Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

HAKIKAT, DIMENSI – DIMENSI KURIKULUM, PERANAN &


FUNGSI KURIKULUM
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata kuliah Kajian Kurikulum &
Pengembangan Matematika yang diampu oleh :

Idam Djunaedi, S.Pd., M.Si

Oleh : Kelompok 6

Ana Nur Anisah 181003624


Intan Nur Sakinah 181003634
Khusnul Chotimah 181003638
Laila Nur Cahyani 181003641
Nadia Amini Mahmudah 181003649

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

STKIP PGRI LUMAJANG


Jl. Pisang Gajih No.2 Telp (0334)882467
Lumajang
2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehinga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda
tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa'atnya di
akhirat nanti.

Penyusun mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat


sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga penyusun
mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas akhir dari Mata
Kuliah Kajian Kurikulum & Pengembangan Matematika dengan judul
“HAKIKAT, DIMENSI – DIMENSI KURIKULUM, PERANAN & FUNGSI
KURIKULUM”.

Penyusun tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya.
Untuk itu, penyusun mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah
ini, supaya makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi.
Kemudian apabila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini penyusun mohon
maaf yang sebesar-besarnya.

Penyusun juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya


kepada dosen Kajian Kurikulum & Pengembangan Matematika kami yang telah
membimbing dalam menulis makalah ini.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Wassalamualaikum Warrahmatullahi Wabarakatuh

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................... ii


DAFTAR ISI ................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................ 1
1.1 Latar Belakang ...................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................. 2
1.3 Tujuan Penulisan ................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN .......................................................... 3


2.1 Hakikat Kurikulum ............................................... 3
2.2 Dimensi – dimensi Kurikulum ............................. 3
2.2.1 R. Ibrahim (2005) ...................................... 3
2.2.2 Hamid Hasan (1988) ................................. 4
2.2.3 Purwadi (2003) .......................................... 4
2.3 Fungsi Kurikulum ................................................. 5
2.3.1 Fungsi Kurikulum Bagi Sekolah ............... 5
2.3.2 Fungsi Kurikulum Bagi Anak Didik ......... 5
2.3.3 Fungsi Kurikulum Bagi Pendidik ............. 6
2.3.4 Fungsi Kurikulum Bagi Kepala Sekolah ... 6
2.3.5 Fungsi Kurikulum Bagi Masyarakat ......... 7
2.3.6 Fungsi Kurikulum Bagi Pemakai Lulusan
(Stake Holder) ........................................... 7
2.4 Peranan Kurikulum ............................................... 7

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan ........................................................... 10
3.2 Kritik & Saran ....................................................... 11

DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG


Pembentukan suatu organisasi yaitu untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Begitu pula dengan salah satu organisasi yang sangat besar seperti dunia
persekolahan dalam tingkat nasional. Untuk mencapai tujuan pendidikan maka
harus dibuat rancangan untuk mencapai tujuan tersebut agar dalam
pelaksanaannya terorganisir dan terarah. Oleh karena itulah kita mengenal yang
namanya kurikulum.
Kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan
pendidikan di sekolah bagi pihak-pihak yang terkait. Selain sebagai pedoman,
bagi siswa kurikulum memiliki enam fungsi, yaitu: fungsi penyesuaian, fungsi
pengintegrasian, fungsi diferensiasi, fungsi persiapan, fungsi pemilihan, dan
fungsi diagnostik.
Kurikulum dipersiapkan dan dikembangkan untuk mencapai tujuan
pendidikan, yakni mempersiapkan peserta didik agar mereka dapat hidup di
masyarakat. Makna dapat hidup di masyarakat itu memiliki arti luas, yang bukan
saja berhubungan dengan kemampuan peserta didik untuk menginternalisasi nilai
atau hidup sesuai dengan norma-norma masyarakat akan tetapi juga pendidikan
harus berisi tentang pemberian pengalaman agar anak dapat mengembangkan
kemampuannya sesuai dengan minat dan bakat mereka. Dengan demikian dalam
sistem pendidikan kurikulum merupakan komponen yang sangat penting, sebab di
dalamnya bukan hanya menyangkut tujuan dan arah pendidikan saja akan tetapi
juga pengalaman belajar yang harus dimilki setiap siswa serta bagaimana
mengorganisasi pengalaman itu sendiri.
Mengingat pentingnya pemahaman menyeluruh konsep dasar dari
kurikulum ini, maka penulis tergerak untuk menyusunnya menjadi sebuah
makalah yang khusus mengungkap mengenai hal tersebut. Kiranya kehadiran
makalah ini dapat sedikit membuka wawasan para pembaca semua.

