Anda di halaman 1dari 20

SMK………… Modul Ajar Tahun Pelajaran : 2022/2023

Kurikulum Operasional Jenjang Sekolah : ..............


Mata Pelajaran: Fase/Kelas :
Bahasa dan Sastra
Indonesia Alokasi Waktu :
Penyusun: Model Pembelajaran :
Target peserta didik :

Profil Pemuda Pancasila Kemampuan Awal Saran dan Prasarana


1. Beriman, bertakwa Peserta didik mampu Sarana:
kepada Tuhan YME memahami unsur-unsur 1. Gawai
dan berakhlak mulia. pembangun sebuah 2. Jaringan internet
2. Mandiri cerpen dan mampu 3. laptop/ Komputer
3. Bernalar kritis menulis sebuah cerpen
4. Kreatif berdasarkan pengalaman Prasarana:
5. Bergotong-royong, dan masing-masing 1. Buku paket bahasa Indonesia kelas
6. Berkebhinekaan global. XI
2. Youtobe dan video pembelajaran

A. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu:
1. Menemukan latar belakang peristiwa sejarah Indonesia yang ada dalam cerpen dengan tema
sejarah.
2. Menganalisis cerpen untuk menemukan unsur-unsur pembangun sebuah cerpen.
3. Mengidentifikasi nilai-nilai (moral, sosial, budaya, agama) dalam cerpen bertema sejarah.
4. Menulis cerpen dengan tema yang diambil dalam kemampuan sehari-hari.
5. Menulis resensi dari cerpen yang ditulis oleh kawan sekelas.

B. Pemahaman Bermakna
Setelah memahami unsur-unsur pembangun sebuah cerpen, peserta didik akan menulis sebuah
cerpen berdasarkan pengalaman masing-masing, peserta didik mampu :
1. Menemukan peristiwa sejarah pada setiap cerpen yang menggunakan latar belakang sejarah
Indonesia.
2. Membaca dan menganalisis unsur-unsur pembangun sebuah cerpen
3. Mengidentifikasi nilai moral, nilai budaya, nilai sosial, nilai agama, dan mampu
menjelaskan bagaimana mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menulis cerpen dengan tema tertentu yang diambil dari pengalaman hidup sehari-hari.
5. Mengidentifikasi struktur resensi dan menulis resensi cerpen.

C. Pertanyaan Pemantik
Mengajukan pertanyaan pemantik yang ada pada awal bab sebagai berikut :
1. Pernahkah kalian membaca cerpen? kalau pernah apa judulnya dan kira-kira bagaimana isi
ceritanya?
2. Pernahkah kalian mempelajari unsur-unsur pembangun cerpen di kelas sebelumnya?
3. Pernahkah kalian menonton film atau membaca karya sastra yang mengandung nilai-nilai
kebaikan?
4. Pernahkah kalian menulis kisah sehari-hari dalam sebuah catatan harian?
D. Persiapan Pembelajaran
A. Menyusun materi presentasi pembelajaran (materi terlampir) / materi dapat berbentuk PPT
atau di print.
B. Menyiapkan gambar yang sesuai dengan materi yang dibahas.
C. Menyiapkan video pembelajaran baik membuat sendiri maupun dengan mengunduh video
di youtube.
D. Menyusun LKPD
E. Menyiapkan berbagai bahan bacaan dan media pendukung.
F. Membuat kelompok diskusi

E. Kegiatan Pembelajaran
PENDAHULUAN
1. Guru memberi salam
2. Peserta didik dan guru memulai dengan berdoa bersama.
3. Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran, kesiapan psikis dan mental
peserta didik serta kebersihan diri dan lingkungan kelas.
4. Peserta didik dan guru membahas tentang kesepakatan yang akan diterapkan dalam
pembelajaran.
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, manfaat pembelajaran
6. Mengingatkan kembali kepada peserta didik terkait materi prasyarat yang harus
dikuasai terlebih dahulu.

KEGITAN INTI
Pertemuan ke–1
Memahami Cerpen dengan Latar Belakang Beberapa Peristiwa Sejarah di Indonesia
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
 Kalian sudah mempelajari puisi pada bab sebelumnya. Apa kirakira
perbedaan puisi dan cerpen?
 Pernahkah kalian membaca cerpen? kalau pernah apa judulnya dan
Stimulation / kira-kira bagaimana isi ceritanya?
(Simulasi  Pernahkah kalian membaca sebuah cerpen atau novel dan tidak
Pemberian mengerti apa jalan cerita dari cerpen atau novel tersebut? Jika pernah
rangsangan) apa judul cerpen atau novel tersebut? Kira-kira apa alasan sehingga
kalian tidak mengerti isi dari cerpen atau novel tersebut?
 Pernahkah kalian membaca cerpen, novel, atau bahkan menonton
film dengan tema sejarah? Kalau pernah apa judul karya tersebut dan
kira-kira latar belakang sejarahnya peristiwa apa?
2. Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan untuk tujuan
pembelajaran pada pelajaran pertama adalah menemukan dan
Eksplorasi menjelaskan peristiwa sejarah yang menjadi latar belakang dari sbeuah
Konsep cerpen sejarah.
3. Peserta didik mendalami materi sesuai gaya belajar masing-masing
4. Peserta didik membentuk kelompok 5-6.
5. Peserta didik membaca cerpen yang berjudul “Mengapa Mereka Berdoa
kepada Pohon?” karya Faisal Oddang yang berlatar belakang sejarah
Ruang
pasca kemerdekaan Indonesia tahun 1946-1947 di Sulawesi Selatan.
kolaborasi
6. Secara berkelompok peserta didik menemukan informasi latar belakang
sejarah pada cerpen tersebut dengan menggunakan gawai.
7. Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas diskusi siswa.
Refleksi
8. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat
terbimbing
berdiskusi.
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing
Demonstrasi secara bergantian.
kontekstual 10. Kelompok lain atau peserta didik yang lain memperhatikan saat ada yang
presentasi di depan kelas.
11. Peserta didik bertanya dan menanggapi hasil diskusi kelompok lain
Elaborasi ketika presentasi di depan kelas.
pemahaman 12. Guru fasilitator mengarahkan dan membimbing peserta didik jika ada
yang berbeda argumen.
Pertemuan ke–2
Menganalisis Unsur-Unsur Intrinsik Pembangun Cerita Pendek
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
 Pernahkah kalian mempelajari unsur-unsur pembangun cerpen di
Stimulation / kelas sebelumnya?
(Simulasi  Unsur pembangun cerita itu disebut juga unsur intrinsik. Sebutkan
Pemberian kira-kira apa saja unsur pembangun cerita yang kamu ketahui!
rangsangan) 2. Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang unsur-
unsur pembangun karya cerpen, yaitu tema, amanat, latar cerita, alur,
tokoh dan penokohan, sudut pandang pencerita, dan gaya bahasa.
Eksplorasi 3. Peserta didik mendalami materi sesuai gaya belajar masing-masing
Konsep 4. Peserta didik membentuk kelompok 5-6 siswa
5. Peserta didik diberikan gambaran sedikit tentang cerpen kedua yang
akan dibaca, yaitu “Tukang Cukur” karya Budi Darma yang bertema
Ruang sejarah pasca-kemerdekaan Indonesia tahun 1947–1949 di Jawa Tengah
kolaborasi dan sekitarnya.
6. Secara berkelompok peserta didik menemukan informasi latar belakang
sejarah pada cerpen tersebut dengan menggunakan gawai.
7. Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas diskusi
Refleksi siswa.
terbimbing 8. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
9. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing
Demonstrasi secara bergantian.
kontekstual 10. Kelompok lain atau peserta didik yang lain memperhatikan saat ada
yang presentasi di depan kelas.
11. Peserta didik bertanya dan menanggapi hasil diskusi kelompok lain
Elaborasi ketika presentasi di depan kelas.
12. Guru fasilitator mengarahkan dan membimbing peserta didik jika ada
pemahaman
yang berbeda argumen.

