Anda di halaman 1dari 12

KARYA ILMIAH TEORI SASTRA

D I S U S U N

OLEH :
Nama NIS Kelas No. Urut : ANITA S : 5410 : IX.3 : 15

SMP NEGERI 2 GANGKING TAHUN PELAJARAN 2010-2011

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan nikmat yang telah diberikan kepada kita semua yaitu nikmat kesehatan dan kesempurnaan sehingga karya ilmiah ini dapat kami susun sesuai dengan apa yang telah ditugaskan oleh Bapak pembimbing yang berjudul Teori Sastra. Mudah-mudahan segala aktivitas kita diridhai oleh Allah SWT. Saran dan kritik kita kirimkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Nabi yang telah membawa kita dari alam jahiliyah (kebodohan) menuju alam kepintaran seperti yang kita rasakan sekarang ini. Nabi yang patut kita contohi dalam kehidupan kita sehari-hari. Kami dari Tim penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada buku panduan yang telah membantu kami dalam proses pembuatan karya ilmiah ini. Sehingga di dalam pembuatan penyusunan karya ilmiah ini dapat kami selesaikan sesuai dengan apa yang kami harapkan. Mudah-mudahan dengan karya ilmiah ini dapat menambah wawasan kami selaku tim penulis dan para pembaca. Namun, mengingat akan kekurangan kami sebagai manusia biasa, saran dan kritik kami harapkan yang sifatnya membangun. Lebih dan kurangnya mohon dimaafkan. Bulukumba, April 2011

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman Judul................................................................................................ KATA PENGANTAR ................................................................................... DAFTAR ISI ................................................................................................. BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... A. Latar Belakang ................................................................................... B. Rumusan Masalah .............................................................................. C. Tujuan Penulisan ................................................................................ D. Manfaat Penulisan .............................................................................. BAB II DEFINISI DAN BATASAN SASTRA ........................................ A. SASTRA DAN KESUSASTRAAN .................................................. B. SIFAT-SIFAT SASTRA .................................................................... C. FUNGSI SASTRA ............................................................................. D. RAGAM SASTRA ............................................................................ E. MANFAAT KARYA SASTRA ........................................................ BAB III PENUTUP .................................................................................... A. Kesimpulan ........................................................................................ B. Saran ................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... i ii 1 1 1 1 2 3 3 4 5 6 7 8 8 8 9

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Karya sastra merupakan hasil perpaduan harmonis antara kerja perasaan dan pikiran. Ia merupakan pancaran emosi yang dikendalikan oleh pikiran-pikiran yang agung. Karya sastra bukan hanya mementingkan isi, atau bentuk saja. Karya sastra selalu berusaha memadukan kedua unsur tersebut dalam yang kental. Karya sastra bersifat etis dan sekaligus astetis. Oleh sifatnya yang demikian, karya sastra mempunyai kemampuan yang lebih keras dan kuat menaruh perasaan-perasaan penikmatnya. Jadi jelaslah bahwa karya sastra bukan semata-mata kerja pikiran atau perasaan saja. Ia merupakan perpaduan antara keduanya. Karya sastra bukan juga semata-mata tiruan hidup sehari-hari atau lamunan kosong seorang pengarang. B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dalam hal ini diajukan rumusan dan batasan masalah. 1. Apa definisi sastra tersebut? Demikianlah topik yang diangkat dalam pembahasan karya ilmiah ini. C. Tujuan Penulisan 1. Untuk mengetahui apa sebenarnya sastra tersebut? 2. Untuk mengetahui sifat-sifat dan fungsi sastra?

D. Manfaat Penulisan 1. Dapat menambah wawasan kami selaku penulis dan juga para pembaca tentang karya sastra 2. Dapat memberikan sumbangan pemikiran tentang karya sastra

BAB II DEFINISI DAN BATASAN SASTRA

Sastra sebagai cabang seni, yang keduanya merupakan unsur integral dari kebudayaan, mempunyai usia yang sudah cukup tua. Kehadirannya hampir bersamaan dengan adanya manusia. Karena itu diciptakan dan dinikmati manusia. Sastra telah menjadi bagian dari pengalaman manusia baik dari aspek manusia yang memanfaatkannya bagi pengalaman hidupnya, maupun dari aspek penciptanya yang mengapresiasikan pengalaman batinnya kedalam karya sastra A. Sastra dan Kesusastraan Usia sastra sudah cukup tua. Cikal bakalnya muncul ketika filosof Yunani, Aristoteles, menulis karyanya yang berjudul Politika lebih dari 2000 tahun yang lalu. Di dalam buku itu Aristoteles mengemukakan teori sastra mengenai drama tragedy yang dalam sastra Yunani klasik ditulis dalam buku tulis puisi. Dalam sastra barat mandarin, Hudson menyebutkan dengan istilah To Studyof Literature dan Reno Wenek memakai istilah The Ory of Literature. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni, sebelumnya. Salah satu batas yang diberikan pada sastra adalah segala sesuatu tang tertulis atau tercetak. Artinya, ilmuwan sastra dapat mempelajari profesi kedokteran pada abad ke-14, gerakan planet pada abad pertengahan, atau ilmu sihir di Inggris dan England. Gagasan ini didukung oleh Edwin Graeni (teori ilmu sihir di Inggris). Beliau mengatakan bahwa segala sesuatu yang berhubungan dengan sejarah kebudayaan termasuk dalam wilayah sastra (not related to two history of civilization is beyond and provicn). Lebih lanjut ia menguraikan bahwa ilmuwan sastra tidak terbatas dasar pada baller letters atau manuskrip cetakan atau tulisan dalam mempelajari sebuah

