A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menemukan perbedaan antara karya puisi, prosa, dan drama.
2. Menyaksikan pertunjukan drama dan menganalisis unsur-unsur pembanngunnya
3. Menulis naskah drama berdasarkan cerita pendek
4. Mempersiapkan pertunjukan drama dengan tema tertentu
5. Mempromosikan pertunjukan drama dengan membuat pamflet.
B. Pemahaman Bermakna
1. Peserta didik mampu memahami ciri-ciri drama dibandingkan dengan karya sasra yang lain
seperti puisi dan prosa.
2. Peserta didik mampu menemukan unsur-unsur pembangun pertunjukan drama dan
mempersiapkan pertunjukan drama kelas dan mempromosikannya kepada calon penonton.
C. Pertanyaan Pemantik
1. Pernahkah kalian membaca naskah drama? Bagaimana cara penulis naskah menampilkan
tokoh dan jalan cerita dalam naskah drama?
2. Jika dibandingkan dengan puisi, prosa, dan drama, apa perbedaan bentuk dari puisi, prosa,
dan drama?
3. Pernahkah kalian melihat pertunjukan drama? Jika pernah di mana kalian menyaksikannya?
4. Menurut kalian apa saja unsur-unsur pembangun pertunjukan drama?
5. Di dalam berkarya penulis datau pembuat pertunjukan drama mengambil ide atau gagasan
dari mana saja?
6. Pernahkah kamu menonton film atau pertunjukan drama yang berdasarkan pengalaman
pribadi si penulis? Jika iya, apa judulnya?
7. Pernahkah kaian melihat pertunjukan drama (boeh juga drama musikal)?
8. Kalau pernah melihat, apa judul pertunjukan drama tersebut, sekolah mana yang
mempertunjukan, dan di mana kalian melihatnya?
Bahasa Indonesia/ XI / 2022-2023
SMA Negeri 1 Sragen
9. Pernahkah kalian melihat pertunjukan drama (boleh juga drama musikal) yang dilakukan
oleh sebuah sekolah?
10. Dari media apa saja kalian mendapat informasi tersebut?
D. Persiapan Pembelajaran
A. Menyusun materi presentasi pembelajaran (materi terlampir) / materi dapat berbentuk PPT
atau di print.
B. Menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas.
C. Menyiapkan video pembelajaran baik membuat sendiri maupun dengan mengunduh video
di youtube.
D. Menyusun LKPD
E. Menyiapkan berbagai bahan bacaan dan media pendukung.
F. Membuat kelompok diskusi
E. Kegiatan Pembelajaran
PENDAHULUAN
1. Guru memberi salam
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran, kesiapan psikis dan mental
peserta didik serta kebersihan diri dan lingkungan kelas.
4. Peserta didik dan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat pembelajaran
6. Mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait materi prasyarat yang harus
dikuasai terlebih dahulu.
KEGITAN INTI
Pertemuan ke– 1 Menemukan Perbedaan antara Karya Puisi, Prosa, dan Drama.
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
Kalian sudah mempelajari puisi dan prosa pada bab
sebelumnya. Kira-kira apa perbedaan di antara kedua bentuk
Stimulation / tersebut?
(Simulasi Pemberian Pernahkah kalian membaca naskah drama? Bagaimana cara
rangsangan) penulis naskah menampilkan tokoh dan jalan cerita dalam
naskah drama?
Jika dibandingkan dengan puisi, prosa, dan drama, apa
perbedaan bentuk dari puisi, prosa, dan drama?
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran yaitu menemukan
perbedaan antara karya puisi, prosa, dan drama.
3. Peserta didik mendalami materi sesuai gaya belajar masing-masing
Eksplorasi Konsep
4. Peserta didik membentuk kelompok 3-4 siswa.
5. Peserta didik mendiskusikan perbedaan teks puisi, prosa, dan
drama.
6. Secara berkelompok, peserta didik berdiskusi untuk menjawab
Ruang kolaborasi
perbedaan antara karya puisi, prosa, dan drama.
7. Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas diskusi
siswa.
Refleksi terbimbing
8. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan
saat berdiskusi
Bahasa Indonesia/ XI / 2022-2023
SMA Negeri 1 Sragen
melihatnya?
Pernahkah kalian menjadi bagian dari produksi sebuah
pertunjukan drama sekolah? Kalau pernah, kalian berperan
sebagai apa?
Pertunjukan drama merupakan proyek besar sebuah sekolah,
bagi yang pernah menjadi bagian dari pertunjukan kira-kira apa
langkah-langkah yang harus disiapkan?
2. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran pada pelajaran 4 adalah
mempersiapkan pertunjukan drama oleh seluruh anggota kelas.
3. Guru memberikan gambaran bahwa terdapat posisi yang harus
peserta didik tempati sehingga dikatakan ini merupakan proyek
yang besar seperti penulis naskah, sutradara, pemeran, penata
kostum, penata lampu, kostum dan rias, serta bagian promosi.
4. Peserta didik membentuk kelompok 5-6 siswa
5. Peserta didik diberikan gambaran tentang pertunjukan drama yang
dilakukan oleh teater koma yang berjudul video 1 : “Cinta Itu”,
Eksplorasi Konsep dan Video 2 : “Wabah”.
6. Pada tahap interpretasi, peserta didik akan membandingkan kedua
pertunjukan yang diputar oleh guru dengan berdiskusi dalam
kelompok yang terdiri atas 4-5 peserta didik.
7. Pada tahap rekreasi, peserta didik akan mempersiapkan
pertunjukan drama kelas. Setelah mendapat gambaran yang cukup
jelas dengan beberapa contoh video pertunjukan drama maka
peserta didik akan kembali dalam kelompok diskusi dan guru
memimpin diskusi tentang langkah-langkah mempersiapkan
sebuah pertunjukkan drama.
8. guru menjelaskan rubrik yang digunakan sebagai penilaian
kepada peserta didik.