1
1.2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana definisi hakikat kurikulum ?
2. Apa saja dimensi – dimensi kurikulum ?
3. Apa fungsi dari kurikulum dalam pendidikan?
4. Bagaimana peranan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar ?

1.3. TUJUAN PENULISAN


1. Untuk mengetahui definisi hakikat kurikulum
2. Untuk mengetahui dimensi – dimensi kurikulum
3. Untuk mengatahui fungsi dari kurikulum
4. Untuk mengetahui peranan kurikulum dalam kegiatan belajar mengajar

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. HAKIKAT KURIKULUM


Hakikat dari kurikulum ialah kegiatan yang mencakup berbagai rencana
kegiatan peserta didik yang mencakup berbagai rencana kegiatan peserta didik
yang terperinci berupa bentuk-bentuk bahan pendidikan, saran-saran strategi
belajar mengajar, pengaturan-pengaturan program agar dapat diterapkan, dan hal-
hal yang mencakup pada kegiatan yang bertujuan mencapai tujuan yang
diinginkan.

Hakikat kurikulum menurut kamus Webster’s New International


Dictionary, yang sudah memasukan istilah kurikulum dalam khasanah kosakata
baha inggris sejak tahun 1593, memberi arti kepada istilah kurikulum sebagai
berikut:

1. Sebagai sejumlah pelajaran yang ditetapkan untuk dipelajari oleh siswa


disuatu sekolah atau perguruan tinggi, untuk memperoleh ijazah atau gelar.
2. Keseluruhan mata pelajaran yang ditawarkan oleh suatu lembaga
pendidikan atau suatu departemen tertentu.

Strate Meyer, Frokner dan Mck Kim (1947) mengartikan kurikulum dalam
tiga cara, yaitu:

1. Mata pelajaran dan kegiatan-kegiatan lain yang dilakukan di kelas.


2. Seluruh pengalam belajar, baik yang diperoleh di kelas mauoun di luar
kelas yang disponsori oleh sekolah.
3. Seluruh pengalaman hidup siswa.

Menurut Thorn Ton dan Wright (1964) mengemukakan bahwa kurikulum


digunakan untuk menunjukan kepada semua pengalaman belajar siswa yang
diperoleh dibawah pengawasan sekolah.

2.2. DIMENSI – DIMENSI KURIKULUM

Sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya bahwa pengertian kurikulum


terus berkembang sejalam dengan perkembangan teori dan praktik pendidikan.
Namun berdasarkan hasil kajian, diperoleh beberapa dimensi pengertian
kurikulum sebagai berikut :

2.2.1. R. Ibrahim (2005) mengelompokkan kurikulum menjadi tiga dimensi,


yaitu:

3
1. Kurikulum Sebagai Substansi

Dimensi ini memandang kurikulum sebagai rencana kegiatan belajar bagi


siswa di sekolah atau sebagai perangkat tujuan yang ingin dicapai. Suatu
kurikulum dapat juga menunjuk pada suati dokumen yang berisi rumusan tentang
tujuan, bahan ajar, kegiatan belajar mengajar, jadwal dan evaluasi.

2. Kurikulum Sebagai Sistem

Dimensi ini memandang kurikulum sebagai bagian dari sistem


prsekolahan, sistem pendidikan dan bahkan sistem masyarakat. Suatu sistem
kurikulum mencakup struktur personalia dan prosedur kerja bagaimana cara
menyusun kurikulum, melaksanakan, mengevaluasi, dan menyempurnakannya.
Hasil dari suatu sistem adalah tersusunnya kurikulum.

