Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PRESTASI BELAJAR
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI

Dosen Pengampu :
HARY SUPRIYATNO, S.Ag., M.Pd.

Disusun Oleh :

Ahmad Abdul Hanif


Briyan Maulana Abadi
M. Rafly Firmansyah S.P
Sri Dewi Fitri Ambarwati
Prisma Intania Umami

Program Studi Pendidikan Agama Islam


Sekolah Tinggi Agama Islam Daruttaqwa
Suci Manyar Gresik
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun telah panjatkan atas kehadirat Allah SWT sang Pencipta alam
semesta dan kehidupan beserta seperangkat aturan-Nya, karena berkat limpahan rahmat,
taufik, serta inayah-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah “PRESTASI
BELAJAR” yang sederhana ini.

Maksud dan tujuan dari penulisan makalah ini tidaklah lain untuk memenuhi salah satu
dari sekian kewajiban mata kuliah “METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI” serta
merupakan bentuk langsung tanggung jawab penyusun pada tugas yang diberikan. pada
kesempatan ini, penyusun juga ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada dosen
pengampu mata kuliah “METODOLOGI PEMBELAJARAN PAI”..

Demikian pengantar yang dapat penyusun sampaikan, di mana penyusun pun sadar
bahwasanya penyusun hanyalah seorang manusia yang tidak luput dari kesalahan dan
kekurangan, sedangkan kesempurnaan hanya milik Allah SWT hingga dalam penulisan dan
penyusunan masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang konstruktif
akan senantiasa penyusun terima sebagai upaya evaluasi diri.

Akhirnya penyusun hanya bisa berharap, bahwa dibalik tidak kesempurnaan


penyusunan dan penyusunan makalah ini adalah ditemukan suatu yang dapat memberikan
manfaat atau bahkan hikmah bagi penyusun, pembaca, dan bagi seluruh mahasiswa STAI
DARUTTAQWA.

Gresik, 20 Mei 2023

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1

A. Latar Belakang ............................................................................................................... 2

B. Rumusan Masalah ............................................................................. 2

C. Tujuan ............................................................................................................................ 2

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................... 3

A. Pengertian Prestasi Belajar ............................................................................................ 3

B. Kegunaan dan Fungsi Prestasi Belajar ............................................................................... 4

C. Evaluasi Prestasi Belajar ................................................................................................ 5

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ..................................................... 5

E. Indikator Prestasi Belajar ............................................................................................... 7

F. Kelebihan dan Kekurangan Tes Objektif dan Subjektif ............................................... 9

BAB III PENUTUP................................................................................................................. 15

A. KESIMPULAN ...................................................................................... 15

B. SARAN ........................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 16

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi
sumber daya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan bellajar
mereka. Belajar adalah istilah kunci (key term)yang paling vital dalam setiap usaha pendidikan,
sehingga tanpa belajar sesungguhnya tak pernah ada pendidikan. Sebagai suatu proses, belajar
hampir selalu mendapat tempat yang luas dalam berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan
upaya pendidikan.
Belajar juga memainkan peranan penting dalam mempertahankan sekelompok umat
manusia(bangsa) ditengah-tengah persaingan yang ketat diantara bangsa-bangsa lainnya yang
terlebih dahulu maju karena belajar[1]. Arti belajar itu sendiri yaitu proses usaha yang
dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan
lingkungannya.
Setiap siswa memang tidak ada yang sama, perbedaan individual inilah yang
menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar dikalangan siswa, sehingga menyebabkan
perbedaan prestasi belajar. Prestasi belajar merupakan hasil dari suatu proses yang didalamnya
terdapat sejumlah factor yang mempengaruhi, tinggi rendahnya prestasi belajar siswa
tergantung pada factor-faktor tersebut.

1
B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian dari prestasi belajar?
b. Apa saja kegunaan dan fungsi prestasi belajar?
c. Bagaimana cara kita melakukan evaluasi prestasi belajar?
d. Apa saja jenis – jenis prestasi belajar?
e. Factor – factor apa saja yang mempengaruhi prestasi belajar?
f. Apa saja yang menjadi indicator prestasi belajar?
g. Apa saja kelebihan dan kelemaan tes eesay dan objektif?