Ruang kolaborasi 9. Peserta didik di bawah kepemimpinan sutradara akan
mempersiapkan pertunjukkan ini dan guru secara teratur
mengecek bagaimana perkembangannya
10. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan
Refleksi terbimbing saat berdiskusi dalam mendalami materi dan dalam hal
mempersiapkan pementasan drama.
11. Peserta didik mempersiapkan pementasan drama.
Demonstrasi
12. Peserta didik yang lain memperhatikan saat ada yang
kontekstual
mempersiapkan pementasan drama.
13. Peserta didik lainnya memberikan masukan terkait hasil
pementasan drama
Elaborasi pemahaman
14. Guru sebagai fasilitator mengarahkan dan membimbing peserta
didik jika ada yang beradu argumen.
Pertemuan ke–5 Mempromosikan Pertunjukan Drama dengan Membuat Pamflet.
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
Pernahkah kalian melihat pertunjukan drama (boleh juga
drama musikal) yang dilakukan oleh sebuah sekolah?
Stimulation / Dari mana kalian mendapat informasi secara lengkap tentang
(Simulasi Pemberian acara pertunjukan tersebut?
rangsangan) Dari media apa saja kalian mendapat informasi tersebut?
Apa yang kalian ketahui tentang pamflet?
Apa bedanya dengan brosur?
F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Waktu Pelaksanaan: Awal KBM
b. Bentuk asesmen : Pertanyaan lisan
2. Asesmen Formatif
a. Waktu Pelaksanaan: Saat KBM
b. Bentuk asesmen : Pengamatan saat diskusi dan pertanyaan lisan
3. Asesmen Sumatif
a. Waktu Pelaksanaan: Akhir KBM
b. Bentuk asesmen : Pertanyaan tertulis/ tes lisan
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 1
Bila Kutitipkan
Bila kutitipkan dukaku pada langit
Pastilah langit memanggil mendung
Bila kutitipkan resahku pada angin
Pastilah angin menyerbu badai
Bila kutitipkan geramku pada laut
Pastilah laut menggiring gelombang
Bila kutitipkan dendamku pada gunung
Pastilah gunung melupakan api. Tapi
Kan kusimpan sendiri mendung dukaku
Dalam langit dadaku
Kusimpan sendiri badai resahku
Dalam angin desahku
Kusimpan sendiri gelombang geramku
dalam laut fahamku
Kusimpan sendiri.
...................
Kami kembali berjalan pulang. Kondisiku sudah sepenuhnya normal. Tetua melangkah di
depanku. Tak kusangka, dalam keadaan kritis ternyata kami telah sangat jauh memasuki belantara.
Aku memperhatikan pohon-pohon besar yang kami lewati. Sinar matahari bahkan hampir tak bisa
menembus ke bawah.
Aku merasa asing di tempat ini. Pohon-pohon yang berlumut itu, sulur-sulur yang
bergantungan, semak-semak yang rimbun itu.. Oh... ternyata belantara ini adalah tempat menakjubkan.
Bayangkan, di lumut batang pohon itu udang-udang kecil berloncatan lincah. Belum pernah aku
melihat udang hidup di batang pohon!
”Kau tahu anak muda, tempat ini merasa terancam dengan keberadaan...” tetua menghentikan
langkahnya dan mengambil sesuatu dalam butah.”Roh Meratus meniupkan wisa(5) ke tubuh kalian,
sayang kawan-kawanmu yang lain terlambat,” sambungnya kemudian melemparkan gulungan kertas
yang diambil dari butah. Sigap kutangkap gulungan itu.
”Itu peta yang kuambil dari ranselmu. Ternyata kalian memasang patok-patok dan memberi
tanda pohon-pohon besar untuk ditebang. Dan perlu kau ketahui anak muda, tempat ini juga termasuk
wilayah yang akan kalian pasangi patok-patok itu,” katanya dingin.
Perlahan kubuka gulungan peta di tanganku. Dari peta terlihat jelas, pekerjaan kami tinggal
sedikit lagi. Jika saja semuanya lancar, maka kami akan sampai di tempat ini dan selesailah kontrak
kerja kami. Dalam waktu yang singkat, mungkin alat-alat berat akan didatangkan! Pohon-pohon ini,
sulur-sulur ini, lumut-lumut ini, udang-udang ini...akan bagaimana?
”Tetua, izinkan aku tinggal di sini dan bersama kaummu menjaga tempat ini...” Akhirnya
setelah lama hanya diam, aku menatap mata tetua mantap.
...........................
(Dikutip dari Kompas, 14 Agustus 2016)
Layar – terbuka pelan-pelan dalam tingkahan gendang pencerita, mengangakan panggung yang
gelap gulita. Pencerita – berjalan mundur memasuki panggung gelap dengan pukulan gendang
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2
Berdasarkan pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut, secara berkelompok terdiri atas 4-5
siswa jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan menggunakan kalimat yang baik!
1) Terdapat berapa latar tempat dalam pementasan drama tersebut? Jelaskan disertai dengan bukti.
2) Terdapat berapa babak pertunjukan drama yang telah kalian saksikan tersebut? Jelaskan dan berikan
buktinya!
3) Identifikasilah mana bagian yang disebut prolog, dialog, dan epilog pada pertunjukan drama
tersebut!
4) Siapakah tokoh utama dan siapa saja peran pendukung dalam pentas drama tersebut? Berikan alasan
dan bukti yang mendukung!
5) Dari pentas tersebut, identifikasilah mana tokoh yang punya perwatakan baik, jahat, dan campuran!
Berikan bukti yang mendukung jawabanmu!
6) Apakah terdakwa dalam sidang pengadilan mengakui apa yang dituduhkan oleh Hakim Ketua?
Tunjukkan dialog manakah yang menunjukkan hal tersebut!
7) Apa sebenarnya yang dilakukan oleh terdakwa sehingga dijatuhi hukuman tiga bulan penjara?
Bagaimana tanggapan sahabat tokoh tentang waktu hukuman yang hanya tiga bulan tersebut?
8) Menurut kalian, apakah hukuman tiga bulan itu merupakan hukuman yang setimpal bagi pelaku
korupsi yang 100 miliar?
