MAKALAH
JUNI NOVIANA
NIM. 181322204
ROBUTIT RISMA
NIM. 181322214
SITI NURJANAH
NIM. 181322223
SITI NURHALIMAH
NIM. 181322222
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Mata
kuliah manajemen metode pembelajaran PAUD pada Semester III Prodi Pendidikan
Islam Anak Usia Dini (PIAUD) dengan dosen pengampu Ibu Dini Anggia, M.Pd.
Pemakalah
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum
jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang
ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun. Pendidikan
anak usia dini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan guna
membantu pertumbuhan pada aspek perkembangannya untuk mempersiapkan
ke jenjang pendidikan selanjutnya.
Pembelajaran dikelas adalah proeses pemberian materi oleh guru kepada
peserta didik atau murid. Saat ini banyak sekali dikembangkan inovasi
pembelajaran salah satunya adalah pembelajaran tentang musik pada anak usia
dini. Musik merupakan suatu hal yang tidak bisa lepas dari kehidupan manusia.
Semua sebagai penikmat musik, dari kalangan tua, muda bahkan anak usia dini
membutuhkan musik dalam kehidupannya. Musik untuk anak usia dini penting
adanya karena musik sebagai sarana pembelajaran dengan musik anak akan
lebih mudah paham dan menerima ilmu yang diberikan oleh guru.
Musik termasuk bagian dari seni. Seni itu luas bagi anak usia dini,
mereka menerima pembelajaran tentang seni rupa. Seni rupa ini berkaitan
dengan menggambar, mewarnai, mengecap, membuat benda dengan plastisin,
melipat origami dan masih banyak yang lainnya. Pembelajaran seni rupa pada
anak usia dini memiliki tujuan, pembelajaran seni rupa adalah salah satu upaya
pengembangan diri untuk megenali diri sendiri, dan mengembangkan
keterampilan kreatifitas anak dibidang seni rupa.
Lembaga PAUD di Indonesia memang banyak yang menggunakan musik
sebagai pembelajaran. Bagian musik yang digunakan kebanyakan atau yang
umum adalah bernyanyi dan bertepuk tangan. Untuk mengajarkan alat musik
sendiri masih minim karena sarana prasarana yang masih kurang mendukung,
kurangnya guru atau tenaga pendidik yang bisa tentang musik. Sekolah-
sekolah PAUD dan TK di Indonesia tidak menjadikan pembelajaran musik ini
yang dominan atau inti melainkan pembelajaran sekunder. Berdasarkan hasil
1
pengamatan awal dilapangann maka dapat dirumuskan masalah apakah musik
ini penting untuk pendidikan pada anak usia dini di lembaga-lembaga sekolah
dan seberperan apa guru dalam memberikan musik untuk perkembangan anak.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud lagu dan musik dan musik?
2. Bagaimana metode pembelajaran lagu dan musik dan musik?
3. Bagaimana manfaat metode lagu dan musik dan musik untuk pembelajaran
AUD?
4. Bagaimana karakteristik musik anak usia dini?
5. Bagaimana pengaruh metode lagu dan musik pada perkembangan AUD?
6. Bagaimana penerapan metode lagu dan musik untuk AUD?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari lagu dan musik dan musik
2. Untuk mengetahui metode pembelajaran lagu dan musik dan musik
3. Untuk mengetahui manfaat metode lagu dan musik dan musik untuk
pembelajaran AUD.
4. Untuk mengetahui karakteristik musik anak usia dini
5. Untuk mengetahui pengaruh metode lagu dan musik pada perkembangan
AUD
6. Untuk mengetahui penerapan metode lagu dan musik untuk AUD
2
BAB II
PEMBAHASAN
1
Djohan, Psikologi Musik. (Yogyakarta: Percetakan Galang Press, 2009), h. 3
2
Ibid, h. 5
3
anak sehingga dapat mendorong anak untuk belajar lebih giat (Joyful
Learning).
