Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak berbagai tipe teks
(nonfiksi dan fiksi) dalam bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara.
Kompetensi Awal:
Menemukan makna tersurat dan tersirat dalam hikayat.
Menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat.
Model Pembelajaran:
Tatap muka
Tujuan Pembelajaran:
a. Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak hikayat.
b. Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
dalam teks hikayat untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk
teks informasional dan/atau fiksi.
Pemahaman Bermakna:
c. keterampilan menyimak/mendengarkan untuk menangkap informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan dari teks hikayat
d. Keterampilan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain dari hasil menyimak
secara lisan, sekaligus mampu menguatkan karakter sesuai dengan profil Pelajar
Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
e. Pernahkah kamu menyimak dongeng, hikayat, atau cerita rakyat?
f. Hal menarik apa yang terdapat dalam dongeng, hikayat, atau cerita klasik yang kamu
dengarkan/simak?
g. Nilai-nilai apakah yang kamu peroleh dalam dongeng, hikayat, atau cerita klasik yang
kamu dengarkan?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku
b. Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
c. Menyiapkan Lembar Kerja.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Menyimak teks hikayat
Soal:
1. Bacalah hikayat berikut dengan saksama!
Maka kata bayan itu, “Adalah seorang raja di negeri Istambul, terlalu amat besar
kerajaan baginda itu. Maka adalah nama raja itu Kilan Syah dan istrinya baginda itu
bernama tuan putri Nur Zainun, anak raja di negeri Kastambar; ada dengan menterinya
bernama Mangkubumi. Adapun akan raja itu ada berputra seorang laki-laki terlalu amat
baik parasnya, maka dinamai oleh baginda akan anakanda itu Raja Johan Rasyid. Maka
raja Johan Rasyid umurnya baharu empat belas tahun. Maka dengan takdir Allah
subhanahu wataala, ayahanda baginda itu pun geringlah terlalu amat sangat. Maka
segala wazir dengan segala orang besar-besar dan bentara dan penggawa di negeri itu
pun, bertunggulah masing-masing kepada tempatnya serta dengan duka citanya akan raja
Kilan Syah gering itu.
Maka anakanda baginda raja Johan Rasyid itu pun tiada taksir lagi menyuruh
mengobatkan ayahanda baginda itu pada segala hukama dan ulama. Maka obat pun tiada
memberi faedah kepada baginda. Seperti racunlah kepadanya.
Maka raja Kilan Syah pun bertitah, “Hai segala tuan-tuan! Ketahuilah olehmu bahwa
aku hampirlah kembali dari negeri yang fana ke negeri yang baka. Bahwa adalah
amanatku pada kamu sekalian akan anakku Johan Rasyid itu, pertaruhankulah pada
kamu sekalian. Pertama-tama aku serahkan kepada Allah subhanahu wataala beserta
rasulnya, kemudian dari itu pada kamu sekalianlah. Bagaimana kamu sekalian telah
berbuat bakti akan daku dan engkau mengasihi aku, demikianlah kepadanya.
Maka sembah mereka itu sekalian, “Ya, tuanku syah alam, jangan apalah tuanku
memberi titah demikian memberi belas rasa hati patik sekalian. Titah yang demikian itu
pun patik junjunglah di atas batu kepala patik sekalian, dilanjutkan Allah subhanahu
wataala umur syah alam.”
Setelah raja Kilan Syah mendengar sembah mereka itu sekalian, maka baginda pun
menangis seraya menghadapkan muka baginda kepada anakanda baginda raja Johan
Rasid.
1. Siapakah yang menjadi tokoh utama teks hikayat tersebut? Jelaskan singkat!
2. Jelaskan peristiwa yang dialami oleh Johan Rasyid!
3. Presentasikan hasil kerjamu di depan kelas dengan sungguh-sungguh!
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2018. Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Membaca Cerita Klasik
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mengevaluasi informasi berupa gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan
dari teks narasi dari teks visual dan audiovisual untuk menemukan makna yang tersurat dan
tersirat.
Peserta didik menginterpretasi informasi untuk mengungkapkan gagasan dan perasaan simpati,
peduli, empati dan/atau pendapat pro/kontra dari teks visual dan audiovisual secara kreatif.
Kompetensi Awal:
Menemukan makna tersurat dan tersirat dalam hikayat.