9) Berikan penjelasan kalian mengapa pentas drama tersebut diberi judul “Sekadar Imajinasi”? Berikan
alasan yang mendukung jawabanmu.
10) Tuliskan satu amanat yang bisa kalian tarik dari pertunjukan drama tersebut dan berikan alasan serta
bukti yang mendukung.
f. Amanat adalah pesan yang hendak disampaikan oleh penulis naskah drama dan sutradara
lewat pentas drama tersebut.
g. Petunjuk teknis merupakan petunjuk mementaskan atau mengaudiovisualkan naskah drama.
Petunjuk teknis juga biasa disebut teks samping.
h. Drama sebagai interpretasi kehidupan adalah unsur yang berupa ide atau gagasan dalam
menyusun drama yang merupakan tiruan kehidupan manusia atau miniatur kehidupan
manusia yang dipentaskan (Nurgiyantoro 1995: 21).
Isilah tabel di bawah ini dengan menemukan paling sedikit tiga pentas drama yang memiliki
tema tentang keberagaman Indonesia. Kalian bisa melengkapi tabel berikut dengan
menemukannya di internet.
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3
....................................
”Ambil libur dua hari apa tidak bisa sama sekali?” desaknya di ujung telepon.
Saya menjepit ponsel di antara kepala dan bahu sementara sepasang tangan masih berusaha
melepaskan sarung karet berwarna pucat. Saya memang baru keluar dari ruang operasi ketika ibu
menelepon lagi untuk kesekian kali.
”Susah, Ibu. Saya punya jadwal bedah sesar setidaknya sampai akhir tahun ini. Apalagi
menjelang hari raya, selain musim hujan, juga musim orang melahirkan.”
Saya dapat mendengar hembusan napas ibu di sana. Suaranya terlalu kentara untuk ruang
operasi yang hening dan sepi.
”Apa yang bisa memastikan nyawa anak manusia sampai dengan baik ke dunia hanya kamu?”
sindir Ibu terkesan tajam.
”Ya tidak,” jawab saya sembari membuka penutup sampah dan melempar sarung tangan karet
itu ke dalamnya.
”Berapa dokter kandungan di rumah sakitmu?”
”Tiga.”
”Kalau begitu tukar jaga kan bisa, kecuali memang kamu tidak menginginkannya!” sentak Ibu
sebelum mengakhiri panggilan.
***
Lantai dapur mendadak penuh oleh jagung, ubi kayu, kacang panjang, waluh, aneka bumbu, dan
umbut kelapa. Bahan terakhir ini yang paling mahal di antara yang lainnya. Mungkin karena demi
mendapatkannya harus menumbangkan sebatang kelapa. Merelakan mayang tak berkembang menjadi
puluhan buah.
Sementara ibu mempersiapkan sayuran, saya dimintanya mengolah bumbu. Namun, belum apa-
apa sudah terdengar suaranya menyela.
”Bukan begitu cara memecah kemiri, nanti hancur!”
”Memang apa bedanya, Bu? Toh, sama-sama akan dihaluskan juga.” Saya menyanggah. Ibu
menggeleng.
”Kau tahu setiap manusia ini akhirnya akan mati dan hancur dalam tanah kan?”
Saya mengangguk lantas berucap, ”Lalu, apa hubungannya dengan cara memecah kemiri?”
”Kalau sudah tahu akan mati dan hancur, apa sembarangan juga perlakuanmu saat
mengeluarkan bayi dari perut ibunya?”
Saya diam. Tanpa menyanggah saya saksikan ibu memecah kemiri. Gerakannya hati-hati sekali.
Persis seperti menolong bayi memecah gelap rahim menuju bumi. Mula-mula ibu menjepit kemiri
dengan telunjuk dan jempol, lalu ulekan ia ketukkan sehingga terdengar suara kulit keras yang rekah.
Ibu kemudian melebarkan rekahan dengan ujung pisau hingga terpisah.
***
Selepas Subuh saya berniat pamit pulang pada Ibu. Libur telah usai dan saya harus kembali ke
rumah sakit segera. Satu kali ketuk, ibu tidak menyahut. Juga ketukan-ketukan berikutnya. Mungkin
ibu tertidur selepas berzikir pikir saya.
Namun, perkiraan saya meleset saat mendapati ibu lunglai menyandar di pintu lemari. Tubuhnya
masih terbalut mukena dengan tasbih di tangan. Lekas-lekas saya raba pergelangan tangan dan
lehernya. Nihil, ibu telah tiada sebelum saya sempat berpamitan padanya.
Suami dan anak-anak saya menyusul pagi harinya. Pengeras suara di masjid lantang
mengabarkan kepergian ibu pada orangorang. Sanak saudara dan handai tolan kami berdatangan.
Proses pemakaman dipersiapkan. Tidak terkecuali sajian pada prosesi turun tanah; hari pertama
kematian dimulai sejak jenazah turun dari rumah dan dibawa menuju liang lahat.
”Kau yakin tidak mau pesan jamuan dari katering saja?” Suami saya memandang ragu.
Saya melepas napas. ”Saya hanya mau Ibu bahagia karena putrinya bisa memasak. Walaupun
Bahasa Indonesia/ X / 2021-2022 Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
SMA Negeri 1 Sragen
Penggalan cerpen “Semangkuk Perpisahan di Meja Makan” karya Miranda Seftiana Kompas Minggu, 17 Maret 2019
2. Bekerjalah dalam kelompok yang terdiri dari 3-4 siswa. Berdasarkan kutipan cerpen tersebut di
atas, identifikasilah jumlah babak, latar tempat dan waktu, pemeran, dialog antartokoh, dan
keterangan lakuan dari para pemain.
Seperti telah dijelaskan di atas, kekuatan sebuah naskah drama terletak pada lakuan atau acting para
pemeran dan dialog antar tokoh. Kedua hal tersebut jika diramu dengan baik, akan tergambarkan konflik
yang ingin disampaikan dalam pertunjukan drama. Berdasarkan teks tersebut di atas, identifikasi ada
berapa babak, latar tempat dan waktu, siapa saja tokoh yang berperan dalam setiap babak, dialog yang
dilakukan antartokoh, serta lakuan dari setiap pemain.
