Anda di halaman 1dari 16

CRITICAL BOOK REVIEW

MK MUSIK UNTUK AUD PRODI


S1 PG PAUD REG B 2019

Skor Nilai :

SENI MUSIK DAN LAGU AUD

(ANAK USIA DINI)

NAMA MAHASISWA : PUTRI AUDYA HARDITA

NIM : 1193113001

DOSEN PENGAMPU :1. Kamtini S.Pd.,M.Pd

2. May Sari Lubis., S.Pd., M. Pd

MATA KULIAH :MUSIK UNTUK AUD

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

PG PAUD REG B 2019


KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadiratan Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan
Critical Book Review dengan buku “SENI MUSIK DAN LAGU AUD” untuk memenuhi
tugas mata kuliah Musik Untuk AUD dengan baik meskipun banyak kekurangan di
dalamnya. Dan juga saya berterimakasih kepada Ibu Kamtini S.Pd.,M.Pd Dan Ibu May
Sari Lubis., S.Pd., M. Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah Musik Untuk AUD di
UNIMED yang telah memberikan tugas dan bimibingan-nya kepada penulis.

Saya sangat berharap kiranya Critical Book Review ini dapat bermanfaat bagi
pembaca untuk mengetahui isi buku berserta kelebihan dan kekurangan dari buku
tersebut . Saya juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam Critical Book Review ini
terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, saya berharap
adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan Critical Book Review yang telah saya
buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa
saran yang membangun.

Medan,Desember 2020

Penyusun

Putri Audya Hardita

2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................ 2
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah............................................................................................ 4
1.2 Rasionalisasi Pentingnya CBR................................................................................ 5
1.3 Tujuan Penulisan CBR................................................................................................ 5
1.4 Manfaat Penulisan CBR............................................................................................. 6
1.5 Identitas Buku............................................................................................................... 6
BAB II RINGKASAN ISI BUKU............................................................................................ 7
BAB I PENGETAHUAN DASAR MUSIK........................................................................7
BAB II KEMAMPUAN DASAR MUSIK AUD................................................................9
BAB III KETERAMPILAN BERNYANYI ANAK TK.................................................11
BAB IV KETERAMPILAN MUSIK................................................................................. 12
BAB III PEMBAHASAN....................................................................................................... 14
3.1 Kelebihan Dan Kelemahan Buku........................................................................14
3.1.1 Kelebihan Buku.................................................................................................. 14
3.1.2 Kelemahan Buku................................................................................................ 14
BAB IV PENUTUP................................................................................................................. 15
4.1 Kesimpulan.................................................................................................................. 15
4.2 Saran............................................................................................................................... 15
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................... 16

3
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pendidikan Anak Usia Dini merupakan pendidikan yang menjadi gerbang awal
memasuki pendidikan selanjutnya. Dengan melaksanakan pendidikan sedini mungkin
maka pendidikan tersebut dapat menjadi investasi di masa depan. Dengan pendidikan
tersebut kita dapat mengejar cita-cita di bidang yang kita inginkan. Oleh karena itu
salah satu pendidikan yang baik adalah pendidikan yang memperhatikan kepada minat
dan bakat anak. Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang
dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan
dan perkembangan jasmani dan rohani.

Anak pada usia dini (2-4 tahun) masih sangat berorientasi pada dirinya sendiri,
minatnya lebih terarah pada dirinya sendiri dan jarang melakukan aktivitas bersama.
Periode ini merupakan periode eksploratif anak-anak. Mereka masih belajar
mengendalikan aktivitas anggota tubuhnya, seperti belajar berjalan dan berlari. Oleh
karena itu, sebaliknya rangsangan musik pada periode ini lebih diarahkan pada upaya
mendukung kebebasan melakukan aktivitas fisik dan peningkatan kesadaran bagian
tubuh (body awareness).

