Anda di halaman 1dari 13

TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS KAIDAH-KAIDAH DAN

PERUMUSANNYA
(Mata Kuliah: Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab)
Dosen Pengampu: Dr. Umi Hijriyah M.Pd.

Kelompok 3:
Halimatussa’diah : (2211020020)
Fitri Nuristia : (2211020017)
M. Arizki Alan Sahlan : (2211020093)

Kelas B
Semester IV

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAN NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2024M/1445H

i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah yang telah mengkaruniakan rahmat dan
nikmat-Nya kepada kita semua, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Shalawat dan salam kita hanturkan kepada junjungan kita, Nabi besar Muhammad
SAW. yang telah membawa risalah kepada kita semua sehingga kita dapat merasakan
nikmat iman dan islam seperti yang kita rasakan saat ini.
Dalam makalah ini kami menyajikan materi yang berjudul Tujuan pembelajaran
khusus kaidah-kaidah dan perumusannya yang insyaallah akan menambah ilmu dan
wawasan. Khususnya,mahasiswa dan pembaca pada umumnya. Kami mengucapkan
terima kasih kepada Ibu Dr. Umi Hijriyah, M.Pd. yang telah memberikan tugas ini
sehingga kami dapat mengetahui dan menyelesaikan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan, sehingga
masih diperlukan saran dari semua pihak yang bersifat membangun dalam
penyempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kita semua.

Bandar Lampung, 15 Maret 2024

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI .................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
C. Tujuan...................................................................................................................... 4
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Tujuan Pembelajaran Khusus ................................................................ 5
B. Taksonomi Tujuan Pembelajaran Khusus ............................................................... 7
C. Perumusan Tujuan Pembelajaran ............................................................................ 7
D. Manfaat Perumusan Tujuan Pembelajaran ............................................................ 10
BAB III PENUTUPAN
A. Kesimpulan ............................................................................................................ 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 13

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tujuan Pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh peserta didik setelah berlangsung pembelajaran. Menurut Lukmanul
Hakim (2008) yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran
yang hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap sepatutnya mempunyai
tujuan. Karena tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai, atau sebagai
gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan.

Tujuan pembelajaran dapat disusun dengan mengacu pada kurikulum yang secara
rinci dilengkapi dengan kompetensi inti dan diperinci lagi dengan kompetensi dasar.
Tujuan tersebut dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, dan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Adapun merumuskan tujuan pembelajaran dengan sempurna, umumnya dianggap


sebagai salah satu dasar yang sangat penting dalam proses perencanaan kurikulum dan
Menyusun kisi-kisi tes. Perumusan tujuan pembelajaran yang dapat diukur berarti
bahwa tingkat pencapaian peserta didik dalam perilaku yang ada dalam tujuan
pembelajaran itu dapat diukur dengan tes atau alat pengukuran yang lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Tujuan Pembelajaran Khusus?
2. Apa saja perumusan dalam tujuan pembelajaran khusus?
3. Bagaimana cara merumuskan tujuan pembelajaran khusus?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu tujuan pembelajaran khusus.
2. Untuk mengetahui apa saja apa saja perumusan dalam tujuan pembelajaan khusus.
3. Untuk mengetahui cara merumuskan tujuan pembelajatan khusus.

4
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Tujuan Pembelajaran Khusus.


Tujuan pembelajaran adalah suatu pernyataan yang spesifik, dinyatakan dalam bentuk
perilaku atau penampilan, yang di dalamnya tercakup perubahan perilaku siawa secara
menyeluruh. Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat
tertentu, baik bagi guru maupun siswa. Oleh karena itu, tujuan pembelajaran sebaiknya
dirumuskan secara jelas dan tegas, dengan memperhatikan kaidah-kaidah tertentu.
Adapun Merujuk pada tulisan Hamzah B. Uno (2008) berikut ini dikemukakan
beberapa pengertian yang dikemukakan oleh para ahli. Robert F. Mager
mengemukakan bahwa tujuan pembelajaran adalah perilaku yang hendak dicapai atau
yang dapat dikerjakan oleh siswa pada kondisi dan tingkat kompetensi tertentu. Kemp
dan David E. Kapel menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran suatu pernyataan yang
spesifik yang dinyatakan dalam perilaku atau penampilan yang diwujudkan dalam
bentuk tulisan untuk menggambarkan hasil belajar yang diharapkan. Henry Ellington
bahwa tujuan pembelajaran adalah pernyataan yang diharapkan dapat dicapai sebagai
hasil belajar. Oemar Hamalik (2005) menyebutkan bahwa tujuan pembelajaran adalah
suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan tercapai oleh siswa setelah
berlangsung pembelajaran. Sementara itu, menurut Standar Proses pada Permendiknas
Nomor 41 Tahun 2007, tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajara
yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar. Ini berarti
kemampuan yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran mencakup kemampuan yang
akan dicapai siswa selama proses belajar dan hasil akhir belajar pada suatu KD.
Meski para ahli memberikan rumusan tujuan pembelajaran yang beragam, tetapi
tampaknya menunjuk pada esensi yang sama, bahwa :
1) Tujuan pembelajaran adalah tercapainya perubahan perilaku pada siswa setelah
mengikuti kegiatan pembelajaran.
2) Tujuan dirumuskan dalam bentuk pernyataan atau deskripsi yang spesifik. Yang
menarik untuk digarisbawahi yaitu dari pemikiran Kemp dan David E. Kapel
bahwa perumusan tujuan pembelajaran harus diwujudkan dalam bentuk tertulis.

