Anda di halaman 1dari 19

1

UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA


DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA MATA
PELAJARAN SENI BUDAYA DAN KETERAMPILAN
MATERI LAGU-LAGU DAERAH NUSANTARA
(PTK di Kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung)

PROPOSAL PENELITIAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan dari segi bahasa berasal dari kata didik, dan di beri awalan men,
menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan memberi latihan
(ajaran). Pendidikan merupakan proses mendidik, membina, mengendalikan,
mengawasi, dan mentransmisikan ilmu pengetahuan oleh para pendidik kepada
anak didik untuk membebaskan kebodohan, meningkatkan pengetahuan, dan
membentuk kepribadian yang lebih baik dan bermanfaat bagi kehidupan sehari-
hari .
Dengan adanya pendidikan tentunya peserta didik menjadi lebih baik dan
lebih dewasa, tetapi dalam pedidikan banyak sekali permasalahan-permasalahan,
salah satunya permasalahan yang dihadapi dunia pendidikan kita adalah minimnya
media pembelajaran untuk meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga
sehingga tidak tercapainya (KKM). Sedangkan Menurut Mulyasa (2003:112)
motivasi adalah tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya
tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh
karena memiliki motivasi yang tinggi.
Kurangnya media ini yang menunjang proses belajar mengajar tersebut
mengakibatkan kurangnya minat dan pemahaman siswa terhadap materi yang
disampaikan oleh guru. Arief S. Sadiman (1990:15) berpendapat bahwa
penggunaan media pembelajaran dapat membantu penyajian materi secara baik,
akurat, dan optimal, sementara guru dapat berkonsentrasi pada pembentukan
pribadi siswa dalam proses belajar mengajar.
Dalam Bahasa Arab media adalah wasail perantara atau pengantar pesan dari
pengirim dari penerimaan pesan. Azhar Arsyad, (2007:3). Sechramm (1977:13)
2

mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah teknologi pembawa pesan


yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran.
Selain media pembelajaran peran guru juga sangat penting. Guru memegang
peranan sentral dalam proses pembelajaran, guru memberikan pengetahuan yang
dibutuhkan siswa dengan mengemukakan pendapat, pertanyaan, menjelaskan,
memberikan contoh yang akan di pelajari siswa.
Uus Ruswandi dan Badrudin (2008:3) Salah satu peran guru adalah sebagai
fasilitator. Ini berarti seorang guru harus mampu menyediakan berbagai fasilitas
termasuk perangkat media yang dapat dipergunakan siswa dalam proses belajar
mengajar. Dengan menyediakan media pembelajaran komunikasi dan interaksi
guru dengan siswa lebih optimal. Dengan kata lain, hasil yang diperoleh akan
lebih bermakna terutama bagi para siswa.
Dalam pendidikan tentunya media pembelajaran sangat penting perannya
karna dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat dan baik maka
pendidikanpun semakin baik maka jika suatu sekolah mempunyai banyak pasilitas
media pembelajaran maka kualitas pendidikannya akan lebih baik. Yang lebih
pentingnya lagi melalui pendidikan bisa mengembangkan potensi yang ada pada
peserta didik.
Sedangkan menurut penulis pengembangan potensi yang lebih menonjol
dalam mata pelajaran di sekolah yaitu dalam keterampilan seni yang ada dalam
mata pelajaran seni budaya dan keterampilan.
Menurut Bandi dkk.(2009:14) seni merupakan ekspresi perasaan manusia,
yang di kongkritkan, untuk mengkomunikasikan pengalaman batinnya kepada
oranglain (masyarakat) sehingga timbulnya perangsang batin pula kepada
penikmat yang menghayatinya. Seni lahir karena upaya manusia dalam
pemahaman kehidupan ini, baik kehidupan sosial, ekonomi, alam, dan sebagainya.
Akan tetapi pada kenyataanya berdasarkan studi pendahuluan yang telah
dilaksanakan pada pembelajaran Seni Budaya dan Keterampilan (SBK) Kelas V
di MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung, terdapat beberapa permasalahan
mengenai proses pembelajaran Seni Budaya dan Ketermpilan terutama dalam
3

