Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN PEMBELAJARAN

Nama Dosen : Dr. Rosmiati Ramli, S.Ag.,M.Pd.I

Oleh

MARDIAH WAHYUNI
NIM: 221250026

SAMPUL

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PAREPARE

2023

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur yang sebesar – besarnya kami panjatkan atas nikmat dan karunia yang
diberikan oleh Allah SWT, karena mustahil bagi kami untuk menyelesaikan makalah ini
tanpa RidhoNya.

Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis menyampaikan terimakasih dan


penghargaan yang setinggi – tingginya, atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta
pengarahan yang telah diberikan kepada penulis.
Demikianlah makalah ini dibuat, penulis mohon maaf yang sebesar – besarnya apa
bila dalam penulisan makalah ini terdapat banyak sekali kesalahan baik dalam segi penulisan
maupun sebagainya. Kritik dan saran yang membangun dari pembaca selalu penulis tunggu
sebagai bahan evaluasi untuk pembuatan makalah selanjutnya. Akhir kata semoga makalah
ini dapat memberikan manfaat kepada orang lain secara umum serta bagi penulis sendiri pada
khususnya serta atas perhatian, kritik dan sarannya penulis sampaikan terimakasih.

Parepare, 11 Mei 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan...........................................................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Tujuan Pembelajaran...................................................................................3
2.2 Tingkat Spesifikasi Tujuan Pembelajaran.....................................................................3
2.3 Taksonomi Tujuan Pembelajaran..................................................................................4
2.4 Merumuskan Tujuan Pembelajaran...............................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................9
3.2 Kritik dan Saran...............................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kegiatan pembelajaran yang dibangun oleh guru dan siswa adalah kegiatan yang
bertujuan. Sebagai kegiatan yang bertujuan, maka segala sesuatu yang dilakukan guru dan
siswa hendaknya diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Dengan demikian
dalam setting pembelajaran, tujuan merupakan pengikat segala aktivitas guru dan siswa. Oleh
sebab itu, merumuskan tujuan merupakan langkah pertama yang harus dilakukan dalam
merancang program pembelajaran.
Salah satu sumbangan terbesar dari aliran psikologi behaviorisme terhadap
pembelajaran bahwa pembelajaran seyogyanya memiliki tujuan. Gagasan perlunya tujuan
dalam pembelajaran pertama kali dikemukakan oleh B.F. Skinner pada tahun 1950.
Kemudian diikuti oleh Robert Mager pada tahun 1962 yang dituangkan dalam bukunya yang
berjudul Preparing Instruction Objective.
Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan beberapa
pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager (1962) mengemukakan bahwa
tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau yang dapat dikerjakan oleh
siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Sementara itu, Oemar Hamalik (2005)
menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang
diharapkan tercapai oleh siswa setelah berlangsung pembelajaran .
Berdasarkan pada beberapa fakta di atas, maka penulis mengambil tema “ Tujuan
Pembelajaran” dengan maksud agar dapat mengetahui tentang cara-cara perumusan tujuan
pembelajaran yang baik.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan pada latar belakang yang telah penulis buat, maka dapat dirumuskan
masalah yang akan dibahas. Adapun rumusan masalah tersebut adalah sebagai berikut:
1.2.1 Apakah yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran?
1.2.2 Bagaimanakah tingkat spesifikasi tujuan pembelajaran?
1.2.3 Apasajakah taksonomi tujuan pembalajaran?
1.2.4 Bagaimanakah cara merumuskan tujuan pembelajaran?

1.3 Tujuan Penulisan


Berdasarkan rumusan yang telah ditentukan, maka penulis juga dapat merumuskan
tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan makalah tersebut, adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Mengetahui pengertian dari tujuan pembelajaran.
1.3.2 Mengetahui tingkat spesifikasi tujuan pembelajaran.
1.3.3 Mengetahui taksonomi tujuan pembelajaran.

1
1.3.4 Mengetahui cara merumuskan tujuan pembelajaran.

