Anda di halaman 1dari 14

REVIEW CRITICAL BOOK REPORT (CBR) PENGEMBANGAN BAHAN AJAR DAN

MEDIA IPS DI SD “PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI”

Dosen Pengampu: Yusra Nasution, S.Pd., M.Pd

OLEH:

SRI MAULANA KESUMA GINTING

1173111095

F1 REGULER’17

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga laporan critical book report dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Anak
Usia Dini” ini dapat terselesaikan sebagaimana mestinya.

Ucapan terimakasih kepada dosen pengampu Yusra Nasution, S.Pd., M.Pd sebagai mata
kuliah Pengembangan Bahan Ajar Dan Media Ips Di Sd telah memberikan kami kesempatan
untuk membuat laporan critical book report ini sebagai pedoman, acuan, dan sumber belajar.

Akhir kata, Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan baik dari segi
bahasa, tulisan, maupun kalimat yang kurang tepat dalam membuat laporan critical book
report ini, oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan laporan berikutnya.

Medan, Maret 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 2

BAB II IDENTITAS BUKU

A. Identitas Buku Yang Direview 3

BAB III RINGKASAN IS BUKU

A. Konsep Media Pembelajaran Anak Usia Dini 4


B. Media Pembelajaran Sederhana 5
C. Media Pembelajaran Modern 8
D. Alat Permainan Edukatif 4
E. Pemilihan dan Penggunaan Sumber Belajar Dan Media Pembelajaran 5
F. Pengembangan Desain Produksi Media Pembelajaran 8

BAB IV PEMBAHASAN

A. Kelebihan Buku 12
B. Kekurangan Buku 12

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan 13
B. Saran 13

DAFTAR PUSTAKA 14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LatarBelakangMasalah
Critical Book Review ( CBR) secara singkat dapat diartikan sebagai evaluasi terhadap suatu
buku atau artikel yang akan direview. Latar belakang saya membuat critical book ini yaitu untuk
mengevaluasi, seperti mengulas atau mereview, menginterprestasi serta menganalisis isi sebuah
buku, yang menitik beratkan pada evaluasi ( penjelasan, interprestasi dan analisis) mengenai
keunggulan dan kelemahan buku, apa yang menarik dari buku tersebut, bagaimana isi buku
tersebut bisa mempengaruhi cara berfikir pembaca dan menambah pemahaman pembaca
terhadap suatu bidang kajian tertentu. Dengan kata lain, melalui CBR ini pembaca (reviewer)
menguji pikiran pengarang atau penulis berdasarkan sudut pandang pembaca berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

B. Tujuan
1. Mengulas isi dalam buku.
2. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam setiap bab dalam buku
3. Melatih kemampuan dalam menilai sebuah buku
4. Menyelesaikan tugas mata kuliah Pengembangan Bahan Ajar dan Media IPS
5. Membudayakan diri untuk gemar membaca

C. Manfaat
1. Menambah wawasan mengenai isi bab dalam buku
2. Memberikan informasi bagi pembaca.
3. Melatih diri untuk berpikir kritis dalam mencari informasi yang ada pada bab dalam
buku.
BAB II
IDENTITAS BUKU

1. Judul Buku : Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini


2. Pengarang : Drs. Usep Kustiawan, M.Sn
3. Penerbit : Gunung Samudra
4. Tahun : 2016
5. Jumlah Halaman : 239 halaman
6. ISBN :978-602-1223-48-2
BAB III
RINGKASAN ISI BUKU

BAB II KONSEP MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI


Sumber belajar adalah segala macam yang dapat memberikan informasi maupun berbagai
keterampilan pada anak/murid, sehingga memudahkan pembelajaran anak/murid (Sudono,
1995). Media daapat diaetikan sebagai alat komunikasi yang digunakan dalam proses
pembelajaran untuk membawa informasi berupa materi ajar dari guru kepada muris sehingga
murid menjadi lebih tertarik untuk mengikuti kegiatan pembelajaran. Media pembelajaran adalah
baguan integral dari keseluruhan sistem dan proses pembelajaran, artinya media merupakan
unsur yang sangat penting dan menentukan terhadap kegiatan pembelajaran.
Media pembelajaran merupakan alat bantu yang dapat mempermudah proses penerimaan
materi pelajaran yang disampaikan dan sudah barang tentu akan mempermudah pencapaian
keberhasilan tujuan pembelajaran.