Pertemuan ke – 3
Mengidentifikasi dan Mengaplikasi Nilai-Nilai Kehidupan dalam Cerita Pendek.
Stimulation / 1. Guru memberikan pertanyaan pemantik
(Simulasi  Pernahkah kalian menonton film atau membaca karya sastra yang
Pemberian mengandung nilai-nilai kebaikan?
rangsangan)  Berdasarkan pertanyaan di atas apakah judul film atau karya sastra
tersebut?
 Jelaskan nilai-nilai kebaikan yang kalian dapatkan dari film atau
karya sastra tersebut sehingga kalian bisa mengatakan bahwa film
atau karya sastra tersebut layak ditonton atau dibaca?
 Apakah nilai-nilai kebaikan yang kalian dapatkan dari film atau
karya sastra tersebut kalian aplikasikan dalam hidup sehari-hari?

2. Guru memberikan pengantar dengan menjelaskan tujuan pembelajaran


ini, yaitu membaca dan menemukan nilai-nilai yang terkandung di
dalam karya sastra.
Eksplorasi 3. Guru mengulang kembali pengetahuan peserta didik tentang unsur-
unsur ekstrinsik yanitu berupa nilai-nilai yang bisa kita temukan dalam
Konsep
unsur ekstrinsik yaitu berupa nilai-nilai yang bisa kita temukan dalam
karya cerpen seperti nilai agama, sosial, moral, dan budaya.
4. Peserta didik mendalami materi sesuai gaya belajar masing-masing
5. Peserta didik membentuk kelompok 5-6 siswa
6. Peserta didik dierikan sedikit latar belakang sejarah yang ada pada
cerpen ketiga yang akan dibaca, yaitu “Tanah Air” Karya Marten
Aleida. Latar belakang sejarah pada cerpen ini berkaitan dengan
Ruang beberapa peristiwa setelah peristiwa Gerakan 30 September 1965 dan
kolaborasi dampaknya bagi orangorang yang dituduh sebagai anggota Partai
Komunis Indonesia (PKI).
7. Peserta didik secara berkelompok menemukan informasi latar belakang
sejarah pada cerpen tersebut dengan menggunakan gawai.
8. Guru memantau, membimbing, dan mengevaluasi aktivitas diskusi
Refleksi siswa.
terbimbing 9. Peserta didik menanyakan kepada guru jika mengalami kesulitan saat
berdiskusi.
10. Peserta didik mempresentasikan hasil diskusi kelompok masing-masing
Demonstrasi secara bergantian.
kontekstual 11. Kelompok lain atau peserta didik yang lain memperhatikan saat ada
yang presentasi di depan kelas.
12. Peserta didik memberikan masukan terkait isi vlog.
Elaborasi 13. Guru sebagai fasilitator mengarahkan dan membimbing peserta didik
pemahaman jika ada yang beradu argumen.

Pertemuan ke – 4
Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Kejadian Sehari-hari
1. Guru memberikan pertanyaan pemantik.
 Pernahkah kalian menulis kisah sehari-hari dalam sebuah catatan
Stimulation / harian?
(Simulasi  Kalau pernah apakah kalian menuliskannya secara teratur?
Pemberian  Jika ya, dari sekian banyak yang kamu tulis dalam buku harian
rangsangan) manakah peristiwa yang paling mengesankan yang ada di situ?
 Peristiwa yang paling mengesankan itu bisa menjadi sumber atau
bahan untuk ditulis menjadi cerpen.
2. Guru memberikan pengantardengan menjelaskan untuk tujuan
pembelajaran pada pelajaran pertama adalah mempersiapkan peserta
Eksplorasi didik untuk menghasilkan karya berupa cerpen dengan ide yang diambil
Konsep dari kejadian sehari-hari.
3. Peserta didik mendalami materi sesuai gaya belajar masing-masing

4. Guru menjelaskan hal-hal pokok yang harus diperhatikan peserta didik


Ruang seperti syarat-syarat penulisan cerpen sehingga cerpen yang dibuat
sesuai dengan ekspektasi yang diharapkan.
kolaborasi
5. Guru menjelaskan tentang rubrik penilaian sehingga peserta didik
memahami dalam aspek apa saja karya mereka akan dimulai.
Refleksi 6. Peserta didik mulai memetakan pengalaman diri sendiri maupun orang
lain yang menurut peserta didik layak untuk dijadikan bahan tulisan.
7. Peserta didik akan menuliskan paling tidak ada 3 fakta kejadian yang
bisa diajukan dan diskusikan dengan guru.
terbimbing 8. Peserta didik akan mendiskusikan 3 topik yang mereka pilih dan
mendiskusikan dengan guru mana yang paling menarik untuk ditulis
sebagai sebuah cerpen.