C. Tujuan Penulisan
a. Untuk memahami mengenai pengertian prestasi belajar
b. Agar mahasiswa dapat mengetahui dan meyebutkan kegunaan dan fungsi dari prstasi belajar
c. Agar mahasiswa dapat melakukan evaluasi prestasi belajar
d. Agar mahasiswa dapat mengidentifikasikan factor – factor yang mempengaruhi prestasi belajar
e. Agar mahasiswa dapat mengetahui jenis dan indicator prestasi belajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Prestasi Belajar


Dalam proses belajar mengajar dikelas untuk mengetahui berhasil atau tidaknya
pembelajaran yang dicapai siswa harus dilakukan evaluasi yang hasilnya berupa prestasi belajar
siswa.Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu „prestasi‟ dan „belajar‟. Di dalam
Kamus Besar Bahasa Indonesia, yang dimaksud dengan presatasi adalah: .Hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya) (Gepdikbud, 2002:895).
Adapun belajar menurut pengertian secara psikologis, adalah merupakan suatu proses
perubahan yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Perubahan-perubahan tersebut akan nyata dalam seluruh
aspek tingkah laku. Menurut Slameto pengertian belajar dapat didefinisikan sebagai berikut:
Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan
tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam
interaksi dengan lingkungannya (Slameto, 2003:2).
Dalam rumusan H. Spears yang dikutip oleh Dewa Ketut Sukardi mengemukakan
bahwa belajar itu mencakup berbagai macam perbuatan mulai dari mengamati, membaca,
menurun, mencoba sampai mendengarkan untuk mencapai suatu tujuan.[2]
Selanjutnya, definisi belajar yang diungkapkan oleh Cronbach di dalam
bukunya Educational Psychology yang dikutip oleh Sumardi Suryabrata menyatakan bahwa:
belajar yang sebaik-baiknya adalah dengan mengalami; dan dalam mengalami itu si pelajar
mempergunakan pancainderanya.[3]
Evaluasi terhadap penilaian hasil dan proses belajar bertujuan untuk mengetahui
ketuntasan peserta didik dalam menguasai kompetensi dasar yang telah ditetapkan. Nana
Sudjana (2005:22) dalam bukunya berpendapat bahwa “Hasil belajar adalah kemampuan-
kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.”Prestasi belajar
berasal dari kata “prestasi” dan “belajar”.Menurut Kamus Ilmiah Populer (2002:594) prestasi
merupakan hasil yang telah dicapai. Berdasarkan pendapat tersebut, disimpulkan bahwa prestasi
belajar merupakan hasil belajar yang dicapai oleh siswa dalam penguasaan pengetahuan dan
keterampilan suatu mata pelajaran tertentu sesuai dengan tujuan yang diinginkan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2002: 895) prestasi adalah hasil yang telah
dicapai atau dilakukan,dikerjakan,dan sebagainya. Belajar adalah proses penting bagi
perubahan perilaku manusia dan ia mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan

3
Belajar memegang peranan penting di dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan,
tujuan, kepribadian dan persepsi manusi (Catharina, 2004: 4). Belajar adalah merupakan suatu
proses, suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau tujuan. Belajar bukan hanya mengingat, akan
tetapi lebih luas daripada itu yaitu mengalami. Hasil belajar bukan suatu penguasaan hasil
latihan, melainkan perubahan kelakuan (Hamalik, 2001: 36).
Berdasarkan definisi yang dikemukakan beberapa tokoh di atas, maka penulis dapat
mengambil suatu kesimpulan, bahwa belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku yang
merupakan sebagai akibatdari pengalaman atau latihan Sedangkan pengertian prestasi belajar
sebagaimana yang tercantum dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah: „penguasaan
pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan
dengan nilai tes atau angka nilai yang diberikan oleh guru..39 Prestasi belajar dapat bersifat
tetap dalam serjarah kehidupan manusia karena sepanjang kehidupannya selalu mengejar
prestasi menurut bidang dan kemampuan masing-masing.Prestasi belajar dapat memberikan
kepuasan kepada orang yang bersangkutan, khususnya orang yang sedang menuntut ilmu di
sekolah.