percode atau kebudayaan. Tampaknya istilah sastra lebih tepat diterapkan pada seni sastra. Yaitu sebagai karya imajinatif. B. Sifat-sifat Sastra Karya sastra berbeda dengan karangan-karangan lain. Ia berbeda dengan bukubuku sejarah, walaupun di dalam sastra terkandung pula kebenaran-kebenaran yang bersifat sejarah. Ia tidak sama dengan buku matematika. Walaupu kadang-kadang di dalamnya terdapat pemikiran-pemikiran yang logis. Ia juga tidak sama dengan bukubuku ilmu bumi. Walaupun tidak jarang tanpa sastra yang mengambil lokasi daerah atau kata-kata yang dapat dijumpai dalam peta. Karya sastra tidak dapat pula dirumuskan dengan buku-buku pelajaran agama. Meskipun banyak karya sastra yang menanpukkan nilai-nilai pendidikan yang berkualitas keagamaan. Karya sastra memiliki dunia tersendiri. Ia merupakan pengenjawan tuhan kehidupan hasul pengamatan sastrawan atau kehidupan sekitarnya. Karya sastra adalah kehidupan-kehidupan buatan atau rekanan sastrawan. Kehidupan di dalam karya sastra adalah kehidupan yang diwarnai oleh sikap penulisnya, latar belakang, pendidikannya, keyakinannya dan sebagainya. Karena itu, kebenaran atau kenyataan dalam karya sastra adalah kebenaran yang ada di sekitar kita. Kebenaran di dalam karya sastra adalah kebenaran keyakinan, bukan keyakinan indrawi seperti yang disaksikan dalam kehidupan sehari-hari. Realisme alami bagi sastrawan hanyalah bahan mentah. Ia hanyalah sumber pengembalian ilham. Untuk sampai menjadi karya sastra masih diperlukan pengolahan dalam angan sastrawan. Bukan sekedar pengolahan dalam arti cara penyampaiannya. Melainkan menyangkut pula pemberian nilai-ilai yang lebih tinggi dan lebih agung dari sekedar realitas alamiah tersebut. Karena itu, karya sastra bukanlah semata-mata tiruan alam atau tiruan kehidupan. Kerja sastrawan bukanlah sekadar memindahkan ajaran yang dilihat dari kehidupan sekeliling. Dengan karyanya karyawan berusaha mengungkapkan makna

hidup dan kehidupan sebagaiman yang tertangkap dari mata hatinya. Ia ingin mengungkapkan manusia dengan sebenarnya : penderitaannya, nafsu-nafsunya, perjuangan, cita-citanya dan sebagainya. Karya sastra bersifat etis dam sekaligus estetis. Oleh sifatnya yng demikian. Oleh sifatnya yang demikian, karya sastra mempunyai kemampuan yang lebih keras dan kuat meniru perasaan-perasaan penikmatnya. Dari uraian di atas dapat diketahui sifat-sifat sastra, yaitu : 1. Sastra bersifat khayali (fictionaly), maksudnya lewat daya imajinasinya pengarang ingin kenyataan imajinatif sehingga kehidupan lebih, bermakna dan menarik bagi pembaca. 2. Sastra mengandung nilai astatik (keindahan seni) sehingga karya sastra mempunyai daya pesona tersendiri. Nilai estetik memiliki kriterianya sendiri seperti keutuhan (unity), keseimbangan (balance), keselarasan (harmony) dan focus atau tekanan (temphasis); dan 3. Sastra memakai bahasa yang khas yaitu bahasa yang estetik. C. Fungsi Sastra Sebagaimana halnya karangan-karangan lain, karya sastra dibuat Pengarang untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada para penikmatnya. Hanya karena sastra dasarnya berbeda, maka sesuatu yang dikomunikasikan tersebut berbeda sebaga karya fiksi, yang ingin dikomunikasikan oleh setiap karya ialah perasaan-perasaan dan bukan pengetuhan seperti umumnya karangan-karangan yang bukan sastra. Dengan karyanya seorang Pengarang karya fiksi atau sastrawan bermaksuf menyampaikan perasaan-perasaannya sebagaimana yang dirasakannya pada waktu ia bersentuhan dengan kehidupan sekitar. Dengan demikian, yang diharapkan oleh setiap sastrawan ialah terjadinya komunikasi imajinasi pada benak penikmatinya yaitu suatu sentuhan yang dapat menimbulkan citra atau bayangan-bayangan tertentu di dalam anganangan penikmatnya.

