Dosen Pengampu:
Dr. Muji, M.Pd
Bambang Edi Purnomo, S.Pd., M.Pd
Oleh :
Abdul Rohman Wahid (170210402093)
Dini Silvia (170210402098)
Amalia Sukmawati (170210402104)
Wukuf Firizkhi (170210402105)
Dengan rasional yang demikian, makalah ini bertujuan untuk mengetahui pengertian
pengertian metode silent way, pengetian metode sugestopedia dan penerapannya pembelajaran
dalam proses pembelajarn. Adapun manfaatnya, yang pertama yaitu mengetahui pengertian
metode silent way, mengetahui pengetian metode sugestopedia, dan mengetahui cara
penerapannya dalam pembelajaran.
PEMBAHASAN
A. Metode Offbit
Metode Offbeat muncul setelah kejatuhan metode audiolingual pada tahun 1960-
an. Setelah itu, sejumlah metode baru bermunculan. Metode-metode baru yang
bermunculan tidak mampu bertahan lama kecuali, sebagian kecil yakni metode Silent
Way dan Sugestopedia.
1. Silent Way
Metode Cara Diam atau The Silent Way yang diperkenalkan oleh Gattegno ini
dalam orientasinya dapat diklasifikasikan sebagai kognitivis. Pandangan Gattegno,
pikiran merupakan agen, wali, atau perantara aktif yang mampu membangun kriteria
intinya sendiri buat belajar. Ketiga kata kunci filisofi yang berada di belakang
pendekatan ini adalah kebebasan (independence), otonomi (autonomy), dan
pertanggungjawaban (responsibility).
Metode Cara Diam beranggapan bahwa para pelajar bekerja dengan sumber-
sumber dalam diri mereka (yaitu struktur kognitif yang ada, pengalaman, perasaan,
pengetahuan mengenai dunia, dsb) (Tarigan, 1986:257). Siswa tidak diminta untuk
merespon stimulus-stimulus dalam lingkungan seperti pada orientasi audio-lingual tetapi
didasarkan pandangan bahwa pembelajar dapat mengembangkan kriteria yang mereka
buat sendiri untuk belajar bahasa tanpa perlu diberi materi bahasa secara langsung atau
secara "silent", hening, tanpa suara. Aktualisasi metode Silent Way, biasanya guru
menggunakan Cuisenaire rods atau batangan-batangan berwarna lalu mengajarkan
kosakata dasar dan sedikit aturan tata bahasa lalu siswa belajar untuk mengucapkan kata
rod dan angka-angka, ditambah kata sifat, kata kerja, konjungsi, pronomina dan adverb.
Stevick mengemukakan lima prinsip dasar atau ciri utama metode Cara Diam,
yaitu:
a. mengajar haruslah merupakan bawahan (subordinasi) belajar,
b. belajar bukanlah merupakan tiruan atau latihan,
c. dalam belajar, pikiran memperlengkapi dirinya dengan karyanya sendiri, mencoba-
coba(trial and error), eksperimentasi yang disengaja, menunda keputusan, dan
merevisi konklusi (atau memperbaiki kesimpulan).
d. dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau mengambil segala sesuatu yang sudah
pernah diperolehnya, terutama sekali pengalamannya dalam belajar bahasa ibu.
e. pengajar atau guru harus berhenti mencampuri atau campur tangan dan
mengarahkan atau membelokkan kegiatan sebelumnya. Pakar lain, yaitu
Karambelas, mengutarakan teknik-teknik dan prinsip-prinsip metode Cara Diam
sebagai berikut:
Menghindari mengulangi contoh ucapan guru, karena tidak perlu,
Mengenali dan memahami bahan pelajaran melalui pemakaian dan praktek
dalam konteks,
Perbikan atau koreksi jarang dilakukan guru,
Pekerjaan lisan diikuti oleh praktek menulis,
Pelajar bertanggungjawab terhadap kegiatan belajar mereka sendiri.
2. Metode Sugestopedia
Metode Sugestopedia adalah metode pengajaran yang menggunakan teknik-teknik
relaksasi dan konsentrasi untuk merangsang pembelajar agar menggunakan daya pikir
bawah sadarnya untuk menambah kemampuannya mengingat lebih banyak kosakata dan
struktur (Lazanov dikutip Ghazali, 2010:100). Ciri utama dari pendekatan ini adalah
penciptaan suasana pembelajaran yang "sugestif",merangsang pikiran bawah sadar
dengan menggunakan cahaya yang lembut, musik barok, tempat duduk yang nyaman, dan
teknik-teknik dramatis yang dilakukan guru untuk menyajikan materi bahasa. Kegiatan
pengajaran dengan metode ini terdiri dari tiga bagian, yaitu:
a. pertama, siswa membaca materi pelajaran sebelumnya melalui percakapan, permainan
atau skit (drama humoris yang pendek).
b. berikutnya, bahan baru disajikan melalui dialog-dialig panjang yang didasarkan pada
situasi nyata. Tahap ini diikuti dengan "active concert" dan "passive concert".
c. sesi ketiga disebut fase aktivasi (activation phase). Pada tahap ini diberikan
penguatan terhadap materi baru yang sudah dipelajari pada fase kedua.