Materi Lagu-lagu Daerah Nusantara, di antara permasalahan-permasalahannya


yaitu sebagai berikut :
1. Kurangnya perhatian siswa terhadap Guru yang menyampaikan Materi
Lagu-Lagu Daerah Nusantara.
2. Guru susah untuk menyampaikan Nada dari Lagu-Lagu Daerah Nusantara.
3. Rendahnya perolehan nilai Unjuk Kerja setiap siswa dalam menyanyikan
Lagu-Lagu Daerah Nusantara, dengan nilai rata-rata hanya 40% yang
mencapai KKM.
Dalam permaslahan-permasalahan pembelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan kelas V di MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung. Hal ini di
sebabkan karna Guru kurang variatif dalam menggunakan media pembelajaran.
Guru hanya mencatat dan menyuruh memperhatikan kepada siswa sehingga
membuat siswa jenuh serta kurang termotivasi dalam proses pembelajaran.
Penulis tertarik dengan masalah terebut sehingga penulis berusaha semaksimal
mungkin untuk membangkitkan minat peserta didik dengan cara memotivasi
dengan menggunakan media Audio dalam proses pembelajaran Seni Budaya dan
Ketarampilan Materi Lagu-Lagu Daerah Nusantara.
Sehingga penulis ingin meneliti apakah media Audio dapat meningkatkan
motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan
Materi Lagu-Lagu Daerah Nusantara?
Tentunya dalam penelitian ini peneliti mengharapkan media audio bisa
meningkatkan minat dan keinginan siswa dalam proses belajar mengajar sehingga
pembelajaran tidak jenuh dan membosankan. Uus Ruswandi dan Badrudin,
(2008:81) bahwa Media Audio adalah media yang hanya mengandalkan
kemampun suara saja yang berkaitan dengan indra pendengaran. Pesan yang akan
di sampaikan di tuangkan kedalam lambing-lambang auditif, baik verbal (kata-
kata atau bahasa lisan), maupun non verbal.
Menurut Nana Sudjana. (2009:129) meyatakan bahwa media audio
mengandung pesan dalam bentuk auditif yang dapat merangsang pikiran,
perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi proses belajar mengajar.
4

Oleh karena itu media audio bisa meningkatkan moitivasi belajar siswa dalam
penelitian ini penulis menggunakan penelitian tindakan kelas dengan judul :
UPAYA MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN
MENGGUNAKAN MEDIA AUDIO PADA MATA PELAJARAN SENI
BUDAYA DAN KETERAMPILAN MATERI LAGU-LAGU DAERAH
NUSANTARA (PTK di Kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung)

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang diuraikan diatas, maka masalah yang akan di
teliti dirumuskan sebagai berikut “Apakah penerapan media audio dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II
Bandung dengan pokok bahasan Lagu-lagu Nusantara?
Untuk memudahkan dalam proses penelitian, rumusan masalah tersebut dapat
dijabarkan dengan beberapa pertanyaan sebagai berikut :
1. Bagaimana motivasi belajar siswa sebelum penggunaan media audio
terhadap mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu
Nusantara?
2. Bagaimana mana penggunaan Media Audio pada mata pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara?
3. Bagaimana motivasi belajar siswa sesudah penggunaan media audio
terhadap mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu
Nusantara pada setiap siklus?

C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Motivasi belajar siswa sebelum penggunaan media audio terhadap mata
pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara.
2. Gambaran pelaksanaan penggunaan media audio Mata Pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara.
5

3. Motivasi belajar siswa sesudah penggunaan media audio terhadap mata


pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara
pada setiap siklus.