Fungsi sastra pada dasarnya tidak banyak berubah, sejauh konsep-konsep itu dituangkan dalam istilah-istilah konseptual yang umum. Fungsi sastra, menurut sejumlah teoritikus adalah untuk membebaskan pembaca dan penulisnya dari tekanan emosi. Mengepresikan emosi berarti melepaskan diri dari emosi itu. Banyak saksi fungsi atau manfaat sastra bagi hidup dan kehidupan manusia. Namun secara umum, fungsi atau manfaat sastra itu dapat digolongkan ke dalam 5 golongan, yaitu : 1) Fungsi rekreatif, maksudnya sastra dapat memberikan rasa senang, gembira, serta menghibur para penikmatnya. 2) Fungsi deduktif, karya sastra yang baik biasanya akan mampu mengarahkan dan mendidik para penikmatnya atau para pembacanya karena nilai-nilai kebenaran dan kebaikan yang terkandung di dalamnya. 3) Fungsi estetis, karya sastra itu indah, maka secara otomatis sastra akan memberikan keindahan bagi para penikmanya atau pembacanya. 4) Fungsi minoritas, sastra yang baik, biasanya selalu mengandung nilai-nilai moral yang tinggi. Dengan begitu, para penikmatnya atau pembacanya akan mengetahui bagaimana moral yang bagus dan tidak bak bagi dirinya, dan 5) Fungsi religiusitas. Banyak sekali karya-karya sastra yang mengandung ajaran-ajaran agama yang harus dan wajib diteladani oleh para penikmatnya atau pembacanya. D. Ragam Sastra Dari sebagai bentuknya, sastra dapat digolongkan ke dalam 4 kategori, seperti berikut ini : 1. Puisi yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang singkat, padat dan indah.

Khusus puisi lama, ia selalu terkait oleh aturan-aturan atau kaidah-kaidah tertentu. Antara lain : a. Jumlah baris tiap-tiap baitnya b. Irama, serta c. Persamaan bunyi kata irama 2. Prosa, yaitu bentuk sastra yang dilukiskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang, tanpa mengikuti aturan-aturan atau kaidah-kaidah yang terdapat dalam puisi. 3. Prosa liris, yaitu sastra yang berbentuk puisi, namun ditulis dengan menggunakan bahasa bebas. 4. Drama adaklah bentuk sastra yang dituliskan dengan menggunakan bahasa yang bebas dan panjang serta dukungan dengan menggunakan dialog dan menolong. E. Manfaat Karya Sastra Selain fungsi, terdapat juga manfaat karya sastra. Manfaat karya sastra, antara lain : 1. Dengan karya sastra, peminat seperti dibawa terbang mengembara dan berkreasi yang menyenangkan oleh imaji pengarang. 2. Karya sastra dapat memperbanyak pengetahuan intelektual peminat. 3. Karya sastra mengandung unsur pendidikan dan pengajaran. 4. Karya sastra memperkaya dan memperluas emosi pembaca Secara singkat dapat dikatakan bahwa manfaat karya sastra adalah Dui ce et utile menyenangkan dan berguna.

BAB III

A. Kesimpulan Sastra sebagai cabang seni, yang keduanya merupakan unsur integral dari kebudayaan mempunyai usia yang sudah cukup tua. Kehadirannya hampir bersamaan dengan adanya manusia karena ia diciptakan dan dinikmati manusia. Sastra adalah suatu kegiatan kreatif, sebuah karya seni, sebelumya salah satu batasan yang diberikan pada sastra adalah segala sesuatu yang tertulis atau tercetak. B. Saran 1. Jadikanlah karya sastra sebagai ilmu yang dapat memperkaya pengetahuan intelektual dan memperluas emosi pembaca. 2. Mudah-mudahan dengan adanya karya ilmah ini bisa menambah wawasan pembaca dan penulis.

DAFTAR PUSTAKA

Atmasaki (1990). Ilmu Sastra, Teori dan Terapan. Padang : Angkasa Raya

Faruk (1994). Pengantar Sosiologi Sastra. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Sukada, I Made (1987). Berapa Aspek tentang Sastra. Denpasar : Kayumas

Sudjiman. Penuh Memahami Cerita Kesastraan . Jakarta : Pustaka Jaya

Anda mungkin juga menyukai