat
 Aspek isi artikel
 Tata bahasa artikel
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA

Anda mungkin juga menyukai