9. Peserta didik akan memulai membuat kerangka karangan dan


Demonstrasi merancang cerpen yang akan dibuat.
10. Peserta didik diberikan waktu kurang lebih 7-10 hari untuk
kontekstual
menyelesaikan tugas ini dan menyerahkannya kepada guru.

11. Peserta didik bertanya dan menanggapi hasil pembelajaran pada


Elaborasi pertemuan kali ini.
12. Guru fasilitator mengarahkan dan membimbing peserta didik jika ada
pemahaman
yang berbeda argumen.

PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru membuat refleksi dan simpulan atas kegiatan belajar yang
telah dilalui.
2. Guru meyampaikan materi atau kegiatan yang akan dilakukan pada pertemuan
berikutnya.
3. Mengingatkan untuk selalu menjaga kebersihan diri dan lingkungan agar selalu sehat dan
semangat dalam belajar.
4. Memberi apresiasi kepada peserta didik yang aktif dalam kegiatan belajar mengajar
5. Doa dan salam

F. Asesmen
1. Asesmen Diagnostik
a. Waktu Pelaksanaan : Awal KBM
b. Bentuk asesmen : Pertanyaan lisan

2. Asesmen Formatif
a. Waktu Pelaksanaan : Saat KBM
b. Bentuk asesmen : Pengamatan saat diskusi dan pertanyaan lisan

3. Asesmen Sumatif
a. Waktu Pelaksanaan : Akhir KBM
b. Bentuk asesmen : Pertanyaan tertulis/ tes lisan
G. Refleksi Peserta didik dan Guru
1. Refleksi guru
a. Manajemen kelas
1) Apakah semua peserta didik aktif berkegiatan?
2) Apakah pembagian waktunya cukup?
3) Apakah siswa yang memiliki hambatan ketika berkegiatan dapat terasi dengan baik
(kembali berkegiatan dan mengikuti prosesnya)
4) Apakah metode yang digunakan sudah tepat?
5) Apakah metode pembelajaran lain yang lebih tepat untuk kegiatan pembelajaran
ini?
6) Apakah menemukan kendala lain?
7) Adakah strategi lain untuk menjawab kendala yang timbul?

b. Ketercapaian kompetensi
1)Apakah semua siswa mampu mencapai kompetensi yang diharapkan?
2)Apaah semua siswa mampu mengikuti proses kegiatan belajar mengajar dengan
baik?
3)Adakah perubahan sikap dan ketrampilan siswa selama proses kegiatan belajar?

2. Refleksi siswa
a. Adakah kamu suka dengan kegiatan pembelajaran ini?
b. Cara belajar yang bagaimana yang paling membantu dalam mempraktikkan
pembelajaran?
c. Kesulitan apakah yang kamu temui dalam belajar menafsirkan, mengapresiasi,
mengevaluasi berdasarkan kaidah logika berpikir dari menyimak teks berita?
d. Apakah kamu menemui kesulitan dalam memahami intruksi /perintah guru?

Mengetahui, Purworejo, Juli 2023


Kepala ........... Guru Bahasa Indonesia

................................................ …………………………..
NIP. NIP.
LAMPIRAN 1
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK I

Kegiatan 1: Berdiskusi dan Menjawab pertanyaan berdasarkan cerpen “Mengapa Mereka


Berdoa kepada Pohon” karya Faisal Oddang.

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah
itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Berdasarkan ciri-ciri sebuah cerpen, jelaskan apakah cerpen “Mengapa Mereka Berdoa kepada
Pohon” sudah memenuhi ciri-ciri cerpen?
Jawablah dengan melengkapi tabel di bawah ini!

No Ciri Cerita Pendek Penjelasan dan Bukti


1. Jumlah kata
2. Waktu membaca
3. Tokoh
4. Jumlah peristiwa atau konflik

2. Temukan arti kosakata di bawah ini dengan menggunakan Kamus Besar Bahasa
Indonesia!
a. debat e. langgar i. Bias m. kacau balau
b. merubut f. laknatullah j. Ajal n. dicampakkan
c. moncong g. Hijaiah k. kekang o. syahid
d. popor h. Gugur l. pendiangan p. Tuberkulosis

3. Berdasarkan cerpen di atas jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!


a. Berdasarkan analisis tokoh dan penokohannya, mengapa Ustat Syamsuri disebut
tokoh utama dan Rahing adalah tokoh pendukung? Berikan bukti yang mendukung
jawabanmu!
b. Identifikasilah beberapa latar tempat yang menjadi latar dari cerpen dan cobalah
temukan dalam peta dengan menggunakan Google Map! Bagaimana jarak antara satu
tempat dan tempat lain?
c. Mengapa latar waktu pada cerpen tersebut terjadi pada seputar peristiwa
emperebutkan kemerdekan Indonesia? Jelaskan disertai bukti yang mendukung!
d. Pada cerpen di atas terdapat kutipan, “Kita harus sadar diri, Ustad.” Siapakah yang
mengatakan kalimat tersebut dan kepada siapa dia mengatakan hal itu? Jelaskan
maksud dari kalimat tersebut berdasarkan konteks cerita tersebut di atas?
e. Pada cerita pendek di atas juga ada kutipan, Matahari tidak akan tenggelam selain di
ujung langit, begitu pula hidup takkan berakhir selain oleh ajal. Siapakah yang
mengatakan hal tersebut dan jelaskan maksud kutipan tersebut berdasarkan konteks
cerita tersebut di atas?
f. Mengapa Ustad Syamsuri akhirnya angkat senjata melawan Belanda?
g. Mengapa Westerling disebut sebagai Si Jagal dari Turki?
h. Bagaimana pendapatmu akan sikap Rahing yang memilih menyelamat kan istrinya
dahulu dari pada berangkat melawan Belanda?
i. Pada cerita pendek di atas terdapat kutipan, “Sebaikbaiknya manusia adalah orang
yang bermanfaat bagi sesamanya,” lanjut Rahing terisak. Siapakah yang dimaksud
oleh Rahing tentang manusia yang baik dan telah memberi manfaat bagi sesamanya
itu? Jelaksan alasan Rahing sehingga dia mengatakan hal tersebut!
j. Bagaimana akhir kisah hidup Ustad Syamsuri?
LAMPIRAN 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 2

Kegiatan 1: Menganalisis unsur-unsur instrinsik pada cerpen “Tukang Cukur” karya Budi
Darma.