BAB III MEDIA PEMBELAJARAN SEDERHANA


Media sederhana ini tidak terlepas dari pengertian nedia instruksional itu sendiri, baik
yang menyangkut tentang batasan pengertian, fungsi maupun tujuan media instruksional ppada
umumnya.
1. Karakteristik Media Pembelajaran Sederhana
Kelebihan media sederhana:
- Dapat mengatasi keterbatasan ukuran, waktu, dan tempat, maksudnya dapat membawa dunia
luar kedalam kelas
- Dapat membuat kongkrit suatu pengertian, maksudnya media dapat mengatasi verbalisme
dalam belajar
- Dapat memperlihatkan tentang bagaimana konstruksi, cara bekerja, penampang atau irisan
suatu benda atau objek

Kelemahan media sederhana:


- Tidak dapat menjangkau sasaran yang besar, sasaran didik terbatas pada kelompok dan
klasikal.
- Penyimpanan serta perawatannya rumit, membutuhkan ruang yang luas atau menghabiskan
ruang

BAB IV MEDIA PEMBELAJARAN MODERN


Media peembelajaran modern bersifat elektronis dan mengandung pesan audio-visual dan
gerakan (motion). Dan juga perlu keterampilan teknis dalam pemanfaatannya, sulit dalam
pembuatannya mmeerlukan keahlian khusus.
Jenis dan Kalsifikasi media :
Berdasarkan berdasarkan ciri fisiknya
a. Media pembelajaran dua dimensi (2D)
b. Media pembelajaran tiga dimensi (3D)
c. Media pandang diam
d. Media pandang gerak
Berdasarkan unsur pokoknya
a. Media audio
b. Media Visual
c. Media Auido-Visual
Berdasarkan pengalaman belajar
a. Pengalaman langsung (the real life experiences
b. Pengalaman tiruan (the subtitute of the real experiences)
c. Pengalaman melalui lambang kata (words only )
d. Pengalaman melalui dramatisasi
e. Pengalaman gambar hidup pameran
Berdasarkan penggunaannya
Berdasarkan jumlah penggunaanya, meliputi:
a.    Penggunaan secara individual, yakni metode penggunaannya secara individual.
Contohnya: Kelas atau laboratorium elektronik, Media oto- instruksi, Kotak unit pengajaran.
b.    Penggunaanya secara berkelompok, misalnya film dan slide.
c.    Penggunaanya secara missal, misalnya televisi.
Berdasarkan cara penggunaannya
a. Media tradisional atau konvensional (sederhana)
b. Media modern atau kompleks
Berdasarkan hirakri manfaat media
Media Semakin rumit jenis perangkat media yang dipakai, semakin mahal biaya investasinya,
semakin susah pengadaannya, tetapi semakin umum penggunaannya dan semakin luas lingkup
sasarannya.
Sebaliknya, semakin sederhana jenis perangkatnya, semakin murah biaya, semakin mudah
penggadaan,sifat penggunaanya semakin khusus dan lingkup sasarannya semakin terbatas.

BAB V ALAT PERMAINAN EDUKATIF


Adams (1975) berpendapat bahwa permainan edukatif adalah semua bentuk permainan
yang dirancang untuk memberikan pengalaman pendidikan atau pengalaman belajar kepada para
pemainnya, termasuk permainan tradisional dan moderen yang diberi muatan pendidikan dan
pengajaran Atas dasar pengertian itu, permainan yang dirancang untuk memberi informasi atau
menanamkan sikap tertentu, misalnya untuk memupuk semangat kebersamaan dan
kegotongroyongan, termasuk dalam kategori permainan edukatif karena permainan itu
memberikan pengalaman belajar kognitif dan afektif (Adams, 1975). 
Alat permainan edukatif (APE) adalah semua alat yang digunakan untuk memenuhi
kebutuhan naluri bermainnya. Berbeda dengan alat permainan umumnya, alat permainan
edukatif banyak ditemukan di lembaga penyelenggaraan program pendidikan anak pra sekolah
(Kelompok Bermain ataupun Taman Kanak-Kanak).
APE adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan sebagai sarana atau peralatan untuk
bermain yang mengandung nilai pendidikan edukatif dan dapat merangsang otak pengembangan
seluruh aspek kemampuan (potensi) jarak.\
Definisi Alat Permainan Edukatif (APE) adalah alat permainan yang sengaja dirancang
secara khusus untuk kepentingan pendidikan (Mayke Sugianto, 1995).
Pengertian alat permainan edukatif tersebut menunjukkan bahwa pada pengembangan dan
pemanfaatannya tidak semua alat permainan yang digunakan anak di TK itu dirancang secara
khusus untuk mengembangkan aspek-aspek perkembangan anak.
Alat Permainan Edukasi diciptakan selain untuk bermain juga memberikan pelajaranan
untuk anak serta pengalaman lainnya sesuai dengan usia mereka.  Inilah jenis-Jenis APE yang
perlu diketahui:
1. APE Ciptaan Montessori
Beberapa lembaga Luar dan dalam negeri telah banyak menggunakan dan mengembangkan
APE berdasarkan ciptaan Dr. Maria Montessori ini. Dr. Maria Montessori menciptakan alat
permaina edukatif yang memudahkan anak mengingat konsep-konsep yang akan dipelajari tanpa
perlu bimbingan sehingga memungkinkan anak bekerja secara mandiri. APE ciptaannya teah
dirancang sedemikian rupa sehingga anak mudah memeriksa sendiri bila salah dan segera
menyadarinya.Jenis APE yang telah dikembangkan di Indonesia berkar dari konsep Montessori.
Di antaranya adalah papan bentuk bidang I dan papan bentuk bidan II serta kantong keterampilan
tangan untuk melatih kemadirian.