5
Hal ini mengandung implikasi bahwa setiap perencanaan pembelajaran
sebaiknya dibuat secara tertulis (written plan).

Tujuan pembelajaran dapat disusun dengan mengacu pada kurikulum yang secara
rinci dilengkapi dengan Kompetensi Inti dan diperinci lagi dengan Kompetensi Dasar.
Tujuan tersebut dirumuskan dengan menggunakan kata kerja operasional yang dapat
diamati dan diukur, dan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Ada dua
tujuan pembelajaran yang dapat dirumuskan, yaitu :
1) Tujuan utama (main effect)
2) Tujuan penyerta (nurturant effect).

Tujuan utama berkaitan dengan aspek psikomotor atau fisik, yaitu keterampilan
gerak dan unsur-unsur fisik (kecepatan, kekuatan, daya tahan, kelincahan dan unsur
fisik lainya). Sedangkan tujuan penyerta berkaitan dengan dampak atau pengaruh yang
diakibatkan karena melakukan aktivitas fisik, seperti unsur-unsur 6enyusun6,
menghargai orang lain, mengendalikan diri, sportif, pemecahan masalah, dan lain-lain.
Tujuan pembelajaran menjadi acuan seluruh proses desain pembelajaran karena
didalamnya tercantum rumusan pengetahuan, keterampilan, dan sikap atau kompetensi
yang akan dicapai peserta didik pada akhir proses pembelajaran. Keberhasilan peserta
didik dalam mencapai tujuan tersebut merupakan ukuran keberhasilan 6enyus
pembelajaran. Keberhasilan peserta didik dalam mencapai tujuan tersebut merupakan
ukuran keberhasilan 6enyus pembelajaran yang digunakan pengajar.
Adapun Tujuan pembelajaran dibagi menjadi 2 yaitu, tujuan pembelajaran umum dan
tujuan pembelajaran khusus. Tujuan pembelajaran umum yaitu yang sudah terdapat
dalam kurikulum masing-masing studi/mata 6enyusun6, kata kerja non operasional
adalah kata kerja yang menyatakan tingkah laku akal dan perasaan manusia yang
bersifat abstrak, bukan tingkah laku atau 6enyusun yang bersifat kongkrit. Dalam
kurikulum 2004 atau berbasis kompetensi istilah ini disebut sebagai kompetensi dasar.
Sedangkan tujuan pembelajaran khusus (TKP) dalam kurikulum 2004 disebut Indikator
Pencapaian (IP).
Tujuan pembelajaran Khusus merupakan lanjutan dari tahap-tahap pendesain
pembelajaran yang diawali dari mengidentifikasi kebutuhan, kemudian melakukan
analisis pembelajaran dan mengidentifikasi perilaku karakteristik awal siswa, setelah
itu merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus.
6
B. Taksonomi Tujuan Pembelajaran Khusus.