Idealnya musik untuk anak-anak usia dini mempunyai tiga komponen utama yakni:
memiliki vokal, mampu merangsang gerak, dan dapat memberiakan rangsangan anak
untuk mendengarkan dengan seksama atau menyimak (Tetty Rachmi dkk, 2008:13).
Oleh karena itu dalam periode perkembangan ini, anak masih lebih banya belajar
mengkoordinasikan gerak tubuh. Sebaliknya, rangsangan musikal yang diberikan harus
diarahkan untuk mendukung koordinasi gerak tubuh. Oleh karena itu anak ada usia ini
lebih senang belajar sambil bermain, sehingga musik yang diberikan dapat
menyenangkan proses belajar anak.

Karakteristik musik untuk anak usia dini (2-4 tahun) adalah musik yang memiliki
struktur dan irama yang sederhana, tetapi relatif konstan merupakan musik yang baik
bagi anak-anak dalam periode ini. Struktur sederhana musik dapat dibentuk dengan
penyusunan 45 lagu dalam batas satu oktaf.

4
1.2 Rasionalisasi Pentingnya CBR
Perkembangan ilmu pengetahuan pada era globalisasi ini, menuntut kita dalam
berkarya baik di media cetak maupun media elektronik. Buku merupakan salah
satukarya hasil dari media cetak yang disusun secara sistematis dan terencana.
Penulisanbuku muncul dari berbagai pihak dan penerbit. Kebutuhan masyarakat
khususnyapelajar terhadap buku menjadi tonggak berkembangnya karya penulisan
buku.

Dalam hal ini perlu dikaji bahwa, banyak penulisan buku yang tidak sesuai
lagidengan kaidah yang berlaku. Baik dari susunan kata,penggunaan kalimat
sertapenggunaan tanda baca tidak sesuai dengan ejaan yang disempurnakan (EYD).
Syaratutama dari penulisan buku yang baik terletak pada susunan kata dan penggunaan
kaliamat baku/tidak baku serta penggunaan tanda baca yang tepat.Informasi
yangdisampaikan dalam buku juga sangat menentukan keberhasilan penulis
dalammenyusun buku tersebut. Informasi serta koherensi antar bab juga harus
diperhatikan.

Dalam buku yang penulis kritisi terdapat beberapa kekeriluan penulis


dalampenulisan kalimat efektif dan kata baku/tidak baku. Hal ini menunjukkan bahwa
kualitaspenulisan buku semakin merosot. Sampul atau cover sebuah ukur dapat
dirancang dengan menarik sehingga pembaca yakin bahwa isi buku tersebut juga
lengkap. Namun,kita sering keliru keberhasilan sebuah buku tidak ditentukan oleh
design cover.

1.3 Tujuan Penulisan CBR


Tujuan penulis dalam mengkritisi serta membuat laporan adalah sebagai berikut:

 Memahami informasi yang ada dalam buku Musik Untuk AUD


 Menganalisis buku dari cover,isi dan bagian lainnya
 Memaparkan kelebihan dan kelemahan buku

5
1.4 Manfaat Penulisan CBR
Manfaat dari critical book ini adalah sebagai berikut:

 Mengetahui informasi yang dimuat dalam buku yang berjudul Musik Untuk AUD.
 Mampu menganalisi kelemahan serta kelebihan dari cover dan bagian lainnya.
 Mampu memberikan komentar terhadap kelemahan dan kelebihan buku.
 Melalui Critical Book Review ini penulis dapat memperbaiki buku yang akan di
terbitkan di massa yang akan datang.

