Anda di halaman 1dari 24

Critical Book Review

PENGEBANGGAN BAHASA ANAK USIA DINI

Dosen pengampu: Wan Nova Listia,S.Pd.,M.Pd

NAMA : SARI ENJELINA SIRAIT

NIM : 1213311024

MATA KULIAH :KETERAMPILAN DASAR PAUD

KELAS : I PGSD

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN- UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
Critical Book Review tepat pada waktunya.
Saya ucapkan terimakasih kepada Wan Nova Listia,S.Pd.,M.Pd selaku Dosen pengampu mata kuliah yang
telah memberikan mata kuliah ini.saya berharap kiranya dengan adanya tugas critical book review ini kita
dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang Keterampilan dasar paud dan juga dapat menambah wawasan
pengetahuan kita.

Akhir kata, semoga critical book review ini dapat bermanfaat bagi kita semua dan semoga
laporan tugas critical book review ini dapat dipahami oleh siapapun yang membacanya.Dan
sebelumnya critical book review ini masih jauh dari kata sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat penyusun harapkan dari para pembaca. Penyusun juga
meminta maaf apabila banyak kesalahan dalam penyusunan critical book review ini.

Medan , 16 September
2021

Sari E. Sirait
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
A.        Rasionalisasi Pentingnya Critical Book Review.....................................................1
B.        Tujuan Penulisan Critical Book Review..................................................................1
C.        Manfaat Critical Book Review................................................................................1
D.        Identitas Buku..........................................................................................................2

BAB II RINGKASAN ISI BUKU


                  A.Ringkasan Buku Utama...................................................................................................4
B.Ringkasan Buku Pembanding..........................................................................................10

BAB III PEMBAHASAN


A. Kelebihan dan Kekurangan Buku...................................................................................19

BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan.....................................................................................................................20
B. Saran...............................................................................................................................21

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................22
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CBR


Sering kali kita bingung memilih buku referensi untuk kita baca dan pahami.
Terkadang kita memilih satu buku,namun kurang memuaskan hati kita. Misalnya dari
segi informasi yang terkandung di dalamnya.
Oleh karena itu, penulis membuat Critical Book Review ini untuk mempermudah
pembaca dalam memilih buku referensi.Selain itu, salah satu faktor yang melatarbelakangi
penulis mereview buku ini adalah agar kita bisa berpikir kritis dan mengetahui kelebihan dan
kekurangan dari sebuah buku.

B. Tujuan Penulisan CBR


Critical Book Review ini bertujuan :
a. Mengulas isi sebuah buku.
b. Mencari dan mengetahui informasi yang ada dalam buku.
c. Melatih diri untuk berfikir kritis dalam mencari informasi yang diberikan oleh setiap bab
dari buku.

C. Manfaat CBR
a. Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perkembangan Peserta Didik
b. Untuk menambah pengetahuan para pembaca
c. Memudahkan pembaca dalam memahami isi dari buku
d. Menambah wawasan penulis
e. Melatih penulis berpikir kritis

1
D.Identitas Buku

Buku Utama

Judul Buku : Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini

Penulis : Dr.Hj.Robingatin,M,Ag.

Zakiyah Ufah,M,Pd.

Penerbit : AR-RUZZ MEDIA


TahunTerbit : 2019
Tebal Buku : 100 Halaman

Buku Pembanding

Judul Buku : Upaya mengembangkan kemampuan bahasa


pada anak usia dini
Penulis :Rosmiyati
Penerbit : Jumantul`Ali-ART
TahunTerbit : 2017
Tebal Buku : 78 Halaman

2
BAB II

RINGKASAN ISI BUKU

Ringkasan buku utama

A. Urgensi Kemampuan Berbahasa dan Bercerita pada Anak


Pendidikan sebagai salah satu faktor terpenting dalam menentukan kualitas
suatu bangsa. Pendidikan sebagai bentuk upaya menumbuhkembangkan kemampuan
dan juga kepribadian seseorang yang akan berlangsung seumur hidup. Tidak hanya
itu, begitu pesatnya perkembangan iptek saat ini harus diiringi dengan pendidikan
yang menjadi pondasi utama agar tidak terbawa arus. Hal ini sejalan dengan pasal 1
UU RI No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian kecerdasan, akhlak, dan negara.1 Melihat
begitu pentingnya peran pendidikan tersebut, pemerintah sadar bahwa untuk
mengoptimalkan pengembangan kemampuan seseorang maka harus dimulai sejak
masa awal kehidupannya.

