SKOR NILAI :
Puji syukur, kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat, nikmat
dan berkat-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan critical book review mengenai buku
Metode Kelas Musik untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Seni Musik.
Saya menyadari bahwa dalam penyusunan Critical Book Review ini dapat
terselesaikan, berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak yang terkait. Maka dari itu saya
menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak Adina Sastra Sembiring S.Pd., M.Pd dan
Ibu Sri Mustika Aulia S.Pd., M.Pd selaku Dosen Pengampu yang telah membimbing saya dan
teman-teman yang senantiasa sudah membantu.
Saya menyadari bahwa tugas CBR ini masih jauh dari kesempurnaan, untuk itu
mengharapkan masukan atau saran dan kritik yang membangun guna perbaikan dan
penyempurnaan selanjutnya. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak dan dapat menambah pengetahuan kita.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Buku yang akan di review kali ini adalah buku Metode Kelas Musik, tujuannya yakni:
1
1.4 Identitas Buku
1. Judul Buku : Metode Kelas Musik
2. Tahun Terbit : 2013
3. Penulis : Dr. Pono Banoe
4. ISBN : 979-062-411-5
5. Kota Terbit : Jakarta
6. Penerbit : PT. Indeks
2
BAB II
Pendidikan musik harus lebih berfungsi, maka pertama-tama pendidikan musik yang
berlangsung di sekolah-sekolah harus lebih diperhatikan; sehingga semua sekolah baik yang
bersifat umum maupun yang bersifat kejuruan, sepatutnya mendapat pendidikan musik sejak
dari Taman Kanak- Kanak hingga perguruan tinggi.
Bila pendidikan musik diberikan sejak Taman Kanak-Kanak hingga perguruan tinggi
dengan porsi 2 jam pelajaran per minggunya, setidak-tidaknya mereka akan lebih tertarik akan
masalah musik. Dalam hal ini di sekolahsekolah guru harus lebih banyak memberikan latihan-
latihan musik, baik yang bersifat teoretis, maupun yang bersifat praktis. Anak-anak sekolah
perlu mendapat bimbingan dan pelajaran main suling, harmonika, biola, piano, gamelan,
angklung dan sebagainya.
Pelajaran musik yang bersifat vokal dan instrumental harus lebih diperhatikan. Dan bagi
anak-anak yang berbakat musik dapat melanjutkan pelajarannya ke sekolah musik, yang khusus
ditujukan untuk mengembangkan bakat anak itu. Di Taman Kanak-Kanak sampai perguruan
tinggi, pendidikan musik harus merupakan pendidikan yang bersifat pembentukan umum ke
arah musik. Dasar-dasar yang fundamental musikal perlu diberikan kepada anakanak, sehingga
mereka mempunyai apresiasi musikal yang memadai.
Pengajaran musik di sekolah dasar merupakan salah satu komponen pengajaran yang
secara terintegrasi mendukung tercapainya pengembangan pribadi manusia Indonesia
seutuhnya. Misi ini menuntut perancang pembelajaran untuk mampu menentukan tujuan
pembelajaran secara menyeluruhmaupun secara rinci setiap aspek pengajaran musik anak
sekolah dasar. Tujuan umum digunakan sebagai pedoman kegiatan pembelajaran secara umum,
3
sedang tujuan khusus digunakan sebagai petunjuk pelaksanaan teknis masing-masing aspek,
sehingga secara kurikuler memberikan sumbangan tercapainya tujuan institusional.
1. Murid memiliki pengetahuan tentang irama, merasakan irama melalui pengalaman dan
penghayatan musik, mempunyai bayangan penginderaan gerak irama, membuat polapola
irama sederhana, dan membaca notasi pola irama dengan benar.
4. Murid memiliki pengetahuan tentang bentuk/ struktur lagu, merasakan bentuk lagu
melalui pengalaman dan penghayatan musik. Mempunyai bayangan penginderaan bentuk/
struktur lagu dan mengarang lagu sederhana.
4
Pembelajaran musik selalu memperhatikan bagian-bagian dari semua unsur musik, hal
ini disebabkan bahwa setiap lagu atau komposisi musik yang digunakan sebagai model atau
media pembelajaran terbentuk dari unsur-unsur musik yang esensial sebagai kesatuan musik.
