BAB I
PENDAHULUAN
A. LATARBELAKANG
pendidikan senimusik.
”Pendidikan seni musik adalah salah satu alat untuk membantu perkembangan
jiwa manusia, karena pada dasarnya melalui pendidikan musik kita dapat
melatih ingatan, pengamatan, pendekatan, berbicara, kemauan dan disiplin,
menumbuhkan rasa percaya diri, gotong royong, rasa toleransi, memperhalus
getaran jiwa terhadap rasa keindahan (estetika) dan perhatian terhadap keadaan
sekitarnya”. (Mutia, 2006:1)
Peran guru dalam pendidikan musik memiliki pengaruh besar terhadap hasil
yang dikemukakan oleh Usman (1990: 7) bahwa: “Guru yang kompeten lebih mampu
mengelola proses pembelajaran sehingga hasil belajar siswa berada pada tingkat yang
optimal”. Selain itu, pembelajaran musik memerlukan komunikasi dan interaksi yang
baik antara guru dan peserta didik,sehingga kompetensi guru tersebut dapat diajarkan
Guru sekolah dasar merupakan guru yang memiliki peran dalam pembentukan
keterampilan dasar seni yang akan dapat dikembangkan pada jenjang pendidikan yang
lebih tinggi. Kompetensi guru sekolah dasar tentu memiliki karakter yang berbeda
2
dengan guru di jenjang pendidikan yang lainnya. Maka dari itu, para calon guru
Pendidikan Madrasah Ibtidaiyah (PGMI) perlu dididik dan dilatih untuk menjadi guru
Salah satu unsur yang terpenting dalam seni music adalah solfeggio.Solfeggio
yang merupakan unsur dasar dalam music sangat berperan untuk pengembangan
kemampuan musikalitas pada diri seseorang, baik itu unsur ritmis maupun melodis.
Adapun selama ini, bahan ajar Solfeggio dalam pembelajaran pendidikan seni
ajar yang diperuntukkan untuk umum dan mahasiswa pendidikan musik. Kondisi ini
tidak sesuai dengan keadaan di lapangan, karena mahasiswa PGMI mempunyai latar
belakang yang berbeda dan kemampuan musikal yang beragam apalagi disamakan
potensinya dengan mahasiswa seni music. Pada kurikulum perkuliahan Program Studi
PGMI, mata kuliah Pendidikan Seni Musik hanya ditawarkan dalam satu semester (2
SKS) saja, sehingga pendalaman tentang pendidikan seni musik dirasakan sangat
kurang. Hal tersebut akan dapat berakibat pada minimnya pengetahuan mahasiswa
bernyanyi kepada siswa hanya dengan metode imitasi saja. Hal ini dirasakan belum
tuntas, karena pada dasarnya pendidikan musik bukan bertujuan agar anak pandai
bernyayi, ini sesuai dengan pandangan Dalcroze yang dikutip oleh A. T. Mahmud
(1994: 17): “Bahwa tujuan pendidikan musik bukanlah untuk mencetak pemain musik
atau penyanyi dengan teknik yang tinggi, melainkan untuk mengembangkan rasa
musikal yang terdapat dalam diri manusia”. Sehubungan dengan itu, pengembangan
3
bahan ajar untuk seni music, khususnya solfeggio sangatlah diperlukan, karna hal itu
peserta didik.
B. RUMUSAN MASALAH
Guru Madrasah Ibtidaiyah yang layak digunakan oleh mahasiswa PGMI. Untuk
menjawab rumusan masalah tersebut, maka dapat disusun beberapa pertanyaan secara
spesifik sebagaiberikut:
C. DEFINISIOPERASIONAL
1. Bahan ajar: Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk
kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak
D. TUJUAN PENULISAN
BAB II
PEMBAHASAN
A. Bahan Ajar
Bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.(National Center for
Mengapa guru perlu mengembangkan Bahan Ajar? Guru harus memiliki atau
– kurikulum,
– Karakteristik sasaran,
a. Motivasi belajar yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan
belajar.
6
b. Mencapai tujuan ibarat naik tangga, setahap demi setahap, akhirnya akan
c. Mengetahui hasil yang telah dicapai akan mendorong peserta didik untuk terus
mencapai tujuan
a. Bahan Ajar pandang (visual) terdiri atas bahan cetak (printed) seperti antara
lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart,
b. Bahan Ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact
disk audio.
c. Bahan Ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film.
interaktif, dan bahan ajar berbasis web (web based learning materials).