Kemampuan berbahasa anak dapat dilihat dari kemampuan berbahasa reseptif


(menyimak dan membaca) dan ekspresif (mengungkapkan bahasa secara verbal dan
non verbal). Indikator pencapaian perkembangan anak khususnya pada kemampuan
bahasa dalam memahami bahasa ekspresif anak untuk usia TK khususnya 5-6 tahun
diantaranya adalah anak dapat mengungkapkan keinginan, perasaan, dan pendapatnya
menggunakan kalimat sederhana dalam berkomunikasi baik dengan anak atau dengan
orang dewasa, mengungkapkan perasaan dan ide yang dituangkan dalam pilihan kata-
kata yang tepat saat berkomunikasi, dan menceritakan ulang isi kandungan cerita yang
disampaikan secara sederhana.10 Secara umum, indikator-indikator tersebut tertuju
pada kemampuan anak untuk dapat berkomunikasi dan bercerita dengan orang lain.

4
B. Telaah Studi
Berbagai studi dengan fokus kajian mengenai kemampuan bercerita
diantaranya penelitian yang berjudul Peningkatan Kemampuan Bercerita dengan
Media Gambar Seri pada Anak TK oleh Yurotin bertujuan untuk memberikan
gambaran peningkatan kemampuan anak dalam menceritakan ulang yang menjadi isi
cerita sederhana dengan menggunakan media berupa gambar seri pada anak TK
Dharma Wanita Sungelebak Kecamatan Karanggeneng. Selain itu, penelitian ini juga
bertujuan memberikan gambaran peningkatan kemampuan anak dalam menyusun
urutan cerita dan menceritakannya kembali menggunakan media gambar seri.
Penelitian lainnya yang berjudul Upaya Meningkatkan Kemampuan
Bercerita dengan Menggunakan Media Gambar Seri pada Anak oleh Suparjo
bertujuan untuk mengetahui tingkat keterampilan berbicara siswa khususnya dalam
kompetensi bercerita peserta didik di TK tersebut. Hasil penelitiannya menunjukkan
bahwa kemampuan bercerita anak dapat ditingkatkan dengan adanya penggunaan
media gambar seri di TK tersebut

C. Kerangka Teoritik
Kemampuan berbahasa anak dapat dilihat dari kemampuan berbahasa
reseptif (menyimak dan membaca) dan ekspresif (mengungkapkan bahasa secara
verbal dan non verbal). Kemampuan anak usia 5-6 tahun dapat mengungkapkan
keinginan, perasaan, dan pendapatnya menggunakan kalimat sederhana dalam
berkomunikasi baik dengan anak atau dengan orang dewasa, mengungkapkan
perasaan dan ide yang dituangkan dalam pilihan kata-kata yang tepat saat
berkomunikasi, dan menceritakan ulang isi kandungan cerita yang disampaikan
secara sederhana.

Salah satu metode pengembangan kemampuan bahasa anak adalah bercerita


baik mendengarkan cerita anak dan juga meminta anak bercerita. Melalui bercerita
anak mengungkapkan bahasa, kemampuan berfikir, dan dapat berinteraksi dengan
anak lain.

5
D. Metodologi Penelitian
Terdapat beberapa hal penting yang perlu dikemukakan terkait dengan metode
penelitian pada buku ini, mengingat buku ini merupakan hasil dari penelitian. Hal-hal
tersebut yang perlu menjadi pengetahuan diantaranya jenis penelitian ini merupakan
penelitian lapangan yang dapat disebut juga field research jika dilihat dari obyek
penelitiannya.
Seperti yang telah diketahui sebelumnya, bahwa penelitian ini merupakan
penelitian kualitatif, maka teknik pengumpulan data menggunakan observasi,
wawancara, dan dokumentasi. Dalam analisisnya menggunakan tahapan pengumpulan
data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan/verifikasi.