B. Kegunaan dan Fungsi Prestasi Belajar


Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta didik, maka
diadakan kegiatan evaluasi pembelajaran.Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang
dilakukan secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan
belajar. Oemar Hamalik (2001:159) dalam bukunya menyatakan tentang evaluasi hasil belajar
merupakan Keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan data dan informasi), pengolahan,
penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat keputusan tentang tingkat hasil belajar yang
dicapai oleh siswa setelah melakukan kegiatan dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran
yang telah ditetapkan. Hasil belajar menunjuk kepada prestasi belajar, sedangkan prestasi
belajar itu merupakan indikator adanya dan derajat perubahan tingkah laku.
1. Tujuan diadakannya kegiatan evaluasi adalah untuk mengetahui keefektifan dan
keberhasilan kegiatan belajar mengajar sehingga dalam pelaksanaannya evaluasi harus
dilakukan secara terus-menerus baik itu pada awal, pada saat berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar maupun pada akhir tatap muka kegiatan belajar mengajar.Evaluasi pada
umumnya digunakan untuk menilai dan mengukur hasil belajar peserta didik, terutama hasil
yang berkenaan dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran. Zainal Arifin (1991:2) mengemukakan fungsi utama prestasi belajar antara lain:

4
1. Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kualitas pengetahuan yang telah
dikuasai anak didik.
2. Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu
3. Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi pendidikan
4. Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu institusi pendidikan
5. Prestasi belajar dapat dijadikan indikator terhadap daya serap (kecerdasan) anak
didik.
Berdasarkan pendapat tersebut, maka dapat diketahui bahwa betapa pentingnya
mengetahui prestasi belajar siswa, baik individual maupun kelompok karena prestasi belajar
tidak hanya sebagai indikator keberhasilan, dan juga berguna bagi guru yang bersangkutan
sebagai umpan balik dalam melaksanakan pembelajaran dikelas apakah akan diadakan
perbaikan dalam proses belajar mengajar ataupun tidak.

C. Evaluasi Prestasi Belajar


Prestasi belajar meliputi segenap ranah kejiwaan yang berubah sebagai akibat dari
pengalaman dan proses belajar siswa yang bersangkutan.prestasi belajar dapat dinilai dengan :
1. Penilaian formatif. Penilaian formatif adalah kegiatan penilaian yang bertujuan untuk
mencari umpan balik (feedback), yang selanjutnya hasil penilaian tersebut dapat digunakan
untuk memperbaik proses belajar-mengajar yang sedang atau yang sudah dilaksanakan.
2. Penilaian Sumatif. Penilaian sumatif adalah penilaian yang dilakukan untuk memperoleh
data atau informasi sampai dimana penguasaan atau pencapaian belajar siswa terhadap bahan
pelajaran yang telah dipelajarinya selama jangka waktu tertentu.[4]

D. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar


Menurut Djaali, H. dalam sebuah bukunya berjudul Psikologi Pendidikan pada tahun
2007, mengatakan bahwa factor prestasi belajar, yaitu:
1. Factor dalam Diri Siswa
a. Kesehatan
Apabila kesehatan anak terganggu dengan sering sakit kepala, pilek, deman dan lain-lain,
maka hal ini dapat membuat anak tidak bergairah untuk mau belajar. Secara psikologi,
gangguan pikiran dan perasaan kecewa karena konflik juga dapat mempengaruhi proses
belajar.
b. Intelegensi
Faktor intelegensi dan bakat besar sekali pengaruhnya terhadap kemampuan belajar anak.

5
Menurut Gardnerdalam teori Multiple Intellegence, intelegensi memiliki tujuh dimensi
yang semiotonom, yaitu linguistik, musik, matematik logis, visual spesial, kinestetik fisik,
sosial interpersonal dan intrapersonal.
c. Minat dan motivasi
Minat yang besar terhadap sesuatu terutama dalam belajar akan mengakibatkan proses
belajar lebih mudah dilakukan. Motivasi merupakan dorongan agar anak mau melakukan
sesuatu. Motivasi bisa berasal dari dalam diri anak ataupun dari luar lingkungan
d. Cara belajar
Perlu untuk diperhatikan bagaimana teknik belajar, bagaimana bentuk catatan buku,
pengaturan waktu belajar, tempat serta fasilitas belajar.

