Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan
bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani
yang diberikan oleh orang dewasa kepada peserta didik untuk mencapai
kedewasaannya serta mencapai tujuan agar peserta didik mampu melaksanakan
tugas hidupnya secara mandiri (Rahman, et al. 2022). Dalam memberikan
pendidikan ke peserta didik, begitu banyak pemfokusan ilmu yang perlu di
berikan. Setiap ilmu pengetahuan yang disalurkan selain dari menyampaikan
pengetahuan, juga memberikan nilai-nilai tersembunyi dalam pembelajaran yang
berlangsung.

Merdeka belajar merupakan upaya Pemerintah dalam menciptakan


generasi yang memiliki kemampuan softskill dan hardskill, serta mumpuni dalam
aspek leadership dan berkepribadian. Kebijakan merdeka belajar ini memberikan
kemerdekaan bagi peserta didik, guru dan sekolah dalam menciptakan pendidikan
yang berinovasi. Salah satu kegiatan pembelajaran dalam program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang akan dilakukan oleh peneliti adalah
asistensi mengajar. Asistensi mengajar adalah kegiatan mengajar di institusi
pendidikan. Institusi pendidikan yang dapat dilaksanakan untuk program Merdeka
Belajar Kampus Merdeka (MBKM) adalah sekolah dasar, sekolah menengah
pertama, dan sekolah menengah atas.

Seni Budaya merupakan salah satu mata pelajaran yang terdapat dalam
struktur kurikulum Merdeka Belajar. Dalam Seni Budaya terdapat pembelajaran
musik. Sasaran pokok yang dicapai dalam pembelajaran seni musik adalah
penanaman rasa musikalitas, menganalisis, dan memberikan penilaian kualitas
keindahan dari suatu karya musik, mengembangkan sikap dan kemampuan

1
berekspresi, menghargai seni dan meningkatkan kreatifitas sehingga siswa mampu
memupuk rasa seni pada diri sendiri melalui perkembangan musik dan anggapan
terhadap musik (Ardiyanto 2011: 4). Salah satu pokok bahasan yang ada dalam
mata pelajaran Seni Musik adalah ansambel musik. Ansambel adalah kegiatan
bermain musik yang dilakukan secara berkelompok. Ansambel Musik terdapat
dua jenis yaitu ansambel musik sejenis dan ansambel musik campuran. Ansambel
musik sejenis terdapat satu jenis alat musik dalam jumlah banyak. Ansambel
musik sejenis disebutkan menurut alat musiknya, contohnya musik pianika.
Pemilihan jenis alat musik pianika ini adalah mudah memainkan dan harga
terjangkau. Pembelajaran ansambel musik yang direncanakan dengan baik oleh
guru, akan berlangsung secara efektif dan optimal (Mardian, et al, 2017).

SMP Santo Yoseph Denpasar berlokasi di Jl. P.B. Sudirman Denpasar,


Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar Prov. Bali. Dalam SMP St.
Yoseph Denpasar terdapat pembelajaran seni musik , Salah satu keterampilan
yang perlu dikuasai dalam pelajaran seni musik berdasarkan silabus SMP kelas IX
adalah memainkan alat musik melodis maupun ritmis secara bersama-sama
(ansambel). Dalam sebuah permainan ansambel pianika unsur kesatuan,
keseimbangan dan saling melengkapi antara alat musik merupakan sebuah konsep
dasar dari bermain ansambel. Dalam kegiatan pembelajaran tersebut disediakan
tenaga pendidik untuk memberikan pembelajaran seni musik terkait pianika agar
siswa memiliki kemampuan akan teori dan praktiknya.