BAHASA ANAK USIA DINI


Anak usia dini dan berbagai aspek perkembangannya terutama aspek bahasa
telah menjadi kajian ilmiah yang telah melahirkan berbagai teori konsep, strategi dan
metode pengembangan. Berbagai hal yang berkaitan dengannya menjadi poin utama,
terkhusus berbahasa. Pentingnya poin berbahasa pada anak usia dini memicu adanya
pembahasan yang lebih mendalam mengenai bercerita.

A. Hakikat Perkembangan Anak Usia Dini


Setiap organisme pasti mengalami perkembangan selama hidupnya.
Menurut Hurlock perkembangan merupakan dampak terjadinya proses
kematangan seseorang dan juga pengalamannyayang akan menjadi suatu
rangkaian perubahanprogresif. Begitu juga Van den Daele mengemukakan bahwa
perkembangan berarti perkembangan secara kualitatif. perkembangan anak usia
dini pada hakikatnya merupakan proses terintegrasi dari berbagai struktur dan juga
fungsi yang kompleks serta bukanlah sebagai penambahan kuantitas dari tinggi
dan berat seseorang.

6
B. Aspek Perkembangan Anak Usia Din

Menurut Permendikbud No. 137 tahun 2014 tentang Standar Nasional PAUD,
secara keseluruhan aspek perkembangan dan pertumbuhan memiliki kriteria-
kriteria kemampuan yang dapat dicapai anak yang meliputi berbagai aspek.
Aspek-aspek perkembangan tersebut, yaitu aspek nilai agama dan moral, aspek
fisik-motorik, aspek kognitif, aspek seni, aspek sosial emosional, dan
aspekbahasa.
Pertama, aspek yang pertama adalahnilai agama dan moral. Dalam ajaran
agama telah memaparkan dengan jelas bahwa setiap manusia itu pada dasarnya
baik dan masing-masing dari mereka memiliki potensi untuk beragama, namun
perkembangan agama dalam diri mereka akan dipengaruhi oleh keluarganya.Hal
ini dikarenakan Allah menciptakan hamba-hambaNya dalam keadaan suci dan
bersih namun tidak dengan sifat-sifat yang buruk. Tetapi sifat-sifat buruk akan
muncul pada anaksebagai dampak kurangnya pendidikan, perhatian, dan
peringatan sejak kecil dari orang tua (keluarga).
Kedua, aspek kognitif yang menurut Susanto merupakan suatu proses berpikir.
Proses berpikir ini dapat diartikan sebagai kemampuan individu dalam
menghubungkan, menilai, dan juga mempertimbangkan terhadap suatu
kejadian/peristiwa. Tingkat kecerdasan berhubungan denganproses kognitif di
mana hal ini dapat mencirikan seseorang melalui berbagai minat. Selain itu,
menurut Ormrod, perkembangan kognitif merupakan perkembangan kemampuan
seseorang dalam berpikir dan bernalar yang semakin lama semakin baik.
Ketiga, aspek sosial emosional. Aspek ini merupakan aspek yang mencakup
dua hal yang berkaitan, yaitu sosial dan emosi. Menurut Permendikbud program
pengembangan sosial emosional meliputi suatu perwujudan suasana belajar dalam
konteks bermain dalam upaya pengembangan kepekaan, keterampilan sosial, dan
sikap serta kematangan emosi. Upaya pengenalan atau sosialisasi pada diri anak
terhadap orangorang di sekitarnya merupakan pemahaman dari makna sosial.

7
Keempat adalah aspek bahasa. Pengekspresian pikiran dan
pengetahuan ketika seorang anak membuat hubungan dengan orang lain memiliki
bentuk utama yang disebut dengan bahasa. Bahasa sebagai sarana anak untuk
dapat menerjemahkan pengalaman mereka ke dalam bentuk simbol-simbol yang
menjadi jalan mereka untuk dapat berkomunikasi dan berpikir.
Kelima, aspek perkembangan fisik motorik. Perkembangan fisik merupakan
hal yang menjadi dasar bagi kemajuan perkembangan berikutnya. Jika dilihat
secara langsung, perkembanganfisik pada anak dapat berdampak pada
keterampilan bergerak anak tersebut. Secara tidak langsung juga dapat dilihat
bahwa pertumbuhan dan perkembangan fisik anak memiliki pengaruh terhadap
persepsi anak itu terhadap dirinya dan orang lain.
Keenam adalah aspek seni. Menurut Permendikbud, program pengembangan
senimencakup perwujudan suasana belajar dalam konteks bermain untuk
pengembangan dalam hal eksplorasi, ekspresi, dan apresiasi seni. Seni dalam
konteks pembelajarannya meliputi berbagai macam hal berkaitan dengan karya
dan aktivitas seni.
Berdasarkan uraian mengenai aspek-aspek perkembangan di atas,maka
kesimpulannya ialah aspek-aspek perkembangan pada anak usia dini terbagi
menjadi aspek nilai-nilai agama dan moral, bahasa, kognitif, sosial emosional,
fisik motorik, dan seni. Aspek-aspek tersebut akan berkembang sesuai tahapan
perkembangan usia anak.