1.4 Manfaat Penulisan


Berdasarkan makalah yang ditulis, penulis berharap dapat memberikan manfaat kepada
beberapa pihak, diantaranya adalah sebagai berikut:
1.4.1 Untuk Penulis Makalah
Mendapatkan pengetahuan serta wawasan baru tentang pembuatan makalah yang baik
dan benar serta dapat mengetahui bagaimana hasil makalah buatan penulis, selain itu
juga dapat menambah wasasan penulis tentang tujuan pembelajaran.
1.4.2 Untuk Pembaca
Dapat memberikan tambahan bahan referensi dalam proses perkuliahan.
1.4.3 Untuk Mahasiswa Pada Umumnya
Menumbuhkan sifat kritis bagi mahasiswa terhadap sesuatu yang baru serta
menambahkan motivasi mereka untuk terus berkarya dan berprestasi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tujuan Pembelajaran


Tujuan merupakan hasil usaha yang diinginkan, yakni hasil yang diinginkan pada akhir
serangkaian kegiatan. Tujuan hendaknya dinyatakan sebelum pelaksanaan kegiatan, dan perlu
diriview secara terus menerus baik isi (substansi) maupun teknis penulisannya.
Tujuan pembelajaran merupakan deskripsi tentang perubahan perilaku yang diinginkan
atau deskripsi produk yang menunjukkan bahwa belajar telah terjadi (Gerlach dan Ely, 1980).
Tujuan pembelajaran itu merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui
pertanyaan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri siswa, yakni
pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajar.

2.2 Tingkat Spesifikasi Tujuan Pembelajaran


Tujuan pembelajaran dapat dirumuskan pada berbagai tingkat spesifikasi. Tujuan yang
berspesifikasi umum disebut tujuan umum pembelajaran, yakni berupa rumusan hasil belajar
yang dapat dicapai dalam satu unit pembelajaran. Tujuan yang berspesifikasi khusus disebut
tujuan pembelajaran khusus, yakni rumusan tentang hasil belajaran yang dapat dicapai dalam
satu atau beberapa sub unit pembelajaran.
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)
Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) merupakan hasil pembelajaran yang dinyatakan dalam
ukuran cukup umum yang mencakup serangkaian hasil belajar yang bersifat spesifik.
Misalnya menguasai makna materi pembelajaran tertulis.
Satu masalah di dalam merumuskan tujuan pembelajaran umum adalah pemilihan tingkat
keumumannya. Apabila guru merumuskan tujuan dalam bentuk lebih umum, ini berarti ia
akan menyediakan keterpaduan fakta-fakta dan keterampilan spesifik ke dalam pola-pola
respon yang lebih kompleks. Dengan menyatakan tujuan umum, guru dapat memfokuskan
pembelajaran dan tidak membatasi diri di dalam memilih metode pembelajaran ataupun
materi pembelajaran tertentu. Berikut disajikan beberapa contoh tujuan pembelajaran umum:
a. Mengetahui istilah-istilah penting
b. Memahami konsep dan prinsip-prinsip
c. Menerapkan prinsip-prinsip di dalam situasi tertentu
d. Menafsirkan gambar-gambar
e. Mendemonstrasikan keterampilan berpikir kritis
f. Mengapresiasi karya seni
Kata kerja pada permulaan masing-masing pernyataan tersebut adalah cukup umum. Derajat
keumuman dapat agak bervariasi Sesuai dengan periode pembelajaran. Tujuan unit
pembelajaran tertentu mungkin lebih spesifik daripada unit pembelajaran lainnya.

3
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK)
Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) merupakan hasil belajar yang dinyatakan dalam bentuk
untuk kerja siswa yang dapat diamati dalam bersifat spesifik. Perumusan tujuan pembelajaran
khusus yang didasarkan pada tujuan pembelajaran umum adalah lebih mudah, dan lebih jelas
di dalam menyajikan tujuan pembelajaran.
Rumusan itu dapat memperjelas jenis unjuk kerja siswa yang diinginkan dalam rangka
mencapai tujuan umum. Ini berarti bahwa setiap tujuan pembelajaran khusus hendaknya
relevan dengan tujuan pembelajaran umum. Rumusan tujuan khusus adalah memberikan
definisi tentang istilah dengan kata-katanya sendiri.