Sekolah diberi kebebasan memilih strategi, metode, dan teknik-teknik


pembelajaran dan pengajaran yang efektif, sesuai dengan karakteristik mata
pelajaran, siswa, guru, dan kondisi nyata sumber daya yang tersedia di sekolah
(Wina 2005:124). Dalam pembelajaran tersebut, guru dituntut untuk mengajarkan
cara-cara memainkan alat musik dengan baik dan benar sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Untuk mencapai tujuan yang diharapkan maka guru harus bisa
memilih model pembelajaran yang akan digunakan sehingga akan memenuhi
kompetensi di bidang seni musik supaya dapat mengajarkan materi seni music
dengan maksimal. Guru atau pengajar di samping berfungsi sebagai motivator dan

2
fasilitator, diharapkan dapat menjadi seorang manager (pengelola) selama
kegiatan belajar berlangsung. Dalam hal ini, dengan diterapkannya metode
pembelajaran sintaks dan kooperatif pada pelajaran seni budaya dapat mengatasi
sistem pembelajaran yang cenderung pasif karena dapat mengedepankan inisiatif
siswa untuk berperan dan terlibat aktif dalam grup belajar juga melatih
kekompakan dan keselarasan siswa dalam bermain ansambel pianika.

Berdasarkan latar belakang di atas penulis memanfaatkan Program


Merdeka Belajar (MBKM) untuk melakukan penelitian secara langsung
pembelajaran seni musik ansambel pianika di SMP Santo Yoseph Denpasar. Oleh
karena itu, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Merdeka
Belajar Kampus Merdeka Program Asistensi Mengajar Pembelajaran Seni Musik
Ansambel Pianika Di SMP Santo Yoseph Denpasar”.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang yang telah dijelaskan. Rumusan masalah dalam


penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana tahapan pembelajaran seni musik ansambel pianika di


SMP Santo Yoseph Denpasar?
2. Bagaimana capaian pembelajaran ansambel pianika di SMP Santo
Yoseph Denpasar?
3. Apa saja faktor pendukung dan faktor penghambat dalam seni
musik ansambel pianika di SMP Santo Yoseph Denpasar?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rrumusan masalah, tujuan yang ingin dicapai melalui


asistensi mengajar adalah sebagai berikut :

1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengumpulkan data dan
memecahkan masalah yang ditemukan dalam proses pembelajaran seni
musik ansambel pianika.

3
2. Tujuan Praktis
a. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan proses pembelajaran seni
musik ansambel pianika di SMP Santo Yoseph Denpasar.
b. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan hasil yang diperoleh dari
pembelajaran seni musik ansambel pianika di SMP Santo Yoseph
Denpasar.
c. Untuk mengetahui dan mendeskripsikan faktor pendukung dan
faktor penghambat dalam pembelajaran seni musik ansambel
pianika di SMP Santo Yoseph Denpasar.

1.4 Manfaat Penelitian


Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat baik dari segi teori,
kebijakan, praktik, etis sosial. Manfaat yang diharapkan setelah diadakan
penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Penelitian diharapkan dapat menambah khasanah baru dalam dunia
pendidikan khususnya dalam pembelajaran Ansambel Seni Musik.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa
Kemampuan siswa di SMP Santo Yoseph Denpasar dalam bermain
musik ansambel mengalami peningkatan.
b. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti sebagai acuan dalam
menjalani profesi di masa yang akan datang khususnya dalam hal
pembelajaran ansambel musik sekolah.
c. Bagi guru/ Pembina,
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai sarana
untuk mengevaluasi terhadap pembelajaran ansambel yang sudah
berlangsung dan juga merupakan upaya pengembangan media
pembelajaran ansambel musik di SMP Santo Yoseph Denpasar.
d. Bagi sekolah

4
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan inovasi dalam
rangka pengembangan seni budaya. Hasil penelitian ini dapat
memperkaya penelitian dalam dunia pendidikan seni musik di
Indonesia.
e. Bagi Umum
Penelitian diharapkan dapat membuka mata dan persepsi
masyarakat bahwa musik di Indonesia sangat beragam dan
memiliki nilai pengaruh yang positif dalam membentuk karakter
siswa.

1.5 Ruang Lingkup Asistensi Mengajar

Ruang lingkup Asistensi Mengajar SMP Santo Yoseph Denpasar berlokasi


di Jl. P.B. Sudirman Denpasar, Dauh Puri Klod, Kec. Denpasar Barat, Kota
Denpasar Prov. Bali dengan model pembelajaran Sintaks dan Kooperatif untuk
melatih kekompakan dan keselarasan siswa dalam pembelajaran Seni musik
ansambel pianika di kelas.