Adegan 1 Latar tempat dan latar waktu : di ruang operasi sebuah rumah sakit dan malam hari
No Nama Tokoh Dialog Keterangan Lakuan
1 dr. Hen
2 Ibu
Adegan 2 Latar tempat dan latar waktu : di dapur dan pagi hari
No Nama Tokoh Dialog Keterangan Lakuan
1 dr. Hen
2 Ibu
Adegan 3 Latar tempat dan latar waktu : di kamar tidur dan pagi hari
No Nama Tokoh Dialog Keterangan Lakuan
1 dr. Hen
2 Ibu
3 Suami dr. Hen
4 Anak dr. Hen
Dalam kelompok diskusi yang terdiri atas 4-5 siswa, jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah
ini untuk mempersiapkan penulisan naskah drama berdasarkan cerpen “Wayang Potehi: Cinta
yang Pupus”. Jangan lupa gunakan kalimat yang baik untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di
bawah ini.
1. Cerpen “Wayang Potehi: Cinta yang Pupus” jika dibuat naskah drama akan menjadi lima
babak atau adegan. Identifikasilah tokoh-tokoh yang akan terlibat dalam setiap babaknya!
Jelaskan ciri-ciri fisik dan perwatakan dari setiap tokoh tersebut!
2. Bagaimana tata panggung dari setiap babak harus dipersiapkan sehingga bisa menggambarkan
latar tempat, latar waktu, dan latar suasana dalam cerpen tersebut? Lengkapi penjelasan tata
panggung dengan perlengkapan panggung yang harus disediakan dalam kelima babak
tersebut!
3. Identifikasilah dan jelaskan bagaimana kostum dan tata wajah yang harus dikenakan oleh para
pemain peran dalam kelima babak tersebut sehingga bisa mewakili isi cerita dari cerpen!
4. Musik dan efek suara adalah hal yang harus diperhatikan di dalam setiap babak. Jelaskan
bagaimana jenis musik dan efek suara harus dipersiapkan dari kelima babak tersebut!
5. Pertunjukan juga harus didukung oleh efek tata lampu. Identifikasi dan jelaskan bagaimana
tata lampu harus diatur dalam setiap babak sehingga bisa menggambarkan latar suasana dalam
cerpen tersebut!
Setelah menjawab kelima pertanyaan tersebut di atas, kalian pasti sudah mempunyai gambaran
bagaimana mengubah cerita pendek “Wayang Potehi: Cinta yang Pupus” dalam bentuk naskah
drama. Tulis naskah dalam lima babak dan setiap babak harus dilengkapi dengan keterangan
siapa saja tokoh yang terlibat, dialog antartokoh, keterangan lakuan dari para pemeran,
keterangan panggung atau keterangan latar tempat, keterangan suara, keterangan lampu, dan
penjelasan kostum dan tata wajah dari para pemeran.
Adegan/Babak 1
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Adegan/Babak 2
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Adegan/Babak 3
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Adegan/Babak 4
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
Adegan/Babak 5
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
..........................................................................................................................................................
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4
Untuk mengukur pemahaman kalian tentang kedua pertunjukan drama tersebut, secara berkelompok
terdiri atas 4-5 siswa jawablah pertanyaanpertanyaan di bawah ini! Gunakan kalimat yang baik
dalam menjelaskan jawaban kalian.
1. Pertunjukan drama dibagi menjadi tiga jenis, yaitu tragedi, komedi, atau tragedi komedi. Jika
dikategorikan dalam ketiga jenis pertunjukan drama, dua pentas drama yang diputar oleh
gurumu termasuk ke dalam jenis yang mana? Berilah penjelasan disertai dengan bukti
secukupnya!
2. Dalam penyajiannya sebuah pertunjukan drama dibagi menjadi dua yaitu drama realis dan
simbolik. Bagaimana penyajian kedua pertunjukan drama yang telah kamu saksikan? Beri
penjelasan disertai dengan bukti secukupnya!
3. Bagaimana tata panggung ditampilkan dalam kedua pertunjukan drama yang kalian saksikan?
Apakah properti yang ditampilkan di panggung sudah mendukung cerita secara keseluruhan di
setiap babak yang ditampilkan?
4. Bandingkan bagaimana pencahayaan atau lighting effect yang digunakan dalam kedua
pertunjukan tersebut? Beri penjelasan disertai dengan bukti yang mendukung!
5. Musik dan sound effect adalah salah satu bagian penting dalam pertunjukan drama. Bandingkan
bagaimana unsur musik digunakandalam kedua pertunjukan tersebut? Beri penjelasan disertai
dengan bukti yang mendukung!
6. Kostum dan tata wajah adalah unsur yang penting dalam pertunjukan drama. Bandingkan
bagaimana penggunaan kostum dan tata wajah dari kedua pertunjukan tersebut? Beri
penjelasan disertai dengan bukti yang mendukung!
7. Secara keseluruhan bagaimana perbandingan antara pertunjukan drama A dan pertunjukan
drama B? Berikan penjelasan berdasarkan unsur-unsur pembangun pertunjukan drama seperti
tokoh, dialog antartokoh tokoh, keterangan lakuan, panggung dan properti yang disiapkan,
musik dan sound effect, tata lampu, dan kostum.
Langkah 1
Memilih satu atau dua orang sebagai penulis naskah drama. Naskah drama akan diadopsi dari salah
satu cerpen di bawah ini. Diskusikan dan pilih salah satu yang paling menarik menurut kalian.
a. “Belis Si Mas Kawin” karya Fanny J. Poyk.
b. “Roh Meratus” karya Zaidinoor.
c. “Linuwih Aroma Jarik Baru” karya Anggun Prameswari.
d. “Anak Ini Mau Mengencingi Jakarta?” karya Ahmad Tohari.
e. “Di Tubuh Tara dalam Rahim Pohon” karya Faisal Oddang.
f. “Ulat Bulu dan Syeh Daun Jati” karya Agus Noor.