Pelaksanaan pembelajaran selalu memperhatikan pertambahan kemampuan, perkembangan
sikap estetis, dan ketrampilan musik secara gradual menurut tata urutan yang logis dengan
memperhatikan kesenangan dan keterpaduan dengan kehidupan anak sehari-hari.
Lagu model merupakan lagu yang dipilih dan paling bamyak mengandung unsurunsur
musik yang akan dikembangkan pada anak. Pemilihan lagu model hendaknya disesuaikan
dengan pilihan anak, artinya lagu hendaknya bukan lagu yang asing, sebab akan menyita waktu
untuk mempelajari lagu itu terlebih dahulu. Kecuali kalau guru memang harus mengajarkan
lagu baru, dapat dilakukan dengan menguasai syair lagu secara tepat barulah pengenalan
melodi (bayangan nada) lagu bersangkutan.
Pengajaran musik lebih menekankan terlebih dahulu rasa irama, rasa nada (bayangan
nada) untuk bernyanyi dengan tingggi rendah nada secara tepat dan denyutan-denyutan pulsa
secara benar. Lagu model diajarkan melalui mendengarkan music, menirukan akhirnya anak
akan hafal secara alamiah. Lagu model tidak diajarkan dengan membaca musik terlebih dahulu,
hal ini dengan pertimbangan belajar harus dimulai dengan hal yang mudah ke yang sulit,
sederhana ke konplek, disenangi ke yang kurang senang, mudah ke rumit dan sebagainya.
2. Murid dapat bertepuk menurut pulsa sambil menyanyikan lagu model “cicak-cicak di
dinding”.
3. Murid dapat bertepuk menurut ayunan birama dua sambil menyanyikan lagu model yang
sudah dikuasai.
4. Murid dapat bertepuk menurut ayunan birama tiga sambil menyanyikan lagu model
Amelia.
5. Murid dapat bertepuk menurutayunan birama empat sambil menyanyikan lagu model
Selamat Ulang Tahun.
5
7. Murid menyatakan dinamik lagu.
Dalam proses belajar, pembelajaran akan berlangsung jika terdapat interaksi yang baik
antara guru dan murid. Murid berasal dari berbagai latar belakang keluarga, masyarakat,
terutama perbedaan individual yang sangat unik. Interaksi terjadi jika guru mampu
mengenal,memahami menerima anak apa adanya dan bertindak sesuai dengan keadaan masing-
masing individu anak.
Anak yang berada pada lingkungan klasikal, akan mudah lebih tumbuh rasa musiknya
dibanding anak yang tinggal pada masyarakat atau keluarga yang awam. Hal ini terjadi
pengalaman anak telah teridentifikasi dan kadang terinternalisasi dalam dirinya, sehingga akan
mempengarui sikap dan perilakunya. Pengalaman mendengar, meniru akan memberikan
kemampuan pada anak dalam bernyanyi. Pembelajaran yang dimulai dengan bernyanyi
menimbulkan rasa senang anak dan segera diikutinya.
Dalam pelaksanaan pembelajaran musik disekolah dasar dengan baik, guru paling tidak
harus memiliki pengetahuanbagaimana membelajarkanmusik pada anak SD, memiliki rasa
suka pada musik, kemauan untuk mengajarkan pada anak, pemahaman bahwa
pembelajaranmusik mengutamakan tumbuhnya rasa musik, meliputi : rasa irama, rasa nada,
harmonisasi, kesukaan , penghayatan musik.
Musik bukan pengetahuan yang bersifat ingatan walaupun tidak berarti tidak
memerlukan pengetahuan, tetapi lebih pada pengembangan ketrampilan dan tumbuhnya rasa
mengutamakan keterampilan dan tumbuhnya ras, konsekuensinya guru harus berorientasi
praktis, artinya memberikan kesempatan pada anak untuk belajar secara nyata, langsung, dan
bermakna yang dilakukan dengan kegiatan-kegiatan yang menumbuhkan rasa suka tanpa
paksaan.
Untuk mewujudkan interaksi belajar musik yang memberi pengalaman, keterampilan, dan
tumbuh rasa musik, persyaratan yang harus dimiliki seorang guru sekolah dasar adalah sebagai
berikut :
6
1. Pengetahuan dan kemampuan yang memadai dalam musik, sehingga tidak mengalami
hambatan pemahaman materi musik yang diajarkan.