5
BAB II

MITRA DAN TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Gambaran Mitra


2.1.1 Letak dan Lokasi Sekolah
Lokasi yang akan dilakukan MBKM asistensi mengajar yaitu SMP Santo
Yoseph Denpasar yang berada di Jln. P. B. Sudirman No. 50, Dauh Puri Klod,
Kec. Denpasar Barat, Kota Denpasar.

2.1.2 Sejarah Pendirian Satuan Pendidikan


SMPK Swastiastu Denpasar didirikan pada tanggal 1 Agustus 1960,
berlokasi di Jalan PB Sudirman Denpasar. Sekolah ini didirikan untuk
pengembangan dan pengabdian terhadap ilmu pengetahuan, teknologi, masyarakat
dan pembinaan generasi muda di Denpasar dan sekitarnya.
Demi mencirikan kekhasan Katolik, pada tahun 1998 SMPK Swastiastu
Denpasar berubah nama menjadi SMP Santo Yoseph Denpasar. Sejak berdirinya
SMP Santo Yoseph Denpasar, ada beberapa Kepala Sekolah yang pernah
menjabat, yakni:
1. Yohanes Babtista Sukanto (1960-1964)
2. Sr. Alfonsa OSF (1964-1967)
3. Sr. Canisia Dekkers OSF (1967-1972)
4. Sr. Theresia OSF (1972-1974)
5. Sr. Suitbertha OSF (1974-1976)

6
6. Yan Tabal, BA (1976-1979)
7. Drs P.Ketut Dongker (1979-1992)
8. Drs.Alex Wayan Ludra (1992-2003)
9. R.M Dwijaputra, S.Pd (2003-2006)
10. Drs.E.Bangkit Dami Arsa (2006-2012)
11. R.Y.Hendriyathi, M.Pd (2012-2014)
12. Dra. Pauline Ni Luh Sudarti (2014-2019)
13. Sr. Imeldine Rumengan SJMJ, S. Pd (2019-sekarang)
2.1.3 Struktur Organisasi
Kepala Sekolah : Sr. Imeldine Rumengan SJMJ, S. Pd
Wakasek Kurikulum dan Humas : Angela Chandra KD, SS, M.Pd
Wakasek Kesiswaan dan Sarpras : Cyrilus Widarto, S.Si
Guru :
1. I Komang Edi Heliana, S.Pd
2. Gustianus Jelahu, S.Pd.
3. Drs. I Ketut Kariawan
4. Dra. Eleonora Sri Wahyuni
5. Anastasia Suhartini, S.Pd.
6. Drs. Lukas Hary Budi Utomo
7. Ni Ketut Yuniawati, S.Pd.
8. Lilik Sulistyowati, S.Pd.
9. Ni Wayan Ernayanti, M.Pd
10. Catharina Eny Widiyanti, S.Pd.
11. Cyrilus Widarto, S.Si
12. Adil Niat Gulo, S.Th. M.Si
13. Angela Chandra Kusuma Dewi, S.S. M.Pd.
14. Lorensius Mulyono, S.Pd.
15. Dra. Ni Ketut Lati
16. I Made Rajin, S.Pd.
17. Dra. Christina Sriwening Titik Subiyanti
18. Ira Noviana Chandra, S.Sos