8
C.Perkembangan Bahasa Anak

Salah satu aspek yang penting dalam perkembangan anak yang dikembangkan
dalam proses pembelajaran taman kanak-kanak guna meningkatkan kemampuan
dasar anak adalah bahasa. Di bawah ini merupakan penjelasan mengenai
perkembangan bahasa anak.

1. Pengertian Bahasa
Bahasa menurut Hurlock merupakan setiap sarana komunikasi dengan
mengubah pikiran dan perasaan ke dalam bentuk simbol-simbol sehingga
maknanya dapat diberikan kepadaorang lain. Yang termasuk di dalam hal
tersebut adalah perbedaan bentuk komunikasi seperti tulisan, bicara, bahasa
simbol, ekspresi muka, isyarat, pantomim, dan seni.
Menurut Edward Sapir, bahasa adalah cara khas manusia yang bukan
bersifat naluriah dalam mengkomunikasikan gagasan dan kemauan dengan
menggunakan simbol-simbol yang dihasilkan secara sengaja.78 Bahasa yang
anak miliki adalah bahasa yang telah dimiliki dari hasil pengolahan dan telah
berkembang.
2. Teori-teori Perkembangan Bahasa
Masa awal anak-anak merupakan masa perkembangan bahasa anak
yang sangat pesat. Istilah nativis diambil dari pernyataan bahwa pemerolehan
bahasa ditentukan bawaan (innatly), yaitu individu dilahirkan dengan
(membawa) kemampuan genetik yang mempengaruhinya untuk menanggapi
secara sistematik bahasa disekitarnya, yang berakibat terbentuknya sistem
bahasa.Faktor genetis yang diwariskan pada manusia berupa suatu perangkat
perolehan bahasa (language acquisition system), suatu mekanisme
pembelajaran berbasis bahasa yang spesifik, yang memungkinkan bayi dan
balita menguasai berbagai kerumitan bahasa dalam waktu yang singkat.

9
Ringkasan buku pembanding

A.Latar Belakang Masalah


Dalam menstimulus perkembangan anak usia dini, seorang guru harus
memahami bagaimana peran dan fungsi metode bercerita dalam mengembangkan
kemampuan berbahasa anak, seperti kemampuan berbahasa secara reseptif
(understanding) artinya, menerima bahasa anak mampu memahahami kata-kata dan
kemampuan berbahasa secara ekspresif, artinya anak-anak mampu mengungkapkan
kata-kata atau bahasa yang mencakup pengertian, dan kemampuan berbahasa secara
ekspresif (producing) yang bersifat pernyataan. Anak usia dini berada dalam fase
perkembangan bahasa secara ekspresif. Hal ini berarti anak telah dapat
mengungkapkan keinginannya, penolakannya, maupun pendapatnya dengan
menggunakan bahasa lisan.
Bahasa merupakan alat komunikasi sebagai wujud dari kontak social dalam
menyatakan gagasan atau ide-ide dan perasaan-perasaan oleh setiap individu sehingga
dalam mengembangkan bahasa yang bersifat ekspresif, seorang anak memerlukan
cara yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia dini dengan
memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pribadi anak tersebut. Melalui
bercerita, dapat membantu mereka dalam mengembangkan dan melatih kemampuan
bahasa yang anak-anak miliki dan dengan melalui cerita anak lebih dituntut aktif
dalam mengembangkan bahasanya khususnya bahasa ekspresif dibantu oleh arahan
dan bimbingan guru.