1.5 Identitas Buku


Judul Buku : (Diktat) Seni Musik Dan Lagu AUD
Penulis : Dedy Setyawan

6
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU


BAB I PENGETAHUAN DASAR MUSIK
A. Pengertian Musik

Musik adalah salah satu cabang seni yang tergolong dalam jenis seni pertunjukan.
Musik dapat terwujud dengan adanya bunyi. Dengan kata lain, media musik atau bahan
untuk terwujudnya musik adalah bunyi. Menurut Reimer (Elliot, 1995), musik dibangun
oleh unsur-unsur ritme, melodi, harmoni, tekstur, dan bentuk yang dibungkus oleh
kualitas musik, yaiut unsur warna bunyi atau warna nada dan kekuatan (volume atau
intensitas) atau dinamika bunyi. Definisi tentang pengertian musik dari setiap orang
akan berbeda-beda, karena sampai saat ini sulit membuat definisi yang tepat dan
lengkap. Hal ini dikarenakan, dalam mendefinisikan sebuah pengertian musik dapat
ditinjau dari berbagai sudut pandang yang berbeda-beda. Seorang ahli psikologi musik
yang bernama Karl Seashore berpendapat bahwa musik adalah pesona jiwa. Pesona
jiwa merupakan alat yang membuat kita gembira, sedih, marah, bersemangat, patriotik,
dan sesal. Bahkan dapat membawa kita seolaholah mengangkat pikiran serta ingatan
kita melambung tinggi sehingga emosi kita melampaui diri kita sendiri.

B. Jenis Musik

1. Jenis Musik Menurut Sumber Bunyi

a. Musik Vokal

Musik vokal berasal dari kata voce (itali) atau voice (inggris) yang berarti suara
yang dihasilkan oleh organ ubuh mahluk hidup, yakni manusia dan binatang. Musik
dengan media suara manusia tersebut dapat dinyanyikan perorangan ataupun oleh
lebih dari satu orang. Pengertian musik vokal sangat luas. Perwujudannya bisa
dilakukan dengan berupa kegiatan bernyanyi dengan diiringi alat musik konvensional
seperti keyboard, gitar, piano, dan lain-lain. Sedangkan bernyanyi tanpa diiringi alat
musik disebut dengan accapela yang dinyanyikan lebih dari satu orang. Vokal lainnya
diolah sedemikian rupa sehingga menghasilkan suara yang harmonis serta membentuk

7
sebuah akord yang berfungsi sebagai iringan vokal atau sebagai pengganti iringan
musik.

b. Musik Instrumental Musik instrumental ialah musik yang sumber bunyinya bukan
berasal dari mahluk hidup, tetapi berasal dari benda atau alat musik yang dapat
menghasilkan suara atau “bunyi”. Musik instrumental juga merupakan komposisi musik
yang tanpa adanya lirik atau vokal dalam bentuk apapun.

2. Jenis Musik Berdasarkan Proses Penciptaannya

1. Musik Seni

Musik seni ialah musik yang diciptakan untuk keindahan musik itu sendiri.
Contohnya, Uyon-uyon dari Jawa Tengah yang diantaranya memainkan lagu-lagu atau
gending-gending.Selain itu juga terdapat karya besar dari komponis berupa simfoni
(symphony), diantaranya adalah karya W.A Mozart, Trisuci Kamal, Ananda Sukarlan,
Slamet Abdul Syukur, I Wayan Sadra, dan masih banyak lagi karya-karya komponis dari
berbagai negara.

2. Musik Programatis

Musik programatis adalah musik yang diciptakan untuk kepentingan kebutuhan


mengiringi sebuah karya musik serta memiliki 4 rancangan yang programatis. Contoh
iringan musik programatis untuk tari balet, opera, dan drama. Biasanya, musik
programatis itu beranjak dari cerita atau ide tertentu. Musik programatis amat menarik
bagi anak dan orang dewasa karena mudah diingat serta memiliki alur cerita.

3. Jenis Musik yang Lahir Berdasarkan Tatanan Masyarakat

Dalam pembahasan ini, yang perlu diketahui adalah pengertian jenis musik
klasik dan tradisional. Pengertian musik klasik adalah musik yang muncul pada zaman
klasik di Eropa dengan tokohnya/komponis seperti Wolfgang Amadeus Mozart dan
Joseph Haydn dengan ciri-ciri musik tertentu pada zaman tersebut. Pengertian Klasik
yang lainnya biasanya diartikan sebagai musik yang “serius” dan memiliki nilai
keindahan tinggi. Pada zaman itu musik ini biasanya dimainka ditempat-tempat
tertentu saja, yaitu dilingkungan istana/kerajaan. Sedangkan untuk musik tradisional

8
biasanya dimiliki atau tumbuh pada kelompok masyarakat tertentu dan diwariskan
secara turun-temurun.