Tujuan instruksional khusus atau tujuan pembelajaran khusus dapat dikelompokkan


dalam tiga kategori, yakni kognitif, afektif, dan psikomotor. Domain kognitif mencakup
tujuan yang berhubungan dengan ingatan, pengetahuan, dan kemampuan intelektual.
Domain efektif mencakup tujuan-tujuan yang berhubungan dengan perubahan-
perubahan sikap, nilai, perasaan dan minat. Domain psikomotor mencakup tujuan-
tunuan yang berhubungan dengan manipulasi dan kemampuan gerak.
1) Aspek kognitif
• Pengetahuan
• Pemahaman
• Penerapan
• Analisis
• Sistesis
• Eyaluasi
2) Aspek Afektif
• Penerimaan
• Pemberian respon
• Penilaian
• Pengorganisasian
• Karakterististik
3) Aspek Psikomotor
• Peniruan
• Manipulasi
• Ketetapan
• Artikulasi
• Pangalamiahan

C. Perumusan Tujuan Pembelajaran.


Kegiatan merumuskan tujuan pembelajaran pada dasarnya merupakan otoritas guru
sepenuhnya, namun seiring dengan penerapan konsep pembelajaran demokratis dan
pembelajaran partisipatif, maka dalam merumuskan tujuan pembelajaran, selain
memperhatikan tuntutan kurikulum yang berlaku, sebaiknya guru dapat melibatkan
siswa didalamnya. Keterlibatan siswa dalam merumuskan tujuan pembelajaran
memungkinkan siswa untuk dapat lebih termotivasi dan lebih 7enyu mengikuti setiap
kegiatan belajar dan pembelajarannya. Dalam hal ini, guru dituntut untuk memiliki
keterampilan mengharmonisasikan untuk mempertemukan tujuan-tujuan pembelajaran

7
sebagaimana digariskan dalam kurikulum dengan tuntutan kebutuhan dan
tujuan belajar siswa.
Adapun 8enyusun tujuan pembelajaran yang benar, terstruktur dan lengkap sangat
penting sebagai petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi, model,
metode dan media pembelajaran yang digunakan saat KBM berlangsung. Terdapat
4 komponen yang ada pada perumusan tujuan pembelajaran, 4 komponen ini
disingkat menjadi ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree).
1. Audience
Secara 8enyus, audience memiliki arti pendengar, namun audience disini
merupakan subjek sekaligus objek dalam kegiatan pembelajaran. Dalam
konteks kegiatan belajar mengajar, audience yang dimaksud yaitu siswa.
Dalam perumusan tujuan pembelajaran, audience sangat penting
diperhatikan 8enyus siswa menjadi pusat (subjek sekaligus objek) dalam
kegiatan pembelajaran. Karena tujuan pembelajaran sendiri dicapai oleh
siswa itu sendiri, sehingga siswa sebagai audiens yang harus diperhatikan.
• Contoh audience dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran
Bahasa arab “Diberikan beberapa contoh percakapan Bahasa arab,
siswa mampu membaca dan memahami percakapan tersebut
dengan baik dan benar.”

2. Behavior
Behavior artinya perilaku yang diharapkan dilakukan siswa setelah selesai
mengikuti proses pembelajaran. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar,
behavior merujuk pada tingkah laku atau aktivitas siswa dalam
pembelajaran. Pasalnya dalam proses pembelajaran pasti terdapat tingkah
laku atau aktivitas yang dilakukan siswa, hal tersebut berhubungan dengan
tujuan pembelajaran yang dicapai.
Dalam perumusan tujuan pembelajaran behavior atau aktivitas siswa ditulis
menggunakan kata kerja operasional (KKO), misalnya menyebutkan,
menganalisis, Menyusun, dan sebagainya.
Dalam satu tujuan pembelajaran hanya boleh menggunakan 1 kata kerja
operasional dan tidak boleh lebih. Artinya, dalam kegiatan pembelajaran
tersebut siswa hanya melakukan satu perbuatan saja agar siswa lebih 8enyu
pada perbuatan tersebut dan pembelajaran menjadi efektif dan optimal.
8
• Contoh behavior dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajaran
Bahasa arab “Siswa dapat Menyabutkan beberapa mufrodat
yang sudah pernah ia hafalkan.”
Keteranga : kata menyebutkan beberapa mufrodat adalah
menunjukkan behavior.

3. Condition
Condition memiliki arti kondisi atau keadaan. Dalam kegiatan belajar
mengajar, condition merupakan keadaan siswa di kelas, baik sebelum dan
sesudah melakukan kegiatan pembelajaran. Condition adalah salah satu hal
yang penting diperhatikan dengan harapan tujuan pembelajaran tercapai.
Dalam Perumusan tujuan pembelajaran, condition ditulis dalam bentuk kata
kerja. Kata kerja yang dimaksud adalah aktivitas yang harus dilakukan
siswa agar tercapai suatu perubahan perilaku yang diharapkan. Adapun
contohnya kata yang mewakili codition, yaitu dengan cara mengamati,
dengan berdiskusi, dengan menyimak penjelasan guru, dengan membaca
buku sumber dan sebagainya.
• Contoh condition dalam tujuan pembelajatan dalam pembelajaran
Bahasa arab “Melalui penyampaian materi maf’ul bih, peserta
didik mampu membuat minimal 3 contoh kalimat maf’ul bih.”
Keterangan : Kata Melalui penyampaian materi maf’ul bih
adalah menunjukkan condition.