10
Ciri-ciri pertumbuhan dan perkembangan bahasa anak
dapat dilihat dengan memahami kata-kata dan cerita serta dapat mengungkapkan
kejadian kedalam suatu cerita. Dalam hal ini dapat diperhatikan penjelasan sebagai
berikut
1. Kemampuan anak dalam menerima bahasa.
Diantaranya adalah sebagai berikut :
a. Anak-anak berpura-pura membaca cerita bergambar dalam buku
dengan kata kata sendiri
b. Mulai memahami dua perintah yang diberikan bersamaan.
2. Mengungkapkan bahasa
Dalam hal ini berkaitan dengan hal-hal berikut ini
a. Anak mulai menyatakan keinginan dengan mengucapkan kalimat
sederhana.
b. Mulai menceritakan pengalaman yang dialami dengan cerita
sederhana.

disamping itu, menurut kurikulum tahun 2010, ada beberapa kriteria


kemampuan anak dalam mengembangkan bahasa. Antara lain sebagai berikut :
1. Menerima bahasa
a. Menyimak perkataan orang lain (bahasa ibu atau bahasa lainnya)
b. Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan
c. Memahami cerita yang dibacakan oleh guru
d. Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat
2. Mengungkapkan bahasa
a. Mengulang kalimat sederhana
b. Menjawab pertanyaan sederhana
c. Mengungkapkan kata-kata sifat
d. Menyebut kata kata benda yang dikenal
e. Mengutarakan pendapat kepada orang lain
f. Menyatakan alasan terhadap sesuatu yang diinginkan atau yang tidak
setuju
f. Menceritakan kembali cerita dongeng yang pernah didengar

11
A. Pegembangan Kemampuan Bahasa Anak Usia Dini

Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia susunan W.J.S. Poerwadarminta


yang

diolah kembali oleh Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. Kemampuan

diartikan kesanggupan, kecakapan, atau kekuatan. Menurut Chaplin ability

(kemampuan, kecakapan, ketangkasan, bakat, kesanggupan) merupakan tenaga (daya

kekuatan) untuk melakukan suatu perbuatan.19

Sedangkan menurut Robbins kemampuan bisa merupakan kesanggupan bawaan

sejak lahir, atau merupakan hasil latihan atau praktek.20 Ada pula pendapat lain

menurut Akhmat Sudrajat menghubungkan kemampuan dengan kata kecakapan.

Setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda dalam melakukan suatu

tindakan. Kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada dalam diri individu

tersebut.

Bahasa merupakan sesuatu yang menakjubkan. Bahasa adalah salah satu

prestasi tertinggi yang dicapai manusia. Meskipun beberapa hewan memiliki

semacam sistem komunikasi, namun hanya manusia yang mengembangkannya dalam

bentuk verbal/lisan, atau ucapan lisan. Ada beragam pendapat para ahli mengenai

pengertian bahasa. Perbedaan pandangan dan pendapat ini tergantung pada latar

belakang keilmuan para ahli tersebut. Berikut dikemukakan beberapa definisi bahasa.

12
1. John W. Santrock Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi, baik berupa

ujaran, tulisan atau tanda-tanda yang didasarkan pa asuatu sistem simbol.

2. Robert Lado Bahasa adalah sistem komunikasi yang terikat dengan

perasaan dan aktivitas manusia —sesuai lingkup lingkungannya.

3. Chaedar Al-Wasilah Bahasa adalah suatu sistem komunikasi ―manasuka‖

yang menggunakan simbol vokal yang memungkinkan semua orang dalam

lingkup budaya tertentu dapat berinteraksi.

Dari ketiga pengertian bahasa tersebut tampak 5 ciri-ciri bahasa, yaitu:

a.Awalnya berupa simbol verbal

b.Berupa sistem [sistem bunyi/fonologi; sistem makna/semantik; sistem

tatabahasa /morfologi-sintaksis]

c.Sebagai alat komunikasi [untuk menyampaikan pesan]

d.Ada kesepakatan diam [silent agreement]

e.Manusiawi [digunakan manusia]24

Para pendidik sangatlah penting mengetahui bagaimana cara belajar berbahasa

anak, hal ini berkaitan dengan pembelajaran bahasa pada anak. Banyak para ahli

berpendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi berbahasa individu. Para ahli

teori nativis menyatakan bahwa manusia secara natural memiliki kemampuan untuk

memahami bahasa dan komunikasi. Chomsky ia berpendapat bahwa ―… that regards

1. John W. Santrock Bahasa adalah suatu bentuk komunikasi, baik berupa

ujaran, tulisan atau tanda-tanda yang didasarkan pa asuatu sistem simbol.