Dengan nyanyian seorang anak akan lebih cepat mempelajari,
menguasai, dan mempraktikkan suatu materi ajar yang disampaikan oleh
pendidik. Selain itu kemampuan anak dalam menyimak (listening), bernyanyi
(singing), berkreativitas (creative) dapat dilatih melalui kegiatan ini. Hal ini
seharusnya menjadi perhatian pendidik bahwa, musik atau lagu dan musik
secara khususnya memilik dampak yang begitu baik untuk pendidik gunakan
dalam mengajar peserta didiknya.3
3
Udi Utomo, “Pembelajaran Musik di Taman Kanak-Kanak”, dalam Artikel Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, 2019., h. 90
4
6. Nyanyian merangsang kreatifitas dan membantu membentuk sikap yang
positif anak untuk siap belajar di sekolah.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh para ahli, musik memiliki
pengaruh yang besar dan manfaat untuk pertumbuhan anak dan perkembangan
awal otak anak-anak. Studi menunjukkan musik telah membantu saraf anak-
anak menghubungkan dan meningkatkan keterampilan anak dalam belajar saat
mereka tumbuh dewasa. Musik juga dapat membantu anak untuk belajar bicara
lebih dini.
Banyak artikel dan tips tentang cara mendidik anak yang baik, salah
satunya melalui musik. Ini adalah hal yang mudah karena kita bisa menemukan
musik di mana saja. Musik juga bisa didapatkan dari berbagai benda seperti
botol bekas, piring dan sendok, atau peralatan masak. Segala benda yang
dipukul dengan irama teratur bisa menciptakan nada indah untuk didengar
sebagai stimulasi musik untuk anak.
4
Agvely Aulia dkk, “Pentingnya Pembelajaran Musik Untuk Anak Usia Dini”, Jurnal
Golden Age, Universitas Hamzanwadi, Vol. 6, No.1, 2022., h. 78
5
tubuh. Oleh karena itu anak ada usia ini lebih senang belajar sambil bermain,
sehingga musik yang diberikan dapat menyenangkan proses belajar anak.
Karakteristik musik untuk anak usia dini adalah musik yang memiliki
struktur dan irama yang sederhana, tetapi relatif konstan merupakan musik
yang baik bagi anak-anak dalam periode ini. Struktur sederhana musik dapat
dibentuk dengan penyusunanlagu dan musik dalam batas satu oktaf.
Adapun irama musik yang baik bagi anak-anak usia ini umumnya berada
pada rentang irama sedang, tidak terlalu cepat, dan tidak pula terlalu lambat.
Dalam kajian seni musik, tempo irama ini berada pada tempo Andante –
Moderato, contohnya lagu dan musik twinkle twinkle little star. Musik untuk
anak tidak dapat dipilih begitu saja. Tentu saja ada kriteria yng harus dipenuhi
agar tidak salah dalam memilih musik untuk anak, sehingga musik tersebut
tidak sekedar menghibur tetapi mendidik.
Berikut ini kriteria-kriteria pemilihan musik untuk anak usia dini:5
1. Ritme. Ritme yang dimainkan seharusnya tidak terlalu menyentak-nyentak
atau riang, namun dengan sedikit perubahan ritme yang tidak terlalu rumit.
Lagu dan musik-lagu dan musik yang dimainkan sebaiknya dengan tempo
2/4 atau 4/4, karena jenis inilah yang paling mudah merangsang gerak
tubuh dan aktivitas (berjalan, berbaris, bertepuk tangan, dan lainnya).
2. Melodi. Melodi yang sederhana, indah, mudah untuk diikuti, lembut (tidak
terlalu melompat-lompat) dan banyak pengulangan.
3. Harmoni. Musik anak usia dini sebaiknya menggunakan akord-akord dasar
saja, serta perpindahan akord yang lembut dan nada yang digunakan
adalah nada-nada mayor.
4. Volume. Volume sebaiknya dinyanyikan dengan satu tingkatan yang
umum untuk mengkontraskan crescendo atau perubahan-perubahan
mendadak lainnya.
5. Tempo. Tempo yang digunakan sebaiknya sedang saja, tapi juga tidak
terlalu lambat sehingga mereka tidak menyanyi dengan nada yang terlalu
5
Ibid, h. 79-83
6
panjang atau kehilangan minat jika mendengarkannya. Selain itu juga
tidak terlalu cepat sehingga mereka tidak dapat mengikuti dengan baik
ketika menyanyi atau mendengarkan. Tempo juga hendaknya disesuaikan
dengan kecepatan aktivitas yang mereka lakukan.
6. Kualitas Nada Suara. Kualitas nada suara untuk anak usia dini sebaiknya
suara dapat dinikmati dan bebas dari suara-suara keras, tidak terlalu
banyak memakai getaran suara (vibrasi) tapi juga tidak terlalu kurang
sehingga membuat nada suara terdengar tipis atau bunyinya datar.
7. Syair Lagu, untuk usia ini sebaiknya menggunakan syair kata-kata yang
dapat mengkomunikasikan bidang pengalaman mereka. Kata-katanya juga
harus mudah diucapkan, dibangun dengan huruf-huruf vokal, sederhana,
dan diulang-ulang.