Untuk menemukan cerpen-cerpen tersebut berikut tautan yang bisa kalian akses di internet.
Langkah 2
Memilih sutradara dan asisten sutradara. Sutradara dan asisten sutradara memegang peranan sangat
penting dalam pertunjukan drama karena merekalah yang akan mengatur persiapan pertunjukan
drama sampai dengan tahap pementasan. Tahap persiapan tersebut seperti membaca dan
menginterpretasikan isi naskah drama, memilih setiap pemeran dan melatih pemeran dalam
mendalami karakter tokoh, memilih anggota yang akan mempersiapakan tata panggung, tata lampu,
tata suara atau musik, dan tata kostum seluruh pemain. Oleh karena itu, tugas seorang sutradara dan
asisten sutradara cukup berat. Pilihlah seorang sutradara dan seorang asisten sutradara yang
mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik sehingga bisa memimpin persiapan dan pementasan
drama kelas dengan baik.
Langkah 3
Memilih pemain atau pemeran. Untuk memilih pemeran akan dilakukan oleh sutradara dan asisten
sutradara. Oleh karena itu, sutradara harus mampu menafsirkan perwatakan tokoh yang akan
diperankan. Kemampuan sutradara diuji dalam hal ini karena pemilihan peran akan berlanjut
dengan melatih para pemain peran tersebut dalam menjiwai setiap tokoh yang akan ditampilkan.
Langkah 4
Menyiapkan panggung dan kelengkapannya. Persiapan tata panggung biasanya akan dilakukan oleh
kelompok tim yang cukup besar jumlah anggotanya. Sutradara dan asisten sutradara akan
memimpin tim ini sehingga tata panggung dan perlengkapannya bisa benar-benar menggambarkan
latar tempat, latar waktu, dan latar suasana sesuai dengan naskah drama.
Langkah 5
Menyiapkan musik dan efek suara. Musik dan efek suara memegang peran penting dalam
mendukung latar suasana. Musik dan efek bunyi bisa didapatkan dengan melibatkan orkestra, band,
gamelan, dan sebagainya. Musik bisa diperdengarkan secara langsung maupun lewat rekaman.
Peran sutradara sangat penting dalam menerjemahkan ide cerita kepada para pemusik yang akan
mempersiapkan musik dan efek suara.
Langkah 6
Menyiapkan tata lampu atau efek cahaya. Efek pencahayaan atau tata lampu sangat diperlukan
untuk memperjelas pelihatan penonton terhadap mimik dari para pemeran, sehingga bisa tercipta
suasana sedih, murung, atau gembira. Selain untuk menampilkan ekspresi dari para pemeran, tata
lampu juga dapat mendukung keartistikan panggung.
Langkah 7
Menyiapkan kostum dari para pemeran. Kostum adalah pakaian yang dikenakan para pemain untuk
membantu pemeran dalam menampilkan perwatakan tokoh yang diperankan. Dengan melihat
kostum yang dikenakan oleh para pemeran, penonton secara langsung dapat menerka profesi tokoh
yang ditampilkan di panggung seperti dokter, perawat, tentara, petani, dan sebagainya. Dengan
kostum yang baik juga bisa dilihat kedudukan para pemeran seperti menjadi rakyat jelata,
punggawa, atau raja. Dengan kostum pula bisa ditampilkan perwatakan para pemeran seperti tokoh
yang penuh kesopanan, tokoh yang ceroboh, bahkan tokoh yang jahat.
Langkah 8
Menyiapkan promosi sehingga bisa menjaring penonton. Bagian yang tak boleh dilupakan adalah
memperkenalkan kepada calon penonton tentang promosi kepada calon penonton. Banyak media
yang bisa dipakai seperti televisi, media sosial, atau media cetak seperti surat kabar. Biasanya
panitia pertunjukan drama akan membuat pamflet untuk disebarluaskan kepada masyarakat lewat
media-media tersebut.
Setelah mengetahui langkah demi langkah tersebut, sekarang berdiskusilah bersama teman sekelas
kalian dan pilihlah siapa saja yang akan berkontribusi dalam mempersiapkan pertunjukan drama ini.
Diskusi bisa dipimpin oleh ketua kelas. Berikut adalah hal-hal yang harus kalian tentukan dalam
diksui tersebut.
LAMPIRAN 5
ASESMEN / LEMBAR PENILAIAN
A. Asesmmen Diagnostik
Informasi apa saja yang
Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
ingin digali
Aktivitas siswa selama
Apa saja kegiatan kamu selama belajar di rumah?
belajar di rumah
Psikologi siswa Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan?
Aspek 3 2 1
Kemampuan Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
Presentasi menyampaikan hasil menyampaikan hasil menyampaikan hasil
temuannya dengan temuannya dengan kalimat, temuannya dengan
kalimat, vokal, vokal, intonasi yang baik. kalimat,vokal,intonasi
intonasi dan Namun argumentasinya dan argumenatsi yang
argumentasi yang belum sempurna Kurang
baik.