Menemukan nilai-nilai yang terkandung dalam teks hikayat.
Model Pembelajaran:
Tatap muka
Tujuan Pembelajaran:
h. Peserta didik mampu mengevaluasi dan mengkreasi informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan, pandangan, arahan atau pesan yang akurat dari menyimak hikayat.
i. Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis
dalam teks hikayat untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk
teks informasional dan/atau fiksi.
Pemahaman Bermakna:
j. keterampilan menyimak/mendengarkan untuk menangkap informasi berupa gagasan,
pikiran, perasaan dari teks hikayat
k. Keterampilan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain dari hasil menyimak
secara lisan , sekaligus mampu menguatkan karakter sesuai dengan profil Pelajar
Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
l. Pernahkah kamu menyimak dongeng, hikayat, atau cerita rakyat?
m. Hal menarik apa yang terdapat dalam dongeng, hikayat, atau cerita klasik yang kamu
dengarkan/simak?
n. Nilai-nilai apakah yang kamu peroleh dalam dongeng, hikayat, atau cerita klasik yang
kamu dengarkan?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku
b. Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
c. Menyiapkan Lembar Kerja.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 120 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Sekali peristiwa Raja Yaman pergi berburu, dan Ibraha pun naik seekor kuda
mengiringkan raja, menantikan perburuan ke luar ke padang. Maka dihalau
oranglah akan segala binatang dari dalam hutan itu. Maka keluarlah seekor
kijang, maka diusirlah oleh raja Yaman akan kijang itu dengan kudanya, dan
Ibraha pun mengikut dari belakang. Maka Ibraha pun memanah kijang itu.
Dengan takdir Allah taala terkena kepada telinga raja Yaman, maka putuslah,
dan habis tubuhnya berlumur dengan darah. Maka raja Yaman pun terlalu murka
akan dia, lalu disuruhnya tangkap Ibraha itu hendak dipenggal lehernya.
Telah Ibraha sudah tertangkap, maka dibawa oranglah ke hadapan raja. Maka
Ibraha pun sujud kepada kaki raja, sembahnya, “Ya Tuanku syah alam! Bahwa
tiada sekali-kali hambamu berniat sahaja hendak memanah duli syah alam.
Hanyalah kasad hambamu hendak memanah kijang juga; telah sudah Gerang
dikehendaki Allah taala atas hambamu. Jika dibunuh pun hambamu oleh syah
alam, apakah daya? Melainkan harap hambamu akan ampun karunia raja,
padahal taida hambamu sahaja. Jika diampuni raja akan hambamu, bahwa Allah
taala yang membalas dia dan mengampuni dosa raja.
(Hikayat Kalilah dan Dimnah)
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2022. Kombi: Kompeten Berbahasa Indonesia Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Mempresentasikan Cerita Klasik
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu mengolah dan menyajikan gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau
pesan untuk tujuan pengajuan usul, perumusan masalah, dan solusi dalam bentuk monolog,
dialog, dan gelar wicara secara logis, runtut, kritis, dan kreatif.
Peserta didik mampu mengkreasi ungkapan sesuai dengan norma kesopanan dalam
berkomunukasi.
.
Kompetensi Awal:
Menyampaikan pesan yang terkandung dalam ikayat.
Mengkreasi ungkapan yang terdapat dalam teks hikayat dalam bentuk lain.
Tujuan Pembelajaran:
o. Peserta didik mampu Menyampaikan pesan yang terkandung dalam hikayat.
hikayat.
p. Peserta didik mampu Mengkreasi ungkapan yang terdapat dalam teks hikayat dalam
bentuk lain.
Pemahaman Bermakna:
q. keterampilan berbicara untuk menyampaikan informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan dari teks hikayat
r. Keterampilan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain secara lisan ,
sekaligus mampu menguatkan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
s. Pernahkah kamu menyimak atau membaca dongeng, hikayat, atau cerita rakyat?
t. berdasarkan hal yang kamu simak atau baca, pernahkah kamu menyampaikannya
secara lisan kepada teman-temanmu?