2. Memiliki pengetahuan dan pandangan tentang sifat dan hakikat musik, sifat dan hakikat
proses belajar musik, serta sifat dan hakikat pembelajaran musik.
7. Pengetahuan dan kemampuan memilih lagu atau komposisi model yang digunakan untuk
mengajar, disamping kemauan untuk menerima berbagai masukan dari murid, guru juga
harus memiliki kemampuan memilih lagu model yang berisi unsur-unsur musik yang akan
diajarkan.
8. Pengetahuan dan kemampuan memilih serta menggunakan sarana dan media untuk
mengajar musik. Guru dapat memanfaatkan berbagai media, misalnya: buku-buku,
gambar-gambar, kaset, radio, televisi dalam pembelajaran musik.
Belajar musik melalui pengalaman musik memerlukan alat musik aktif. Alat musik aktif
berupa alat-alat musik yang dapat dimainkan, sedangkan alat musik pasif, misalnya: tape
recorder, VCD. Alat musik pasif efektif untuk pengembangan rasa tetapi kurang tepat untuk
pengembangan keterampilan, maka praktek langsungberbagai kegiatan pengalaman musik
sangat mutlak, misalnya: bergerak sesuai gerak musik, bernyanyi, menulis, membaca, bermain
musik, improvisasi, dan kreativitas.
7
Untuk membahas unsur irama perlu disiapkan alat musik perkusi, misalnya: tamburin,
kastanyet, triangel, ringbel, tenor, drum atau bas drum. Jika tidak tersedia guru bersama murid
dapat membuatnya sendiri, jika tetap tidak memungkinkan dapat digunakan berbagi benda
sekitar, misalnya: meja, batu, dan organ tubuh.
Unsur melodi perlu disediakan alat musik melodi, misalnya: glockenspiel, pianika,
recorde, seruling, dilengkapi garpu tala. Alat-alat ini dapat untuk visualisasi interval nada dari
suatu lagu yang dinyanyikan. Pembahasan unsur harmoni disamping memanfaatkan harmoni
suara manusia melalui paduan suara, akor, kadens, tekstur, memerlukan berbagai alat musik
harmoni misalnya: gitar, organ, piano, kulintang dan sebagainya.
Unsur musik yang dikembangkan antara lain: dasar teknik bernyanyi, irama, melodi,
harmoni, dan bentuk atau struktur lagu, serta ekspres. Kegiatan pengkajian unsur musik ini
pada dasarnya tidak dapat dipisahkan satu unsur dengan unsur yang lainnya. Penyajian
dilakukan dengan menggunakan suatu komposisi kemudian dianalisis unsur-unsur musik yang
ada didalamnya, sehingga hampir seluruh unsur musik ada, hanya saja tidak seluruhnya.
Penekanan pada suatu unsur musik dapat dikembangkan dengan ketepatan pemilihan lagu
model.
8
Unsur-unsur musik disajikan dengan menganut kurikulum spiral, artinya: bahwa dalam
kajiannya dilakukan dengan cara berlapis berualang. Kajian yang telah dikuasai diulang dan
ditambah dengan kajian yang memiliki gradasi kesulitan lebih. Konsekuensinya pemilihan lagu
model juga disuaikan dengan tingkat kesulitan dari unsur musik yang menjadi penekanan.
Untuk itu disamping penggunaan lagu model, murid juga perlu dikembangkan apresiasi
terhadap lagu-lagu model yang akan digunakan sebagai bahan kajian, sehingga lagu model
menjadi tidak asing bagi anak.
Metode pembelajaran merupakan cara yang digunakan belajar musik agar mencapai
tujuan pembelajaran musik, yaitu tumbuhnya rasa musik dan pada akhirnya tumbuhlah
kreatifitas estetis anak sebagai media ungkap ekspresi. Pembelajaran dilaksanakan dengan
penekanan pengalaman musik agar anak secara urut memiliki pengetahuan, pemahaman dan
apresiasi musik, keterampilan musik, dan pada akhirnya tumbuhlah kreativitas estetis.
Pengalaman musik dimanfaatkan untuk memupuk pengetahuan, apresiasi, sekaligus
mengembangkan keterampilan.