D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan bermanfaat :
1. Bagi Peneliti
a. Dapat meningkatkan pengetahuan dalam melakukan penenlitain
tindakan kelas.
b. Untuk meningkatkan propesionalisme.
c. Dapat meningkatkan pengetahuan dalam proses belajar mengajar.
2. Bagi Siswa
a. Meningkatkan motivasi belajar siswa dalam proses pembelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan
b. Meningkatkan pemahaman siswa pada mata pelajaran seni budaya dan
keterampilan materi Lagu-Lagu Nusantara.
c. Meningkatkan respon siswa
3. Bagi Guru
a. Guru lebih mudah menyampaikan materi pada peserta didik
b. Guru menjadi lebih kreatif dalam mengelola pembelajaran di sekolah
c. Memberikan perbaikan cara mengajar bagi guru untuk mengaktifkan
motivasi belajar dengan menggunakan media audio.
d. Guru akan merasa lebih percaya diri.
4. Bagi Sekolah
a. Meningkatkan kualitas pengajar.
b. Meningkatkan kualitas pengajaran.
c. Dapat menjadi masukan dan pertimbangan terhadap guru pada masa
yang sama.
d. Mengembangkan mutu sekolah.
5. Bagi dinas pendidikan
6

a. Sebagai sumbangan pemikiran dalam usaha meningkatkan mutu


pendidikan.
b. Sebagai sumbangan solusi pembelajaran meningkatkan minat siswa.

E. Kerangka Pemikiran
Untuk mempermudah pemahaman akan di jelaskan terlebih dahulu
beberapa konsep dasar dari penelitian ini.
Motivasi dapat berfungsi sebagai pendorong usaha dan pencapaian
prestasi, seseorang bisa dikatakan mau belajar karna seseorang tersebut
mempunyai motivasi untuk belajar. Menurut Muhibbin Syah (1995:135)
motivasi adalah keadaan yang internal organisme baik manusia maupun
hewan yang mendorong untuk berbuat sesuatu. Dalam bukunya Abin
Syamsudin (2009:37) motivasi merupakan suatu kekuatan (power) atau
tenaga (porces) atau (energy). Menurut Mulyasa (2003:112) motivasi adalah
tenaga pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke
arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena
memiliki motivasi yang tinggi. Seorang siswa akan belajar bila ada faktor
pendorongnya yang disebut motivasi.
Sedangkan belajar pada hakikatnya adalah suatu proses yang selalu
ditandai dengan adanya suatu perubahan pada diri seseorang. Sudjana
(2005:5) bahwa belajar adalah proses perubahan tingkah laku seseorang
berkat adanya pengalaman.
Begitu juga dengan motivasi belajar siswa kelas V MIS Matlaul Atfal
Cilengkrang II Bandung sangat kurang itu di buktikan dengan kurangnya
perhatian siswa dan jeleknya nilai unjuk kerja siswa pada mata Pelajaran Seni
Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara.
Hamzah B. Uno (2010:23) menyebutkan beberapa indikator motivasi
belajar siswa yaitu: (1) Adanya hasrat dan keinginan berhasil, (2) Adanya
dorongan dan kebutuhan dalam belajar, (3) Adanya harapan dan cita-cita
masa depan, (4) Adanya penghargaan dalam belajar, (5) Adanya kegiatan
7