14
2. Robert Lado Bahasa adalah sistem komunikasi yang terikat dengan

perasaan dan aktivitas manusia —sesuai lingkup lingkungannya.

3. Chaedar Al-Wasilah Bahasa adalah suatu sistem komunikasi ―manasuka‖

yang menggunakan simbol vokal yang memungkinkan semua orang dalam

lingkup budaya tertentu dapat berinteraksi.

Dari ketiga pengertian bahasa tersebut tampak 5 ciri-ciri bahasa, yaitu:

a.Awalnya berupa simbol verbal

b.Berupa sistem [sistem bunyi/fonologi; sistem makna/semantik; sistem

tatabahasa /morfologi-sintaksis]

c.Sebagai alat komunikasi [untuk menyampaikan pesan]

d.Ada kesepakatan diam [silent agreement]

e.Manusiawi [digunakan manusia]24

Para pendidik sangatlah penting mengetahui bagaimana cara belajar berbahasa

anak, hal ini berkaitan dengan pembelajaran bahasa pada anak. Banyak para ahli

berpendapat tentang faktor-faktor yang mempengaruhi berbahasa individu. Para ahli

teori nativis menyatakan bahwa manusia secara natural memiliki kemampuan untuk

memahami bahasa dan komunikasi. Chomsky ia berpendapat bahwa.

Belajar bahasa tidak

dipengaruhi oleh intelegensi ataupun pengalaman individu, individu mempunyai alat

penguasaan bahasa.

15
B. Aspek-Aspek Perkembangan Bahasa Anak Usia Dini

Perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemampuan dasar yang harus

dimiliki anak, sesuai dengan tahapan usia dan karakteristik perkembangannya.

Perkembangan adalah suatu perubahan yang berlangsung seumur hidup dan

dipengaruhi oleh berbagai factor yang saling berinteraksi seperti biologis, kognitif,

dan sosio-emosional. Bahasa adalah suatu system symbol untuk berkomunikasi yang

meliputi fonologi (unit suara), morfologi (unit arti), sintaksis (tata bahasa), semantic

(variasi arti), dan pragmatic (penggunaan) bahasa. Dengan bahasa, anak dapat

mengkomunikasikan maksud, tujuan, pemikiran, maupun perasaannya pada orang

lain.

Anak usia taman kanak-kanak berada dalam fase perkembangan bahasa secara

ekspresif. Hal ini berarti bahwa anak telah dapat mengungkapkan keinginananya,

penolakannya, maupun pendapatnya dengan menggunakan bahasa lisan. Bahasa lisan

sudah dapat di gunakan anak sebagai alat berkomunikasi. Aspek-aspek yang

berkaitan dengan perkembangan bahasa anak usia dini tersebut adalah sebagai

berikut:

1. Kosa kata

Seiring dengan perkembangan anak dan pengalamannya berinteraksi

dengan lingkungannya, kosa kata anak berkembang dengan pesat.

16
2. Sintaksis (tata bahasa)

Walaupun anak belum mempelajari tata bahasa, akan tetapi melalui

contoh-contoh berbahasa yang di dengar dan di lihat anak di

lingkungannya, anak telah dapat menggunakan bahasa lisan dengan

susunana kalimat yang baik. Misalnya: ―Rita memberi makan kucing‖

bukan ―kucing Rita makan memberi‖.

3. Semantik

Semantik maksudnya penggunaan kata sesuai dengan tujuannya. Anak di

taman kanak-kanak sudah dapat mengekspresikan keinginan, penolakan

dan pendapatnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang tepat.

Misalnya: ―tidak mau‖ untuk menyatakan penolakan.