3. Kurikulum Sebagai Bidang Studi

Dimensi ketiga memandang kurikulum sebagai bidang studi, yaitu bidang


study kurikulum. Hal ini merupakan ahli kajian para ahli kurikulum dann ahli
pendidikan dan pengajaran. Mereka yang mendalami bidang kurikulum
mempelajari konsep – konsep dasar tentang kurikulum, melalui studi kepustakaan
dan kegiatan penelitian dan percobaan, sehingga menemukan hal – hal baru, yang
dapat memperkaya dan memperkuat bidang studi kurikulum.

2.2.2. Hamid Hasan (1988) mengemukakan bahwa konsep


kurikulummemiliki empat dimensi pengertian, dimana satu dimensi
dengan dimensi lainnya saling berhubungan. Keempat dimensi
tersebut, yaitu:
1. Kurikulum sebagai suatu ide; yang dihasilkan melalui teori-teori dan
penelitian, khususnya dalam bidang kurikulum dan pendidikan.
2. Kurikulum sebagai suatu rencana tertulis, sebagai perwujudan dari
kurikulum sebagai suatu ide; yang didalamnya memuat tentang tujuan,
bahan, kegiatan, alat-alat, dan waktu.
3. Kurikulum sebagai suatu kegiatan; yang merupakan pelaksanaan dari
kurikulum sebagai suatu rencana tertulis; dalam bentuk praktek
pembelajaran.
4. Kurikulum sebagai suatu hasil; yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan, dalam bentuk ketercapaian tujuan
kurikulum yakni tercapainya perubahan perilaku atau kemampuan tertentu
dari para peserta didik.
2.2.3. Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian,
yaitu :

4
1. Kurikulum sebagai ide
2. Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan
panduan dalam melaksanakan kurikulum.
3. Kurikulum menurut persepsi pengajar.
4. Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasional kan oleh
pengajar di kelas.
5. Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik.
6. Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.

2.3. FUNGSI KURIKULUM


Kurikulum dalam dunia pendidikan memiliki ragam fungsi yang sangat
menunjang terlaksananya kegiatan belajar mengajar yang diinginkan. Kurikulum
tidak hanya berfungsi bagi pendidik dan peserta didik, namun juga berfungsi bagi
komponen yang ada dalam pelaksanaan pendidikan. Hilda Taba (1962)
mengatakan bahwa kurikulum memiliki tiga fungsi yaitu pertama, kurikulum
sebagai transmisi yaitu mewariskan nilai–nilai kebudayaan. Kedua, kurikulum
sebagai transformasi yaitu melakukan perubahan atau rekonstruksi sosial. Ketiga,
kurikulum sebagai pengembangan individu.

Sedang menurut Mc Neil (1990), isi kurikulum memiliki empat fungsi


yaitu fungsi pendidikan umum (common and general education), suplementasi
(suplementation), eksplorasi (eksploration), keahlian (spesillization).

Fungsi kurikulum juga dapat dilihat dari berbagai perspektif, antara lain
sebagai berikut:

2.3.1. Fungsi Kurikulum bagi Sekolah

Kurikulum berfungsi sebagai alat untuk mewujudkan tujuan pendidikan


pada masing – masing jenjang atau satuan pemdidikan yang pada gilirannya
merupakan pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kurikulum juga digunakan
sebagai pedoman untuk mengatur kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.
Fungsi kurikulum bagi sekolah pada tingkat berikutnya adalah untuk menjaga
keseimbangan, kesesuaian, dan keteraturan serta urutan dalam proses
pembelajaran selanjutnya.

2.3.2. Fungsi Kurikulum bagi Anak Didik

Kurikulum yang telah tersusun dengan baik sebagai organisasi


pembelajaran merupakan persiapan bagi individu peserta didik. Artinya peserta
didik akan mendapatkan pengetahuan baru, program baru dan pengalaman baru
yang diharapkan dapat dikembangkan secara maksimal seiring perkembangan

5
anak. Dengan adanya kurikulum peserta didik akan melatih kesanggupan dan
kematangan peserta didik dalam berpikir. Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi
siswa sebagai subjek didik, terdapat enam fungsi kurikulum, yaitu:

1. Fungsi penyesuaian, maksudnya kurikulum sebagai alat pendidikan harus


mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu
menyesuaikan diri dengan lingkungan.
2. Fungsi integrasi, maksudnya dengan adanya kurikulum siswa diharapkan
memiliki kepribadian yang dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi
dengan masyarakat.
3. Fungsi diferensiasi, maksudnya adanya kurikulum mampu memberikan
pelayanan terhadap perbedaan siswa.
4. Fungsi persiapan, maksudnya adanya kurikulum harus mampu
mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang berikutnya.
5. Fungsi pemilihan, maksudnya adanya kurikulum mampu memberikan
kesempatan kepada siswa untuk memilih program belajar yang sesuai
dengan kemampuan dan minatnya.
6. Fungsi diagnotik, maksudnya adanya kurikulum dapat membantu
mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima potensi dan
kelemahan yang dimilikinya.

2.3.3. Fungsi Kurikulum bagi Pendidik

Guru merupakan faktor kunci (key factor) dalam keberhasilan suatu


kurikulum. Artinya guru tidak hanya berfungsi sebagai pengembang
kurikulum, tetapi juga sebagai pelaksana kurikulum. Bagi guru, memahami
kurikulum merupakan suatu hal yang mutlak dan harga mati. Karena segala
sesuatu yang dikerjakan guru dan disampaikan kepada pesrta didik harus
sesuai dengan tuntutan kurikulum yang berlaku. Guru dengan kurikulum
merupakan suatu kesatuan yang tidak bisa dipisahkan. Kurikulum juga
menjadi acuan dalam melaksanakan evaluasi terhadap perkembangan anak
didik dalam rangka menyerap sejumlah pengalaman.

Jadi fungsi kurikulum bagi seorang pendidik adalah sebagai pedoman


kerja dalam menyusun dan mengorganisir pengalaman belajar peserta didik.
Namun di samping itu para pendidik juga berkewajiban membantu peserta
didik dalam menghadapi kesukaran yang ada dalam sebuah kurikulum.

2.3.4. Fungsi Kurikulum bagi Kepala Sekolah

Fungsi kurikulum bagi kepala sekolah merupakan pedoman untuk


mengatur dan membimbing kegiatan sehari-hari di sekolah, baik kegiatan

6
intrakurikuler, ekstrakurikuler maupun kokurikuler. Disamping itu juga
sebagai pedoman dalam memperbaiki situasi dan kondisi belajar yang lebih
baik, sebagai pedoman dalam memberi bantuan pada pendidik untuk
menciptakan dan memperbaiki proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah
kurikulum juga berfungsi sebagai supervisi atau pengawasan terhadap
kegiatan belajar mengajar.

2.3.5. Fungsi Kurikulum bagi Masyarakat

Bagi masyarakat kurikulum dapat memberikan pencerahan dan


perluasan wawasan pengetahuan dalam berbagai bidang kehidupan. Melalui
kurikulum, masyarakat dapat mengetahui apakah pengetahuan, ketrampilan,
sikap, dan nilai-nilai yang dibutuhkannya relevan atau tidak dengan kurikulum
suatu sekolah. Kurikulum juga berfungsi bagi orang tua yaitu dapat dijadikan
bahan untuk memberikan bantuan, bimbingan, dan fasilitas lainnya guna
mencapai hasil belajar yang optimal. Selain itu dengan adanya memungkinkan
akan terbinanya hubungan yang erat antara sekolah dengan masyarakat.

Dewasa ini kesesuaian kurikulum dengan kebutuhan masyarakat harus


benar-benar diusahakan. Hal ini mengingat seringnya terjadi kenyataan bahwa
lulusan sekolah belum siap pakai atau tidak sesuai dengan tenaga yang
dibutuhkan lapangan pekerjaan.

2.3.6. Fungsi Kurikulum bagi Pemakai Lulusan (stake holder)

Dalam seleksi kerja bentuk apapun tidak akan membawa arti apa-apa
jika instasi tersebut tidak mempelajari terlebih dahulu kurikulum yang telah
ditempuh oleh para calon tenaga kerja tersebut. Studi kurikulum akan banyak
membantu pemakai lulusan dalam menyeleksi calon tenaga kerja yang andal,
energik, bertanggung jawab, jujur, ulet, tepat, dan berkualitas.