6
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. PAUD Melejitkan Potensi Anak dengan
Pendidikan Sejak Dini. (Bandung, 2007), h. 16
7
dapat membangun kemampuan berbahasa anak, dapat membentuk fisik, serta
dapat merangsang kreativitas-kreativitas kecil anak.
Menurut Yazejian dan Peisner Fenberg, peneliti dari FPG Child
Development Institute pengaruh musik melalui kegiatan bermusik pada
perkembangan anak usia dini yaitu:7
a. Perkembangan Psikomotorik
Pada umumnya anak usia dini sangat suka bermain. Melalui bermain,
anak dapat belajar, bergerak dan bermusik sehingga mengembangkan
kedua keterampilan motoriknya. Misalnya seorang anak yang bermain alat
musik yang banyak menggunakan jari-jarinya dapat mengembangkan
keterampilan motorik kecilnya, sedangkan menari atau marching band
(bermain musik bersama-sama sambil berbaris) dapat mengembangkan
motorik besarnya serta dapat mengembangkan kepekaan sensor motorik
lainnya (mata dan tangannya). Dengan demikian akan membantu anak
mengharmoniskan gerakannya, meningkatkan kesadaran tentang cara kerja
tubuhnya, dan meningkatkan koordinasinya.
b. Perkembangan Sosial-Emosional
Bernyanyi dan bermain musik bersama-sama akan membuat anak-
anak berinteraksi secara wajar dan menggembirakan. Dengan demikian
anak akan menciptakan aspek-aspek penting yang berguna bagi life-
skillnya Pengalaman bermusik akan memberikan motivasi dan konteks
bagi keterampilan anak-anak dalam berinteraksi.
c. Perkembangan Kemampuan Berbahasa
Aktivitas bermusik yang ditekankan pada syair lagu, irama syair, pola-
pola irama, ketukan yang tetap, dan mendramatisir cerita melalui gerak dan
instrument musik dapat memperluas dan memperkuat daya ingat anak
untuk membantu pengembangan pada kemampuan berbahasa anak.
d. Perkembangan Kognitif dan Pengetahuan Umum
7
Ibid, h. 18
8
Musik dan lagu menjadi sebuah alat yang ideal bagi anak-anak usia
dini untuk belajar dengan cara yang menyenangkan. Dengan demikan anak
akan mendengarkan dan memfokuskan perhatian mereka serta melatih
kemampuan imitasi anak akan pemahaman tentang bahasa dan konsep-
konsep.
8
Udi Utomo, “Pembelajaran Musik di Taman Kanak-Kanak”, dalam Artikel Fakultas
Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang, 2019., h. 101
9
dapat mengembangkan keterampilan musik serta membangun rasa percaya
diri dan disiplin diri.
3. Gerak ritmis, digunakan untuk mengembangkan jangkauan fisiologis,
menggabungkan mobilitas/ketangkasan/kekuatan, keseimbangan,
koordinasi, konsistensi, pola-pola pernapasan, dan relaksasi otot.
4. Mendengarkan musik, dapat mengembangkan keterampilan kognisi,
seperti memori dan konsentrasi. Musik dapat merangsang respons
relaksasi, motivasi atau pikiran, imajinasi, dan memori yang kemudian
diuji dan didiskusikan secara individual ataupun kelompok.
Pendapat lain tentang aktivitas yang dapat dilakukan anak usia dini juga
dikemukakan oleh Heny Sibabel dalam situs blognya yaitu sebagai berikut:
1. Menyanyi atau memutar lagu
Kegiatan yang dapat dilakukan adalah menyanyikan atau memutar
lagu-lagu yang ditunjukkan untuk menenangkan anak yang berusia dini
misalnya ketika tidur ataupun ketika sedang bermain.
2. Latihan mengenal ritme
Anak usia dini biasanya sangat suka bereksperimen dengan ritme
lagu yang didengarnya, turut bertepuk tangan, mengangguk-anggukkan
kepala, menderapkan kaki, serta mengetuk-ngetuk sendok pada piring,
gelas atau meja untuk mengiringi ritme lagu. Kesempatan ini baik untuk
melatih anak menahan diri saat mengikuti ritme. Latihan yang berkaitan
dengan pengenalan ritme juga dapat dilakukan dengan mengaktifkan
gerakan tubuh, mendecakkan lidah, dan menjetikkan jari sambil
membunyikan alat musik.