yang menarik dalam belajar, dan (6) Adanya lingkungan belajar yang
kondusif.
Motivasi juga memiliki beberapa fungsi sebagai mana dijelaskan
Hamalik (2003:161) fungsi motivasi adalah :
1. Mendorong timbulnya suatu kelakuan atau perbuatan. Tanpa adanya
motivasi maka tidak akan timbul perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya mengarahkan
perbuatan ke pencapaian tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi sebagai penggerak.
4. Motivasi berfungsi sebagai mesin dalam mobil.
5. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat lambatnya suatu
pekerjaan.
Menurut Sardiman (2006 : 83) motivasi pada diri seseorang itu memiliki
ciri-ciri :
1. Tekun menghadapi tugas.
2. Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa).
3. Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah.
4. Lebih senang bekerja mandiri.
5. Tidak cepat bosan terhadap tugas-tugas yang rutin.
6. Dapat mempertahankan pendapatnya.
7. Tidak cepat menyerah terhadap hal yang diyakini.
8. Senang mencari dan memecahkan masalah soal-soal.
Dalam hal ini peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media audio untuk meningkatkan motivasi belajar siswa. Rudi susilana dan
cepi riyan (2009:21) menyebutkan bahwa Media audio adalah media yang
penyampaian pesannya hanya dapat di terima oleh indra pendengaran. Pesan
atau informasi yang akan di sampaikan di tuangkan kedalam lambang-
lambang auditif yang berupa kata-kata, musik, dan soud effect.
Upaya yang di perlukan untuk mendorong motivasi belajar siswa Kelas
V di MIS Matlaul Atfal di Cilengkrang II Bandung, tentunya dalam
meningkatkan motivasi dengan media audio peneliti akan menggunakan
instrument musik Lagu-Lagu Nusantara dengan penjelasan terlebih dahulu
penggunaan media audionya.
Motivasi belajar siswa juga bisa berpengaruh terhadap prestasi belajar
siswa, hal ini yang menjadi indikator perlunya upaya menigkatkan motivasi
siswa dalam mempelajari Lagu-Lagu Nusantara menjadi lebih baik sesuai
dengan tujuan pembelajaran.
8

Penerapan media audio lebih mendorong kepada aspek pendengaran dan


keaktifan siswa. Dalam penerapan media audio juga membuat siswa tidak
jenuh serta dapat mempermudah siswa dalam mencerna Nada-Nada Lagu-
Lagu Nusantara. Melalui penerapan media audio ini diharapkan bisa
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan Materi Lagu-Lagu Nusantara pada siswa Kelas V MIS Matlaul
Atfal Cilengkrang II Bandung.
Berdasarkan paparan di atas, maka kerangka pemikiran penelitian
tindakan kelas di gambarkan sebagai berikut :

(Sudikin, 2010:167)

KONDISI SAAT INI TINDAKAN TUJUAN/HASIL

1. Penjelasan 1. Meningkatkan
penggunaan motivasi belajar
1. Pembelajaran
media audio siswa
menjenuhkan
2. Pelatihan 2. Hasil KBM
2. Kurangnya
pembelajaran meningkat
perhatian siswa
menggunakan 3. Guru mampu
3. Media
media audio melaksanakan
pembelajaran
3. Pelaksanaan pembelajaran
kurang tepat
menggunakan menggunakan
media audio media audio

Penerapan
Diskusi
Pembelajaran
Pemecahan
dengan media
Masalah
audio

EVALUASI AWAL EVALUASI EFEK EVALUASI AKHIR


F.
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran
9

G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis merupakan suatu dugaan awal yang bakal terjadi jika suatu
tindakan dilakukan. Dari judul Penelitian Tindakan Kelas Upaya
Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Media Audio
Pada Mata Pelajaran Seni Budaya Dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu
Daerah Nusantara di Kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung.
Hipotesis tindakan yang diajukan bahwa media audio diguga dapat
meningkatkan motivasi belajar siswa pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan Materi Lagu-Lagu Daerah Nusantara.

H. Langkah-Langkah Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif
dan data kuantitatif. Menurut Anas Sudijono (2000:5) Data kualitatif
merupakan data yang berupa kalimat-kalimat, atau data yang
dikategorikan berdasarkan kualitas objek yang diteliti, misalnya: baik,
buruk, pandai, dan sebagainya.
Contoh data kualitatif: siswa berdiskusi secara aktif, perhatian siswa
terhadap mata pelajaran IPA rendah, dan rata-rata skor UAS semester ini
naik.
Sementara itu, data kuantitatif adalah Data kuantitatif merupakan data
yang berupa angka atau bilangan.
2. Sumber Data
a. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II
Bandung. lokasi ini dipilih sebagai tempat penelitian mengingat disinilah
menemukan permasalahan yang menarik untuk penulis teliti yang
menunjukkan adanya kesenjangan antara kajian teoritis dan fakta
sementara yang penulis dapatkan ketika penulis melakukan studi
pendahuluan.
10

b. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Matlaul Atfal
Cilengkrang II Bandung dengan jumlah siswa sebanyak 12 siswa terdiri
dari 4 orang siswa dan 8 orang siswi . Pertimbangan mengambil subjek
penilitian tersebut dimana siswa kelas V mempunyai jadwal hari Sabtu
pagi untuk mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan, yang dimana
dengan waktu tersebut saya mempunyai kelongaran waktu buat
melakukan penelitian ini, sehingga tidak perlu mengganggu jadwal
kuliah saya. Prosedur penelitian dengan memperhatikan motivasi siswa
dalam mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan.
Hal tersebut dapat dilihat dari perhatian siswa yang kurang serta
nilai unjuk kerja siswa dalam menyanyikan Lagu-Lagu Daerah Nusantara
hanya 40% yang mencapai KKM.
Dalam penelitian untuk memperoleh data yang valid dan yang akan
diperlukan berbagai macam cara mengumpulkan jenis data yang akan
digunakan sebagai alat evaluasi untuk menentukan kemajuan peserta
didik. Seumber data berupa tes dan non tes. Data berupa tes diambil
dengan cara murid melakukan unjuk kerja yaitu siswa menyanyikan lagu
daerah nusantara dengan diiringi instrumen musik media audio. Data tes
tersebut dapat diambil dari, antara lain : daftar nilai, lembar observasi,
angket dan lain sebagainya, sedangkan sumber non tes diperoleh dari
pengamatan dalam proses pembelajaran serta dokumentasi dll.

Data Jumlah Siswa di Kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung

Kelas L P Jumlah

V 4 8 12

12
11

3. Metode Penelitian
Medote penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian tindakan kelas,
merupakan bentuk penelitian tindakan yang di terapkan dalam aktivitas
pembelajaran di kelas. Ciri khusus PTK adalah adanya tindakan nyata
yang dilakukan sebagai bagian dari kegiatan penelitian dalam rangka
memecahkan masalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini akan
dilaksanakan selama 3 siklus. Setiap siklus terdiri dari 4 tahap Perencanaa,
Pelaksanaan, Observasi, dan Refleksi.
Menurut Arikunto (2006:20) “penelitian tindakan kelas tidak pernah
merupakan kegiatan tunggal tetapi harus berupa rangkaian kegiatan yang
akan kembali ke asal sehingga membetuk suatu siklus”. Oleh sebab itu
penelitian tindakan kelas yang dilakukan pada penelitian ini adalah model
penelitian yang dikembangkan oleh kemmis dan Mc. Taggart yaitu model
penelitian yang menggunakan sistem sepiral repieksi yang terdiri dari
beberapa siklus. Tiap siklus dimulai dari rencana (planning), kemudian
tindakan (action), dilanjutkan dengan observasi (observing) dari tindakan
yang dilakukan, dan yang terakhir adalah refeksi (reflecting).
Adapun dalam penelitian ini, akan dilaksanakan tiga siklus yang
mencakup satu pokok bahasan utuh dalam mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan Kelas V. siklus pembelajaran yang dilaksanakan dalam
penelitian tindakan kelas ini adalah seperti pada gambar berikut.
12

Siklus Penelitian Tindakan Kelas


(Arikunto 2006:16)