Fungsi kurikulum bagi pemakai lulusan adalah agar mereka dapat


memberikan kontribusi dalam memperlancar jalannya proses pembelajaran
yang membutuhkan jasa mereka.

2.4. PERANAN KURIKULUM

Kurikulum dalam pendidikan formal di sekolah atau madrasah memiliki


peranan yang sangat strategis dan menentukan pencapaian tujuan pendiidikan.
Terdapat tiga peranan yang dinilai sangat penting yaitu:

1. Peranan Konservatif

7
Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah sebagai suatu lembaga
pendidikan adalah mewariskan nilai-nilai dan budaya masyarakat kepada generasi
muda yakni siswa. Siswa perlu memahami dan menyadari norma-norma dan
pandangan hidup masyarakatnya, sehingga ketika mereka kembali ke masyarakat
mereka dapat menjunjung tinggi dan berperilaku sesuai dengan norma-norma
tersebut. Peran konservatif kurikulum adalah melestarikan berbagai nilai budaya
sebagai warisan masa lalu. Dikaitkan dengan era globalisasi sebagai akibat
kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang memungkinkan mudahnya
pengaruh budaya asing menggerogoti budaya lokal, maka peran konservatif dalam
kurikulum memiliki arti yang sangat penting. Melalui peran konservatifnya,
kurikulum berperan dalam menangkal berbagai pengaruh yang dapat merusak
nilai-nilai luhur masyarakat, sehingga keajegan dan identitas masyarakat akan
tetap terpelihara dengan baik. Peranan ini menekankan bahwa kurikulum dapat
dijadikan sebagai sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai warisan budaya yang
dianggap masih relevan dengan masa kini kepada generasi muda, dalam hal ini
para siswa.

2. Peranan Kreatif

Apakah tugas dan tangung jawab sekolah hanya sebatas pada mewariskan
nilai-nilai lama? Ternyata juga tidak. Sekolah memiliki tanggung jawab dalam
mengembangkan hal-hal baru sesuai dengan tuntunan zaman. Sebab, pada
kenyataannya masyarakat tidak bersifat statis, akan tetapi dinamis yang selalu
mengalami perubahan. Dalam rangka inilah kurikulum memiliki peran kreatif.
Kurikulum harus mampu menjawab setiap tantangan sesuai dengan
perkembangan dan kebutuhan masyarakat yang cepat berubah. Dalam peran
kreatifnya, kurikulum harus mengandung hal-hal baru sehingga dapat membantu
siswa untuk dapat mengembangkan setiap potensi yang dimilikinya agar dapat
berperan aktif dalam kehidupan sosial masyarakat yang senan tiasa bergerak maju
secara dinamis. Mengapa kurikulum harus berperan kreatif? Sebab, manakala
kurikulum tidak mengandung unsur-unsur baru maka pendidikan selamanya akan
tertinggal, yang berarti apa yang diberikan di sekolah pada akhirnya akan kurang
bermakna, karena tidak relevan lagi dengan kebutuhan dan tuntutan sosial
masyarakat.

Dilihat dari cakupan dan tujuannya menurut McNeil (1990) isi kurikulum
memiliki empat fungsi, yaitu 1) fungsi pendidikan umum (Common and General
Education). 2) Suplementasi (Supplementation), 3) Eksplorasi (Esploration) dan
4). Keahlian (Specialization). Peranan kreatif menekankan bahwa kurikulum
harus mampu mengembangkan sesuatu yang baru sesuai dengan perkembangan

8
yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan masyarakat pada masa sekarang dan masa
mendatang.