3. Belajar Bersenandung
Anak usia dini biasanya belajar bersenandung sebelum dapat
menyanyi dengan benar. Dorongan untuk bersenandung secara berulang-
ulang biasanya terjadi spontan. Namun hal itu adalah caranya
mengekspresikan lagu dalam ingatannya. Ini merupakan langkah awal
menstimulasi anak untuk menyanyi dengan sungguh-sungguh.
4. Melakukan gerak berirama
10
Anak usia dini biasanya ekspresi tubuh dan emosinya apabila sedang
mendengarkan musik. Di dalam setiap diri anak terdapat musikalitas yang
tingkatannya berbeda pada tiap anak. Sambil anak bersenandung gerak
tubuhnya lebih terarah, dan kesukaannya menggoyangkan tubuh
mengikuti irama semakinmeningkat. Dengan demikian, anak akan lebih
dapat berekspresi dengan menggerakkan tubuh sesuai yang diinginkan
sehingga anak mampu mengendalikan gerak tubuhnya sendiri.
5. Latihan lagu dan aksi
Latihan dengan mengaktifkan tubuh dan mendemonstrasikan isi
lagu akan lebih menyenangkan untuk anak, serta dapat memberi anak
pengetahuan dan kesempatan untuk latihan konsentrasi, dan juga
mengenal berbagai konsep sederhana.
6. Mendengar musik bersama
Kegiatan ini dapat dilakukan setelah si anak mahir berbicara dalam
bentuk kalimat dan juga dapat dilakukan dengan mendengarkan musik
bersama-sama. Anak dapat bermain imajinasi dan interprentasi sederhana
tentang pengaruh sebuah instrument dalam sebuah lagu. Anak menyimak
lagu yang diputarkan kemudian menebak instrument apa yang ada dalam
lagu tersebut.
7. Menggambar dengan musik
Apabila anak yang berusia dini suka menggambar, maka kegiataan
yang dikombinasikan dengan musik akan mengasah kreativitas serta
menyimak dengan konsentrasi. Dengan demikian anak akan menorehkan
warna atau menggambar apa saja yang ingin digambarkan setelah tergugah
perasaan atau inspirasinya oleh lagu atau musik yang diperdengarkan.
8. Membuat alat musik
Bermain alat musik sederhana dengan bahan-bahan sederhana
contohnya seperti kotak kosong bekas lalu isi dengan sejumlah
kerikil.Dengan adanya alat musik sederhana ini anak akan lebih
bersemangat untuk bermain musik dengan suara yang khas.
11
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1. Lagu adalah gubahan seni nada atau suara dalam urutan, kombinasi, dan
hubungan temporal (biasanya diiringi dengan alat musik) untuk menghasilkan
gubahan musik yang mempunyai kesatuan dan kesinambungan (mengandung
irama). Sedangkan, Musik adalah suatu susunan nada atau suara dalam urutan,
kombinasi yang menghasilkan bunyi yang mempunyai kesatuan dan
kesinambungan, serta susunan nada yang mengandung irama, lagu dan
keharmonisan dalam suatu melodi yang dapat berpengaruh terhadap emosi dan
kognisi.
2. Manfaat metode pembelajaran melalui lagu dan musik yang bisa menjadi
alasan penting mengapa pendidik harus menggunakan lagu dan musik sebagai
metode pembelajaran: Melalui lagu dan musik anak akan menemukan cara
belajar yang menyenangkan, Musik merangsang ketertarikan anak pada materi
bidang ilmu yang lain, Lagu dan musik memperkaya pengalaman belajar anak,
Lagu dan musik sebagai alat membantu mengingatkan informasi-informasi
yang terpendam dalam ingatan anak, Nyanyian dapat membantu memperkuat
daya ingat anak, Nyanyian merangsang kreatifitas dan membantu membentuk
sikap yang positif anak untuk siap belajar di sekolah.
3. Penerapan metode lagu dan musik untuk anak usia dini dapat dilakukan dengan
cara sebagai berikut yaitu, Bernyanyi, Bermain musik, Gerak ritmis, dan
Mendengarkan musik.
12
DAFTAR PUSTAKA
Agvely Aulia dkk, “Pentingnya Pembelajaran Musik Untuk Anak Usia Dini”,
Jurnal Golden Age, Universitas Hamzanwadi, Vol. 6, No.1, 2022
M. Hariwijaya dan Bertiani Eka Sukaca. 2007. PAUD Melejitkan Potensi Anak
dengan Pendidikan Sejak Dini. Bandung
13