Rencana Siklus I Rencana Siklus II

Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan Siklus II

Observasi Pelak. Siklus I Observasi Pelak. Siklus II

Refleksi siklus I Refleksi Siklus II

Rencana Siklus III

Pelaksanaan Siklus III

Observasi Pelak. Siklus III

Refleksi Siklus III

HASIL PTK

KESIMPULAN
13

4. Desain Penelitian
Sebelum peneliti melakukan penelitian tiap siklus, peneliti melakukan
tes terlebih dahulu yaitu melakukan pembelajaran tanpa memakai media
audio, dan pada akhir pembelajaran melakukan tes unjuk kerja dan angket
selain angket juga mengisi lembar observasi. Ini dilakukan agar bisa
mengetahui hasil yang sebelum dan sesudah penggunaan media audio pada
mata pelajaran seni budaya dan keterampilan materi lagu-lagu daerah
nusantara.
Penelitian Tindakan Kelas ini akan dilaksanakan selama 3 siklus. Tiap
siklus terdiri dari 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi dan
refleksi.
a. Perencanaan
Kegiatan yang dilakukan anatara lain :
1) Menyusun rencan pembelajaran tentang standar kompetensi,
dan setiap pertemuan satu rencana pelaksanaan pembelajaran.
2) Mempersiapkan media audio dan dan instrument musiknya
serta bahan yang lain yang terkait dengan materi lagu-lagu
daerah nusantara.
3) Menyusun lembar observasi Motivasi.
4) Menyedikan lembar penilaian tes Unjuk Kerja.
b. Pelaksanaan tindakan
Kegiatan yang dilakukan adalah memberikan gambaran tentang
proses pembelajaran yang akan dilakukan dengan melakukan tujuan
pembelajaran yang ingin dicapai. Setelah itu dibuat tiga kelompok
supaya proses pembelajaran lebih mudah, Setelah klompok di buat
guru menjelaskan secara singkat materi pembelajaran yang akan di
samapaikan dan menjelaskan penggunaan media audio kemudian
melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan media audio
siswa di suruh bernyayi lagu-lagu daerah nusantara dengan instrumen
lagu yang sudah di sediakan.
14

Melakukan tes unjuk kerja dengan setiap orang siswa menyayikan


lagu-lagu daerah Nusantara.
Kemudian pada siklus terakhir yaitu siklus ke tiga dilakukan tes
angket motivasi kepada siswa.
c. Observasi
Kegiatan yang dilakukan adalah mengamati kegiatan yang
dilakukan siswa selama pelaksanaan pembelajaran dengan
pembelajaran dengan menggunakan media audio.
Dengan cara mengisi lembar observasi motivasi siswa dan guru
saat pelaksanaan pembelajaran.
d. Refleksi
Kegiatan yang dilakukan adalah melakukan merefleksikan kegiatan
yang telah dilakukan siswa selama pelaksanaan pembelajaran apakah
siswa berperan secara aktif dalam pembelajaran, apakah proses
pembelajaran tidak menjenuhkan, apakah motivasi siswa semakin
bertambah dengan menggunakan media audio pada mata pelajaran
Seni Budaya dan Keterampilan Materi Lagu-Lagu Daerah Nusantara.
Hal ini dimaksudkan agar hasil refleksi ini dapat berguna bagi siswa
maupun guru di masa yang akan dating.

5. Teknik Pengumpilan Data


a. Observasi
Dalam penelitian observasi merupakan salah satu alat
pengumpulan data untuk mengamati fenomena-fenomena sosial dan
gejala-gejala yang muncul di lokasi penelitian. Dalam hal ini Ngalim
Purwanto (2000:149) mengemukakan : “Observasi ialah metode atau
cara meganalisis dan mengadakan pencatatan secara sistematis
mengenai tingkah laku dengan melihat atau mengamati individu atau
kelompok secara langsung”. Observasi dilakukan untuk mengamati
aktivitas siswa dan guru pada saat proses pembelajaran. Alat bantu
15