4. Fonem (satuan bunyi terkecil yang membedakan kata)

Anak di taman kanak-kanak sudah memilki kemampuan untuk

merangkaikan bunyi yang di dengarnya menjadi satu kata yang

mengabdung arti. Misalnya: i.b.u menjadi ibu.

a.Tujuan bercerita untuk anak usia dini

Tujuan bercerita bagi anak usia 3 sampai 4 tahun adalah agar anak mampu

mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang disampaikan ornag lain,anak dapat

bertanya apabila tidak memahaminya,anak dapat menjawab pertanyaan, selanjutnya

anak dapat menceritakan dan mengekpresikan terhadap apa yang didengar dan

diceritakanya, sehingga hikmah dari isi cerita dapat dipahami dan lambat laun di

dengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan di ceritakanya kepada orang lain.

17
Tujuan bagi anak usia 3-4 tahun antara lain sebagai berikut:

a. Memberikan informasi atau menanamkan nilai-nilai sosial, moral dan

keagamaan, pemberian informasi tentang lingkungan fisik dan lingkungan

sosial.

b. Anak mampu mendengarkan dengan seksama terhadap apa yang

disampaikan oleh orang lain.

c. Anak dapat bertanya apabila tidak memahaminya.

d. Anak dapat menjawab pertanyaan.

e. Anak dapat menceritakan dan mengekspresikan terhadap apa yang

didengarkan dan diceritakannya,sehingga hikmah dari isi cerita dapat

dipahami dan lambat laun didengarkan, diperhatikan, dilaksanakan dan

diceritakannya pada orang lain38

Adapun tujuan bercerita sebagai program belajar anak usia dini dari umur 3

sampai 4 tahun adalah sebagai berikut.

a. Mengembangkan kemampuan dasar untuk pengembangan bahasa anak

usia dini melalui daya cipta, dalam pengertian membuat anak kreatif, yaitu

lancar, fleksibel, dan orisinal dalam bertutur kata, berpikir, serta berolah

tangan dan berolah tubuh sebagai latihan motorik halus maupun motorik

kasar.

b. Manfaat Metode Bercerita

Metode bercerita dalam kegiatan pengajaran anak usia 3 sampai 4 tahun

mempunyai beberapa manfaat penting bagi pencapaian tujuan pendidikan anak usia

dini antara lain:

a. Untuk menanamkan kejujuran, keberanian, kesetiaan, keramahan,


ketulusan dan dan sikap-sikap positif yang lain dalam kehidupan

lingkungan keluarga, sekolah dan luar sekolah.

b. Dapat memberikan sejumlah pengetahuan sosial, nilai-nilai moral, dan

keagamaan.

c. Kegiatan bercerita dapat memberikan pengalaman belajar untuk berlatih

mendengarkan.

d. Kegiatan bercerita dapat memberikan pengalaman belajar yang unik dan

menarik, serta dapat menggetarkan perasaan, membangkitkan semangat

dan dan menimbulkan keasyikan tersendiri maka kegiatan bercerita

memungkinkan mengembangkan dimensi perasaan anak.

e. Untuk memberikan informasi tentang kehidupan sosial anak dengan

orang yang ada disekitarnya dengan bermacam pekerjaan.

f.Dapat membantu anak membangun bermacam yang mungkin dipilih anak

dan bermacam layanan jasa yang ingin disumbangkan anak kepada

masyarakat.

g. Kegiatan bercerita dalam kaitan kehidupan sosial anak dapat

dipergunakan guru untuk menuturkan bermacam pekerjaan yang ada

dalam masyarakat yang beraneka ragam yang dapat menimbulkan sikap

pada diri anak menghargai bermacam-macam pekerjaan.

h. Melatih daya serap anak, artinya anak usia dini dapat dirangsang, untuk

mampu memahami isi atau ide-ide pokok dalam cerita secara keseluruhan

18
BAB III

PEMBAHASAN
A. Kelebihan dan Kekurangan

BUKU UTAMA
Kelebihan
1. Pada buku ini memiliki rangkuman pada setiap subbabnya sehingga memudahkan
pembaca dalam menyimpulkan pembahsan dibuku ini.
2. Pembahasan pada buku fakta dengan adanya pendapat-pendapat dari para ahli
sehingga pembaca yakin dengan keakuratannya.
3. Buku ini bisa menjadi acuan maupun referensi bagi calon pendidik maupun peserta
didik.
4. Sistematika penulisan buku bagus