4. Jenis Musik Menurut Fungsinya

Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, musik memiliki fungsi yang


lebih luas. Menurut kegunaannya, musik dapat ditinjau dari berbagai sudut. Salah
satunya adalah faktor sugesti yang juga memiliki peranan yang cukup signifikan,
seperti: 1) digunakan untuk hiburan, 2) digunakan pada upacara Bendera Merah Putih,
ibadah, kelahiran, kematian, pernikahan, panen, dan keperluan upacara yang lainnya, 3)
digunakan sebagai tontonan (performance) karena para seniman ingin 5
memperdengarkan karya ciptaannya dengan jalan memainkan atau menyanyikan
musik, 4) digunakan untuk penyembuhan atau terapi musik, 5) digunakan pada
pengembangan teknologi pada bidang tanaman, 6) digunakan untuk merangsang dan
menimbulkan semangat nasionalisme dan semangat berjuang, dan 7) digunakan dalam
dunia Pendidikan

C. Unsur-Unsur Musik

Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemennya


yang membentuknya, seperti; ritme, melodi, harmoni, dan sebagainya

BAB II KEMAMPUAN DASAR MUSIK AUD


A. Kemampuan Dasar Intelektual

Dalam Musik Kemampuan intelektual menekankan pada kemampuan berpikir


anak. Beberapa kegiatan yang menunjukkan kemampuan intelektual dalam musik,
seperti; membilang hitungan tetap pada ritme, menyanyikan atau memainkan musik
sesuai dengan simbol bunyi, mengubah syair lagu yang dikenal, dan membedakan
birama 2, 4, dan 3 dari pendengaran atau gambar simbolis (gambar simbolis dapat
berupa notasi musik pada umumnya).

B. Kemampuan Dasar Emosional

Dalam Musik Anak usia TK biasanya masih bergantung pada pengasuh, orang
tua, atau guru karena mereka memerlukan rasa aman. Terkadang, mereka cepat
putus asa dan bosan. Kondisi yang dirasakan oleh anak tersebut wajar adanya

9
karena pada anak usia TK duduk dalam jangka waktu yang lama hampir tidak
mungkin. Mereka perlu bergerak untuk menyalurkan kelebihan energinya. Dengan
demikian, mereka memerlukan rangsangan kegiatan yang bisa memenuhi
kebutuhan tersebut. Kemampuan dasar emosional yang diperlukan dalam musik,
yaitu; 1) sabar dan tekun 10 menyanyi atau memainkan alat musik sampai tamat, 2)
melakukan kegiatan musik dengan rasa gembira, 3) mendengarkan musik dengan
tekun, cermat, dan sabar, 4) berani bernyanyi atau bermain musik sendiri.

C. Kemampuan Dasar Sosial dalam Musik

Anak suka memperhatikan segala sesuatu peristiwa yang ada/terjadi di sekitarnya.


Kepedulian terhadap sekitar/lingkugan dalam kegiatan musik menjadi kemampuan
dasar sosial dalam musik. Kemampuan dasar sosial tersebut adalah, 1) bernyanyi
Bersama teman, 2) mengubah syair lagu yang dikenal dengan hal yang dialami dalam
dunia sekitarnya, 3) memainkan alat musik sederhana secara bersama-sama, 4)
mengendalikan kekuatan suaranya untuk menjada keserasian pada nyanyian bersama
dan tidak mengganggu teman.