4. Degree
Degree memiliki arti suatu perbandingan atau batas minimal 9enyusu
keberhasilan yang harus dipenuhi dalam mencapai perilaku yang
diharapkan. Dalam konteks kegiatan belajar mengajar, degree berarti
membandingkan kondisi siswa antara sebelum kegiatan dan setelah kegiatan
pembelajaran. Tingkatan degree berbeda-beda sesuai dengan materi
9enyusun9 yang dibawakan oleh guru, sejauh mana siswa dapat memahami
dan menguasai materi yang disampaikan, wawasan baru yang didapatkan
siswa, atau perubahan tingkah laku dalam diri siswa.

9
Jika hasilnya terjadi perubahan baik antara sebelum dan sesudah kegiatan
pembelajaran berlangsung, bisa dikatakan tujuan pembelajaran berhasil
dicapai siswa. Namun jika tidak ada perubahan tersebut, maka tujuan
pembelajaran belum tercapai.
• Contoh degree dalam tujuan pembelajaran dalam pembelajara
Bahasa arab “Setelah memahami materi dan mengamati contoh
maf’ul bih yang telah diberikan guru, siswa dapat memberikan
atau membuat contoh lain dari maf’ul bih minimal 3 contoh.”
Keterangan : kata minimal 3 contoh adalah menunjukkan degree.

Sampai batas uraian ini telah diuraikan pengertian dan contoh komponen yang
terdapat dalam tujuan pembelajaran. Singkatan ABCD diharapkan memudahkan kita
untuk mengingat keempat unsur tersebut. Dalam merumuskan suatu tujuan
pembelajaran, keempat komponen tersebut tidak selalu tersusun sebagai ABCD, tetapi
seringkali CABD. Rumusan dengan urutan CBAD lebih mudah diikuti bila ingin
memperhatikan perumusan tujuan pembelajaran dalam suatu kalimat.

❖ Berikut contoh penyusunan tujuan pembelajaran khusus yang memuat


keempat kriteria tersebut (ABCD).
• Siswa (A) mampu menyebutkan mufrodat 10enyus arab (B)
minimal 5 (D) Ketika diperlihatkan 10 macam mufrodat Bahasa
arab (C)
• Melalui diskusi kelompok, © peserta didik (A) dapat menjelaskan
10enyu memelihara keseimbangan alam (B) dengan benar.(D)
• Siswa (A) mampu membuat percakapan Bahasa arab (B) dengan
tema yang sudah ditentukan oleh guru (C) selama 30 menit. (D)

D. Manfaat perumusan tujuan pembelajaran.


Upaya merumuskan tujuan pembelajaran dapat memberikan manfaat tertentu, baik
bagi guru maupun siswa. Nana Syaodih Sukmadinata (2002) mengidentifikasi 4
(empat) manfaat dari tujuan pembelajaran, yaitu:
• Memudahkan dalam mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar
mengajar kepada siswa, sehingga siswa dapat melakukan perbuatan
belajarnya secara lebih mandiri.

10
• memudahkan guru memilih dan 11enyusun bahan ajar.
• Membantu memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan
media pembelajaran.
• Memudahkan guru mengadakan penilaian.

Dalam Permendiknas RI No. 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses disebutkan