Cara belajar yang terbaik bagi anak seharusnya melalui pengalaman musik, dan
pengalaman tersebut harus bermacam-macam sebagai perkembangan mental yang disebut
“pembentukan konsep”. Konsep tersebut sebagai dasar menarik kesimpulan dalam cara
melambangkannya dengan notasi musik. Anak mempunyai tahap perkembangan yang perlu
diperhatikan dan disesuaikan dalam pelaksanaan kelas musik. Anak kecil dapat menguasai otot
besar tetapi tidak untuk otot kecil. Anak memiliki kebutuhan dan emosi yang berbada, mereka
masih memiliki egosentris, mungkin belum dapat menikmati kegiatan musik bersama-sama,
sedang anak besar lebih suka pengembangan musik ansambel yang dilakukan bersama-sama.
Pengajaran musik yang ideal menggunakan unsur-unsur musik yang terdapat dalam lagu model
untuk pengalaman musik, irama, melodi, harmoni, bentuk dan struktur lagu serta ekspresi dan
selanjutnya dianalisis hingga memperoleh kesimpulan pada tingkat berpikir abstrak,
melambangkan dan menuliskan notasinya. Pola yang dapat digunakan adalah pengalaman,
pengkategorian, perlambangan, dan penulisan.
9
BAB III PEMBAHASAN
Buku Metode Kelas Musik ini memiliki beberapa keunggulan, diantaranya adalah sebagai
berikut:
1) Dari segi cover sangat menarik dan ukuran buku ini juga tidak terlalu besar sangat
mudah untuk di bawa-bawa.
2) Materi atau bahasan yang dijabarkan penulis dalam buku ini menggunakan bahasa yang
mudah untuk dipahami oleh pembaca.
3) Seni musik adalah sebuah kesenian yang memiliki keindahan atau ke estetisan didalam
sebuah suara atau bunyi yang mengalun seirama dan berharmoni, untuk
mengungkapkan perasaan seorang seniman dalam berkarya seperti, di dalam buku ini
yang berisikan berbagai metode-metode dalam bermusik dengan baik. buku ini cocok
untuk meningkatkan pengetahuan seorang pendidik dalam pengajaran seni musik baik
dalam segi aspek, sejarah, maupun metode musik yang terpenting dalam kemajuan seni
musik dibidang pendidikan.
4) Dalam buku ini, penulis memberikan beberapa metode atau pembelajaran dalam
bermusik yang perlu kita perhatikan saat bermusik. dimana buku ini menjelaskan
beberapa aspek sosial pedagogi di dalam bermusik yang sangat penting kita perhatikan
untuk menjadi seorang pendidik di sekolah dan fungsi terpenting musik sebagai
lembaga pendidikan sosial.
5) Dalam buku ini, penulis juga menjelaskan sejarah pendidikan musik, metode
pengajaran musik, dan beberapa teknik yang harus diperhatikan didalam musik yang
mana hal ini harus kita kenali sejak awal kita belajar musik, seperti pengenalan teknik
vokal yang baik yang kita ajarkan sejak dini oleh para murid disekolah dan
meningkatkan pengetahuan anak-anak yang berbakat dalam musik dengan pemberian
materi pembelajaran musik di luar sekolah agar semakin meningkatan kemampuan
siswa dalam bermusik.
3.2 Kelemahan Buku
Selain memiliki keunggulan buku ini juga nyatanya memiliki kelemahan diantaranya adalah
sebagai berikut: sebaiknya buku ini tidak hanya memuat metode-metode pokok saja dalam
bermusik melainkan buku ini harus lebih memperluas pengenalan metode bermusik.
10
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa critical book
review merupakan kegiatan untuk mengkritisi buku untuk mengetahui kelemahan dan
kelebihan buku, baik sistematika penulisannya, isi materi dan tampilan buku. Hal tersebut
dilakukan agar buku yang dikritik dapat direvisi agar menjadi buku yang lebih baik.
4.2 Saran
Menyadari bahwa penulis masih jauh dari kata sempurna serta minimnya sumber yang
dimiliki penulis, maka penulis akan selalu menerima kritik dan saran yang membangun untuk
critical menjadi lebih baik. Untuk saran bisa berisi kritikan atau saran terhadap kesimpulan dari
bahasan critical buku yang telah dijelaskan.
11
DAFTAR PUSTAKA
12