Kerjasama Peserta didik secara Peserta didik menunjukkan Peserta didik tidak
sadar menunjukkan sikap saling bekerja sama menunjukkan sikap
sikap saling dalam melaksanakan tugas saling bekerja sama
bekerjasama dalam kelompok namun dengan dalam melaksanakan
melaksanakan tugas arahan guru tugas kelompok
kelompok
Hasil Benar dan lengkap Benar tetapi kurang lengkap Belum benar dan tidak
Penyelidikan seperti langkah atau kurang benar tetapi lengkap
Ilmiah metode ilmiah lengkap
C. Asesmmen Sumatif
1. Sumatif 1 (Membandingkan Perbedaan antara Karya Puisi, Prosa, dan Drama).
Teknik penilaian : Tes Lisan
Bentuk Instrumen : Tes uraian Luas
Kunci Jawaban :
Komponen Puisi Prosa Drama
Bentuk Berbentuk bait-bait Berbentuk kalimat Berbentuk percakapan
dan paragraf dan lakuan
Bahasa Menggunakan Menggunakan Bahasa yang
bahasa yang indah bahasa deskriptif digunakan lebih
dan terikat rima, dala bentuk bebas menonjol dialog antar
persajakan, dan dan tidak terikat tokoh
mengutamakan pada rima dan
majas. persajakan
Media Menggunakan media Menggunakan media Menggunakan
cetak atau elektronik cetak panggung
Nilai Perolehan
Perhitungan Nilai Akhir= X Nilai Ideal (100)
Nilai Maksimal(12)
Adegan 2 : Latar tempat dan latar waktu : di dapur dan pagi hari
Nama
No Dialog Keterangan Lakuan
Tokoh
(aku menyanggah dan ibu
“Memang apa bedanya, Bu? Toh,
menggeleng tanda tidak
Aku sama-sama akan dihaluskan juga.”
1 setuju).
(dr. Hen)
“lalu, apa hubungannya dengan cara
(mengangguk)
memecah kemiri?”
2 Ibu “Bukan begitu cara memecah kemiri,
nanti hancur!”
(Suara ibu menyela)
“kau tahu setiap manusia ini akhirnya
akan mati dan hancur dalam tanah
‘kan?”
“kalau sudah tahu akan mati dan (Tokoh aku terdiam dan
hancur, apa sembarangan juga menyaksikan ibu memecah
perlakuan saat mengeluarkan bayi dari kemiri. Gerakannya hati-
perut ibunya?” hati sekali. Persis seperti
menolong bayi memecah
gelap rahim menuju bumi.
Mula-mula ibu menjepit
Bahasa Indonesia/ X / 2021-2022 Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
SMA Negeri 1 Sragen
Adegan 3 : Latar tempat dan latar waktu : di kamar tidur dan pagi hari
Nama
No Dialog Keterangan Lakuan
Tokoh
Aku “Ibu, saya mau pamit kembali
1 (kembali mengetuk kembali).
(dr. Hen) ke rumah sakit”
(sambil membuka pintu dan tokoh
aku panik ketika mendapati ibu
lunglai menyandar di pintu lemari.
“Ibu...” Tubuhnya masih terbalut mukena
dengan tasbih di tangan. Lekas-lekas
ia raba pergelangan tangan dan
lehernya. Nihil, ibu telah tiada)
(lunglai menyandar di pintu lemari.
2 Ibu - Tubuhnya masih berbalut mukena
dengan tasbih di tangan)
Suami “kau yakin tidak mau pesan
3 (memandang ragu).
tokoh aku jamuan dari katering saja?”
Anak- (tergambar suasana duka ketika
4 anak - suami dan anak-anak tokoh aku
tokoh aku datang dan memeluknya.
Kegiatan 2
Teknik Penilaian : Tes Tertulis (Tugas Kelompok)
Bentuk Instrumen : Tes Uraian
Kunci Jawaban : (hanya sebagai referensi jawaban)
Rubrik Penilaian
Adegan/Babak 1
a. Tata panggung: Sebuah kamar bedah di sebuah rumah sakit dengan perlengkapan
layaknya sebuah ruang bedah. Hari sudah larut malam.
b. Musik pendukung: Suasana malam yang sunyi setelah selesainya operasi dan musik
tidak diperdengarkan untuk menggambarkan suasana sepi.
c. Tata lampu: lampu terang kemudian meredup pada akhir babak.
d. Tata busana: tokoh aku (dr. Hen) memakai pakaian dokter yang lengkap ketika sedang
melakukan operasi. Ibu menggunakan pakaian perempuan Jawa dengan kebaya dan
sanggul sederhana.
Adegan/Babak 2
a. Tata panggung: Sebuah dapur dengan berbagai jenis bahan siap dimasak ada di lantai
dapur seperti jagung, ubi kayu, kacang panjang, waluh, aneka bumbu, dan umbut
kelapa. Hari masih pagi.
b. Musik pendukung: Suasana pagi dengan suasana dapur dan musik mengalun dengan
ringan.
Bahasa Indonesia/ X / 2021-2022 Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
SMA Negeri 1 Sragen
Adegan/Babak 3
a. Tata panggung: Sebuah kamar tidur dengan perlengkapan tempat tidur dan lemari. Hari
masih pagi.
b. Musik pendukung: Suasana pagi dan tokoh aku mengetuk-ketuk kamar, musik
mengalun dengan ringan.
c. Tata lampu: lampu terang kemudian meredup pada akhir babak.
d. Tata busana: tokoh aku (dr. Hen) menggunakan pakaian perempuan modern seperti
celana jeans dan blus. Ibu menggunakan mukena karena tengah melakukan salat.
Kegiatan 2
Teknik Penilaian : Tes Praktik
Bentuk Instrumen : Tes Kinerja
Rubrik Penilaian
Komponen Aspek Penilaian Nilai
Terdapat 6 hal yang Terdapat 6 unsur yang harus ada dalam pamflet. 4
harus ada dalam Terdapat 5 unsur yang harus ada dalam pamflet. 3
pamflet pertunjukan Terdapat 4 unsur yang harus ada dalam pamflet. 2
drama kelas. Terdapat 3 unsur yang harus ada dalam pamflet. 1
Pamflet menggunakan 4 hal (gambar, warna, pilihan font,
desain) sehingga pamflet menjadi menarik dan 4
Pamflet merepresentasikan tema pertunjukan drama kelas.
memperhatikan 4 Pamflet menggunakan 3 unsur dari 4 hal (gambar, warna,
hal (gambar, warna, pilihan font, desain) sehingga pamflet menjadi kurang
3
pilihan font, desain) menarik dan kurang merepresentasikan tema pertunjukan
sehingga pamflet drama kelas.
menjadi menarik Pamflet menggunakan 2 unsur dari 4 hal (gambar, warna,
dan pilihan font, desain) sehingga pamflet menjadi tidak
2
merepresentasikan menarik dan tidak merepresentasikan tema pertunjukan
tema pertunjukan drama kelas.
drama kelas. Pamflet menggunakan 1 unsur dari 4 hal (gambar, warna,
pilihan font, desain) sehingga pamflet tidak tertangkap 1
tema dari pertunjukan drama.