2.3 Taksonomi Tujuan Pembelajaran


Istilah taksonomi pada mulanya berasal dari biologi yang digunakan untuk
mengklasifikasikan jenis-jenis tanaman dan binatang. Kemudian istilah itu digunakan di
dalam dunia pendidikan untuk mengklasifikasikan kompleksitas tujuan pembelajaran secara
hirarkhial.
Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah
belajar ,yaitu: ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotorik.
1. Ranah Kognitif (cognitive domain)
Ranah kognitif berkaitan dengan hasil belajar berupa pengetahuan, kemampuan dan
kemahiran intelektual. Ranah kognitif mencakup kategori berikut:
a) Pengetahuan (knowledge)
Pengetahuan didefinisikan sebagai perilaku mengingat atau mengenali informasi (materi
pembelajaran) yang telah dipelajari sebelumnya, meliputi pengingatan kembali tentang
rentang materi yang luas, mulai dari fakta spesifik sampai teori yang kompleks. Kemampuan
yang termasuk dalam kategori ini adalah mengingat atau mengenal informasi, menghitung
fakta atau data, mengingat proses, kaidah, definisi, mengutip undang-undang atau prosedur,
mendeskripsikan, menamai, mendaftar, menghubungkan, mereproduksi, memilih, dan
menyatakan.
b) Pemahaman (comprehension)
Pemahaman didefinisikan sebagai kemampuan memperoleh makna dari materi pembelajaran.
Hal ini dapat ditunjukkan melalui penerjemahan materi pembelajaran, dan melalui
mengestimasikan kecenderungan masa depan. Kemampuan yang termasuk dalam kategori ini
adalah memahami makna, menyatakan kembali informasi dengan kat-katanya sendiri,
menafsirkan, mengekstrapolasi, menterjemahkan, menjelaskan atau menafsirkan makna dari
suatu pernyataan, mereaksi atau menyelesaikan masalah, membuat contoh, mengkritik,
mengklasifikasi, meringkas, memuat ilustrasi, mereview, mendiskusikan, melaporkan,
menulis, membuat estimasi, dan membuat teori.
c) Penerapan (application)
Penerapan mengacu pada kemampuan menggunakan materi pembelajaran yang telah
dipelajari di dalam situasi baru dan kongkrit. Hal ini mencakup penerapan hal-hal seperti