2. Faktor dari Lingkungan


a. Keluarga
Situasi keluarga sangat berpengaruh pada keberhasilan anak. Pendidikan orangtua,
status ekonomi, rumah, hubungan dengan orangtua dan saudara, bimbingan orangtua,
dukungan orangtua, sangat mempengaruhi prestasi belajar anak.
b. Sekolah
Tempat, gedung sekolah, kualitas guru, perangkat kelas, relasi teman sekolah, rasio
jumlah murid per kelas, juga mempengaruhi anak dalam proses belajar.
c. Masyarakat
Apabila masyarakat sekitar adalah masyarakat yang berpendidikan dan moral yang baik,
terutama anak-anak mereka. Hal ini dapat sebagai pemicu anak untuk lebih giat belajar.
d. Lingkungan
Bangunan rumah, suasana sekitar, keadaan lalu lintas dan iklim juga dapat
mempengaruhi pencapaian tujuan belajar.

6
E. Indikator Prestasi Belajar
Menurut Muhibbin Syah (2008:150) “Pengungkapan hasil belajar meliputi segala ranah
psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar siswa”. Namun
demikian pengungkapan perubahan tingkah laku seluruh ranah, khususnya ranah afektif sangat
sulit.Hal ini disebabkan perubahan hasil belajar itu ada yang bersifat intangible (tidak dapat
diraba).
Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah garis-garis besar
indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur. Di bawah ini
adalah tabel yang menunjukan jenis, indikator dan cara evaluasi belajar:[5]
Tabel 1 : Jenis, Indikator dan Cara Evaluasi Prestasi
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
A. Ranah Kognitif
1. Pengamatan 1. dapat menunjukkan 1. tes lisan
2. dapat membandingkan 2. tes tertulis
3. dapat menghubungkan 3. observasi

2. Ingatan 1. dapat menyebutkan 1. tes lisan


2. dapat menunjukan 2. tes tertulis
Kembali 3. observasi

3. Pemahaman 1. dapat menjelaskan 1. tes lisan


2. dapat mendefinisikan 2. tes tertulis
dengan lisan sendiri
3. Pemahaman 1. dapat menjelaskan 1. tes lisan
2. dapat mendefinisikan 2. tes tertulis
dengan lisan sendiri

4. Penerapan dapat memberikan 1. tes tertulis


contoh 2. pemberian
2. dapat menggunakan tugas
secara tepat 3. observasi

5.Analisis (pemeriksaan dan pemilahan secara 1. dapat menguraikan 1. tes tertulis

7
teliti) 2. dapat 2. pemberian tugas
Mengklasifikasikan

6. Sintesis (membuat panduan baru dan utuh)


1. dapat menghubungkan 1. tes tertulis
2. dapat menyimpulkan 2. pemberian tugas
3.dapat menggeneralisasi
B. Ranah Rasa/Afektif
1. Penerimaan 1. menunjukan sikap 1. tes tertulis
menerima 2. tes skala sikap
2. menujukan sikap 3. observasi
menolak

2. Sambutan 1. kesediaan 1. tes tertulis


berpartisipasi/terlibat 2. tes skala sikap
2.kesediaan memanfaatkan 3. observasi

3. Apresiasi (sikap 1.menganggap penting dan 1. tes skala


menghargai) bermanfaat penilaian/sikap
2. menganggap indah dan 2. pemberian tugas
harmonis
3. mengagumi 3. observasi

4. Internalisasi 1.mengakui dan meyakini 1. tes skala sikap


(pendalaman) 2. mengingkari 2. pemberian tugas
ekspresif (yang menyatakan
sikap) dan proyektif (yang
menyatakan perkiraan
ramalan)
3. observasi

8
5.Karakteristik (penghayatan) 1. melembagakan atau 1. pemberian tugas
meniadakan ekspresif dan proyektif
2. menjelmakan dalam 2. observasi
pribadi dan perilaku
sehari-hari
Ranah/Jenis Prestasi Indikator Cara Evaluasi
C. Ranah Karsa/Psikomotor
1. Keterampilan 1. mengkoordinasikan 1. observasi
bergerak dan gerak mata, tangan, kaki 2. tes tindakan
bertindak dan anggota tubuh
lainnya

2. Kecakapan ekspresi 1. mengucapkan 1. tes lisan


verbal dan nonverbal 2. membuat mimik dan 2. observasi
gerakan jasmani 3. tes tindakan[6]