Kerjasama Dalam tim promosi dan pembuat pamflet semua kelompok
4
kelompok terlibat dalam merancang dan membuat pamflet.
Dalam tim promosi dan pembuat pamflet hanya 75% dari
anggota kelompok terlibat dalam merancang dan membuat 3
pamflet.
Dalam tim promosi dan pembuat pamflet hanya 50% dari
anggota kelompok terlibat dalam merancang dan membuat 2
pamflet.
Dalam tim promosi dan pembuat pamflet kurang dari 25% 1
Bahasa Indonesia/ X / 2021-2022 Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
SMA Negeri 1 Sragen
Nilai Perolehan
Perhitungan Nilai Akhir= X Nilai Ideal(100)
Nilai Maksimal(16)
LAMPIRAN 6
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK
Karya sastra terdiri atas tiga bentuk, yakni puisi, prosa, dan drama. Ketiga bentuk karya
sastra tersebut pada dasarnya terkait satu sama lain, hanya memang memiliki perbedaan bentuk
yang cukup mendasar. Puisi adalah ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, matra, rima,
serta larik dalam bait. Oleh karena itu, karya sastra berbentuk puisi lebih memperhatikan kepadatan
pilihan bahasa dalam menuangkan ide atau gagasan.
Jenis yang kedua adalah prosa. Prosa mempunyai beberapa jenis seperti dalam bentuk cerita
pendek, novel, atau roman. Prosa adalah karangan bebas (tidak terikat oleh kaidah yang terdapat
dalam puisi). Pada bentuk kedua ini, penulis menuangkan ide atau gagasannya lewat kalimat-
kalimat yang dirangkai dalam bentuk paragraf. Penulis mendeskripsikan tokoh dan perwatakannya
serta konflik di dalamnya dalam kalimat-kalimat yang dirangkai dalam paragraf-paragraf.
Bentuk terakhir yaitu drama. Drama berasal dari bahasa Yunani draomai yang berarti
berbuat, berlaku, bertindak, beraksi, dan sebagainya. Drama dapat pula diartikan sebagai sebuah
cerita berupa kisah kehidupan dalam bentuk dialog dan lakuan tokoh untuk menggambarkan sebuah
konflik. Oleh karena itu, dalam drama lebih ditonjolkan kemampuan bermain peran dan dialog
antartokoh untuk menggambarkan konflik dan jalan cerita. Drama biasanya dipertunjukkan di
panggung pertunjukan atau teater.
******
Dalam pertunjukan drama penonton disuguhi tontonan dengan tokoh yang mengalami
konflik dengan mengikuti jalan cerita atau plot tertentu. Dengan menggunakan media panggung,
sebuah pertunjukan drama menyampaikan tokoh dan konflik di dalamnya menggunakan dialog dan
lakuan atau acting dari para pemerannya. Tidak hanya dialog dan lakuan yang dilakukan tetapi juga
didukung unsur yang lain, seperti tata panggung, musik atau efek suara, dan lampu.
Media panggung yang digunakan dalam pertunjukan drama tidak serta-merta membuat
unsur-unsur pembangun pertunjukan menjadi sangat berbeda dengan bentuk sastra yang lain seperti
prosa. Unsur-unsur pembangun keduanya memiliki kemiripan seperti tema, amanat, latar baik latar
tempat, waktu, dan suasana, serta alur cerita. Perludigarisbawahi hal yang membedakan dari semua
unsur tersebut adalah drama lebih menonjolkan dialog dan keterangan lakuan atau acting dari para
pemerannya.
*******
Sebelum membuat pementasan sebuah drama, hal pertama yang harus disiapkan adalah
mempersiapkan naskah drama. Di sinilah peran penting penulis naskah drama. Walau masih banyak
faktor lain yang memengaruhi keberhasilan sebuah pertunjukan drama, seperti peran sutradara,
kemampuan acting dari para pemain, atau keunggulan lighting dan sound effect, tidak bisa
dimungkiri bahwa hal pertama yang harus disiapkan dengan sebaik-baiknya adalah naskah drama.
Untuk menulis sebuah naskah drama, penulis naskah drama bisa mengambil ide dari
pengalaman sendiri atau menyadur dari karya sastra jenis lain seperti dari puisi atau prosa. Menulis
karya dengan cara menyadur dari jenis karya yang lain memang terasa lebih mudah bagi penulis
naskah drama dibanding dengan mengangkat kisah nyata yang dialami sendiri. Paling tidak, dalam
karya saduran sudah tersedia ide cerita, siapa saja pemerannya, konflik yang dialami, dan
sebagainya.
Walaupun terasa lebih mudah, penulis naskah drama tetap saja harus memperhatikan hal-hal
apa saja yang harus ada dalam naskah drama serta mengikuti langkah-langkah penulisan naskah
drama. Hal paling pokok yang harus diperhatikan dalam menyadur sebuah karya prosa ke dalam
naskah drama adalah membaca dan memahami karya yang akan disadur dengan baik. Setelah hal
Bahasa Indonesia/ X / 2021-2022 Achmad Hambali, S.Pd., Gr.
SMA Negeri 1 Sragen
utama itu dilakukan, langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi tokoh-tokoh yang terlibat dan
karakternya, dialog antartokoh, lakuan para tokoh, tempat dan suasana adegan tersebut berlangsung,
pergantian babak atau scene, dan sebagainya.