u. Bagaimana reaksi teman-temanmu ketika mendengarkan hikayat yang kamu
sampaikan/ceritakan?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku
b. Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
c. Menyiapkan Lembar Kerja.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 135 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
AKTIVITAS PERTEMUAN KE-1
Kegiatan Awal Kegiatan Inti Kegiatan Penutup
Guru menyapa peserta Guru menyampaikan capaian dan Guru memberi
didik. tujuan pembelajaran. penguatan
Guru mengajak peserta Guru menekankan pentingnya materi terkait
didik berdoa sebelum aktivitas berbicara disertai pentingnya
memulai pembelajaran. contohnya. aktivitas
Guru mengecek kehadiran Guru mengajak peserta didik untuk berbicara.
peserta didik. menyimak hikayat/cerita rakyat Guru
Guru menstimulasi yang terdapat dalam buku siswa. menyampaikan
peserta didik dengan Peserta didik dibagi beberapa simpulan
menyampaikan pesan kelompok (tiap kelompok terdiri pembelajaran.
betapa pentingnya dari 4 sampai 5 orang). Guru menutup
aktivitas Tiap kelompok dibagi LK.
berbicara/mempresentasi Peserta didik mengerjakan LK dalam pembelajaran.
kan. kelompoknya.
Guru mengingatkan Peserta didik berdiskusi kelompok
peserta didik untuk untuk menentukan makna tersurat
mengambil hikmah dan tersirat dalam teks hikayat yang
pelajaran berharga didengarkan.
berdasarkan peristiwa- Tiap-tiap kelompok
peristiwa yang dikisahkan mempresentasikan hasil kerja
kelompoknya secara bergiliran.
dalam hikayat.
Kelompok lain menanggapi.
Pesan moral dalam
Guru mengawasi peserta didik
hikayat/cerita rakyat dalam bekerja di kelompoknya.
sangat bermanfaat untuk Guru menilai hasil kerja
membangun karakter kelompok.
peserta didik sesuai Kelompok dengan nilai tertinggi
dengan profil Pelajar diberi bintang atau reward.
Pancasila.
Asesmen:
Mempresentasikan dongeng fantasi.
Soal:
Mendirikan Langkasuka
Hatta beberapa hari lamanya raja Marong Mahawangsa mencari anak raja Rum itu
dengan kemasygulan yang amat sangat, karena Sultan Rum menyerahkan anakandanya
itu ke dalam jaganya dan ialah harapan yang besar kepada sultan Rum itu. Maka ratalah
sudah disuruh cari oleh raja Marong Mahawangsa kepada segala menteri para penggawa
hulubalang, tiada juga bertemu dengan anak raja Rum itu. Maka raja Marong
Mahawangsa pun berlayarlah pergi ke timur dengan bahteranya.
Hatta dengan demikian itu sampailah kepada suatu teluk dengan suatu tanjung. Maka
raja Marong Mahawangsa pun bertanya kepada seorang mualim. Maka sembah mualim,
bahwa pulau yang besar itu bernama pulau Seri dan pulau kecil di dekatnya bernama
pulau Jambul dan yang arah kedatarannya sedikit itu , Lada.
Antara berapa lama berlayar, maka berlabuhlah bahtera itu. Maka tatkala itu datanglah
kaum gergasi, terlalu banyak datang menghadap raja Marong Mahawangsa. Maka segala
kaum gergasi itu pun sangatlah kasih sayang serta dengan takut dan hormatnya akan raja
Marong Mahawangsa itu karena hebat sikapnya.
Maka titahnya pada segala kaum gergasi, “Adapun beta singgah ini jikalau baik
bicaranya maulah beta duduk berhenti di sini dahulu, sementara menanti khabar anak
raja Rum itu, kalau-kalau ada hidupnya.”
Maka sembah segala kaum gergasi, “Patik sekalian pun lebih lagi kesukaan karena
patik-patik sekalian ini tiada menaruh raja pada tempat ini. Jikalau demikian baiklah duli
tuanku coba melihat tanah yang patut tuanku hendak duduk.”
Maka raja Marong Mahawangsa pun berjalanlah mencari tanah tempat hendak membuat
kota, parit,balai, istana diiringkan oleh menterinya dan segala kaum kerabatnya itu.
Maka bertemulah dengan tanah yang baik, terlalulah indah tempatnya dan pemandangan
di kelilingnya amatlah permai, tanahnya pun berpasir. Maka tiadalah ia turun ke
bahteranya lagi, dan membuat kota istana dengan balainya yang terlalu amat besar
dengan indahnya.