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah
itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.
1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. reyot e. bungkil i. semak-semak
b. compang-camping f. udeng j. fajar
c. remah-remah g. memaki-maki k. mendesing
d. wenter h. dug l. berkeliaran

2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsur-unsur intrinsik yang ada
dalam cerpen cerpen “Tukang Cukur” karya Budi Darma.
a. Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat
pikiranpikiran pokok dari cerpen tersebut.
Sebutkan dan jelaskan tema utama dan tema tambahan dari cerpen “Tukang Cukur”!

b. Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terusmenerus atau paling sering
diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja
dalam sebuah cerita.
Identifikasilah siapa yang menjadi tokoh utama dan siapa saja yang menjadi tokoh tambahan!

c. Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Dalam cerita, ada tokoh protagonis,
tokoh antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh protagonis adalah tokoh yang mewakili sifatsifat
baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun tokoh campuran adalah
tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.
Identifikasilah siapa saja tokoh yang merupakan tokoh protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh
campuran! Berikan bukti dengan mengambil kutipan dari cerpen tersebut!

d. Sudut pandang pencerita, yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita
dibagi menjadi dua, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang ketiga.
Sudut pandang orang pertama pengarang ikut terlibat dalam cerita. Biasanya pengarang
menggunakan kata ganti ‘aku’. Sudut pandang orang ketiga, yaitu saat pengarang ada di luar
cerita. Biasanya pengarang menggunakan kata ganti “dia”.
Jelaskan dan berikan bukti jenis sudut pandang pencerita yang digunakan dalam cerpen
“Tukang Cukur”!

e. Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita merupakan rangkaianrangkaian peristiwa
rangkaian peristiwa yang memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat. Dalam cerita
terdapat lima tahap alur, yaitu tahap pengenalan (orientasi), tahap kemunculan konflik (rising
action), tahap konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun
(Antiklimaks), tahap penyelesaian (resolution).
Tunjukkan dan jelaskan kelima tahap alur yang digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” dan
berikan buktinya!

f. Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu,
dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.
Identifikasilah latar tempat, waktu, dan suasana dalam cerpen “Tukang Cukur” dan berikan
buktinya!
g. Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa
menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh
sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan membuat penggambaran suasana yang
mendukung jalan cerita.
Analisislah bagaimana gaya bahasa digunakan dalam cerpen “Tukang Cukur” sehingga mampu
menggambarkan suasana dalam cerpen dengan baik? Berikan bukti yang mendukung
jawabanmu!

h. Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat
biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.
Jelaskan dengan kalimat yang baik apa amanat yang ingin disampaikan oleh penulis kepada
pembaca?
LAMPIRAN 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 3

Kegiatan 1 : Jawablah pertanyaan berdasarkan cerpen “Tanah Air” karya Martin


Aleida.

Setelah kalian membaca cerpen tersebut di atas, buatlah kelompok yang terdiri atas 4-5 siswa. Setelah
itu, diskusikan dan jawablah pertanyaan di bawah ini.

1. Temukan arti kosakata di bawah ini dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia
a. teduh f. kesengsem
b. ganjil g. titimangsa
c. tubir h. buntalan
d. igauan i. acuh tak acuh
e. membelenggu j. terkungkung

2. Jawablah pertanyaan- pertanyaan di bawah ini untuk menggali unsur-unur ekstrinsik berupa nilai-
nilai yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida!
a. Nilai moral biasa disebut juga dengan etika, yaitu penilaian baik buruknya perilaku seseorang.
contohnya ada manusia yang jujur, rendah hati, punya integritas, punya kepedulian kepada
sesama.
Tunjukkan salah satu nilai moral yang terkandung dalam cerpen “Tanah Air” kemudian berikan
bukti pendukungnya!
82
b. Nilai sosial berkaitan dengan bagaimana seorang manusia menjalin hubungan dengan manusia
lain dalam suatu masyarakat. Interaksi yang terjalin dalam masyarakat tersebut kadang
memunculkan nilai-nilai kebaikan, kemanusiaan, sikap saling tolong, kadang juga konflik.
Tunjukkan salah satu bentuk nilai sosial yang terdapat dalam cerpen “Tanah Air” kemudian
berikan bukti secukupnya!

c. Nilai budaya berkaitan dengan kebiasaan atau tradisi yang berlangsung di suatu masyarakat
yang mungkin tidak berlaku di masyarakat lain. Budaya tersebut mengikat masyarakat yang
ada di dalamnya dan seharusnya dihormati oleh masyarakat yang tidak ada dalam lingkaran
budaya tersebut. Contoh nilai budaya seperti suku Badui yang sangat memegang teguh ajaran
pada sukunya seperti menggunakan pakaian hitam atau putih.
Adakah nilai budaya pada cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida? Jika ada maka tunjukkanlah
dan berikan bukti secukupnya!

d. Nilai politik berkaitan dengan bagaimana suatu masyarakat hidup dalam aturan dan ketentuan
suatu negara dan pemerintahannya.
Tunjukkan bagian dari cerpen “Tanah Air”yang merupakan nilai politik! Sertakan dengan
buktinya!

e. Nilai agama berkaitan dengan aturan dan ketentuan dari agama-agama yang ada yang
nilainya berbeda antara masingmasing agama. Ketentuan atau aturan tersebut harus dipatuhi
oleh para pemeluknya.
Adakah nilai agama yang terdapat dalam cerpen “Tanah Air” karya Martin Aleida? Jika ada
tunjukkan bukti kutipannya!
LAMPIRAN 4
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 4

Kegiatan 1 : Menulis Cerita Pendek Berdasarkan Kejadian Sehari-hari.