Setelah memahami teks yang akan digubah dan proses identifikasi unsur-unsur pembangun
cerita dilakukan dengan baik oleh penulis naskah, langkah selanjutnya adalah mulai menulis naskah
drama. Naskah drama harus ditulis sejelas mungkin karena inilah yang akan dipakai sebagai
pegangan
utama oleh sutradara, para pemeran, dan para kru dalam mempersiapkan pertunjukan. Adapun hal-
hal utama yang ada dalam naskah drama adalah
a. tokoh;
b. dialog antartokoh;
c. keterangan lakuan (ditulis dalam tanda kurung);
d. keterangan latar tempat yang dituangkan dalam pengaturan tata panggung;
e. keterangan suara/musik pendukung untuk membantu menggambarkan latar suasana;
f. keterangan tata lampu/lighting juga untuk menggambarkan latar suasana; dan
g. keterangan kostum dan rias wajah yang dikenakan oleh para pemain.
*******
Mementaskan sebuah pertunjukan drama merupakan sebuah kerja besar yang membutuhkan
kerja sama dari individu-individu yang terlibat di dalamnya dengan melibatkan banyak orang dalam
sebuah tim yang besar. Setiap anggota di tim yang besar itu akan menempati posisi-posisi sebagai
berikut (1) penulis naskah drama, (2) sutradara, (3) para pemain atau tokoh pemeran, (4) penata
panggung, (5) penata lampu, penata musik dan suara, penata konstum dan wajah, (6) pengiklan
pertunjukan yang akan dilakukan.
Pertunjukan akan terealisasikan dengan baik bila pertunjukan drama dipersiapkan dengan
baik, paling tidak mengikuti langkah-langkah sebagai berikut.
a. Memilih satu atau dua orang sebagai penulis naskah. Pastikan untuk bagian ini pilihlah peserta
didik yang mempunyai kemampuan membaca dan menulis dengan baik serta disiplin sehingga
bisa menyerahkan naskah tepat waktu.
b. Memilih sutradara dan asisten sutradara. Untuk menjadi sutradara dan asisten sutradara,
pilihlah peserta didik yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik karena dialah yang akan
memimpin seluruh proses dari persiapan dan nanti saat pelaksanaan pertunjukan yang
melibatkan banyak orang.
c. Memilih pemain atau pemeran. Walau bagian ini merupakan kewenangan dari sutradara dan
asisten sutradara tetapi tidak ada salahnya jika peserta didik yang dipilih adalah peserta didik
yang mempunyai kemampuan penghayatan peran atau punya kemampuan acting.
d. Menyiapkan panggung dan kelengkapannya. Untuk bagian ini peserta didik-peserta didik yang
punya kemampuan seni dan punya kemampuan interpretasi sangat diperlukan. Biasanya bagian
ini membutuhkan jumlah peserta didik yang cukup banyak.
e. Menyiapkan musik dan sound effect. Untuk bagian ini, tentu saja peserta didik yang
mempunyai kemampuan bermain musik sangat dibutuhkan.
f. Menyiapkan tata lampu atau lighting effect. Bagian ini tidak membutuhkan banyak orang,
tetapi pilihlah peserta didik yang mempunyai jiwa seni yang baik karena pencahayaan sangat
memengaruhi suasana setiap pergantian babak dalam cerita.
g. Menyiapkan kostum dari para pemeran. Untuk bagian ini dibutuhkan banyak peserta didik
karena akan mengurus semua kostum yang dikenakan oleh para pemeran yang mungkin akan
berganti kostum dalam babak yang berbeda. Kemampuan interpretasi akan cerita juga sangat
diperlukan untuk bagian ini.
h. Menyiapkan promosi sehingga bisa menjaring penonton. Untuk bagian ini, mungkin hanya
butuh 1–3 peserta didik tetapi pastikan yang punya kemampuan seni dan teknologi informasi
yang baik karena mereka akan merancang pamflet sebagai alat promosi pertunjukan drama
mereka.
******
Mementaskan sebuah pertunjukan drama merupakan sebuah kerja besar yang membutuhkan
kerja sama dari individu-individu yang terlibat di dalamnya karena akan melibatkan banyak orang.
Dalam tim yang besar itu, setiap individu akan menempati posisi-posisi sebagai berikut (1) penulis
naskah drama, (2) sutradara, (3) para pemain atau tokoh pemeran, (4) penata panggung, (5) penata
lampu, penata musik dan suara, penata konstum dan wajah, dan (6) mempromosikan pertunjukan
yang akan dilakukan.
Dari penjelasan di atas, promosi merupakan salah satu kunci keberhasilan. Untuk memberi
tahu kepada calon penonton dalam tim pementasan drama ada bagian pembuat pamflet. Menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian pamflet adalah surat selebaran. Oleh karena itu,
pamflet tersebut akan disebarkan kepada masyarakat dengan berbagai media yang disebutkan di
atas.
Membuat pamflet tidak terlalu berbeda jauh dari membuat brosur. Hanya saja pamflet
biasanya lebih spesifik untuk suatu event yang akan dilakukan di suatu tempat atau kota. Berikut ini
hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat pamflet.
a. Gambar yang menarik.
b. Pemilihan jenis huruf yang jelas dan menarik.
c. Warna yang menarik dan merepresentasikan pertunjukan.
d. Rancangan pamflet yang menarik.
GLOSARIUM
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa. 2020. “Diskusi Daring Musikalisasi Puisi Digital
Tahun 2020” YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=AKcg_jxdoIg. Diakses 28
Januari 2021 pukul 16.25 WIB.
Bisri, A. Mustofa. 2008. Mencari Bening Air Mata. Jakarta: Penerbit Buku Kompas.
Lahandoe, Han. 2017. “Ari Reda - Aku Ingin - Sapardi Djoko Damono [Live]”. YouTube.
https://www.youtube.com/watch?v=Rf9FxL6KvE4. Diunduh 6 Februari 2021 pukul
10.05 WIB.
Purwahida, Rahmah dan Maman. 2021. Bahasa Indonesia Tingkat Lanjut Cakap Berbahasa
dan Bersastra Indonesia SMA . Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen
Pendidikan
Sarwo Indah Ika Wigiyati dkk.2015. Bahasa Indonesia untuk SMA/MA/SMK kelas XI.
Surakarta: CV. Mediatama.