2. APE Kemampuan Berbahasa Peabody


Alat Permainan edukatif APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody yang terdiri atas dua
boneka tangan yang berfungsi sebagai tokoh mediator, yaitu tokoh P. Mooney dan Joey. Boneka
dilengkapi papan magnet, gambar-gambar, piringan hitam berisi lagu, dan tema cerita serta
kantong pintar sebagai pelengkap.APE karya Peabody ini memberikan program pengetahuan
dasar yang mengacu pada aspek pengembangan bahasa, yaitu kosakata yang dekat dengan anak.
Tema-tema yang dipilih dan diramu harus relevan dengan pengetahuan dan budaya anak
setempat.Dewasa ini konsep APE yang dikembangkan Elizabeth Peabody ini, merupakan cikal
bakal tumbuhnya pengembang boneka tangan dan boneka jari dalam pembelajaran yang banyak
dilakukan dilembaga-lembaga PAUD di Indonesia.

3. Balok Cruissenire
George Cruissenaire menciptakan balok Cruissenaire untuk mengembangkan kemampuan
berhitung pada anak, pengenalan bilangan, dan untuk meningkatkan keterampilan anak dalam
bernalar.

BAB VI PEMILIHAN DAN PENGGUNAAN SUMBER BELAJAR DAN MEDIA


PEMBELAJARAN
Perencanaan adalah suatu cara yang memuaskan untuk membuat kegiatan dapat berjalan
dengan baik, disertai dengan berbagai langkah yang antisipatif guna memperkecil kesenjangan
yang terjadi sehingga kegiatan tersebut mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Uno, 2008:2).
Sedangkan yang dimaksud pembelajaran memiliki hakikat perencanaan atau perancangan
(desain) sebagai upaya untuk membelajarkan siswa. Itulah sebabnya dalam belajar, siswa tidak
hanya berinteraksi dengan guru sebagai salah satu sumber belajar, tetapi mungkin berinteraksi
dengan keseluruhan sumber belajar yang dipakai untuk mencapai tujuan pembelajaran yang
diinginkan. Oleh karena itu, pembelajaran memusatkan perhatian pada “bagaimana
membelajarkan siswa”, dan bukan pada “apa yangdipelajari siswa”. Adapun perhatian terhadap
apa yang dipelajari siswa merupakan bidang kajian dari kurikulum, yakni mengenai apa isi
pembelajaran yang harus dipelajari siswa agar dapat tercapainya tujuan.
Pembelajaran lebih menekankan pada bagaimana cara agar tercapai tujuan tersebut.
Dalam kaitan ini hal-hal yang tidak bisa dilupakan untuk mencapai tujuan adalah bagaimana cara
menata interaksi antara sumber-sumber belajar yang ada agar dapat berfungsi secara optimal.
Dalam menentukan maupun memilih media pembelajaran tentunya harus
mempertimbangkan beberapa prinsip sebagai acuan dalam mengoptimalkan proses
pembelajaran. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya adalah:

1. Efektifitas, Pemilihan media pembelajaran harus berdasarkan pada ketepatgunaan


(efektivitas) dalam pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran atau pembentukan
kompetensi. Pendidik harus dapat berusaha agar media pembelajaran yang diperlukan untuk
membentuk kompetensi secara optimal dapat digunakan dalam pembelajaran.
2. Relevansi, Kesesuaian media pembelajaran yang digunakan dengan tujuan, karakteristik
meteri pelajaran, potensi dan perkembangan siswa, serta dengan waktu yang tersedia.
3. Efisiensi, Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus benar-benar memperhatikan
bahwa media tersebut murah atau hemat biaya tetapi dapat menyampaikan inti pesan yang
dimaksud, persiapan dan penggunaanya relatif memerlukan waktu yang singkat, kemudian
hanya memerlukan sedikit tenaga.
4. Dapat digunakan Media pembelajaran yang dipilih harus benar-benar dapat digunakan atau
diterapkan dalam pembelajaran, sehingga dapat menambah meningkatkan kualitas
pembelajaran.
5. Kontekstual, Pemilihan dan penggunaan media pembelajaran harus mengedepankan aspek
lingkungan sosial dan budaya dengan mempertimbangkan aspek pengembangan pada
pembelajaran life skills.
BAB VII PENGEMBANGAN DESAIN PRODUKSI MEDIA PEMBELEJARAN
Produksi merupakan suatu kegiatan yang dikerjakan untuk menambah nilai guna suatu
benda atau menciptakan benda baru sehingga lebih bermanfaat dalam memenuhi kebutuhan.
Kegiatan menambah daya guna suatu benda tanpa mengubah bentuknya dinamakan produksi
jasa. Sedangkan kegiatan menambah daya guna suatu benda dengan mengubah sifat dan
bentuknya dinamakan produksi barang.
Produksi bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia untuk mencapai kemakmuran.
Kemakmuran dapat tercapai jika tersedia barang dan jasa dalam jumlah yang mencukupi.
media pembelajaran merupakan alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau
keterampilan anak didik  sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
Jadi produksi media pembelajaran adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk
menciptakan sebuah alat bantu pembelajaran yang dapat digunakan untuk merangsang
pikiran,perasaan, perhatian dan kemampuat sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar.
BAB IV
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN BUKU

A. Kelebihan Buku
- Dalam buku utama terdapat tujuan pembelajaran dan pendahuluan diawal materi bab
sedangkan dalam buku pembanding penulis tidak menyertakan tujuan pembelajaran dan
pendahuluan.
- Pada buku utama disertakan beberapa gambar-gambar sebagai pendukung penjelasan
materi agar pembaca lebih memahami. Sedangkan dalam buku pembanding penulis tidak
ada menyertakan gambar.
- Pada buku utama pengejaan kalimat dan peletakan tanda baca titik koma sudah tepat.
Sedangkan pada buku pembanding pengejaan suku kata masih ada yang salah dan
peletakan tanda baca titik koma kurang tepat.
- Pembahasan materi dipaparkan dengan sangat dalam sehingga pembaca dapat lebih
mudah memahami pembahasan materi tersebut. Sedangkan dalam buku pembanding
materinya terlalu sedikit dan simpel.
- Terdapat rangkuman pada setiap akhir bab pada buku utam, sedangkan dalam buku
pembanding tidak terdapat rangkuman.

B. Kelemahan Buku
- Dalam buku utama jenis tulisan yang digunakan berbeda-beda sehingga sedikit
menyulitkan pembaca untuk membaca
- Dalam buku utama di akhir materi bab tidak ada terdapat rangkuman materi, sedangkan
dalam buku pembanding terdapat rangkaman materi, refleksi dan daftar istilahnya.
- Dalam buku utama peletakan pembahasan dalam materi tidak disusun secara sistematis
terutama pada bab 3 halaman 56.
- Cover buku pada buku pembanding lebih bagus dan menarik dibandingkan dengan buku
utama
- Cetakan pada buku pembanding lebih kokoh dibandingkan dengan buku utama
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam proses selajar mengajar, unsure yang sangat penting adalah media pembelajaran.
Pemilihan media pembelajaran tertentu akan mempengaruhi jenis media pembelajaran yang
sesuai, meskipun masih ada berbagai aspek lain yang harus diperhatikan. Media mempunyai
manfaat dan fungsi sebagai sarana bagi guru untuk dapat menyampaikan materi pelajaran
menjadi lebih menarik, tidak hanya monoton, siswa tidak diajak hanya berkhayal tetapi siswa
dapat melihat kenyataan walaupun hanya melalui gambar atau video.

B. Saran
Saran saya terhadap penulis ialah buku ini harus memperlengkap kekurangan-kekurangan
yang ada agar menjadi buku yang bisa digunakan sebagai panduan untuk belajar baik digunakan
untuk pendidik, mahasiswa, siswa, ataaupun masyarakat umum yang haus akan illmu
pengetahuan dan untuk kepentingan pembelajaran. Untuk paraa pembaca, kiranya jika buku ini
belum dapat memenuhi keingintahuan pembaca mengenai ilmu pengetahuan sosial kiranya agar
mencarai referensi-referensi dan bahan bacaan lain yang dapat memenuhi keingintahuan
pembaca untuk lebih mendalam.
DAFTAR PUSTAKA

Hasnida. 2014. Media Pembelajaran Kreatif. PT Luxima Metro Media. Jakarta

Kustiawan, Usep. 2016. Pengembangan Media Pembelajaran Anak Usia Dini. Gunung
Samudra. Malang.

Anda mungkin juga menyukai