yang dipakai berupa lembar observasi yang dibuat berdasarkan aspek-


aspek motivasi yang hendak diobservasi.
Melalui teknik ini juga penulis akan mencari informasi dan data
yang faktual tetang peningkatan motivasi siswa pada mpelajaran seni
budaya dan keterampilan, keadaan sekolah, keadaan guru dan siswa,
yang khususnya siswa kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II
Bandung.
b. Teknik Angket
Angket adalah pengumpulan data dengan menggunakan
seperangkat daftar pertanyaan yang di ajukan secara tertulis dan di
jawab secara tertulis pula Moh. Surya, (1992:116).
Teknik angket ini penulis akan memberikan pertanyaan kepada
siswa kelas V MIS Matlaul Atfal Cilengkrang II Bandung dan siswa
menyuruh menjawabnya. Angket ini yaitu berupa teknik angket yang
berupa pengukuran motivasi anak yaitu dengan angket ini peneliti
harapkan bisa mengetahui tingkat motivasi siswa.
Tetapi tes angket ini hanya dilakukan di pembelajaran para siklus
sebelum menggunakan media audio dan di akhir siklus yaitu pada
siklus ke tiga.
c. Dokumentasi
Dokumentasi ini dilakukan untuk membandingkan seluruh
kegiatan penelitian atau beberapa kejadian penting dalam penenlitian
yang dapat memberikan informasi dan penguatan data yang diperoleh,
dokumentasi ini menggunakan kamera poto sehingga dokumentasi ini
berupa poto-poto kegiatan belajar mengajar ataupun hal lainya.

6. Analisin Data
a. Teknik Analisi data
1) Untuk menjawab rumusan masalah nomor satu mengetahui
motivasi belajar siswa sebelum penggunaan media audio pada
proses pembelajaran mata pelajaran seni budaya dan keterampilan
16

materi lagu-lagu nusantara dengan menggunakan lembar observasi


motivasi serta dilakukan beberapa tes yaitu angket motivasi dan tes
unjuk kerja.
2) Untuk mengetahui jawaban rumusan masalah nomor dua
penggunaan Media Audio pada mata pelajaran Seni Budaya dan
Keterampilan Materi Lagu-Lagu Daerah Nusantara maka dilakukan
observasi oleh satu orang observer dan melakukan dokumentasi.
3) Untuk mengetahui jawaban rumusan masalah nomor tiga
bagaimana motivasi belajar siswa sesudah penggunaan media audio
terhadap mata pelajaran Seni Budaya dan Keterampilan Materi
Lagu-Lagu Nusantara pada setiap siklus, dengan menggunakan
lembar observasi motivasi serta dilakukan tes yaitu tes unjuk kerja
serta pada siklus ke tiga dilakukan angket motivasi.
b. Langkah-Langkah Analisis
Data yang dianalisis meliputi data kuantitatif, dan data kualitatif.
Analisis data setelah masa pengumpulan data selesai ketika setiap siklus
sudah melakukan proses pembelajaran lalu dilanjutkan dengan evaluasi
unjuk kerja dan pengisian angket motivasi adapun langkah-langkah
analisisnya sebagai berikut.
1) Mengumpulkan data baik data hasil angket,lembar observasi unjuk
kerja dll.
2) Mengolah data.
3) Menyusun simpulan sementara.
4) Di akhir siklus Penarikan simpulkan akhir.
c. Pengolahan Data
Teknik analisis lembar observasi digunakan untuk mengetahui
peningkatan motivasi belajar siswa pada tiap siklus dan akhir siklus
dapat dilihat dari presentase rata-rata motivasi belajar siswa:
1) Untuk mengetahui motivasi siswa selama pembelajaran SKI
menggunakan model cooperative learning tipe make a match
dilakukan analisis lembar observasi. Hasil observasi motivasi
17

