Oleh : Kelompok 6
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehinga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di
akhirat nanti.
Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi hakikat kurikulum ?
2. Apa saja dimensi – dimensi kurikulum ?
3. Apa fungsi dari kurikulum dalam pendidikan?
4. Bagaimana peranan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar ?
2
BAB II
PEMBAHASAN
Strate Meyer, Frokner dan Mck Kim (1947) mengartikan kurikulum dalam
tiga cara, yaitu:
3
1. Kurikulum Sebagai Substansi
4
1. Kurikulum sebagai ide
2. Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan
panduan dalam melaksanakan kurikulum.
3. Kurikulum menurut persepsi pengajar.
4. Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh
pengajar di kelas.
5. Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik.
6. Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
Fungsi kurikulum juga dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain
sebagai berikut:
5
anak. Dengan adanya kurikulum peserta didik akan melatih kesanggupan dan
kematangan peserta didik dalam berpikir. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi
siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:
6
intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Disamping itu juga
sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi dan kondisi belajar yang lebih
baik, sebagai pedoman dalam memberi bantuan pada pendidik untuk
menciptakan dan memperbaiki proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah
kurikulum juga berfungsi sebagai supervisi atau pengawasan terhadap
kegiatan belajar mengajar.
Dalam seleksi kerja bentuk apapun tidak akan membawa arti apa-apa
jika instasi tersebut tidak mempelajari terlebih dahulu kurikulum yang telah
ditempuh oleh para calon tenaga kerja tersebut. Studi kurikulum akan banyak
membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal,
energik, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas.
1. Peranan Konservatif
7
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan adalah mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi
muda yakni siswa. Siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan
pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat
mereka dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
tersebut. Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya
pengaruh budaya asing menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif dalam
kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya,
kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak
nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan
tetap terpelihara dengan baik. Peranan ini menekankan bahwa kurikulum dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini
para siswa.
2. Peranan Kreatif
Apakah tugas dan tangung jawab sekolah hanya sebatas pada mewariskan
nilai-nilai lama? Ternyata juga tidak. Sekolah memiliki tanggung jawab dalam
mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan zaman. Sebab, pada
kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis yang selalu
mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran kreatif.
Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah. Dalam peran
kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu
siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat
berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senan tiasa bergerak maju
secara dinamis. Mengapa kurikulum harus berperan kreatif? Sebab, manakala
kurikulum tidak mengandung unsur-unsur baru maka pendidikan selamanya akan
tertinggal, yang berarti apa yang diberikan di sekolah pada akhirnya akan kurang
bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial
masyarakat.
Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi kurikulum
memiliki empat fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum (Common and General
Education). 2) Suplementasi (Supplementation), 3) Eksplorasi (Esploration) dan
4). Keahlian (Specialization). Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum
harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan
8
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa
mendatang.
Apakah setiap nilai dan budaya lama harus diwariskan kepada setiap anak
didik? Apakah setiap nilai dan budaya baru sesuai dengan perkembangan zaman
juga harus dimiliki oleh setiap anak didik ? Tentu tidak. Tidak setiap nilai dan
budaya lama harus tetap dipertahankan, sebab kadang-kadang nilai dan budaya
lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat; demikian
juga ada kalanya nilai dan budaya baru itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai
lama yang masih relevan dengan keadaan dan tuntutan zaman. Dengan demikian
kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau buadaya baru yang mana yang harus dimiliki anak
didik. Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan.
Kurikukum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik. Peranan ini
dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-
nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang
terjadi pada masa sekarang.
9
BAB III
PENUTUP
3.1. KESIMPULAN
Pengertian kurikulum diorganisasi menjadi dua, kurikulum adalah
sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain
untuk siswaa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang
statis ataupun dinams dan kompetensi yang harus dimiliki. Selanjutnya,
kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari
institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar.
Konsep kurikulum meliputi: (1) sebagai substansi, yang dipandang sebagai
rencana pembelajarean bagi siswa atau seperangkat tujuan yang ingin dicapai; (2)
sebagai sistem, merupakan bagian dari siste persekolahan, pendidikan, dan bahkan
masyarakat; dan (3) sebagai bidang studi, merupakan kajian para ahli kurikulum
yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan system
kurikulum.
Istilah kurikulum menunjuk beberapa dimens pengertian, di mana setiap
dimensi memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Keempat dimensi tersebut
adalah: (1) kurikulum sebagai suatu ide; (2) kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
(3) kurikulum sebagai aktivitas atau sering disebut juga kurikulum sebagai suatu
realita, yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
rencana tertulis; (4) kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Kurikulum berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni: (1)
memiliki peran konservatif, (2) kreatif, (3) kritis, (4) evaluative.
10
3.2. KRITIK & SARAN
Demikian pembahasan makalah kelompok kami. Semoga kiranya
dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami
harapkan demi perbaikan selanjutnya.
11
DAFTAR PUSTAKA