Disusun Oleh:
Fadhila Ardi Rahayu Wardani (198000145)
Faradini Age Putri (198000225)
Ferry Dwi Fernanda (198000230)
Firda Khoirunisa (198000072)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik
dan Hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam administrasi pendidikan dalam profesi keguruan.
Harapan saya semoga makalah ini dapat membantu menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini
sehingga kedepannya dapat lebih baik lagi.
Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki masih
sangat kurang. Oleh karena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan
masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................................................ii
BAB I....................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.................................................................................................................................1
A. Latar Belakang...........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah......................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................................................1
BAB II...................................................................................................................................................2
PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Hakikat Pengalaman Belajar......................................................................................................2
B. Tahapan Pengembangan Pengalaman Belajar............................................................................3
C. Guru Dalam Pengembangan Pengalaman Belajar......................................................................4
BAB III..................................................................................................................................................5
PENUTUP.............................................................................................................................................5
A. Kesimpulan................................................................................................................................5
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................6
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Belajar adalah suatu kegiatan yang tidak terpisahkan dari kehidupan manusia.
Pengalaman merupakan serangkaian proses dan peristiwa yang dialami oleh seseorang dalam
kehidupannya yang terjadi pada suatu waktu. Pengalaman belajar merupakan serangkaian
proses dan peristiwa yang dialami oleh setiap individu khususnya siswa dalam ruang lingkup
tertentu (ruang kelas) sesuai dengan metode ataupun strategi pembelajaran yang diberikan
oleh masing-masing pendidik. Setiap guru memiliki strategi mengajar yang berbeda-beda
dalam setiap mata pelajaran sehingga hal ini dapat mengisi pengalaman belajar siswa.
Misalnya disuatu lembaga pendidikan terdapat tiga orang guru biologi, dimana ketika akan
membahas konsep respirasi ketiga guru ini sepakat untuk menggunakan strateginya masing-
masing. Guru pertama menggunakan metode ceramah, guru kedua menugaskan kepada
siswanya untuk membaca buku, dan guru ketiga menggunakan metode demonstrasi. Dari
ketiga metode tersebut masing-masing memiliki potensi dalam berlangsungnya kegiatan
belajar mengajar. Kwgiatan belajar dapat mengembangkan potensi-potensi yang dibawa sejak
lahir. Komponen-komponen yang ada dalam kegiatan belajar di antaranya adalah guru dan
siswa. Seorang guru dituntut mempunyai pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
profesional dalam membelajarkan siswa-siswanya.
Pengalaman belajar erat kaitannya dengan pengembangan keterampilan proses. Makin
aktif siswa secara intelektual, manual dan sosial tampaknya makin bermakna pengalaman
belajar siswa. Dengan melakukan sendiri, siswa akan lebih menghayati. Hal itu berbeda jika
hanya dengan mendengar atau sekedar membaca.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat pengalaman belajar?
2. Apa saja tahapan pengembangan pengalaman belajar?
3. Bagaimana guru dalam pengembangan pengalaman belajar?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat pengalaman belajar.
2. Untuk mengetahui apa saja tahapan pengembangan pengalaman belajar.
3. Untuk mengetahui bagaimana guru dalam pengembangan pengalaman belajar.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
B. Tahapan Pengembangan Pengalaman Belajar
Menurut (Fitriyani 2018) ada tiga tahapan dalam pengembangan pengalaman belajar
yaitu: Tahap prainstruksional, tahap instruksional, tahap penilaian dan tindak lanjut. Ketiga
tahapan tersebut harus ditempuh pada setiap saat melakasanakan pengajaran. Jika, satu
tahapan tersebut ditinggalkan maka pengalaman belajar siswa tidak akan sempurna.
a) Tahap Prainstruksional
Tahap ini adalah tahapan yang ditempuh oleh guru pada saat ia memulai proses belajar
dan mengajar. Beberapa kegiatan yang dapat dilakukan oleh guru atau oleh siswa seperti,
a. Guru menanyakan kehadiran siswa, dan mencatat siapa yang tidak hadir.