F. Kelebihan dan Kelemahan Tes Objektif dan Subjektif


a) Tes objektif
Tes objektif adalah tes yang dalam pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Hal ini
dimaksudkan untuk mengatasi kelemahan-kelemahan dari tes bentuk essai (Arikunto,
2003:164).
Tes objektif menuntut peserta didik untuk memilih jawaban yang benar diantara kemungkinan
jawaban yang telah disediakan, memberikan jawaban singkat, dan melengkapi pertanyaan atau
pernyataan yang belum sempurna. Tes objektif sangat cocok untuk menilai kemampuan peserta
didik yang mununtut proses mental yang tidak begitu tunggi seperti kemampuan mengingat
kembali, kemampuan mengenal kembali, pengertian, dan kemampuan mengaplikasikan prinsip-
prinsip.
a. Kelebihan tes Objektif
1. Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu.
2. Reabilitasnya lebih tinggi kalau di bandingkan dengan test Essay, karena penilainnya
bersifat objektif.
3. Pemberian nilai dan cara menilai test objektif lebih cepat dan mudah karena tidak
menuntut keahlian khusus dari pada si pemberi nilai.

9
4. Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat menggunakan kunci tes bahkan
alat-alat hasil kemajuan teknologi.
5. Untuk menjawab test objektif tidak banyak memakai waktu
6. Pemeriksaanya dapat diserahkan orang lain.
7. Tes Objektif tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah dilaksanakan.
b. Kelemahan test objektif yaitu:
1. Murid sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban, karena mereka belum
menguasai bahan pelajaran tersebut.
2. Memang test sampling yang diajukan kepada murid- murid cukup banyak, dan hanya
membutuhkan waktu yang relative singkat untuk menjawabnya
3. Tidak biasa mengajak murid untuk berpikir taraf tinggi.
4. Banyak memakan biaya, karena lembaran item- item test harus sebanyak jumlah
pengikut test.
5. Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan soal tes lebih terbuka.

Tes obyektif ini terdiri dari berbagai macam bentuk, antara lain:
1. Salah- Benar atau True- False (T- F)
Bentuk tes benar salah memiliki soal yang berupa statemen. Statemen tersebut dapat
disusun sedemikian rupa, ada yang benar dan ada yang salah.
a. Kelebihan S - B yaitu :
1. Soal ini baik untuk hasil- hasil, dimana hanya ada dua alternative jawaban.
2. Tuntutan kurang ditekankan pada kemampuan baca.
3. Tidak begitu sulit menentukan jawaban pengecoh.
4. Pembuatan soal relative lebih mudah karena hanya mengarah
pada option jawaban.
5. Tidak perlu membuat jawaban pengecoh
b. Kelemahan S - B yaitu
1. Sulit menuliskan soal diluar tingkat pengetahuan yang bebas dari maksud
ganda.
2. Jawaban soal tidak memberikan bukti bahwa siswa mengetahui dengan baik.
3. Tidak bisa untuk mengukur kemampuan analisa.
4. Kurang cocok untuk soal hitungan
5. Soal kurang bervariasi.
6. Tidak ada informasi diagnostic dari jawaban yang salah.

10
7. Memungkinkan dan mendorong siswa untuk menerka-nerka.
2. Pilihan Ganda atau Multiple Choice (M-Ch)
Tes pilihan ganda merupakan tes yang menggunakan pengertian/ pernyataan
yang belum lengkap dan untuk melengkapinya maka kita harus memilih satu dari
beberapa kemungkinan jawaban benar yang telah disiapkan. Tes pilihan ganda adalah
bentuk test yang mempunyai satu jawaban yang benar atau paling tepat.
a. Kelebihan Pilihan Berganda yaitu:
1. Hasil belajar yang sederhana sampai yang komplek dapat diukur.
2. Terstruktur dan petunjuknya jelas.
3. Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi diagnostik.
4. Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.
5. Dapat diaplikasikan dengan komputer baik penampilan soal dan perhitungan
nilainya, interaktif
b. Kelemahan Pilihan Berganda yaitu:
1. Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.
2. Sulit menemukan pengacau
3. Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah, kemampuan untuk
mengorganisir dan mengekspresikan ide.
4. Kurang menggambarkan sebuah proses
5. Tingkat kemampuan yang terukur sangat terbatas
3. Isian atau Completion
Tes isian terdiri dari kalimat yang dihilangkan (diberi titik-titik). Bagian yang
dihilangkan ini yang diisi oleh peserta tes merupakan pengertian yang diminta agar pernyataan
yang dibuat menjadi pernyataan yang benar.
a. Kelebihan Isian atau Completion yaitu:
1. Sangat mudah dalam penyusunannyaLebih menghemat tempat ( menghemat
kertas ).
2. Persyaratan komprehensif dapat dipenuhi oleh test model ini.
3. Digunakan untuk mengukur berbagai taraf kompetensi dan tidak sekedar
mengungkap taraf pengenalan atau hafalan saja
b. Kelemahan Isian atau Complection
1. Lebih cenderung mengungkap daya ingat atau aspek hafalan saja.
2. Butir- butir item dari test model ini kurang relevan untuk diajukan.
3. Tester kurang berhati-hati dalam menyusun kalimat dalam soal.