Agar metode Lozanov dapat dipraktekkan atau diterapkan secara efektif, diperlukan tiga
unsur penting (Tarigan, 1986:263), yaitu ruang kelas yang menarik atau atraktif (dengan
cahaya yang lembut) dan suasana kelas yang menyenangkan:
1. guru yang berkepribadian dinamis yang mampu memerankan bahan dan memotivasi
belajar para siswa; dan
2. para siswa yang dapat siap-siaga dalam kesantaian (Bancroft 1978:172; Krashen,
1986:143-144).
3. suatu keadaan siap-siaga santai pada diri siswa diperoleh dengan, antara lain, latihan-
latihan fisik untuk menghilangkan rasa bosan serta mengurangi ketegangan jasmani.
Latihan-latihan menenangkan pikiran, pernapasan yang dalam dan beirima untuk
meningkatkan konsentrasi penyajian bahan secara berirama sesuai dengan latar
belakang musik.
Prosedur sugestopedia
Bancroft (Tarigan,2009:106) menjelaskah bahwa kelas bahasa yang berlangsung selama 4
jam itu mempunyai tiga bagian yang berbeda. Bagian pertama, dapat kita sebut oral revieu
section atau bagian tinjauan lisan. Bahan-bahan yang dipelajari sebelumnya dipakai sebagai
dasar untuk diskusi oleh guru dan dua belas siswa di kelas. Semua peserta duduk dalam satu
lingkaran pada kursi mereka yang dirancang-bangun secara khusus, dan diskusi itupun
berlangsung menyerupai satu seminar. Sidang ini dapat mencakup apa yang disebut studi makro
dan studi mikro. Dalam studi mikro, perhatian khusus ditujukan pada tata bahasa, kosakata dan
tanya jawab yang cermat. Sementara dalam studi makro, penekanan diletakkan pada kegiatan
bermain peran dan gerakan yang lebih luas, konstruksi-konstruksi bahasa enovatif.
Dalam bagian kedua, bahan baru disajikan dan didiskusikan. Ini terdiri atas kegiatan
memeriksa suatu dialog baru beserta terjemahannya dalam B1 dan mendiskusikan setiap masalah
mengenai tata bahasa, kosakata, isi yang dianggap oleh guru memang penting atau yang ingin
diketahui oleh siswa.
Bagian ketiga, yaitu samadi dan penayangan musik merupakan salah satu ciri yang membuat
sugestopedia sangat terkenal. Lozanov (Tarigan, 2009:107) menjelaskan sebagai berikut:
Pada permulaan pertemuan, semua percakapan berhenti selama satu atau dua menit, dan guru
mendengarkan musik yang datang dari pita rekaman. Dia menunggu dan menyimak pada
beberapa bagian atau paragraf agar dapat masuk kedalam suasana hati atau jantung musik itu
dan kemudian mulai menceritakan teks baru itu. Suaranya diatur sehingga selaras dengan frasa-
frasa musikal. Para siswa mengikuti teks itu pada teks mereka yang memuat terjemahan setiap
pelajaran dalam B1 mereka. Diantara bagian pertama dan bagian kedua, konser itu terdapat
jeda atau kesenyapan yang khidmat beberapa menit. Dalam beberapa kasus bahkan jeda yang
lebih lama dapat diberikan untuk mengizinka para siswa bergerak sejenak. Sebelum permulaan
bagian kedua konser itu,ada lagi beberapa menit jeda dan beberapa frasa musik diperdengarkan
kembali sebelum sang guru melai membaca teks. Kini para siswa menutup buku teks mereka dan
mendengarkan pembacaan guru. Pada bgian akhir, para siswa secara senyap meninggalkan
ruangan. Mereka tidak disuruh untuk mengerjakan pekerjaan rumah tentang materi itu.
Terkecuali diharapkan membaca teks satu kali secara sekilas sebelum tidur dan sesudah bangun
dipagi hari.
Kelebihan dan Kekurangan Metode Sugestopedia.
a. Kelebihan.
1. Memberikan ketenangan dan kesantaian;
2. Menyenangkan atau menggembirakan;
3. Mempercepat proses pembelajaran;
4. Memberikan penekanan pada perkembangan kecakapan berbahasa
b. Kelemahan.
1. Hanya dapat dugunakan bagi kelompok kecil;
2. Menjengkelkan dan menggelisahkan bagi orang-orang yang tidak menyukai
hayden dan penggubah lagu klasik lainnya;
3. Biaya yang terlalu mahal;
4. Belum ada ketentuan dan persiapan bagi tingkat menengah dan lanjutan;
5. Untuk pemahaman membaca dan menyimak terlalu terbatas;
6. Bahan masukan secara pedagogis dipersiaokan terlalu bersifat eksklusif;
PENUTUP
Metode Cara Diam (silent way) Siswa tidak diminta untuk merespon stimulus-stimulus
dalam lingkungan seperti pada orientasi audio-lingual tetapi didasarkan pandangan bahwa
pembelajar dapat mengembangkan kriteria yang mereka buat sendiri untuk belajar bahasa tanpa
perlu diberi materi bahasa secara langsung atau secara "silent", hening, tanpa suara. Sugestopedia
adalah penciptaan suasana pembelajaran yang "sugestif",merangsang pikiran bawah sadar
dengan menggunakan cahaya yang lembut, musik barok, tempat duduk yang nyaman, dan
teknik-teknik dramatis yang dilakukan guru untuk menyajikan materi bahasa. Penerapan dua
metode tersebut memiliki kelemahan dan kelebihan masing-masing dalam proses pembelajaran
bahasa.
DAFTAR PUSTAKA