b. Bertanya kepada siswa sampai dimana pembahasan pelajaran sebelumnya.
c. Mengajukan pertanyaan kepada siswa dikelas atau siswa tertentu tentang bahan
pelajaran yang sudah diberikan sebelumnya.
d. Memberi kesempatan kepada siswa untuk bertanya mengenai bahan pelajaran yang
belum dikuasainya.
e. Mengulangi kembali bahan pelajaran yang lalu secara singkat tapi mencakup semua
aspek yang telah dibahas sebelumnya.
f. Tujuan ini pada hakikatnya adalah mengungkapkan kembali tanggapan siswa
terhadap bahan yang telah diterimanya dan menumbuhkan kondisi belajar dalam
hubungannya dengan pelajaran hari itu.
b) Tahap Instruksional
Tahap kedua adalah tahap pengajaran atau tahap inti yakni tahapan memberikan
pengalaman belajar pada siswa. Tahap instruksional akan sangat tergantung pada strategi
pembelajaran yang akan diterapkan.Secara umum dapat didefinisikan beberapa kegiatan
yaitu:
a. Menjelaskan pada siswa tujuan pengajaran yang harus dicapai siswa.
b. Menuliskan pokok materi yang akan dibahas hari itu.
c. Membahas pokok materi yang telah dituliskan tadi.
d. Ada setiap pokok materi yang dibahas sebaliknya diberikan conto-contoh konkret.
e. Penggunaan alat bantu pengajaran untuk memperjelas pembahasan setiap pokok
materi yang sangat diperlukan.
f. Menyimpulkan hasil pembahasan dari pokok materi.
c) Tahap Evaluasi dan Tindak Lanjut
Tujuan tahap ini adalah untuk mengetahui tingkat keberhasilan dari tahap kedua
(Instruksional). Ketiga tahap yang sudah dibahas, merupakan satu rangkaian kegiatan
yang terpadu, tidak dapat terpisahkan satu dengan yang lainnya. Guru dituntut untuk
mampu dan dapat mengatur waktu dan kegiatan secara fleksibel, sehingga ketiga
rangkaian tersebut diterima oleh siswa secara utuh.
Tahapan pengembangan pembelajaran yang dikembangkan seorang guru dilakukan
berdasakan pada kedudukan KD itu berada, dan berdasarkan itu guru melakukan perancangan
pengalaman belajar mengikuti standar proses yang pada kurikulum 2013 berada pada
Permendikbud No 22 Tahun 2016. Pada Kurikulum 2013 pengembangan pengalaman belajar
dilakukan menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses keilmuan
dengan langkah meliputi mengamati, menanya, mengeksperimen, menganalisis dan
mengkomunikasikan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti
3
pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran yang
memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya(Iskandar and Susdiani 2018).
4
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Jadi dapat disimpulkan bahwa Pengalaman belajar adalah sejumlah aktivitas siswa yang
dilakukan untuk memperoleh informasi dan kompetensi baru sesuai dengan tujuan yang
hendak dicapai. Untuk merancang dan mengembangkan pengalaman belajar siswa, perlu
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Sesuaikan dengan tujuan atau kompetensi yang akan dicapai. Untuk merumuskan
tujuan yang berada dalam domain kognitif, maka pengalaman belajar dapat dirancang
hanya dengan mendengarkan atau membaca. Untuk mencapai tujuan pembelajaran
dalam domain afektif maupun psikomotorik tentunya berbeda lagi.
2. Sesuaikan dengan jenis bahan atau materi pelajaran. Pengalaman belajar yang
direncanalkan harus memperhatikan karakteristik materi pelajaran baik dari
kompleksitas materi maupun pengemasannya.
3. Ketersediaan sumber belajar. Pengalaman belajar yang direncanakan harus
memperhatikan ketersediaan sumber belajar yang dapat digunakan.
4. Sesuaikan dengan karakteristik siswa. Karakteristik siswa yang harus
dipertimbangkan antara lain minat, bakat, kecenderungan gaya belajar, dan
kemampuan dasar siswa.
5
DAFTAR PUSTAKA