3. Peranan Kritis dan Evaluatif

Apakah setiap nilai dan budaya lama harus diwariskan kepada setiap anak
didik? Apakah setiap nilai dan budaya baru sesuai dengan perkembangan zaman
juga harus dimiliki oleh setiap anak didik ? Tentu tidak. Tidak setiap nilai dan
budaya lama harus tetap dipertahankan, sebab kadang-kadang nilai dan budaya
lama itu sudah tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan masyarakat; demikian
juga ada kalanya nilai dan budaya baru itu juga tidak sesuai dengan nilai-nilai
lama yang masih relevan dengan keadaan dan tuntutan zaman. Dengan demikian
kurikulum berperan untuk menyeleksi nilai dan budaya mana yang perlu
dipertahankan, dan nilai atau buadaya baru yang mana yang harus dimiliki anak
didik. Dalam rangka inilah peran kritis dan evaluatif kurikulum diperlukan.
Kurikukum harus berperan dalam menyeleksi dan mengevaluasi segala sesuatu
yang dianggap bermanfaat untuk kehidupan anak didik. Peranan ini
dilatarbelakangi oleh adanya kenyataan bahwa nilai-nilai dan budaya yang hidup
dalam masyarakat senantiasa mengalami perubahan, sehingga pewarisan nilai-
nilai dan budaya masa lalu kepada siswa perlu disesuaikan dengan kondisi yang
terjadi pada masa sekarang.

9
BAB III
PENUTUP

3.1. KESIMPULAN
Pengertian kurikulum diorganisasi menjadi dua, kurikulum adalah
sejumlah rencana isi yang merupakan sejumlah tahapan belajar yang didesain
untuk siswaa dengan petunjuk institusi pendidikan yang isinya berupa proses yang
statis ataupun dinams dan kompetensi yang harus dimiliki. Selanjutnya,
kurikulum adalah seluruh pengalaman di bawah bimbingan dan arahan dari
institusi pendidikan yang membawa ke dalam kondisi belajar.
Konsep kurikulum meliputi: (1) sebagai substansi, yang dipandang sebagai
rencana pembelajarean bagi siswa atau seperangkat tujuan yang ingin dicapai; (2)
sebagai sistem, merupakan bagian dari siste persekolahan, pendidikan, dan bahkan
masyarakat; dan (3) sebagai bidang studi, merupakan kajian para ahli kurikulum
yang bertujuan untuk mengembangkan ilmu tentang kurikulum dan system
kurikulum.
Istilah kurikulum menunjuk beberapa dimens pengertian, di mana setiap
dimensi memiliki hubungan satu dengan yang lainnya. Keempat dimensi tersebut
adalah: (1) kurikulum sebagai suatu ide; (2) kurikulum sebagai suatu rencana
tertulis yang sebenarnya merupakan perwujudan dari kurikulum sebagai suatu ide;
(3) kurikulum sebagai aktivitas atau sering disebut juga kurikulum sebagai suatu
realita, yang secara teoritis merupakan pelaksanaan dari kurikulum sebagai
rencana tertulis; (4) kurikulum sebagai hasil yang merupakan konsekuensi dari
kurikulum sebagai suatu kegiatan.
Kurikulum berperan dalam pencapaian tujuan pendidikan, yakni: (1)
memiliki peran konservatif, (2) kreatif, (3) kritis, (4) evaluative.

10
3.2. KRITIK & SARAN
Demikian pembahasan makalah kelompok kami. Semoga kiranya
dapat bermanfaat bagi kita semua. Dalam makalah ini tentunya masih banyak
terdapat kesalahan dan kekurangan, untuk itu saran dan kritik sangat kami
harapkan demi perbaikan selanjutnya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Tim Pengembang MKOP Kurikulum dan Pembelajaran, 2006. “Kurikulum dan


Pembelajaran”. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Aji, Wisnu. (tanpa tahun). Apa itu Kurikulum. [Online].
Tersedia: http://wisnuajiku.wordpress.com/apa-itu-kurikulum/ [16
September 2014]
Anonim. (2013). Pengertian Kurikulum Menurut Para Ahli. [Online].
Tersedia: http://www.pengertianahli.com/2013/09/pengertian-kurikulum
menurut-para-ahli.html [16 September 2014]
Asyharbeni. (2013). Peran dan Fungsi Kurikulum. [Online].
Tersedia : https://asyharbeni.files.wordpress.com/2013/09/peran-dan-
fungsi-kurikulum.pdf [17 September 2014]
Kurnia, Wawan Haris. (2012). Pengertian, Fungsi, Dimensi, dan Peranan
Kurikulum. [Online].
Tersedia: http://wawanhariskurnia.blogspot.com/2012/12/pengertian-
fungsi-dimensi-peranan.html [17 September 2014]

Anda mungkin juga menyukai