7
19. Gede Pisgiantara, ST
20. I Putu Edy Permana, S.Pd.
21. Ni Luh Putu Agustini, S.S
22. S. Ni Nyoman Febriastuti, S,Pd.
23. Ida Ketut Pronawa, S.Pd.
24. Achmad Wahib Ifroni, SPdI
25. Ruth Sandy, S.Th.
26. W.S. Made Sudiasih
27. Damayanti, S.Ag
28. Yuli Ratna Dewi, S.Pd.
29. Ni Luh Gede Nofa Debiliastini, S.Pd
30. I Made Juliariana, S.Pd
31. Ni Putu Ari Ratnadi, S.Pd.
32. Lydia Kadek Yayuk Kusuma Astuti
33. Ni Luh Titel Dewi, S.Pd.
34. Maria Herdy Hariyati, S.Pd
35. Yohana Kadek Dwiastuti S.Psi
36. Gusti Putu Desya Surya Pratiwi, S.Pd
37. I Putu Wisnu Yoga Prathama, S.Pd, Gr
38. Carolus I Wayan Widiarta, S.Pd
39. Merlin Marci Theresia Telah, S.Ag
40. Benediktus I Gede Surya Negara, S.Pd.
41. Theresia Tiaranita
42. Drs. Yohanes Budi Nurseto
43. Made Dyan Widhiadnyani Kunde, S.Pd
44. Seyantina Manurung,S.Pd
45. I Wayan Novi Ariawan
46. Kristina Prita Dewi, S.Pd.
47. Mengajar :Bimbingan Konseling
48. Tanggal Lahir :Tabanan, 25 Oktober 1989
49. Bertugas :1 Juli 2019

8
50. Stanislaus Putu Mikael Mba Balu
51. Stanislaus Putu Mikael Mba Balu
Staf Tata Usaha
1. Administrasi Perpustakaan : Rosalia Ni Wayan Winadi
2. Keuangan : L. Ni Nyoman Sulastri
3. Kesiswaan dan Kurikulum : I Nyoman Susila
4. Kepegawaian & Dinas, Bend. BOS: I Wayan Sartana
5. Umum : Markus Aguswidoto
6. Administrasi BK : Ni Ketut Arsini
7. Keuangan : Ametysia Nadiasari
8. Pegawai Lab. Biologi : Ni Wayan Sudanti
9. Pesuruh : Servianus Elu Metkono
10. Pesuruh : Emanuel I Nyoman Perinata
11. Satpam : Estagio Parada Nule
12. Satpam : Agustinus I Wayan Sudarsana
13. Keuangan dan Adm. Dapodik : Nicodemus Ryan Cahyadi
14. Perpustakaan : Barbara Lahmega
15. Pesuruh : Yohanes Jupa
1.4 Sarana dan Prasarana yang Dimiliki
Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh SMP Santo Yoseph Denpasar,
diantaranya yaitu:
1. Ruang Belajar
2. Ruang Komputer
3. Ruang Perpustakaan
4. Ruang UKS
5. Laboratorium Biologi
6. Ruang Obadah
7. Lapangan Olahraga
8. Kantin Sekolah
9. Ruang Tunggu
10. Toilet dan Tempat Cuci Tangan

9
a. Tinjauan Pustaka
Menurut Husna Pendidikan merupakan sesuatu hal terpenting dalam
kehidupan kita dan berhak mendapatkan selalu mengembangkan diri melalui
pendidikan (Husna, 2020: 28). Belajar merupakan suatu proses aktivitas mental
seseorang dalam berinteraksi dengan lingkungannya, sehingga menghasilkan
perubahan tingkah laku yang bersifat positif, baik perubahan dalam aspek
pengetahuan, afeksi, dan psikomotorik (Wina dalam Andi Prastowo. 2013.
Pengembangan Bahan Ajar Tematik Panduan Lengkap Aplikatif. Diva Press.
Yogyakarta; hal 4). Keberhasilan pembelajaran sangat ditentukan oleh beberapa
faktor diantaranya teknik dan strategi dalam belajar mengajar serta kemauan siswa
untuk belajar. Menurut Abadi salah satu factor yang menentukannya adalah
suksesnya proses pembelajaran adalah dimana pendidik dan peserta didik dapat
terlibat lansung dalam proses pembelajaran (Abadi, 2021: 118). Tinggi rendah
kualitas pendidikan sangat mempengaruhi tingkat efektifitas belajar dan mengajar
yang baik atau kurang baik dan menyebabkan naik turunya minat siswa dan
kinerja guru. Menurut Hakim belajar merupakan proses perubahan kepribadian
manusia, dan terdiri dari peningkatan kualitas, kuantitas (Hakim, 2005: 52).
Kebudayaan dan tumbuhnya peradaban itu berarti harus menghasilkan
“Buah budi” manusia Indonesia yang berkepribadian yang dibentuk melalui
pendidikan yang mengedepankan nilai-nilai yang mempunyai keutamaan hidup
berbangsa dan bernegara yang berjati diri Indonesia. Kepribadian bangsa akan
semakin kuat, bila amanat “Mencerdaskan kehidupan bangsa” diwujudnyatakan
melalui pelaksanaan pendidikan sesuai fungsi dan tujuannya dengan semakin
memberi peluang pada per-tumbuhan potensi peserta didik yang berorientasi pada
mutu dan keunggulan (Caecillia Hardiarini, Andre Marino Jobs. 2020. Buku
Panduan Guru Seni Musik. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta Pusat;hal 3)