Menulis cerita pendek atau cerpen bisa diambil dari pengalaman sendiri atau pengalaman yang
dialami oleh orang lain. Kejadian sehari-hari yang kita lihat, kita dengar, serta perasaan yang
mengikutinya adalah sumber inspirasi yang tidak ada habisnya. Oleh karena itu, pada kesempatan ini,
kalian diberi kesempatan untuk menuangkan pengalaman kalian tersebut dalam bentuk cerpen.

Untuk mengerjakan tugas menulis cerita pendek tersebut perhatikan ketentuan berikut.
1. Cerpen yang ditulis memenuhi syarat cerpen, yaitu kurang dari 10. 000 kata dan selesai dibaca
dalam kurang dari 10 menit.
2. Fokus kepada satu tokoh utama dan mengangkat satu permasalahan penting yang dialami oleh
tokoh.
3. Tema diangkat dari kejadian sehari-hari baik yang kalian alami sendiri atau dari orang lain.
4. Terdapat salah satu nilai kehidupan yang terkandung pada peristiwa tersebut entah nilai moral,
agama, sosial, atau budaya.
5. Tentukan latar tempat dan latar waktu yang akan digunakan dalam cerita pendek tersebut.
6. Susunlah alur cerita dengan memperhatikan lima tahapan, yaitu pengenalan, kemunculan konflik,
konflik memuncak, konflik menurun, dan penyelesaian.
7. Perhatikan gaya bahasa untuk membuat cerita lebih hidup.
8. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
9. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kamu menuliskan cerita pendek tersebut.
10. Tulisanmu akan dipajang di kelas dan siswa lain akan menulis resensi berdasarkan cerpen yang
kalian buat.
LAMPIRAN 5
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK 5

Kegiatan 1 : Tulislah sebuah resensi dari cerpen yang ditulis oleh temanmu.

Tugas kalian selanjutnya adalah menulis resensi atas salah satu cerpen yang ditulis oleh temanmu.
Sebelum menulis resensi perhatikan hal-hal sebagai berikut.
a. Pilihlah salah satu cerita pendek yang ditulis oleh teman sekelasmu untuk ditulis menjadi sebuah
resensi.
b. Perhatikan unsur-unsur yang harus ada dalam menulis resensi, yaitu kamu harus menuliskan judul,
identitas, sinopsis, kelebihan, kekurangan, dan penutup.
c. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum kamu menuliskan resensi.
d. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
e. Tulisanmu akan dipajang di kelas dan siswa lain akan menilai resensi dengan menggunakan rubrik
berikut.

Hari/ Tanggal :
Nama :
Kelas :
Menulis resensi berdasarkan cerpen yang ditulis oleh teman satu kelas.
Sangat Cukup Kurang Tidak Alasan
Setuju
Penyataan Setuju Setuju Setuju Setuju dan
5 4 3 2 1 Bukti
Resensi yang ditulis telah memenuhi
struktur penulisan resensi
Judul resensi ditulis dengan benar dan
menarik
Sinopsis telah ditulis dengan lengkap.
Terdapat kelebihan dari karya yang
diresensi dilengkapi dengan penjelasan
dan bukti
Terdapat kelemahan dari karya yang
diresensi dilengkapi dengan penjelasan
dan bukti.
Bagian penutup telah dilengkapi dengan
kesimpulan dan kalimat ajakan.
Penulis menggunakan ejaan dan tata
bahasa yang baik dan benar
Tidak ada yang perlu diperbaiki lagi dari
resensi yang ditulis.
Total 40

Keterangan:
 Nilai 32 – 40 : Sangat Baik
 Nilai 24 – 31,9 : Baik
 Nilai 16 – 23,9 : Cukup Baik
 Nilai 8 – 15,9 : Kurang Baik
 Nilai 0 – 7,9 : Tidak Baik.
LAMPIRAN 6 : ASESMEN

ASESMEN
A. Asesmen Diagnostik

Informasi apa saja yang


Pertanyaan kunci yang ingin ditanyakan
ingin digali
Aktivitas siswa selama
Apa saja kegiatan kamu selama belajar di rumah?
belajar di rumah

Psikologi siswa Hal apa yang paling menyenangkan dan tidak menyenangkan?

Kondisi keluarga siswa Kamu tinggal dengan siapa di rumah?


Apakah orang tuamu mengingatkan untuk belajar?
Sosial dan emosi siswa Apa harapan kamu sebagai anak dan siswa?

B. Asesmen Formatif (Proses Pembelajaran)


Peserta didik mempresentasikan hasil penyelidikan ilmiah tetang permasalahan yang
berhubungan dengan lingkungan dan boleh memberikan komentar ataupun pertanyaan kepada
kelompok lain.

Aspek 3 2 1
Kemampuan Peserta didik dapat Peserta didik dapat Peserta didik dapat
Presentasi menyampaikan hasil menyampaikan hasil menyampaikan hasil
temuannya dengan temuannya dengan kalimat, temuannya dengan
kalimat, vokal, vokal, intonasi yang baik. kalimat,vokal,intonasi
intonasi dan Namun argumentasinya dan argumenatsi yang
argumentasi yang belum sempurna Kurang
baik.
Kerjasama Peserta didik secara Peserta didik menunjukkan Peserta didik tidak
sadar menunjukkan sikap saling bekerja sama menunjukkan sikap
sikap saling dalam melaksanakan tugas saling bekerja sama
bekerjasama dalam kelompok namun dengan dalam melaksanakan
melaksanakan tugas arahan guru tugas kelompok
kelompok
Hasil Benar dan lengkap Benar tetapi kurang lengkap Belum benar dan tidak
Penyelidikan seperti langkah atau kurang benar tetapi lengkap
Ilmiah metode ilmiah lengkap

Penilaian Asesmen Formatif


Skor Keterangan
>9 Baik
6-8 Cukup
<5 Kurang
C. Asesmen Sumatif
1. Rubrik Penilaian LKPD 4 (Menulis Cerpen)