belajar siswa dinilai berdasarkan kriteria penilaian yang meliputi


sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang dengan
menggunakan skala nilai 5, 4, 3, 2, 1.
2) Menjumlahkan seluruh skor item jawaban dari tiap-tiap indikator,
kemudian membaginya dengan jumlah responden.
3) Menginterpretasikan setiap skor jawaban tinggi rendahnya
motivasi belajar siswa dengan penetapan kriteria skala penilaian
sebagai berikut Sambas Ali & Maman Abdurrahman, (2009:146):
a) 1,00 – 1,79 = sangat rendah
b) 1,80 – 2,59 = rendah
c) 2,60 – 3,39 = sedang
d) 3,40 – 4,19 = tinggi
e) 4,20 – 5,00 = sangat tinggi
4) Menjumlahkan seluruh skor jawaban tinggi rendahnya motivasi
belajar siswa, kemudian membaginya dengan jumlah indikator.
Dalam dalam pengolahan data ini peneliti menganalisis hasil data
angket pada setiap siklus yang mengukur motivasi siswa terhadap
mata pelajaran seni budaya dan ketempilan pada materi lagu-lagu
nusantara.
Selanjutnya data yang di peroleh dihitung sebagai berikut :

P=
∑ Skor
∑ Pertanyaan

Keterangan P = Pertanyaan
P
Sehingga dapat di prosentasekan x 100%=………..%
Jumlah Siswa

Selain angket peneliti juga akan menggunakan teknik tes unjuk


kerja siswa menyanyikan Lagu-Lagu Nusantara setiap individu yang
diiringi dengan intrumen musik pada setiap siklus.
18

Contoh Instrumen tes unjuk kerja siswa dalam menyanyikan lagu-


lagu Nusantara untuk Individu sebagai berikut :

Nama Siswa :……………………


Kelas :……………………

No. Deskripsi Ya Tidak

1 Hafal Syair
2 Hafal Melodi
3 Berdiri tegak
4 Bahu tegak
5 Lengan disamping
6 Kepala tegak
7 Suara Keras
Skor Yang dicapai
Skor Maksimum 7

Keterangan : A: 7, B:4-6, C:1-3 (Tuti Hayati. 2013:88)

Dengan analisis data di atas peneliti akan mengetahui tingkat motivasi siswa
setelah proses pembelajaran menggunakan media audio dengan angket. Peneliti
bisa menyimpulkan bahwa dari analisis di atas jika motivasi belajar siswa
meningkat maka hasil belajarnya pun juga meningkat hasil belajar bisa di
buktikan dengan tes unjuk kerja.
19

DAFTAR PUSTAKA

Anas Salahudin, 2011. Filafat Pendidikan.Bandung: CV Pustaka Setia.


Arikuto, Suharsimi. 2006. Penelitian tindakan kelas. Jakarta PT. Rineka cipta
Bandi dkk. 2009. Seni Budaya dan keterampilan, Bandung:Bumi Aksara.
Hamalik,Oemar.2003.Proses Belajar Mengajar.Bandung:Bumi Aksara.
Mulyasa, 2003. Kurikulum Berbasis Kompetensi, Bandung:Cv Wacana Prima.
Moh. Surya, 2001. Psikologi pendidikan. Bandung : Institut keguruan dan ilmu
pendidikan.
Nana sudjana dan Ahmad Rivai, 2009.Media Pengajaran, Bandung:Bumi Aksara.
Ngalim Purwanto, 2000. prinsip-prinsip dan teknik evaluasi pembelajaran,
Bandung :PT remaja rosdakarya.
Rudi Susilana, Cepi Riyan, 2009. Media pembelajaran, Bandung:Cv Wacana
Prima.
Sardiman,A.M.2006.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar.Jakarta:Grafindo.
Sumiati. Asra, 2009. Metode Pembelajaran, Insan Cendekia.
Sudikin, 2010. Manajemen Penelitian Tindakan Kelas, Insan Cendekia.
Tuti Hayati, Evaluasi Pembelajaran. 2013. Bandung: Cv insan mandiri.
Uno, Hamzah B. 2010. Teori Motivasi dan Pengukurannya. Jakarta: Bumi
Aksara.
Uus Ruswandi. Badrudin, 2008. Media Pembelajaran,Bandung:CV Insan
Mandiri.

Anda mungkin juga menyukai