D. Kemampuan Dasar Perseptual dalam Musik

Kemampuan perseptual diperoleh melalui proses mendengarkan bunyi tertentu


dengan penuh perhatian. Pada saat itu juga, anak akan menyerap bunyi yang
didengarnya dengan kesadaran dan kemudian terjadilah tanggapan. Seorang guru
sangat perlu mengajukan pertanyaan-pertanyaan agar siswa mengungkapkan
tanggapannya. Persepsi ini sangat perlu untuk kegiatan mengingat, membedakan, dan
mengelompokkan bunyi.

E. Kemampuan Fisikal dalam Musik

Pengendalian gerak motorik kasar dan motorik halus, kesadaran tubuh, dramatisi,
dan bermain peran, serta kesadaran terhadap ruang adalah bagian dari proses
Pendidikan yang mengandalkan unsur fisik dan gerak. Musik tidak dapat dipisahkan
dengan gerak karena gerak memiliki banyak pengaruh pada saat proses terjadinya
musik.

F. Kemampuan Dasar Estetis dalam Musik

10
Rasa estetis atau rasa keindahan tidak terjadi sendirinya pada anak. Pengenalan
rasa keindahan dilakukan sejak usia dini. Kepekaan terhadap suatu yang indah
hendaknya ditunjukkan kepada anak dengan memberitahukan alasannya mengapa
dianggap indah. Respon terhadap keindahan tidak selalu sama pada semua anak.
Kemampuan kepekaan musik dipengaruhi pula oleh beberapa faktor bawaan.

G. Kemampuan Dasar Kreatif dalam Musik

Anda harus bisa membedakan respon musik dan kreativitas musik. Respons musik
berarti menanggapi atau reaksi terhadap rangsang yang diberikan, sedangkang
kreativitas adalah kemampuan mencipta. Mencipta tidak selalu berarti harus
menciptakan musik secara lengkap yang berupa satu nyanyian. Mencipta dapat dalam
wujud kecil dan sederhana. Improvisasi termasuk kedalam ranah kegiatan kreatif.

BAB III KETERAMPILAN BERNYANYI ANAK TK


Bernyanyi adalah aktivitas musikal yang pengekspresiannya sangat pribadi
karena menggunakan alat musik yang ada pada tubuh manusia dan bersifat langsung.
Bernyanyi adalah ekspresi natural yang artistik karena musik merupakan Bahasa emosi
yang mampu memberikan kesenangan dan kepuasan. Untuk dapat bernyanyi dengan
baik dan benar, perlu melalui suatu proses musikalitas, intelektual, emosi, fisik, dan
psikis.

Bernyanyi yang baik dan benar tidaklah sesederhana yang diperkirakan, yaitu
menyuarakan notasi dalam bentuk teks lagu, bernafas, melembutkan dan
mengerasakan volume, berusaha mengekspresikan dengan gerak tubuh, lalu selesai.
Dalam bernyanyi, ada teknik-teknik yang harus dikuasai sehingga suara yang dihasilkan
adalah suara “orang bernyanyi”. Beberapa teknik yang amat perlu dikuasai antara lain
adalah sikap tubuh, pernapasan, intonasi, pengucapan, dan penjiwaan. Pemaparan
materi tersebut tidak dimaksudkan untuk menjadikan anda sebagai seorang penyanyi
professional atau mengajarkannya kepada anak didik anda. Akan tetapi, lebih
dimaksudkan sebagai memperluas pengetahuan dan keterampilan yang dapat
dimanfaatkan anda ketika berhadapan dengan anak didik di kelas.

Hal yang perlu diperhatikan dalam kegiatan bernyanyi pada anak TK adalah:

1. Ketinggian Nada

11
Pernahkah mendapatkan anak bernyanyi hanya dalam satu nada atau monoton?.
Artinya, dalam nyanyiannya tidak terdengar naik turun melodi lagunya, yang terdengar
hanyalah melodi datar atau dengan nada yang sama. Anak yang bernyanyi di luar
melodi lagu biasanya disebut bernyanyi dengan nada sumbang. Keadaan ini terjadi
karena anak tersebut tidak menyadari kemampuan mekanisme bernyanyi atau anak
belum menyadari bernyanyi merupakan suatu kombinasi perubahan-perubahan pada
ketinggian nada yang disebut picth dan ritme.