11
4. Jawaban singkat atau Short Answer
Bentuk tes jawaban singkat ini menghendaki jawaban dengan kalimat dan atau angka-
angka yang hanya dapat dinilai benar atau salah. Soal bentuk jawaban singkat biasanya
dekemukakan dalam bentuk pertanyaan. Dengan kata lain, item tersebut berupa suatu kelimat
bertanya yang dapat dijawab dengan singkat.
a. Kelebihan jawaban singkat yaitu:.
1. Mudah dalam perbuatan
2. Kemungknan menebak jawaban sangat sulit
3. Cocok untuk soal- soal hitungan
4. Hasil- hasil pengetahuan dapat diukur secara luas
b. Kelemahan Jawaban Singkat yaitu:
1. Sulit menyusun kata- kata yang jawabannya hanya satu.
2. Tidak cocok untuk mengukur hasil- hasil belajar yang komplek.
3. Penilaian menjemukan da memerlukan waktu banyak.

B. Tes Subjektif
Pada umumnya test subjektif berbentuk tes esai (uraian). Ciri-ciri pertanyaanya
didahului dengan kata-kata seperti, uraikan, jelaskan, mengapa, bagaimana, bandingkan,
simpulkan dan sebagainya.
a. Kelebihan Test Subjektif yaitu:
1. Mudah dipersiapkan dan disusun
2. Tidak memberi banyak kesempatan untuk berspekulasi atau untung-untungan
3. Mendorong peserta didik untuk berani mengemukakan pendapat serta menysun
dalam bentuk kalimat yang bagus
4. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengutarakan maksudnya dengan
gaya bahasa dan carannya sendiri.
5. Dapat mengetahui sejauhmana peserta didik mendalami suatu masalah yang
diujikan/dites.
b. Kelemahan Test Subjektif yaitu:
1. Terbatasnya lingkup bahan pelajaran yang dinilai dan sulitnya mengoreksi jawaban
dengan objektif (Sudjana, 2001:262)
2. Kadar validitas dan realibilitas rendah karena sukar diketahui segi-mana dai
pengetahuan siswa yang betul-betul telah dikuasai.

12
3. Kurang representatif dalam hal mewakili seluruh scope bahan pelajaran yang akan
dites karena soalnya hanya beberapa saja (terbatas)
4. Cara pemeriksaannya banyak dipengaruhi oelh unsur-unsur subjektif
5. Pemeriksaaannya lebih sulit sebab membutuhkan pertimbangan individual lebih
banyak dari penilai.

Bentuk-bentuk Tes Subjektif:


. 1. Tes Essay
Tes Essay adalah tes yang disusun dalam bentuk pertanyaan terstruktur
dan siswa menyusun, mengorganisasikan sendiri jawaban tiap pertanyaan itu
dengan bahasa sendiri. Tes essay ini sangat bermanfaat untuk mengembangkan
kemampuan dalam menjelaskan atau mengungkapkan suatu pendapat dalam
bahasa sendiri.
a. Kelebihan test essay yaitu:
1. Peserta didik dapat mengorganisasikan jawaban dengan pendapatnya
sendiri.

2. Murid tidak dapat menerka- nerka jawaban soal.


3. Test ini sangat cocok untuk mengukur dan mengevaluasi hasil suatu
proses belajar yang kompleks yang sukar diukur dengan
mempergunakan test objektif.
4. Derajad ketepatan dan kebenaran murid dapat dilihat dari kalimat-
kalimatnya.
5. Jawaban diungkapakan dalam kata- kata dan kalimat sendiri, sehingga
test ini dapat digunakan untuk melatih penyusunan kalimat dengan
bahasa yang baik, benar, dan cepat.
b. Kelemahan Test Essay yaitu:
1. Sukar dinilai secara tepat.
2. Bahan yang diukur terlalu sedikit, sehingga agak sulit untuk mengukur
penguasaan siswa terhadap keseluruhan kurikulum.
3. Sulit mendapatkan soal yang memiliki standar nasional maupun
internasional.
4. Membutuhkan waktu memeriksa hasilnya.