Kekurangan
1. Cover atau sampul buku kurang menarik sehingga membuat pembaca kurang menarik
untuk membacanya
2. Terdapat beberapa kesalahan dalam penulisan kata misal,”basil” yang seharusnya
adalah “hasil”

BUKU PEMBANDING
Kelebihan
1. Cover atau sampul buku ini sangat menarik dengan memadukan warna-warna
sehingga membuat pembaca tertarik
2. Memiliki sistematika penulisan yang bagus
3. Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti

Kekurangan
1. Pembahasan yang disampaikan masih kurang mendalam
2. Terdapat beberapa penulisan tanda baca yang salah
3. Terkadang terdapat beberapa istilah yang sulit dipahami
4. Penulis tidak membuat kesimpulan atau rangkuman pada setiap babnya

19
BAB IV

PENUTUP
BUKU UTAMA
Kemampuan bercerita anak termasuk salah satu indikator perkembangan bahasa
pada anak. Kemampuan bercerita dapat terbagi menjadi kategori tinggi, sedang, dan
rendah. Pengkategorian tersebut dapat dilihat berdasarkan pada indikator-indikator
kemampuan bercerita anak, yaitu percaya diri, ketepatan, kejelasan, kelancaran, kosakata,
dan ekspresi. Metode yang digunakan dalam pengembangan kemampuan bercerita anak di
TK tersebut antara lain metode karyawisata, metode story telling (bercerita), metode
demonstrasi, metode bermain peran, metode kotak ajaib pelangi bola wisata cerita, metode
tanya jawab, metode pemberian tugas, metode bermain, dan metode bercakap-cakap.
Alasan mengenai metode-metode tersebut yang dipakai untuk mendukung pengembangan
kemampuan bercerita anak di TK tersebut adalah metode tersebut berisi kegiatan yang
menyenangkan, anak dapat melakukan praktik langsung, dan merupakan kegiatan yang
bermakna yang menimbulkan kesan.

BUKU PEMBANDING
Berdasarkan hasil pengolahan dan analisis data dari hasil penelitian yang penulis
lakukan maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
Dalam mengembangkan kemampuan bahasa dengan menggunakan media
bercerita, seperti yang dilakukan di PAUD Khadijah Bandar Lampung adalah
Pertama, mengembangkan kemampuan bahasa dengan Membaca langsung dari buku
Cerita,Kedua, Bercerita degan menggunakan ilustrasi gambar dari buku . Ketiga,
Menceritakan Dongeng. Kemampuan Bahasa PAUD Khadijah Bandar Lampung
dengan menggunakan metode bercerita diharapkan anak dapat,

20
1) Menerima bahasa, anatara lain :
a) Menyimak perkataan orang lain,
b) Mengerti dua perintah yang diberikan bersamaan,
c) Memahami cerita yang dibacakan oleh guru,
d) Mengenal perbendaharaan kata mengenai kata sifat.

2) Mengungkapkan bahasa, antara lain,


a) Mengulang kalimat sederhana,
b) Menjawab pertanyaan sederhana,
c) Mengungkapkan kata-kata sifat,
d) Menyebut kata kata benda yang dikenal,
e) Mengutarakan pendapat kepada orang lain,
f) Menceritakan kembali cerita dongeng
yang pernah didengar.

A. Saran

Saran yang dapat saya sampaikan yaitu pada kelebihan dari kedua Buku
tersebut agar lebih di pertahankan dan lebih di perkuat lagi agar dapat lebih baik
lagi dalam membuat jurnal. Dan untuk setiap kekurangan buku agar dapat
diperbaiki lagi dan dilihat lagi dengan teliti sehingga hasil yang dicapai dapat
maksimal dan baik dan dapat dipergunakan untuk membantu orang lain dalam
meneliti dan haruslah disajikan dengan data data yang akurat dan ada hasil dari
metode yang diperbuat.

21
DAFTAR PUSTAKA
Anifah dan Nurhenti Simatupang. “Penerapan Metode Bercerita Melalui Story Reading
untuk Meningkatkan Kemampuan Bercerita Anak Kelompok A TK Pertiwi Kesamben
Jombang” dalam Jurnal PAUD Teratai no. 3, Vol. 3, 2014.

22

Anda mungkin juga menyukai