2. Wilayah Suara

Warna suara anak-anak biasanya tipis dan ringan. Artinya, pilihlah lagu dengan
wilayah nadanya sesuai dengan wilayah suara anak. Hindarkan dari lagu-lagu yang
terlalu tinggi atau terlalu rendah untuk dinyanyikan anak.

3. Memilih Lagu

Lagu anak-anak tentunya berbeda dengan lagu orang dewasa. Mereka memiliki
karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki keutuhan dan kelengkapan sehingga membuat lagu tersebut terasa enak
dinyanyikan.

b. Memiliki pola-pola melodi yang sederhana.

c. Memiliki pola ritmis yang menarik, tetapi tidak sulit dinyanyikan.

d. Isi teks lagu tidak selalu merupakan nasihat yang ditulis untuk tujuan mendidik,
tetapi dapat saja berisi hal yang jenaka, perkasa, dan sebagainya.

BAB IV KETERAMPILAN MUSIK


1. Persiapan dalam Membuat Lagu

a. Gagasan

Sebelum membahas lebih rinci tentang pembuatan lagu, perlu dipertegas dahulu
istilah dari lagu itu sendiri. Dalam pembahasan ini yang dimaksud dengan lagu adalah
karya musik berupa rangkaian nada-nada tunggal (unisono) yang disertai dengan syair
atau kata-kata, minimal terdiri dari satu baik kalimat lengkap yang telah siap

12
dinyanyikan. Dengan demikian lagu yang dimaksud mempunyai unsur penyajian baik
secara instrumental maupun vokal.

b. Pendekatan dalam Membuat Lagu

Sebuah lagu setidaknya dapat dilihat dari dua unsur yang membentuknya yaitu
unsur musikal dan unsur Bahasa. Unsur musikal adalah unsur yang tersusun atas
materi nada dan sifat-sifatnya, sedangkan unsur Bahasa adalah unsur syair yang
memberi makna dari kata-kata.

c. Kemampuan Tentang Bayangan Nada

Bayangan nada adalah tanggapan seseorang mengenai tinggi rendah nada


berdasarkan pada dasar tangga nada tertentu. Dasar tangga nada tersebut merupakan
titik pusat dimana aliran rangkaian nada akan menuju.

d. Eksplorasi Alat Musik

Eksplorasi memalui alat musik berarti menjelajahi atau menjajaki berbagai


rangkaian nada dari alat musik. Alat musik yang dapat digunakan untuk eksplorasi
musik Adalat alat musik bernada (melodis), seperti gitar, keyboard, piano, dan lainya.
Prosesnya dapat dilakukan dengan memainkan tangga nada tertentu mulai dari nada
dasarnya. Misalnya dari nada C sebagai dasar nada pertama “DO”, selanjutnya pencarian
dilakukan dengan merangkai dari satu nada ke nada berikutnya dengan berbagai variasi
jarak nada.

13
BAB III

PEMBAHASAN
3.1 Kelebihan Dan Kelemahan Buku
3.1.1 Kelebihan Buku
1. Pada buku diktat ini,Tata letak tulisan-nya dikatakan baik karena susunan materi
dengan sub-materi menggambarkan keterkaitan, sub-materi diberi nomor
sehingga dapat memudahkan pembaca untuk mengetahui point point penting
dalam materi tersebut.