Komponen Aspek Penilaian Nilai


4 ciri cerpen Keempat ciri cerpen terpenuhi di dalam naskah cerpen. 4
terpenuhi: 10. 000
kata, habis dibaca 10 Hanya 3 ciri cerpen yang terpenuhi dalam naskah cerpen. 3
menit, fokus kepada Hanya 2 ciri cerpen yang terpenuhi dalam naskah cerpen. 2
1 tokoh, dan hanya
melibatkan 1 konflik. Hanya 1 ciri cerpen yang terpenuhi dalam naskah cerpen 1
Ketujuh unsur Ketujuh unsur pembangun cerpen teridentifikasi dalam
4
pembangun cerpen cerpen.
teriden-tifikasi dalam Hanya enam unsur pembangun cerpen yang teridentifikasi
3
cerpen: tema, dalam cerpen.
amanat, tokoh, alur, Hanya lima unsur pembangun cerpen yang teridentifikasi
2
latar, susut pandang dalam cerpen.
pencerita, gaya Hanya empat unsur pembangun cerpen yang teridentifikasi
1
bahasa. dalam cerpen.
Terdapat paling tidak 4 nilai yang terdapat dalam cerpen
4
dan dijelaskan dengan kalimat yang baik.
Terdapat paling tidak
Hanya terdapat 3 nilai yang terdapat dalam cerpen dan
4 nilai yang terdapat 3
dijelaskan dengan kalimat yang baik.
dalam cerpen dan
Hanya terdapat 2 nilai yang terdapat dalam cerpen dan
dijelaskan dengan 2
dijelaskan dengan kalimat yang baik.
kalimat yang baik.
Hanya terdapat 1 nilai yang terdapat dalam cerpen dan
1
dijelaskan dengan kalimat yang baik.
Terdapat 1–3 kesalahan ejaan yang terdapat dalam naskah
4
cerpen.
Terdapat 4–6 kesalahan ejaan yang terdapat dalam naskah
3
Ejaan dan tanda baca cerpen.
dalam naskah cerpen. Terdapat 7–9 kesalahan ejaan yang terdapat dalam naskah
2
cerpen.
Terdapat 10 atau lebih kesalahan ejaan yang terdapat dalam
1
naskah cerpen.
Naskah cerpen dikumpulkan tepat waktu sesuai dengan
4
tenggat waktu yang diberikan.
Naskah cerpen dikumpulkan terlambat 1 hari dari tenggat
Waktu pengumpulan 3
waktu yang diberikan.
tugas menulis
Naskah cerpen dikumpulkan terlambat 2 hari dari tenggat
cerpen. 2
waktu yang diberikan.
Naskah cerpen dikumpulkan terlambat 3 hari atau lebih
1
dari tenggat waktu yang diberikan.
Jumlah Nilai Maksimal 20

Nilai Perolehan
Perhitungan Nilai Akhir= X Nilai Ideal(100)
Nilai Maksimal(20)
LAMPIRAN 7
BAHAN BACAAN GURU DAN PESERTA DIDIK

1. Menemukan latar belakang peristiwa sejarah Indonesia yang ada dalam cerpen dengan
tema sejarah.

Karya sastra mempunyai tiga bentuk, yakni prosa, puisi, dan drama. Pada bab ini
pembahasan difokuskan pada bentuk kedua, yaitu prosa. Prosa sendiri terdiri atas beberapa
bentuk seperti, cerpen, cerita bersambung (cerbung), novel, dan roman. Pada bab ini akan
difokuskan pada pembahasan cerita pendek (cerpen).

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, definisi cerpen adalah “kisahan pendek (kurang
dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu
tokoh dalam satu situasi (pada suatu ketika)”. Oleh karena itu, cerpen bentuknya pendek dan
cerita ini akan selesai dibaca dalam sekitar sepuluh menit dan sering disebut dengan cerita yang
dapat dibaca dalam sekali duduk.

Dari segi isi, cerpen fokus kepada satu tokoh utama dengan menceritakan satu peristiwa
penting yang dialami oleh tokoh. Peristiwa penting yang dialami oleh tokoh tersebut akhirnya
bisa mengubah jalan hidup atau cara pandang tokoh terhadap suatu hal.

Seperti halnya karya sastra yang lain, ide penulisan cerpen dapat diambil dari peristiwa
atau kejadian nyata. Hal ini karena sastra adalah refleksi kehidupan masyarakat, yaitu
menyangkut manusia dan permasalahan yang dihadapinya. Oleh karena itu, karya sastra adalah
sebentuk manifestasi kegelisahan atas realitas yang terjadi di sekitar kita. Salah satu contoh
peristiwa yang menimbulkan kegelisahan adalah peristiwa sejarah sebuah bangsa. Jika sejarah
ditulis dalam sebuah karya bukan fiksi, peristiwa tersebut tidak akan menimbulkan ruang bagi
pembaca untuk memberi tafsir yang berbeda dari yang ditulis oleh si penulis sejarah. Akan tetapi,
jika sebuah peristiwa sejarah ditulis dalam bentuk fiksi khususnya cerpen, memungkinkan terjadi
tafsir yang berbeda terhadap peristiwa sejarah tersebut. Dalam karya fiksi, sebuah peristiwa
sejarah kemudian dikembangkan dengan menggunakan teknik pengembangan tokoh dan
penokohan, pengembangan alur serta deskripsi dan teknik penyajian cerita.

Untuk dapat memahami cerpen dengan latar belakang peristiwa sejarah, pembaca paling
tidak harus memiliki pengetahuan tentang peristiwa tersebut. Oleh karena itu, guru harus
menyiapkan bekal pengetahuan sejarah yang cukup kepada peserta didik sebelum membaca
cerpen dengan tema sejarah. Ketika peserta didik akan membaca cerpen “Mengapa Mereka
Berdoa kepada Pohon?” Karya Faisal Oddang misalnya, pembaca paling tidak harus mempunyai
pengetahuan sejarah tentang kasus pembantaian massal di Sulawesi Selatan oleh Westerling dan
siapa sebenarnya Andi Makassau.