Pendidikan seni musik adalah salah satu cabang pendidikan yang


membentuk kemampuan untuk ekspresi dan apresiasi seni dengan kreatif, untuk
membentuk kepribadian yang seimbang serta mengembangkan bentuk aktifitas
yang berhubungan dengan keindahan yang meliputi tutur bahasa, rupa, bunyi,

10
gerak. Pendidikan seni musik juga membentuk kedisiplinan, sosialisasi dan
demokrasi seperti kepedulian kepada lingkungan (Hartono, 2020). Ansambel
adalah permainan musik secara bersama-sama. Ansambel dapat dibedakan
berdasarkan jenis musik yang mereka mainkan, jenis alat musik, dan jumlah pe-
musik yang tampil bersama-sama (Caecillia Hardiarini, Andre Marino Jobs. 2020.
Buku Panduan Guru Seni Musik. Pusat Kurikulum dan Perbukuan. Jakarta
Pusat;hal 3)

Sintaks dapat dideskripsikan sebagai urutan kegiatan-kegiatan yang


disebut fase; setiap model pembelajaran mempunyai alur fase yang berbeda-beda
(Joyce & Weil dalam Utomo, 2020, hlm. 61). Menurut Isjoni (2013:23),
pembelajaran kooperatif dapat melatih keterampilan sosial maupun berpikir,
sehingga siswa dapat meraih keberhasilan belajar, dalam kehidupan kelas Sthal
seperti kerjasama, berpendapat dan rasa setia kawan. Berkaitan dengan kelompok
dalam kelas kooperatif, menurut Rusman (2010), pembelajaran kooperatif
merupakan pembelajaran kelompok kecil terdiri dari 4-6 orang yang bersifat
heterogen. Metode Sintaks dan Kooperatif digunakan sebagai landasan dalam
melakukan penelitian pembelajaran Seni musik ansambel pianika di SMP Santo
Yoseph Denpasar.

11
BAB III

METODE PELAKSANAAN

a. Identifikasi Sasaran Pembeajaran


Sasaran dalam penelitian ini sesuai dengan masalah yang dikemukakan ialah
pelaksanaan pembelajaran ansambel yang meliputi langkah apa saja yang harus
dilakukan guru pada tahap persiapan, pelaksanaan pembelajaran, dan sesudah
tahap pembelajaran atau evaluasi, penggunaan metode, materi pembelajaran yang
disajikan, pengelolaan kelas serta faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar
ansambel siswa
b. Metode Pengajaran
Pengajaran yang dilakukan yaitu dengan metode pengajaran tatap muka
(Offline). Hal ini berhubungan dengan praktik yang dilakukan bisa diawasi dan
dinilai langsung. Apalagi pianika yang dalam pertunjukkannya dilakukan secara
berkelompok, pembelajaran tatap muka berguna untuk melatih kekompakan dan
keselarasan dan memainkan pianika bersama.

Model pembelajaran yang digunakan adalah sintaks dan kooperatif.