Setelah sudah kota balai itu, maka dinamai Langkasuka karena mengerjakan itu
disambilkan dengan makan minum dan bersuka-sukaan jua serta dengan beberapa
binatang perburuan. Maka termasyhurlah khabar raja Marong Mahawangsa sudah duduk
menjadi raja kepada tempat itu.
(Hikayat Marong Mahawangsa)
10. Presentasikan hasil kerjamu ke depan kelas dengan penuh rasa percaya diri!
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2022. Kombi: Kompeten Berbahasa Indonesia Jakarta: Erlangga.
Capaian Pembelajaran:
Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan, arahan atau pesan tertulis dalam
teks hikayat untuk berbagai tujuan secara logis, kritis, dan kreatif dalam bentuk teks
informasional dan/atau fiksi.
Peserta didik mampu menerbitkan hasil tulisan di media cetak maupun digital
Kompetensi Awal:
Membandingkan teks hikayat dengan teks hikayat lainnya.
menulis cerita bergaya klasik dan menerbitkannya di media cetak
Model Pembelajaran:
Tatap muka
Tujuan Pembelajaran:
v. Peserta didik mampu membandingkan teks hikayat satu dengan teks hikayat lainnya.
w. Peserta didik mampu teks bergaya klasik dan menerbitkannya di media cetak.
Pemahaman Bermakna:
x. Keterampilan menulis untuk menyampaikan informasi berupa gagasan, pikiran,
perasaan dari teks hikayat
y. Keterampilan menyampaikan kembali informasi kepada orang lain sekaligus mampu
menguatkan karakter sesuai dengan profil Pelajar Pancasila.
Pertanyaan Pemantik:
z. Pernahkah kamu membaca hikayat atau cerita rakyat lalu menuliskannya kembali ?
aa. Pernahkah pula kamu menulis cerita bergaya klasik?
bb. Kesulitan apakah yang kamiu temui saat menulis cerita bergaya klasik?
Persiapan Pembelajaran:
a. Menyiapkan buku
b. Menyiapkan bahan bacaan atau bahan tayangan berupa video.
c. Menyiapkan Lembar Kerja.
d. Menyiapkan alat evaluasi/asesmen.
Waktu Persiapan:
Total waktu persiapan 90 menit
Materi Pembelajaran:
Materi pembelajaran dijadikan dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak terpisahkan dalam
modul ajar.
Langkah-langkah Pembelajaran:
Asesmen:
Menulis teks hikayat.
Soal:
1. Tuislah cerita bergaya klasik (model hikayat)!
2. Tempelkanlah hasil tulisanmu di majalah dinding (sekolah atau kelas)
Pelaksanaan Asesmen:
Proses bekerja secara mandiri
Hasil kerja mandiri.
Kriteria Penilaian:
Penilaian proses: berupa catatan/deskripsi kerja saat diskusi kelompok.
Penilaian Akhir: Skor nilai 10-100
Pengayaan dan Remidial
Pengayaan dan remidial dijadikan sebagai dokumen tersendiri sebagai bagian yang tak
terpisahkan dalam modul ajar.
Refleksi Guru:
Apakah kegiatan belajar berhasil?
Berapa persen peserta didik mencapai tujuan?
Apa yang menurut Anda berhasil?
Kesulitan apa yang dialami guru dan peserta didik?
Apa langkah yang perlu dilakukan untuk memperbaiki proses belajar?
Apakah seluruh peserta didik mengikuti Pembelajaran dengan baik?
Refleksi Peserta Didik:
Bagian mana yang menurutmu paling sulit dari pembelajaran ini?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Kepada siapa kamu akan meminta bantuan untuk memahami Pembelajaran ini?
Jika kamu diminta untuk memberikan bintang 1 sampai 5, berapa bintang akan kamu berikan
pada usaha yang telah kamu lakukan?
Bagian mana dari pembelajaran ini yang menurut kamu menyenangkan?
Apa yang akan kamu lakukan untuk memperbaiki hasil belajarmu?
Daftar Pustaka:
Tim Edukatif. 2022. Kombi: Kompeten Berbahasa Indonesia untuk SMA/MTs Kelas X. Jakarta:
Erlangga.