2. Menganalisis cerpen untuk menemukan unsur-unsur pembangun sebuah cerpen.

Cerpen adalah jenis karya sastra berbentuk prosa. Cerpen dibangun dari dua unsur utama,
yakni unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang ada di dalam
cerpen. Adapun unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang ada di luar cerpen tetapi ikut berperan
membangun karya tersebut.
Pada bagian ini kita akan fokus kepada unsur-unsur intrinsik berikut ini.

 Tema adalah gagasan utama suatu cerita. Tema dapat ditemukan dengan melihat pikiran-
pikiran pokok dari cerpen tersebut.
 Tokoh utama adalah tokoh yang ditampilkan secara terus-menerus atau paling sering
diceritakan. Tokoh tambahan adalah tokoh yang dimunculkan sekali atau beberapa kali saja
dalam sebuah cerita.
 Penokohan adalah cara penulis menggambarkan tokoh. Penokohan terdiri atas tokoh
protagonis, tokoh antagonis, dan tokoh campuran. Tokoh protagonis adalah tokoh yang
mewakili sifat-sifat baik sebagai manusia dan sebaliknya adalah tokoh antagonis. Adapun
tokoh campuran adalah tokoh yang memiliki perwatakan baik dan buruk.
 Sudut pandang pencerita yaitu kedudukan penulis dalam cerita. Sudut pandang pencerita
dibagi menjadi dua jenis, yaitu sudut pandang orang pertama dan sudut pandang orang
ketiga.
 Alur cerita sering pula disebut plot. Alur cerita berisi rangkaian peristiwa yang
memperlihatkan sebuah hubungan sebab akibat. Terdapat lima tahap alur, yaitu tahap
pengenalan (exposition atau orientasi), tahap kemunculan konflik (rising action), tahap
konflik memuncak (turning point atau klimaks), tahap konflik menurun (antiklimaks), tahap
penyelesaian (resolution).
 Latar adalah segala keterangan, petunjuk, dan acuan yang berkaitan dengan tempat, waktu,
dan suasana terjadinya suatu peristiwa dalam karya sastra.
 Gaya bahasa adalah bagaimana pengarang menggunakan bahasa yang tepat sehingga bisa
menampilkan suasana, seperti sedih, gembira, menyeramkan, romantis, atau suasana penuh
sindiran. Penggunaan bahasa yang tepat akan mendukung jalan cerita.
 Amanat adalah pesan yang ingin disampaikan oleh pengarang kepada pembaca. Amanat
biasanya disampaikan oleh penulis secara tersirat.

3. Mengidentifikasi nilai-nilai (moral, sosial, budaya, agama) dalam cerpen bertema sejarah.

Salah satu manfaat membaca karya sastra adalah memperhalus akal budi. Akal budilah
yang membedakan antara manusia dan binatang. Dalam salah satu tulisannya, tepatnya dalam
novel Bumi Manusia Pramoedya Ananta Toer sastrawan besar Indonesia pernah menulis bahwa
manusia tanpa sastra hanya seperti binatang yang pintar. “Kalian boleh maju dalam pelajaran,
mungkin mencapai gelar kesarjanaan apa saja, tapi tanpa mencintai sastra, kalian hanya tinggal
hanya hewan yang pandai” (Bumi Manusia, hlm. 313). Mengapa Pramoedya Ananta Toer
mengatakan hal ini? Karena yang membedakan manusia dan hewan terletak pada kemampuannya
menentukan pilihan terbaik dari banyak pilihan di dalam hidupnya. Seperti kemauan untuk
menolong seseorang atau membiarkan saja, saya mau korupsi atau tidak, saya mau melakukan
kekerasan atau tidak.

Kemampuan sastra dalam membantu manusia mengolah akal budi tidak lepas dari
hubungan antara sastra dan masyarakat. Sastra lahir dari konflik-konflik yang diangkat pada
masyarakat. Di dalam menghadapi konflik tersebut, para tokoh dihadapkan pada pilihan-pilihan
dalam mengambil keputusan. Dari situlah pembaca disuguhi contoh bagaimana seharusnya
bersikap ketika harus dihadapkan pada pilihan-pilihan baik dan buruk dalam hidupnya. Ajaran-
ajaran kehidupan yang terdapat dalam sastra dinamakan nilai. Di dalam karya sastra kita bisa
menjumpai nilainilai kehidupan yang diambil dari peristiwa yang dialami manusia. Dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai adalah sifat-sifat (hal-hal) yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan atau sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya. Oleh
karena itu, nilai adalah suatu standar baik buruknya suatu tindakan bagi orang lain maupun diri
sendiri. Seperti tindakan membantu orang lain dianggap mempunyai nilai kebaikan sedangkan
berbohong dianggap mempunyai nilai keburukan.

Berikut adalah beberapa nilai yang dapat kita temukan pada karya sastra khususnya dalam
karya berbentuk prosa seperti cerpen.

4. Menulis cerpen dengan tema yang diambil dalam kemampuan sehari-hari.

Dalam menulis cerpen, tema bisa diambil dari pengalaman pribadi atau pengalaman yang
dialami oleh orang lain. Kejadian sehari-hari yang dilihat, didengar, serta dirasakan adalah
sumber inspirasi yang tidak ada habisnya.
Untuk menulis cerpen tersebut perhatikan hal-hal atau ketentuan berikut.
a. Cerpen yang ditulis memenuhi syarat cerpen, yaitu kurang dari 10. 000 kata dan selesai
dibaca dalam kurang dari 10 menit.
b. Fokus kepada satu tokoh utama dan mengangkat satu permasahan penting yang dialami oleh
tokoh.
c. Tema diangkat dari kejadian sehari-hari baik yang dialami sendiri atau dari orang lain.
d. Terdapat salah satu nilai kehidupan yang terkandung pada peristiwa tersebut seperti nilai
moral, agama, sosial, atau budaya.
e. Tentukan latar tempat dan latar waktu yang akan digunakan dalam cerpen tersebut.
f. Susun alur cerita dengan memperhatikan lima tahapan, yaitu pengenalan, kemunculan
konflik, konflik memuncak, konflik menurun, dan penyelesaian.
g. Perhatikan gaya bahasa untuk membuat cerita lebih hidup.
h. Gunakan ejaan dan tanda baca yang baik.
i. Buatlah kerangka karangan terlebih dahulu sebelum menuliskan cerpen tersebut.
j. Perhatikan rubrik yang dipakai sehingga hasilnya menjadi maksimal.