2. Kelebihan pada buku ini banyak memuat teori-teori yang terdapat dalam
pembahasan

3. Pada buku ini terdapat banyak pendapat ahli yang dimuat dalam buku tersebut.

4. Kedua buku ini memiliki cover yang berwarna.

3.1.2 Kelemahan Buku


1. Pada buku ini terdapat cover yang berwarna namun sangat simpel.

2. Pada buku ini tidak ada rangkuman materi disetiap bab nya.

3. Buku tersebut dijelaskan sangat rinci dan detail tetapi, tidak adanya rangkaian
soal ataupun uji kompetensi diakhir bab untuk menguji seberapa banyak
pengetahuan pembaca dalam memahami materi.

4. Pada buku ini belum adanya revisi terbaru, dan dikatakan masih diktat

14
BAB IV

PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Saya dapat menyimpulkan bahwa buku ini layak dibaca tetapi belum layak diirujuk
sebagai bahan studi maupun karya ilmiah karena masih diktat. Hal ini terwujud dengan
bukti fisik buku ini yang menyajikan kurang banyak data atau informasi ilmiah yang
penyampaiannya mengikuti perkembangan teknologi dari sifat masyarakat global.

Buku ini masih banyak kekurangan, maka buku ini tidak menutup kemungkinanan
hanya dipergunakan bagi kalanganguru/pendidik saja, sebagai bentuk mempersiapkan
diri untuk menyikapi perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis
berubah terjadi disekitar kita, meskipun buku ini memiliki perbedaan serta kelebihan
dan kekurangan yang terdapat didalamnya tetapi pada dasarnya memiliki tujuan yang
sama yaitu bagaimana seorang pembaca dapat dengan mudah mengerti dan memahami
serta mengaplikasikan setiap materi yang sudah dibacanya dalam kehidupan sehari-
hari melalui buku ini.

4.2 Saran
Hendaknya penyajian pada buku ini dapat mempertahankan keunikannya
tersendiri yang telah terbangun dari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi
internal dan eksternal didunia musik anak usia dini. Dari sekian banyak kelebihan
diatas, telah diuraikan juga kelemahan dari buku ini, harapan kedepan buku ini terus
diperbaiki sesuai dnegan anggapan atau kebutuhan pembaca pada khususnya. Buku ini
sangat banyak manfaatnya terutama bagi kelangsungan kehidupan kita masing-masing
calon pendidik, maka diharapkan kedepan-nya buku ini tetap di revisi yang lebih
membangun dan mendetail lagi sesuai dengan perkembangan zaman dan ilmu
pengetahuan serta teknologi.

15
DAFTAR PUSTAKA
Conrad, George. (1964). The Proces of Art Education in The Elementary School. Prentice
Hall Inc. USA.

Djelantik, A.A.M. (1999). Estetika Sebuah Pengantar. Bandung: Masyarakat Seni


Pertunjukan Indonesia.

Gazalba, Sidi. (1988). Islam dan Seni. Pustaka Al Husna. Jakarta.

Hartoko, Dick. (1983). Manusia dan Seni. Kanisius, Yogyakarta.

Hawkins, Alma M. 2003. Moving From Within : A New Method for Dance Making,
Diterjemahkan oleh. I. Wayan Dibia, Bergerak Menurut Kata Hati. Jakarta : Ford
Foundation dan MSPI.

Jakob Sumardjo. (2000). Filsafat Seni. Bandung: ITB.

Kayam Umar. (1981). Seni Tradisi Masyarakat. Sinar Harapan, Jakarta KM. Saini. 2001.
Taksonomi Seni.Bandung : STSI Press

Lindsay, Jenifer. (1991). Klasik, Kitcsh, Kontemporer, Sebuah Studi tentang Seni
Pertuntujakan Jawa, Yogyakarta: Gama Press.

Mack, Dieter. (1995). Ilmu Melodi. Yogyakarta : Pusat Musik Liturgi

Munandar, Utami. (1999). Kreativitas dan Keberbakatan: Strategi Mewujudkan Potensi


Kreatif & Bakat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Pamadhi, Hajar. (1994). Art Teaching, Center For Studies in the Curriculum. Deakin
Australia: University. Victoria

16

Anda mungkin juga menyukai