13
2. Tes Lisan
Tes lisan adalah tes yang pelaksanaannya dilakukan dengan mengadakan
tanya jawab secara langsung antara pendidik dan peserta didik. tes ini termasuk
kelompok tes verbal, yaitu tes soal dan jawabannya menggunakan bahasa lisan.
a. Kelebihan tes lisan:
1. Dapat menilai kemampuan dan tingkat pengetahuan yang dimiliki
peserta didik, sikap, serta kepribadiannya karena dilakukan secara
berhadapan langsung.
2. Bagi peserta didik yang kemampuan berpikirnya relatif lambat
sehingga sering mengalami kesukaran dalam memahami
pernyataan soal, tes bentuk ini dapat menolong sebab peserta
didik dapat menanyakan langsung kejelasan pertanyaan yang
dimaksud.
3. Hasil tes dapat langsung diketahui peserta didik.
b. Kelemahan tes lisan:
1. Subjektivitas pendidik sering mencemari hasil tes,
2. Waktu pelaksanaan yang diperlukan

14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kemampuan intelektual sangat mempengaruhi keberhasilanbelajar seseorang yang terlihat
dari prestasi belajar yang didapat. Untuk mengetahui prestasi tersebut perlu diadakan evaluasi
dengan tujuan mengetahui kemampuan seseorang setelah mengikuti prosespembelajaran.
Prestasi belajar tidak dapat dipisahkan dari kegiatanbelajar karena prestasi belajar adalah hasil
dari kegiatan belajar yangmerupakan proses pembelajaran.
prestasi belajar merupakan tingkat keberhasilan dalam proses pembelajaran setelah melalui
tahap tes yang dinyatakan dalam bentuk nilai berupa angka. Prestasi belajar dapat diketahui
setelah melakukan evaluasi dan evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya
prestasi belajar.
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar yaitu Faktor Internal (faktor dari dalam siswa)
dan factor eksternal (factor dari luar diri siswa) dan factor pendekatan belajar.
Untuk mengetahui seberapa jauh prestasi belajar telah dicapai peserta didik, maka diadakan
kegiatan evaluasi pembelajaran.Evaluasi pembelajaran merupakan kegiatan yang dilakukan
secara sistematis dengan mengumpulkan bukti-bukti untuk menentukan keberhasilan
belajar.Kunci pokok untuk memperoleh ukuran dan data hasil belajar siswa adalah garis-garis
besar indikator dikaitkan dengan jenis prestasi yang hendak diungkapkan atau diukur

B. Saran
Kami selaku pemakalah dengan diiringi harapan menghimbau serta menyarankan kepada
seluruh pembaca makalah ini, agar setelah kita memahami dan mengerti mengenai seluruh
materi prestasi belajar kita dapat menerapkannya langsung di dunia pendidikan.Baik untuk
calon peserta didik kita nanti, dan untuk diri kita sendiri. Sehingga apa yang pemakalah
sampaikan melalui makalah ini dapat menjadi ilmu yang bermanfaat dunia dan akhirat

15
DAFTAR PUSTAKA

Sukardi, Dewa, Ketut. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya: Usaha
Nasional
Suryabrata, Sumardi. 2002. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada
Purwanto, M. Ngalim. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya
Winkel, W. S.. 1999. Psikologi Pengajaran. Jakarta: PT Gramedia
Winkel, W.S, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996, Cet. Ke-4
Muhibin Syah.(2004).Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.Remaja
Rosda karya.
Abin Syamsudin. (2009). Psikologi Kependidikan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

[1] Syah.M.psikologi pendidikan,Jakarta:PT Rineka Cipta, 1995


[2]Sukardi, Dewa, Ketut. 1983. Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah, Surabaya:
Usaha Nasional
[3]Suryabrata, Sumardi. 2002. Psikologi Pendidikan, Jakarta: PT. Raja Grafindi Persada
[4]Purwanto, M. Ngalim. 2001. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung:
PT. Remaja Rosdakarya
[5]Muhibin Syah.(2004).Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT.Remaja
Rosda karya.

[6]Abin Syamsudin. (2009). Psikologi Kependidikan.Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

16

Anda mungkin juga menyukai