5. Menulis resensi dari cerpen yang ditulis oleh kawan sekelas.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, pengertian resensi adalah pertimbangan atau
pembicaraan tentang buku; ulasan buku. Dalam pengertian tersebut tujuan resensi adalah
memberikan pertimbangan atau ulasan sebuah buku tersebut layak dibaca atau tidak oleh
pembaca. Resensi memang identik dengan ulasan sebuah buku walau tidak menutup
kemungkinan resensi juga bisa ditulis untuk mengulas sebuah film atau musik. Resensi biasanya
ditulis sebelum sebuah buku dijual kepada masyarakat, sebuah film sebelum diputar di bioskop,
atau sebelum sebuah album lagu dari seorang penyanyi dipasarkan kepada masyarakat. Pada
bagian ini kita akan berfokus kepada resensi buku baik fiksi maupun nonfiksi.

Di dalam menulis resensi tentang sebuah buku, penulis resensi biasanya, pertama-tama
menjelaskan identitas buku. Hal-hal yang bisa dicantumkan dalam identitas buku seperti judul
buku, jumlah halaman, penerbit, pengarang, edisi, harga, bahkan keterangan tentang ketebalan
buku. Hal kedua yang ditulis dalam resensi adalah menjelaskan sinopsis dari isi buku tersebut.
Hal ketiga yang ditulis oleh penulis resensi adalah menyebutkan dan menjelaskan keunggulan-
keunggulan buku. Dalam bagian keunggulan penulis bisa menjelaskan hal-hal positif dari isi
buku tersebut disertai dengan bukti. Hal keempat adalah kelemahan buku. Pada bagian
kelemahan, penulis resensi bisa mencantumkan satu atau dua kekurangan dari buku. Kelemahan
bisa diambil dari segi isi dan fisik buku, contohnya kertas yang digunakan terlalu tipis atau
sampul buku yang kurang menarik. Hal terakhir yang harus dicantumkan dalam resensi adalah
paragraf kesimpulan yang biasanya berisi ajakan atau imbauan untuk membeli dan membaca
buku tersebut.

Oleh karena itu, di dalam struktur menulis resensi biasanya terdiri atas hal-hal sebagai
berikut:
a. judul resensi;
b. identitas buku;
c. sinopsis isi buku;
d. keunggulan buku;
e. kelemahan buku; dan
f. kesimpulan berupa ajakan membeli buku.
GLOSARIUM

Analisis : penyelidikan terhadap suatu peristiwa (karangan, perbuatan, dan sebagainya)


untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya (sebab musabab, duduk perkaranya,
dan sebagainya)
Apersepsi : pengamatan secara sadar (penghayatan)
Cerpen : cerita pendek.; kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan
kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu
situasi (pada suatu ketika).
Ekstrinsik : berasal dari luar (tentang nilai mata uang, sifat manusia, atau nilai suatu
peristiwa); bukan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sesuatu; tidak
termasuk intinya.
Emosional : menyentuh perasaan; mengharukan
Diagnostik : penilaian sebelum pembelajaran
Efektif : memberikan manfaat, baik dalam menambah pengetahuan, wawasan
pengalaman, memberikan aspirasi, maupun hiburan
Ejaan : penulisan huruf dan tanda baca sesuai dengan KBBI.
Formatif : penilaian proses pembelajaran
Generalization : menyimpulkan
Identifikasi : penentu atau penetapan identitas seseorang, benda, dan sebagainya.
Intrinsik : terkandung di dalamnya (tentang kadar logam mulia dalam mata uang, harkat
seseorang, atau suatu peristiwa)
Kognitif : berhubungan dengan pengetahuannon-kognitif : tidak berhubungan dengan
pengetahuan
Metode : cara teratur yang digunakan untuk melaksanakan suatu pekerjaan agar tercapai
sesuai dengan yang dikehendaki; cara kerja yang bersistem untuk memudahkan
pelaksanaan suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan.
Orientasi : peninjauan untuk menentukan sikap pengayaan cara memperbanyak atau
menambah pengetahuan
Remedial : perbaikan
Rubrik : petunjuk resmi yang mengatur tata laksana liturgi, dulu dicetak merah
Sejarah : pengetahuan atau uraian tentang peristiwa dan kejadian yang benar-benar terjadi
dalam masa lampau; ilmu sejarah
Sinopsis : ikhtisar karangan yang biasanya diterbitkan bersama-sama dengan karangan asli
yang menjadi dasar sinopsis itu; ringkasan; abstraksi
Sumatif : penilaian di akhir proses pembelajaran stimulus : rangsangan
DAFTAR PUSTAKA

Darmadi. 2017. Pengembangan Model dan Metode Pembelajaran dalam Dinamika Belajar Peserta
didik. Yogyakarta: Deepublish.

Depdiknas. 2006. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Fathurrohman, Muhammad. 2017. Belajar dan Pembelajaran Modern. Yogyakarta: Garudhawaca.

Harras, Kholid A. 1998. Membaca I. Jakarta: Depdikbud.

Herliyanto. 2015. Membaca Pemahaman dengan Strategi KWL (Pemahaman dan Minat Baca).
Yogyakarta: Budi Utami.

Hernowo. 2003. Quantum Reading: Cara Cepat dan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya
Potensi Membaca. Bandung: Mizan Learning Center.

KBBI Daring. https://kbbi.kemdikbud.go.id. Diakses 1 September 2020 pukul 09.30 WIB.

Kompas. 2020. Cerpen Pilihan Kompas 2019 Mereka Mengeja Larangan Mengemis. Jakarta:
Kompas Media Nusantara.

Moeliono, Anton M., dkk. 1990. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Cetakan Ketiga). Jakarta:
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Balai Pustaka.

Suryaman, Maman. 2012. Metodologi Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: UNY Press.

Tarigan, Henry Guntur. 1979. Membaca sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa

Anda mungkin juga menyukai