1. Analisis SK-KD-Indikator
1. Susunan tampilan,
3. Menguji pemahaman,
4. Stimulan,
5. Kemudahan dibaca,
6. Materi instruksional
7
B. Solfeggio
1. Pengertian Solfeggio
pada menyanyikan tangga nada, interval dan latihan-latihan melodi dengan sillaby
solmisasi. Solfegio juga dapat diartikan sebagai ilmu dalam memahami interval
musik dan notasi. Solfegio bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang jarak
nada satu ke nada yang lain dengan cara menyanyikan berbagai macam bentuk
tingkat kesulitannya.
mendengar dan membaca nada. Kemampuan membaca nada disebut dengan Sight
a. Sight Reading
pemain atau penyaji musik hingga padatingkat ketrampilan mahir. Ada dua
(1) dengan memainkan lagu yang mudah dengan tempo yang sebenarnya,
(2) dengan lagu yang sulit dalam tempo yang sangat lambat.
yaitu :
b. Ear Training
bayangan nada/not dari suatu lagu yang didengar akan dapat dibayangkan
besar kecilnya dan tepat tidaknya lompatan nada. Manusia normal sejak lahir
latihan pendengaran dan latihan daya ingat. Dikte tersebut berupa melodi,
agar kesan musik dapat dimengerti dan bila dilakukan secara berulang- ulang
musikalitas.
notasi musik secara langsung, baik pada melodi, ritme maupun kord.
c. Sight Singing
sesuai dengan melodi. Ada dua sistem yang dapat digunakan dalamlatihan
ini, yaitu system fixed do dan system movable do. Kedua system tersebut
tangga nada F mayor (1 mol) maka nada F tidak dibaca do melainkan fa.
digunakan.
C. PGMI
PGMI adalah suatu program yang bertujuan menghasilkan guru MI yang memiliki
Syamsuddin, M.Pd.), Kepala MAN Serpong (Dra.Hj. Iis Aisyah), dan Kepala
guru-guru madrasah masih banyak yang belum berdaya dan belum banyak
yang kurang percaya diri, kurang profesional, dan kurang bangga untuk
kita harapkan yaitu melahirkan output yang bekualitas, cerdas dan berakhlak
organisasi guru madrasah. Pada awalnya organisasi ini muncul dengan nama
baik MI, MTs, maupun MA.Yang hadir cukup banyak, hampir mencapai 100
orang. Pertemuan kali ini dipimpin oleh Drs. H. Syamsuddin, M.Pd., Iis
organisasi guru madrasah yang akan dibentuk memiliki peran yang sangat
strategis bagi kemajuan guru-guru itu sendiri dan juga bagi kemajuan
madrasah. Oleh karena itu ide pendirian organisasi guru madrasah ini harus
diperlukan ijtihad secara kreatif agar kondisi yang kurang menguntungkan ini
pertemuan ini, juga dihadiri oleh kepala MIN, MTsN, dan MAN se-Kabupaten
Guru Madrasah Indonesia. “Nama itu simpel, bagus, dan cukup enak
nama disepakati, Suhardi, yang waktu itu menjabat sebagai Kepala MTsN
selesai, Suhardi melantunkan lagu ciptaannya dan direkam oleh Bay Makmun
menilai bahwa lagu itu bisa diusulkan untuk ditetapkan sebagai hymne PGMI.
14
Pada rapat kali ini juga dibentuk struktur dan susunan pengurus harian, yaitu
Ketua Umum Drs. H. Syamsuddin, M.Pd., Sekretaris Drs. Suhardi, M.A. dan
dideklarasikanlah PGMI. Acara deklarasi itu dihadiri oleh kurang lebih 6000
(enam ribu) guru RA, MI, MTs, MA, dan juga oleh ustadz majelis ta’lim dan
pondok pesantren. Pejabat yang hadir ketika itu adalah Kepala Kandepag
beserta jajarannya, Kepala Dinas, Ketua MUI, dan Anggota DPRD Kabupaten
wabil islami diina Wabi Muhammadin nabiyan warasulan Kami, seluruh guru
BAB III
KESIMPULAN
notasimusik.
3. PGMI adalah suatu program yang bertujuan menghasilkan guru MI yang memiliki
DAFTAR PUSTAKA
Muttaqin & Kustap. (2008). Musik Klasik: Pengantar Musikologi Untuk SMK.
Departemen Pendidikan Nasional
https://dpdpgmisidoarjo.files.wordpress.com/2014/02/sejarah-berdirinya-pgmi.pdf