4
aturan, metode, konsep, prinsip-prinsip, dalil, dan teori. Hasil pembelajaran ini memerlukan
tingkat pemahaman yang lebih tinggi.
d) Analisis (analysis)
Analisis mengacu pada kemampuan memecahkan material ke dalam bagian-bagian sehingga
dapat dipahami struktur organisasinya. Hal ini mencakup identifikasi bagian-bagian, analisis
hubungan antar bagian dan mengenali prinsip-prinsip pengorganisasian. Hasil belajar ini
mencerminkan tingkat intelektual lebih tinggi dari pemahaman dan penerapan, karena
memerlukan pemahaman isi dan bentuk structural materi pembelajaran yang telah dipelajari.
e) Sintesis (synthesis)
Sintesis mengacu pada kemampuan menggabungkan bagian-bagian dalam rangka
membentuk struktur yang baru. Hal ini mencakup memproduksi komunikasi yang unik (tema
atau percakapan), perencanaan operasional (proposal), atau seperangkat hubungan yang
abstrak (skema untuk mengklasifikasi informasi). Hasil belajar ini menekankan perilaku
kreatif, dengan penekanan dasar pada pembentukan struktur atau pola baru.
f) Penilaian (evaluation)
Penilaian mengacu pada kemampuan membuat keputusan tentang nilai materi pembelajaran
(pernyataan, novel, evaluasi, puisi, laporan) untuk tujuan tertentu. Keputusan itu didasarkan
pada kriteria tertentu, mungkin berupa kriteria internal (organisasi) atau kriteria ekternal
(relevansi terhadap tujuan) dan siswa dapat menetapkan kriteria sendiri.
2. Ranah Afektif (affective domain)
Tujuan pembelajaran ini berhubungan dengan perasaan ,sikap,minat,dan nilai. Kategori
tujuannya mencerminkan hirarki yang berentangan dari keinginan untuk menerima sampai
dengan pembentukan pola hidup.Kategori tujuan pembelajaran afektif adalah sebagai berikut:
a) Penerimaan (receiving)
Penerimaan mengacu pada keingginan siswa untuk menghadirkan rangsangan atau fenomena
tertentu (aktifitas kelas ,buku teks,music,dan sebagainya).Dari sudut pandang pembelajaran,ia
berkaitan dengan memperoleh ,menangani,dan mengarahkan perhatian siswa.Hasil belajar
ini berentangan dari kesadaran sederhana tentang adanya sesuatu sampai pada perhatian
selektif yang menjadi bagian milik individu siswa.Penerimaan ini mencerminkan tingkat hasil
belajar paling rendah di dalam ranah efektif.
b) Penganggapan (responding)
Mengacu pada partisipasi aktif pada diri siswa .Pada tingkat ini siswa tidak hanya
menghadirkan fenomena tertentu tetapi juga mereaksinya dengan berbagai cara.Hasil belajar
di bidang ini adalah penekanan pada kemahiran merespon (membaca materi
pembelajaran),keinginan merespon (mengerjakan tugas secara sukarela ),atau kepuasan
dalam merespon (membaca untuk hiburan).Tingkat yag lebih tinggi dari kkategori ini adalah
mencakup tujuan pembelajaran yang umumnya diklasifikasikan ke dalam minat siswa,yakni
minat yang menekankan pencarian dan penikmatan kegiatan tertentu.
c) Penilaian (valuving)
Penilaian berkaitan dengan harga atau nilai yang melekat pada objek fenomena atau perilaku
tertentu pada diri siswa.Penilaian ini berentangan dari penerimaan nilai yang lebih sederhana