Sintaks adalah urutan langkah-langkah kegiatan pembelajaran sesuai dengan
strategi dan metode yang dipilih (Sagala, 2008). Kemudian model pembelajaran
yang digunakan adalah model pembelajaran kooperatif. Model pembelajaran
kooperatif adalah sebuah strategi pembelajaran yang melibatkan siswa yang
bekerja secara kolaborasi untuk mencapai tujuan bersama. Pembelajaran
kooperatif merupakan salah satu model pembelajaran yang berbasis pembelajaran
kelompok (Solihatin. 2012). Pembelajaran kooperatif merupakan suatu cara
pendekatan atau serangkaian strategi yang khusus dirancang untuk memberi
dorongan kepada siswa agar bekerja sama selama proses pembelajaran. Berikut
disajikan tabel kegiatan pengajaran:

12
No Tanggal Nama Kegiatan Foto

Guru menyampaikan
1. 9 Oktober 2022 tujuan dan mempersiapkan
peserta didik

Mengirim materi pertama


mengenai penerapan teknik
2. 21 Oktober 2022 bermain musik ansambel
pianika yang benar

Menjelaskan kembali
3. 28 Oktober 2022 terkait materi teknik
bermain ansambe pianika
yang sudah dikirimkan ke
GCr

Menjelaskan tekait partitur


4. 28 Oktober 2022 atau notasi musik

Menayangkan video
5. 28 Oktober 2022 tentang penerapan teknik
bermain ansambe pianika
yang benar

13
Guru mengorganisir
6. 28 Oktober 2022 peserta didik kedalam
kelompok dan membantu
setiap agar melakukan
transisi secara efisien
Guru membimbing peserta
didik dalam persiapan jika
ada permasalahan anggota
7. 28 Oktober 2022 kelompok mendiskusikan
dan membantu satu sama
lain untuk menghasilkan
solusi pemecah masalah

setiap kelompok maju


untuk mempraktekkan
8. 11 November 2022 hasil pembelajaran

9. 11 November 2022 Guru mengevaluasi hasil

Guru memberikan
pengakuan atau
10. 11 November 2022 penghargaan.

Tabel …. . Log Proses Pengajaran


Sumber: Dokumentasi Peneliti / Penulis wulan gunakan yg mana cantumkan
keterangan

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa….. (jelaskan dulu tentang tabel


tersesebut) Oleh karena itu siswa di minta untuk saling bekerja sama guna
mencapai tujuan kelompok dan saling membantu karena kegagalan seseorang

14
dapat menyebabkan ketidak suksesnya kelompok. Sedangkan proses kelompok
akan terjadi jika semua anggota kelompok bekerja sama untuk mendiskusikan
permasalahan dan penyelesain masalah dengan mencapai tujuan dengan baik dan
membangun hubungan kerja kelompok dengan baik. Dalam hal ini terjadi
interaksi aktif antara guru dan siswa oleh karena itu guru diminta untuk
memahami teori maupun praktek sehingga harus memiliki persiapan yang baik
sebelum memullai pembelajaran.

a. Media Pembelajaran

Pianika dipilih sebagai media alat musik yang digunakan dalam


pembelajaran ansambel dikarenakan mudah didapat dan mudah dimainkan
khusunya pada anak SMP. Partitur atau notasi musik juga digunakan sebagai
media utama dalam pembelajaran. dan untuk menunjang pembelajaran
digunakan juga partitur atau notasi musik. Berdasarkan hasil penelitian media
lainnya yang disarankan yaitu Media pembelajaran modern yang digunakan
seperti penggunaan laptop, proyektor, power point akan membantu untuk
meningkatkan minat belajar siswa (Nurgiansah, 2022). Media pembelajaran
modern yang digunakan Media pembelajaran yang dapat digunakan berupa
power point dan video tutor mengenai permainan musik ansambel pianika. Power
point dengan banyak gambar dan warna akan lebih meningkatkan minat siswa
untuk membaca dan memahami materi yang disampaikan juga dengan adanya
video tutor mampu mengefektifkan waktu pertemuan didalam kelas dan
meningkatkan hasil belajar bermain ansambel menggunakan alat musik pianika.
Teknik pembelajaran dengan praktik juga akan membantu mahasiswa memahami
materi yang disampaikan.

15
16

Anda mungkin juga menyukai