bahwa tujuan pembelajaran memberikan petunjuk untuk memilih isi mata
11enyusun11, menata urutan topik-topik, mengalokasikan waktu, petunjuk dalam
memilih alat-alat bantu pengajaran dan prosedur pengajaran, serta menyediakan ukuran
(standar) untuk mengukur prestasi belajar siswa. Sementara itu, Fitriana Elitawati
(2002) menginformasikan hasil studi tentang manfaat tujuan dalam proses belajar
mengajar bahwa perlakuan yang berupa pemberian informasi secara jelas mengenai
tujuan pembelajaran khusus kepada siswa pada awal kegiatan proses belajar-mengajar,
ternyata dapat meningkatkan efektifitas belajar siswa.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Tujuan Pembelajaran adalah suatu deskripsi mengenai tingkah laku yang diharapkan
tercapai oleh peserta didik setelah berlangsung pembelajaran. Menurut Lukmanul
Hakim (2008) yang dimaksud dengan tujuan pembelajaran adalah arah atau sasaran
yang hendak dituju oleh proses pembelajaran. Dalam setiap pembelajaran sepatutnya
mempunyai tujuan. Karena tujuan menuntun kepada apa yang hendak dicapai, atau
sebagai gambaran tentang hasil akhir dari suatu kegiatan.
Tujuan pembelajaran dibagi menjadi 2 yaitu, tujuan pembelajaran umum dan tujuan
pembelajaran khusus. Tujuan pembelajaran Khusus merupakan lanjutan dari tahap-
tahap pendesain pembelajaran yang diawali dari mengidentifikasi kebutuhan, kemudian
melakukan analisis pembelajaran dan mengidentifikasi perilaku karakteristik awal
siswa, setelah itu merumuskan Tujuan Pembelajaran Khusus. Tujuan pembelajaran
khusus dapat dikelompokkan dalam tiga kategori, yakni kognitif, afektif, dan
psikomotor.
Adapun penyusun tujuan pembelajaran yang benar, terstruktur dan lengkap
sangat penting sebagai petunjuk bagi guru untuk memilih materi ajar, strategi,
model, metode dan media pembelajaran yang digunakan saat KBM berlangsung.
Terdapat 4 komponen yang ada pada perumusan tujuan pembelajaran, 4 komponen
ini disingkat menjadi ABCD (Audience, Behavior, Condition, dan Degree). Dalam
merumuskan suatu tujuan pembelajaran, keempat komponen tersebut tidak selalu
tersusun sebagai ABCD, tetapi seringkali CABD. Rumusan dengan urutan CBAD lebih
mudah diikuti bila ingin memperhatikan perumusan tujuan pembelajaran dalam suatu
kalimat.
Terdapat Manfaat dari perumusan tujuan pembelajaran yaitu : Memudahkan dalam
mengkomunikasikan maksud kegiatan belajar mengajar kepada siswa sehingga siswa
dapat melakukan perbuatan belajarnya secara lebih mandiri, memudahkan guru
memilih dan penyusun bahan ajar, membantu memudahkan guru menentukan kegiatan
belajar dan media pembelajaran, memudahkan guru mengadakan penilaian, dan masih
banyak manfaat lainnya.

12
DAFTAR PUSTAKA

Hamza, Uno. (2007). Model Pembelajaran: menciptakan proses belajar mengajar yang
efektif dan kreatif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hayat, Zulkifli. (2020, 30 Agustus). Teknuk mMerumuskan Tujuan Instruksional


Khusus/ Indikator Pembelajaran. Diakses pada 18 Maret 2024, dari
https://pps.unida.gontor.ac.id/teknik-merumuskan-tujuan-instruksional-
khusus-indikator-pembelajaran/

Magdalena, I., Aldiansyah, Della Fully Rizkiyah, D.F, Waro, K. (2020). Meningkatkan
Kualitas Mengajar Guru dengan Memperhatikan Tujuan Pembelajarannya di
SD Bina Bangsa Kalideres Jakarta Barat. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Sosial, 2
(3), 473-486. Diakses pada 16 Maret 2024.

Nana, Syaodih. (2007). Metode penelitian Pendidikan. Bandung: PT.Remaja Rosda


Karya.

Sudrajat, Akhmad. (2010, 10 Maret). Tujuan Pembelajaran sebagai Komponen Penting


dalam Pembelajaran. Diakses pada 18 Maret 2024, dari https://mz-
pendidikan.blogspot.com/2010/03/tujuan-pembelajaran-sebagai-
komponen.html?m=1

Supini, Epin. (2021, 12 Juli). Cara Merumuskan Tujuan Pembelajaran yang Baik.
Diakses pada 17 Maret 2024, dari https://blog.kejarcita.id/cara-
merumuskan-tujuan-pembelajaran-yang-baik/

Thoifah, Munasifatut. (2020, 10 November). Rumusan ABCD untuk Menyusun Tujuan


Pembelajaran. Diakses pada 17 Maret 2024, dari
https://www.gurnulis.id/2020/11/rumusan-abcd-untuk-tujuan-pembelajaran.html?m=1

Warsito, Sugito Adi. (2017). Aktivitas Gerak Berirama. Malang: Dreamline.

13

Anda mungkin juga menyukai