5
(keinginan memperbaiki keterampilan kelompok ),sampai pada tingkat kesepakatan yang
kompleks (bertanggung jawab agar berfungsi secara efektif pada kelompok).Penilaian
didasarkan pada internalisasi seperangkat nilai tertentu ,namu menunjukkan nilai-nilai yang
diungkapkan didalam perilaku yang ditampakkan oleh siswa.Tujuan pembelajaran yang
diklasifikasikan ke dalam sikap dan apresiasi akan masuk ke dalam kategori ini.
d) Pengorganisasian (organization)
Pengorganisasian berkaitan dengan perangkaian nilai –nilai yang berbeda ,memecahkan
kembali konflik-konflik antar nilai,dan mulai menciptakan system nilai yang konsisten secara
internal.Hasil belajar ini dapat berkaitan dengan konseptualisasi nilai(mengenali tanggung
jawab setiap individu untuk memperbaiki hubungan antar manusia )atau pengorganisasian
system nilai (mengembangkan rencana kerja yang memenuhi kebutuhan sendiri baik dalam
hal peningkatan ekonomi maupun pelayanan sosial).Tujuan pembelajaran yang berkaitan
dengan pengembangan pandangan hidup dapat dimasukkan kedalam kategori ini.
e) Pembentukan Pola Hidup (organization by a value complex)
Pada tingkat ranah afektif ini ,individu siswa memiliki system nilai yang telah mengendalikan
perilakunya dalam waktu yang cukup lama sehingga mampu mengembangkannya menjadi
karakteristik gaya hidupnya.Perilaku pada tingkat ini adalah bersifat pervasive ,konsisten,dan
dapat diramalkan .Hasil belajar pada tingkat ini mencakup berbagai aktivitas yang
luas ,namun penekanan dasarnya adalah pada kekhasan perilaku siswa atau siswa memiliki
karakteristik yang khas .
Kata kerja operasional yang menunjuk pada ranah afektif adalah sebagai berikut :
3. Ranah Psikomotorik (psychomotoric domain)
Tujuan pembelajaran ranah psikomotorik menunjukkan adanya kemampuan fisik seperti
keterampilan motorik dan syaraf ,manipulasi objek ,dan koordinasi syaraf. Penjabaran ranah
psikomotorik ini sangat sukar karena sering kali tumpang tindih dengn ranah kognitif dan
afektif. Kategori jenis perilaku untuk ranah psikomotorik menurut Elizabet Simpson adalah
sebagai berikut:
a) Persepsi (perception)
Persepsi ini berkaitan dengan penggunaan organ penginderaan untuk memperoleh petunjuk
yang memandu kegiatan motorik .kategori ini berentangan dari rangsangan penginderaan
(kesadaran akan adanya stimulus),melalui pemberian petunjuk pemilihan (memilih petunjuk
yang relevan dengan tugas),sampai penerjemahan (menghubungkan persepsi pada petunjuk
dengan tindakan di dalam sesuatu perbuata tertentu).
b) Kesiapan (set)
Kesiapan mengacu pada pengambilan tipe kegiatan tertentu .Kategori ini mencakup kesiapan
mental (kesiapan mental untuk bertindak), kesiapan jasmani (kesiapan jasmani untuk
bertindak),dan kesiapan mental (keinginan untuk bertindak).Pada tingkat ini persepsi
terhadap petunjuk menjadi prasyarat p;enting.
c) Gerakan terbimbing (guided response)
Gerakan terbimbing berkaitan dengan tahap-tahap awal didalam belajar keterampilan
kompleks.Ia meliputi peniruan (mengulangi tindakan yang didemontrasikan oleh guru) dan

6
mencoba-coba (dengan menggunakan pendekatan gerakan ganda untuk mengidentifikasikan
gerakan yang baik).Kecukupan unjuk kerja ditentukan oleh guru atau oleh seperangkat
criteria yang sesuai.
d) Gerakan terbiasa (mechanism)
Gerakan terbiasa berkaitan dengan tindakan unjuk kerja dimana gerakanyang telah dipelajari
itu telah menjadi biasa dan gerakan dapat dilakukan dengan sangat menyakinkan dan
mahir.Hasil belajar pada tingkat ini berkaitan dengan keterampilan unjuk kerja dari berbagai
tipe ,namun pola-pola gerakannya kurang kompleks dibandingkam dengan tingkatan
berikutnya yang lebih tinggi .
e) Gerakan kompleks (complex overt response)
Gerakan kompleks berkaitan dengan kemahiran unjuk kerja dari tindakan motorik yang
mencakup pola-pola gerakan yang kompleks .Kecakapan ditunjukkan melalui
kecepatan ,kehalusan,keakuratan,dan yang memerlukan energy minimum .Kategori ini
mencakup pemecahan hal-hal yang tidak menentu (bertindak tanpa ragu-ragu)dan unjuk kerja
otomatis (gerakan dilakukan dengan mudah dan pengendalian yang baik).Hasil belajar pada
tingkat ini mencakup kegiatan motorik yang sangat terkoordinasi).
f) Penyesuaian (adaption)
Penyesuaian berkaitan dengan keterampilan yang dikembangkan sangat baik sehingga
individu siswa dapat memodifikasi pola-pola gerakan sesuai dengan persyaratan-persyaratan
baru atau ketika menemui situasi masalah baru.
g) Kreativitas (originality)
Kreativitas mengacu pada penciptaan pola-pola gerakan baru untuk disesuaikan dengan
situasi tertentu atau masalah-masalah tertentu.Hasil belajar pada tingkat ni menekankan
aktivitas yang didasarkan pada keterampilan yang benar-benar telah dikembangkan.
Kata kerja operasional yang menunjuk pada ranah psikomotorik adalah sebagai berikut:

2.4 Merumuskan Tujuan Pembelajaran


Perumusan tujuan merupakan aspek penting didalam kegiatan pembelajarn karena
tujuan itu akan memberikan arah dan pemilihan strategi pembelajaran.Tujuan yang
membingungkan sudah barang tentu akan mengarahkan pada kegiatan yang cenderung
banyak yang menghabiskan biaya,waktu dan tenaga. Tujuan pembelajaran yang baik akan
mengandung empat unsur pokok yaitu: (1) menyatakan orang (siswa)yang akan melakukan
sesuatu kegiatan, (2) menggambarkan sesuatu yang dilakukan atau dihasilkan oleh siswa, (3)
menyatakan kondisi dimana perilaku itu terjadi, (4) menyatakan standar yang menetapkan
perolehan tujuan.
1. Siswa (Audiences)
Tujuan pembelajaran khusus disamping menunjukkan jenis kegiatan yang harus dilakukan
juga hasil yang harus dicapai oleh siswa,setelah mengalami proses pembelajaran .

2. Perilaku (behavior)

7
Komponen perilaku siswa menggambarkan apa yang akan terjadi ,atau unjuk kerja yang akan
menjadi penanda bahwa belajar telah terjadi .
3. Kondisi (condition)
Komponen kondisi pada tujuan adalah bersifat tetap,yakni konteks dimana perilaku siswa aka
ditampilkan .Kondisi itu biasanya menspesifikan materi pembelajaran ,sumber daya yang
diperlukan atau keterbatasan yang dihadapi.
4. Kriteria (criterion)
Komponen criteria pada tujuan merupakan bagian yang menyatakan tentang seberapa baik
perilaku siswa aka ditampilkan.Kriteria ini dapat diungkapkan seperti presentase jawaban
yang benar ,waktu penyelesaian dan sejenisnya.

8
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasrkan pada pemaparan ada BAB II, penulis dapat menarik beberap kesimpulan
agar dapat mempermudah pembaca dalam memahami isi dari makalah yang telah di buat.
Adapun kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:
 Tujuan pembelajaran itu merupakan bentuk harapan yang dikomunikasikan melalui
pertanyaan dengan cara menggambarkan perubahan yang diinginkan pada diri siswa, yakni
pernyataan tentang apa yang diinginkan pada diri siswa setelah menyelesaikan pengalaman
belajar.
 Tujuan pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu:
1. Tujuan Pembelajaran Umum (TPU) merupakan hasil pembelajaran yang dinyatakan
dalam ukuran cukup umum yang mencakup serangkaian hasil belajar yang bersifat spesifik.
2. Tujuan Pembelajaran Khusus (TPK) merupakan hasil belajar yang dinyatakan dalam
bentuk untuk kerja siswa yang dapat diamati dalam bersifat spesifik.
 Benyamin S. Bloom mengusulkan tiga taksonomi yang disebut dengan ranah
belajar ,yaitu
1. Ranah Kognitif (cognitive domain)
2. Ranah Afektif (affective domain)
3. Ranah Psikomotorik (psychomotoric domain)
 Tujuan pembelajaran yang baik akan mengandung empat unsur pokok yaitu: (1)
menyatakan orang (siswa)yang akan melakukan sesuatu kegiatan, (2) menggambarkan
sesuatu yang dilakukan atau dihasilkan oleh siswa, (3) menyatakan kondisi dimana perilaku
itu terjadi, (4) menyatakan standar yang menetapkan perolehan tujuan.

3.2 Kritik dan Saran


Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini terdapat banyak sekali
kesalahan, oleh sebab itu kritik dan saran yang membangun selalu penulis tunggu sebagai
media koreksi untuk pembuatan makalah selanjutnya.

9
DAFTAR PUSTAKA

Rifa’i, Achmad. 2007. Evaluasi Pembelajaran. Semarang: UNNES PRESS

10

Anda mungkin juga menyukai